Anda di halaman 1dari 26

GERMAS

KESIAPAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR


MELAKSANAKAN POPM FILARIASIS REGIMEN IDA
(INVERMECTIN, DIETHYLCARBAMAZINE,
ALBENDAZOLE)
Oleh :
UMAR KADERI, SH.,M.Sc.
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
GAMBARAN UMUM
KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR
A. Geografis
SITUASI UMUM Luas 16.796 km 2 atau 10,94 % luas Prov.Kal-Teng,
dengan jumlah Penduduk 415.702 Jiwa, terdiri 17
 GAMBARAN Kecamatan dan 185 Desa/Kelurahan.
GEOGRAFIS DAN
Terletak antara 11100’50” – 1130 0’46”
KEPENDUDUKAN
BT hingga 00 23’14” -00332’64” LS.
B. Batas Wilayah
• Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten
Katingan.
• Sebelah Selatan Laut Jawa
• Sebelah Timur Kabupaten Katingan
• Sebelah Barat Kabupaten Seruyan.
Ketinggian berkisar 0-60 meter di atas permukaan
laut
Eliminasi Filariasis adalah Komitmen Global,
sesuai dengan:

 ELIMINASI FILARIASIS, Resolusi WHA 1997:


Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public
Health Problem

 WHO Global Commitment, 2000 : The Global Goal


of Elimination of Lymphatic Filariasis as a Public
Health Problem by the year 2020
HASIL SURVEY ENDEMISITAS FILARIASIS

1. Kecamatan Kota Besi Tahun 2004 = 2 desa


Pamalian = 342 sampl positif = 22 MFR = 3,89 %
Suren = 584 sampel positif = 14 MFR = 2,4 %
Mulai Pengobatan Masal tahun 2005

2. Kecamatan Cempaga Tahun 2005 = 6 desa


S. Paring =121 positif = 5 MFR = 4,13 %
L. Bunter = 464 positif = 8 MFR = 1,72 %
C.Mulia Barat = 48 positif = 1 MFR = 2,08 %
Baninan = 42 positif = 0 MFR = 0 %
Parit Atas = 73 positif = 4 MFR = 5,48 %
Parit Bawah = 78 positif = 1 MFR = 1,28 %
Mulai Pengobatan Masal tahun 2006
CAKUPAN FILARIASIS KOTIM
No KAB 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Kotim 30 180 180 178 161 154 6 desa


Desa desa desa desa desa desa
(100%) (100% (100%)
)

Syarat Lulus Survei Penilaian Penularan (Evaluasi) :


1. Jumlah Desa/Kelurahan yang mengikuti POPM Tk.
Kabupaten? Kab Kotim hanya 3 tahun yang 100%
2. Cakupan dimonitor pada setiap putaran POMPF untuk
menentukan apakah sasaran sedikitnya 65% dari populasi
penduduk yang minum obat telah tercapai.
3. Menurunnya Prevalensi filaria (mf rate < 1 % &
prevalensi Ag < 2% baik desa Sentinel & Spotcheck)
setelah 5 putaran
3. Menurunnya risiko penularan (TAS)
POPM Filariasis
Tujuan :
 Menurunkan kadar mikrofilaria di dalam darah sehingga
tidak lagi terjadi penularan, walaupun POPM filariasis sudah
dihentikan (Standar mf rate < 1 %).
 Semakin besar proporsi penduduk minum obat, semakin
besar peluang untuk memutuskan rantai penularan
REKOMENDASI WHO UNTUK KABUPATEN KOTIM
SURAT MENDAGRI TTG PERCEPATAN PENANGGULANGAN
NEGLETED TROFICAL DISEASES (NTD)
Surat Gubernur Kalimantan Tengah

9
Cakupan Penduduk dan Sasaran Minum Obat Pencegahan Filariasis
Kab. Kotim Tahun 2015 - 2019

%
% % Pendudu
Jumlah Jumla
Desa Jumlah Jumlah Jumlah Penduduk k
TAHUN Puskes h
diberi Penduduk Sasaran Pendudu Minum Sasaran
mas Desa
obat k Minum Obat Minum
Obat Obat

2015 20 185 100% 405.700 345.467 288.196 71,04% 83,42%

2016 20 185 100% 420.537 376.202 334.489 79,54% 88,91%

2017 21 185 100% 446.095 368.302 332.891 74,62% 90,39%


2018 21 185 100% 456.409 324.056 339.776 74,4% 89,2%
2019 21 185 100% 410.808 375.414 341.832 83,21% 90,05%
Hambatan Selama Pelaksanaan
 Masih ada program lain yang harus dicapai target
program Nasional, pelaksanaan Program Capaian SPM,
program imunisasi, kegiatan penanggulangan stunting.
 Kondisi Geografis yang cukup luas di Wilayah Puskesmas
yang sulit
 Sosialisasi tingkat Desa yang masih kurang sehingga
masyarakat ada yang belum faham pentingnya minum
obat pencegahan filariasis
 Sarana, prasarana, ketenagaan di Puskesmas sulit dan
sangat sulit menyulitkan akses pada desa desa terpencil.
 Bencana alam seperti banjir, jalan rusak/terputus
 Anggaran yang terbatas
Pemecahan yang dilakukan
 Pengaturan personil di Puskesmas untuk pelaksanaan program
POPM Filariasis, memberdayakan kader masyarakat untuk ikut
dalam pelaksanaan POPM Filariasis.
 Sosialisasi dan penyuluhan minum obat baik di Kecamatan,
Puskesmas hingga Desa
 Warga yang menolak di data dan mau minum obat didampingi oleh
tokoh masyarakat/rt.
 Warga pindahan / perusahaan yang baru datang langsung didata
dan dianjurkan langsung minum obat
 Bila obat di bawa pulang dianjurkan untuk minum pada malam hari
setelah makan
 Di upayakan untuk pelatihan kader dan petugas supervisor sebelum
pelaksanaan oleh Puskesmas
 Pembentukan pos-pos di perbanyak
 Kerjasama sektoral dan program terkait serta peran serta sektor dan
swasta (PBS)
HASIL EVALUASI
 Midterm Survey (2018)
Desa Sentinel (Pamalian )
Jumlah Sample 305 Positif (1) MF Rate =0,3%.
Desa Spot Check (Desa Tinduk)
Jumlah Sampel 305 Positif (0) MF Rate = 0%
 Pre TAS (Transmision Assesment Survey) Tahun 2021

Desa Sentinel (Pamalian )


Jumlah Sample 338 Positif (2) MF Rate =0,6%.
Desa Spot Check (Desa Luwuk Bunter)
Jumlah Sampel 308 Positif (8) MF Rate = 2,56%
REKOMENDASI HASIL SURVEY
PRE-TAS

NO DESA WILKER KECAMATAN JUMLAH POSITIF Mf- Rate


PUSKESMAS SAMPEL
1 Pamalian Kota Besi Kota Besi 338 2 0,59%
2 Luwuk Bunter Cempaka Mulia Cempaga 308 8 2,59%
FOTO KEGIATAN SOSIALISASI
Pelaksanaan POPMF 2017
FOTO SURVEY SDJ
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai