Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

DRILL EMERGENCY
DI PUSKESMAS DOKO

I. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diprioritaskan
pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan anak, terutama pada kelompok
yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil, bersalin dan bayi pada masa perinatal.
Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB).
Meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu
cara dalam mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu penurunan AKI
dan AKB dapat tercapai. Pelatihan Keterampilan klinis maupun drill emergency dapat
dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pelayanan, kesigapan dan kepiawaian
petugas kesehatan dalam menghadapi kasus-kasus kegawat daruratan maternal dan
perinatal, diharapkan melalui peningkatan keterampilan klinis tersebut angka kesakitan
dan angka kematian ibu menurun. Upaya peningkatan keterampilan klinis di PONED
adalah dengan cara latihan keterampilan klinis dan dril emergensi yang
dilaksanakan oleh semua dokter dan semua Bidan di PONED Puskesmas Doko.

II. LATAR BELAKANG


Angka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting dari derajat
kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak
termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam
masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per
100.000 kelahiran hidup.
Kesehatan ibu dan anak menjadi tujuan pembangunan berkelajutan atau
Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu upaya menurunkan angka kematian Anak
dan meningkatkan Kesehatan ibu. Program Kesehatanibu dan anak menjadi sangat
penting karena ibu dan anak merupakan unsur pembangun unsur penting pembangunan.
Salah satu sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2030 adalah mengurangi rasio
angka kematian ibu hingga kurang dari 70 per 100.000 kelahiran hidup, dan mengakhiri
kematian bayi baru lahir dan balita yang dapat dicegah dengan seluruh negara berusaha
menurunkan angka kematian neonatal setidaknya hingga 7 per 1000 kelahiran hidup dan
angka kematian bayi setidaknya 12 per 1000 kelahiran hidup. Namun sampai saat ini
sasaran tersebut belum tercapai.
Menurut data survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2017 :
• Angka kematian Neonatal (AKN) 15 kematian per 1000 kelahiran hidup hidup
• Angka kematian Bayi sebesar 24 kematian per 1000 kelahiran hidup
• Angka kematian Ibu Hamil dan saat melahirkan masih mencapai 305 per 100.000
kelahiran hidup.
Padahal sasaran pembangunan menetapkan 2030 angka tersebut harus ditekan
hingga mencapai 70 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Oleh sebab itu, program KIA,
KB dilaksanakan secara berkesinambungan dan terpadu untuk mempercepat penurunan
AKI, AKN dan AKB.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Semua kasus emergency maternal dan perinatal yang ada di PONED
Puskesmas Doko dapat ditangani dengan tepat dan sesuai standart.
2. Tujuan Khusus
a. Seluruh petugas dapat memahami dan menerapkan tentang penatalaksanaan
penanganan kasus kegawat daruratan maternal dan perinatal.
b. Seluruh petugas dapat mengupdate pengetahuan tentang penanganan kasus
kegawat daruratan maternal dan perinatal.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pelaksanaan keterampilan klinis dan Dilaksanakan sesuai dengan
drill kasus kegawat daruratan maternal tema kasus kegawat daruratan
yang telah dipilih oleh
pemegang program, kapus
dan Tim drill emergency

V. METODE
1. Membuat jadwal pelaksanaan drill emergency
2. Membentuk Tim petugas drill emergency
a. Tim pelaksana dibentuk oleh koordinator yaitu tim merah, tim kuning dan tim hijau,
1 tim beranggotakan tiga bidan dan dokter pelaksana atau konsul.
3. Membuat surat pemberitahuan kepada semua petugas medis
4. Sosialisasi tentang jadwal keterampilan klinis dan drill emergency
5. Pelaksanaan drill emergency

VI. SASARAN
Semua tenaga medis Puskesmas Doko

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Drill emergency dilaksanakan setiap bulan pada minggu keempat

VIII. EVALUASI DAN PELAPORAN KEGIATAN


Evaluasi dan pelaporan kegiatan drill emergency dilaksanakan setelah kegiatan
selesai. Yang perlu dievaluasi antara lain:
1. Sistematis ketersmpilan
2. Kesesuaian dengan daftar tilik
3. Nilai yang dicapai dari masing-masing petugas
4. Kekurangan yang harus dipelajari dalam masing-masing perasat
Setelah semua hasil kegiatan drill di rekap, kemudian dilaporkan kepada kepala
UPTD Puskesmas Doko.

IX. DANA
-

X. PENANGGUNG JAWAB
Kepala Puskesmas Doko dan Pemegang Program KIA

XI. PENUTUP
Keterampilan klinis dan drill emergensi merupakan salah satu kegiatan rutin
diPONED, dan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk meningkatkan
mutu pelayanandan keterampilan petugas kesehatan terutama semua Bidan dan
dokter di PONED Puskesmas Doko, demikian kerangka acuan ini kami buat, semoga
pelaksanaan drill emergensi dapat terus di laksanakan dengan lancar dan
berkesinambungan, dengan mutu pelayanan yang cepat dan tepat terstandart di
harapkan dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu.
Blitar,
Mengetahui Pelaksana Kegiatan
Kepala UPT. Puskesmas Doko

dr. Eko Setiawati Kristiana Amd.Keb


NIP. 198603312011032014 NIP. 196907242006042003

Anda mungkin juga menyukai