Anda di halaman 1dari 2

Bahan Khotbah Minggu 22 Set Trinitatis

Nats : Filipi 4: 10-20


Tema : Peduli terhadap Kebutuhan Orang Lain

Manusia sebagai makhluk sosial memberi pesan bahwa manusia tidak tidak mungkin bisa
hidup tanpa interaksi dengan orang lain disekitar kita. Sehebat-hebatnya kita atau sebanyak
apapun yang kita miliki di dunia ini sangat tidak mungkin kalau kita bisa bertahan tanpa bantuan
dan campur tangan orang lain. Salah satu contoh kecil yang bisa kita lihat dan rasakan dalam
kehidupan kita sehari-hari adalah keberadaan tukang sampah. Mungkin akan ada yang
menganggap sepele dengan pekerjaan ini, atau mungkin memandang sebelah mata terhadap
pekerjaan seorang tukang sampah, tapi coba kita bayangkan jika seandainya tidak ada tukang
sampah di dunia, apa jadinya jika sampah-sampah kita tidak dibawa dan dikerjakan oleh sampah.
Setiap hari kita akan mencium bau busuk dan bahkan akan mendatangkan penyakit. Disamping
contoh kecil diatas, ada banyak contoh lain yang bisa membuktikan bahwa manusia tidak bisa
lepas dari ketergantungan akan keberadaan orang lain.

Rasul Paulus dalam perikop ini menceritakan bagaimana jemaat di Filipi menolongnya
ketika dia sedang berada dalam kesusahan secara materi. Dan Paulus sangat bersukacita atas
pemberian jemaat terhadap dirinya. Namun satu hal yang unik yang boleh kita perhatikan dalam
perkataan Paulus, ketika dia mengatakan “Memang selalu ada perhatianmu tetapi Tidak ada
kesempatan bagimu”. Jika kita mencermati perkataan Paulus ini seolah2 ingin membatasi
pemberian yang diterimanya dari jemaat. Paulus tidak mau tergantung secara terus menerus
terhadap pemberian jemaat. Karena seperti kita tau juga dalam pelayanannya Paulus juga bekerja
sebagai tukang tenda yang dipergunakannya untuk menunjang pelayanannya. Jadi walaupun
Manusia (kita) adalah makhluk sosial, bukan berarti itu menjadi alasan bagi kita untuk
menggantungkan diri kita kepada orang lain tanpa ada usaha dari diri kita. Ini menjadi teladan
yang baik dari Paulus untuk kita lakukan.

Salah satu penyakit sosial yang berkembang seiring kemajuan teknologi dan informasi
zaman sekarang adalah manusia cenderung menjadi individualistis, tidak peduli dengan orang
lain. Dengan perkembangan smartphone yang menjadikan orang yang jauh menjadi dekat, dan
yang dekat menjadi jauh (Perhatikan pola ini di Rumah dan lingkungan ). Sangat berbeda dengan
pola kehidupan zaman dulu sebelum mengenal Handphone, media sosial dll.

PEDULI TERHADAP KEBUTUHAN ORANG LAIN mengingatkan kita bahwa kita


yang sedang hidup di zaman canggih ini bahwa kita tidak hidup sendiri. Sudah saatnya kita
menyadari bahwa pengaruh keberadaan orang lain disekeliling kita tidak bisa dihilangkan, kita
tetap akan butuh mereka dan mereka membutuhkan kehadiran kita. Jangan sibuk sendiri.

Mengapa Tuhan menciptakan ada orang kaya dan ada yang tidak kaya, ada yang pintar da
nada yang kurang pintar. Mungkin aka nada yang mengatakan bahwa Tuhan tidak adil, tetapi
justru disinilah letak keadilan Tuhan. Dia menciptakan perbedaan supaya bisa saling melengkapi.
Bayangkan jika yang mmenghuni dunia ini semuanya orang kaya. Mungkin kita akan kesulitan
mencari beras karena tidak aka nada lagi orang yang mau menjadi petani yang menanam padi.
Kita tidak akan pernah bisa liburan ke Jepang karna tidak ada lagi yang mau menjadi pilot,
penjual tiket, dll. Karena semua sudah kaya.

Saudara.. jangan pernah takut miskin atau menjadi kekurangan hanya karena kita peduli
terhadap orang lain. Paulus mengingatkan bahwa Allah akan mencukupkan segala keperluan.

Salah satu yang sudah terbukti GAGAL membahagiakan manusia dan SUKSES
menyusahkan manusia adalah UANG. Kebanyakan orang dibuat susah karena uang. Tidak ada
uang, susah, banyak uang, pasti banyak juga kebutuhan yang harus di penuhi. Untuk itu Paullus
menasehatkan untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada.

Anda mungkin juga menyukai