191114050
SOAL
1. Apa hubungan penilaian kinerja guru dan key performance indikator (KPI) untuk guru?
2. Berikan contoh KPI guru di sekolah dan jelaskan!
3. Sebutkan dan jelaskan komponen pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) guru
4. Apa perbedaan publikasi ilmiah dan karya inovatif dalam pengembangan keprofesion guru?
5. Sebutkan dan jelaskan prinsip-prinsip dasar pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) guru
6. Jelaskan hubungan penilian kinerja (PK) guru dengan pengembangan keprofesian berkelanjutan
(PKB) guru.
JAWABAN
1. KPI digunakan untuk mengukur kinerja suatu organisasi atau individu agar bisa mencapai
tujuan. Penilaian kinerja guru juga diperlukan agar mengetahui bagaimana kemampuan
guru itu dalam mengajar,dll. Oleh karena itu, KPI penting untuk penilaian kinerja,
sehingga apa yang kurang bisa di evaluasi lalu bisa menjadi lebih baik.
2. BSC atau balance school board merupakan metode yang cocok digunakan untuk lembaga
pendidikan karena cukup efektif dalam mengukur kinerja karyawan. Hasil yang diberikan
pun cukup akurat dan bise membantu lembaga pendidikan sehingga lembaga pendidikan
bisa berguna dengan baik di masyarakat.
3. Menurut Permennegpan itu telah pula dijelaskan bahwa pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB) terdiri dari 3 komponen, yaitu:
a. pengembangan diri
Pengembangan diri merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh seorang guru
dalam rangka meningkatkan profesionalismenya. Dengan demikian ia akan
mempunyai kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Ia
diharapkan akhirnya akan dapat melaksanakan tugas pokok dan kewajibannya
dalam pembelajaran/pembimbingan, termasuk pula dalam melaksanakan tugas-
tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/ madrasah.
b. publikasi ilmiah
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada
masyarakat sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses
pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan secara umum
c. karya inovatif.
Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau
penemuan baru sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas
proses pembelajaran di sekolah dan pengembangan dunia pendidikan,
sains/teknologi, dan seni.
4. Publikasi Ilmiah
Publikasi ilmiah adalah karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan kepada masyarakat
sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah
dan pengembangan dunia pendidikan secara umum. Publikasi ilmiah mencakup 3 kelompok
kegiatan, yaitu:
Publikasi ilmiah hasil penelitian atau gagasan inovatif pada bidang pendidikan
formal mencakup pembuatan:
1. Karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya.
Yang diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku yang ber-ISBN dan diedarkan
secara nasional atau telah lulus dari penilaian ISBN. Atau diterbitkan/dipublikasikan
dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi, provinsi, dan tingkat
kabupaten/kota, diseminarkan di sekolah atau disimpan di perpustakaan.
2. Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan
Pendidikan yang dimuat di:
Publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan dan/atau pedoman guru. Publikasi ini
mencakup pembuatan:
buku pelajaran per tingkat atau buku pendidikan per judul yang lolos penilaian BSNP,
atau
dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN, atau
dicetak oleh penerbit dan belum ber-ISBN
Karya Inovatif
Karya inovatif adalah karya yang bersifat pengembangan, modifikasi atau penemuan baru.
Sebagai bentuk kontribusi guru terhadap peningkatan kualitas proses pembelajaran di sekolah
dan pengembangan dunia pendidikan, sains/teknologi, dan seni. Karya inovatif ini mencakup:
5. Paling tidak ada 9 prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pengembangan
keprofesian berkelanjutan untuk guru (PKB), yaitu:
PKB harus fokus kepada keberhasilan peserta didik atau berbasis hasil belajar
peserta didik. Oleh karena itu, PKB harus menjadi bagian integral dari tugas guru
sehari-hari. Hal ini tentu saja lumrah karena tujuan dari pengembangan keprofesian
berkelanjutan pada muaranya adalah hasil belajar siswa yang meningkat. Sebagai
output dari proses pembelajaran, kualitas siswa merupakan bukti bahwa telah
terjadi peningkatan profesionalisme oleh guru yang bersangkutan.
Setiap guru berhak mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri yang perlu
diimplementasikan secara teratur, sistematis, dan berkelanjutan. Untuk
menghindari kemungkinan pengalokasian kesempatan pengembangan yang tidak
merata, proses penyusunan program PKB harus dimulai dari sekolah. Begitu
besarnya jumlah guru di Indonesia tentu saja membuat pelaksanaan program
pengembangan keprofesian berkelanjutan harus direncanakan dengan baik.
Pelaksanaan program ini harus diatur sedemikian rupa, sistematis, dan dan bersifat
terus-menerus, agar terjadi peningkatan kualitas guru di negeri ini.
Sekolah wajib menyediakan kesempatan kepada setiap guru untuk mengikuti
program PKB dengan minimal jumlah jam per tahun sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
dan/atau sekolah berhak menambah alokasi waktu jika dirasakan perlu. Program
pengembangan keprofesian berkelanjutan bukan saja kewajiban bagi guru, akan
tetapi itu sudah merupakan haknya. Profesi guru menuntut perkembangan yang
terus-menerus dari guru. Guru tidak dapat diam di tempat. Ia harus terus belajar
dan mengembangkan diri untuk menjadi sosok yang profesional dan bermartabat.
Bagi guru yang tidak memperlihatkan peningkatan setelah diberi kesempatan untuk
mengikuti program PKB sesuai dengan kebutuhannya, maka dimungkinkan
diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Sanksi tersebut
tidak berlaku bagi guru, jika sekolah tidak dapat memenuhi kebutuhan guru untuk
melaksanakan program PKB. Ini mungkin pernyataan yang sedikit melecut guru-
guru kita untuk bersikap serius untuk melakukan kegiatan pengembangan
keprofesian berkelanjutan. Hal ini wajar dilakukan pemerintah karena
bagaimanapun juga guru adalah ujung tombak peningkatan kualitas pendidikan di
negeri ini.
Cakupan materi untuk kegiatan PKB harus terfokus pada pembelajaran peserta
didik, kaya dengan materi akademik, proses pembelajaran, penelitian pendidikan
terkini, dan teknologi dan/atau seni, serta menggunakan pekerjaan dan data peserta
didik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini antara lain dimaksudkan
agar kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan oleh
seorang guru benar-benar membawa manfaat, dan berdampak besar bagi
peningkatan kualitas kompetensinya sebagai guru yang profesional.
Proses PKB bagi guru harus dimulai dari guru sendiri. Oleh karena itu, untuk
mencapai tujuan PKB, kegiatan pengembangan harus melibatkan guru secara aktif
sehingga betul-betul terjadi perubahan pada dirinya, baik dalam penguasaan materi,
pemahaman konteks, keterampilan, dan lain-lain sesuai dengan tujuan peningkatan
kualitas layanan pendidikan di sekolah.
PKB yang baik harus berkontribusi untuk mewujudkan visi, misi, dan nilai-nilai
yang berlaku di sekolah dan/atau kabupaten/kota. Oleh karena itu, kegiatan PKB
harus menjadi bagian terintegrasi dari rencana pengembangan sekolah dan/atau
kabupaten/ kota dalam melaksanakan peningkatan mutu pendidikan yang disetujui
bersama antara sekolah, orangtua peserta didik, dan masyarakat.
Sedapat mungkin kegiatan PKB dilaksanakan di sekolah atau dengan sekolah di
sekitarnya (misalnya di gugus KKG atau MGMP) untuk menjaga relevansi
kegiatannya dan juga untuk mengurangi dampak negatif pada lingkungan yang
disebabkan jika guru dalam jumlah besar bepergian ke tempat lain.
PKB harus mendorong pengakuan profesi guru menjadi lapangan pekerjaan yang
bermartabat dan memiliki makna bagi masyarakat dalam pencerdasan bangsa, dan
sekaligus mendukung perubahan khusus di dalam praktik-praktik dan
pengembangan karir guru yang lebih obyektif, transparan dan akuntabel.
6. Penilaian Kinerja Guru. Penilaian Kinerja Guru (PKG) adalah penilaian dari tiap
butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan
jabatannya.
Penilaian Kinerja Guru (PKG) untuk kenaikan pangkat Guru yang akan
dipertimbangkan untuk naik pangkat dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun, yaitu 3
bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. Penilaian Kinerja Guru
(PKG) menggunakan instrumen yang didasarkan kepada: 14 kompetensi bagi guru kelas
dan/atau mata pelajaran; 17 kompetensi bagi guru BK/konselor, dan pelaksanaan tugas
tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah (Kepsek, Wakasek, dsb.)
Pengembangan Keprofesian Guru mencakup tiga kegiatan: (1) Pengembangan Diri;
(2) Publikasi Ilmiah, dan (3) Karya Inovatif. Tujuan umum Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) yaitu untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan di
sekolah/madrasah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
Memfasiltasi guru untuk mencapai standar kompetensi profesi yang telah ditetapkan.
Memfasilitasi guru untuk terus memutakhirkan kompetensi yang mereka miliki
sekarang dengan apa yang menjadi tuntutan ke depan berkaitan dengan profesinya.
Memotivasi guru-guru untuk tetap memiliki komitmen melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai tenaga profesional.
Mengangkat citra, harkat, martabat profesi guru, rasa hormat dan kebanggaan kepada
penyandang profesi guru.