STUDIO PERENCANAAN

KOTA
KELOMPOK 4 A
2023
Wilayah Perencanaan Kecamatan Pasangkayu

DIBUAT OLEH :
ANANTA MURAQABAH ITSLAQ
F 231 21 069

EXECUTIVE SUMMARY
 LATAR BELAKANG

PERENCANAAN ADALAH PROSES YANG BERKELANJUTAN, TERDIRI DARI KEPUTUSAN ATAU PILIHAN
DARI BERBAGAI CARA UNTUK MENGGUNAKAN SUMBER DAYA YANG ADA, DENGAN SASARAN UNTUK
MENCAPAI TUJUAN TERTENTU DI MASA MENDATANG (CONYERS DAN HILLS 1984). MENURUT UNDANG
UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN
PEMBANGUNAN NASIONAL, PERENCANAAN ADALAH SUATU PROSES UNTUK MENENTUKAN TINDAKAN
MASA DEPAN YANG TEPAT, MELALUI URUTAN PILIHAN, DENGAN MEMPERHITUNGKAN SUMBER DAYA
YANG TERSEDIA. PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN WILAYAH DI INDONESIA MASIH MENGHADAPI
BERBAGAI PERMASALAHAN SEPERTI MASIH ADANYA KESENJANGAN ANTAR WILAYAH ATAU
KOTA/DESA, OLEH KARENA ITU DIBUTUHKAN SEBUAH PERENCANAAN GUNA MEWUJUDKAN
KESEIMBANGAN PERTUMBUHAN ANTAR DAERAH DALAM SUATU KOTA/DESA ATAU WILAYAH. OBYEK
DARI WILAYAH STUDI PERENCANAAN KALI INI ADALAH KECAMATAN PASANGKAYU YANG MERUPAKAN
SALAH SATU KECAMATAN YANG BERADA DI KABUPATEN PASANGKAYU, PROVINSI SULAWESI BARAT,
INDONESIA. IBU KOTA KECAMATAN PASANG KAYU ADALAH KELURAHAPASANGKAYU YANG BERJARAK
0 KM DARI IBUKOTA KABUPATEN. DESA TERJAUH DARI IBUKOTA KECAMATAN ADALAH DESA PAKAWA
(30 KM) DAN YANG TERDEKAT DESA AKO (3 KM). PADA TAHUN 2021 KECAMATAN PASANGKAYU
MEMILIKI LUAS 312,05 KM2, DAN TERBAGI MENJADI 2 KELURAHAN DAN 4 DESA, YAITU :

KELURAHAN PASANGKAYU,
KELURAHAN MARTAJAYA,
DESA PAKAWA,
DESA KARYA

BERSAMA, DESA AKO, DAN DESA GUNUNG SARI. KECAMATAN PASANGKAYU MEMILIKI DESA TERLUAS YAITU,
DESA PAKAWA DENGAN JUMLAH 143,84 KM2 DAN DESA TERKECIL YAITU DESAAKO DENGAN LUAS 13,69 KM2
 GAMBARAN UMUM WP
KECAMATAN PASANGKAYU

SECARA ADMINISTRASI, WILAYAH PERENCANAAN MELIPUTI 2 DESA DAN 2 KELURAHAN DENGAN

TOTAL LUAS WILAYAH PERENCANAAN ADALAH 5.304,05.
 KONDISI FISIK LINGKUNGAN

KETINGGIAN

KETINGGIAN PADA WP KECAMATAN PASANGKAYU YANG MEMILIKI LUAS PALING MENDOMINASI

BERADA PADA KETINGGIAN 25-100 MDPL YAITU SEKITAR 59% DARI TOTAL LUAS WP. UNTUK LEBIH
JELASNYA MENGENAI KONDISI TOPOGRAFI DI WILAYAH WP DAPAT DILIHAT PADA TABEL DIBAWAH INI.

KEMIRINGAN LERENG

PADA WILAYAH PERENCANAAN SEBESAR 57% WILAYAH BERADA PADA KEMIRINGAN 0-2% DAN 12%
WILAYAH BERADA PADA KETINGGIAN 25-40%. UNTUK WILAYAH YANG BERADA PADA KETINGGIAN
LEBIH DARI >40% HANYA SEKITAR 1%.
HAL INI MENGINDIKASIKAN BAHWA PADA WILAYAH PERENCANAAN SEKITAR 1% LUASAN HARUS
DITETAPKAN SEBAGAI KONSERVASI, SEDANGKAN UNTUK 12% WILAYAH YANG BERADA DI KEMIRINGAN
25-40% PENGEMBANGANNYA SANGAT TERBATAS DENGAN FUNGSI TERTENTU. SEDANGKAN SISANYA
SEKITAR 87% WILAYAH PERENCANAAN DAPAT DIKEMBANGKAN SEBAGAI KAWASAN BUDAYA
TERBANGUN MAUPUN NON TERBANGUN DENGAN PROPORSI YANG SESUAI DENGAN KETENTUAN DAN
KAJIAN TEKNIS LAINNYA.

GEOLOGI

KONDISI GEOLOGI DI WILAYAH PERENCANAAN TERDIRI DARI 4 FORMASI GEOLOGI YAKNI BATUAN
SEDIMEN KLASTIKA MIOSEN, ALLUVIUM, ENDAPAN PANTAI DAN MOLASA SULAWESI SARASIN.
 KEBENCANAAN

KEBENCANAAN

POTENSI BENCANA DAPAT DIKETAHUI BERDASARKAN KONDISI GEOGRAFIS, KLIMATOLOGIS, DAN

DEMOGRAFIS. KONDISIN KABUPATEN PASANGKAYU BAGIAN TENGAH YANG DILEWATI ZONA SESAR
PALU-KORO (ZSPK) MENJADI SALAH SATUPEMICU TERJADINYA POTENSI BENCANA GEOLOGI SEPERTI
GEMPABUMI DAN TSUNAMI. PADA SISI LAINNYA, KONDISI KLIMATOLOGIS BERUPA CURAH HUJAN
MENJADI SALAH SATU PENYEBAB MUNCULNYA POTENSI BENCANA KELOMPOK HIDROMETEOROLOGI
BERUPA KEJADIAN BENCANA BANJIR, GELOMBANG EKSTRIM, KEBAKARAN LAHAN DAN HUTAN,
KEKERINGAN, DAN CUACA ESKTRIM. BERDASARKAN KONDISI TERSEBUT, MAKA BEBERAPA POTENSI
BENCANA YANG PERNAH TERJADI DI KABUPATEN PASANGKAYU, YAITU BANJIR, TANAH LONGSOR,
CUACA EKSTRIM, GELOMBANG EKSTRIM DAN ABRASI, BANJIR BANDANG, DAN GEMPA BUMI.

TABEL BENCANA DI KAWASAN WP PASANGKAYU

 KEPENDUDUKAN

JUMLAH PENDUDUK

JUMLAH PENDUDUK DESA YANG MASUK PADA WP KECAMATAN PASANGKAYU PADA TAHUN 2022
MENURUT SURVEI DATA SEKUNDER ADALAH 32.101 JIWA. JUMLAH PENDUDUK YANG PALING BANYAK
ADALAH DI KELURAHAN PASANGKAYU DENGAN JUMLAH
20.233 SEDANGKAN JUMLAH PENDUDUK YANG PALING SEDIKIT ADALAH DI DESA GUNUNG SARI YAITU
3.561 JIWA.

TABEL JUMLAH PENDUDUK TIAP DESA PADA WP KECAMATAN PASANGKAYU TAHUN 2018-2022
 KONDISI
PEREKONOMIAN

KONSEP PERENCANAAN KOTA TIDAK LUPUT DARI ASPEK EKONOMI KARENA ASPEK EKONOMI
MERUPAKAN SUATU INDIKATOR YANG MENUNJUKKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN
PERKEMBANGAN SEBUAH DAERAH. DARI SEKTOR PEREKONOMIAN DAPAT DIKETAHUI
BERBAGAI SEKTOR/SUBSEKTOR YANG TURUT ANDIL ATAU MEMILIKI PENGARUH BESAR
TERHADAP TINGKAT PEREKONOMIAN DAN JUGA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.
TANPA ADANYA SISTEM PEREKONOMIAN YANG BAIK DI SUATU DAERAH, MAKA DAPAT
DIPASTIKAN DAERAH TERSEBUT TIDAK AKAN BERKEMBANG MENJADI DAERAH MAJU. SELAIN
ITU, ASPEK EKONOMI JUGA MEMILIKI KETERKAITAN DENGAN ASPEK – ASPEK YANG LAIN YANG
MENUNJANG PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN SUATU DAERAH.

KONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN

UNTUK MENGETAHUI KONDISI PEREKONOMIAN SUATU DAERAH, SALAH SATU CARA YANG
DIGUNAKAN ADALAH MELIHAT DATA PDRB YANG DIMILIKI DAERAH TERSEBUT. PDRB ATAS
DASAR HARGA BERLAKU MENGGAMBARKAN NILAI TAMBAH BARANG DAN JASA YANG
DIHITUNG DENGAN MENGGUNAKAN HARGA PADA SETIAP TAHUN, SEDANGKAN PDRB ATAS
DASAR HARGA KONSTAN MENUNJUKKAN NILAI TAMBAH BARANG DAN JASA YANG DIHITUNG
MENGGUNAKAN HARGA PADA SATU TAHUN TERTENTU SEBAGAI DASAR PERHITUNGANNYA.
SELANJUTNYA DIIKUTI OLEH INDUSTRI PENGOLAHAN, KONTRUKSI, PERDAGANGAN BESAR,
ECERAN DAN REPARASI, ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN, DAN JAMINAN SOSIAL
WAJIB, DAN YANG TERAKHIR JASA PENDIDIKAN YANG MENJADI 5 SEKTOR DOMINAN DALAM
PDRB KABUPATEN PASANGKAYU DALAM 5 TAHUN TERAKHIR.
 KONDISI
PEREKONOMIAN

STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN

UNTUK MENGETAHUI KONDISI PEREKONOMIAN SUATU DAERAH, SALAH SATU CARA YANG
DIGUNAKAN ADALAH MELIHAT DATA PDRB (PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO) YANG
DIMILIKI DAERAH TERSEBUT. PDRB ADALAH JUMLAH KESELURUHAN NILAI TMBAH BARANG DAN
JASA YANG DIHASILKAN DARI SEMUA KEGIATAN PEREKONOMIAN DI WILAYAH TERTENTU DALAM
PERIODE TAHUN TERTENTU YANG PADA UMUMNYA DALAM WAKTU SATU TAHUN.
UNTUK PDRB SENDIRI DIBAGI MENJADI DUA, YAITU PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU DAN
PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN. PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENGGAMBARKAN
NILAI TAMBAH BARANG DAN JASA YANG DIHITUNG DENGAN MENGGUNAKAN HARGA PADA SETIAP
TAHUN, SEDANGKAN PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENUNJUKKAN NILAI TAMBAH
BARANG DAN JASA YANG DIHITUNG MENGGUNAKAN HARGA PADA SATU TAHUN TERTENTU
SEBAGAI DASAR PERHITUNGANNYA.
DARI DATA YANG DIDAPATKAN DARI BPS, PDRB KABUPATEN PASANGKAYU SELAMA RENTANG
WAKTU 5 TAHUN TERAKHIR (2016 - 2020) MENGALAMI PENINGKATAN SETIAP TAHUN, HAL INI
DAPAT DISEBABKAN PENINGKATAN PRODUKSI DARI SETIAP SEKTOR PENUNJANG. UNTUK
SEKTOR UNGGULAN DALAM PDRB KABUPATEN PASANGKAYU, SEKTOR PERTANIAN, KEHUTANAN
DAN PERIKANAN MEMILIKI PERSENTASE DISTRIBUSI TERTINGGI DALAM APBD KABUPATEN
PASANGKAYU. SELANJUTNYA DIIKUTI OLEH INDUSTRI PENGOLAHAN, KONTRUKSI,
PERDAGANGAN BESAR, ECERAN DAN REPARASI, ADMINISTRASI PEMERINTAHAN, PERTAHANAN,
DAN JAMINAN SOSIAL WAJIB, DAN YANG TERAKHIR JASA PENDIDIKAN YANG MENJADI 5 SEKTOR
DOMINAN DALAM PDRB KABUPATEN PASANGKAYU DALAM 5 TAHUN TERAKHIR.
 SISTEM TRANSPORTASI

SISTEM JARINGAN JALAN

KABUPATEN PASANGKAYU ADALAH SALAH SATU KABUPATEN YANG TERLETAK DI PROVINSI SULAWESI
BARAT, INDONESIA. SISTEM JARINGAN JALAN DI KABUPATEN PASANGKAYU MASIH TERGOLONG
SEDANG DAN BELUM TERLALU BANYAK DIASPAL. JALAN TERSEBUT MEMILIKI LEBAR YANG
BERVARIASI, DARI YANG HANYA CUKUP UNTUK DILEWATI OLEH SATU MOBIL SAJA HINGGA YANG
DAPAT DILALUI OLEH KENDARAAN BERAT. NAMUN, PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU TELAH
MELAKUKAN BERBAGAI UPAYA UNTUK MEMPERBAIKI DAN MENINGKATKAN SISTEM JARINGAN JALAN
DI WILAYAH TERSEBUT.
DALAM BEBERAPA TAHUN TERAKHIR, PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU JUGA TELAH
MELAKUKAN BEBERAPA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN YANG DIBIAYAI OLEH PEMERINTAH PUSAT.

KAPASITAS JALAN

KAPASITAS JALAN DI KABUPATEN PASANGKAYU MERUPAKAN FAKTOR PENTING YANG MEMPENGARUHI

KELANCARAN MOBILITAS DI WILAYAH TERSEBUT. DENGAN MENINGKATNYA JUMLAH PENDUDUK DAN
KENDARAAN, PERLUASAN DAN PERBAIKAN RUAS JALAN MENJADI HAL YANG SANGAT DIBUTUHKAN
UNTUK MENINGKATKAN KAPASITAS JALAN UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN MOBILITAS YANG SEMAKIN
MENINGKAT, PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU MELAKUKAN BERBAGAI UPAYA SEPERTI
PERLUASAN RUAS JALAN, PEMBANGUNAN JALAN BARU, DAN PERBAIKAN KONDISI JALAN YANG RUSAK.
SELAIN ITU, PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU JUGA MELAKUKAN BERBAGAI UPAYA UNTUK
MENINGKATKAN KUALITAS TRANSPORTASI PUBLIK SEPERTI PENAMBAHAN ARMADA ANGKUTAN UMUM
DAN PERBAIKAN SISTEM TRANSPORTASI UMUM. PENGATURAN LALU LINTAS YANG BAIK DAPAT
MEMBANTU MENGOPTIMALKAN KAPASITAS JALAN DAN MENGURANGI KEMACETAN. PEMERINTAH
KABUPATEN PASANGKAYU MELAKUKAN PENATAAN LALU LINTAS DENGAN PEMASANGAN RAMBU-
RAMBU, PENGATURAN PERSIMPANGAN JALAN, DAN PEMBUATAN JALAN LINGKAR UNTUK MENGURANGI
VOLUME KENDARAAN DI JALAN-JALAN UTAMA.
 SARANA DAN PRASARANA

ANGKUTAN TRANSPORTASI

DARI TAHUN KE TAHUN, DI KABUPATEN PASANGKAYU TERDAPAT ANGKUTAN UMUM YANG DIGUNAKAN
OLEH MASYARAKAT UNTUK BERPERGIAN DARI DESA MENUJU KOTA. KARENA MASIH BANYAKNYA
MASYARAKAT YANG MENGANDALKAN ANGKUTAN UMUM UNTUK BERAKTIVITAS DAN MEMENUHI
KEBUTUHAN PRIBADI, ANGKUTAN UMUM JUGA MENJADI SALAH SATU SUMBER PENGHASILAN BAGI
SEBAGIAN MASYARAKAT DI KABUPATEN PASANGKAYU.

SISTEM PERPARKIRAN

SISTEM PARKIR DI WP PASANGKAYU PERLU DITINGKATKAN MENGINGAT KETERBATASAN RUANG PARKIR

YANG TERSEDIA DI BEBERAPA WILAYAH KOTA, SEHINGGA DIPERLUKAN PERENCANAAN YANG LEBIH BAIK
UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGGUNAAN RUANG PARKIR YANG ADA.

JALUR PEDESTRIAN

KABUPATEN PASANGKAYU MEMILIKI TROTOAR YANG MENJADI FASILITAS PENTING BAGI MOBILITAS
PEJALAN KAKI. DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKSESIBILITAS DAN KENYAMANAN BAGI PENGGUNA
TROTOAR, PEMERINTAH KABUPATEN PASANGKAYU SECARA TERUS-MENERUS MELAKUKAN PERBAIKAN
DAN PENINGKATAN KUALITAS TROTOAR DI SEPANJANG JALAN-JALAN UTAMA DI WILAYAH TERSEBUT.
PENINGKATAN KUALITAS TROTOAR INI DILAKUKAN DENGAN MEMPERBAIKI PERMUKAAN TROTOAR YANG
RUSAK, MEMASANG PEMBATAS ATAU PENANDA TROTOAR, MENYEDIAKAN TEMPAT BERISTIRAHAT BAGI
PEJALAN KAKI, DAN MEMBERIKAN TANDA-TANDA PENYEBERANGAN YANG JELAS DAN AMAN. TUJUANNYA
ADALAH UNTUK MENINGKATKAN KENYAMANAN, KEAMANAN, DAN KEMUDAHAN BAGI PEJALAN KAKI DALAM
BERAKTIVITAS DI SEPANJANG JALAN. DENGAN ADANYA TROTOAR YANG BAIK DAN NYAMAN, MASYARAKAT
DI KABUPATEN PASANGKAYU DAPAT BERJALAN KAKI DENGAN LEBIH AMAN DAN NYAMAN, MENGURANGI
KEMACETAN, SERTA MENGURANGI RISIKO KECELAKAAN LALU LINTAS. SELAIN ITU, TROTOAR JUGA
MEMBANTU MENINGKATKAN KUALITAS LINGKUNGAN, MENGURANGI POLUSI UDARA, DAN MENDORONG
MASYARAKAT UNTUK BERAKTIVITAS FISIK DENGAN LEBIH AKTIF.
 SARANA DAN PRASARANA

SARANA PENDIDIKAN

TABEL SARANA PENDIDIKAN WP PASANGKAYU

 SARANA DAN PRASARANA

SARANA PENDIDIKAN

TABEL SARANA PENDIDIKAN WP PASANGKAYU

 SARANA DAN PRASARANA

SARANA KESEHATAN

SARANA KESEHATAN MELIPUTI FASILITAS RUMAH SAKIT, PUSKESMAS, POS PELAYANAN TERPADU, DAN
FASILITAS LAINNYA YANG MENJADI BAGIAN PELAYANAN KESEHATAN UNTUK MASYARAKAT.
BERDASARKAN HASIL SURVEI KELOMPOK 4, SARANA KESEHATAN DI BAGIAN WILAYAH PERENCANAAN
TERSEBAR DI KECAMATAN PASANGKAYU. JUMLAH SARANA KESEHATAN SETIAP DESA/KELURAHAN DI
WILAYAH PERENCANAAN IALAH SEPERTI BERIKUT.

TABEL SARANA KESEHATAN WP KECAMATAN PASANGKAYU

 SARANA DAN PRASARANA

SARANA PERIBADATAN

SARANA PERIBADATAN DI WILAYAH PERENCANAAN SEBAGIAN BESAR BERUPA SARANA PERIBADATAN MASJID, HAL INI
SEJALAN DATA JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN AGAMA YANG DIANUT DIMANA MAYORITASNYA ADALAH BERAGAMA ISLAM.
JUMLAH SARANA MASJID YAITU 43 UNIT. UNTUK LEBIHI JELASNYA MENGENAI SEBARAN SARANA PERIBADATAN DI WILAYAH
PERENCANAAN DAPAT DILIHAT PADA TABEL DI BAWAH INI.

TABEL ARANA PERIBADATAN WP PASANGKAYU

SARANA DAN PRASARANA

GAMBAR PETA SARANA PENDIDIKAN WP PASANGKAYU

SARANA DAN PRASARANA

GAMBAR PETA SARANA PEMERINTAHAN WP PASANGKAYU

SARANA DAN PRASARANA

GAMBAR PETA SARANA KESEHATAN WP PASANGKAYU

SARANA DAN PRASARANA

GAMBAR PETA SARANA PERIBADATAN WP PASANGKAYU

SARANA DAN PRASARANA

GAMBAR PETA PRASARANA TELEKOMUNIKASI WP PASANGKAYU

SARANA DAN PRASARANA

GAMBAR PETA PRASARANA JALAN DAN DRAINASE WP PASANGKAYU

POTENSI DAN MASALAH
 ANALISIS

Analisis Aksesibilitas Pejalan Kaki Dan Pesepeda

Aksesibilitas pejalan kaki di WP Pasangkayu telah tersedia terutama di pusat kegiatan yang
terdapat di Kelurahan Pasangkayu dan sekitarnya dimana terdapat kegiatan perumahan,
perdagangan dan jasa, pendidikan sampai perkantoran pemerintahan. Ketersediaan trotoar
sebagai jalur pejalan kaki sudah cukup memadai meskipun terdapat beberapa yang memiliki
kondisi yang rusak atau kurang memadai. Meskipun ketersediaan aksesibilitas jalur pejalan
kaki, namun pengguna jalur pejalan kaki ini masih cukup minim. Untuk jalur sepeda bagi
pesepeda di WP Pasangkayu belum terdapat jalur khusus untuk pesepeda. Penggunaan
sepeda sebagai alat transportasi pun masih sangat minim, dimana masyarakat lebih memilih
menggunakan alat transportasi bermotor. Beberapa temuan dalam analisis tersebut antara
lain:
1. Infrastruktur Pejalan Kaki:
• Ketersediaan trotoar yang tidak merata dan masih terbatas di beberapa wilayah
Pasangkayu.
• Kondisi trotoar yang rusak atau tidak terawat, sehingga mengurangi kenyamanan dan
meningkatkan risiko kecelakaan bagi pejalan kaki.
• Beberapa wilayah di Pasangkayu masih tidak memiliki trotoar, sehingga pejalan kaki
harus berjalan di jalan yang sama dengan kendaraan bermotor.
2. Penyeberangan Pejalan Kaki:
• Tidak adanya fasilitas penyeberangan pejalan kaki yang memadai di beberapa titik jalan,
terutama di jalan-jalan yang padat lalu lintas.
• Marka jalan yang kurang jelas, sehingga sulit bagi pejalan kaki dalam menavigasi lintasan
penyeberangan.
3. Infrastruktur Pesepeda:
• Kurangnya jalur sepeda yang terpisah dari kendaraan bermotor, sehingga meningkatkan
risiko kecelakaan bagi pesepeda.
• Terbatasnya fasilitas parkir sepeda di beberapa area, sehingga mempengaruhi kenyamanan
dan keamanan bagi pesepeda.
4. Kesadaran dan Kebiasaan:
 ANALISIS

ANALISIS VISTA KAWASAN (PELATARAN PANDANG)

ANALISIS VISTA KAWASAN ADALAH PROSES MENGANALISIS PANDANGAN ATAU PEMANDANGAN

YANG DILIHAT OLEH MANUSIA DI WP PASANGKAYU. ANALISIS VISTA INI PENTING DALAM
MEMBANGUN ESTETIKA KAWASAN PERENCANAAN. WP PASANGKAYU MERUPAKAN WILAYAH YANG
TERLETAK DI PESISIR PANTAI, SEHINGGA MEMILIKI POTENSI VISTA KAWASAN YANG SANGAT BAIK.
DI KAWASAN INI, DIHARAPKAN DAPAT DIBANGUN RUANG- RUANG TERBUKA YANG BERFUNGSI
SEBAGAI TEMPAT REKREASI DAN SOSIALISASI, SERTA SEBAGAI ELEMEN ESTETIKA ARSITEKTUR
KAWASAN TEPI AIR. UNTUK GAMBARAN YANG LEBIH JELAS, DAPAT DILIHAT PADA GAMBAR DI
BAWAH INI.4.18 ANALISIS TATA MASSA BANGUNAN

GAMBAR POTENSI VISTA KAWASAN WP PASANGKAYU

 ANALISIS

ANALISIS KEBUTUHAN PRASARANA DAN SARANA SESUAI STANDAR (JALAN, JALUR PEJALAN KAKI, JALUR
SEPEDA, SALURAN DRAINASE, DAN LAINNYA)

AKSEBELITAS PEJALAN KAKI DI WILAYAH PERENCANAAN BELUM TERSEDIA SECARA MERATA TERUTAMA DI
DESA AKO, KELURAHAN MARTAJAYA, DAN DESA GUNUNG SARI, DIMANA TERDAPAT KEGIATAN PERUMAHAN,
PERDAGANGAN DAN JASA, PENDIDIKAN SAMPAI PERKANTORAN PEMERINTAH.
KETERSEDIAAN TROTOAR SEBAGAI JALUR PEJALAN KAKI SUDAH CUKUP MEMADAI MESKIPUN TERDAPAT
BEBERAPA MEMELIKI KONDISI YANG RUSAK ATAU KURANG MEMADAI. MESKIPUN KETERSEDIAAN AKSEBILITAS
JALUR PEJALAN KAKI, NAMUN MENURUT HASIL SURVEI KAMI PENGGUNAAN JALUR PEJALAN KAKI INI MASIH
MINIM. UNTUK JALUR SEPEDA BAGI PESEPEDA DI WP PASANGKAYU BELUM TERDAPAT JALUR KHUSUS
PESEPEDA. PENGGUNAAN SEPEDA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI PUN MASIH SANGAT KURANG ATAU SANGAT
MINIM DENGAN MELIHAT MASYARAKAT YANG LEBIH MEMILIH MENGGUNAKAN ALAT TRANSPORTASI SEPERTI
SEPEDA MOTOR DAN MOBIL. ADAPUN BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTENSITAS MOBILITAS
PENGGUNAAN SEPEDA DAN PEJALAN KAKI, ANTARA LAIN:
A. JARAK TEMPUH YANG CUKUP JAUH
B. SUHU UDARA YANG SANGAT TINGGI
C. KONTUR WILAYAH
D. KETERSEDIAANNYA FASILITAS
E. PENGGUNAAN LAHAN
F. KARAKTERISTIK DEMOGRAFI
G. SIKAP PERSPEKTIF MASYARAKAT
DARI KONDISI ATAU FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEJALAN KAKI DAN PESEPEDA BILA DI TINJAU DARI
KARAKTERISTIK WP PASANGKAYU YAITU PADA PUSAT PERKOTAAN JARAK ANTARA PERUMAHAN,
PERDAGANGAN DAN JASA MASIH MEMILIKI JARAK YANG IDEAL BAGI PEJALAN KAKI.
 ANALISIS

ANALISIS CAGAR BUDAYA

WILAYAH PERENCANAAN WP PASANGKAYU MEMILIKI PERHATIAN YANG TERBATAS TERHADAP PELESTARIAN DAN
PERLINDUNGAN CAGAR BUDAYA. SAAT INI, TIDAK TERDAPAT CAGAR BUDAYA YANG SECARA RESMI DIAKUI ATAU
DILINDUNGI DI WILAYAH TERSEBUT. NAMUN, PERLU DIINGAT BAHWA PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN CAGAR
BUDAYA MERUPAKAN HAL PENTING DALAM MENJAGA WARISAN BUDAYA DAN SEJARAH SUATU DAERAH.
DALAM RANGKA MENINGKATKAN KESADARAN AKAN PENTINGNYA PELESTARIAN CAGAR BUDAYA, ADA BEBERAPA
TIMBANGKAN LANGKAH-LANGKAH BERIKUT:
1. INVENTARISASI POTENSI BUDAYA:
• MELAKUKAN INVENTARISASI TERHADAP POTENSI BUDAYA YANG ADA DI WILAYAH PASANGKAYU, SEPERTI SITUS
SEJARAH, ARSITEKTUR TRADISIONAL, SENI, DAN KERAJINAN LOKAL.
• MENGIDENTIFIKASI ELEMEN-ELEMEN BUDAYA YANG MEMILIKI NILAI PENTING UNTUK DILESTARIKAN DI WILAYAH
PERENCANAAN.
2. PENETAPAN ZONASI PERLINDUNGAN:
• MENETAPKAN ZONASI PERLINDUNGAN YANG MELINDUNGI AREA-AREA YANG MEMILIKI NILAI BUDAYA TINGGI,
SEPERTI SITUS-SITUS SEJARAH ATAU KAWASAN DENGAN KEKAYAAN ARSITEKTUR TRADISIONAL.
• MEMASTIKAN BAHWA KEGIATAN PEMBANGUNAN DI WILAYAH TERSEBUT MEMPERHATIKAN PERLINDUNGAN
CAGAR BUDAYA.
3. PENINGKATAN KESADARAN MASYARAKAT:
• MENGADAKAN KAMPANYE EDUKASI DAN SOSIALISASI KEPADA MASYARAKAT TENTANG PENTINGNYA
PELESTARIAN CAGAR BUDAYA.
• MELIBATKAN MASYARAKAT DALAM KEGIATAN PELESTARIAN, SEPERTI PELATIHAN, KERJA SAMA DENGAN
KOMUNITAS LOKAL, ATAU PEMBENTUKAN KELOMPOK SUKARELAWAN.
4. PENGEMBANGAN POTENSI BUDAYA:
• MENDORONG PENGEMBANGAN POTENSI BUDAYA YANG ADA DI WILAYAH PASANGKAYU, SEPERTI SENI DAN
KERAJINAN LOKAL, UNTUK MEMBERIKAN MANFAAT EKONOMI BAGI MASYARAKAT SETEMPAT.

DENGAN MENGIMPLEMENTASIKAN LANGKAH-LANGKAH DI ATAS, WILAYAH PERENCANAAN WP PASANGKAYU DAPAT

LEBIH BERPERAN DALAM MELESTARIKAN CAGAR BUDAYA YANG ADA DI SEKITARNYA. PENTING UNTUK
MENGANGGAP PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN CAGAR BUDAYA SEBAGAI ASPEK YANG INTEGRAL DALAM
PERENCANAAN WILAYAH, GUNA MEMASTIKAN WARISAN BUDAYA YANG BERHARGA DAPAT DIJAGA DAN DINIKMATI
OLEH GENERASI SEKARANG DAN MASA MENDATANG.
 ANALISIS

ANALISIS LAND VALUE CAPTURE (PERTAMBAHAN NILAI LAHAN)

LAND VALUE CAPTURE MERUPAKAN SUATU KEBIJAKAN UNTUK MENANGKAP PENINGKATAN NILAI LAHAN
YANG MUNCUL SEBAGAI DAMPAK DARI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR. INSTRUMEN IMPLEMENTASI
SKEMA LVC DIBAGI MENJADI 2, YAITU LVC BERBASIS PAJAK DAN LVC BERBASIS PEMBANGUNAN. DALAM
KAITANNYA DENGAN LAND VALUE CAPTURE, PADA STUDI ADB MENYATAKAN BAHWA RENCANA INDUK
(MASTER PLAN) YANG DISUSUN OLEH PEMERINTAH HARUS MENCAKUP ANALISIS, REKOMENDASI DAN
PROPOSAL YANG BERISIKAN JUMLAH POPULASI, KEADAAN EKONOMI, PEMANFAATAN LAHAN, DAN
INFRASTRUKTUR DAERAH YANG MENJADI FOKUS KEBIJAKAN. DAPAT DISIMPULKAN BAHWA MASTER
PLAN DAPAT MENYELARASKAN UPAYA PEMBANGUNAN DENGAN TUJUAN PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
EKONOMI YANG TELAH DITENTUKAN PADA SEBUAH WILAYAH YANG AKAN MENJADI FOKUS PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR.
 KONSEP RENCANA

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN

PENGEMBANGAN SUATU WILAYAH TIDAK HANYA BERTUJUAN UNTUK MENGARAHKAN PERKEMBANGAN SUATU
WILAYAH ATAUPUN ASPEK LEGAL DARI PEMANFAATAN RUANG TETAPI JUGA PENGEMBANGAN SUATU
KAWASAN HARUS MEMPERTIMBANGKAN 3 PENDEKATAN UTAMA YAITU PENDEKATAN LINGKUNGAN/
ECOLOGICAL, PENDEKATAN EKONOMI, DAN PENDEKATAN SOSIAL/ SISTEM AKTIVITAS. MAKA DARI ITU
KONSEPSI PENDEKATAN PERKOTAAN PASANGKAYU MELIPUTI:
1. KONSEPSI PENDEKATAN EKOLOGI
DILAKUKANNYA PENDEKATAN EKOLOGI UNTUK PENGEMBANGAN SUATU WILAYAH AGAR TIDAK TERJADI
DAMPAK NEGATIF TERHADAP EKOSISTEM DAN LINGKUNGAN DI WP PASANGKAYU DIKARENAKAN WP
PASANGKAYU YANG TERLETAP DI TEPI PANTAI DAN TERDAPAT ALIRAN SUNGAI. WP PASANGKAYU
MEMILIKI POTENSI BENCANA SEPERTI TANAH LONGSOR, BANJIR DAN JUGA TSUNAMI MAKA DARI ITU
DIPERLUKANNYA PENGEMBANGAN DENGAN KONSEP MITIGASI DAN PEMBANGUNAN YANG
BERKELANJUTAN. KONSEP PENDEKATAN EKOLOGI PADA WP PASANGKAYU MELIPUTI:
• MENYEDIAKAN RUANG YANG BERSIFAT LINDUNG PADA SEPADAN SUNGAI DAN JUGA SEPADAN PANTAI
PADA WP PASANGKAYU
• MEMBUAT KETENTUAN MITIGASI BENCANA ALAM PADA WP PASANGKAYU
• MENYEDIAKAN LOKASI EVAKUASI BENCANA ALAM PADA WP PASANGKAYU
2. KONSEPSI PENDEKATAN EKONOMI
KONSEP PENDEKATATAN EKONOMI PADA WP PASANGKAYU AGAR POTENSI DAPAT BERKEMBANGA.
PENGEMBANGAN EKONOMI DI WP PASANGKAYU DILAKUKAN DENGAN MENGEMBANGKAN SEKTOR
PERDAGANGAN DAN SAJA, SELAIN ITU SEKTOR PERTANIAN DI WP PASANGKAYU MENJADI POTENSI BAGI
ASPEK EKONOMI DAN HARUS DIKEMBANGANKAN.
3. KONSEPSI PENDEKATAN SISTEM AKTIVITAS
KONSEPSI PENDEKATAN SISTEM AKTIVITAS DILAKUKAN UNTUK MENYEDIAKAN RUANG-RUANG DI WILAYAH
PERENCANAAN SESUAI DENGAN KETETAPAN FUNGSI YANG TELAH DIAMANATKAN OLEH KEBIJAKAN DAN JUGA
KEGIATAN-KEGIATAN LAIN YANG AKAN DIKEMBANGKAN DI WILAYAH PERENCANAAN. PADA PRINSIPNYA
PENDEKATAN SISTEM AKTIVITAS DIGUNAKAN UNTUK MENJAGA KESESUAIAN AKTIVITAS DENGAN POLA DAN
STRUKTUR RUANG, SERTA MENJAGA KESERASIAN ANTAR AKTIVITAS. TIAP AKTIVITAS AKAN MENIMBULKAN
EFEK BAGI AKTIVITAS LAIN ADA EFEK YANG POSITIF DAN NEGATIF, MAKA DARI ITU PENEMPATAN KEGIATAN
PADA WILAYAH PERENCANAAN HASRUS MEMPERTIMBANGKAN HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTAR KEGIATAN
 KONSEP RENCANA

PETA STRUKTUR RUANG

Konsep struktur ruang di wilayah perencanaan menggunakan konsep sub centre, yaitu perpaduan dari teori
konsentris dan teori poros. Hal ini didasarkan pada:
1. Kecenderungan perkembangan kawasan perkotaan di masa mendatang dengan pertimbangan sistem jaringan
transportasi dan unsur pembentuk kota yang telah ada, sehingga beban dari pusat wilayah perencanaan tidak
hanya bertumpu pada fungsi dominan kota.
2. Dengan adanya sub-sub pusat bagian wilayah kota selain mengurangi beban pusat kota juga akan menyebabkan
wilayah-wilayah disekitar sub-sub pusat wilayah kota tersebut akan berkembang sehingga pelayanan prasarana
dan sarana akan terdistribusi secara merataa
 KONSEP RENCANA

PETA POLA RUANG

Konsep pola ruang yang ditetapkan harus dapat menjabarkan tujuan penataan ruang yang telah rumuskan pada
sub bab sebelumnya. Penetapan konsep pola ruang harus sesuai peraturan Undang-Undang Nomor 26 Tahun
2007 Tentang Penataan Ruang Pasal 11 Ayat 2,
pemerintah daerah kabupaten berwenang dalam melaksanakan penataan ruang wilayah kabupaten. pada
beberapa hal diantaranya adalah: Tujuan penataan ruang WP Perkotaan kabupaten pasangkayu

Potensi pengembangan wilayah

Arahan peran dan fungsi WP Perkotaan kabupaten pasangkayu
·Prioritas pengembangan wilayah
Thank
you!!