Anda di halaman 1dari 8

TUGAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2021/2022

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK S1 TERAPAN JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

MATA KULIAH : KONTROL SISTEM TENAGA HARI : Kamis


SEMESTER/KELAS : VI / B TANGGAL : 14 April 2022
WAKTU : 1 (satu) minggu RUANG : Online
SIFAT UJIAN : BUKU TERBUKA NAMA MHS : Arif Hidayat
PENGAJAR : IPNIANSYAH NIM : 19642050

PETUNJUK :
 Jawaban penyelesaian soal dikerjakan pada lembar jawaban yang tersedia !
 Hasil tugas diserahkan / dikumpulkan pada pertemuan berikutnya !.

Suatu sistem tenaga listrik model dua area terinterkoneksi antara area 1 dengan area
2, membangkitkan dan mensuplai daya ke beban seperti ditunjukkan dalam gambar
berikut:

area 1 area 2

Sistem tenaga listrik model dua area tersebut dilengkapi dengan perangkat kontrol
sistem tenaga menggunakan AVR dan SVC untuk meningkatkan kestabilan sistem.
Lokasi penempatan SVC menggunakan metode Algoritma Genetika. Data sistem: basis
daya 100 MVA; transformator step-up: basis 20/230 kV; basis tegangan 230 kV; swing
bus: bus 3; bus generator: bus 1, 2, dan 4; bus beban: bus 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11.
Data spesifikasi peralatan: generator, transformator, saluran, dan data parameter
lainnya tersimpan dalam toolbox data pada software komputer. Hasil perhitungan
aliran daya sebelum dan sesudah penempatan optimal SVC seperti ditunjukkan dalam
tabel terlampir.
Berdasarkan data dan hasil perhitungan aliran daya dengan menggunakan metode
Newton- Raphson dan simulink model PSAT pada sistem tersebut, maka tentukan:
a. Fungsi alih (transfer function) sistem pada kontrol peralatan AVR !
b. Fungsi alih (transfer function) sistem pada kontrol peralatan SVC !
c. Sebutkan lokasi penempatan peralatan kontrol SVC ! Jelaskan penggunaan metode
Algoritma Genetika untuk lokasi penempatan SVC tersebut !
d. Berapa besar tegangan dan sudutnya sebelum dan sesudah pemasangan peralatan
kontrol SVC pada lokasi tersebut ?
e. Berapa besar injeksi daya reaktif ?
f. Berapa persen penurunan rugi-rugi saluran setelah pemasangan peralatan
kontrol ?
g. Gambarkan diagram vektor tegangan sistem sebelum dan sesudah pemasangan
peralatan kontrol SVC pada lokasi tersebut !
h. Gambarkan kurva fungsi lokasi untuk tegangan sistem sebelum dan sesudah
pemasangan peralatan kontrol SVC !
Lampiran: naskah soal kontrol sistem tenaga

Hasil Perhitungan Aliran Daya


JAWABAN:

a. Fungsi alih (transfer function) sistem pada kontrol peralatan AVR !

Gambar 1. Model AVR dengan menggunakan stabilizer

Fungsi alih AVR dapat diturunkan dengan mengetahui persamaan perbandingan antara
tegangan terminal dengan tegangan referensi.

dimana,
A(s) : Fungsi alih amplifier
E(s) : Fungsi alih exciter G(s)
: Fungsi alih generator S(s) :
Fungsi alih stabiliser
R(s) : Fungsi alih sensor Fungsi
F(s)=G(s).E(s).A(s), disebut fungsi alih sistem AVR secara uncompensated, fungsi
F(s)=1+S(s).E(s).A(s)+R(s).G(s).E(s).A(s)=0, disebut sebagai persamaan karakteristik
sistem AVR, sitem AVR akan stabil jika akar-akar persamaan karakteristik kesemuanya
terletak di sebelah kiri sumbu imajiner bidang kompleks.
b. Fungsi alih (transfer function) sistem pada kontrol peralatan SVC !

Gambar 2. Gambar 3. Simplified model of a SVC comprising a TCR and a FC

c. Sebutkan lokasi penempatan peralatan kontrol SVC ! Jelaskan penggunaan metode


Algoritma Genetika untuk lokasi penempatan SVC tersebut !
Jawab :
Algoritma Genetika adalah metode pencarian algoritma didasarkan pada
mekanika seleksi alam dan genetik. Dalam metode Algoritma Genetika, ada
sekumpulan individu (disebut Populasi) untuk suatu permasalahan-dalam hal ini
perhitungan aliran daya dinyatakan dalam bentuk bilangan real, yang Menyusun gen-
gen pembentuk kromosom tersebut. Populasi dibentuk dari pembangkitan secara acak
dan selanjutnya dipilih melalui prosedur operasi Genetika yang terdiri dari Seleksi,
Crossover, Mutasi. Hasil dari Mutasi dievaluasi menggunakan fungsi fitness untuk
menentukan kromosom mana yang terpilih diikutkan proses perulangan hingga
mencapai nilai yang diinginkan sekaligus menghentikan perulangan pada nilai tertentu
pada suatu kriteria berhenti yang telah ditetapkan sebelumnya (dapat berupa suatu
nilai tertentu atau pada generasi tertentu).
Tujuan penempatan optimal peralatan SVC, menemukan lokasi pada sistem,
parameter-parameter yang perlu diperhatikan adalah batasan tegangan pada bus dan
range kerja SVC. Vmin ≤ Vi ≤ Vmax
Vmin = 0,95 pu dan V max = 1.05 pu
Pada sistem interkoneksi seperti pada contoh gambar diatas (soal), lokasi
penempatan SVC terletak pada Bus 7 dan Bus 9.
Algoritma Fast decoupled adalah metode yang digunakan dalam menentukan aliran
daya.
d. Berapa besar tegangan dan sudutnya sebelum dan sesudah pemasangan peralatan
kontrol SVC pada lokasi tersebut?
Jawab :

Sebelum Sesudah
No.
Tegangan Sudut Tegangan Sudut
Bus
(pu) (o) (pu) (o)
1 1,000 28,280 1,030 17,615
2 1,000 17,819 1,010 7,947
3 1,000 0,000 1,030 -6,800
4 1,000 -11,011 1,010 -16,796
5 0,980 21,443 1,012 11,191
6 0,959 10,83 0,993 1,265
7 0,940 2,071 0,987 -6,868
8 0,921 -12,451 1,030 -19,633
9 0,951 -26,74 0,999 -31,543
10 0,964 -17,960 0,999 -23,437
11 0,982 -7,051 1,015 -13,315

e. Berapa besar injeksi daya reaktif ?


Jawab :
Injeksi daya reaktif SCV sebesar 203,813 Mvar

f. Berapa persen penurunan rugi-rugi saluran setelah pemasangan peralatan kontrol ?


Jawab :

Penurunan Rugi-rugi Saluran


Jenis Daya Sebelum Sesudah
(%)
Daya Aktif
89,145 81,389 8,7
(MW)
Daya Reaktif
1.211,925 1.091,395 9,9453
(MVar)

Penurunan rugi-rugi saluran sebesar 8,7% untuk daya aktif 9,9453% untuk daya reaktif.
g. Gambarkan diagram vektor tegangan sistem sebelum dan sesudah pemasangan
peralatan kontrol SVC pada lokasi tersebut !
Jawab :

Gambar 3. Vektor Teg Sistem Sebelum Dipasang SVC

Gambar 4. Vektor Teg Sistem Setelah Dipasang SVC


Gambar 5. Diagram Vektor Teg Sistem Sebelum dan Sesudah Pemasangan Peralatan SVC
pada Bus 7 dan Bus 9

h. Gambarkan kurva fungsi lokasi untuk tegangan sistem sebelum dan sesudah
pemasangan peralatan kontrol SVC !
Jawab :

Tegangan Bus pada Sistem


1.06

1.04

1.02
Tegangan (pu)

0.98

0.96

0.94

0.92

0.9
5 6 7 8 9 10 11

Bus Saluran Transmisi


Tegangan bus (tanpa SVC) Tegangan bus (dengan SVC)

Gambar 6. Kurva Fungsi Lokasi untuk Teg Sistem Sebelum


Tegangan Bus pada Sistem
1.1
1.09
1.08
1.07
1.06
1.05
1.04
1.03
Tegangan (pu)

1.02
1.01
1
0.99
0.98
0.97
0.96
0.95
0.94
0.93
0.92
0.91
0.9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Bus Saluran Distribusi 1-4 Bus Saluran Transmisi 5-11

Tegangan bus (tanpa SVC) Tegangan bus (dengan SVC)

Gambar 7. Kurva Fungsi Lokasi untuk Teg Sistem Sesudah Dipasang SVC

Anda mungkin juga menyukai