JOB 8: P, PI and PID Controls of the Temperature Process using the CHR
Method | dan Kontroler Berbasis Arduino
Oleh :
B. Dasar Teori
Sistem kontrol pada motor DC dikendalikan melalui armatur dengan cara
mengatur tegangan jangkar Va untuk menghasilkan kecepatan sudut ω(t) pada poros
(shaft) seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8.1, di mana sekaligus untuk
mengurangi sensitivitas ω terhadap berbagai variasi beban seperti misalnya pada
perubahan torsi beban. Parameter lainnya pada motor dc seperti tahanan belitan
(resistance coil, R), induktansi belitan (inductance coil, L), konstanta torsi (torque
constants, T(t)), konstanta emf dari (back emf constants, K b ), tegangan emf (Vemf),
kelekatan gesek (viscous friction, Kf), dan beban inersia pada motor (inertial load, J).
Gambar 8.2.
Diagram blok model sistem kontrol motor DC yang mengalami gangguan torsi Td
Gambar 8.3.
Prinsip penggunaan tachometer pada motor DC
di mana (s) adalah transformasi Laplace dari posisi poros, dan (s) adalah transformasi
Laplace dari kecepatan putar poros.
Performa sistem loop tertutup dengan elemen umpan balik ber-orde satu
Suatu motor DC pada loop tertutup yang diberi masukan tegangan DC, seperti
ditunjukkan dalam Gambar 8.4 di bawah ini diinginkan untuk melihatperforma ns i
respon keluaran yang berupa posisi poros motor.
Gambar 8.4.
Diagram blok sistem kontrol motor DC menggunakan tachometer sebagai transducer
berikut ini
Gambar 8.5.
Diagram blok model sistem kontrol motor DC
Maka persamaan fungsi alih (transfer function, TF) dari sistem di atas adalah
diperoleh
Bila masukan berupa sinyal step R(s) = 1/s, maka dengan menggunakan Teorema
HargaAkhir, maka error steady state (ess ) diperoleh
Pemberian kontroler P
Jika pada sistem di atas diberi kontroler P seperti yang ditunjukkan dalam
Gambar 8.6di bawah ini
Gambar 8.6.
Diagram blok model sistem kontrol motor DC diberi kontroler P
Maka persamaan fungsi alih (transfer function, TF) dari sistem di atas adalah
Gambar 8.7.
Diagram blok model sistem kontrol motor DC diberi umpan balik positif
Maka persamaan fungsi alih (transfer function, TF) dari sistem di atas adalah
diperoleh
Bila masukan berupa sinyal step R(s) = 1/s maka dengan menggunakan Teorema Harga
Akhir,
error steady state (ess) diperoleh
Tampak di sini bahwa ess lebih besar dibandingkan dengan pemberian umpan balik
negatif.Sistem servo yang ditunjukkan dalam Gambar 8.8(a) terdiri dari pengontrol
proporsional dan elemen beban (inersia dan elemen kelekatan gesek/ inertia and
viscous friction elements). Misalkan diinginkan untuk mengontrol posisi keluaranc
sesuai dengan posisi
input r.
(a) servo system; (b) block diagram; (c) simplified block diagram
Gambar 8.8. Pengontrol proporsional dan elemen beban dari speed of DC motor
Dengan menggunakan fungsi alih (transfer function) ini. Gambar 8.8(a) dapat
digambar ulang seperti dalam Gambar 8.8(b), di mana dapat dimodifikasi menjadi
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 8.8(c). Fungsi alih kalang tertutup (closed-
loop transfer function) kemudian akan diperoleh sebagai
dengan sistem seperti itu, di mana fungsi alih kalang tertutup (closed-loop transfer
function) memiliki dua kutub yang disebut sebagai sistem orde kedua. (Beberapa
sistem orde kedua mungkin melibatkan satu atau dua nol).
C. Peralatan dan Komponen
Modul peralatan, sebagai berikut:
• Modul DL 2613 DC Power Supply (Catu Daya)
• Modul DL 2614 Voltage Reference Generator
• Modul DL 2622 PID Controller (PI, PD, PID Action Element); Alternatif: Modul
LB
734-061 PID Controller (PI, PD, PID Action Element)
• Modul LB 734-13 Amplifier
• Modul DL 2681 Motor - Generator Set
• Oscilloscope (Digital Storage Oscilloscope); GDS-2000A / 2104A Series • Kabel
Penghubung.
Gambar 8.9.
Rangkaian peralatan P, PI and PID controls of the speed of DC motor using
the CHR method
Gambar 8.10.
Proses percobaan job P, PI and PID controls of the speed of DC motor using
the CHR method
D. Langkah Kerja
1. Siapkan dan pasang modul peralatan sesuai petunjuk job praktikum seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar 8.10.
2. Aturlah osiloskop / Oscilloscope (Digital Storage Oscilloscope) GDS-2000ASeries);
sesuai dengan kebutuhan percobaan menggunakan mode gelombang (waveform) y
=f(t) dengan ketentuan sebagai berikut:
• Trace 1 (probe 1) untuk sinyal U1 / terminal Y1 (channel 1); pada skala Amplitudo
dalam volt/div.
• Trace 2 (probe 2) untuk sinyal U2 / terminal Y2 (channel 2); pada skala Waktu
dalamtime/div.
3. Rangkailah perlengkapan dan hidupkan (switch on) osiloskop hingga siap diopeasikan
secara normal
4. Prosedur Percobaan. Switch / saklar pada modul peralatan catu daya pada posisi on, atur
(setting) parameter variabel / konstanta untuk V 1 (Volt); kp, ki(s-1 ), kd(s); kpfb (kp-
feedback); p-fb (faktor pengali-feedback). Selanjutnya ukur dan gambarkan dengan baik
dan benar sinyal masukan U1 (terminal Y1 ) dan sinyal keluaran U2 (terminal Y2 ) dengan
mengatur garis / line pada osiloskop yang relevan sesuai dengantujuan dan sasaran
percobaan sehingga didapatkan besaran dan gambar dengan baik
/ tepat. Contoh data/ setting:
Job 8: P, PI and PID controls of the speed of DC motor using the CHR method
A 5 10 0 0 1 1
B 5 0 10 0 1 1
C 5 0 0 10 1 1
kp-fb: kp-feedback p-fb:
faktor pengali-feedback
5. Operasikan sistem peralatan sesuai petunjuk job praktikum (setting variabel / konstanta
modul peralatan sesuai kebutuhan) untuk memperoleh data percobaan terbaik yang
diharapkan dalam bentuk grafik f(t) menggunakan modul osiloskop
6. Ukurlah semua besaran / variabel input-output (arah vertikal dan horizontal) dengan
menggunakan fasilitas function keys osiloskop (measure dan cursor) sesuai kebutuhan job
7. Hasil percobaan job praktikum berupa data percobaan terbaik disimpan dalam
bentuk soft file (menggunakan flash disk masing-masing kelompok), dan softcopynya
segeradiserahkan ke tim pengajar / instruktur untuk disalin.
E. Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian P, PI and PID Controls of the Speed of DC Motor using the CHR
Method (Kontrol P, PI, dari PID dari Kecepatan Motor DC dengan menggunakan Metoda
CHR) !
2. Jelaskan pengertian kontrol P, PI, dan PID dari kecepatan motor DC dengan
menggunakanmetoda CHR !
3. Jelaskan hubungan antara output dengan input dalam sistem kontrol P, PI, dan PID dari
kecepatan motor DC dengan menggunakan metoda CHR !
4. Berapakah besar sinyal error e(t), jika besar c(t) 60% yang dialami sistem pada saat
keadaanperalihan (transient) hingga mencapai keadaan tunak (steady state) untuk suatu
variabel / konstanta tertentu unutk masing-masing kontrol P, PI, dan PID ?
F. Hasil Percobaan
1. Percobaan 1
2. Percobaan 2
Gambar 8.13 U1 = 12V, Kp = 15, Ki (s-1 ) = 0,1, Kd(s) = 0,1, delay = 100
4. Percobaan 4
5. Percobaan 5
Berdasarkan grafik hasil percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisis bahwa
terjadi perbedaan grafik antara masing- masing gambar yang disebabkan dari perubahan
parameter yang ada pada program Arduino seperti nilai Kp, Ki, Kd dan waktu delay. Untuk
perubahan nilai Kp sendiri hampir tidak berpengaruh terhadap motor DC baik pada bentuk
gelombang maupun rpm yang dihasilkan. Untuk perubahan nilai Ki berpengaruh terhadap
perubahan waktu nyala dan mati motor DC yang dapat dilihat dari grafik, tetapi karena
seting delay waktu antara motor beroperasi dan berhenti cukup cepat maka motor DC
seperti beroperasi normal. Untuk nilai dari Kd pada motor DC memiliki pengaruh yang
sama seperti saat nilai Ki mengalami perubahan. Untuk delay sendiri berpengaruh pada
lama waktu motor beroperasi dan motor berhenti, di mana semakin besar nilai delay maka
semakin lama selang waktunya dan semakin kecil nilai delay maka akan semakin cepat
selang waktunya.
H. Jawaban Pertanyaan
1. Pengertian P, PI and PID controls of the Speed of DC Motor using the CHR method.
P (Proportional/Gain)
4. Jika e(T) mendekati konstan (bukan nol) maka u(t) akan menjadi nol, sehingga efek
kontrol I ini akan semakin kecil. Kontrol I dapat memperbaiki sekaligus
menghilangkan respons steady- state, namun pemilihan Ki yang tidak tepat dapat
menyebabkan respons transien yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan
ketidakstabilan pada sistem. Maka, nilai error e(t) untuk mendapatkan keadaan
tunak atau steady state harus berada pada posisi 0% atau posisi nol.
I. Kesimpulan
Pada percobaan motor DC dengan menggunakan program arduino berfungsi untuk
merubah parameter seperti Kp, Ki, Kd dan delay untuk melihat pengaruh dari
parameter tersebut terhadap motor DC dan bentuk grafik yang dihasilkan.
Untuk nilai Kp, Ki, Kd memiliki pengaruhnya terhadap motor DC yaitu pada
selang waktu antara motor beroperasi atau motor berhenti dan bentuk grafik
keluaran yang dihasilkan.
Unutk nilai dari delay memiliki pengaruh terhadap cepat atau lambatnya selang
waktu antara motor beroperasi atau motor berhenti.