Anda di halaman 1dari 25

KOMPRES HANGAT

No: Dokumen No: Revisi Halaman


.......... ..................

STANDARD Tanggal Penetapan Ditetapkan oleh,


Ka. Laboratorium Keperawatan
OPERSIONAL
PROSEDUR

PENGERTIAN Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan rasa hangat pada
bagian tubuh yang dilakukan kompres.
TUJUAN 1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Menurunkan suhu tubuh
3. Mengurangi rasa sakit
4. Memberikan rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien
5. Memperlancar pengeluaran eksudat
6. Merangsang peristaltik usus
KEBIJAKAN 1. Klien yang kedinginan (suhu tubuh rendah)
2. Spasme otot
3. Adanya abses, hematoma
4. Klien dengan nyeri
PETUGAS Perawat
PERALATAN 1. Baskom berupa air hangat dengan suhu 37- 400 C
2. Handuk/ waslap
3. Handuk pengering
4. Termometer
PROSEDUR 1. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN a. Mengecek program terapi
b. Mencuci tangan
c. Menyiapkan alat
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama pasien
b. Menjelaskan tujuan  dan prosedur pelaksanaan
c. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien
3. Tahap Kerja

a. Menjaga privacy pasien


b. Beritahu klien, dekatkan alat
c. Cuci tangan
d. Atur posisi klien
e. Ukur suhu tubuh klien
f. Basahi waslap dengan air hangat, peras lalu letakkan pada
punggung bagian bawah
g. Tutup waslap yang digunakan untuk kompres dengan handuk
kering agar air tidak menetes
h. Apabila kain terasa kering atau suhu kain menjadi rendah,
masukkan kembali waslap pada air hangat
i. Lakukan berulang selama 20 menit
j. Setelah selesai, keringkan punggung bagian bawah yang basah
dengan handuk kering

4. Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
b. Berpamitan dengan klien
c. Membereskan alat-alat
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETERAMPILAN
KOMPRES HANGAT

No ASPEK YANG DINILAI NILAI


0 1 2
A ALAT
1. Baskom berupa air hangat dengan suhu 37- 400 C
2. Handuk/ waslap
3. Handuk pengering
4. Termometer
B Tahap Pra Interaksi
1 Melakukan verifikasi program terapi
2 Mencuci tangan
3 Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada klien
3 Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan dilakukan
D Tahap kerja
1 Menjaga privacy pasien

2 Beritahu klien, dekatkan alat


3 Cuci tangan
Atur posisi klien
Ukur suhu tubuh klien
Basahi waslap dengan air hangat, peras lalu letakkan pada
punggung bagian bawah
Tutup waslap yang digunakan untuk kompres dengan
handuk kering agar air tidak menetes
Apabila kain terasa kering atau suhu kain menjadi rendah,
masukkan kembali waslap pada air hangat
Lakukan berulang selama 20 menit
Setelah selesai, keringkan punggung bagian bawah yang
basah dengan handuk kering
E Tahap Terminasi
1 Merapikan pasien
2 Berpamitan dengan klien
3 Membereskan alat-alat
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
TOTAL
Nilai : Penguji,

(……………………….)

Keterangan :

1 : Tidak Dilakukan.
2 : Dilakukan Tidak Sempurna.
3 : Dilakukan Dengan Sempurna.

Rumus : Nilai :
x
N: x 100%
2y

Keterangan :
N : Total nilai
x  : Total skore
y  : Jumlah tindakan

A = 85 – 100
Range Nilai :
B = 75 – 84

NB : kelulusan apabila 75% dari jumlah keseluruhan kegiatan dilakukan.


ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN / LOGBOOK
KOMPRES HANGAT PADA Ny. I

OLEH :

ELMI MULYANI, S.Kep

NIM. 21.300.0270

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA

TAHUN AKADEMIK 2022-2023


LEMBAR PENGESAHAN

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN / LOGBOOK


KOMPRES HANGAT PADA Ny. I

OLEH :

ELMI MULYANI, S.Kep

NIM. 21.300.0270

Palangka Raya, 8 November 2022

Mengetahui,

Preseptor Akademik/CT Preseptor Klinik/CI

(Ria Anggara Hamba, S.Kep., Ns., M.MKes) (Ria Asihai, S.Kep., Ns)
ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN/LOG BOOK
KOMPRES HANGAT

1. Tindakan keperawatan yang dilakukan : Memberikan kompres hangat


2. Nama Klien: Ny. I
3. Diagnosa Medis : Fistula Vesico Vaginal
4. Diagnosa Keperawatan
a. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
b. Resiko infeksi di tandai dengan Adanya luka post operasi
5. Justifikasi tindakan
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan
menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang
memerlukan. Dilakuan pada pasien dengan gejala :
1. Klien hipertermi (suhu tubuh yang tinggi)
2. Klien dengan perut kembung.
3. Klien yang mempunyai penyakit peradangan, seperti radang persendian.
4. Spasme otot.
5. Adanya abses.

6. Prinsip-prinsip Tindakan dan Rasional


No Prosedur Pelaksanaan Rasional
1. Tahap pra interaksi
 Melakukan verifikasi program terapi  Mengecek kebenaran pasien yang
akan dilakukan tindakan
 Mencuci tangan  Mencegah perpindahan
mikroorganisme/ kuman
2. Tahap Orientasi
 Memberikan salam dan menyapa  Menerapkan komunikasi trapeutik
nama pasien
 Menjelaskan tujuan dan procedure  Memberikanin formasi tindakan
tindakan pada keluarga /pasien yang akan dilakukan
 Menanyakan kesiapan pasien sebelum  Menurunkan kecemasan pasien.
melakukan tindakan yang dilakukan
3. Tahap Kerja
1. Menjaga privacy  Agar pasien merasa dihargai
privasinya
2. Mengatur posisi terlentang datar dan  Posisi yang nyaman dapat
senyaman mungkin menurunkan kecemasan pasien
3. Ukur suhu tubuh anak dan catat suhu  Mengetahui keadaan umum pasien
sebelum kompres dan pemberian sebelum diberikan kompres
antipiretik
4. Matikan pendingin ruangan (kipas  Mempercepat pebgeluaran panas
anginatau AC ruangan) buka seluruh (evaporasi) sehingga suhu tubuh bisa
pakaian pasien, letakkan lap mandi kembali normal
di kepala, aksila dan lipatan paha,
lap ekstremitas selama 5 menit,
badan, punggung dan bokong 10-15
menit
5. Hentikan prosedur jika anak  Mengakhirin tindakan keperawatan
kedinginan atau menggigil, atau
segera setelah suhu tubuh anak
mendekati normal
6. Kaji kembali kondisi kulit disekitar  Memastikasn kulit pasien apakah
pengompresan, hentikan tindakan mudah iritasi atau alergi terhadap
jika ditemukan tanda-tanda kompres hangat.
kemerahan.
7. Selimuti anak dengan selimut tidur,  Memberikan rasa nyaman pada
pakaikan anak baju yang tipis dan pasien
mudah menyerap keringat.
8. Catat suhu tubuh anak sebelum dan
setelah prosedur (60 menit setelah  Untuk mengetahui apakah tindakan
pemberian antipiretik) yang diberikan berhasil dengan baik
4. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan  Mengetahui keberhasilan tindakan
2. Melakukan kontrak untuk kegiatan  Menerapkan komunikasi terapeutik
selanjutnya
3. Berpamitan dengan pasien  Menginformasikan kepada klien
bahwa tindakan telah usai
 Membersihkan lingkungan yang
4. Membereskan alat-alat terapeutik
 Mencegah transisi mikroorganisme
5. Mencuci tangan
6. Dokumentasi : catat hasil pada buku
catatan

7. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibaat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
Bahaya : tindakan akan berbahaya apabila dilakukan pada kulit yang terlalu tipis,
mudah iritasi, dan memiliki alergi terhadap kompres hangat. Jangan lakukan
kompres hangat pada daerah luka karena akan memperlama proses
pengeringan luka.
Pencegahan : dengan cara meraskan terlebih dahulu suhu air yang akan diberikan atau
digunakan untuk mengompres pasien dan pastikan air tidak terlalu panas
dan tidak terlalu dingin
8. Tujuan Tindakan tersebut dilakukan
a. Memperlancar sirkulasi darah
b. Menurunkan suhu tubuh
c. Mengurangi rasa sakit
d. Memberi rasa hangat, nyaman dan tenang pada klien

9. Hasil yang di dapat dan Maknanya


Hasil : suhu badan pasien turun
Maknanya : tindakan yang dilakukan berhasil sesuai dengan SPO.

10. Identifikasi tindakan keperawatan lainnya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah/diagnosa tersebut (mandiri dan kolaborasi)
Mandiri :
a. Meningkatkan intake cairan dan nutrisi
b. Menganjurkan pasien memakai pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat
c. Monitor ttv
Kolaborasi :
a. Pemberian obat antipiretik
b. Pemasangan infus
c. Pemeriksaan laboraturium
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. I DENGAN
FISTULA VESICO VAGINAL DI RUANG DAHLIA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

“Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan


Program Studi Pendidikan Profesi Ners Stase Keperawatan Medikal Bedah”

Oleh :
ELMI MULYANI, S.Kep
NIM. 21.300.0270

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS CAHAYA BANGSA
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. I DENGAN


FISTULA VESICO VAGINAL DI RUANG DAHLIA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Oleh :
ELMI MULYANI, S.Kep
NIM. 21.300.0270

Palangka Raya, 8 November 2022


Mengetahui,
Preseptor Akademik/CT Preseptor Klinik/CI

(Ria Anggara Hamba, S.Kep., Ns., M.MKes) (Ria Asihai, S.Kep., Ns)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. I DENGAN


FISTULA VESICO VAGINAL DI RUANG DAHLIA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA
A. Pengkajian
1 Identitas klien
Nama : Ny. I
Umur : 44 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam
Alamat : Palangka Raya
Diagnose medis : Fistula Vesico Vaginal
No. medical record : 2994xx
Tanggal masuk : 01 November 2022
Tanggal pengkajian : 8 Desember 2022
2 Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.H
Umur : 45 tahun
jenis kelamin : Laki-laki
pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Suami
Alamat : Palangka Raya
3 Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri pada post op
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya pada tanggal 21
November 2022 pukul 19.06 WIB bersama dengan suami dan anaknya dengan
keluhan nyeri pada saluran kandung kemih, nyeri di rasakan klien bertambah apabila
banyak bergerak dan terasa berkurang apabila di istirahatkan, P: nyeri terjadi saat klien
bergerak Q: nyeri seperti tersayat-sayat R: nyeri hilang timbul S: nyeri sedang skala 5
(1-5) T: nyeri timbul ± 5 menit apabila klien bergerak.
c. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan tidak pernah mengalami kecelakaan kerja sebelum nya dan klien
pernah dirawat di RS.
d. Riwayat penyakit keluarga
Klien mengatakan di anggota keluarganya ada yang mengalami penyakit hipertensi
dan jantung yaitu ibunya.
e. Genogram

Keterangan:
:Laki-laki : Perempuan
:Meninggal : tinggal 1 rumah
: Klien
4 Riwayat aktivitas sehari-hari
No. Kebutuhan Sebelum sakit Selama sakit
1. Nutrisi
a. BB dan TB 50 kg dan 154 49 kg 154
b. Diet Tidak ada TKTP
c. Kemampuan
 Mengunyah Sebelum sakit klien Selama sakit klien
mampu mengunyah mampu mengunyah
makanan dengan baik makanan dengan baik
tidak ada keluhan saat
mengunyah makanan
 Menelan Kemampuan menelan Selama sakit klien
makanan baik. tidak ada keluhan saat
menelan makanan
 Bantuan total Sebelum sakit klien Selama sakit klien
makan sendiri tanpa makan di bantu
di bantu
d. Frekuensi 3x/hari 3x/hari
e. Porsi makan 1 piring habis 1porsi habis
f. Makanan yang menimbulkan alergi Tidak ada Tidak Ada
g. Makanan yang disuka Semua masakan Klien mengatakan
menyukai semua
masakan yang di
sediakan di rumah
sakit
2. a. Caira
Intake
1) Oral
 Jenis Air putih Air putih
 Jumlah cc/hari 2000 cc/hari 1400 cc/hari
 Bantuan total/sebagian Mandiri mandiri
2) Intravena
 Jenis Tidak ada Infus NaCL
 Jumlah cc/hari 1000 cc
 Output
 Jenis kateter
 Jumlah cc/hari 1500 ml
3. a. Eliminasi
1) BAB
Frekuensi 2x/hari 1x/hari
 Konsistensi Padat Padat
 Warna Kuning Kuning
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
 Bantuan total/sebagian Mandiri Pampers
2) BAK
 Frekuensi 5 x/hari 5x/hari
 Warna Kuning bening Kuning bening
 Jumlah dalam cc/hari 1500 cc/hari 1500 cc/hari
 Keluhan Tidak ada Tidak ada
 Bantuan total/sebagian Mandiri Kateter
4. a. Istrirahat tidur
 Mulai tidur 19.00 23.00
 Lama tidur 1 jam terbangun
 Kesulitan memulai tidur Tidak ada Tidak ada
 Gangguan tidur Tidak ada Nyeri pada bagian
post op
 Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada
5. a. Personal hygine
 Mandi (frekuensi, bantuan 2x/ hari mandi sendiri 2x/hari di seka
total/sebagian
 Gosok gigi 2x/hari 2x/hari
 Cuci rambut 2x/hari 1x/hari
 Gunting kuku Apabila panjang klien Apabila panjang klien
menggunting kuku menggunting kuku
 Ganti pakaian 2x/hari 1x/hari
6. a. Aktivitas
 Mobilitas Klien melakukan Klien tidak bisa
aktivitas dengan melakukan aktivitas
mandiri dengan mandiri
seperti ke kamar
mandi karena post
operasi
 Olahraga Tidak ada Tidak ada
 Rekreasi Tidak ada Tidak ada

5 Data Psikosisial
klien mengatakan merasa cemas sebelum di operasi, tetapi setelah di operasi klien merasa
lega dan tenang.

6 Data sosial
klien dalam bersosialisasi baik, dengan keluarga, teman sekamar dan tenaga kesehatan di
buktikan saat perawat bertanya klien menjawab dengan baik.
7 Data spiritual
Klien mengatakan percaya apa yang terjadi pada diri nya sudah kehendak Tuhan dan
klien berdoa semoga di balik musibah yang menimpa nya ada hikmah nya.

8 Pemeriksaan fisik.
a. Keadaan umum klien baik
b. Tanda vital klien
TD : 164/80 mmHg
N : 85 x/menit
T : 36,5oc
RR : 18x/menit
SPO2 : 98%
c. Kesadaran
Composmentis E: 4 V: 5 M: 6 (15)
d. Sistem pernafasan
Inspeksi : bentuk dada simetris, pergerakan dinding dada simetris
Palpasi : taktil premitus bergetar simetris
Perkusi : suara perkusi sonor
Auskultasi : suara nafas vesikuler tidak ada suara nafas tambahan
e. Sistem kardiovaskuler
Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis teraba, Irama jantung regular, frekuensi 98x/menit.
Perkusi : tidak ada pergeseran/pelebaran jantung
Auskultasi : pada saat di auskultasi irama jantung reguler tidak ada suara tambahan.
f. Sistem persyarafan
1) Nervus I (Olfaktorius) : dengan mata tertutup klien dapat mengidentifikasi
bau kayu putih
2) Nervus II (Optikus) : klien dapat melihat gambar kecil dalam jarak 30
cm
3) Nervus III (Okulomotor) : pupil dapat mengecil saat dilewatkan cahaya
senter
4) Nervus IV (Toklear) : klien dapat menggerakan bola mata arah bawah
5) Nervus V (Trigeminus) : Klien dapat merasakan sentuhan kapas pada dahi,
pipi dan dagu
6) Nervus VI (Abdusen) : Klien dapat menggerakan bola mata ke samping
7) Nervus VII (Fasialis) : otot wajah simetris pada saat senyum,
mengangkat alis dan mengerutkan dahi
8) Nervus VIII (Vestibulokoklearis) : klien dapat mendengar detak jarum jam pada
jarak 5 cm tapi telinga kanan tidak
9) Nervus IX (Glosofaringeus) : klien dapat membedakan rasa manis, pahit dan
asam
10) Nervus X (Vagus) : Klien dapat menelan makanan dengan mudah
11) Nervus XI (Aksesorius) : Klien dapat mengangkat bahu dan memutar kepala

12) Nervus XII (Hipoglosus) : Klien dapat menggerakan lidah ke segala arah
g. Sistem pencernaan
Inspeksi : bentuk abdomen simetris tidak terdapat lesi atau bekas luka
Auskultasi : bising usus 15x/menit
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada abdomen

h. Sistem musculoskeletal.
Tidak ada deformitas atau perubahan bentuk pada muskulos klien, tidak terdapat atropi
otot dan mobilitas klien di bantu keluarga seperti mandi (seka), BAB dan BAK
skala otot
4 4
4 4
Klien tidak bisa berjalan ke kamar mandi karena post operasi fistula vesico vaginal,
klien mengatakan nyeri pada saat di gerakan nyeri sedang skala 5.
i. Sistem integument
Warna kulit klien tidak ikterik dan tidak sianosis, tidak terdapat oedem dan terdapat
post operasi di bagian fistula vesico vaginal.
j. Sistem endokrin
Rambut klien tampak bersih tidak terdapat nyeri tekan, suhu klien 36,5 oc,
palpitasi/jantung berdebar tidak ada.
k. Sistem genitalia
ada keluhan di bagian genetalia klien
l. Data penunjang
1) Laboratorium

Tanggal 01 November 2022


No Pemeriksaan Hasil Nilai normal
1 Hematologi
Hemoglobin 12.8 g/dl 13.5-18.0 g/dl
Leukosit 11.020 ribu/ul 4.500-11.000 ribu/ul
Eritrosit 4.3 juta/ul 4.0-6.00 juta/ul
Hematokrit 39% 37-48%
Trombosit 199 ribu 150-400 ribu
2 MCV,MCH,MCHC
MCV 39 37-48%
MCH 90 80-100 fl
MCHC 29 32-36 g/dl
3 Natrium (Na) 139 135-148 mmol/l
Kalium (K) 3.0 3.5-5.3 mmol/l
Calcium (Ca) 1.07 0.98-1.2 mmol/l

2) Therapy
Infus Hydromal 20 tpm
Inj. Ceftriaxon 2x1 gr/iv
Inj. Kalnex 3x500 mg/iv
Inj. Ketorolac 3x30 mg/iv
Diet TKTP

B. Analisa Data

No Data Etiologi Masalah


1. DS: Agen injury fisik Nyeri akut
a. klien mengatakan nyeri pada post
op
P: nyeri terjadi saat klien
bergerak
Q: nyeri seperti di sayat-sayat
R: nyeri hilang timbul
S: nyeri sedang skala 5 (1-5)
T: nyeri timbul ± 5 menit timbul
apabila klien bergerak
DO:
a. klien tamapak meringis
b. klien tampak gelisah

c. TTV:
TD : 164/80 mmHg
Nadi : 85 x/menit
T : 36,5oC
RR : 18x/menit
SPO2 : 98%
Infus Hydromal 20 tmp
Inj. Kalnex 3x500 mg/iv
2. DS: Adanya luka post Hambatan
a. Klien mengatakan tidak bisa operasi mobilitas fisik
beraktivitas kekamar mandi
seperti BAB, BAK, dan mandi.
b. Klien mengatakan belum bisa
berjalan karena luka masih nyeri
DO:
a. Klien tampak berbaring di
tempat tidur
b. Klien tampak di bantu keluarga
pada saat beraktivitas.

3. DS: - Adanya luka post Resiko infeksi


operasi
DO:
Tampak adanya luka bekas operasi.
Luka tampak bersih dan tidak ada pus
Infus Hydromal 20 tpm
Inj. Ceftriaxon 2x1 gr/iv
Inj. Kalnex 3x500 mg/iv
Inj. Ketorolac 3x30 mg/iv

C. Diagnosa Keperawatan
1 Hambatan mobilitas fisik b.d Adanya luka post operasi
2 Nyeri akut b.d Agen injury fisik
3 Resiko infeksi di tandai dengan Adanya luka post operasi
D. NURSING CARE PLANING (NCP)
No Diagnose Keperawatan NOC NIC
(Nursing Outcome) (Nursing Intervention
Clasification)
1. Hambatan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan 1 Kaji kemampuan
b.d Adanya luka post keperawatan selam 1x 6. jam klien dalam
operasi. Kreteria Hasil : mobilitas
Indikator IR ER 2 monitoring ttv
1. Klien meningkat 3 5 sebelum dan
dalam beraktivitas sesudah latihan dan
2. Mengerti tujuan 3 5 respon klien saat
dari peningkatan latihan
mobilitas 3 bantu klien untuk
3. Memverbalisasika 3 5 menggunakan
n perasaan dalam tongkat pada saat
meningkatkan berjalan
kekuatan dan 4 latih klien dalam
kemampuan 3 5 pemenuhan ADL
berpindah secara mandiri
4. Memperagakan sesuai kemampuan
penggunaan alat
5. Bantu untuk 3 5
mobilisasi

Keterangan :
1. tidak mandiri
2. dibantu orang lain dan alat
3. dibantu orang lain
4. dibantu alat
5. mandiri penuh

2. Nyeri akut b.d Agen Setelah dilakukan tindakan 1. lakukan pengkajian


injury fisik keperawatan selama 1x 6 jam nyeri secara
diharapkan nyeri berkurang komprehensip
Kreteria hasil : termasuk lokasi,
Indicator Ir Er karakteristik, durasi,
1 mampu mengontrol 3 5 frekuensi, kualitas,
nyeri (tahu penyebab dan faktor prespitasi
nyeri, mampu 2. observasi reaksi
menggunakan teknik nonverbal dari
nonfarmakologi ketidak nyamanan
untuk mengurangi 3. berikan teknik
nyeri. nonfarmakologi
2 melaporkan bahwa 3 5 (nafas dalam dan
nyeri berkurang mendengarkan
dengan murottal) untuk
menggunakan mengurangi nyeri
manajemen nyeri kolaborasi analgetik
3 mampu mengenali 3 5 untuk mengurangi
nyeri (skala, nyeri
intensitas, frekuensi,
dan tanda nyeri)
4 menyatakan rasa 3 5
nyaman saat nyeri
berkurang

Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidak ada keluhan
3 Resiko infeksi di tandai Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-
dengan Adanya luka keperawatan selama 1x6 jam tanda infeksi.
post operasi. diharapkan klien tidak terjadi 2. Lakukan perawatan
infeksi luka bersih
Kreteria Hasil : 3. Ajarkan klien untuk
Indikator IR ER menghindari infeksi
1. klien bebas dari 3 5 4. Kolaborasi
tanda-tanda infeksi. pemberian antibiotik
2. Mendeskripsikan
proses penularan 3 5
penyakit, faktor
yang mempengaruhi
penularan serta
penatalaksanaan nya
3. Menunjukan
kemampuan untuk
mencegah timbul
nya infeksi. 3 5
4. Jumlah leokosit
dalam batas normal
5. Menunjukan
perilaku hidup sehat. 3 5

3 5
Keterangan :
1. Keluhan ekstrim
2. Keluhan berat
3. Keluhan sedang
4. Keluhan ringan
5. Tidakada keluhan

E. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Implementasi Evaluasi
Keperawatan
1. Hambatan 1. mengkaji S:
mobilitas fisik kemampuan klien Klien mengatakan tidak bisa
b.d Adanya dalam mobilitas kekamar mandi sendiri karena
luka post 2. memonitoring ttv luka post operasi di bagian fistula
operasi sebelum dan vesiko vaginal.
sesudah latihan Klien mengatakan mandiri dalam
dan respon klien makan dan minum tapi tidak bisa
saat latihan kekamar mandi untuk BAB dan
3. membantu klien BAK di bantu atau menggunakan
untuk pampers dan katerer, mandi hanya
menggunakan di seka
tongkat pada saat O:
berjalan Klien tampak berbaring di tempat
4. melatih klien tidur, makan dan minum mandiri
dalam Klien tampak menggunakan
pemenuhan ADL pampers
secara mandiri Tampak ada luka di bagian fistula
sesuai vesiko vaginal
kemampuan TTV:
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
T : 36oC
RR : 20x/menit
SPO2 : 99%
A: masalah teratasi sebagian

Indikator I ER
R
1 Klien meningkat 4 5
dalam beraktivitas
2 Mengerti tujuan 5 5
dari peningkatan
mobilitas
3 Memverbalisasika 4 5
n perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
4 Memperagakan 3 5
penggunaan alat
5 Bantu untuk 3 5
mobilisasi

P: pertahankan intervensi
2. Nyeri akut b.d 1 melakukan S:
Agen injury pengkajian nyeri Klien mengatakan nyeri berkurang
fisik secara O:
komprehensip Klien tampak rileks
termasuk lokasi, Pada saat klien menggerakan
karakteristik, badan wajah klien tampak rileks
durasi, frekuensi,
nyeri ringan.
kualitas, dan
TTV:
faktor prespitasiTD : 130/80 mmHg
2 mengobservasi Nadi : 88 x/menit
reaksi nonverbal T : 36oC
dari ketidak
RR : 20x/menit
nyamanan SPO2 : 99%
3 memberikan A: masalah teratasi sebagian
teknik Indicator Ir Er
nonfarmakologi 1. mam pu 5 5
(nafas dalam dan mengontrol nyeri
mendengarkan (tahu penyebab
music) untuk nyeri, mampu
mengurangi nyeri menggunakan
4 memberikan teknik
injeksi analgetik nonfarmakologi
Inj. Kalnex untuk mengurangi
3x500 mg/iv nyeri.
2. melaporkan bahwa 5 5
nyeri berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri
3. mampu mengenali 4 5
nyeri (skala,
intensitas,
frekuensi, dan
tanda nyeri)
4. menyatakan rasa 4 5
nyaman saat nyeri
berkurang

P: pertahankan intervensi nafas


dalam dan kolaborasi pemberian
analgetik Inj. Kalnex 3x500
mg/iv
3. Resiko infeksi 1. mengobservasi S:
di tandai tanda-tanda Klien mengatakan nyeri sedang
dengan infeksi. pada bagian luka di bagian Femur
Adanya luka 2. melakukan sinistra
post operasi perawatan luka
bersih O:
3. mengajarkan luka post operasi post operasi
klien untuk dengan SA tampak bersih
menghindari tidak terdapat pus, tidak terdapat
infeksi kemerahan/peradangan.
4. mengolaborasi leukosit : 11.02 ribu/ul
pemberian A: masalah teratasi sebagian
antibiotic Infus Indikator I ER
Hydromal 20 R
tpm 1. klien bebas dari 4 5
Inj. Ketorolac tanda-tanda
3x30 mg/iv infeksi.
2. Mendeskripsikan 4 5
proses
penyebaran luka ,
faktor yang
mempengaruhi
penyebaran nya
serta
penatalaksanaan
nya
3. Menunjukan 4 5
kemampuan
untuk mencegah
timbul nya
infeksi.
4. Jumlah leukosit 3 5
dalam batas
normal
5. Menunjukan 4 5
perilaku hidup
sehat.

P: pertahankan intervensi dan


kolaborasi antibiotic
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr/iv
Inj. Ketorolac 3x30 mg/iv

F. Catatan Perkembangan
No Hari, Diagnosa Implementasi Evaluasi
. tgl, Keperawta
jam n
1. Jum’ Hambatan 1. mengkaji S:
at, 9 mobilitas kemampuan Klien mengatakan tidak bisa kekamar
Dese fisik b.d klien dalam mandi sendiri karena luka post operasi.
mber Adanya mobilitas Klien mengatakan belum bisa
2022 luka post 2. memonitoring beraktivitas karena masih sakit apabila
Jam operasi ttv sebelum dan bergerak.
08.00 sesudah latihan Klien mengatakatan mandiri dalam
WIB dan respon makan dan minum tapi tidak bisa
klien saat kekamar mandi untuk BAB dan BAK di
latihan bantu atau menggunakan pampers dan
3. membantu katerer, mandi hanya di seka
klien untuk O:
menggunakan Klien tampak berbaring di tempat tidur
tongkat pada dan makan, minum dengan mandiri
saat berjalan Klien tampak menggunakan pampers
4. melatih klien Tampak ada luka di bagian fistula vesiko
dalam vaginal
pemenuhan TTV:
ADL secara TD: 130/80 mmHg
mandiri sesuai N: 88x/menit
kemampuan T: 36oc
RR: 20x/menit
SPO2: 99%
A: masalah teratasi sebagian
Indikator IR ER
1. Klien meningkat 4 5
dalam beraktivitas
2. Mengerti tujuan 5 5
dari peningkatan
mobilitas
3. Memverbalisasikan 4 5
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
4. Memperagakan 3 5
penggunaan alat
5. Bantu untuk 3 5
mobilisasi
P: ulangi intervensi
2. Jum’ Nyeri akut 1. melakukan S:
at, 9 b.d Agen pengkajian nyeri Klien mengatakan nyeri berkurang
Dese injury secara O:
mber fisik komprehensip Klien tampak rileks
2022 termasuk lokasi, Pada saat klien menggerakan badan
Jam karakteristik, wajah klien tampak rileks nyeri ringan.
08.30 durasi, TTV:
WIB frekuensi, TD: 130/80 mmHg
kualitas, dan N: 88x/menit
faktor prespitasi T: 36oc
2. mengobservasi RR: 20x/menit
reaksi nonverbal SPO2: 99%
dari ketidak A: masalah teratasi sebagian
nyamanan Indicator Ir Er
3. memberikan 1. Mampu mengontrol nyeri 5 5
teknik (tahu penyebab nyeri,
nonfarmakologi mampu menggunakan
(nafas dalam dan teknik nonfarmakologi
mendengarkan untuk mengurangi nyeri.
music) untuk 2. Melaporkan bahwa nyeri 5 5
mengurangi berkurang dengan
nyeri menggunakan
4. memberikan manajemen nyeri
injeksi analgetik 3. Mampu mengenali nyeri 4 5
Inj. Kalnex (skala, intensitas,
3x500 mg/iv frekuensi, dan tanda
nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman
saat nyeri berkurang 4 5

P: pertahankan intervensi nafas dalam


dan kolaborasi pemberian analgetik (Inj.
Ceftriaxon 2x1 gr/iv
Inj. Kalnex 3x500 mg/iv
3 Jum’ Resiko 1.Mengobservasi S:
at, 9 infeksi di tanda-tanda Klien mengatakan nyeri berat pada
Dese tandai infeksi. bagian luka post op di bagian fistula
mber dengan 2.melakukan vesiko vaginal
2022 Adanya perawatan luka Klien mengatakan melakukan perawatan
Jam luka post bersih luka di ruangan setiap hari 1x.
09.00 operasi 3. mengajarkan O:
WIB klien untuk luka post operasi tampak bersih
menghindari tidak terdapat pus, tidak terdapat
infeksi kemerahan/peradangan.
4. mengolaborasi leukosit : 11.02 ribu/ul
pemberian A: masalah tertasi sebagian
antibiotic
(Cetorolac
3x30 mg
Kalnex 3x500 Indikator IR ER
mg 1. klien bebas dari 4 5
Infus tanda-tanda infeksi.
Hydromal 20 2. Mendeskripsikan
tpm. proses penyebaran 4 5
luka , faktor yang
mempengaruhi
penyebaran nya
serta
penatalaksanaan
nya
3. Menunjukan 4 5
kemampuan untuk
mencegah timbul
nya infeksi.
4. Jumlah leokosit
dalam batas normal 3 5
5. Menunjukan
perilaku hidup
sehat. 4 5

P: pertahankan intervensi dan kolaborasi


antibiotic
Cetorolac 2x30 mg
Kalnex 3x500 mg
1. Sabtu Hambatan 1. mengkaji S:
, 10 mobilitas kemampuan Klien mengatakan mampu makan dan
Dese fisik b.d klien dalam minum sendiri tetapi tidak bisa berjalan
mber Adanya mobilitas kekamar mandi
2022 luka post 2. memonitoring Klien mengatakan bisa duduk dan
Jam operasi ttv sebelum dan bergerak menekuk kakinya
08.00 sesudah latihan O:
WIB dan respon Klien tampak duduk di atas tempat tidur
klien saat Tampak luka post operasi di bagian
latihan fistula vesiko vaginal.
3. membantu TTV:
klien untuk TD: 130/80 mmHg
menggunakan N: 88x/menit
tongkat pada T: 36oc
saat berjalan RR: 20x/menit
4. melatih klien SPO2: 99%
dalam A: masalah teratasi sebagian
pemenuhan Indikator IR ER
ADL secara 1. Klien meningkat 4 5
mandiri sesuai dalam beraktivitas
kemampuan 2. Mengerti tujuan 5 5
dari peningkatan
mobilitas
3. Memverbalisasikan 5 5
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
4. Memperagakan 5 5
penggunaan alat
5. Bantu untuk 4 5
mobilisasi

P:Pertahankan intervensi
2. Sabtu Nyeri 1. melakukan S:
, 10 akut b.d pengkajian nyeri
Klien mengatakan nyeri apabila
Dese Agen secara digerakan
mber injury komprehensip Nyeri ringan skala 3
2022 fisik termasuk lokasi,
O:
Jam karakteristik, Klien tampak merasakan nyeri pada saat
08.30 durasi, menggerakan badan
WIB frekuensi, TTV:
kualitas, dan
TD: 130/80 mmHg
faktor prespitasi
N: 88x/menit
2. mengobservasi T: 36oc
reaksi nonverbal
RR: 20x/menit
dari ketidak
SPO2: 99%
nyamanan A : masalah teratasi sebagian
3. memberikan Indicator Ir Er
teknik 1. mampu mengontrol 4 5
nonfarmakologi nyeri (tahu
(nafas dalam penyebab nyeri,
dan mampu
mendengarkan menggunakan
music) untuk teknik
mengurangi nonfarmakologi
nyeri untuk mengurangi
4. memberikan nyeri.
injeksi 2. melaporkan bahwa 5 5
analgetik Inj. nyeri berkurang
Kalnex 3x500 dengan
mg/iv menggunakan
manajemen nyeri
3. mampu mengenali 4 5
nyeri (skala,
intensitas,
frekuensi, dan
tanda nyeri)
4. menyatakan rasa 5 5
nyaman saat nyeri
berkurang

P: pertahankan intervensi nafas dalam


apabila nyeri kambuh dan pemberian
analgetik
3. Sabtu Resiko 1. mengobservasi S:
, 10 infeksi di tanda-tanda Klien mengatakan luka nya tidak panas.
Dese tandai infeksi. O:
mber dengan 2. melakukan Luka klien tampak bersih tidak ada pus
2022 Adanya perawatan luka dan tidak ada kemerahan/peradangan
Jam luka post bersih TTV:
09.00 operasi. 3. mengajarkan TD : 130/80 mmHg
WIB klien untuk N : 88x/menit
menghindari RR : 20x/menit
infeksi T : 36o
4. mengolaborasik SPO2:99%
an pemberian A: masalah teratasi sebagian
antibiotic (Inj. Indikator I ER
Ceftriaxon 2x1 R
gr/iv 1. klien bebas dari 5 5
tanda-tanda infeksi.
Kalnex 3x500 2. Mendeskripsikan 5 5
mg/iv proses penyebaran
luka, faktor yang
mempengaruhi
penyebaran nya
serta
penatalaksanaan
nya
3. Menunjukan 5 5
kemampuan untuk
mencegah timbul
nya infeksi.
4. Jumlah leukosit 3 5
dalam batas normal
5. Menunjukan 5 5
perilaku hidup
sehat.

P: pertahankan intervensi dan perawatan


luka secara rutin agar tidak terjadi infeksi

Anda mungkin juga menyukai