Anda di halaman 1dari 5

ETIKA PEMBANGUNAN

PENDAHULUAN

Perkembangan sebuah peradaban suatu negara, tergantung pada orang-orang yang hidup
didalamnya, apakah secara kritis berusaha untuk merubah kebijakan, struktur sosial, institusi,
dan nilai yang dianut, atau tidak. Jutaan manusia yang hidup dalam kemiskinan, selama
bertahun-tahun, model yang digunakan dalam kemiskinan serta pembangunan itu sendiri
merupakan harapan untuk mendapatkan pasokan makanan dan minuman, rumah yang layak, dan
akses untuk layanan kesehatan.

Memasuki abad industri akhir perang dunia ke-2, konsep pembangunan berkembang pada
pengukuran pendapatan nasional, peningkatan produksi. Kemudian berkembangan dengan
mengukur keadaan sosial, budaya, institusi, dan perkembangan psikologi yang memiliki
hubungan serta pengaruh pada kesejahteraan dan kesuksesan pembangunan.

Pembangunan merupakan ambiguitas sejarah dalam penentuan dan penakanan mengenai apa
yang dicari, kemudian bagaimana mendapatkanya (what is sought, how it is obtained). Etika
justifikasi menyebutkan pembangunan sebagai; hidup yang baik, sosial yang baik, kualitas
hubungan antara orang-orang yang ada, secara langsung mauun tidak langsung, merupakan saah
satu kriteria yang digunakan peneliti untuk menentukan pembangunan.

Kesimpulan akhir dari pengertian pembangunan adalah : kualitas hidup dan perkembangan
masyarakat terhadap nilai yang diekspresikan pada budaya yang berbeda-beda. Pembangunan
mempromosikan semua manusia dengan segala kesempatan untuk hidup penuh sebagai manusia.
Etika pembangunan, merupakan disiplin baru dengan berbagai nilai normative dan dimensi
perkembangan itu sendiri.

POLOPOR/PERINTIS

Gandhi

Gandhi, secara implisit mengungkapkan model pembangunan sebagai berikut :


1. Berdasarkan pembangunan ideal kolaborasi sistem ekonomi dengan pola-pola institusi
yang ada;

2. Institusi-institusi tersebut meliputi: (a) kelompok petani kecil dan artisan, (b) institusi
pemasaran dan kredit, (c) perluasan kepunyaan-pribadi dan kepunyaan negara di atur
dengan konsep kepercayaan, (d) area yang luas mengenai insfrastruktur oleh negara;

3. Sistem koordinasi ekonomi dengan 3 tipe proses : (a) are perkembangan komunitas dan
kelompok local, (b) perencanaan pemasaran dan investasi, (c) pemusatan rencana pada
insdustri skala luas

4. Merencanakan secara objektif dan memvisualisasi keadaan “nol” pada pengangguran


structural;

5. Melakukan percepatan pertumbuhan ekonomi dengan relokasi investasi dan teknik


inovasi.

6. Membawa sector-sektor kecil kedalam sector yang lebih luas;

7. Investasi skala luas pada industry dan infastruktur

Lebret

L.J. Lebret mengungkapkan pembangunan sebagai “pendakian manusia” dalam memenuhi


kebutuhannya, adapun kebutuhan tersebut terbagi dalam  3 kategori :

1. kebutuhan essential subsistence (sandang, pangan, papan, sehat, cinta)

2. kebutuhan akan keramahtamahan dan kenyamanan untuk membuat hidup lebih mudah
(transportasi, waktu luang dll)

3. kebutuhan untuk berhubungan dengan orang lain, (budaya, spiritual, pertemanan,


percintaan).

Serta, adapun kebijakan menyangkut kebutuhan diatas, di prioritaskan berdasarkan keterangan


dibawah ini :
1. pembangunan dasar harus memastikan semua orang didalam suatu negara mendapatkan
barang layak dalam kategori pertama.

2. Kebutuhan dasar yang diberikan tidak merupakan barang rusak/terganggu terhadap


pemenuhan seorang

3. Kebutuhan sekunder meliputi :barang mewah, tidak selamanya sia-sia, hal tersebut perlu
di bagi/nikmati pula satu sama lain.

Myrdal

Myrdal (seorang ekonom swedia) mengungkapkan dan menitikberatan masalah penelitian


terhadap sulitnya seorang peneliti dalam mencari kebenaran absolut yang objektif. Dengan ini,
dia pun mencoba untuk menjelaskan bahwa satu hasil penelitian dalam suatu negara, tidak bisa
aplikasikan di negara lain dengan begitu saja.

Konsep barat mengenai pembangunan tentang ekonomi; pasar-harga, pekerja dan pengangguran,
konsumsi dan simpanan, investasi dan pengeluaran merupakan model abstrak pada cara dan level
hidup bertingkahlaku, institusi dan budaya yang mungkin tidak secara keseluruhan dapat
diaplikasikan pada negara-negara yang berkembang (timur).

DEVELOPMENT ETHIC : A NEW DISCIPLINE

Dalam merumuskan disiplin baru tentang etika pembangunan, perjalan tersebut telah memebntuk
2 pembagian,

Pertama, menggambarkan, mengiluustrasikan dan justifikasikan kekinian pada etika


pembangunan adalah sebagai berikut:

1. Disiplin baru dengan ke-natural-anya, perbedaan metode, aturan penelitian

2. Konstistusi sumber konsep umum yang menggambarkan kriteria dan pedoman formulasi
etika strategi.
3. Pedoman operasional atau strategi etika pada sector spesifik pembangunan pengambilan
keputusan dan aksi

4. Sumber standar normative untuk mengevaluasi performa pembangunan

Kedua, pembangunan etika sebagai teori yang teori terspesialisasi  yang berhubungan dengan
studi lingkungan, tatanan dunia, dan disiplin lain, dengan penggambaran sebagai berikut:

1. Justifikasi hak, kebutuhan dan peran serta status

2. Etika assessment kebijakan sebagai special dampak kategori oaring yang termajinalisasi

3. Evaluasi pada kompetisi ekonomi, politik, sistem sosial.

4. Konsep baru pada keamanan oleh masyarakat militer, tekanan lingkungan.

5. Keadilan ekonomi

6. Strategi ekonomi liberal dan operasi transaksional corporation

7. Etika intervensi

8. Jasa demokrasi dalam promosi pembnagunan

9. Kontrol terhadap perselisihan.

Disiplin pembangunan  merupakan studi tentang bagaimana mencapai ekonomi kemanusiaan.


Indikator yang jelas pembangunan adalah bukan material semata, namun pencapaian kulitatif
manusia. Disiplin pembangunan memiiliki fungsi sebagai “disiplin eklektis”:untuk mendiagnosis
adanya konflik, mengkaji kebijakan dan menjastifikasi dan mengevaluasi performa
pembangunan.

KESIMPULAN

Sebuah paradigma baru tentang pembangunan telah jelas siap sebagai sentral pembangunan
manusia sebagai akhir, dan perkembangan ekonomi sebagai alatnya.  Gagasan tentang
lingkungan, kedamaian, keamanan, demografi, perpindahan populasi dan lainya merupakan hal
yangs angat berarti sebagai agenda strategi etika pembangunan, untuk dianalisi, didiagnosa,
kemudian mencari solusi akan hal tersebut. Etika pembangunan sebagai konsep disiplin yang
mengikat satu sama lain  dalam mendignosa masalah dengan kebijakan, implikasi, melalui ini,
menjadi studi fenomenal yang pernah ada.

REFERENSI

[1] Goulet, Denis. 1996. A New Discipline; Development Ethic

Anda mungkin juga menyukai