Anda di halaman 1dari 2

KATA SAMBUTAN

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yesus Raja gereja karena pada hari ini Jumat-
Sabtu, 30-31 Agustus, kita dapat melaksanakan Retreat anak-anak Sidhi dan Pembinaan para
Penatua dan calon Penatua GKPI Jemaat Khusus Bandung dengan tema: Membangun
komunitas ,di tempat yang sejuk ini. Ini semua karena Kasih setia-Nya yang memberkati anak-
anak kita sehingga Anak-anak Sidhi GKPI Jemaat Khusus Bandung dapat menyelesaikan
Pendidikan Sidhi selama setahun, dan sebelum mereka menerima Berkat dari Tuhan dengan
Peneguhan Sidhi, mereka sejenak mengundurkan diri ketempat yang sunyi, untuk berhubungan
dengan Tuhan. Hari ini akan memasuki suatu Penyerahan kepada Tuhan semua yang telah
mereka serap.…? dan bertanya Tuhan jadi apa saya nanti...? Patut kita Syukuri juga...karena
Retreat ini dapat disatukan dengan Pembinaan para Penatua dan calon penatua GKPI Jemaat
Khusus Bandung. Semua ini kita laksanakan hanya dengan satu tujuan agar Pelayanan di Jemaat
kita semakin baik, karena kita telah memiliki satu Komitmen yang sama dengan seluruh warga
jemaat khususnya dengan Pemuda/i gereja kita. Kita sangat berharap bahwa Anak-anak Sidhi ini
kelak akan menjadi Anggota Paduan Suara PP di Gereja kita setelah mereka di dewasakan
melalui Peneguhan Sidhi. Dalam Injil Mateus 28: 19 – 20, ada tiga tugas dan tanggung jawab
orang Kristen/ gereja sebagai tubuh Kristus di dunia ini yang sama-sama harus kita laksanakan
khususnya rekan-rekan Pelayan. Ketiga tugas ini sering disebut sebagai tri tugas panggilan
Kristen yakni: to be, to go, to do (menjadi, pergi dan berbuat).
Tugas pertama adalah “menjadi” (to be). Dalam Kisah Para Rasul 1:8 Yesus mengatakan:
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan
menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”.
Sebelum kita boleh pergi dan berbuat,kita harus terlebih dulu menerima kuasa Roh Kudus. Sebab
tanpa Roh Kudus kita tidak memiliki kesanggupan dan kekuatan untuk melakukan tugas yang
berati itu. Mengandalkan kuasa manusia untuk melaksanakan tugas pekabaran Injil adalah
mustahil. “Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan Roh-Ku,
firman Tuhan semesta alam” (Zak. 4:6). Sama seperti Yesus, sebelum Dia mulai tugas misi-Nya
untuk menyelamatkan dunia ini, terlebih dulu Dia menerima Roh Kudus. Dia berkata, “Roh
Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin” (Luk 4:18). Demikianlah murid-murid itu, harus terlebih dulu
menerima kuasa agar mereka mampu melaksanakan Amanat Agung Yesus Kristus. Titik tolak
misi adalah “menjadi” (to be). Menjadi orang yang penuh dengan Roh Kudus, menjadi ciptaan
baru didalam Yesus Kristus dan menjadi seperti Yesus. Hanya apabila Roh Kudus turun dan
berkuasa atas kita, maka kita menjadi ciptaan baru (2 Kor. 5:17).
Tugas kedua adalah “pergi” (to go). Menjadi orang Kristen adalah pilihan dan keputusan.
Mengabarkan Injil bukan lagi pilihan bagi orang Kristen, tetapi kewajiban. Paulus mengatakan
“celaka” kalau tidak mengabarkan Injil (I Kor. 9:16). Amanat kedua yang diberikan Yesus
adalah “pergi’ Yesus Kristus memanggil murid-muridNya dan mengutus mereka untuk pergi
memberitakan Injil keseluruh dunia. Gereja dipanggil sebagai alat Allah untuk menjadi garam
dan terang dunia ini. Kita sebagai orang Kristen juga dipanggil untuk pergi memberitakan Injil.
Siapa dan apapun profesi kita, sebagai orang Kristen, kita terpanggil dan diutus untuk pergi.
Kemanapun kita pergi setiap hari hendaknya kita aminkan itu sebagai perintah Allah. Karena
itu,setiap kita keluar dari rumah kita, kita harus bertanya kepada Allah apa yang Ia kehendaki
untuk kita lakukan hari ini ditempat kemana kita pergi: kantor, sekolah, tempat kerja, dan
sebagainya. Sudahkah GKPI ber-PI selama ini….?

Amanat ketiga adalah “berbuat” (to do). Kita tidak cukup hanya pergi tanpa tujuan dan tanpa
berbuat. Pergi tanpa berbuat sesuatu sama dengan menghabiskan tenaga dan waktu. Yesus
mengutus kita pergi untuk: bersaksi, memberitakan Injil, memuridkan orang, membaptiskan, dan
mengajar. Dengan kata lain, kita terpanggil untuk membawa jiwa kepada Yesus Kristus, bukan
malah menjauhkan jiwa-jiwa dari Kristus. Apakah kita semua harus menjadi Penginjil, Penatua,
atau Pendeta…? Jawabnya tidak, dengan membantu gereja melalui apa yang kita terima dari
Tuhan, kita sudah melaksanakan ketiga tugas panggilan tersebut. Mendukung melalui
persembahan, PI, Diakoni, dan pelayanan yang lainnya, kita sudah turut berbuat. Sejak hari ini
kita/anak-anak Sidhi, mari kita bersama-sama bertanya kepada diri kita, sudah sampai dimana
kita berbuat untuk Tuhan…? Jangan tanya apa yang sudah diperbuat gereja kepadamu, tapi
tanyalah dirimu apa yang sudah kamu perbuat untuk gereja, jangan Tanya apa yang sudah
diperbuat Tuhan kepadamu, tapi tanyakan dirimu apa yang sudah kamu perbuat untuk Tuhan.
Akhirnya saya sebagai Pimpinan/Pendeta Jemaat Khusus Bandung, mengucapkan terimakasih
kepada semua Panitia yang telah berlelah untuk mewujudkan Acara selama dua hari ini. Tuhan
Yesus Memberkati sdr/I dan memberkati Jalinan Kerjasama yang telah di jalin bersama Majelis
khususnya Pengurus Harian Jemaat Khusus GKPI Bandung.
Selamat Retreat dan Pembinaan, Tuhan memberkati.

Pdt. R.H.L. Tobing. S.Th. MA

Anda mungkin juga menyukai