Anda di halaman 1dari 221

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

BERBANTUAN MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR


SISWA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA
NEGERI 14 GOWA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar


Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar

Khaeriyah H. Amri
NIM 105441108117

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
DESEMBER 2021
ii
iii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : fkip@unismuh.ac.id Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Khaeriyah H. Amri
NIM : 105 4411 081 17
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Siswa
Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA Negeri 14
Gowa

Dengan ini menyatakan bahwa:


Sripsi yang saya ajukan di depan Tim Penguji adalah hasil Asli karya saya sendiri
dan bukan hasil Jiblakan dari orang lain atau dibuatkan oleh siapapun.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia
menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar,… Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan,

Khaeriyah H. Amri

iv
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Jalan Sultan Alauddin No. 259 Makassar. Email : fkip@unismuh.ac.id Web : biologi.fkip.unismuh.ac.id.
Telp : 0411-860837/860132 (Fax). Web : www.fkip.unismuh.ac.id

SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Khaeriyah H. Amri
NIM : 105 4411 081 17
Jurusan : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:


1. Mulai dari penyusunan Proposal sampai selesai penyusunan Skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri Skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menysun Skripsi, saya akan selalu melakukan Konsultasi dengan
Pembimbing yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (plagiat) dalam penyusunan Skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3, saya
bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar,….Desember 2021

Yang Membuat Perjanjian,

Khaeriyah H. Amri

v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Allah tidak akan Menguji Hamba-Nya

di Luar Batas Kemampuannya (Q.S Al-Baqarah : 286).

Ucapan penuh rasa syukur kepada Allah Swt

karena kepada-Nyalah kami menyembah dan

kepada-Nyalah kami memohon pertolongan.

Saya persembahkan karya ini kepada kedua

orang tua yang kuhormati dan kusayangi Ibunda

ku tercinta Hj.Sanawati dan bapak H.Amri

Yang senantiasa mendoakan kesuksesanku

dalam setiap sujudnya dan menyebutkan

namaku dalam setiap lantunan doanya Juga

untuk kakakku serta keluarga besar Dan seluruh

kawan terbaikku, sebagai motivator yang selalu

Membantu dalam kondisi apapun.

vi
ABSTRAK

Khaeriyah H. Amri. 2021. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning


Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi
Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA Negeri 14 Gowa. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Hilmi Hambali dan Pembimbing II
Nurul Fadhilah.
Masalah utama dalam penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh model
pembelajaran discovery learning berbantuan media gambar terhadap hasil belajar
siswa materi keanekaragaman hayati kelas X SMA Negeri 14 Gowa. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery Learning
berbantuan media gambar.
Jenis Penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif yang menggunakan jenis
penelitian Quasi Eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh
model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media gambar terhadap hasil
belajar siswa. Hal ini berdasarkan dari nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar
85,97 dan rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol yang diajar tanpa
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media gambar
yaitu 77,31. Hasil uji hipotesis dengan bantuan SPSS versi 25.0 for Windows
menggunakan statistik uji Independent Sample t-test menunjukkan nilai
signifikansi 0,000 kurang dari 0,05 sehingga hasil analisis menunjukkan ada
pengaruh model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media gambar
terhadap hasil belajar siswa materi keanekaragaman hayati pada siswa kelas X di
SMA Negeri 14 Gowa.

Kata kunci: Discovery learning, media gambar, hasil belajar.

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat-Nya dan

hidayah-Nyalah yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery

Learning Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi

Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA Negeri 14 Gowa” dan tak lupa pula

penulis panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah SAW, yang

telah menjadi inspirasi bagi penulis agar tetap tawakal dan bersabar hingga skripsi

ini berhasil penulis selesaikan.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari segala kendala dan keterbatatasan,

yang pada dasarnya memberikan hikmah dan motivasi tersendiri kepada penulis

untuk belajar dan bekerja semaksimal mungkin. Tiada kata yang terucap dengan

segala kerendahan hati selain ucapan rasa syukur dan terima kasih sedalam-

dalamnya kepada ayahanda H. Amri dan ibunda Hj. Sanawati yang telah

mencurahkan kasih syangnya, perhatian, harapan, doa dan bantuan tak henti-

hentinya berupa materi yang tak terhingga senantiasa memberi dorongan untuk

tetap melangkah melanjutkan pendidikan. Penulis menyadari bahwa persembahan

penyelesaian skripsi ini tidaklah sebanding dengan pengorbanan dan kebahagiaan

mereka.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa penyusunan

skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai

pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak

viii
disampaikan dengan hormat kepada Ayahanda Prof. H. Ambo Asse, M.Ag.

Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. Ayahanda Erwin Akib, S.Pd.,

M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar. Ucapan terima kasih juga penulis hanturkan kepada

Ibu Irmawanty,S.Si.,M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FKIP

Universitas Muhammadiyah Makassar, Ibu Hilmi Hambali S.Pd., M,Kes. Sebagai

Dosen Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan

mengarahkan penulis, Ibu Nurul Fadhilah, S.Pd., M.Pd. Sebagai Dosen

Pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan

mengarahkan penulis sehingga skripsi selesai dengan baik. Bapak Sunaryo,S.Pd.

selaku Guru pamong, yang telah banyak memberikan bimbingan baik secara

langsung maupun tidak lansung sehingga pelaksanaan penelitian dapat terlaksana

dengan baik dan lancar. Guru dan staf jajaran SMA Negeri 14 Gowa. Siswa yang

telah menerima kami dan mau di ajar oleh saya.

Kakak-kakak saya yang tercinta kak Ancha, kak Alank, dan kak Isha

beserta keluarga terima kasih atas kebaikan dan motivasinya. Rekan-rekan

seperjuangan Alifka, Nunu, Rahma, Ummu, Pitra, Ita dan Indah, serta teman-

teman Divisi Bahasa Korea di UKM Bahasa terima kasih atas semua

dukungannya dan teman-teman mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Angkatan 2017 terkhusus kepada

kelas 2017 C yang tidak mampu penulis sebut satu per satu. Kakanda dan teman-

teman pengurus HIMABIO dan UKM Bahasa yang telah banyak memberikan

ix
pengalaman dan pembelajaran tentang organisasi. Semoga bantuan dan dukungan

yang telah diberikan mendapat pahala dari Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa tidak ada karya insan yang sempurna, oleh

karena itu dengan segala kerendahan hati penulis harapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun karya yang lebih baik di hari esok. Semoga Allah SWT

memberkati kita semua dan selalu berada dalam lindungan dan ridha-Nya karena

segenap asa dan doa senantiasa bermuara kepada-Nya. Amin Ya Rabbal Alamin.

Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum Wr. Wb

Makassar, Desember 2021

Khaeriyah H. Amri

x
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iii

SURAT PERNYATAAN..................................................................................... iv

SURAT PERJANJIAN ......................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ............ 6

A. Kajian Teori .......................................................................................... 6


1. Model Pembelajaran Discovery Learning ..................................... 6
2. Media Gambar ............................................................................. 14
3. Hasil Belajar ................................................................................ 19

xi
4. Materi Ajar .................................................................................. 24
B. Kerangka Berpikir .............................................................................. 31
C. Hasil Penelitian Relevan ..................................................................... 32
D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 33
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 35

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 35


B. Lokasi Penelitian ................................................................................ 35
C. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................................... 35
1. Populasi .......................................................................................... 35
2. Sampel ............................................................................................ 36
D. Desain Penelitiam ............................................................................... 37
E. Variabel Penelitian .............................................................................. 37
F. Definisi Operasional Variabel ............................................................. 38
G. Prosedur Penelitian ............................................................................. 38
H. Instrumen Penelitian ........................................................................... 40
1. Tes Hasil Belajar ............................................................................ 40
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................... 41
3. Lembar Observasi ........................................................................... 41
I. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 41
1. Observasi ........................................................................................ 41
2. Tes .................................................................................................. 42
J. Teknik Analisis Data ........................................................................... 42
1. Analisis Statistik Deskriptif ............................................................ 42
2. Analisis Statistik Inferensial ........................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 46

A. Hasil Penelitian ................................................................................... 46


1. Analisis Statistik Deskriptif ........................................................... 46
2. Analisis Statistik Inferensial .......................................................... 54
B. Pembahasan ........................................................................................ 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 65

xii
A. Simpulan ............................................................................................. 65
B. Saran ................................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 67

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Sintaks Model Discovery Learning ................................................................ 13

3.1. Populasi Penelitian Kelas X IPA SMAN 14 Gowa ....................................... 36

3.2. Sampel Penelitian Kelas X IPA SMAN 14 Gowa ........................................ 36

3.3. Pengkategorian Hasil Belajar ......................................................................... 42

3.4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)............................................................. 43

3.5. Kategori Nilai Uji N-Gain .............................................................................. 44

4.1. Statistik Deskriptif Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen ...................................................................... 47

4.2. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Siswa Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen (Pretest) ....................................................... 48

4.3. Distribusi Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Belajar Siswa Kelas
Kontrol dan Kelas Eksperimen (Posttest) ...................................................... 49

4.4. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen (Ptetest) ...................................................................................... 50

4.5. Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen (Posttest) .................................................................................... 51

4.6. Hasil Uji Rata-rata Nilai Gain (N-Gain) Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen .................................................................................................... 53

4.7. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol ................................................................................................. 55

4.8 Distribusi Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol....... 56

4.9. Hasil Uji Hipotesis ......................................................................................... 57

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Keanekaragaman Gen ..................................................................................26

2.2. Keanekaragaman Tingkat Jenis....................................................................27

2.3. Keanekaragaman Ekosistem ........................................................................28

2.4. Kerangka Pikir .............................................................................................32

3.1. Desain Penelitian Pretest-Posttest Conrtol Group Design ..........................37

4.1. Diagram Kategori dan Frekuensi Hasil Belajar Biologi Siswa Materi
Keanekaragaman Hayati ..............................................................................52

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A ...................................................................................................... 71

A.1 Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan ......................................... 72
A.2 Surat Izin Penelitian dari LP3M ................................................................ 73
A.3 Surat Izin Penelitian dari Dekan FKIP UNISMUH Makassar .................. 74
A.4 Surat Keterangan Selesai Penelitian dari UPT SMA Negeri 14 Gowa ..... 75
A.5 Hasil Uji Plagiasi ....................................................................................... 76
A.6 Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi ............................................................. 88
LAMPIRAN B ...................................................................................................... 90

B.1 Kartu Kontrol Bimbingan Validasi Instrumen .......................................... 91


B.2 Surat Keterangan Validasi Instrumen Penelitian ...................................... 93
B.3 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I.................................... 94
B.4 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II ................................107
LAMPIRAN C ....................................................................................................120

C.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .......................................................121


C.2 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Soal Posttest .................................................127
C.3 Soal Pretest .............................................................................................146
C.4 Soal Posttest ............................................................................................155
C.5 Pedoman Penskoran Soal Pretest dan Posttest ......................................164
C.6 Media Gambar .........................................................................................165
LAMPIRAN D ....................................................................................................166

D.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa...............................................167


D.2 Lembar Hasil Belajar Siswa ....................................................................171
LAMPIRAN E ...................................................................................................173

E.1 Analisis Statistik Deskriptif Hasil Belajar Kognitif Siswa .....................174

xvi
E.2 Analisis Statistik Inferensial Hasil Belajar Kognitif Siswa.....................176
LAMPIRAN F .....................................................................................................179

F.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa .........................................................180


F.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru ...........................................................184
LAMPIRAN G ....................................................................................................186

G.1 Lampiran Kartu Kontrol Penelitian ........................................................187

LAMPIRAN H ....................................................................................................188

H.1 Dokumentasi...........................................................................................189

LAMPIRAN I .....................................................................................................195

I.1 Power Point ...............................................................................................196

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan

kebiasaan kelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi

berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Pendidikan

merupakan hal yang sangat penting dalam membangun bangsa. Menurut

Putrayasa (2014), pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan seseorang

dalam membimbing dan memimpin anak menuju ke pertumbuhan dan

perkembangan secara optimal agar dapat berdiri sendiri dan bertanggung

jawab.

Pendidikan berdasarkan undang-undang dasar tahun 2003 pasal 1

nomor 1, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Berdasarkan survei poitical and economic risk consultant (perc),

kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di

Asia. Indonesia mempunyai daya saing yang rendah, yaitu baru menduduki

urutan 37 dari 57 negara yang disurvei dunia. Di samping itu nilai ujian

nasional di Indonesia masih reatif rendah (Supardi, 2020).

1
2

Pendidikan bukanlah penerapan teori belajar dan pembelajaran terus-

menerus di ruang kelas. Pendidikan merupakan ikhtisar yang kompleks untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia suatu bangsa, namun demikian,

ketepatan memilih model dan pendekatan tersebut merupakan satu

keniscayaan dalam sukses tidaknya guru mengantarkan siswa menjadi

generasi yang dapat diandalkan dan dibanggakan.

Maka dari itu, untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan,

maka perlu untuk melakukan penanganan agar materi yang disampaikan

diterima dan dipahami oleh siswa. Oleh karena itu, guru harus menggunakan

model yang dapat membantu siswa aktif dalam proses pembelajaran,

pembelajaran tidak hanya berlangsung satu arah dimana hanya guru yang

menjelaskan dan siswa hanya mendengar dan mencatat, tetapi guru juga harus

memberikan ruang bagi siswa untuk terlibat secara aktif sepanjang proses

pembelajaran.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara guru mata pelajaran

Biologi kelas X SMA Negeri 14 Gowa mengatakan bahwa nilai hasil belajar

siswa terhadap pembelajaran Biologi tergolong rendah, kurang maksimalnya

hasil belajar yang diperoleh siswa pada pembelajaran Biologi dapat dilihat

dari persentase siswa yang tidak mencapai KKM 55% sedangkan siswa yang

mencapai KKM hanya 45%, hal tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 80. Penyebab hasil belajar

biologi yang rendah adalah pada saat proses pembelajaran biologi


3

berlangsung satu arah, kegiatan siswa hanya mencatat materi yang

disampaikan oleh guru.

Permasalahan yang ditemukan memerlukan suatu solusi agar dapat

menciptakan pembelajaran yang efektif, maka untuk mengatasi permasalahan

yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. Penulis mencoba salah satu

model pembelajaran yaitu model discovery learning berbantuan media

gambar. Pada pembelajaran biologi siswa dituntut harus aktif ketika mereka

harus terlibat dalam suatu kegiatan baik secara fisik, mental, intelektual dan

emosional yang diarahkan untuk memperoleh hasil belajar yang merupakan

perpaduan antara kognitif, afektif dan psikomotorik. Proses pembelajaran

yang baik ialah guru hanya bertindak sebagai fasilitator bagi siswa untuk

menemukan dan memecahkan masalah sendiri dalam memahami materi yang

dipelajari.

Model Pembelajaran Discovery Learning digunakan untuk

mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki

sendiri, maka hasil yang akan diperoleh bertahan lama dalam ingatan

sehingga tidak mudah dilupakan oleh siswa. Model Discovery Learning

menuntun siswa untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dengan

mencari informasi sendiri, kemudian siswa berorganisasi atau membentuk apa

yang diketahui dan dipahami ke dalam bentuk akhir (Cintia, 2018).

Media gambar adalah media visual dalam bentuk yang

mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan juga kuat melalui

suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Media


4

gambar adalah berbagai peristiwa atau kejadian, objek yang dituangkan

dalam bentuk gambar-gambar, garis, kata-kata, simbol-simbol, maupun

gambaran (Ibda, 2017).

Berdasarkan beberapa uraian tersebut maka penulis melakukan

penelitian mengenai “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning

Berbantauan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Siswa Materi

Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA Negeri 14 Gowa” Penelitian ini

bertujuan untuk melihat pengaruh model pembelajaran yang diterapkan

penulis terhadap hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat keberhasilan

siswa dalam memahami materi dengan model pembelajaran yang digunakan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu “Apakah ada pengaruh model pembelajaran Discovery

Learning berbantuan media gambar terhadap hasil belajar siswa materi

keanekaragaman hayati kelas X SMA Negeri 14 Gowa? ”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian

ini yaitu untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Discovery

Learning berbantuan media gambar terhadap hasil belajar siswa materi

keanekaragaman hayati kelas X SMA Negeri 14 Gowa.


5

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan sumbangan

pengetahuan dalam penggunaan model pembelajaran discovery learning

berbantuan media gambar pada mata pelajaran Biologi. Manfaat lainnya

adalah agar para pengajar Biologi dapat mengkaji kelebihan dan

kekurangan dari pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

discovery learning ini.

2. Manfaat praktis

a) Bagi guru:

1) Guru dapat mengetahui pembelajaran yang bervariasi, efektif dan

efisien sehingga dapat memperbaiki sistem pembelajaran di kelas.

2) Guru akan terbiasa menggunakan model pembelajaran dalam

pembelajarannya.

b) Bagi siswa :

1) Memberi suasana yang menyenangkan.

2) Meningkatkan hasil belajar siswa.

c) Bagi sekolah : dapat dijadikan masukkan dalam proses pengembangan

pembelajaran Biologi.
BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Model Pembelajaran Discovery Learning

a) Pengertian model pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan

pembelajaran, termasuk prilaku guru menerapkan dalam

pembelajaran. Model pembelajaran banyak kegunaannya mulai dari

perencanaan pembelajaran dan perencanaan kuirikulum sampai

perancangan bahan-bahan pembelajaran, termasuk program-program

multimedia (Octavia, 2020).

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola

yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan kegiatan

pembelajaran di kelas. Model tersebut merupakan pola umum perilaku

pembelajaran untuk mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran

yang diharapkan. Model pembelajaran adalah pola interaksi peserta

didik dengan guru di dalam kelas yang menyangkut pendekatan,

strategi, metode, teknik pembelajaran yang deiterapkan dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dalam suatu model pembelajaran

ditentukan bukan hanya apa yang dilakukan guru, tetapi menyangkut

tahapan-tahapan, prinsip-prinsip reaksi guru dan peserta didik, serta

sistem penunjang yang disyaratkan (Himawan, 2015).

6
7

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola

yang digunakan sebagai pedoman untuk merencanakan suatu

pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial. Model pembelajaran

mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,

termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pembelajaran, tahap-tahap dalam

kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan pengelolaan

kelas (Octavia, 2020).

Model adalah suatu abstraksi yang dapat digunakan untuk

membantu memahami sesuatu yang tidak bisa dilihat atau dialami

secara langsung. Model adalah representasi realitas yang dsajikan

dengan suatu derajat struktur dan urutan. Secara khusus penggunaan

isrilah model karena penggunaanyya dalam pembelajaran, termasuk

desain pembelajaran yang sangat banyak. Berbagai pakar telah

membantu mendeskripsikan pengertian konsep model sehingga

dikatakan bahwa model merupakan memprsentasikan realitas dengan

menampilkan struktur dan tingkatan untuuk menyatakan idealisasi dan

pandangan tentang suatu realitas (Magdalena, 2019).

Model pembelajaran adalah suatu pola yang digunakan untuk

pedoman dalam dalam merencanakan pembelajaran di dalam kelas.

Model merupakan pola umum dari perilaku pembelajaran yang

digunakan untuk mencapai suatu kompetensi/tujuan pembelajaran agar

sesuai apa yang diharapkan. Model pembelajaran adalah pola interaksi

peserta didik dengan guru didalam kelas yang menyangkut pendekatan,


8

strategi, metode, teknik pembelajaran yang diterapkan dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di dalam kelas (Asfuri,2020).

Menurut isrok’atun (2018) bahwa suatu model pembelajaran

mempunyai prinsip yang terkandung didalamnya. Prinsip tersebut

bertujuan untuk mengetahui dan memahami suatu karakteristik model

pembelajaran. Beberapa prinsip dalam model pembelajaran, yakni

sebagai berikut :

1) Syntax

Suatu proses pembelajaran memiliki langkah-langkah

kegiatan pembelajaran untuk untuk mencapai tujuan yang telah

dirumuskan. Langkah-langkah kegiatan dalam model pembelajaran

dinamakan sintak.

2) Social System

Social system (sistem sosial) dalam suatu model

pembelajaran yakni meliputi suasana dan norma yang terdapat dalam

suatu model pembelajaran. Sistem sosial dalam suatu model

pembelajaran merupakan hal yang penting. Hal ini terkait dengan

bagaimana pola interaksi pembelajaran dalam mencapai tujuan yang

telah dirumuskan.

3) Principle of Reaction

Sistem reaksi merupakan pola kegiatan guru dalam

memberikan respons kepasa siswanya. Suatu proses pembelajaran

dimana guru menjadi manajer di setiap kegiatan yang dilakukan.


9

4) Support System

Sistem pendukung (support system) dalam model

pembelajaran yakni meliputi sarana dan prasarana yang mendukung

kelancaran pembelajaran. Sarana dan prasarana meliputi alat, media,

maupun sumber belajar yang digunakan dalam kegiatan belajar.

Menurut Octavia (2020), pada umumnya model-model mengajar

yang baik memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri yang dapat dikenali secara

umum sebagai beikut :

1) Memiliki prosedur yang sistematik. Jadi, sebuah model mengajar

merupakan prosedur yang sistematik untuk memodefikasi perilaku

siswa, yang di dasarkan pada asumsi-asumsi tertentu.

2) Hasil belajar ditetapkan secara khusus. Setiap model mengajar

menentukan tujuan-tujuan khusus hasil belajar yang di harapkan di

capai siswa secara rinci dalam bentuk induk kerja yang dapat

diamati. Apa yang harus dipertunjukan oleh siswa setelah

menyelesaikan urutan pengajaran disusun secara rinci dan khusus.

3) Penetapan lingkungan secara khusus. Menetapkan keadaan

lingkungan secar spesifik dalam model mengajar.

4) Ukuran keberhasilan. Menggambarkan dan menjelaskan hasil-hasil

belajar dalam bentuk perilaku yang seharusnya ditunjukan oleh

siswa setelah menempuh dan menyelesaikan urutan pengajaran.


10

5) Interaksi dengan lingkungan. Semua model mengajar menetapkan

cara yang memungkinkan siswa melakukan interaksi dan bereaksi

dengan lingkungan

b) Pengertian discovery learning

Pembelajaran discovery (discovery learning) merupakan suatu

model pembelajaran yang dikembangkan oleh J. Bruner berdasarkan

pada pandangan kognitif ptentang pembelajaran dan prinsip-prinsip

konstruktivis. Siswa belajar melalui keterlibatan aktif dengan konsep-

konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk

mendapatkan pengalapman dengan melakukan kegiatan yang

memungkinkan mereka menemukan konsep dan prinsip-prinsip untuk

diri mereka sendiri (Widiadnyana, 2014).

Model pembelajarpan Discovery Learning adalah model

pembelajaran yang lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau

prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Masalah yang diberikan

kepada siswa sebuah permasalahan yang direkayasa oleh guru. Selain

itu penggunaan Discovery Learning ingin mengubah kondisi belajar

yang pasif menjadi aktif dan kreatif, mengubah pembelajaran yang

teacher oriented ke student oriented, mengubah modus ekspository

siswa hanya menerima informasi secara keseluruhan dari guru ke

modus discovery siswa menemukan informasi sendiri (Afriyani, 2018).

Discovery learning merupakan model yang mengarahkan siswa

menemukan konsep melalui berbagai informasi atau data yang


11

diperoleh melalui pengamatan atau percobaan. Discovery learning

adalah proses pembelajaran yang penyampaian materinya tidak utuh,

karena model discovery learning menuntut siswa terlibat aktif dalam

proses pembelajaran dan menemukan sendiri suatu konsep

pembelajaran (Cintia, 2018).

Penerapan model pembelajaran Discovery Learning, membuat

guru harus berperan sebagai pembimbing dengan memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif. Guru harus

memberi kesempatan peserta didik untuk menjadi seorang problem

solver atau ilmuwan kecil. Melalui discovery learning, peserta didik

menemukan jati diri sendiri dan mempelajari konsep dari dalam bahasa

yang dimengerti mereka. Dengan demikian, guru menerapkan discovery

learning dapat menempatkan peserta didik pada kesempatan-

kesempatan dalam belajar yang lebih mandiri (Susana, 2019).

Model Pembelajaran Discovery Learning digunakan untuk

mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri,

menyeidiki sendiri, maka hasil yang akan diperoleh bertahan lama

dalam ingatan sehingga tidak mudah dilupakan oleh siswa. Model

Discovery Learning menuntun siswa untuk mengidentifikasi apa yang

ingin diketahui dengan mencari informasi sendiri, kemudian siswa

berorganisasi atau membentuk apa yang diketahui dan dipahami ke

dalam bentuk akhir (Cintia, 2018).


12

Discovery Learning pada awalnya berasal dari teori Burner yang

menurutnya bahwa peran utama guru adalah membantu dan mendorong

peserta didik untuk menemukan berbagai konsep dan gagasan dan

untuk mengembangkan aspek eksplorasi dan eksperimen terhadap

pengetahuan (Masdariah, 2018).

b) Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran discovery


learning

Menurut Septiawan (2016). Kelebihan model discovery

learning:

 Membantu peserta didik agar memperbaiki serta meningkatkan

ketrampilan-keterampilan dan proses kognitif

 Pengetahuan yang didapat dapat menguatkan pengertian, ingatan,

dan transfer

 Dapat meningkatkan kemampuan serta usaha peserta didik daam

memecahkan suatu masalah

 Membantu peserta didik memperkuat konsep dirinya, karena

memperoeh kepercayaan bekerjasama dengan yang lain

 Mendorong peserta didik terlibat secara aktif

 mendorong peserta didik dapat merumuskan hipotesis dengan

sendirinya

 melatih peserta didik belajar secara mandiri


13

 peserta didik aktif daam kegiatan proses pembeajaran, karena ia

berfikir dan menggunakan kemampuan untuk menemukan hasi

akhir

Sedangkan kekurangan model discovery learning :

 model pembelajaran discovery learning dapat menyita banyak

waktu, hal ini disebabkan pendidik dituntut mengubah kebiasaan

mengajar yang umumnya pemberi informasi menjadi fasilitator,

motivator, dan pembimbing

 kemampuan berfikir rasional peserta didik ada yang masih terbatas

 tidak semua peserta didik yang mampu mengikuti pembelajaran

seperti ini.

c) Sintaks model pembelajaran discovery learning

Menurut Masdariah (2018), sintaks model pembelajaran

discovery learning antara lain, sebagai berikut :

Tabel 2.1 Sintaks Model Discovery Learning

Tahap Perlakuan Guru Siswa


Tahap 1 : Guru menjelaskan tujuan Siswa dihadapkan pada
Simulation pembelajaran, mengajukan suatu permasalahan agar
(pemberian pertanyaan, anjuran membaca timbul keinginan untuk
menyelidiki sendiri
ransangan) buku, dan aktivitas belajar
lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah
Tahap 2 : Guru memberi kesempatan Permasalahan yang dipilih
Problem kepada siswa untuk itu selanjutnya harus
statement mengidentifikasi masalah yang dirumuskan dalam bentuk
pernyataan atau hipotesis,
(pernyataan/ relevan dengan bahan
yakni pernyataan sebagai
identifikasi pelajaran, kemudian jawaban sementara atas
masalah) merumuskan dalam bentuk pertanyaan yang diajukan
14

hipotesis (jawaban sementara


atas pertanyaan masalah)
Tahap 3 : Guru memberi kesempatan Tahap ini berfungsi untuk
Data kepada siswa untuk menjawab pertanyaan atau
collection mengumpulkan informasi membuktikan benar
tidaknya hipotesis. Dengan
(pengumpula sebanyak-banyaknya yang
demikian siswa diberi
n data) relevan untuk membuktikan kesempatan untuk
benar atau tidaknya hipotesis mengumpulkan berbagai
informasi yang relevan,
membaca literatur, dan
sebagainya
Tahap 4 : Guru membimbing siswa untuk Semua informasi hasil
Data mengolah data dari informasi bacaan, observasi, dan
proseccing yang telah diperoleh sebagainya, semuanya
diolah, diacak, diklasifikasi,
(pengelolaan
serta ditafsirkan pada
data) tingkat kepercayaan tertentu
Tahap 5 : Guru membantu siswa Siswa melakukan
Verification melakukan pemeriksaan secara pemeriksaan secara cermat
(pembuktian) cermat untuk membuktikan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang
benar atau tidaknya hipotesis
ditetapkan tadi dengan
yang telah ditetapkan, temuan alternative,
dihubungkan dengan hasil data dihubungkan dengan hasil
yang diperoleh pengolahan data
Tahap 6 : Guru membantu siswa untuk Siswa menarik kesimpulan
Generalizatio menarik kesimpulan terhadap terhadap proses
n (menarik proses penyelidikannya penyelidikannya.
kesimpulan/
generalisasi)

2. Media Gambar

a) Pengertian Media Pembelajaran

Menurut terminologinya, kata media berasal dari bahasa latin

“medium” yang artinya perantara, sedangkan dalam bahasa Arab

media berasal dari kata “wasaaila” artinya pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima pesan (Sumiharsono, 2017).


15

Media ialah semua bentuk perantara yang dipakai orang

penyebar ide, sehingga gagasan itu sampai kepada penerima.

Pembelajaran atau pengajaran (ungkapan yang lebih banyak dikenal

sebelumnya), adalah upaya untuk membelajarkan

pembelajar. Membelajarkan berarti usaha membuat seseorang

belajar (Miftah, 2013).

Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran

mampu menjadikan siswa belajar aktif dan belajar secara mandiri.

Media pembelajaran harus tepat sesuai kebutuhan peserta didik agar

membantu siswa dalam memahami materi serta tidak mengalami

kesulitan dalam kesulitan dalam menggunakannya (Resita, 2011)

b) Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Sumiharsono (2017), Secara umum media

mempunyai kegunaan antara lain :

 Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis,

 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya Indra,

 Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara

murid dengan sumber belajar,

 Memungkinkan belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya,

 Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman

dan menimbulkan persepsi yang sama.


16

Enam fungsi pokok media pembelajaran dalam proses belajar

mengajar antara lain :

 Penggunaan media belajar dalam proses belajar mengajar bukan

merupakan fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi tersendiri

sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar

yang efektif.

 Penggunaan media belajar merupakan bagian yang integral dari

keseluruhan situasi mengajar.

 Media belajar dalam pengajaran penggunaannya integral dari

keseluruhan situasi mengajar.

 Media belajar dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan

atau bukan sekedar pelengkap

 Media belajar dalam pengajaran lebih diutamakan untuk

mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam

menangkap pengertian yang diberikan guru.

 Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk

mempertinggi mutu belajar mengajar.

Secara Umum, manfaat media dalam proses pembelajaran

adalah memperlancar interaksi antara pembelajar dengan pembelajar

sehingga kegiatan pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Tetapi

secara lebih khusus ada beberapa manfaat media yang

lebih rinci (Falahudin, 2014).


17

c) Pengertian Media Gambar

Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang

merupakan bahsan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-

mana. Media gambar merupakan peniruan dari benda-benda dan

pemandangan dalam hal bentuk, rupa, serta ukurannya reatif terhadap

lingkungan. Media gambar adalah perwujudan lambang dari hasi

peniruan-peniruan benda-benda, pemandangan, curahan piker atau ide-

ide yang divisuaisasikan kedaam bentuk dua dimensi. Media gambar

adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan bahasan

umum yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana (Ibda, 2017).

Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara

visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran

yang bentuknya bermacam-macam seperti lukisan, potret, film. Media

gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang merupakan

batasan umum yang dapat dimengerti dan dinikmati

dimana-dimana (Hasan, 2021).

Menurut Ibda (2017), media gambar harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut :

 Bagus, jelas, menarik, dan juga mudah dipahami

 Cocok dengan materi pembelajaran

 Benar dan otentik, artinya menggambarkan situasi yang sebenarnya

 Sesuai dengan tingkat umur/kemampuan siswa


18

 Walaupun tidak mutlak sebaiknya gambar menggunakan warna

yang menarik sehingga tampak lebih reaistis dan meransang minat

siswa untuk mengamatinya

 Perbandingan ukuran gambar harus sesuai dengan ukuran objek

yang sebenarnya

 Agar siswa lebih tertarik dan memahami gambar, hendaknya

menunjukkan hal yang sedang melakukan perbuatan

 Gambar yang dipilih hendaknya menunjukkan nilai-nilai murni

dalam kehidupan sosial.

d) Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar

Menurut Ibda (2017), kelebihan media gambar adalah

 Sifatnya konkret dan lebih realistis dalam memunculkan pokok

masalah, jika dibandingkan dengan bahasa verbal

 Dapat mengatasi batasan ruang dan waktu

 Dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita

 Memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk semua

orang tanpa memandang umur sehingga dapat mencegah atau

membetulkan kesalahpahaman.

Adapun kelemahan media gambar adalah

 Hanya menampilkan persepsi indera mata, ukurannya terbatas

hanya dapat terlihat oleh sekelompok siswa

 Gambar diinterpretasikan secara personal dan subyektif


19

 Gambar yang disajikan dalam ukuran kecil, sehingga kurang

efektif dalam pembelajaran.

3. Hasil Belajar

a) Pengertian Belajar

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua

situasi yang ada disekitar individu siswa. Belajar dapat dipandang

melalui berbagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat,

mengamati, menalar, mencobakan, mengomunikasikan, dan memahami

sesuatu (Rusman, 2017).

Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan

dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa

raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah aku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor (Parnawi, 2019).

b) Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar adalah sebagai hasil yang telsah dicapai seseorang

setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan

evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. Hasil belajar merupakan

bagian yang tak terpisahkan dari adanya interaksi, proses, dan evaluasi

belajar. Interaksi antara siswa dan guru untuk melakukan proses

pembelajaran dan evaluasi belajar agar hasilnya

memuaskan (Syaputra, 2020).


20

Hasil belajar adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa

baik dari segi aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik yang

merupakan hasil dari belajar. Secara sederhana hasil bhelajar merupakan

kemampuan anak setelah melalui proses pembelajaran. Karena belajar

merupakan proses untuk seseorang yang berusaha memperoleh suatu

perubahan perilaku yang relatif menetap (Susanto, 2013).

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah

mereka menerima pengalaman belajar dalam proses pembelajaran.

Prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh seseorang

setelah mengikuti kelgiatan belajar. Prestasi belajar biasanya

dinyatakan dalam bentukangka, symbol, huruf ataupun

kalimat (Wahyuningsih, 2020).

Hasil belajar dapat berupa keterampilan, nilai dan sikap. Hasil

belajar yang dicapai diharapkan mempunyai efek yang bagus terhadap

minat dan bakat siswa. Hasil belajar dapat diperoleh dengan mengadakan

evaluasi atau penilaian, dimana evaluasi merupakan proses dari belajar.

Hasil belajar yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah penilaian

pada aspek kognitif. Penilaian pada aspek kognitif mengenai kemampuan

siswa dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penetapan, analisis dan

sintesis. Penilaian dapat dilakukan melalui kuis, ulangan harian, maupun

ujian akhir dalam bentuk ujian tulis. Penilaian pada aspek afektif

berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan,

partisipasi, penilian, organisasi, dan pembentukan pola hidup. Penilaian


21

dapat dilakukan dengan menggunakan angket, inventor dan pengamatan

atau observasi (Julhadi, 2021).

Hasil belajar merupakan prestasi yang di capai setelah siswa

menyelesaikan sejumlah pelajaran. Prestasi belajar merupakan hasil

belajar yang ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai

akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Adapun prestasi merupakan

hasil yang di peroleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan.

Dalam proses pembelajaran, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang

paling pokok, artinya bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang

dialami oleh siswa sebagai anak didik (Sinar, 2018).

c) Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Menurut Heksa (2020) Hasil belajar yang dicapai perta didik

merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik

faktor internal dan eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor

internal dan eksternal sebagai berikut :

1) Faktor internal, faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari

dalam peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya.

Faktor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi

belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan

kesehatan.

2) Faktor eksternal, faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.


22

Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga

yang morat-marit keadaan ekonominya, pertengkaran suami istri,

perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya, serta kebiasaan

sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orangtua dalam

kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik.

Menurut Sulastri (2017) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar :

1) Metode mengajar. Metode mengajar adalah suatu cara atau jalan

yang harus dilalui dalam mengajar.

2) Kurikulum. Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang

diberikan kepada siswa. kegaiatan ini sebagian besar adalah

menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan

mengembangkan bahan pelajaran itu.

3) Relasi guru dengan siswa. Proses belajar mengajar antara guru dan

siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam

proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh

relasinya dengan gurunya.

4) Relasi siswa dengan siswa. Siswa yang mempunyai sifat-sifat atau

tingkah laku yang kurang menyenangkan teman lain, mempunyai

rasa rendah diri atau sedang mengalami tekanan-tekanan batin,

akan diasingkan dari kelompok. Akibatnya makin parah dan dapat

menganggu belajarnya
23

5) Disiplin sekolah. Kedisiplinan sekolah erat hubunganya dengan

kerajinan siswa dalam sekolah juga dalam belajar. Hal ini

mencakup segala aspek baik kedisiplinan guru dalam mengajar

karena kedisiplinan pendidik juga dapat memberi contoh bagi

siswa atau peserta didik.

d) Macam-macam Hasil Belajar

Menurut Heksa (2020) hasil belajar meliputi pemahaman konsep

(aspek kognitif), keterampilan proses aspek (psikomotorik), dan sikap

siswa (aspek afektif). Dapat di jelaskan sebagai berikut :

1) Pemahaman konsep

Diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari

materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman menurut Bloom ini

adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan

memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau

sejauh mana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca,

yang dilihat, yang dialami.

2) Keterampilan proses

Keterampilan proses merupakan keterampilan yang

mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik, dan sosial

yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi

dalam diri individu siswa.


24

3) Sikap

Sikap tidak hanya merupakan aspek mental semata,

melainkan mencakup pula aspek respons fisik. Jadi, sikap ini harus

ada kekompakan antara mental dan fisik secara serempak.

Menurut Tan (2017) secara umum jenis hasil belajar atau

taksonomi tujuan pendidikan dapat dibedakan menjadi 3 kelompok

yaitu:

1) Ranah kognitif, yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan

aspek intelektual, seperti pengetahuan (Knowledge), pengertian, dan

keterampilan berpikir.

2) Ranah psikomotorik (Psychomotor Domain), yakni berisi perilaku-

perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti

tulisan tangan, mengetik, dan mengoperasikan mesin.

3) Ranah afektif (Affective Domain), yakni berisi perilaku-perilaku

yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat

4. Materi Ajar

a) Pengertian dan Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas adalah ragam

makhuk hidup yang ada di bumi ini bermacam-macam. Keanekargaman

terjadi karena variasi bentk, ukuran, jumlah warna, dan sifat lain,

sedangkan keseragaman adalah ciri yang sama dalam satu

spesies (Lianingsih, 2018).


25

Indonesia menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati

dunia dan dikenal sebagai Negara megabiodiversity. Keanekaragaman

hayati yang tinngi merupakan kekayaan alam yang dapat memberikan

manfaat serbaguna dan mempunyai manfaat yang vital dan strategis,

sebagai modal dasar pembangunan nasional serta merupakan paru-paru

dunia yang mutlak dibutuhkan baik pada masa kinimaupun pada

masa yang akan datang (Triyono, 2013).

Menurut Abidin (2020), pengertian atau definisi Keanekaragaman

hayati dapat diartikan sebagai berikut

 Keanekaragaman hayati adalah istilah yang digunakan untuk

menggambarkan keanekaan bentuk kehidupan di bumi, interaksi di

antara berbagai makhluk hidup serta antara mereka dengan

lingkungannya

 Keanekaragaman hayati mencakup semua bentuk kehidupan di

muka bumi, mulai dari makhluk sederhana seperti jamur dan bakteri

hingga makhluk yang mampu berpikir seperti manusia

 Keanekaragaman hayati ialah fungsi-fungsi ekologi atau layanan

alam, berupa layanan yang dihasilkan oleh satu spesies dan/atau

ekosistem (ruang hidup) yang memberi manfaat kepada spesies lain

termasuk manusia

 Keanekaragaman hayati merujuk pada aspek keseluruhan dari

sistem penopang kehidupan, yaitu mencakup aspek sosial, ekonomi

dan lingkungan serta aspek sistem pengtahuan dan etika, dan kaitan
26

di antara berbagai aspek ini

 Keanekaan sistem pengetahuan dan kebudayaan masyarakat juga

terkait erat dengan keanekaragaman hayati.

b) Tingkat Keanekaragaman Hayati

Menurut Lianingsih (2018), tingkat keanekaragaman hayati

dapat dibagi menjadi :

 Keanekaragaman gen : variasi susunan gen dalam suatu spesies.

Variasi daam satu spesies makhuk hidup disebut varietas. Suatu

makhuk hidup dikatakan satu spesies apabila terjadi perkawinan

antar dua individu akan menghasikan keturunan yang fertil.

Keanekaragaman gen adalah variasi atau perbedaan gen

yang terjadi dalam suatu jenis atau spesies makhluk hidup.

Contohnya: Bunga Mawar Merah (Rosa Hiproida atau Rosa sp.),

Bunga Mawar putih (Rosa sericea Lindl.)dan Bunga Mawar

Kuning (Irmaningtyas,2016).

Gambar 2.1 Keanekaragaman Gen


(Sumber : banksoalbiologi.com)

 Keanegaragaman tingkat jenis : perbedaan-perbedaan pada


27

berbagai spesies makhuk hidup di suatu tempat.

Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan

adanya beranekamacam jenis makhuk hidup baik yang

termasuk keompok hewan, tumbuhan, dan mikroba.

Keanekargaman jenis (spesies) adalah perbedaan yang

dapatditemukan pada komunitas atau sekelompok berbgai

spesies yang hidup di suatu tempat.Contohnya:

Keanekaragaman Tingkat Jenis dalam satu genus Panthera

yaitu Harimau (Panthera tigris) dan macam tutul (Panthera

pardus). Kedua jenis tersebut memiliki ukuran, bentuk tubuh,

warna bulu, tipe loreng dan lingkungan hidup yang

berbeda (Irmaningtyas,2016).

Gambar 2.2 Keanekaragaman Tingkat Jenis


(Sumber : www.temukanpengertian.com)

 Keanekaragaman ekosistem : dapat ditunjukkan dengan

adanya variasi dari ekosistem di biosfir.

Ekosistem terbentuk karena berbagai kelompok spesies

menyesuaikan diri dengan lingkungannya, kemudian, terjadi

hubungan yang saling memengaruhi antara satu spesies dengan


28

lingkungan abiotik tempat hidupnya. Contohnya: Hutan

Tropis,Hutan Hujan Gurun,Hutan Gurun, Ekosistem

Laut (Irmaningtyas,2016).

Gambar 2.3 Keanekaragaman Ekosistem


(Sumber : docplayer.info)

c) Manfaat Keanekaragaman Hayati

Menurut Lianingsih (2018), manfaat keanekaragamn hayati yaitu :

 Sumber pangan, perumahan/papan, kesehatan, dan obat-obatan

bagi ketersediaan tumbuhan dan hewan

 Sumber plasma nutfah (kisarana keanekaragaman genetik yang

menyangkut individu liar sampai bibit unggul) umumnya

digunakan untuk bahan baku pemulihan tanaman dan hewan

 Manfaat ekologik (kestabilan ekosistem)

d) Keanekaragaman hayati di Indonesia

Menurut Lianingsih (2018), keanekaragaman hayati di

Indonesia yaitu :

 Biodiversitas tinggi

 Memiliki tipe hewan Oriental, Austraian, dan peralihan


29

- Keunikan hewan daerah oriental (Indonesia bagian barat yaitu

Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan). Banyak spesies mamalia

bertubuh besar, brbagai jenis primata dan burung.

- Keunikan hewan daerah Australian (Indonesia bagian timur),

banyak hewan berkantung, mamalia bertubuh kecil, barbagai

jenis burung beranekaragam warna, mamalia berukuran kecil

- Keunikan hewan daerah peralihan, Sulawesi merupakan wilayah

peralihan, contoh kupu-kupu dan maleo.

e) Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Keanekaragaman Hayati

Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan degradasi hutan

sebagai pusat keanekaragaman hayati antara lain adalah tekanan

pertumbuhan penduduk, fragmentasi hutan, penebangan liar,

perambahan hutan, pembakaran hutan, dan konversi hutan untuk

pertanian dan perkebunan. Program industri perkayuan nasional

dianggap sebagai penyebab utama kerusakan hutan. Indikator ini dapat

tercermin dari jumlah total produksi tahunan menunjukan adanya

aktivitas pembukaan hutan alam setiap tahun dengan luasan yang

berbanding lurus, Kebutuhan kawasan hutan di luar kegiatan

(kehutanan, terutama perkebunan dan pertambangan) serta pemegang

konsesi hutan tanaman industri banyak melakukan penebangan terhadap

pohon-pohon di hutan alam secara besar-besaran dengan memanfaatkan

izin pemanfaatan kayu (Abidin, 2020).


30

Menurut Lianingsih (2018), kegiatan manusia yang

mempengaruhi keanekaragaman hayati yaitu :

 Menurunkan keanekaragaman hayati

Meliputi : polusi, introduksi spesies eksotik, penggunaan pestisida

berlebihan, dan penebangan hutan liar.

 Meningkatkan keanekaragaman hayati

Meliputi : pemuiaan, reboisasi, pembuatan taman kota, konsevasi

institu, dan exsitu.

B. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar di sekolah sangat penting, proses belajar

merngajar merupakan inti dari suatu pendidikan, dalam proses belajar

mengajar sebagai pemegang peranan utama, tapi dalam belajar mengajar

siswa tidak sekedar menyerap informasi dari guru, tetapi melibatkan berbagai

kegiatan maupun tindakan yang harus dilakukan, siswa juga dituntut untuk

berperan aktif dalam proses pembelajaran.

Namun kesulitan dalam proses belajar mengajar, kesulitan belajar

seringkali dihadapi oleh siswa, masalah ini biasanya terlihat dari

ketidakmampuan siswa dalam menyerap pelajaran, akibatnya hasil belajar

siswa tidak mencapai KKM. Bagi tenaga pendidik atau guru diperlukan cara

khusus untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.

Berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan, nilai rata-rata hasil

belajar biologi siswa kelas X SMA Negeri 14 Gowa masih tergolong


31

rendah, kurang maksimalnya hasil belajar yang diperoleh siswa pada

pembelajaran biologi dapat dilihat dari presentase nilai siswa yang tidak

mencapai KKM yaitu 55% sedangkan siswa yang mencapai KKM hanya 45%.

Untuk mencapai KKM siswa harus melewati remidi agar dapat mencapai

KKM yang diinginkan.

Permasalahan yang ditemukan memerlukan suatu solusi agar dapat

menciptakan pembelajaran yang efektif, maka untuk mengatasi permasalahan

yang dihadapi dalam proses belajar mengajar, maka dari itu perlu adanya

model pembelajaran yang dapat memicu keaktifan siswa salah satunya yaitu

model pembelajaran Discovery Learning. Model ini merupakan suatu model

pembelajaran untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan

menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan

tahan lama dalam ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa. Pada proses

pembelajaran pun memerlukan media agar siswa dapat lebih mengerti maka

dari itu perlu adanya media yang dapat menarik perhatian siswa salah satu

media tersebut adalah media gambar, dengan media ini siswa dapat melihat

gambaran dari materi yang dipelajari sehingga tidak menerka-nerka lagi.

Berikut ini adalah bagan kerangka pikir penelitian dapat dilihat

sebagai berikut :
32

Rendahnya hasil belajar siswa

Proses Pembelajaran Menggunakan


Model Pembelajaran Konvensional

Penerapan Menggunakan Model


Pembelajaran Discovery Learning
berbantuan media gambar

Hasil belajar siswa mencapai KKM

Gambar 2.4 Kerangka Pikir

C. Hasil Penelitian Relevan

Sebagai acuan dalam pembuatan penelitian ini maka peneliti

menggunakan beberapa hasil penelitian yang relevan, yaitu sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil data penelitian yang telah dilakukan Yuhernis, Rena

Lestari dan Enny Apniyanti (2016) berjudul “Pengaruh Model Discovery

Learning disertai Media Gambar terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa

Kelas X SMK Negeri 1 Rambah Tahun Pembelajaran 2015/2016”

menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran discovery learning

disertai media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa biologi

siswa pada materi jamur di SMK Negeri 1 Rambah, hal ini dibuktikan

dengan nilai rata-rata yang didapat dimana pada kelas kontrol 67,14

sedangkan pada kelas eksperimen 80,33.


33

2. Berdasarkan hasil data penelitian yang dilakukan Afriyani (2018)

berjudul “Pengaruh Model Discovery Learning disertai Media Gambar

terhadap Kognitif Siswa SMAN 1 Koto XI Tarusan” menunjukkan

bahwa penerapan model pembelajaran discovery learning disertai media

gambar dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas XI IPA di

SMAN 1 Koto 1 Tarusan, hal ini dibuktikan dengan pada kelas

eksperimen dengan presentase ketuntasan 62,86% dan siswa yang tidak

mencapai ketuntasan 37,14%, sedangkan pada kelas kontrol dengan

presentase ketuntasan 48,57% dan siswa yang tidak mencapai ketuntasan

51,43%.

3. Berdasarkan hasil data penelitian yang dilakukan Putrayasa (2014)

berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning terhadap

Efektifitas dan Hasil Belajar Siswa” menunjukkan bahwa penerapan

model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan hasil belajar

siswa, hal ini dibuktikan dengan pada kelas eksperimen dengan

presentase ketuntasan 93,33% dan yang tidak mencapai ketuntasan

6,67%, sedangkan pada kelas kontrol dengan presentase ketuntasan 60%

dan siswa yang tidak mencapai ketuntasan 40%.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian pada deskripsi teori dan kerangka pikir, hipotesis

pada penelitian ini yaitu ada pengaruh Model Pembelajaran Discovery

Learning berbantuan media gambar terhadap hasil belajar siswa materi


34

keanekaragaman hayati Kelas X di SMAN 14 Gowa.

Secara Statistik dirumuskan Sebagai Berikut:


𝑯𝟎 : 1 = 2 𝑽𝒔 𝑯𝟏 : 1 > 2

1 : Parameter Hasil belajar siswa yang di ajar dengan model pembelajaran

Discovery Learning berbantuan media gambar Kelas X di SMAN 14

Gow

2: Parameter Hasil belajar siswa yang di ajar dengan model pembelajaran

konvensiona Kelas X di SMAN 14 Gowa

𝑯𝟎 : Tidak ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning berbantuan

media gambar siswa kelas X IPA di SMAN 14 Gowa

𝑯𝟏 : Ada pengaruh model pembelajaran Discovery Learning berbantuan media

gambar siswa kelas X IPA di SMAN 14 Gowa


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Quasi Eksperimen

(eksperimen semu) yang mengambil dua kelas secara langsung dari populasi,

salah satu kelas digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas yang satu

digunakan sebagai kelas kontrol. Pada kelas eksperimen kelas yang diberi

perlakuan menggunakan model Discovery Learning berbantuan media

gambar sedangkan pada kelas kontrol tidak diberi perlakuan atau

menggunakan model pembelajaran konvensional.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di SMA Negeri 14 Gowa bulan Juli-

September tahun ajaran 2021/2022 di Jl. Malino No. 210 A Tompobalang,

Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

Negeri 14 Gowa yang terdiri dari 4 kelas yaitu X IPA 1, X IPA 2, X IPA

3, X IPA 4. Jumlah populasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut :

35
36

Tabel 3.1 Populasi Penelitian Kelas X IPA SMAN 14 Gowa

Kelas Jumlah Siswa


X IPA 1 36
X IPA 2 36
X IPA 3 36
X IPA 4 38
Jumlah 146
(Sumber : SMAN 14 Gowa)
2. Sampel

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan

teknik Simple Random sampling. Dikatakan Simple Random sampling

karena teknik pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan

secara acak tanpa memperhatikan suatu tatanan, tingkatan, strata yang

ada dalam populasi itu.

Dengan demikian sample yang terpilih dalam penelitian ini yaitu

kelas X IPA 3 untuk kelompok kelas eksperimen, X IPA 2 untuk

kelompok kontrol semester ganjil tahun ajaran 2021/2022.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian Kelas X IPA SMAN 14 Gowa

Kelas Jumlah Siswa


X IPA 2 36
X IPA 3 36
Jumlah 72
(Sumber : SMAN 14 Gowa)
37

D. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian adalah Pretest-

Posttest Control Group Design. Dalam desain ini terdapat dua kelompok

yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan

dengan menggunakan model Discovery Learning sedangkan kelas kontrol

diberi perlakuan menggunakan model konvensional. Desain ini dipilih dengan

memberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal dan posttest untuk

mengetahui keadaan akhir.


R O1 X O2

R O3 O4

Gambar 3.1 Desain Penelitian Pretest-Posttest Control Group Design


(Sumber : Ismail, 2018)
Keterangan:
R1 : Random
O1 : Pretest pada kelas perlakuan
O2 : Posttest pada kelas perlakuan
O3 : Pretest pada kelas kontrol
O4 : Posttest pada kelas kontrol
X :Perlakuan dengan menggunakan model Discovery Learning
berbantuan media gambar

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas yaitu model pembelajaran discovery learning

berbantuan media gamba, dan untuk variabel terikat yaitu hasil belajar biologi

siswa.
38

F. Defenisi Operasional Variabel

Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu:

1. Model Discovery Learning ini merupakan model pembelajaran untuk

mengembangkan cara belajar siswa aktif dengan menemukan sendiri,

menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan tahan lama dalam

ingatan, tidak akan mudah dilupakan siswa

2. Media gambar merupakan media yang digunakan untuk

memvisualisasikan atau menyalurkan pesan dari sumber kepenerima,

media gambar sangat membantu dalam proses pembelajaran di mana

dapat menimbulkan daya tarik pada siswa dan mempermudah

pemahaman siswa dalam pembelajaran

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampun yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnyat dengan menggunakan model

pembelajaran Discvery Learning berbantuan media gambar dengan

menggunakan alat ukur melalui tes hasil belajar soal pilihan ganda

sebanyak 25 butir soal yang berhubungan dengan materi yang telah

disampaikan selama proses pembelajaran.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur pada penelitian ini ada 2 tahap yaitu tahap perencanaan dan

tahap pelaksanaan :

1. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan penelitian meliputi :


39

a) Permintaan izin kepada pihak sekolah yang akan digunakan

sebagai tempat penelitian.

b) Merancang instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.

c) Mengkosutasikan instrumen yang sudah dibuat kepada pihak ahli

untuk menentukan validasi isi, apakah instrumen tersebut layak

atau tidak untuk digunakan.

d) Melakukan uji coba instrumen, untuk mengentahui validasi

kriteria, rehabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran

instrumen

e) Melakukan pengolahan terhadap instrumen

f) Membuat RPP

g) Membuat media pembelajaran dan membuat pretest dan posttest

untuk evaluasi hasil belajar.

2. Tahap pelaksanaan

a. Tahap pelaksanaan di kelas kontrol

Tahap pelaksanaan penelitian di kelas kontrol meliputi :

1) Melakukan tes awal (pretest),

2) Penerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran konvesional,

3) Guru menjelaskan materi keanekaragaman hayati,

4) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya,

5) Melakukan posttest.

b. Tahap pelaksanaan di kelas eksperimen

Tahap pelaksanaan penelitian di kelas eksperimen meliputi :


40

1) Melakukan tes awal (pretest),

2) Penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

discovery learning berbantuan media gambar,

3) Guru menjelaskan materi keanekaragaman hayati,

4) Guru membagi kelompok dan media gambar,

5) Siswa menentukan hipotesis,

6) Guru dan siswa bersama-sama mencari informasi,

7) Guru dan siswa bersama-sama mengolah data,

8) Siswa membuktikan hipotesis,

9) Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan,

10) Guru menambahkan kesimpulan dari siswa,

11) Melakukan posttest,

12) Pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis data,

13) Hasil dan kesimpulan.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes dan lembar

observasi.

1. Tes hasil belajar

Instrumen penelitian tes berbentuk pilihan ganda sebanyak 30 soal

untuk mengukur hasil belajar kognitif biologi siswa pada materi

keanekaragan hayati.
41

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Rencana pelaksanaan pembelajaran, yaitu panduan langkah-

langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang

disusun dalam skenario kegiatan. Rencana pelaksanaan pembelajaran

dibuat berdasarkan format RPP merdeka belajar.

3. Lembar observasi

Observasi dilakukan untuk melihat keterlaksanaan model Discvery

Learning berbantuan media gambar yang diterapkan di kelas. Lembar

observasi keterlaksanaan pembelajaran berfungsi untuk mengetahui

pembelajaran biologi dengan model pembelajaran Discvery Learning

berbantuan media gambar sudah berlangsung dengan baik dikelas

berdasarkan RPP.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti

untuk mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan data penelitian.

Data penelitian ini akan digunakan sebagai bahan analisis atas penelitian

yang dilakukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai

berikut :

1. Observasi

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi ini

berkenaan dengan perilaku guru dan siswa yang muncul dalam proses

pembelajaran.
42

2. Tes

Tes adalah seperangkat rangsangan (stimulus) yang diberikan

kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban-jawaban

yang dijadikan penetapan skor angka. Tes merupakan cara yang

ditempuh untuk mengetahui kemampuan siswa. Data dikumpulkan

melalui pemberian tes yang disediakan dan diberikan kepada siswa

sebanyak 30 soal pretes pada awal dan 30 soal posttes pada akhir proses

belajar mengajar berlangsung.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan dua teknik analisis data yaitu analisis deskriptif dan analisis

inferensial.

1. Analisis Statistik Deskriptif

Data yang dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teknik

analisis statistik deskriptif, yaitu statistik yang berfungsi untuk

mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap faktor yang diteliti.

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS

versi 25.0 for Windows.

a) Hasil Belajar
Untuk mengelompokkan tingkat hasil belajar yang diperoleh

siswa, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol dengan

menggunakan pedoman ditetapkan oleh Departemen Pendidikan

Nasional yaitu :
43

Tabel 3.3 Pengkategorian Hasil Belajar

Interval nilai Predikat Keterangan


93-100 A Sangat baik
84-92 B Baik
75-83 C Cukup
<75 D Kurang
(Sumber: Kemendikbud,2017)

b) Kriteria Ketuntasan Minimal

Kriteria keberhasilan siswa dikatakan tuntas belajar jika

memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 80. Dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Nilai Hasil Belajar Kategori

< 80 Tidak tuntas

≥ 80 Tuntas

(Sumber : SMA Negeri 14 Gowa)

c) N-Gain

Uji N-Gain adalah selisih peningkatan antara nilai posttest dan

pretest. Hasil dari N-Gain ini dijadikan perbandingan antara sebelum

dan sesudah pembelajaran dilakukan. Adapun kategori nilai Uji N-Gain

sebagai berikut:
44

Tabel 3.5 Kategori Nilai Uji N-Gain


Nilai N-Gain Kategori
g>0, 70 Tinggi
0, 70 ≤ g ≤0, 30 Sedang
g< 0,30 Rendah
(Sumber : Lestari 2018)

Rumus N-Gain:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡


N − Gain =
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial digunakan untuk menguji hipotesis

penelitian. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu

dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas.

a) Uji normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

tentang hasil belajar biologi siswa sebelum dan setelah perlakuan

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Perhitungan

mengenai normalitas yang dipakai dalam penelitian ini menggunakan

program bantuan SPSS versi 25.0 for Windows menggunakan uji

Shapiro-Wilk.

b) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas dilakukan dengan bantuan SPSS versi

25.0 for Windows menggunakan uji Homogenity of Variancetest pada

One-way Anova. Taraf signifikan yang digunakan yaitu α = 0,05. Bila

taraf signifikan data yang lebih besar dari 0,05 maka varian kelompok
45

data homogen. Sebaliknya, jika taraf signifikan data menghasilkan

data yang lebih kecil dari 0,05 maka varian kelompok tidak homogen.

Kriteria pengambilan keputusan di bawah ini:

 Jika 𝑠𝑖𝑔.> 0.05(5%) maka 𝐻0 diterima, 𝐻1ditolak, dengan

kesimpulan Tidak ada perbedaan varian nilai dari kedua

kelompok (homogen)

 Jika 𝑠𝑖𝑔.≤ 0.05(5%) maka 𝐻0 ditolak, 𝐻1 diterima, dengan

kesimpulan ada perbedaan varian nilai dari kedua kelompok

(heterogen).

c) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan bantuan

SPSS versi 25.0 for Windows dengan statistik uji Independent Sample

t-test. Adapun hipotesis yang di uji secara inferensial yaitu

𝑯𝟎 : 1 = 2 𝑽𝒔 𝑯𝟏 : 1 > 2. Hipotesis (H1) diterima jika p ˂ 0,05

dan H0 akan ditolak jika p > 0,05.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Quasy eksperimen (eksperimen

semu), dengan menjadikan 2 kelas sebagai sampel penelitian, yaitu kela X

IPA 3 sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran

Discovery learning berbantuan media gambar dan kelas X IPA 2 sebagai

kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran yang digunakan oleh

guru Biologi di SMA Negeri 14 Gowa. Pengambilan data dilakukan dengan

pemberian tes hasil belajar, yaitu tes akhir posttest dengan 30 soal pilihan

ganda setelah diberi perlakuan pada kelas kontrol dan eksperimen.

Terdapat dua macam hasil analisis yang disajikan yaitu hasil analisis

statistik deskriptif dan hasil analisis inferensial. Uraian dari masing-masing

deskripsi hasil analisis sebagai berikut:

1. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan

bantuan SPSS versi 25.0 for windows Analisis statistik deskriptif dilakukan

untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar, interval kelas, standar

deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum.

46
47

a) Deskriptif Hasil Belajar Pretest dan Posttest pada Kelas

Eksperimen

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada siswa

kelas X IPA 2 dan X IPA 3 SMA Negeri 14 Gowa yang masing-

masing berjumlah 36 siswa, setelah proses pembelajaran pada materi

Keanekaragaman hayati dengan model pembelajaran discovery

learning berbantuan media gambar dapat dilihat pada table 4.1

berikut :

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Hasil Belajar Pretest dan Posttest


Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen

Statistik Kontrol Eksperimen


PreTest PostTest PreTest PostTest
Ukuran Sampel 36 36 36 36
Skor Ideal 100 100 100 100
Skor Maksimun 70 93 70 97
Skor Minimun 40 67 40 70
Standar Deviasi 7.951 6.103 6.739 6.185
Skor Rata-Rata 54.75 77.31 51.81 85.97
(Sumber : Lampiran E.1 Hal.172)

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa diperoleh hasil

yaitu pretest dan posttest hasil belajar siswa pada kelas kontrol

didapatkan skor rata-rata rata untuk pretest yaitu 54,75 dan untuk

posttest yaitu 77,31. Sedangkan pada kelas eksperimen, diperoleh

data pretest dengan skor rata-rata sebanyak 51,81 dan pada data

posttest didapatkan skor rata-rata sebanyak 85,97.


48

Nilai hasil belajar dikelompokkan ke dalam pengkategorian

yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

tahun 2018, adapun skor hasil belajar siswa pada tabel distribusi,

frekuensi, dan persentase kelas eksperimen dapat dilihat sebagai

berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil


Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen (Pretest)
Interval Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Nilai Hasil Kategori
Belajar F (%) F (%)

93-100 Sangat Baik 0 0 0 0

84-92 Baik 0 0 0 0

75-83 Cukup 0 0 0 0

0-74 Kurang 36 100 36 100


Jumlah 36 100 36 100
(Sumber : Olahan Penulis)

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa tingkat skor hasil

belajar materi keanekaragaman hayati pada siswa kelas X IPA 2

yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas kontrol pada tahap pretest

semua siswa berada pada kategori kurang, yaitu dengan persentase

100%, dan tingkat skor hasil belajar materi keanekaragaman hayati

pada siswa kelas X IPA 3 yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas

eksperimen pada tahap pretest semua siswa berada pada kategori

kurang, yaitu dengan persentase 100%.


49

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Dan Persentase Skor Hasil


Belajar Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen (Posttest)
Interval Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
Nilai Hasil Kategori
Belajar F (%) F (%)

93-100 Sangat Baik 1 2,78 7 19,44

84-92 Baik 4 11,11 16 44,44

75-83 Cukup 16 44,44 11 30,56

0-74 Kurang 15 41,67 2 5,56


Jumlah 36 100 36 100
(Sumber : Olahan Penulis)

Berdasarkan tabel 4.3 terlihat bahwa tingkat skor hasil

belajar materi keanekaragaman hayati pada siswa kelas X IPA 2

yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas kontrol pada tahap posttest

yaitu siswa yang berada pada kategori kategori sangat baik pada

persentase 2,78%, pada kategori baik dengan persentase 11,11%,

pada kategori cukup dengan presentase 44,44%, dan pada kategori

kurang dengan persentase 41,67%. Dari hasil persentase yang ada,

maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada kelas kontrol X

IPA 2 masih tergolong kurang.

Tingkat skor hasil belajar materi keanekaragaman hayati

pada siswa kelas X IPA 3 yang berjumlah 36 siswa sebagai kelas

eksperimen pada tahap posttest yaitu yang berada pada kategori

sangat baik dengan persentase 19,44%, pada kategori baik dengan

presentase 44,44%, pada kategori cukup dengan persentase 30,56%


50

dan pada kategori kurang dengan persentase 5,56%. Dari hasil

persentase yang ada, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa

pada kelas eksperimen X IPA 3 hasil belajarnya meningkat.

Selanjutnya, Ketuntasan hasil belajar siswa setelah diberikan

perlakuan dapat dilihat jika memenuhi kriteria ketuntasan minimal

(KKM) yang ditentukan oleh sekolah yaitu 80 pada mata pelajaran

Biologi. Dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.4 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa


Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen (Pretest)

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen


Nilai Kategori
F (%) F (%)
< 80 Tidak Tuntas 36 100 36 100
≥ 80 Tuntas 0 0 0 0
Jumlah 36 100 36 100
(Sumber : Olahan Penulis)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa hasil belajar

pada kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol pada pretest sebanyak

100%, siswa mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan

minimal (KKM). Dan hasil belajar siswa kelas X IPA 3 sebagai

kelas eksperimen pada tahap pretest sebanyak 100% siswa

mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).


51

Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa


Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen (Posttest)

Kelas Kontrol Kelas Eksperimen


Nilai Kategori
F (%) F (%)
< 80 Tidak Tuntas 22 61,11 4 11,11
≥ 80 Tuntas 14 38,89 32 88,89
Jumlah 36 100 36 100
(Sumber : Olahan Penulis)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa hasil belajar

pada kelas X IPA 2 sebagai kelas kontrol pada tahap posttest

setelah melakukan pembelajaran biologi pada materi

keanekaragaman hayati didapatkan hasil sebanyak 38,89% siswa

berada pada kriteria tuntas. Dan hasil belajar siswa kelas X IPA 3

sebagai kelas eksperimen pada nilai posttest yaitu setelah

menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan

media gambar pada proses pembelajaran biologi pada materi

keanekaragamann hayati didapatkan sebanyak 88,89% siswa

berada pada kriteria tuntas.

b) Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen dan


Kelas Kontrol

Setelah dilakukan analisis statistik deskriptif pada kelas

eksperimen yaitu kelas X IPA 3 yang diajar dengan menggunakan

model pembelajaran discovery learning berbantuan media gambar

dan kelas kontrol yaitu kelas X IPA 2 yang diajar tanpa

menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan


52

media gambar, dapat dilihat perbedaan hasil belajar siswa kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada gambar 4.1 berikut :

Hasil Belajar
40
35
30 Kurang

25 Cukup
20 Baik
15
Sangat baik
10
5
0
Pretest Posttest Pretest Posttest
Kontrol Kontrol Eksperimen Eksperimen

Gambar 4.1 Diagram Perbandingan Hasil Belajar Kelas Kontrol


dan Kelas Eksperimen

Berdasarkan diagram batang pada gambar 4.1 terlihat

bahwa perbedaan nilai hasil belajar pada kelas eksperimen yaitu

kelas X IPA 3 yang mengunakan model pembelajaran discovery

learning berbantuan media gambar dan nilai hasil belajar pada

kelas kontrol yaitu kelas X IPA 2 yang tidak menggunakan model

pembelajaran discovery learning berbantuan media gambar.

Dimana pada kelas kontrol untuk hasil belajar pretest dan posttest

berada pada kategori kurang, sedangkan kelas eksperimen untuk

hasil belajar pretest berada pada kategori kurang dan pada posttest

terjadi peningkatan yaitu berada pada kategori baik. Hal ini

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mata pelajaran biologi


53

materi keanekaragaman hayati pada kelas eksperimen meningkat

dengan menguunakan model Discovery Learning berbantuan

media gambar sedangkan pada kelas kontrol yaitu kurang.

c) Uji N-Gain

Uji N-Gain digunakan untuk mengetahui selisih

perbandingan antara nilai pretest dan posttest pada kelas

eksperimen maupun kelas kontrol. Adapun hasil perhitungan uji N-

Gain adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Hasil Uji Rata-Rata Nilai Gain (N-Gain) Kelas


kontrol dan Kelas Eksperimen
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pre Post N- Pre Post N-
test test Gain test test Gain
Jumlah
36 siswa 36 siswa
siswa
Nilai rata-
51,81 85,97 0,70 54,75 77,51 0,48
rata
Kategori Tinggi Sedang
(Sumber : Lampiran E.1 Hal.173)

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata

N-Gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,70 termasuk dalam

kategori tinggi. Sedangkan nilai rata-rata N-Gain untuk kelas

kontrol sebesar 0,48 termasuk dalam kategori sedang. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa nilai kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol. Nilai kelas eksperimen lebih

tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol karena pada kelas

eksperimen menggunakan model pembelajaran discovery learning


54

berbantuan media gambar yang di mana mampu meningkatkan

aktifitas siswa pada proses pembelajaran.

2. Analisis Statistik Inferensial

Analisis data inferensial digunakan untuk menguji kebenaran

hipotesis penelitian. Pada penelitian ini, hipotesis yang akan dilihat

adalah apakah penerapan model pembelajaran discovery learning

berbantuan media gambar pada proses pembelajaran memiliki pengaruh

terhadap hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X

SMA Negeri 14 Gowa. Sebelum melakukan analisis statistik inferensial

terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian prasyarat analisis. Adapun

uji prasyarat yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

a) Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data

tentang hasil belajar biologi siswa sebelum dan setelah perlakuan

berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Caranya yaitu

dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk pada program statistik SPSS

versi 25.0. Adapun analisis program SPSS memiliki taraf sig α = 0,05

yaitu > α maka data tersebut dikatakan normal sedangkan jika nilai

analisis data < α maka data tersebut dikatakan tidak normal. Untuk

lebih jelasnya mengenai uji normalitas pada penelitian ini adalah

sebagai berikut :
55

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji Shapiro-Wilk
Kelas Sig.
Pretest Eksperimen 0,108
Posttest Eksperimen 0,145
Pretest Kontrol 0,241
Posttest Kontrol 0,051
(Sumber : Lampiran E.2 Hal.174)

Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan hasil uji normalitas

dengan Shapiro-Wilk dapat dilihat bahwa data hasil belajar baik

kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki sig > 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa kelompok data tersebut berdistribusi

normal.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data

sampel berasal dari populasi homogen (variansnya sama) atau

heterogen (variansnya berbeda) antara dua kelompok yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui homogenitas

data peneliti menggunakan uji Homogenity of Variancetest pada

One-way Anova program statistik SPSS versi 25. Adapun analisis

program SPSS memiliki taraf sig α = 0,05 yaitu sig ˃ α maka data

tersebut homogen sedangkan sig ˂ α maka data tersebut tidak

homogen. Untuk lebih jelasnya mengenai uji homogenitas pada

penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.


56

Tabel 4.8 Distribusi Hasil Uji Homogenitas Kelas Eksperimen


dan Kelas Kontrol
Pretest Posttest
Statistik Kelas Kelas Kelas Kelas
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Sig 0,170 0,352
Taraf sig 0,05
Kesimpulan Kedua Data Homogen Kedua Data Homogen
(Sumber : Lampiran E.2 Hal.174)

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat hasil dari uji

homogenitas menggunakan menggunakan perhitungan komputer

dengan bantuan program SPSS versi 25 diperoleh data hasil belajar

siswa memiliki nilai signifikan (sig.) dimana kedua kelas >0,05.

Berdasarkan pengujian normalitas dan homogenitas telah

dilakukan dapat dilihat dari hasil kedua pengujian prasyarat

tersebut menunjukkan bahwa data skor hasil belajar siswa kelas X

IPA di SMA Negeri 14 Gowa pada materi keanekaragaman hayati

eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen atau

populasi homogen.

c) Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada atau

tidaknya pengaruh model pembelajaran Discovery Learning

berbantuan media gambar terhadap hasil belajar siswa kelas X

SMA Negeri 14 Gowa pada materi keanekaragaman hayati.

Pengujian hipotesis menggunakan analisis Independent t- test yang

terdapat dalam perangkat lunak SPSS versi 25 for Windows.


57

Adapun hipotesis yang di uji secara inferensial yaitu

𝑯𝟎 : 1 = 2 𝑽𝒔 𝑯𝟏 : 1 > 2 . Hipotesis (H1) diterima jika

p ˂ 0,05 dan H0 akan ditolak jika p > 0,05. Untuk lebih jelasnya

mengenai uji hipotesis pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis


Variabel Analisis Sig (2-tailed)
Hasil Belajar Independent Sample T-test 0,000
(
(Sumber : Lampiran E.2 Hal.176)

Pada tabel 4.9, pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan independent sample t-test dengan nilai sig (2-tailed)

yang diperoleh adalah 0,000 < 0,05. Karena data hasil uji hipotesis

kurang dari 0,05 maka hipotesis penelitian ini diterima, yaitu

terdapat pengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi

keanekaragaman hayati dengan menggunakan model pemelajaran

discovery learning berbantuan media gambar siswa kelas X SMA

Negeri 14 Gowa.

B. Pembahasan

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 14 Gowa dengan sampel

X IPA 2 sebagai kelas kontrol dan X IPA 3 sebagai kelas eksperimen.

Penerapan model pembelajaran Discovery learning berbantuan media gambar

dimaksudkan untuk membantu siswa agar lebih mudah memahami materi

pelajaran karena siswa belajar melalui model yang menarik yang membuat
58

mereka dapat bekerja sama.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan

bahwa proses belajar mengajar pada kelas kontrol dan kelas eksperimen

secara keseluruhan masing-masing berpengaruh terhadap hasil belajar siswa,

meskipun sama-sama memiliki pengaruh tetapi terdapat juga perbedaan hasil

belajar. Penggunaan model pembelajaran Discovery Learning berbantuan

media gambar terhadap hasil belajar siswa menyebakan hasil belajar pada

kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol yang tidak menggunakan

model pembelajaran discovery learning berbantuan media gambar. Masing-

masing kelas diberikan soal posttest pada akhir pertemuan, hal ini bertujuan

untuk melihat pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar biologi

siswa pada kelas yang berbeda.

Pada hasil analisis statistik deskriptif dapat dilihat bahwa hasil

analisis pada kelas kontrol dan eksperimen meningkat, tetapi peningkatan

yang lebih tinggi terdapat pada hasil belajar siswa kelas eksperimen dapat

dilihat pada tabel 4.3. Salah satu yang mempengaruhi perbedaan hasil belajar

siswa antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah model pembelajaran

yang digunakan peneliti pada proses belajar mengajar. Di mana kelas

eksperimen menggunakan model pembelajaran discovery learning

berbantuan media gambar.

Dalam proses pembelajaran pada kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran Discovery Learning merupakan salah

satu bagian dari pembelajaran discovery yang banyak melibatkan siswa


59

dalam kegiatan belajar mengajar, namun dalam proses penemuan siswa

mendapat bantuan atau bimbingan dari pengajar, agar siswa lebih terarah

sehingga tujuan dalam proses pembelajaran tercapai dan terlaksana dengan

baik. Proses pembelajaran ternyata berpengaruh terhadap keaktifan dan hasil

belajar siswa, dengan menggunakan media gambar, dapat menimbulkan

terjadinya interaksi dalam kegiatan belajar mengajar. Sejalan dengan

pendapat Ariyanto (2021) siswa dikatakan memiliki keaktifan apabila sering

bertanya kepada guru atau siswa lain, mampu mengerjakan

tugas yang diberikan guru, mampu menjawab pertanyaan, dan

senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya.

Interaksi tersebut dapat pula terjadi antara siswa dengan pengajar,

siswa dengan siswa, dan siswa dengan bahan ajar, serta siswa dengan pengajar

dan bahan ajar. Interaksi dapat pula dilakukan antara siswa baik dalam

kelompok-kelompok kecil maupun kelompok besar di dalam kelas. Dalam

model ini siswa lebih banyak menggunakan waktu untuk belajar sehingga

menyebabkan siswa lebih termotivasi dan aktif dalam mengeluarkan

pendapat dan ide mereka, seperti tidak sungkan dalam mengeluarkan

pendapat, bertanya, dan menjawab pertanyaan. Hal ini karena berbantuan

media gambar yang diterapkan peneliti dalam mengembangkan langkah-

langkah model pembelajaran Discovery Learning. Dengan media gambar

tersebut siswa lebih aktif mengembangkan kemampuan memecahkan

masalah, mengumpulkan informasi, bekerja sama, dan siswa aktif dalam

mengontruksikan pengetahuan melalui suatu masalah yang disajikan sesuai


60

dengan situasi kehidupan nyata mereka. Hal ini sejalan dengan pendapat

Afriyani (2018), penggunaan media gambar membuat siswa lebih termotivasi

untuk belajar dan lebih mudah memahami materi, karena media gambar

adalah media yang paling umum dipakai, yang dapat dimengerti dan

dinikmati di mana-mana. Dalam penggunaan model pembelajaran

Discovery Learning pada materi keanekaragaman hayati dengan

menggunakan media gambar dengan menampilkan gambar-gambar sehingga

siswa dapat lebih paham dan mengerti dengan mudah materi tersebut.

Keberhasilan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran discovery learning berbantuan media gambar terhadap hasil

belajar siswa pada kelas eksperimen karena pada proses pembelajaran

discovery learning berbantuan media gambar dapat melatih kemampuan

siswa dalam berdiskusi dan dalam menyelesaikan masalah terhadap masalah

yang berkaitan dengan materi pembelajaran, siswa tidak hanya mendengarkan

penjelasan guru saja tetapi siswa juga berperan aktif dalam menyelesaikan

tugas pada proses pembelajaran. Hal tersebut juga dikemukakan oleh

Yuhernis (2016) menyatakan bahwa karakteristik pembelajaran discovery

learning, diantaranya mendorong terjadinya kemandirian dan inisiatif belajar

pada siswa, memandang siswa sebagai pencipta kemauan dan tujuan yang

ingin dicapai, mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan, dan

menghargai peranan pengalaman kritis dalam belajar.

Salah satu penunjang keberhasilan penerapan model pembelajaran

Discovery Learning berbantuan media gambar dapat dilihat dari hasil


61

posttest yang diperoleh pada kelas eksperimen dikatakan tuntas atau

memenuhi KKM terdapat 32 siswa dan yang tidak tuntas atau tidak mencapai

KKM terdapat 4 siswa, dibandingkan dengan yang diperoleh oleh kelas

kontrol (posttest) yaitu terdapat 14 siswa yang dikatakan tuntas atau

memenuhi KKM dan 22 siswa yang dikatakan tidak tuntas yang memiliki

nilai di bawah rata-rata atau tidak mencukupi nilai standar KKM yang

ditentukan oleh sekolah.

Faktor yang menyebabkan meningkatnya hasil belajar siswa di kelas

eksperimen yaitu karena di kelas eksprimen peneliti menggunakan model

pembelajaran discovery learning berbantuan media gambar. Di mana pada

saat proses belajar mengajar siswa lebih aktif dan semangat karena siswa

mencari jawaban atas pertanyaan yang diberikan dan siswa juga sering

bertanya apabila ada yang tidak diketahui sehingga terjadi interaksi antara

siswa dan pengajar. Dan yang membuat lebih menarik lagi, pada saat proses

pembelajaran tersebut adalah dengan bantuan media gambar, siswa tertarik

untuk lebih mengetahui apa yang ada atau terjadi pada gambar tersebut.

Dengan bantuam media gambar tersebut aktivitas siswa dalam kelas lebih

aktif. Hal ini sejalan dengan pendapat Afriyani (2018), dengan menggunakan

model pembelajaran discovery learning disertai media gambar membuat

siswa aktif dan bersemangat pada saat proses pembelajaran.

Pada penelitian ini masih ada siswa yang nilainya di bawah standar

KKM, adapun faktor mengapa pada kelas eksperimen masih ada siswa yang

nilainya di bawah standar KKM atau belum tuntas karena pada saat proses
62

belajar mengajar ada siswa yang tidak hadir pada beberapa pertemuan dan

juga ada yang pada saat diskusi siswa tersebut tidak aktif, dia hanya

mengandalkan teman sekelompoknya untuk memecahkan masalah. Kelebihan

menggunakan model pembelajaran discovery learning ini siswa dapat lebih

aktif di kelas dan terdapat interaksi antara pengajar dan siswa, sedangkan

kekurangannya waktu yang diperlukan cukup lama dan kadang ada siswa

yang kurang aktif sehingga mengandalkan teman sekelompoknya saja.

Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Afriyani (2018),

di SMAN 1 Koto XI Tarusan bahwa hasil belajar kelompok eksperimen yang

diajar dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning

diserai media gambar lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar

kelompok kontrol. Sehingga model pembelajaran Discovery Learning

disertai media gambar berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa.

Hasil uji N-Gain dapat dilihat bahwa nilai rata-rata N-Gain pada kelas

eksperimen sebesar 0,70 termasuk pada kategori tinggi dan nilai rata-rata N-

Gain pada kelas kontrol sebesar 0,48 termasuk dalam kategori sedang, dapat

dilihat pada tabel 4.6. Berdasarkan hasil uji N-Gain dapat dilihat bahwa

peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan hasil belajar siswa kelas kontrol.

Peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dapat dilihat

pula pada hasil observasi di mana pada kelas eksperimen hasilnya 77,78%

yang masuk pada kategori aktif, sedangkan pada kelas kontrol hasilnya 60,35%

yang masuk pada kategori cukup aktif. Berdasarkan data hasil observasi maka
63

dapat dilihat bahwa proses pembelajaran pada kelas eksperimen dengan

menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan media

gambar siswanya lebih aktif daripada kelas kontrol.

Kendala yang dihadapi peneliti pada saat penelitian yaitu ada siswa

yang tidak hadir di beberapa pertemuan karena belum di vaksin dan juga ada

yang pada proses belajar mengajar ada siswa yang tidak aktif di kelas dan

hanya mengandalkan teman sekelompoknya. Solousio yang dilakukan

peneliti untuk mengatasi kendala tersebut di mana siswa yang tidak hadir

diberikan penjelasan materi melalui zoom dan siswa yang tidal aktif di kelas

diberikan perhatiam dengan bertanya apa yang tidak diketahui dan ditunjuk

langsung untuk menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, sehingga dia

terdorong untuk lebih aktif dan semangat dalam belajar karena ditunjuk

langsung untuk menyimpulkan materi yang dipelajari.

Pada analisis statistik inferensial, pengujian normalitas pada kelas

kontrol dan esperimen pada pengujian pretest dan posttest dengan

menggunakan pengujian Shapiro-Wilk semuanya normal karena nilai

signifikan yang diperoleh > 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.7. Pada pengujian

homogenitas dengan menggunakan Homogenity of Variancetest pada One-

way Anova semua kelas memiliki varians yang homogen dimana data yang

diperoleh pada kedua kelas ˃ 0,05 dapat dilihat pada tabel 4.8.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran discovery learning berbantuan

media gambar dapat membantu siswa dalam memahami materi


64

keanekaragaman hayati. Hal tersebut terbukti dari hasil belajar siswa kelas

eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar kelas kontrol. Oleh karena itu,

model pembelajaran discovery learning berbantuan media gambar memiliki

pengaruh terhadap hasil belajar siswa karena siswa berperan aktif dalam

menyelesaikan permasalahan dan dengan bantuan media gambar dapat

membantu dalam menarik perhatian siswa terkait materi yang dipelajari

selama proses belajar mengajar berlangsung sehingga hasil belajar yang

diperoleh dapat mencapai KKM. Hal tersebut juga dikuatkan pada uji

hipotesis yang dilakukan, dapat dilihat pada tabel 4.9, di mana hasil uji

hipotesis yang dilakukan dengan mengunakan uji Sample

Independent t-test yaitu hasil analisis data sig ˂ 0,05 maka hipotesis

penelitian yang diajukan pada penelitian ini diterima, yaitu ada pengaruh

model pembelajaran discovery learning berbantuan media gambar terhadap

hasil belajar siswa pada materi keanekaragaman hayati kelas X di SMA

Negeri 14 Gowa.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hipotesis penelitian, dan hasil

penelitian, analisis data, dan pembahasan yang telah dikemukakan diperoleh

kesimpulan yaitu terdapat pengaruh model pembelajaran Discovery Learning

berbantuan media gambar terhadap hasil belajar siswa pada materi

keanekaragaman hayati di kelas X SMA Negeri 14 Gowa. Hal ini telah

dibuktikan di mana sebelum perlakuan hasil belajar siswa yang berjumlah 36

orang 100% tidak tuntas dan setelah diberi perlakuan dari 36 siswa ada 32

siswa yang tuntas dengan persentase 88,89%, dan berdasarkan hasil uji

hipotesis menggunakan uji analisis independent Sample T-test pada hasil

belajar siswa dimana diperoleh nilai signifikan (2-tailed) 0,000 < 0,05, maka

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar H0 ditolak dan H1 diterima.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh penulis memberikan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Sebaiknya guru yang bersangkutan bersedia mengajar selama proses

penelitian karena guru tersebut lebih berpengalaman dibandingkan

peneliti. Sehingga faktor dari luar yang dapat mempengaruhi hasil

penelitian dapat di kontrol dengan baik.

2. Kepada peneliti selanjutnya penerapan model pembelajaran Discovery


65
66

Learning membutuhkan alokasi waktu yang lama sehingga perencanaan

dalam pembelajaran harus lebih diperhatikan.


DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal., dkk. 2020. Keanekaragaman hayati sebagai Komunitas. Jombang


: Fakultas Pertanian Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Afriyani, Tika. 2018. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning disertai


Media Gambar Terhadap Kognitif Siswa SMAN 1 Koto XI Tarusan.
Jurnal ta,bid. Vol.21. No.2. ISSN : 1410-8208

Ariyanto, Dian. 2021. Belajar TIK Dengan Jigsaw. Jawa Tengah : Yayasan
Lembaga Gumun Indonesia

Asfuri, Ninda Beny. 2020. Model Pembelajaran PQ4R (Preview, Question, Read,
Reflect, Recite dan Review) With Pop Up pada kurikulum 2013 Mata
Pelajaran Tematik Terhadap Kreatifitas Belajar Siswa. Jawa Tengah:
CV.Sarnu Untung

Cintia, Nichen Irma., dkk. 2018. Penerapan Model Pembelajaran Discovery


Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kreatif dan Hsil
Belajar Siswa. PERSPEKTIF Ilmu Pendidikan. Vol. 32. No. 1

Falahudin, I. 2014. Pemanfaatan Media dalam Pembelajaran. Jurnal Lingkar


Widyaiswara edisi 1 No.4 ISSN: 2355-4118

Hasan, Muhammad., dkk. 2021. Media Pembelajaran. Klaten : Tahta Media


Group

Heksa, Afrita. 2020. Inquiri Dalam Pembelajaran Sistem Gerak Dan Pencernaan
Manusia. Yogyakarta : PT Deepublish Publisher

Himawan., dkk. 2015. Model Pembelajaran : Sistem Perilaku Belajar Tuntas


Berprogram Langsung Simulasi. Jakarta: Rajawali Pers

Ibda, Hamidulloh. 2017. Media Pembelajaran Berbasis wayang. Semarang : Pilar


Nusantara

Irnaningtyas. 2016. Biologi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Erlangga

Ismail, Fajri. 2018. Statistika untuk Penelitian Pendidikan dan Ilmi-ilmu Sosial.
Jakarta : Prenadamedia Group

Isrok’atun & Amelia Rosmala. 2018. Model-Model Pembelajaran Matematika.


Jakarta : PT Bumi Aksara

Julhadi. 2021. Hasil Belajar Peserta Didik. Jawa Barat : Edu Publisher

67
68

Lestari, Yunia & Mujib. Kemampuan Berpikir Kritis Matematis melalui Model
Education Coins of Mathematics (E-COC). Jurnal Matematika. Vol. 1.
No. 3. ISSN : 2613 - 9081

Magdalena, Ina. 2019. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam


Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta : Deepublish

Masdariah., Nurhayati B., & Rachmawaty. 2018. Kajian Deskriptif Model


Discovery Learning dalam Meningkatkan Motivasi Belajar, Akrivitas
Belajar, dan Hasil Belajar Peserta Didik. Prisiding Seminar Nasional
Biologi dan Pembelajarannya

Miftah. M. 2013. Fungsi dan Peran Media Pembelajaran Sebagai Upaya


Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa. Jurnal Kebangsaan. Vol. 1.
Nomor 2

Octavia, Shilphy A. 2020. Model-model Pembelajaran. Yogyakarta : Deepublish

Parnawi, Afi. 2019. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Deepublish

Putrayasa, I Made., dkk. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning


dan Minat BelajarTerhadap Hasil Belajar Ipa Siswa. Jurnal PGSD. Vol
2. No 1

Resita. Isni., dkk. 2011. Pengembangan Lembar kerja Siswa (LKS) Berbasis
Inkuiri Terbimbing Pada Materi Pokok Cahaya. Lampung : FKIP
Universitas Lampung

Rosdiana., dkk. 2017. Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning Terhadap


Efektivitas dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan : Teori, Penelitian,
dan Pengembangan. Vol 2. No 8

Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran berorientas Standar Proses


Pendidikan. Jakarta : KENCANA

Septiawan, Yudi., dkk. 2016. Strategi dan Metode Pembelajaran Era Society 5.0
di Perguruan Tinggi. Kuningan : Goresan Pena

Sinar. 2018. Metode Active Learning. Yogyakarta : Deepublish

Sulastri., dkk. 2017. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Strategi


Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN
2 Limbo Makmur Kecamatan Bumi Raya. Jurnal Kreatif Tadulako online.
Vol. 3 No. 1. ISSN : 2354-614X
69

Sumiharsono, Rudy. 2017. Media Pembelajaran. Jawa Timur : CV. Pustaka


Abadi

Susana, Afria. 2019. Pembelajaran Discovery Learning Mrnggunakan


Multimedia Interaktif. Bandung : Tata Akbar

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group

Supardi. 2020. Manajemen Mutu Pendidikan. Jakarta Timur : UNJ Press

Syaputra, Edi. 2020. Snowbal Throwing Tingkatkan Minat dan Hasil Belajar.
Sukabumi : Haura Publishing

Tan, Thomas. 2017. Teaching is An Art: Maximize Your Teaching. Yogyakarta:


CV. Budi Utama

Triyono, Kharis. 2013. Keanekaragaman Hayati Dalam Menunjang Ketahanan


Pangan. Jurnal Inovasi Pertanian. Vol 11. No. 1

Wahyuningsih, Endang S. 2020. Model Pembelajaran Mastery Learning Upaya


Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa. Yogyakarta :
Deepublish
Widiadnyana., dkk. 2014. Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap
Pemahaman Konsep IPA dan Sikap Ilmiah Siswa SMP. e-Journal
Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha. Vol 4

Yuhernis., dkk. 2016. Pengaruh Model Discovery Learning disertai Media


Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas X SMK Negeri 1
Rambah Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jurnal Mahasiswa Prodi Biologi
UPP 2 (1)
LAMPIRAN- LAMPIRAN

70
LAMPIRAN A

71
72
Lampiran A.1 Surat Izin Penelitian dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Selatan
73
Lampiran A.2 Surat Izin Penelitian dari LP3M
74
Lampiran A.3 Surat Izin Penelitian dari Dekan FKIP UNISMUH Makassar
75
Lampiran A.2 Surat Keterangan Selesai Penelitian dari UPT SMA Negeri 14
Gowa
76
Lampiran A.5 Hasil Uji Plagiasi
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88

Lampiran A.6 Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi


89
LAMPIRAN B

90
91

Lampiran B.1 Kartu Kontrol Bimbingan Validasi Instrumen


92
93
Lampiran B.2 Surat Keterangan Validasi Instrumen
94
Lampiran B.3 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator I
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107

Lampiran B.4 Lembar Validasi Instrumen Penelitian Validator II


108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
LAMPIRAN C

120
121
Lampiran C.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
122
123
124
125
126
127
Lampiran C.2 Kisi-Kisi Soal Pretest dan Soal Posttest
KISI-KISI SOAL POSTTEST DAN PRETEST
Satuan Pendidikan : SMA Negeri 14 Gowa
Materi Pokok :Keanekaragaman Hayati
Mata Pelajaran : Biologi Alokasi Waktu : 2 menit
Kelas/ Semester : X / ganjil Bentuk soal : PG

NO SOAL RANAH
IPK BUTIR SOAL KUNCI SKOR
KOGNITIF
POSTTEST PRETEST
1. Mendeskripsikan 1. Dua makhluk hidup menempati daerah yang
keanekaragaman 1 4 C3 E 10
sama dapat disebut spesies apabila…
gen, jenis, dan
ekosistem a. Habitat dan warna rambutnya sama
b. Warna dan bentuk rambutnya sama
c. Jenis makkanaan dan cara makannya sama
d. Cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
e. Dalam perkawinan menghasilkan turunan
fertile
2. Keanekaragaman gen dalam spesies terjadi
2 15 C4 D 10
antara…
a. Bunga mawar, bunga krisan, dan bunga
matahari
128
b. Ikan mas, ikan lele, dan ikan gurame
c. Burung kakaktua raja, burung nuri, dan
burung kakaktua jambul kuning
d. Burung merpati hitam, burung merpati putih,
dan burung merpati abu-abu
e. Ular sanca, ular sendok, dan ular hijau
3. Kelompok mana yang menunjukkan
3 28 C4 D 10
keeanekaragaman jenis dalam famili…
a. Ayam bekisar dan ayam ras
b. Beruang putih dan beruang coklat
c. Kelapa hijau dan kelapa gading
d. Kelapa dan aren
e. Badak bercula satu dan badak bbercula dua
4. Variasi tanaman pisang yang menunjukkan
4 21 C4 D 10
variasi individu dalam satu spesies terdapat
pada…
a. Pisang mas, pisang raja, isang ambon
b. Pisang mas, pisang raja, pisang klutuk
c. Pisang mas murli, pisanng raja lini, pisang
mas lumut
129
d. Pisang raja lini, pisang raja nangka, pisang
raja pendopo
e. Pisang mas sloka, pisang kluthuk wulung,
dan pisang raja lini
2. Menjelaskan ciri 5. Perhatikan ciri-ciri berikut
flora dan fauna dan 5 6 C2 A 10
1) Banyak jenis rotan
persebarannya
berdasarkan garis 2) Beagam kayu
Weber dan garis
3) Bunga raksasa
Wallace
4) Beragam jenis sagu
5) Beragam pohon kayu putih
6) Beragam tumbuhan berdaun kecil dan
pendek
Berdasarkan ciri tersebut, yang termasuk flora
Asiatis adalah…
a. 1, 2, dan 3
b. 1,2, dan 4
c. 2,3, dan 4
d. 3,4, dan 5
e. 4,5, dan 6
6. Perhatikan ciri-ciri berikut
130
1) Bertubuh besar 6 12 C2 E 10
2) Beragam jenis kera
3) Beragm jenis ikan air tawar
4) Hewan berkantung
5) Burung berbulu warna-warni
Berdasarkan ciri tersebut, yang termasuk fauna
Australis adalah…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 5
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
131
3. Menentukan 7. Keanekaragaman hayati dapat hilang oleh
permasalahan pada 7 23 C2 A 10
berbagai sebab. Di bawah ini yang bukan
keanekaragaman
hayati merupakan penyebab hilangnya
keanekaragaman hayati, adalah…
a. Keseimbangan lingkungan
b. Pencemaran air dan tanah
c. Pengenalan spesies baru
d. Perubahan iklim global
e. Hilangnya habitat suatu makhluk hidup

8. Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat


8 18 C3 E 10
mngganggu keanekaragaman hayati, yaitu…
a. Penangkapan ikan dengan peledak
b. Memelihara hewan langka
c. Mengeksploitasi terumbu karang seaksimal
mungkin
d. Menanam pepohonan di halaman
e. Membuka lahan dengan membakar hutan
132
4. Menemukan upaya 9. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati hrus
pelestarian 9 13 C5 E 10
mulai dilakukan dari sekarang. Berikut ini yang
keanekaragaman
hayati bukan alasan mengapa upaya pelestarian harus
dilakukan adalah…
a. Semakin berkurangnya jumlah suatu spesies
b. Terganggunya habitat
c. Rusaknya suatu ekosistem
d. Rendahnya kesadaran manusia unuk
menjaga kelestrian suattu organisme
e. Keanekaragaman hayati memiliki nilai
komersial tinggi

10. Salah satu cara penataan lingkungan yaitu


10 22 C3 D 10
dengan melakukan penghijauan, misalnya
dengan membuat kebun tanaman dapur dan
herbal. Berikut ini yang termasuk tanaman
herbal yaitu…
a. Jeruk nipis dan cabai merah
b. Lengkuas dan serai
133
c. Tomat dan cabai rawit
d. Sambiloto dan belimbing wuluh
e. Bayam dan seledri

5. Menganalisis 11. Yang bukan merpakan manfaat keanekaragaman


manfaat 11 26 C4 E 10
hayati sebagai sumber bahan papan adalah…
keanekaragaman
hayati a. Penggunaan kayu jati untuk bahan bangunan
b. Penggunaan daun lontar bagi masyarakat
pulau alor
c. Pengunaan alang-alang untuk atap
d. Pengunaan kulit kayu untuk masyarakat
Kalimantan
e. Penggunaan pohn cemara untuk natal
134
6. Mengaitkan 12. Jika dalam kolamkita jumpai makhluk hidup
berbagai interaksi 12 3 C3 C 10
berupa belut, ikan sepat, ikan gabus,dan
makhluk hidup
yang berhubungan beberapa tumbuhan air yakni teratai, Hidrylla
dengan
sp. Kemudian mereka berinteraksi dengan
keanekaragaman
hayati lingkungan kolam, maka kolam membentuk…
a. Populasi
b. Komunitas
c. Ekosistem
d. Bioma
e. Kelompok
7. Menentukan 13. Dari pernyatan-pernyataan berikut yang
tentang konservasi 13 25 C3 C 10
menggambarkan apa yang dimaksud oleh para
sebagai krisis
keanekaragaman ahli biologi “konservasi sebagai krisis
hayati
keanekaragaman hayati” adalah…
a. Masuknya spesies asing
b. Hasil tangkapan ikan laut menurun
c. Laju kepunahan spesies meningkat 100 kali
lebih cepat dalam 100.000 tahun terakhir
d. Banyak obat-obat potensial yang hilang
135
seiring dengan makin banyaknya spesies
tanaman yang menjadi langka
e. Keluarnya spesies baru
8. Mengaitkan 14. Rusaknya habitat dan punahnya spesies
berbagai gejala 14 20 C3 C 10
merupakan ancaman bagi hilangnya sifat-sifat
yang terjadi pada
kerusakan keanekargaman makhluk hidup, baik tumbuhan
lingkungan sekitar
maupun hewan. Untuk mengembalikan
dengan pelestarian
keanekaragaman kelestariannya perlu dikembangkan upaya…
hayati
a. Reboisasi ekosistem
b. Observasi ekosistem
c. Konservasi ekosistem
d. Hibridasi ekosistem
e. Kontrasebsi ekosistem
9. Mengalisis contoh 15. Dalam suatu padang rumput terdapat 215 ekor
dari tingkat 15 11 C4 A 10
zebra. Setiap zebra memiliki pola garis berbeda-
keanekaragaman
hayati beda. Meskipun demikian, terdapat pola-pola
garis tertentu yang dimiliki setiap zebra
sehingga seekor anak zebra dapat mengenali
induknya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
136
populasi zebra tersebut terdapat
keanekaragaman hayati tingkat…
a. Gen
b. Spesies
c. Populasi
d. Ekosistem
e. Jenis
10. Menganalisis nilai 16. Bu Aini membuat jamu tradisional dengan
dari 16 2 C4 A 10
bahan baku kunyit dan asam. Jamu yang telah di
keanekaragaman
hayati bagi buatnya tersebut dijual di pasar sehingga dapat
kehidupan manusia
menambah pendapatan Bu Aini. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa
keanekaragaman hayati memiliki nilai…
a. Ekonomi
b. Biologis
c. Estetika
d. Ekologis
e. Pengetahuan
137
11. Menganalisis nilai 17. Keanekaragaman hayati suatu daerah sangat
keanekaragaman 17 9 C4 C 10
mempengaruhi keadaan ekonomi penduduk
hayati bagi
kehidupan manusia setempat. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan,
misalnya membuat alkohol dari berbagai jenis
tumbuhan penghasil karbohidrat melalui proses
fermentasi dan membuat ombak dipantai dapat
meningkatkan pendapatan dari sumber…
a. Plasma nutfah dan perikanan
b. Perikanan dan penghasil energi
c. Penghasil energi dan perikanan
d. Perikanan dan plasma nutfah
e. Plasma nutfah dan penghasil energy
18. Kekayaan aneka jenis flora dan fauna sudah
lama dimanfaatkan untuk berbagai aspek, 18 24 C4 D 10
misalnya kebun binatang, kebun raya, dan hutan
wisata yang manfaatnya masuk kedalam
aspek…
a. Sosial dan budaya
b. Sosial dan ekonomi
c. Politik dan pendidikan
d. Pendidikan dan rekreasi
e. Kesehatan dan budaya
138
12. Mengaitkan 19. Kebakaran hutan di Riau terjadi secara sengaja
berbagai gejala 19 8 C5 B 10
oleh tangan manusia dengan tujuan
yang terjadi pada
kerusakan memudahkan mereka dalam membabat hutan,
lingkungan sekitar
namun yang terjadi angin kencang semakin
dengan pelestarian
keanekaragaman membesarkan api sehingga berhektar-hektar
hayati
hutan hangus terbakar. Bagaimana seharusnya
kita mengkritisi peristiwa tersebut terkait dengan
manfaat keanekaragaman hayati…
a. Cara tersebut boleh saja dilakukan asalkan
dapat dikontrol penyebaran kobaran apinya
b. Cara tersebut tentu dapat memusnahkan
spesies-spesies secara cepat dan mengurangi
fungsi hutan sebagai penyimpan air
c. Pengguna lahan sebaiknya mengontrol
keadaan angin sebelum mereka melakukan
pembakaran hutan
d. Kebakaran hutan dapat menimbulkan
penyakit ISPA
e. Cara tersebut dapat dikatakan eksploitasi
139
hutan yang seharusnya tidak dilakukan oleh
siapapun
13. Menentukan 20. Terdapatnya karakteristik atau cirri khusus pada
permasalahan pada 20 17 C3 A 10
tiap-tiap individu mengakibatkan terjadinya…
keanekaragaman
hayati a. Beragamnya individu makhluk hidup
b. Jumlah makhluk hidup semakin bertambah
c. Jumlah makhluk hidup konstan
d. Berkurangnya jumlah makhluk hidup
e. Tiap individu menjadi semakin menyerupai
satu dengan lainnya
14. Menentukan 21. Berikut ini yang tidak termasuk ke dalam
manfaat 21 27 C3 D 10
manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia
keanekaragaman
hayati adalah...
a. Sumber plasma nutfah
b. Sumber hasil pertanian
c. Sumber perikanan
d. Sumber pengairan
e. Sumber penghasil energy
140
15. Menganalisis 22. Lani dan temannya berlibur dengan mendaki
tingkat 22 29 C4 C 10
gunung. Sepanjang pendakian, Lani menemukan
keanekaragaman
gen, jenis, dan adanya pohon Aren, pohon Nipah, dan juga
ekosistem
tanaman Rotan. Dari ketiga tanaman itu, Lani pun
mulai mengambil kesimpulan, bahwa ketiga
tanaman itu merupakan contoh keanekaragaman
tingkat…
a. Jenis
b. Gen
c. Spesies
d. Individu
e. Ekosistem
16. Mengidentifikasi 23. Perhatikan pernyataan berikut!
persebaran flora 23 19 C3 C 10
1) Mamalia ukuran besar ( harimau, gajah, tapir)
dan fauna di
Indonesia 2) Terdapat berbagai macam kera
3) Memiliki jumlah burung berwarna sedikit
4) Memiliki berbagai macam jenis reptile
5) Fauna endemic (badak bercula satu, burung
merak, jalak bali, dan orang utan)
Pernyataan tersebut merupakan ciri ciri dari fauna
141
Indonesia bagian...
a. Peralihan
b. Timur
c. Asiatis
d. Jawa
e. Sulawesi
24. Perhatikan gambar berikut!
Pohon cendana (Santalum allum) merupakan
24 1 C3 C 10
salah satu contoh
tanaman endemik dari
Nusa Tenggara. Jika
dilihat dari lokasinya,
pohon cendana merupakan flora pada Indonesia
bagian…
a. Asiatis
b. Peralihan
c. Australis
d. Sulawesi
e. Nusa Tenggara
142
17. Menganalisis ciri 25. Di Indonesia ada dua garis yang membagi
flora dan fauna dan 25 7 C4 B 10
Indonesia berdasarkan Flora dan Faunanya
persebarannya
berdasarkan menjadi beberapa bagian. Di antaranya memiliki
ciri di mana garis hayal ini membatasi jenis flora
yang ada di bagian barat dengan yang ada di
wilayah tengah. Dan, garis ini disebut sebagai
garis…
a. Garis Weber
b. Garis Wellace
c. Garis Khatulistiwa
d. Garis Lintang
e. Garis Bujur
18. Menganalisis 26. Simaklah macam macam ekosistem berikut!
tingkat 26 14 C3 E 10
1) Hutan gugur
keanekaragaman
gen, jenis, dan 2) Hutan hujan tropis
ekosistem
3) Sabana
4) Tundra
Dari keempat jenis ekosistem tersebut manakah
yang termasuk ekosistem di Indonesia….
143
a. 1) dan 2)
b. 3) dan 4)
c. 1) dan 4)
d. 1) dan 3)
e. 2) dan 3)
27. Elang flores, Anoa, Komodo, dan Ikan arwana
27 30 C3 E 10
merah adalah salah satu hewan khas Indonesia.
Dari keempat jenis hewan tersebut, merupakan
jenis ekosistem tingka…
a. Jenis
b. Ekosistem
c. Spesies
d. Individu
e. Fauna
19. Mengidentifikasi 28. Perhatikan tabel berikut!
persebaran flora 28 10 C3 E 10
dan fauna di
Indonesia

Dari tabel tersebut, fauna endemik Indonesia


144
terdapat pada kolom...
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
29. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua jenis 29 6 C4 A 10
flora dan fauna terdapat pada daerah tertentu.
Kenyataan ini membuktikan bahwa…
a. Tidak semua flora dan fauna dapat hidup serta
berkembang pada wilayah tertentu
b. Beberapa jenis flora telah punah
c. Terdapat hubungan yang sangat erat antara
flora dan fauna
d. Rintangan geografis tidak dapat diterobos oleh
semua jenis flora dan fauna
e. Hutan merupakan rintangan bagi semua flora
dan fauna untuk menyebar
145
20. Menentukan 30. Berikut ini yang menjadi dasar terhadap adanya
tingkat 30 5 C3 B 10
keanekaragaman gen ialah…
keanekaragaman
gen, jenis, dan a. Persamaan kerangka dasar atau perangkat
ekosistem
penyusunan gen pada tiap-tiap individu
b. Adanya perbedaan susunan perangkat dasar
gen pada setiap individu
c. Adanya interaksi antara faktor lingkungan
dengan faktor genetic
d. Spesies yang berbeda antarindividu yang
bersifat variatif
e. Semua jawaban benar
146
Lampiran C.3 Soal Pretest
SOAL PRETEST KEANEKARAGAMAN HAYATI
Petunjuk Umum
a. Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan
b. Teliti lembar soal, jika kurang lengkap atau tulisan tidak terbaca
c. Bacalah soal dengan seksama sebelum anda mengerjakan
d. Kerjakanlah soal yang dianggap paling mudah terlebih dahulu
e. Piilihlah jawaban yang paling benar pada soal di bawah ini dengan memberi tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, D, dan E pada lembar jawaban yang telah disediakan.
f. Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah dan Anda ingin menggantinya, coretlah
dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban yang salah, kemudian berilah tanda silang
(X) pada jawaban yang anda anggap benar.
Contoh:
Pilihan semula A B C D E
Dibetulkan menjadi A B C D E

SOAL
1. Perhatikan gambar berikut!
Pohon cendana (Santalum allum) merupakan salah satu
contoh tanaman endemik dari Nusa Tenggara. Jika dilihat dari
lokasinya, pohon cendana merupakan flora pada Indonesia
bagian…

a. Asiatis
b. Peralihan
c. Australis
d. Sulawesi
e. Nusa Tenggara
2. Bu Aini membuat jamu tradisional dengan bahan baku kunyit dan asam. Jamu yang telah
di buatnya tersebut dijual di pasar sehingga dapat menambah pendapatan Bu Aini.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keanekaragaman hayati memiliki nilai…
a. Ekonomi
b. Biologis
c. Estetika
d. Ekologis
147
e. Pengetahuan
3. Salah satu cara penataan lingkungan yaitu dengan melakukan penghijauan, misalnya
dengan membuat kebun tanaman dapur dan herbal. Berikut ini yang termasuk tanaman
herbal yaitu…
a. Jeruk nipis dan cabai merah
b. Lengkuas dan serai
c. Tomat dan cabai rawit
d. Sambiloto dan belimbing wuluh
e. Bayam dan seledri
4. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies apabila…
a. Habitat dan warna rambutnya sama
b. Warna dan bentuk rambutnya sama
c. Jenis makkanaan dan cara makannya sama
d. Cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
e. Dalam perkawinan menghasilkan turunan fertile
5. Berikut ini yang menjadi dasar terhadap adanya keanekaragaman gen ialah…
a. Persamaan kerangka dasar atau perangkat penyusunan gen pada tiap-tiap individu
b. Adanya perbedaan susunan perangkat dasar gen pada setiap individu
c. Adanya interaksi antara faktor lingkungan dengan faktor genetic
d. Spesies yang berbeda antarindividu yang bersifat variatif
e. Semua jawaban benar
6. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua jenis flora dan fauna terdapat pada daerah
tertentu. Kenyataan ini membuktikan bahwa…
a. Tidak semua flora dan fauna dapat hidup serta berkembang pada wilayah tertentu
b. Beberapa jenis flora telah punah
c. Terdapat hubungan yang sangat erat antara flora dan fauna
d. Rintangan geografis tidak dapat diterobos oleh semua jenis flora dan fauna
e. Hutan merupakan rintangan bagi semua flora dan fauna untuk menyebar
7. Di Indonesia ada dua garis yang membagi Indonesia berdasarkan Flora dan Faunanya
menjadi beberapa bagian. Di antaranya memiliki ciri di mana garis hayal ini membatasi
jenis flora yang ada di bagian barat dengan yang ada di wilayah tengah. Dan, garis ini
disebut sebagai garis…
148
a. Garis Weber
b. Garis Wellace
c. Garis Khatulistiwa
d. Garis Lintang
e. Garis Bujur
8. Kebakaran hutan di Riau terjadi secara sengaja oleh tangan manusia dengan tujuan
memudahkan mereka dalam membabat hutan, namun yang terjadi angin kencang
semakin membesarkan api sehingga berhektar-hektar hutan hangus terbakar. Bagaimana
seharusnya kita mengkritisi peristiwa tersebut terkait dengan manfaat keanekaragaman
hayati…
a. Cara tersebut boleh saja dilakukan asalkan dapat dikontrol penyebaran kobaran apinya
b. Cara tersebut tentu dapat memusnahkan spesies-spesies secara cepat dan mengurangi
fungsi hutan sebagai penyimpan air
c. Pengguna lahan sebaiknya mengontrol keadaan angin sebelum mereka melakukan
pembakaran hutan
d. Kebakaran hutan dapat menimbulkan penyakit ISPA
e. Cara tersebut dapat dikatakan eksploitasi hutan yang seharusnya tidak dilakukan oleh
siapapun
9. Keanekaragaman hayati suatu daerah sangat mempengaruhi keadaan ekonomi penduduk
setempat. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan, misalnya membuat alkohol dari berbagai
jenis tumbuhan penghasil karbohidrat melalui proses fermentasi dan membuat ombak
dipantai dapat meningkatkan pendapatan dari sumber…
a. Plasma nutfah dan perikanan
b. Perikanan dan penghasil energi
c. Penghasil energi dan perikanan
d. Perikanan dan plasma nutfah
e. Plasma nutfah dan penghasil energi
10. Perhatikan tabel berikut!

Dari tabel tersebut, fauna endemik Indonesia terdapat pada kolom...


149
a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
11. Dalam suatu padang rumput terdapat 215 ekor zebra. Setiap zebra memiliki pola garis
berbeda-beda. Meskipun demikian, terdapat pola-pola garis tertentu yang dimiliki setiap
zebra sehingga seekor anak zebra dapat mengenali induknya. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam populasi zebra tersebut terdapat keanekaragaman hayati tingkat…
a. Gen
b. Spesies
c. Populasi
d. Ekosistem
e. Jenis
12. Perhatikan ciri-ciri berikut
1) Bertubuh besar
2) Beragam jenis kera
3) Beragm jenis ikan air tawar
4) Hewan berkantung
5) Burung berbulu warna-warni
Berdasarkan ciri tersebut, yang termasuk fauna Australis adalah…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 5
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
13. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati hrus mulai dilakukan dari sekarang. Berikut
ini yang bukan alasan mengapa upaya pelestarian harus dilakukan adalah…
a. Semakin berkurangnya jumlah suatu spesies
b. Terganggunya habitat
c. Rusaknya suatu ekosistem
d. Rendahnya kesadaran manusia unuk menjaga kelestrian suattu organisme
150
e. Keanekaragaman hayati memiliki nilai komersial tinggi
14. Simaklah macam macam ekosistem berikut!
1) Hutan gugur
2) Hutan hujan tropis
3) Sabana
4) Tundra
Dari keempat jenis ekosistem tersebut manakah yang termasuk ekosistem di Indonesia….
a. 1) dan 2)
b. 3) dan 4)
c. 1) dan 4)
d. 1) dan 3)
e. 2) dan 3)
15. Keanekaragaman gen dalam spesies terjadi antara…
a. Bunga mawar, bunga krisan, dan bunga matahari
b. Ikan mas, ikan lele, dan ikan gurame
c. Burung kakaktua raja, burung nuri, dan burung kakaktua jambul kuning
d. Burung merpati hitam, burung merpati putih, dan burung merpati abu-abu
e. Ular sanca, ular sendok, dan ular hijau
16. Perhatikan ciri-ciri berikut
1) Banyak jenis rotan
2) Beagam kayu
3) Bunga raksasa
4) Beragam jenis sagu
5) Beragam pohon kayu putih
6) Beragam tumbuhan berdaun kecil dan pendek
Berdasarkan ciri tersebut, yang termasuk flora Asiatis adalah…
a. 1, 2, dan 3
b. 1,2, dan 4
c. 2,3, dan 4
d. 3,4, dan 5
e. 4,5, dan 6
151
17. Terdapatnya karakteristik atau cirri khusus pada tiap-tiap individu mengakibatkan
terjadinya…
a. Beragamnya individu makhluk hidup
b. Jumlah makhluk hidup semakin bertambah
c. Jumlah makhluk hidup konstan
d. Berkurangnya jumlah makhluk hidup
e. Tiap individu menjadi semakin menyerupai satu dengan lainnya
18. Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat mngganggu keanekaragaman hayati,
yaitu…
a. Penangkapan ikan dengan peledak
b. Memelihara hewan langka
c. Mengeksploitasi terumbu karang seaksimal mungkin
d. Menanam pepohonan di halaman
e. Membuka lahan dengan membakar hutan
19. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Mamalia ukuran besar ( harimau, gajah, tapir)
2) Terdapat berbagai macam kera
3) Memiliki jumlah burung berwarna sedikit
4) Memiliki berbagai macam jenis reptile
5) Fauna endemic (badak bercula satu, burung merak, jalak bali, dan orang utan)
Pernyataan tersebut merupakan ciri ciri dari fauna Indonesia bagian...
a. Peralihan
b. Timur
c. Asiatis
d. Jawa
e. Sulawesi
20. Rusaknya habitat dan punahnya spesies merupakan ancaman bagi hilangnya sifat-sifat
keanekargaman makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Untuk mengembalikan
kelestariannya perlu dikembangkan upaya…
a. Reboisasi ekosistem
b. Observasi ekosistem
c. Konservasi ekosistem
152
d. Hibridasi ekosistem
e. Kontrasebsi ekosistem
21. Variasi tanaman pisang yang menunjukkan variasi individu dalam satu spesies terdapat
pada…
a. Pisang mas, pisang raja, isang ambon
b. Pisang mas, pisang raja, pisang klutuk
c. Pisang mas murli, pisanng raja lini, pisang mas lumut
d. Pisang raja lini, pisang raja nangka, pisang raja pendopo
e. Pisang mas sloka, pisang kluthuk wulung, dan pisang raja lini
22. Salah satu cara penataan lingkungan yaitu dengan melakukan penghijauan, misalnya
dengan membuat kebun tanaman dapur dan herbal. Berikut ini yang termasuk tanaman
herbal yaitu…
a. Jeruk nipis dan cabai merah
b. Lengkuas dan serai
c. Tomat dan cabai rawit
d. Sambiloto dan belimbing wuluh
e. Bayam dan seledri
23. Keanekaragaman hayati dapat hilang oleh berbagai sebab. Di bawah ini yang bukan
merupakan penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, adalah…
a. Keseimbangan lingkungan
b. Pencemaran air dan tanah
c. Pengenalan spesies baru
d. Perubahan iklim global
e. Hilangnya habitat suatu makhluk hidup
24. Kekayaan aneka jenis flora dan fauna sudah lama dimanfaatkan untuk berbagai aspek,
misalnya kebun binatang, kebun raya, dan hutan wisata yang manfaatnya masuk kedalam
aspek…
a. Sosial dan budaya
b. Sosial dan ekonomi
c. Politik dan pendidikan
d. Pendidikan dan rekreasi
e. Kesehatan dan budaya
153
25. Dari pernyatan-pernyataan berikut yang menggambarkan apa yang dimaksud oleh para
ahli biologi “konservasi sebagai krisis keanekaragaman hayati” adalah…
a. Masuknya spesies asing
b. Hasil tangkapan ikan laut menurun
c. Laju kepunahan spesies meningkat 100 kali lebih cepat dalam 100.000 tahun terakhir
d. Banyak obat-obat potensial yang hilang seiring dengan makin banyaknya spesies
tanaman yang menjadi langka
e. Keluarnya spesies baru
26. Yang bukan merpakan manfaat keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan papan
adalah…
a. Penggunaan kayu jati untuk bahan bangunan
b. Penggunaan daun lontar bagi masyarakat pulau alor
c. Pengunaan alang-alang untuk atap
d. Pengunaan kulit kayu untuk masyarakat Kalimantan
e. Penggunaan pohn cemara untuk natal
27. Berikut ini yang tidak termasuk ke dalam manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia
adalah...
a. Sumber plasma nutfah
b. Sumber hasil pertanian
c. Sumber perikanan
d. Sumber pengairan
e. Sumber penghasil energi
28. Kelompok mana yang menunjukkan keeanekaragaman jenis dalam famili…
a. Ayam bekisar dan ayam ras
b. Beruang putih dan beruang coklat
c. Kelapa hijau dan kelapa gading
d. Kelapa dan aren
e. Badak bercula satu dan badak bbercula dua
29. Lani dan temannya berlibur dengan mendaki gunung. Sepanjang pendakian, Lani
menemukan adanya pohon Aren, pohon Nipah, dan juga tanaman Rotan. Dari ketiga
tanaman itu, Lani pun mulai mengambil kesimpulan, bahwa ketiga tanaman itu merupakan
contoh keanekaragaman tingkat…
154
a. Jenis
b. Gen
c. Spesies
d. Individu
e. Ekosistem
30. Elang flores, Anoa, Komodo, dan Ikan arwana merah adalah salah satu hewan khas
Indonesia. Dari keempat jenis hewan tersebut, merupakan jenis ekosistem tingka…
a. Jenis
b. Ekosistem
c. Spesies
d. Individu
e. Fauna
155
Lampiran C.4 Soal Posttest
SOAL POSTTEST KEANEKARAGAMAN HAYATI
Petunjuk Umum
a. Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban yang telah disediakan
b. Teliti lembar soal, jika kurang lengkap atau tulisan tidak terbaca
c. Bacalah soal dengan seksama sebelum anda mengerjakan
d. Kerjakanlah soal yang dianggap paling mudah terlebih dahulu
e. Piilihlah jawaban yang paling benar pada soal di bawah ini dengan memberi tanda silang
(X) pada huruf A, B, C, D, dan E pada lembar jawaban yang telah disediakan.
f. Apabila ada jawaban yang Anda anggap salah dan Anda ingin menggantinya, coretlah
dengan dua garis lurus mendatar pada jawaban yang salah, kemudian berilah tanda silang
(X) pada jawaban yang anda anggap benar.
Contoh:
Pilihan semula A B C D E
Dibetulkan menjadi A B C D E

SOAL
1. Dua makhluk hidup menempati daerah yang sama dapat disebut spesies apabila…
a. Habitat dan warna rambutnya sama
b. Warna dan bentuk rambutnya sama
c. Jenis makkanaan dan cara makannya sama
d. Cara reproduksi dan jumlah anaknya sama
e. Dalam perkawinan menghasilkan turunan fertile
2. Keanekaragaman gen dalam spesies terjadi antara…
a. Bunga mawar, bunga krisan, dan bunga matahari
b. Ikan mas, ikan lele, dan ikan gurame
c. Burung kakaktua raja, burung nuri, dan burung kakaktua jambul kuning
d. Burung merpati hitam, burung merpati putih, dan burung merpati abu-abu
e. Ular sanca, ular sendok, dan ular hijau
3. Kelompok mana yang menunjukkan keeanekaragaman jenis dalam famili…
a. Ayam bekisar dan ayam ras
b. Beruang putih dan beruang coklat
c. Kelapa hijau dan kelapa gading
d. Kelapa dan aren
e. Badak bercula satu dan badak bbercula dua
156
4. Variasi tanaman pisang yang menunjukkan variasi individu dalam satu spesies terdapat
pada…
a. Pisang mas, pisang raja, isang ambon
b. Pisang mas, pisang raja, pisang klutuk
c. Pisang mas murli, pisanng raja lini, pisang mas lumut
d. Pisang raja lini, pisang raja nangka, pisang raja pendopo
e. Pisang mas sloka, pisang kluthuk wulung, dan pisang raja lini
5. Perhatikan ciri-ciri berikut
1) Banyak jenis rotan
2) Beagam kayu
3) Bunga raksasa
4) Beragam jenis sagu
5) Beragam pohon kayu putih
6) Beragam tumbuhan berdaun kecil dan pendek
Berdasarkan ciri tersebut, yang termasuk flora Asiatis adalah…
a. 1, 2, dan 3
b. 1,2, dan 4
c. 2,3, dan 4
d. 3,4, dan 5
e. 4,5, dan 6
6. Perhatikan ciri-ciri berikut
1) Bertubuh besar
2) Beragam jenis kera
3) Beragm jenis ikan air tawar
4) Hewan berkantung
5) Burung berbulu warna-warni
Berdasarkan ciri tersebut, yang termasuk fauna Australis adalah…
a. 1 dan 2
b. 1 dan 5
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 4 dan 5
157
7. Keanekaragaman hayati dapat hilang oleh berbagai sebab. Di bawah ini yang bukan
merupakan penyebab hilangnya keanekaragaman hayati, adalah…
a. Keseimbangan lingkungan
b. Pencemaran air dan tanah
c. Pengenalan spesies baru
d. Perubahan iklim global
e. Hilangnya habitat suatu makhluk hidup
8. Berikut bukan merupakan kegiatan yang dapat mngganggu keanekaragaman hayati,
yaitu…
a. Penangkapan ikan dengan peledak
b. Memelihara hewan langka
c. Mengeksploitasi terumbu karang seaksimal mungkin
d. Menanam pepohonan di halaman
e. Membuka lahan dengan membakar hutan
9. Upaya pelestarian keanekaragaman hayati hrus mulai dilakukan dari sekarang. Berikut
ini yang bukan alasan mengapa upaya pelestarian harus dilakukan adalah…
a. Semakin berkurangnya jumlah suatu spesies
b. Terganggunya habitat
c. Rusaknya suatu ekosistem
d. Rendahnya kesadaran manusia unuk menjaga kelestrian suattu organisme
e. Keanekaragaman hayati memiliki nilai komersial tinggi
10. Salah satu cara penataan lingkungan yaitu dengan melakukan penghijauan, misalnya
dengan membuat kebun tanaman dapur dan herbal. Berikut ini yang termasuk tanaman
herbal yaitu…
a. Jeruk nipis dan cabai merah
b. Lengkuas dan serai
c. Tomat dan cabai rawit
d. Sambiloto dan belimbing wuluh
e. Bayam dan seledri
11. Yang bukan merpakan manfaat keanekaragaman hayati sebagai sumber bahan papan
adalah…
a. Penggunaan kayu jati untuk bahan bangunan
158
b. Penggunaan daun lontar bagi masyarakat pulau alor
c. Pengunaan alang-alang untuk atap
d. Pengunaan kulit kayu untuk masyarakat Kalimantan
e. Penggunaan pohn cemara untuk natal
12. Jika dalam kolamkita jumpai makhluk hidup berupa belut, ikan sepat, ikan gabus,dan
beberapa tumbuhan air yakni teratai, Hidrylla sp. Kemudian mereka berinteraksi dengan
lingkungan kolam, maka kolam membentuk…
a. Populasi
b. Komunitas
c. Ekosistem
d. Bioma
e. Kelompok
13. Dari pernyatan-pernyataan berikut yang menggambarkan apa yang dimaksud oleh para
ahli biologi “konservasi sebagai krisis keanekaragaman hayati” adalah…
a. Masuknya spesies asing
b. Hasil tangkapan ikan laut menurun
c. Laju kepunahan spesies meningkat 100 kali lebih cepat dalam 100.000 tahun terakhir
d. Banyak obat-obat potensial yang hilang seiring dengan makin banyaknya spesies
tanaman yang menjadi langka
e. Keluarnya spesies baru
14. Rusaknya habitat dan punahnya spesies merupakan ancaman bagi hilangnya sifat-sifat
keanekargaman makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Untuk mengembalikan
kelestariannya perlu dikembangkan upaya…
a. Reboisasi ekosistem
b. Observasi ekosistem
c. Konservasi ekosistem
d. Hibridasi ekosistem
e. Kontrasebsi ekosistem
15. Dalam suatu padang rumput terdapat 215 ekor zebra. Setiap zebra memiliki pola garis
berbeda-beda. Meskipun demikian, terdapat pola-pola garis tertentu yang dimiliki setiap
zebra sehingga seekor anak zebra dapat mengenali induknya. Hal ini menunjukkan
bahwa dalam populasi zebra tersebut terdapat keanekaragaman hayati tingkat…
159
a. Gen
b. Spesies
c. Populasi
d. Ekosistem
e. Jenis
16. Bu Aini membuat jamu tradisional dengan bahan baku kunyit dan asam. Jamu yang telah
di buatnya tersebut dijual di pasar sehingga dapat menambah pendapatan Bu Aini.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keanekaragaman hayati memiliki nilai…
a. Ekonomi
b. Biologis
c. Estetika
d. Ekologis
e. Pengetahuan
17. Keanekaragaman hayati suatu daerah sangat mempengaruhi keadaan ekonomi penduduk
setempat. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan, misalnya membuat alkohol dari berbagai
jenis tumbuhan penghasil karbohidrat melalui proses fermentasi dan membuat ombak
dipantai dapat meningkatkan pendapatan dari sumber…
a. Plasma nutfah dan perikanan
b. Perikanan dan penghasil energi
c. Penghasil energi dan perikanan
d. Perikanan dan plasma nutfah
e. Plasma nutfah dan penghasil energi
18. Kekayaan aneka jenis flora dan fauna sudah lama dimanfaatkan untuk berbagai aspek,
misalnya kebun binatang, kebun raya, dan hutan wisata yang manfaatnya masuk kedalam
aspek…
a. Sosial dan budaya
b. Sosial dan ekonomi
c. Politik dan pendidikan
d. Pendidikan dan rekreasi
e. Kesehatan dan budaya
19. Kebakaran hutan di Riau terjadi secara sengaja oleh tangan manusia dengan tujuan
memudahkan mereka dalam membabat hutan, namun yang terjadi angin kencang
160
semakin membesarkan api sehingga berhektar-hektar hutan hangus terbakar. Bagaimana
seharusnya kita mengkritisi peristiwa tersebut terkait dengan manfaat keanekaragaman
hayati…
a. Cara tersebut boleh saja dilakukan asalkan dapat dikontrol penyebaran kobaran apinya
b. Cara tersebut tentu dapat memusnahkan spesies-spesies secara cepat dan mengurangi
fungsi hutan sebagai penyimpan air
c. Pengguna lahan sebaiknya mengontrol keadaan angin sebelum mereka melakukan
pembakaran hutan
d. Kebakaran hutan dapat menimbulkan penyakit ISPA
e. Cara tersebut dapat dikatakan eksploitasi hutan yang seharusnya tidak dilakukan oleh
siapapun
20. Terdapatnya karakteristik atau cirri khusus pada tiap-tiap individu mengakibatkan
terjadinya…
a. Beragamnya individu makhluk hidup
b. Jumlah makhluk hidup semakin bertambah
c. Jumlah makhluk hidup konstan
d. Berkurangnya jumlah makhluk hidup
e. Tiap individu menjadi semakin menyerupai satu dengan lainnya
21. Berikut ini yang tidak termasuk ke dalam manfaat keanekaragaman hayati bagi manusia
adalah...
a. Sumber plasma nutfah
b. Sumber hasil pertanian
c. Sumber perikanan
d. Sumber pengairan
e. Sumber penghasil energi
22. Lani dan temannya berlibur dengan mendaki gunung. Sepanjang pendakian, Lani
menemukan adanya pohon Aren, pohon Nipah, dan juga tanaman Rotan. Dari ketiga
tanaman itu, Lani pun mulai mengambil kesimpulan, bahwa ketiga tanaman itu merupakan
contoh keanekaragaman tingkat…
a. Jenis
b. Gen
c. Spesies
161
d. Individu
e. Ekosistem
23. Perhatikan pernyataan berikut!
1) Mamalia ukuran besar ( harimau, gajah, tapir)
2) Terdapat berbagai macam kera
3) Memiliki jumlah burung berwarna sedikit
4) Memiliki berbagai macam jenis reptile
5) Fauna endemic (badak bercula satu, burung merak, jalak bali, dan orang utan)
Pernyataan tersebut merupakan ciri ciri dari fauna Indonesia bagian...
a. Peralihan
b. Timur
c. Asiatis
d. Jawa
e. Sulawesi
24. Perhatikan gambar berikut!
Pohon cendana (Santalum allum) merupakan salah satu contoh
tanaman endemik dari Nusa Tenggara. Jika dilihat dari
lokasinya, pohon cendana merupakan flora pada Indonesia
bagian…

a. Asiatis
b. Peralihan
c. Australis
d. Sulawesi
e. Nusa Tenggara
25. Di Indonesia ada dua garis yang membagi Indonesia berdasarkan Flora dan Faunanya
menjadi beberapa bagian. Di antaranya memiliki ciri di mana garis hayal ini membatasi
jenis flora yang ada di bagian barat dengan yang ada di wilayah tengah. Dan, garis ini
disebut sebagai garis…
a. Garis Weber
b. Garis Wellace
c. Garis Khatulistiwa
162
d. Garis Lintang
e. Garis Bujur
26. Simaklah macam macam ekosistem berikut!
1) Hutan gugur
2) Hutan hujan tropis
3) Sabana
4) Tundra
Dari keempat jenis ekosistem tersebut manakah yang termasuk ekosistem di Indonesia….
a. 1) dan 2)
b. 3) dan 4)
c. 1) dan 4)
d. 1) dan 3)
e. 2) dan 3)
27. Elang flores, Anoa, Komodo, dan Ikan arwana merah adalah salah satu hewan khas
Indonesia. Dari keempat jenis hewan tersebut, merupakan jenis ekosistem tingka…
a. Jenis
b. Ekosistem
c. Spesies
d. Individu
e. Fauna
28. Perhatikan tabel berikut!

Dari tabel tersebut, fauna endemik Indonesia terdapat pada kolom...


a. I
b. II
c. III
d. IV
e. V
29. Kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua jenis flora dan fauna terdapat pada daerah
tertentu. Kenyataan ini membuktikan bahwa…
163
a. Tidak semua flora dan fauna dapat hidup serta berkembang pada wilayah tertentu
b. Beberapa jenis flora telah punah
c. Terdapat hubungan yang sangat erat antara flora dan fauna
d. Rintangan geografis tidak dapat diterobos oleh semua jenis flora dan fauna
e. Hutan merupakan rintangan bagi semua flora dan fauna untuk menyebar
30. Berikut ini yang menjadi dasar terhadap adanya keanekaragaman gen ialah…
a. Persamaan kerangka dasar atau perangkat penyusunan gen pada tiap-tiap individu
b. Adanya perbedaan susunan perangkat dasar gen pada setiap individu
c. Adanya interaksi antara faktor lingkungan dengan faktor genetic
d. Spesies yang berbeda antarindividu yang bersifat variatif
e. Semua jawaban benar
164
Lampiran C.5 Pedoman Penskoran Soal Pretest dan Posttest

PEDOMAN PENSKORAN SOAL PRETEST DAN POSTTEST

Setiap soal masing-masing diberi skor maksimal 1 (satu) dengan ketentuan :


 Skor 0, jika salah atau tidak menjawab
 Skor 1, jika jawaban benar

Menggunakan rumus :

Keterangan:
B = Banyaknya butir soal yang dijawab
N = Banyaknya butir soal
165
Lampiran C.6 Media Gambar
LAMPIRAN D

166
167
Lampiran D.1 Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa
Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen (X IPA 3)

Hasil Belajar
No Nama siswa
Pretest Posttest
1 Aditya Latupeirissa 50 87

2 Ammar Musyaari 63 90

3 Anggi Aprina Ashari 50 80

4 Annisa Latifa Alquraini 47 83

5 Anugerah Ananda Saputera 60 93

6 Christa Natalsya 43 70

7 Dikiwahyudi Umar 50 87

8 Herlina.A 57 87

9 Jabal Nur 40 83

10 Muh.Zulkifli.R 50 97

11 Muh Ade Hermawan 43 93

12 Muh. Al Perdana Putra 57 73

13 Muh Nur Ayyub Ramadhan 63 83

14 Muh Tirta Arya Pranata 50 90

15 Muhammad Zahran Muakib 50 77

16 Muh Zulkifli Adam 57 83

17 Muh. Syahwan Wahyuddin 53 87

18 Muizzah Ramadhani Arland 43 80

19 Nadzya Fitriani As'ad 43 83

20 Nur Aulia Ramadhani 57 87

21 Nurfatin Salsabila 47 83
168
22 Nur Hasbi Maulana 50 93

23 Nur Salwa 60 87

24 Putri Nur Islami 53 97

25 Ratu Balqist 47 83

26 Rismawati Rahman 43 90

27 Rora Umi Azizah 67 83

28 Saparuddin 50 90

29 St Nasha Azzahra 43 93

30 St Aisyah 53 87

31 St Emilia Faradiba 50 93

32 Sultanularifin 53 77

33 Syahrul Ramadhan 57 83

34 Syukur Ilahi Rasyid 53 90

35 Wulandari 50 83

36 Siti Nuralam 63 90
169
Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Kontrol (X IPA 2)

Hasil Belajar
No Nama siswa Pretest Posttest

1 Ahmad Fathanah 47 70

2 Aliyah Rosa Maharani 43 80

3 Andi Muh. Bagas Trisakti Apdy 57 67

4 Ayu Dwi Lestari 63 87

5 Dwi Agung Putra 57 70

6 Gustavino Pratama B. Jehadut 40 80

7 Halizah Noer Ummairah 43 73

8 Hilda 57 73

9 Kevin Sanders Salapatra.T 50 77

10 M. Lutfi Al Kahfi 50 70

11 Muh Alfian Ambelino 50 83

12 Muh. Adhim 57 73

13 Muh. Fadel Nur Aqza D.I 40 73

14 Muh. Fadlan Al Furqon 63 83

15 Muh. Raehan Bahar 43 80

16 Muh. Rifat Hafizh Rusly 47 73

17 Muh. Syahrul Ramadhan 60 77

18 Muhamad Satria Wiradhika 47 70

19 Muhammad Iibid Ahajti 53 80

20 Nadya Rosalian 57 73

21 Nur Alisyah Maudina 63 83

22 Nur Annisa Ridwan 57 77


170
23 Nur Aulia Al Mukarramah 53 77

24 Nur Indah Lestari 40 87

25 Nur Winda Amelia 43 80

26 Nurfadilla 70 93

27 Nurul Nabila Ilyas 67 70

28 Nurul Reskyta Jaya 60 87

29 Putra Anugrah Fahir 50 77

30 Putri Handayani Pratiwi 57 87

31 Reski Dwi Meilani Putri 63 73

32 Salwaa Rhien Salsabiil 53 73

33 Salza Biliany Abbas 63 80

34 Sophie Navitasari 60 77

35 St.Fadilah Cahyani Amir 57 77

36 Vanisa Ramadhany 67 73
171

Lampiran D.2 Lembar Hasil Belajar Siswa


172
LAMPIRAN E

173
174

Lampiran E.1 Analisis Statistik Deskriptif Hasil


1. Hasil Belajar
 Kelas kontrol
Descriptives
hasil belajar
95% Confidence Interval for
Std. Mean
N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
pretest control 36 54.75 7.951 1.325 52.06 57.44 40 70
posttest control 36 77.31 6.103 1.017 75.24 79.37 67 93
Total 72 66.03 13.361 1.575 62.89 69.17 40 93
 Kelas eksperimen
hasil belajar
95% Confidence Interval for
Mean
Std.
N Mean Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum

pretset eksperimen 36 51.81 6.739 1.123 49.53 54.09 40 67

postest eksperimen 36 85.97 6.185 1.031 83.88 88.06 70 97

Total 72 68.89 18.363 2.164 64.57 73.20 40 97


175

2. Uji N-Gain
Descriptives
Kelas Statistic Std. Error
NGain_Score Control Mean .4891 .02609
95% Confidence Interval for Lower Bound .4362
Mean Upper Bound .5421
5% Trimmed Mean .4939
Median .4953
Variance .024
Std. Deviation .15652
Minimum .09
Maximum .77
Range .68
Interquartile Range .22
Skewness -.417 .393
Kurtosis .144 .768
Eksperimen Mean .7039 .02215
95% Confidence Interval for Lower Bound .6589
Mean Upper Bound .7489
5% Trimmed Mean .7068
Median .7092
Variance .018
Std. Deviation .13289
Minimum .37
Maximum .94
Range .57
Interquartile Range .18
Skewness -.372 .393
Kurtosis -.008 .768
176

Lampiran E.2 Analisis Statistik Inferensial

1. Uji Normalitas Kelas Kontrol dan eksperimen

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Kelas Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

hasil belajar pretest control .167 36 .013 .962 36 .241

posttest control .176 36 .006 .940 36 .051

pretest eksperimen .161 36 .019 .950 36 .108

posttest eksperimen .149 36 .043 .955 36 .145

2. Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.

hasil belajar Based on Mean 1.701 3 140 .170

Based on Median 1.099 3 140 .352


177

Based on Median and 1.099 3 131.411 .352


with adjusted df

Based on trimmed 1.728 3 140 .164


mean

3. Uji Hipotesis
4. Group Statistics
Std. Error
Kelas N Mean Std. Deviation Mean

hasil belajar pretest eksperimen 36 51.81 6.739 1.123

posttest eksperimen 36 85.97 6.185 1.031


178

Independent Samples Test

Levene's Test for


Equality of Variances t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the
Difference
Sig. (2- Mean Std. Error
F Sig. T df tailed) Difference Difference Lower Upper

hasil Equal variances assumed .282 .597 -22.411 70 .000 -34.167 1.525 -37.207 -
belajar 31.126

Equal variances not -22.411 69.491 .000 -34.167 1.525 -37.208 -


assumed 31.126
LAMPIRAN F

179
180
Lampiran F.1 Lembar Observasi Aktivitas siswa
181
182
183
184
Lampiran F.2 Lembar Observasi Aktivitas Guru
185
LAMPIRAN G

186
187
Lampiran G.1 Lampiran Kartu Kontrol Penelitian
LAMPIRAN H

188
189
Lampiran H.1 Dokumentasi

Kelas Eksperimen

1. Siswa Mengerjakan Soal Pretest

2. Proses Pembelajaran

Proses pembagian kelompok dan memberikan media gambar


kepada siswa (Simulation)
190

Siswa mengidentifikasi masalah dan membuat hipotesis (Problem statement)

Mengumpulkan Informasi (Data collection)


191

Mengolah data (Data prossecing)

Siswa membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Verification)


192

Menarik Kesimpulan (Generalization)

3. Siswa Mengerjakan Soal Posttest


193
Kelas Kontrol

1. Siswa Mengerjakan Soal Pretest

2. Proses Pembelajaran
194

3. Siswa Mengerjakan Soal Posttest


LAMPIRAN I

195
196
Lampiran I.1 Power Point
197
198
199
200
201
202
203
RIWAYAT HIDUP

Khaeriyah H. Amri dilahirkan pada tanggal 28 Juli

1998 di Takkalasi, Kec. Balusu, Kab Barru Provinsi

Sulawesi Selatan. Putri terakhir dari Pasangan

H. Amri dan Hj. Sanawati. Peneliti memulai jenjang

pendidikan di RA DDI Takkalasi tahun 2003 tamat

tahun 2004.

Pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di MI DDI Takkalasi pada tamat

pada tahun 2010. Pada tahun itu juga melanjutkan pendidikan ke MTS DDI

Takkalasi dan tamat pada tahun 2013. Lalu melanjutkan pendidikan ke MA DDI

Takkalasi dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2016. Dengan izin Allah,

pada tahun 2017 peneliti kemudian melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi

dan Alhamdulillah peneliti berhasil diterima dan terdaftar sebagai mahasiswa di

Universitas Muhammadiyah Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Program Studi Pendidikan Biologi, Program Strata 1 (S1). Pada tahun 2021

penulis menyusun tugas Akhir dengan judul skripsi “Pengaruh Model

Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil

Belajara Siswa Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X SMA Negeri 14 Gowa”.

204

Anda mungkin juga menyukai