RESUME MATERNIRAS

POST PARTUM, PARTOGRAF,DAN MASA NIFAS

Disusun oleh :
Syabik falahi

AKADEMI KEPERAWATAN YATNA YUANA LEBAK

Jl. jenderal sudirman km.2 rangkasbitung
Tahun 2020
 I. PENGERTIAN

POST PARTUM ADALAH PERIODE DIMANA TUBUH MENYESUAIKAN DIRi BAIK

FISIK MAUPUN PSIKOLOGIS THD PROSES MELAHIRKAN

II. TUJUAN PENGAWASAN ADAPTASI FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS KLIEN

POST PARTUM

1. MENINGKATKAN PEMULIHAN FUNGSI TUBUH

2. MENINGKATKAN ISTIRAHAT DAN KENYAMANAN KLIEN

ADAPTASI FISIOLOGIS

PERIODE POST PARTUM TERBAGI :

A. PERIODE IMMEDIATE POST PARTUM/KALA IV (1 JAM PERTAMA)

B. PERIODE EARLY POST PARTUM (mg pertama)

C. PERIODE LATE POST PARTUM (mg ke-2 s/d Ke-6)

PADA JAM 2X DAN HARI 2X PERTAMA SETELAH MELAHIRKAN TUBUH

MENGALAMI PERUBAHAN DRASTIS. BB TURUN 7-8 Kg; 5,6 Kg LAHIRNYA BAYI
PLASENTA, AIR KETUBAN, 2 Kg KRN DIURESIS

Adaptasi fisiologis meliputi :

1) Tanda tanda vital, jika setelah hari pertama suhu lebih dari 38C ,2 hari berturut-turut
dalam 10 hari pertama post partum maka dicurigai adanya sepsi peurpularis,ISK ,
endometritis, mastitis/infeksi lain. Pembengkakan payudara hari ke 2/ke3 dapat
menyebabkan kenaian suhu,bila terjadi tidak akan lebih dari 24 jam
2) Sistem cardio, tekanan darah , tekanan sistolik naik 30 mmHg/diastolic 15 mmHg ,bila
disertai sakit kepala / perubahan penglihatan dicurigai adanya preklamsia post partum
3) Berkeringat dan menggigil , terjadi karena instabilitas vasomotor
4) Komponen darah, HB,HT eritrosit jumlah mendekati nilai keadaan sebelumnya
hemokensentrasi terjadi karena diuresis . mekanisme pembekuan darah menjadi aktif
pada periode immediate post partum S/p bebrepa saat selah melahirkan, hal tersebut
dapat meningkatkan tromboemboli.
5) Sistem perkemihan , kandung kemih mendapatkan trauma yang mengakibatkan edema
dan kehilangan sensitivitas terhadap cairan,perubahan tersebut meyebabkan tekanan
berlebihan dan pengosongan yang tidak sempurna
6) Sistem endokrin, hormone plasenta : estrogen, progesterone menurun.
Hormon pituitary/hipofise : prolactin meningkat, FSH menurun, LH menurun
Adanya proses laktasi : menstruasi kursng lebih 36 mg pp anovulatory
Non laktasi : menstruasi kurang lebih 12 mg pp , estrogen meningkat pada fse folliculare
3 mg pp
Konsipasi terjadi karena ;
 Ketakunan klien , episiotomy rusak
 Ketidaknyamanan perineum
 Penurunan tonus otot abdomen
 Penurunan motilitas usus
 Intake yang kurang menjelang partus
 Pengaruh kisma pada kala I

7) sistem musculoskeletal , pada saat kehamilan terjadi peregangan otot abdomen secara
bertahap,hilangnya kekenyalan otot yang terlihat pada masa post partum , muskulus rektus
abdominalis meregang, dinding perut lembek dan kendor, ektremitas bawah karena
pengaruh anestesi

8) sistem reproduksi,

INVOLUSIO UTERI , terjadi secara cepat , 2 mg kembali ke Rg panggul, 6 mg lebih

besar dari ukuran nuli para.

Waktu posisi F.U berat , 1-2 jam setengah pst-1000 grm

Symphisis , 1-2 jam , 1 cm dibawah pst

3 hari 3 cm dibawah pts

9 hari tida teraba diatas 500 grm

Syimphisis
5-6 mg tidak teraba 50 – 70 gr ukuran > nulipara

INVOLUSIO TEMPAT MENEMPELNYA PLASENTA

Diameter TMT menempel plasenta kurang lebih 8 – 9 cm, pendarahan berhenti karena TD,
jaringan oleh kontraksi otot uterus

Nekrosis dan lepas dalam waktu kurang lebih 6 mg pp

LOCHEA

Debris vagina, karakteristik lochea

RUBRA , waktu pengeluaran 1-3 hari

SEROSA ; waktu pengeluaran 4-9 pp

ALBA ;, waktu pengeluaran 10 pp

CERVIK : os, ekternal – melebar & memanjang

VAGINA , lubrikasi vagina non laktasi > laktasi vagina kembali ke semula kurang lebih 3 mg pp

CLITORIS DAN LABIA , teregang sehingga tampak kencang

PERINEUM , pulih 5-6 mg

PAYUDARA , pegeluaran kolostrum 1-3 hari pp , asi > 3 hari pp, pengeluaran tentang pada
oksitosin & persiapan bayi

PARTOGRAF

Pengertian ; merupakan catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan
janin

Tujuan ;

1) Meningkatkan mutu dan keteraturan pemantauan janin dan ibu selama persalinan
2) Mengetahui lebih awal adanya persalinan yang abnormal
3) Mencegah terjadinya persalinan yang lama
 4) Membantu dalam pengambilan keputusan lebih awal yang dirujuk

Pengamatan yang dicatat dalam partograf:

1) Kemajuan persalinan ( pembukaan persalinan,penurunan persentasi,his)

2) Keadaan janin ( frekuensi bunyi jantung janin,keadaan ketuban,warna,jumlah , lamanya
ketuban pecah) Moulage kepalaa
3) Keadaan ibu, ( ttv, urine: volume protein level aseton, obat-obatan dan cairan intravena
yang diberikan, pemberian oksitosin

Pengisian persalinan :

1) Pembukaan serviks ( pada grafik partograf dipantau melalui : fase laten, pembukaan
serviks < 4 cm ) tidak di dokumntasikan, fase aktif ( pembukaan > 4 cm) dimulai di
dokumtasikan dalam partograf, dengan membubuhkan tanda silang x pada grafik
Rata rata kecepatan 1 cm/jam, PD dilakukan setiap 4 jam terkecuali jika ada indikasi,
garis waspada, pada persalinan yang normal pembukaan servik tidak boleh berada pada
sisi kanan garis waspada. Garis tindakan digambarkan 4 jam setelah garis waspada.
Penurunan presentasi , penurunan kepala terhadap organ panggul sebagai jalan lahir,
penilaiaanya setiap 4 jam sekali melalu pemeriksaan luar metode 5 jari ( jika 5 jari dapat
mempalpasi presentasi mengartikan presentasi 5/5. Dokumntasikan pada angka 5 di garis
vertical sumbu x dengan tanda (0)
HIK /kontraksi uterus , pengamatan dilakukan setiap ½ jam, frekuensi his diamati selam
10 menit ,lama his digambarkan berupa arsirandi dalam kotak , titik 20 detik,gari-
garismiring 20-40 detik,kotak dihitamkan 40 detik
2) Keadaan janin ,
BJJ Diperiksa setiap ½ jam Perhatikan Garis tebal pada angka 100 dan 180 (merupakan
BJJ normal) Jika terdapat BJJ normal dengarkan setiap 15 mnt Bila BJJ abnormal muncul
3x pemeriksaan berturut-turut berikan tindakan ; rehidrasi, TH/ O2, Miring kiri,
Pengamatan yg tepat untuk melihat tali pusat membumbung
 3) Ketuban
Observasi dgn pemeriksaan dalam a. Ketuban Utuh : U Ketuban sudah pecah*
J : Jernih
M : Mekonium
K : Kering
D : dARAH
 
Moulage Kepala Janin
Mengetahui apakah terdapat Moulage
O: sutura mudah teraba, tulang kepala terpisah

+ : Tulang-tulang kepala saling menyatu

++ : Tulang kepala tumpang tindih

+++ : Tulang kepala tumpang tindih berat

MASA NIPAS

Definisi : Masa nifas (puerperium) merupakan masa selama persalinan dan segera setelah
kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke

keadaan tidak hamil yang normal. yang berlangsung selama 6-40 hari. Lamanya masa nifas ini

yaitu ± 6 – 8 minggu

Klasifikasi masa nifas :

• Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-
jalan.

• Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat – alat genetalia yang lamanya 6
– 8 minggu.
 • Remote puerperium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih kembali dan sehat
sempurna baik selama hamil atau sempurna berminggu – minggu, berbulan – bulan atau
tahunan.

Tujuan :

– Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologiknya.

– Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau

merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya.

– Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi,

keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan
perawatan bayi yang sehat.

– Memberikan pelayanan KB.

– Mempercepat involusi alat kandung (pulih kembali dalam keadaan semula seperti
sebelum hamil).

– Melancarkan pengeluaran lochea, mengurangi infeksi puerperium.

– Melancarkan fungsi alat gastro intestinal atau perkemihan

– Meningkatkan kelancaran peredarahan darah sehingga mempercepat fungsi ASI

dan pengeluaran sisa metabolisme.

Perubahan fisiologis yang terjadi masa nifas :

• Alat genitalia

• Fundus Uteri

• Serviks

• Ligament

Perubahan psiologis dalam masa nifas ,

• Taking in Period
Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, ibu umumnya menjadi pasif dan sangat tergantung dan
fokus perhatian terhadap tubuhnya.

• Taking Hold Period

Periode ini berlangsung pada 3-4 hari setelah persalinan, ibu menjadi berkonsentrasi pada
kemampuannya menjadi ibu yang sukses

 Letting go Period

Periode ini umumnya dialami oleh ibu setelah ibu tiba dirumah dan secara penuh merupakan
waktu pengaturan

Tujuan kunjungan masa nifas :

• Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi

• Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan

kesehatan ibu nifas dan bayinya

• Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas

• Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas
maupun bayinya

Perawatan Masa Puerperium

Perawatan pueperium lebih aktif dengan dianjurkan untuk melakukan “ mobilisasi dini ”(early
mobilization). Perawatan mobilisasi mempunyai keuntungan :

• Melancarkan pengeluaran lokia, mengurangi infeksi puerperium

• Memperlancar involusi alat kandungan

• Melancarkan fungsi alat gastrointestinal dan alat perkemihan

• Menigkatkan kelancaran peredaran darah, sehingga mempercepat fungsi ASI dan

pengeluaran sisa metabolisme.
 MANAJEMEN LAKTASI : Produksi air susu ibu (prolaktin) Pembentukan payudara
dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu dan berakhir ketika mulai menstruasi.

Reflek prolactin , hormone prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum,

tetapi jumlah kolostrum terbatas.

Reflex aliran , aliran darah hormone ini menuju uterus sehingga menimbulan kontraksi.
Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat, keluar dari alveoli dan
masuk ke system duktus dan selanjutnya mengalir melalui duktus lactiferous masuk ke
mulut bayi.

Refleks yang penting dalam mekanisme hisapan bayi:

• Refleks menangkap (rooting refleks)

• Refleks menghisap

• Refleks menelan ( swallowing refleks)

Pengeluaran air susu (oksitosin)

• Tekanan dari belakang

• Refleks neurohormonal

• Komposisi ASI dan Stadium Laktasi

• Kolostrum (susu jolong) pelindung yang kolosal

• kolostrum adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan berpotensi tinggi

rawat gabung adalah satu cara perawatan di mana ibu dan bayi yang baru dilahirkan tidak
dipisahkan, melainkan ditempatkan dalam sebuah ruangan, kamar atau tempat bersama-sama
selama 24 jam penuh dalam seharinya.