Pedoman Pengelolaan Peralatan Kesehatan
Pedoman Pengelolaan Peralatan Kesehatan
PERALATAN MEDIS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesempatan waktu sehingga dapat menyusun Buku Panduan Pengeloaan
Peralatan medis di RSKIA Haryanda Sijunjung.
Panduan ini akan dievaluasi kembali dan dilakukan perbaikan bila ditemukan hal-
hal yang tidak sesuai lagi dengan kondisi di rumah sakit dan dihadapkan ilmu
perkembangan dan teknologi yang berkaitan dengan Manajemen Peralatan Medis.
Semoga Buku Panduan Pengeloaan Peralatan medis ini dapat bermanfaat bagi
RSKIA Haryanda Sijunjung dan akan dilakukan perbaikan atau revisi seperlunya jika
masih terdapat kekeliruan atau kekurangan.
Sijunjung, 2023
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
........................................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
......................................................................................................................................................iv
PERATURAN DIREKTUR......................................................................................................iv
NOMOR 167/09K/RSRI/I/2023................................................................................................iv
TENTANG..............................................................................................................................iv
PANDUAN MANAJEMEN PERALATAN MEDIS................................................................iv
DI RSKIA HARYANDA SIJUNJUNG....................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Tujuan.......................................................................................................................1
1.3 Batasan Operasional...................................................................................................2
1.4 Landasan Hukum.........................................................................................................2
1.5 PENGERTIAN...............................................................................................................3
BAB II PERENCANAAN DAN PENGADAAN.......................................................................6
2.1 PERENCANAAN..........................................................................................................6
1. Penilaian Kebutuhan.......................................................................................................6
2.Penganggaran...............................................................................................................8
3.Prioritas Pemenuhan Kebutuhan...............................................................................8
4.Pengadaan....................................................................................................................9
ii
4.4 Pengemasan / Penyimpanan Peralatan Medis.............................................................19
4.5 Dekontaminasi Peralatan Medis...................................................................................19
BAB V PEMELIHARAAN....................................................................................................21
5.1 INSPEKSI DAN PEMELIHARAAN PREVENTIF.....................................................21
iii
RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK HARYANDASIJUNJUNG
Perumahan Pondok Mahligai Indah, Tanah Badantung, Sijunjung
Email : rskiaharyanda123@gmail.com HP : 082385068908 / 085271650617
PERATURAN DIREKTUR
NOMOR 167/09K/RSKIA/I/2023
TENTANG
Menimbang : a. bahwa rumah sakit merupakan unit kerja yang padat modal
dan padat teknologi serta peduli terhadap kesehatan
lingkungan rumah sakit untuk menjamin dan menjaga
keselamatan hidup pasien, karyawan, pengunjung dan
lingkungan sekitar
iv
MEMUTUSKAN
Menetapkan,
PERTAMA : Panduan Peralatan Medis RSKIA Haryanda Sijunjung
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini ;
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Pendahuluan
v
Pasal 2
Dalam melakukan pengadaan peralatan medis Teknisi Elektromedik, Kepala Instalasi unit
terkait harus menyiapkan spesifikasi agara peralatan yang di adakan sesuai dengan
kebutuhan, dengan cara :
Pasal 3
Instalasi dan Pemeliharaan Peralatan Medis
a. INSTALASI
vi
b. PENERIMAAN
Terdiri dari 3 tahap yaitu pemeriksaan fisik peralatan medis setelah di instalasi
bagi peralatan medis yang mensyaratkan instalasi,uji fungsi dan uji coba
disertai pelatihan bagi pengguna dan teknisi. Hasil penerimaan peralatan
medis dituangkan dalam berita acara penerimaan peralatan medis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 4
Pengoperasian Peralatan Medis
Pasal 5
Pemeliharaan
Pasal 6
Inventory dan Dokumentasi Pemeliharaan Peralatan Medis
Inventori merupakan data detail peralatam medis yang berkaitan dengan aspek
teknis maupun administrasi setiap tipe/model peralatan medis. Inventory harus
selalu di kelola/update sehingga data yang terdapat dalam inventory
merupakan kondisi terkini.
Pasal 7
Penarikan (Recall), Pelaporan Insident
dan Penghapusan Peralatan Medis
a. Penarikan (RECALL)
1. Recall dapat berupa tindakan koreksi atau removal tergantung tingkat
masalah yang terjadi. Koreksi merupakan upaya untuk mengatasi
masalah peralatan medis di tempat alat kesehatan tersebut digunakan
atau di jual, sedangkan removal merupakan upaya untuk mengatasi
masalah peralatan medis dengan menarik alat kesehatan tersebut dari
peredaran.
vii
2. Penarikan Peralatan medis tidak selalu berarti bahwa penggunaan
peralatan tersebut harus di hentikan dan mengembalikan peralatan
medis ke pabrikan. Suatu recall kadang kadang dapat berarti bahwa
–
b. Pelaporan Insident
1.Rumah Sakit melaporkan seluruh insiden keselamatan pasien yang
disebabkan peralatan medis dan menyebabkan terjadinya kematian,
cedera serius atau penyakit yang disebabkan oleh peralatan medis.
2.Pelaporan Insiden Keselamatan (Sentinel) peralatan medis dilaporkan
secara internal ke Tim KPRS dan secara eksternal ke Komite Nasional
Keselamatan Pasien dan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS)
3.Rumah Sakit melakukan pertemuan untuk membahas insiden
keselamatan pasien karena peralatan medis yang melibatkan Penunjang
Medis, Kepala Instalasi unit terkait, Teknisi Elektromedik dan Tim
KPRS untuk ditentukan tindak lanjut terhadap insiden yang terjadi.
BAB II
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8
Penetapan
Peraturan Direktur ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Balikpapan
Tanggal : 08 Januari 2022
Direktur,
Dr. Tekky Pjokom,MBA
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.Tujuan Umum :
Tersedianya dukungan peralatan kesehatan di rumah sakit pada setiap unit
pelayanan.
2.Tujuan Khusus :
a.Tersusunnya pedoman peralatan kesehatan pada rumah sakit.
b.Memberikan panduan dalam perencanaan pengadaan peralatan kesehatan di
rumah sakit.
c.Memberikan panduan dalam pemeliharaan alat kesehatan di rumah sakit.
d.Memberikan panduan dalam penilaian (assessment) terhadap kelengkapan
fasilitas rumah sakit.
1
1.3 Batasan Operasional
Berbagai istilah, batasan dan pengertian yang sama dengan maksud yang
pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi
tubuh.
berfungsi.
teknologi, system, fungsi, aksesoris keselamatan dan aspek teknis lainnya dari
suatu alat.
1.4 Landasan Hukum
Alat Kesehatan.
8. PP no. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan
9. Keputusan Direktur Rumah Sakit Restu Ibu Balikpapan No. tentang Pedoman
Untuk menjamin keselamatan pasien, manajemen dituntut dalam proses perencanaan dan
pengadaan peralatan medis yang kompherensif dan berkesinambungan, untuk
mendapatkan perencanaan dan pengadaan yang berkesinambungan dibutuhkan komitmen
dalam menerapkan perencanaan.
2.1 PERENCANAAN
1. Penilaian Kebutuhan
Penilaian kebutuhan peralatan medis pada dasarnya dimaksudkan untuk
pemenuhan standar peralatan medis sesuai kemampuan / klasifikasi rumah
sakit, penggantian peralatan medis dan pengembangan pelayanan
kesehatan sesuai kebutuhan masyarakat atau pengembangan teknologi.
4. Pengadaan
1. Dalam melakukan peralatan medis Manager penunjang medis, Teknisi Elektromedis,
Instalasi unit terkait harus menyiapkan spesifikasi agar peralatan yang di adakan sesuai
dengan kebutuhan, dengan cara :
a Menggunakan data hasil perencanaan kebutuhan peralatan medis untuk menentukan
jenis peralatan medis.
b Lakukan pengumpulan data spesifikasi peralatan medis yang beredar di Indonesia dan
dapat menggunakan berbagai referensi untuk menambah informasi misalnya : HPCS (Health
Product Comparison System) yang dikeluarkan oleh ECRI (emergency care research institute).
c Menentukan spesifikasi peralatan medis yang dibutuhkan.
3.1 INSTALASI
1. Untuk mendukung penggunaan peralatan medis agar dapat digunakan
secara efesien, menjaga asset dan keamanan rumah sakit dimana
peralatan medis digunakan untuk pelayana kesehatan instalasi –
instalasi mutlak harus dilakukan semaksimal mungkin.
2. Instalasi peralatan harus mengacu pada petunjuk instalasi dan gambar
instalasi dari pabrik pembuat/distributor.
3. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada waktu instalasi alat adalah
sebagai berikut:
a Tidak mengganggu kegiatan pelayanan di rumah sakit atau
instansi kesehatan lainya.
b Instalasi dilakukan oleh tenaga yang professional dan ahli di
bidangnya
c Kerusakan pada gedung, kelengkapan dan atau material prainstalasi diakibatkan
oleh instansi alat harus diperbaiki oleh
pemasok/penyedia sehingga kembali ke keadaan semula.
4. Pelaksanaan instalasi adalah teknisi pemasok/penyedia dan harus
mengikutsertakan Teknisi Elektromedik Rumah Sakit sebagai upaya
ahli teknologi.
3.2 PENERIMAAN
Terdiri dari 3 tahap yaitu pemeriksaan fisik peralatan medis setelah
diinstalasi bagi peralatan medis yang mensyaratkan instalasi,uji fungsi dan
uji coba disertai pelatihan bagi pengguna dan teknisi. Hasil penerimaan
peralatan medis dituangkan dalam berita acara penerimaan peralatan medis
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
1. Ketentuan Peralatan yang diterima :
a. Telah selesai diinstalasi
b. Telah dilakukan pemeriksaan fisik, instalasi dan uji fungsi
c. Telah melewati masa uji coba dengan hasil baik
d. Telah melewati masa pemeliharaan peralatan sesuai program
Selain ketentuan diatas pihak penyedia masih bertanggung jawab terhadap peralatan
selama masa garansi.
2. Petugas Penerima Peralatan Medis Dalam hal pemeriksaan peralatan medis
dilakukan oleh Teknisi Elektromedik,Pengguna (User), Manager Penunjang Medis.
3. Proses Penerima Peralayan Medis
Proses penerimaan peralatan medis melalui 3 (tiga) tahapan yaitu :
1). Pemeriksaan Fisik
Kegiatan yang melalui meliputi penilaian fisik alat, Kelengkapan alat
dengan tujuan dari pemeriksaan adalah untuk mengecek kesesuaian:
a. Merk,Tipe/Model,Jumlah dan bagian bagian alat
b. Aksesoris yang dipesan
c. Kelengkapan dokumen teknis yang terdiri dari :
-Certificat of Origin
-Test Certificate
-Manual(Operation,Service,Installation,wiring/schematic diagram)
2). Uji Fungsi
Uji Fungsi dilakukan untuk mengetahui kinerja alat sesuai dengan yang diharapkan atau
sesuai dengan keamanan dan standard dari pabrikan.
a. Pelaksanaan Uji Fungsi sebagai berikut :
Pemeriksaan fungsi komponen / bagian alat
(tombol,saklar,indicator,putaran
motor,pengereman,dll)
Kinerja Output, pada tahap ini dilakukan pengujian
terhadap hasil keluaran dari alat (Misal : X-ray,
temperature, putaran, energy, daya hisap, wv system
perekaman,dll)
b. Pada pengujian keluaran ini, supplier harus melakukan pengukuran, dengan
menggunakan alat ukur yang sesuai dengan keluaran yang dihasilkan setiap jenis alat.
c. Pengujian aspek keselamatan, meliputi:
Arus Bocor
Impedansi kabel pembumian
Nilai tahanan hubungan pembumian
Radiasi bocor dan paparan radiasi’
Anasthesi gas scavenging system
Kesetimbangan pengamanan tertentu.
d. Dalam pelaksanaan uji fungsi pihak penyedia haruslah menyediakan:
Bahan operasional yang diperlukan untuk uji fungsi
Alat ukur yang diperlukan
Tenaga ahli yang mampu untuk melakukan uji fungsi dan peragaan alat.
3). Pelatihan Operator dan teknik elektromedik Kegiatan pelatihan dilakukan setelah uji
fungsi dan sebelum kegiatan uji coba dilakukan.
a. Pelatihan operator/user/pengguna meliputi :
Prosedur penggunaan alat yang benar dan aman
Pengoperasian peralatan secara optimal
Pemeliharaan harian,penyimpanan alat dan penggantian bahan habis pakai
Penyusunan standard operating prosedur (SOP)
b. Pelatihan Teknisi Elektromedis meliputi :
Cara pengoperasian peralatan
Penjelasan fungsi masing – masing bagian alat
Mempelajari Schematic diagram
Trouble shooting /mendeteksi kerusakan
Pengukuran dan kalibrasi
Pemeliharaan preventif
Penggantian suku cadang