Anda di halaman 1dari 5

Nomor :

RevisiKe :
BerlakuTgl :

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

STABILISASI PASIEN SEBELUM DIRUJUK

UPT PUSKESMAS ROWOSARI

Ditetapkan Oleh :
Kepala Puskesmas Rowosari

dr. Hendratno
NIP. 197401 11 200604 1 013

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PEMALANG


PUSKESMAS ROWOSARI

JL. Raya Ulujami No.09 Kec. Ulujami Kab, Pemalang 52371


Telp. ( 0285 ) 4473040
Email: rowosaripuskesmasl@gmail.com
STABILISASI PASIEN SEBELUM DIRUJUK
No. Dokumuen :
No. Revisi :

PEMERINTAH
SOP Tgl. Terbit :
Halaman : PUSKESMAS
KAB. ROWOSARI
PEMALANG
TandaTangan
Ditetapkan Oleh : dr.Hendratno
Kepala Puskesmas Rowosari NIP . 197401 11 200604 1 013

1. Pengertian Stabilisasi
Adalah proses untuk menjaga kondisi dan possisi penderita/pasien
agar tetap stabil selama pertolongan pertama.
Transportas
Adalah proses usaha untuk memindahkan dari tempat satu ketempat
yang lain tanpa atau mempergunakan alat tergantung situasi dan
kondisi dilapangan.
Pada dasarnya proses stabilisasi dan transportasi berjalan beriringan

2. Tujuan a.Menjaga korban agar pernapasan tetap stabil.


b.Menjaga agar tingkat kesadaran korban tidak jatuh pada keadaan
yang lebih buruk lagi.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Rowosari No.


Standar pelayanan kebidanan, depaetemen Kesehatan, Jakarta
4. Referensi
2001.
A.Stabilisasi pernapasan
5. Prosedur
1) Bebaskan jalan napas
- Lepaskan pakaian yang ketat.
- Buang penghalang jalan napas.
- Posisiskan kepala agar jalan napas cenderung lurus (tidak
bersudut).
2)Pastikan kecukupan oksigen
- Pastikan paru-paru dapat bernapas dengan spontan ila diperlukan
beri oksigen2-4 liter/menit.
B. Stabilisasi Hemodinamik
1) Pasang infus melalui dua jalur.
- Gunakan abocatth 16G-18G dan set transfusi darah.
- Berikan kristaloid samapi shock teratasi (nadi teraba, diastole > 70
mmHg).
- Bila perlu berikan koloid sebagai plasma expander.
- Untuk pemeliharan berikan kristaloid 2.000 s/d 2.500 ml/24 jam.
2} penilaian sambil resusitasi
- Pastikan jantung dapat berdenyut spontan dan teratur.
- Niali perubahan hemodinamik yang terjadi.
- Nilai tanda vital (kesadaran, tekanan darah, nadi, frekuensi
pernafasan.
3) Persiapan transfusi darah
- Periksa laboratorium (Hb, Waktu pendarahan, waktu pembekuan
darah, AP, TT, PT, Elektrolit, golongan darah).
- Lakukan crosssmoth donor darah.
C.Perdarahan Pasca Persalinan
1) Tentuan penyebab sambil tetap resusitasi.
- Nilai kontraksi uteru.
- Cari adakah cairan bebas di abdomen bila :
a. Ada risiko trauma (bekas SC, Partus buatan yang sulit)
b. Kondisi pasien lebih buruk daripada jumlah darah yang keluar.
- Periksa plasenta yang keluar.
2) Perbaiakan kontraksi uterus
- Massage uterus.
- Uterotonika.
- Kompresi bimanual (eksterna/interna).
- Tambonade uterus (dengan material yang tidak menyerap darah).
3) Uterotonika
- Oksitoksin
- Infus 40 unit dalam 500 ml Na Cl 0,9%, kecepatan 125 ml/jm.
- Ergometrin
a. Dosia awal : 0,2 mlg (perlahan IV/IM).
b. Dosis lanjutan ; 0,2 mg setelah 15 menit (bila diperlukan)
dan 0,2 mg mg setiap 2-4 jam (bila diperlukan).
c. Dosis maksimal : 1 mg (5 dosis) per hari.
Kontra Indikasi : pre eklamsi, hipertensi, vitium cordis.
- Misoprostol
- 4) KBE
- 5) KBI
- 6) Tamponade intra uterine.
D. Hipertensi dadalam kehamilan
1) Pengendalian kejang pemberian Mgso4.
2) Pengendalian hipertensi pemebrian nifidipin/amlodipin 3 x 5 mg,
target penurunan tekanan darah maksimal 20% saat datang.
E. Infeksi Puerpuralis
1) Pengendalian infeksi
a. Pengendalian infeksi
- Ampisillin
- Gentamicin
- Metronidazole
2) Pengendalian Syok Septik
- Doputamin

6. Diagram alir

1. Ruang Tindakan
7. Unit Terkait
2. RuangPengobatanUmum
3. Ruang Gigi
4. RuangLansia
5. Ruang KIA
6. Ruang KB/IVA
7. RuangPersalinan

8. Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan


.

CR :................................%
Rowosari,
Auditor pelaksana

..........................

Anda mungkin juga menyukai