Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kemandirian Belajar

1. Definisi Kemandirian Belajar

Menurut Gibbons (2002) kemandirian belajar adalah usaha siswa dalam

meningkatkan pengetahuan dan prestasi dengan mengembangkan kemampuan

yang ada dalam diri yang dilakukan secara mandiri. Sedangkan menurut Suharnan

(2012) Kemandirian belajar salah satu kemampuan diri sendiri yang dipengaruhi

oleh proses kreatif.

Tahar (2006) kemandirian belajar merupakan persiapan yang harus ada

dalam diri sendiri serta dibarengin dengan kemampuan inisitif, tanpa adanya

bantuan dari orang lain dalam menjalankan proses serta evaluasi hasil belajar.

Menurut Tirtarahardja dan Sulo (2005) bahwa kemandirian belajar didapat dari

proses pembelajaran yang dikelola oleh diri sendiri, serta mampu memiliki

keyakinan dapat menyelesaikan tugas yang diberikan.

Nurhayati (2011) mendefinisikan kemandirian belajar sebagai kemampuan

dalam belajar yang didasarkan pada rasa tanggung jawab, percaya diri, inisiatif,

dan motivasi sendiri dengan atau tanpa bantuan orang lain yang relevan untuk

menguasai kompetensi tertentu, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan

maupun sikap yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah belajarnya.

Dari pendapat ahli diatas maka kemandirian belajar adalah

kemampuan dalam siswa dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan

belajar yang didasari tanggung jawab, percaya diri, inisiatif, dan motivasi sendiri

8
tanpa adanya orang lain yang membantu hal ini berguna untuk meningkatkan

kreativitas.

2. Aspek-aspek Kemandirian Belajar

Menurut Gibbons (2002) menyebutkan aspek-aspek dalam kemandirian

belajar adalah sebagai berikut:

a. Siswa mengontrol banyaknya pengalaman belajar yang terjadi.

Siswa berupaya untuk mengulang kembali belajar yang didapat.

b. Perkembangan Keahlian

Siswa berupaya mengembangkan kemampuan skill diluar dari padabelajar

c. Mengubah diri pada kinerja/performansi yang paling baik.

Siswa selalu berusaha memberikan pekerjaan yang baik.

d. Manajemen diri siswa

Siswa berupaya untuk mengatur diri dan waktu agar lebih efiensi dalam

mengerjakan tugas.

e. Motivasi diri dan penilaian diri

Siswa selalu berupaya megevaluasi diri sendiri dan meningkatkan

keyakinan dirisendiri.

Dari pendapat Gibbons aspek-aspek kemandirian belajar terdiri dari

siswa mengontrol banyaknya pengalaman belajar, mengembangkan keahlian,

mengubah dirisendiri pada kinerja yang baik, berusaha menejemen diri siswa,

dan meningkatkan motivasi diri.

9
3. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kemandirian Belajar

Menurut Basri (2013) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi

kemandirian belajar adalah sebagai berikut:

a. Faktor endogen (internal)

faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar mencakup faktor

jasmaniah, seperti faktor kesehatan, cacat tubuh. Faktor psikologis, seperti

intelegansi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan.

b. Faktor eksogen (external)

faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antara anggota

keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian keluarga,

dan latar belakang orang tua.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor

yang memengaruhi dari kemandirian belajar ada dua yaitu factor fisiologis dan

faktor keluarga.

B. Efikasi Diri

1. Definisi Efikasi Diri

Menurut Bandura (2005) efikasi diri merupakan keyakainan manusia dalam

mengelola kegunaan diri dalam setiap aktivitas disekitarnya. sedangkan Niu

(2010) menyebut efikasi diri adalah hasil interaksi antara lingkungan eksternal,

mekanisme penyesuaian diri serta kemampuan personal, pengalaman dan

pendidikan.

Menurut Alwisol (2009) efikasi diri sebagai persepsi diri sendiri mengenai

seberapa bagus diri dapat berfungsi dalam situasi tertentu, efikasi diri berhubungan

10
dengan keyakinan bahwa diri memiliki kemampuan melakukan tindakan yang

diharapkan. Sedangkan.menurut Schunk (2012) efikasi diri adalah proses

kesanggupan dalam mengelola perasaan sebagi individu seseorang, dan mampu

merubah hidup individu itu sendiri.

Baron dan Byrne (2003) mengungkapkan bahwa efikasi diri merupakan

evaluasi seseorang mengenai kemampuannya atau kompetensi dirinya untuk

melakukan tugas, mencapai tujuan atau mengatasi hambatan.

Dari pendapat para ahli diatas maka efikasi diri adalah kemampuan individu

dalam berkeyakinan serta mampu menyeleraskan dengan lingkungan mereka, baik

invidu maupun kelompok serta mengevaluasi hasildan tujuan mereka.

2. Aspek-aspek Efikasi Diri

Menurut Bandura (1997) aspek-aspek efikasi diri adalah sebagaiberikut :

a. Magnitude (Tingkat)

Hal ini berkaitan dengan tingkat ataupun klasifikasi dari individu serta

mampumenyelesaikannya.

b. Strength (Kekuatan)

Hal ini berkaitan dengan kekuatan dalam diri atau keyakinan serta

mampumenyelesaikan masalah.

c. Generality (Generalisasi)

Generalisasi berkaitan dengan luasnya pengaruh atau kemampuan individu

yangdimana individu merasa dan mampu menyelesaikanmasalah.

Dari pendapat Bandura diatas maka aspek-aspek efikasi diri terdiri dari

magnitude (tingkat), strength ( kekuatan ), dan generality (generalisasi).

11
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri

Menurut Bandura ( dalam Jess Feist & Feist, 2013) faktor-faktor yang

memengaruhi efikasi diri dari:

a. Pengalaman penguasaan

Pengalaman penguasaan merupakan cara individu merespon masalah

yangberasal dari masa lalu.

b. Pengalaman perwakilan

Pengalaman perwakilan merupakan pengalaman yang didapatkan dari

cara mengamati keberhasilan orang lain serta mampu menyeimbangkan

dengan diri sendiri.

c. Persuasi social

Individu diarahkan dari orang sekitar agar mendapat kritik, saran dan

bimbingan agar bisa menyelesaikan dan meningkatkan keyakinan pada

individu.

d. Kondisi fisik dan emosional

Perlunya dalam individu dalam memilki kemampuan meredakan

emosional atau amarah dari dalam.

Dari pendapat Bandura diatas maka faktor-faktor efikasi diri adalah

pengalaman penguasaan, pengalaman perwakilan, persuasi social atau dukungan

social, dan kondisifisik dan emosional.

C. Kerangka Berpikir

Kegiatan pembelajaran merupakan proses seseorang ataupun kelompok untuk

suatu usaha yang berkaitan dengan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

12
Adapun Pembelajaran daring merupakan sistem pembelajaran yang dilakukan

dengan tidak bertatap muka langsung, tetapi menggunakan platform yang dapat

membantu proses belajar mengajar yang dilakukan meskipun jarak jauh.

Tujuan dari adanya pembelajaran daring ialah memberikan layanan

pembelajaran yang baik dalam jaringan bersifat masif dan terbuka untuk

mengjangkau siswa dalam belajar tanpa dibatasi ruang belajar (Sofyana & Abdul,

2019). Dengan adanya pembelajaran daring diharapkan siswa tidak berpaku

dengan keadaan sehingga lebih memudahkan siswa dalam mencari informasi

maupun mengerjakan tugas yang diberikan.

Hal ini senada yang dikatakan Kuo et al (2014) Pembelajaran daring

menyatakan bahwa pembelajaran online lebih mengarah pada student centered

sehingga mampu memunculkan tanggung jawab dan otonomi mahasiswa dalam

belajar. dengan adanya kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah maka

siswa akan bertanggung jawab dan yakin bisa mengerjakan tugas yang berikan.

Pendapat ini diperoleh Jannah (2013) yaitu bahwa adanya keterkaitan efikasi

diri dengan kemandirian belajar, apabila individu memiliki kemandirian yang baik

maka akan memiliki kepercayaan diri (efikasi diri) yang baik pula. Hal ini

berbanding terbalik apabila siswa memiliki efikasi diri yang rendah maka

kemandirian belajar pun akan rendah.

Seperti yang dikatakan oleh Schunk (2012) efikasi diri memiliki banyak

pertimbangan dalam setiap perilaku, seperti para siswa yang memiliki efikasi diri

rendah memiliki indikasi adanya menghindari permasalahan atau tugas, terutama

13
yang memberatkan siswa tersebut, jadi diperlukan kemauan yang kuat dalam

menyelesaikan permasalahan.

Menurut Knowles (dalam Nurhayati, 2011) kemandirian belajar adanya suatu

aktivitas individu dalam tanggung jawab serta memiliki inisiatif, merancangproses,

serta meevaluasi hasil belajar yang didapatkan. Jika siswa memiliki kemandirian

belajar yang baik maka siswa akan berusaha untuk menggali infornasi ataupun

lebih sering evaluasi ritme belajar tersebut untuk menjadi siswa yang memiliki

kemandirian yang baik maka diperlukan lingkungan yang baik, terutama

lingkungan terdekat yaitu keluarga (Basri,2013) . Keluarga merupakan konrol

terdekat dari siswa, sehingga ritme dalam belajar siswa lebih mudah diatur.

Keluarga yang mendukung dan kondusif, akan mendukung siswa dalam memberi

semangat pada siswa. Keyakinan dari dalam kemandirian belajar adalah faktor

dalam diri sendiri yaitu keyakinan dalam menyelesaikan masalah. Faktor

terpenting ini merupakan keyakinan dari dalam diri sehingga memicu motivasi

agar belajar dengan rutin.

Menurut Endedijk, Brekelmans, Sleegers, & Vermunt (2016) kemandirian

belajar memiliki manfaat bagi siswa tidak hanya untuk menunjang kegiatannya di

sekolah namun juga untuk mengembangkan keahlian saat memasuki dunia kerja.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara teoritis

terdapatpengaruh antara efikasi diri terhadap kemandirian belajar melalui sistem

pembelajarandaring pada SMA 10 Samarinda. Maka dalam penelitian ini, dapat

disusun kerangka penelitian sebagai berikut:

14
Untuk menjadi siswa yang memiliki kemandirian yang baik maka diperlukan

lingkungan yang baik, terutama lingkungan terdekat yaitu keluarga (Basri,2013) .

Keluarga merupakan konrol terdekat dari siswa, sehingga ritme dalam belajar

siswa lebih mudah diatur. Keluarga yang mendukung dan kondusif, akan

mendukung siswa dalam memberi semangat pada siswa. Keyakinan dari dalam

kemandirian belajar adalah faktor dalam diri sendiri yaitu keyakinan dalam

menyelesaikan masalah. Faktorterpenting ini merupakan keyakinan dari dalam

diri sehingga memicu motivasi agar belajar dengan rutin.

Menurut Endedijk, Brekelmans, Sleegers, & Vermunt (2016) kemandirian

belajar memiliki manfaat bagi siswa tidak hanya untuk menunjang kegiatannya di

sekolah namun juga untuk mengembangkan keahlian saat memasuki dunia kerja.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa secara teoritis

terdapatpengaruh antara efikasi diri terhadap kemandirian belajar melalui system

pembelajaran daring pada SMA 10 Samarinda. Maka dalam penelitian ini, dapat

disusun kerangka penelitian sebagai berikut:

15
Kemandirian Belajar :

Efikasi Diri 1. Siswa mengontrol

banyaknya pengalaman
1. Magnitude (Tingkat)
belajar yang terjadi.
2. Strength (Kekuatan)
2. Perkembangan keahlian
3. Generality ( Generalisasi)
3. Mengubah diri pada

kinerja/performansi yang

lebih baik.

4. Manajemen Diri Siswa

5. Motivasi diri dan

penilaian diri

Gambar 1. Kerangka Berpikir

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis awal dari penelitian ini adalah:

H0: Tidak ada pengaruh antara efikasi diri terhadap kemandirian belajar

melalui sistem pembelajaran daring.

H1: Ada Pengaruh antara efikasi diri terhadap kemandirian belajar melalui

sistem pembelajaran daring.

16

Anda mungkin juga menyukai