Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Pelaksanaan Pelayanan Publik bidang Kesehatan sebagai mana diatur dalam
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009, tentang Kesehatan
menyatakan bahwa : Ayat 2. Sumber Daya di bidang kesehatan adalah segala
bentuk dana, tenaga, pembekalan kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan dan
fasilitas pelayanan kesehatan serta teknologi yang dimanfaatkan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, dan/atau masyarakat. Selanjutnya pada ayat 7. Fasiltas Pelayanan
Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitative yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat.
Puskesmas adalah sarana unit fungsional kesehatan terdepan yang
memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di wilayah kerjanya
yang mempunyai fungsi utama sebagai pusat pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan dasar
strata pertama, agar mampu mewujudkan dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 128 tahun 2004,
Pembangunan Kesehatan mempunyai visi masyarakat Indonesia Sehat,
diantaranya dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan oleh Puskesmas dan
Rumah Sakit.

UPTD Puskesmas Cikampek Utara merupakan unit pelaksana teknis


Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang yang bertanggung jawab terhadap
pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Cikampek Utara Kecamatan
Kotabaru, sebagai motor penggerak pelayanan kesehatan dasar di desa binaannya
agar mampu mewujudkan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
sehingga dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan, kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

1
masyarakat yang optimal. Untuk mewujudkan derajat kesehatan bagi masyarakat
maka diselenggarakan upaya kesehatan dengan pendekatan pemeliharaan,
peningkatan kesehatan (Promotif), pencegahan penyakit (Preventif),
penyembuhan (Kuratif), dan pemulihan kesehatan (Rehabilitatif), yang
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan. berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan nomor : 503/PPI/10.PKM/XI/2013
tentang pemberian izin penyelenggaraan kepada Puskesmas Cikampek Utara
untuk menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan.
UPTD Puskesmas Cikampek Utara melayani penduduk di 2 Desa
binaan, dengan total jumlah penduduk yang dilayani berdasarkan data profil
Puskesmas Tahun 2015 sebanyak 40.257 orang jiwa. Membina 31 Posyandu,
melaksanakan program pokok dan program pengembangan, dengan rata-rata
kunjungan pasien perhari 150 orang, dan pada Tahun 2015 jumlah total kunjungan
pasien berobat sebanyak 45.158 orang.
Ketersediaan Sumber Daya Manusia menurut Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia nomor : 81/MENKES/SK/I/2004, Tentang
pedoman penyusunan perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat
Propinsi, Kabupaten Kota serta Rumah sakit, bahwa untuk penduduk ± 20.000
orang dengan output kunjungan ± 35.000 Orang/Tahun Daftar Susunan Pegawai
(DSP), khususnya Model DSP Puskesmas Perdesaan, maka diperoleh gambaran
bahwa untuk setiap puskesmas disarankan setidaknya terdapat 2 D okter
U mum, 1 D okter Gigi , 6 P erawat U mum, dan 3 B idan P uskesmas. Bila
jumlah kunjungan melebihi ± 35.000 Orang/tahun, maka jumlah tenaga medis
dapat ditingkatkan 2 kali lipat. Sedangkan Perawat Umum dan Bidan di
Puskesmas perlu ditambahkan separuh dari jumlah yang telah ada. Berdasarkan
kondisi keadaan SDM dan jumlah kunjungan serta pelayanan yang harus
dilakukan maka UPTD Puskemas Cikampek Utara mempunyai kekurangan
SDM sebanyak 1 orang tenaga Dokter Umum, 2 orang Perawat dan 1 orang
tenaga administrasi, yang tertuang dalam laporan Anjab Tahun 2015.
Puskesmas diharapkan mampu merespon upaya-upaya perlindungan
kepada seluruh masyarakat di wilayah kerjanya sehingga senantiasa terhindar dari
hal-hal yang membahayakan kesehatan, terutama penyakit menular yang

2
berpotensi menjadi wabah. Sebagai pelaksana pelayanan kesehatan terdepan,
UPTD Puskesmas Cikampek Utara berperan menyelenggarakan sebagian tugas
teknis operasional Dinas Kesehatan dan merupakan ujung tombak pembangunan
Kesehatan Indonesia, dalam mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu sistem
manajemen pelayanan puskesmas yang tepat, struktur organisasi yang baik serta
ditunjang dengan sumber daya manusia profesional, agar dapat melaksanakan
pembangunan bidang kesehatan yang lebih baik. Untuk mencapai tujuan
pembangunan tersebut perlu di lakukan evaluasi program dan kegiatan secara
berkala, melalui laporan hasil pencapaian program dan laporan pembangunan
kesehatan yang telah dilaksanakan oleh puskesmas secara rutin setiap tahunnya
sehingga kinerja pegawai dan puskesmas sebagai suatu organisasi dalam
melakukan pelayanan kesehatan dapat dinilai, dievaluasi dan terus dioptimalkan,
seperti tertuang dalam laporan pembangunan Puskesmas pada tahun 2015
berikut:

Tabel 1.1
Penilaian Kinerja Puskesmas Hasil Pelayanan (PKP)
di UPTD Puskesmas Cikampek Utara
Tahun 2015
No Pogram Target Pencapaian Keterangan
1 2 3 4 5
1. KIA
K1 99% 99,1
K4 98% 98,3
Linakes 96% 97,2
Persal di fasilitas kesehatan 96% 97,2
KN 1 96% 101
Kn lengkap 96% 99,8
KF1 96% 97,2
KF 2 96% 97,2
KF 3 96% 96,8
Deteksi bumil resti oleh nakes 100% 65,8
Deteksi bumil resti oleh masy 100% 65,8
Rujukan kasus resti maternal 100% 100
Rujukan kasus resti neonatal 100% 61,9
Kunjungan bayi 96% 98,3
Kunjungan balita 96% 89,9
MTBS 80% 57,9
KB Aktif 70% 70,50 87.8 %
Lanjut ke hal 4

3
Lanjutan Tabel 1.1. hal.3.
No Pogram Target Pencapaian Keterangan
1 2 3 4 5
1. P2M
Sub. Imunisasi
BCG 98 % 88,34 %
HBO 90 % 89,91 %
DPT – HB CMB 1 98 % 96,85 %
DPT – HB CMB 3 90 % 81,1 %
Booster DPT 90 % 54,4
Polio I 98 % 98,1 %
Polio IV 90 % 87,74 %
Campak 90 % 90,5 %
Booster Campak 90 % 64,5 %
Tetanus Toksoid 1 95 % 64,8 %
Tetanus Toksoid 2 90 % 85,8 % 82 %
2. Sub P2M
Pemberantasan DBD 100 % 100 %
Pemeriksaan TB 100 % 100 %
Pemberantasan Kusta 100 % 91,4
Penemuan Penderita Pnemonia 100 % 50 %
Pengobatan Diare 100 % 100 %
Pemberian oralit oleh Kader 100 % 60 % 83,5 = 82,5
3. Perbaikan GIZI
D/S 100 % 90,6 %
N/S 60 % 60,9 %
K/S 100 % 100 %
N/D 75 % 61,54 %
Vit. A Bayi 100 % 100 %
Vit. A Balita 91,7 % 91,7 % 71,2
Gizi Buruk <1% 0,5 % 6 Orang
4. Promosi Kesehatan
Penyuluhan Kelompok 90 % 79,67 %
Pembinaan Posyandu 80 % 70 %
Pergerakan Desa Siaga 50 % 50 % 70 %
5. Kesehatan Lingkungan
Pemeriksaan Jamban Keluarga 100 % 72,65 %
Pemeriksaan Tempat Umum 100 % 97 %
Pemeriksaan Jentik 100 % 91,26 %
Surveilens 100 % 100 % 90,2 %
Lanjut ke hal 5

4
Lanjutan Tabel 1.1. hal.4.
6. Program Kesehatan Pengembangan
Usaha Kesehatan Sekolah 100 % 91,00 %
Perkesmas 60 % 40,75 %
Program untuk Lanjut Usia 100 % 100 %
Kesehatan Jiwa 43,5 % 40 %
Kesehatan Mata 70 % 60 %
Kesehatan Olah raga 100 % 100 %
Kesehatan Indra 70 % 60 %
Kesehatan Gigi dan Mulut 100 % 100 %
Kesehatan Kerja 100 % 100 %
Pengobat Tradisional 100 % 100 % 75,1 %
Program Pengobatan Dasar
7 Pengobatan Dasar 117,34
Sumber : Laporan pembangunan Kesehatan Tahun 2015

Keterangan Tabel :
K1 : Pemeriksaan Kehamilan pada Trimester Pertama
K4 : Pemeriksaan Kehamilan sebanyak 4x selama masa
kehamilan, (1x pada trimester pertama, 1x pada trimester
kedua dan 2x pada trimester ke tiga)
Linakes : Persalinan ditolong oleh tenaga Kesehatan
N2 : Kunjungan bayi umur 7-28 hari
B4 : Kunjungan bayi umur 4 Bulan
B 12 : Kunjungan bayi umur 12 bulan
K/S : Jumlah bayi memiliki KMS perseluruh bayi yang ada
D/S : Penimbangan Balita di Posyandu perseluruh bayi yang ada
N/S : Semua bayi balita yang datang ke Posyandu yang naik
berat badannya perseluruh bayi balita yang ada
N/D : bayi balita di Posyandu yang naik berat badannya per
balita yang datang
Booster : Ulangan imunisasi
Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu
Surveilens : Survei kepada kasus penyakit yang berpontensi wabah.
Berdasarkan tabel 1.1. diatas menunjukan bahwa dalam setiap program
pada sub kegiatannya masih ada beberapa yang belum mencapai target yaitu
program KIA/KB, Imunisasi, Perbaikan Gizi, Program P2M, Promosi Kesehatan,

5
Kesehatan Lingkungan dan Program Kesehatan Pengembangan, walaupun secara
total pencapaian target program telah tercapai, melihat pencapaian target setiap
program pada tahun 2015, sesuai dengan tabel 1.1. diatas, dipengaruhi oleh :
1. Jumlah penduduk yang ada di 2 Desa binaan bertambah sangat cepat karena
pengaruh pemukiman baru dan urbanisasi yang ada di wilayah cikampek
2. Program yang harus dilaksanakan begitu banyak dengan jumlah SDM yang
tersedia belum sebanding dengan kegiatan yang harus dilakukan.
3. Kegiatan masih berorientasi pada pelayanan kuratif/ pengobatan dimana
jumlah kunjungan pasien terus bertambah setiap tahunnya, hal ini berdampak
terhadap kinerja pegawai.
Kinerja Organisasi secara keseluruhan dimana pencapaian target tahun
2015 dibandingkan dengan pencapaian target setiap program tahunan tahun 2014
seperti dapat terlihat pada tabel 1.2. berikut ini :
Tabel 1.2.
Rekap Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
Hasil Cakupan (%) Tahun
No Komponen Kegiatan Keterangan
2014 2015
1 2 3 4 5
1 Upaya Kesehatan Ibu 1. Hasil ≤ 80 %
86,71 87,8
dan Anak/ KB Kelompok Kurang
2 Upaya pencegahan 2. Hasil 81 – 90 %
dan pemberantasan 76,88 82,5 Kelompok Sedang
penyakit menular 3. Hasil ≥ 91 Baik
3 Upaya Kesehatan Gizi Pedoman Instrumen
70,53 71,2
masyarakat Penilaian Kinerja
4 Upaya Promosi Puskesmas Provinsi
74,5 70 Jawa Barat
Kesehatan
5 Upaya Kesehatan
90,7 90,2
Lingkungan
6 Upaya kesehatan
74,6 75,1
pengembangan
Pengobatan Dasar
7. Upaya Pengobatan 114,32 117,34
Pencapaian hasil cakupan
588,24 594,14
pelayanan
Rata-Rata Puskesmas 84,04 84,87
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas,2015
Berdasarkan Tabel 1.2. diatas menunjukan bahwa Kinerja pegawai di
UPTD Puskesmas Cikampek Utara pada Tahun 2015 sebesar 84,87 %,
menunjukan termasuk ke dalam kategori kinerja sedang, sementara untuk

6
mencapai kategori kinerja baik, hasil pelayanan harus mencapai >91 %, dengan
demikian perlu perhatian dari peran kepemimpinan puskesmas untuk
meningkatkan motivasi pegawai di dalam melaksanakan pelayanan prima kepada
masyarakat, sehingga kinerja seluruh pegawai yang berpengaruh terhadap
pencapain kinerja puskesmas dapat senantiasa dijaga, di evaluasi dan ditingkatkan
lebih optimal.
Kinerja merupakan suatu yang lazim digunakan untuk memantau
produktivitas kerja sumber daya manusia, baik yang berorientasi pada produksi
barang, jasa maupun pelayanan. Kinerja pegawai dapat dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu faktor eksternal dan faktor internal pegawai. Faktor eksternal yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan
(seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau
pimpinan) fasilitas kerja dan iklim organisasi. Sementara faktor internal meliputi
faktor individu (kemampuan dan keahlian, latar belakang serta demografi) dan
faktor psikologis meliputi persepsi, attitude, personality, pembelajaran dan
motivasi (Mangkunegara, 2009:16).
Kinerja merupakan output yang dihasilkan Sumber Daya Manusia.
Kinerja sebuah organisasi di tentukan oleh kinerja dari masing-masing individu
yang ada di dalam organisasi tersebut, sehingga sangatlah penting untuk
senantiasa menjaga agar kinerja setiap orang yang ada di dalam organisasi sesuai
dengan apa yang diharapkan, oleh karena itu peningkatan kinerja pegawai
merupakan fokus utama dari manajemen organisasi. Suatu organisasi akan
berusaha mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki setiap individu agar
termotivasi untuk memberikan kontribusi terbaik demi pencapaian tujuan-tujuan
organisasi. Berbagai cara bisa ditempuh organisasi dalam meningkatkan kinerja
pegawai diantaranya dengan mengembangkan budaya organisasi, yaitu
mengembangkan nilai-nilai bersama dalam sebuah organisasi agar dapat
mengarahkan perilaku setiap anggotanya, salah satu faktor prilaku individu yang
berpengaruh dalam sebuah organisasi adalah tingkat kehadiran, seperti tergambar
dalam tabel 1.3. yang menunjukan tingkat kehadiran pegawai di UPTD
Puskesmas Cikampek Utara tahun 2015 :

7
Tabel 1.3.
Rekap Absensi Pegawai
UPTD Puskesmas Cikampek Utara Tahun 2015
Jumlah
Bulan
Karyawan Hari Kerja Kehadiran % Ketidak Hadiran
1 2 3 4 5
September 20 25 97,94 2,16
Oktober 20 26 98,97 1,13
November 20 25 98,88 1,12
Desember 20 25 98,56 1,44
Sumber : Laporan Absensi Tahun 2015

Berdasarkan tabel 1.3. Tingkat kehadiran pegawai puskesmas pada bulan


September, Oktober, November, dan Desember Tahun 2015 sudah cukup tinggi
dan termasuk dalam kategori sangat baik. fenomena yang terjadi saat ini
dilingkungan UPTD Puskesmas Cikampek Utara Kabupaten Karawang terkait
dengan motivasi kerja diantaranya adalah :
1) Peraturan akan jam kerja kantor untuk hari senin s/d Jumat adalah pukul
07.45 s/d 14.30, dan Sabtu Sampai Jam 13.00, berdasarkan hasil rekap
absen secara elektronik setiap bulannya rata-rata kehadiran pegawai
termasuk dalam kategori sangat baik dan memuaskan, masih ada
beberapa pegawai istirahat melebihi aturan yang seharusnya yaitu dari
jam 12.00 sampai dengan jam 13.00, terkadang baru hadir kembali pada
saat absen pulang, hal ini dapat berpengaruh terhadap ketepatan waktu
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
2) Ada beberapa hal yang masih belum dapat dilaksanakan namun sudah
disadari pimpinan diantaranya penghargaan atas prestasi kerja yang
dibuat oleh pegawai, sehingga berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan
organisasi secara keseluruhan.
3) Belum optimalnya pelaksanaan briefing staff minimal 2 kali dalam
sebulan, evaluasi laporan bulanan dan evaluasi laporan Tiga bulanan/
Trimester, yang tidak berjalan seperti yang telah agendakan. Hal ini
sangat penting karena informasi akan program dan kebijakan baru
tentang kesehatan menjadi terhambat.

8
4) Pengawasan dari pimpinan terhadap penyelesaian pekerjaan, peraturan
disiplin kerja dan ketentuan kerja yang sudah dituangkan dalam
prosedur-prosedur kerja secara lengkap belum dilaksanakan dengan baik,
komunikasi, koordinasi dan pelaporan antar unit kerja belum optimal,
sehingga memperlambat penyelesaian pekerjaan dan mengurangi tingkat
pencapaian program.

Budaya organisasi sebagaimana yang dikemukakan oleh Kennedy, Miner


dan Robins dalam Sutrisno (2013:3) adalah budaya yang kuat positif sangat
berpengaruh terhadap perilaku dan efektivitas kerja. Pengaruh budaya organisasi
mempunyai arti penting bagi individu yang bekerja di dalamnya, karena budaya
organisasi ini akan mempengaruhi baik secara langsung atau tidak langsung
terhadap kinerja karyawan. Budaya organisasi yang kuat akan meningkatkan
kinerja individu secara keseluruhan dan berpengaruh positif terhadap perilaku
pegawai, sehingga menimbulkan kinerja yang baik dan merangsang disiplin kerja
yang tinggi. Budaya organisasi di UPTD Puskesmas Cikampek Utara adalah
untuk menciptakan nilai-nilai saling menghormati, saling percaya, bertanggung
jawab, berlaku jujur, menumbuhkan kreatifitas dan inovasi demi kenyamanan
dalam pelayanan, dengan budaya tersebut turut mendorong berkembangnya
intansi sampai pada keadaan sekarang ini. Namun dalam perkembangannya
tingkat kestabilan karyawan membawa konsekuensi terhadap budaya itu sendiri,
sehingga mempengaruhi motivasi dan kinerja pegawai.
Hasil penelitian Ugi Sugiarsih (2012) menyatakan bahwa “Budaya
Organisasi dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan” dan penelitian Elfan
Yanuar Assidiq (2014) yang membahas tentang Pengaruh Budaya Organisasi dan
Disiplin Kerja terhadap Kinerja pada Badan Diklat Kab. Karawang,
menyimpulkan bahwa budaya organisasi dan disiplin kerja berpengaruh terhadap
Kinerja karyawan.
Penelitian yang dilakukan oleh Agus Gojali (2015) tentang : Pengaruh
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai dikantor Kecamatan
Klari Kabupaten Karawang, yang menyatakan semakin baik budaya organisasi
akan meningkatkan motivasi dan kinerja pegawai, sejalan dengan penelitian yang

9
dilakukan oleh Radeswandri dan Tiwi N. Utami (2013), Amjad Ali dan Bhaswati
Patnaik (2014), yang menunjukan bahwa Budaya Organisasi secara varsial
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variable Kinerja
Pegawai. Budaya organisasi ini dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu pegawai
selalu memeriksa kembali hasil pekerjaan yang telah dilakukan, selalu membina
hubungan baik dengan atasan dan sesama teman kerja, berusaha mengembangkan
diri untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam menyelesaikan pekerjaan serta
dapat bekerja sama dengan baik dalam tim untuk menyelesaikan pekerjaan.
Kinerja Pegawai dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut
Wahyuningsih. 2009 dan Suhat (2010), Kinerja dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor Kepemimpinan. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Darwito (2008), Hidayat (2012), Hendriawan dan Fauziah Umar (2014) yang
membahas tentang Kepemimpinan, hasil penelitiannya menyatakan bahwa
Kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja dan produktivitas pegawai.
Kurniawan (2012) dalam penelitiannya yang membahas tentang kepemimpinan
menyebutkan bahwa kondisi hubungan kerja yang baik dan konduktif mampu
meningkatkan kinerja pegawai, perilaku atau kepemimpinan dari seorang
pemimpin dapat mempengaruhi kinerja bawahan. Pimpinan yang senantiasa
menekankan pentingnya kebersamaan dalam melaksanakan tugas-tugas perusahan
serta menciptakan hubungan yang harmonis dengan para bawahannya, mampu
menimbulkan dampak interpersonal yang baik sehingga dapat meningkatkan
kinerja dari pegawai.
Pemimpin mempunyai posisi sentral didalam menggerakan organisasi,
sehingga dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial, behavior dan
perilakunya dalam membawa organisasinya untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dalam organisasi pemerintahan, kualitas kepemimpinan akan
tercermin dari sikap dan perilakunya dalam menterjemahkan, menerapkan sasaran
dan mencapai tujuan organisasi tersebut. Kepemimpinan mempunyai kekuatan
untuk mempengaruhi, mendorong dan mengajak bawahan untuk mengerjakan
sesuatu atau tidak mengerjakan sesuatu yang diperintahkannya untuk mencapai
tujuan, dalam kepemimpinan terdapat hubungan antar manusia yaitu hubungan

10
mempengaruhi, hubungan kepatuhan dan ketaatan para bawahan karena
dipengaruhi oleh kewibawaan pemimpin. (Siagian, 2009:66).
Faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah motivasi. Hamzah
B. Uno (2012) menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan salah satu faktor
yang turut menentukan kinerja seseorang tergantung pada pada seberapa banyak
intensitas motivasi yang diberikan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mahmudah Enny Widyaningrum (2011), dalam penelitiannya yang
menyimpulkan bahwa Motivasi dan Budaya organisasi mempengaruhi komitmen
organisasi dan kinerja pegawai. Motivasi banyak dipengaruhi emosi, seseorang
yang memiliki motivasi tinggi akan selalu menerima kritik dan saran dari luar
serta telah mempersiapkan diri secara matang dengan hal-hal yang akan terjadi
dilapangan. Harmisa (2013:144) menyatakan dalam penelitiannya bahwa
pemberian motivasi kepada pegawai dapat dilakukan dengan berbagi cara yaitu :
paksaan dan hukuman, imbalan, penghargaan dan pujian, dengan diberikannya
motivasi kepada para pegawai dapat menyebabkan pegawai memperbaiki dan
meningkatkan kinerja sehingga produktivitas kerja pun dapat meningkat.
Berdasarkan penelitan-penelitian sebelumnya serta fenomena-fenomena
yang ditemui untuk memfokuskan pembahasan dalam penelitian, maka dalam
tesis ini penulis membahas tentang “Pengaruh Budaya Organisasi dan Peran
Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja yang Berdampak kepada Kinerja
Pegawai di UPTD Puskesmas Cikampek Utara”

1.2. Identifikasi Masalah


1. Ketersediaan Sumber daya yang ada belum sebanding dengan jumlah
masyarakat yang harus dilayani dan Jumlah pasien yang terus meningkat
sehingga kinerja pegawai belum optimal;
2. Tingkat kedisiplinan pegawai belum optimal, istirahat lebih awal dan
terlambat masuk kerja kembali;
3. Pembinaan dan pengawasan dari pimpinan intansi terhadap kinerja pegawai
kurang optimal;
4. Prasarana kantor di UPTD Puskesmas Cikampek Utara belum sepenuhnya
lengkap untuk mendukung pelayanan prima;

11
5. Pelaksanaan reward dan funisment dari pimpinan organisasi belum maksimal
dilaksanakan;
6. Pelaksanaan , briefing staff minimal 2 kali dalam sebulan, evaluasi laporan
bulanan dan evaluasi laporan Tiga bulanan/ Trimester, tidak berjalan seperti
yang telah agendakan.
7. Komunikasi vertikal dan horizontal belum berjalan optimal;
8. Kurangnya penghargaan atas prestasi kerja;
9. Motivasi karyawan puskesmas belum optimal dalam hal pencatatan dan
pelaporan;
10. Masih adanya laporan hasil pekerjaan yang tidak diselesaikan sesuai target;

1.3. Pembatasan Masalah


1. Bidang kajian dari penelitian ini adalah Bidang Sumber Daya Manusia.
2. Tesis ini mengambil judul Pengaruh Budaya Organisasi dan Peran
Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja yang berdampak kepada Kinerja
Karyawan di UPTD Puskesmas Cikampek Utara
3. Metode penelitian yang dipakai memakai metode kuantitatif dengan
pendekatan deskriktif dan verifikatif
4. Objek unit analisis penelitian ini berfokus di UPTD Puskesmas Cikampek
Utara, untuk responden tambahan adalah PNS dari UPTD Puskesmas Jomin
dan UPTD Puskesmas Kotabaru Kecamatan Kotabaru Kabupaten karawang.
5. Analisis data menggunakan rentang skala dan analisis jalur dengan SPSS 16
1.4. Perumusan Masalah
1. Bagaimana Budaya Organisasi di UPTD Puskesmas Cikampek Utara ?
2. Bagaimana Peran Kepemimpinan di UPTD Puskesmas Cikampek Utara ?
3. Bagimana Motivasi kerja di UPTD Puskesmas Cikampek Utara ?
4. Bagimana Kinerja karyawan di UPTD Puskesmas Cikampek Utara ?
5. Seberapa besar korelasi Budaya Organisasi terhadap Peran Kepemimpinan di
UPTD Puskesmas Cikampek Utara ?
6. Bagaimana pengaruh secara parsial Budaya organisasi dan peran pimpinan
terhadap motivasi kerja yang berdampak pada kinerja pegawai di UPTD
Puskesmas Cikampek Utara Kabupaten Karawang ?

12
7. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai di UPTD
Puskesmas Cikampek Utara ?

1.5. Tujuan Penelitian


1. Untuk menganalisis Budaya organisasi yang dapat meningkatkan motivasi
dan kinerja pegawai di UPTD Puskesmas Cikampek Utara.
2. Untuk menganalisis dan menjelaskan Peran Kepemimpinan yang dapat
meningkatkan Motivasi dan Kinerja Pegawai di UPTD Puskesmas Cikampek
Utara.
3. Untuk menganalisis dan mengkaji Motivasi Kerja yang dapat meningkatkan
Kinerja Pegawai di UPTD Puskesmas Cikampek Utara.
4. Untuk mengkaji Kinerja Pegawai, sebagai bahan dan dasar tatalaksana
manajemen yang baik, bagi seluruh pegawai di UPTD Puskesmas Cikampek
Utara.
5. Untuk menganalisa seberapa besar korelasi Budaya Organisasi terhadap
Peran Kepemimpinan di UPTD Puskesmas Cikampek Utara.
6. Untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh secara parsial Budaya Organisasi
dan Peran Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja yang berdampak pada
Kinerja Pegawai di UPTD Puskesmas Cikampek Utara.
7. Untuk menganalisis dan mengkaji pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Pegawai di UPTD Puskesmas Cikampek Utara.

1.6. Manfaat Penelitian


Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian maka manfaat yang dapat
diperoleh dalam penelitian ini adalah :

1.6.1. Manfaat Teoritis


1. Dapat mengetahui pentingnya Budaya Organisasi yang dapat meningkatkan
Motivasi Kerja yang berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai di UPTD
Puskesmas Cikampek Utara.
2. Dapat mengetahui peran Kepemimpinan yang dapat meningkatkan Motivasi
Kerja dan Kinerja Pegawai di UPTD Puskesmas Cikampek Utara.

13
3. Dapat mengetahui Motivasi Kerja yang dapat meningkatkan Kinerja Pegawai
di UPTD Puskesmas Cikampek Utara.
4. Dapat mengetahui bahwa Kinerja Pegawai yang tinggi merupakan
tujuan yang sangat penting bagi kemajuan Organisasi di UPTD
Puskesmas Cikampek Utara.
5. Dapat mengetahui seberapa besar korelasi Budaya Organisasi terhadap Peran
Kepemimpinan di UPTD Puskesmas Cikampek Utara.
6. Dapat mengetahui pengaruh secara parsial Budaya Organisasi dan Peran
Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja yang berdampak pada Kinerja
Pegawai di UPTD Puskesmas Cikampek Utara.
7. Dapat mengetahui pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai di
UPTD Puskesmas Cikampek Utara.

1.6.2. Manfaat Praktis


1. Dapat menganalisis Budaya Organisasi yang dapat meningkatkan Kinerja
Pegawai. Yaitu Budaya Organisasi yang dapat menggerakan sifat fositif
mengandung dimensi keterlibatan, konsistensi, adaptasi dan misi.
2. Dapat menganalisis Peran Kepemimpinan yang dapat meningkatkan Motivasi
Kerja dan berdampak positif terhadap Kinerja Pegawai, yaitu pemimpin
sebagai perancang, pemimpin sebagai guru dan pemimpin sebagai pelayan
3. Dapat menganalisis Motivasi Kerja yang tepat sehingga dapat menggerakan
diri pegawai yang terarah dalam mencapai tujuan organisasi yaitu motivasi
untuk berprestasi, motivasi kebutuhan berkuasa, motivasi berafiliasi.
4. Dapat menganalisis kinerja pegawai secara berkala berdasarkan kuantitas
pekerjaan, kualitas pekerjaan, pengetahuan, kreatifitas, kerjasama,
diandalkan, inisiatif dan kemandirian.
5. Dapat menganalisis seberapa besar korelasi budaya organisasi dan peran
pimpinan di UPTD Puskesmas Cikampek Utara.
6. Dapat menganalisis pengaruh Budaya Organisasi dan Peran Kepemimpinan
secara parsial terhadap Motivasi Kerja yang berdampak kepada Kinerja
Pegawai.
7. Dapat menganalisis pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai di
UPTD Puskesmas Cikampek Utara.

14
1.7. Jadwal Penelitian
Penelitian di laksanakan selama 6 bulan dari bulan Desember 2015 sampai
dengan Mei 2016 bertempat di UPTD Puskesmas Cikampek Utara, dengan
rencana jadwal kegiatan sebagaimana ditampilkan pada tabel 1.4. :
Tabel 1.4.
Jadwal Penelitian
2015 2016
Desember Januari Februari Maret April Mei
No Uraian Kegiatan
Minggu Ke
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

1. Penulisan Tesis

Perbaikan
2.
Proposal Tesis
Seminar
3. Proposal Tesis &
Perbaikan
proposal

4. Pengurusan Izin

Penyebaran
Quasioner dan
5.
Pengambilan
Data

6. Analisis Data

Penulisan
7.
Laporan

8. Sidang Tesis

Perbaikan dan
9.
penjilidan

10 Wisuda
Sumber : Peneliti 2015

Keterangan :
= Rencana
= Realisasi
= Wisuda

15

Anda mungkin juga menyukai