MEKANISME PEMILIHAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN OLEH

MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT KETIKA TERJADI

KEKOSONGAN JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN SECARA
BERSAMAAN

GANDA ARISANDI WIRANATA., AM.d., s.h.

Nim 202241950021

ABSTRAK
Untuk menjamin pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
yang berkualitas, memenuhi derajat kompetisi yang sehat, partisipatif, dan
dapat dipertanggungjawabkan, perlu dibentuk suatu Undang-undang tentang
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden yang sesuai dengan perkembangan
demokrasi dan dinamika masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Oleh karena itu perlu dilakukan penggantian terhadap Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Presiden dan
Wakil Presiden dengan Undang Undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden.
Dalam Undang Undang Nomor 42 Tahun 2008 penyelenggaraan
Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dilaksanakan dengan tujuan untuk
memilih Presiden dan Wakil Presiden yang memperoleh dukungan kuat dari
rakyat, sehingga mampu menjalankan fungsi kekuasaan pemerintahan
negara dalam rangka tercapainya tujuan nasional sebagaimana
diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945. Di samping itu, pengaturan
terhadap Pemilu Presiden dan Wakil Presiden dalam Undang Undang
Nomor 42 Tahun 2008 juga dimaksudkan untuk menegaskan sistem
presidensiil yang kuat dan efektif, di mana Presiden dan Wakil Presiden
terpilih tidak hanya memperoleh legitimasi yang kuat dari rakyat, namun
dalam rangka mewujudkan efektifitas pemerintahan juga diperlukan basis
dukungan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan Tesis ini adalah untuk
menganalisis dan mengetahui kewenangan Majelis Permusyawaratan Rakyat
dalam melakukan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden; dan untuk
menganalisis dan menemukan mekanisme pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat ketika terjadi kekosongan
jabatan Pesiden dan Wakil Presiden secara bersamaan.
Kata kunci presiden, wakil presiden, pemilihan
 ABSTRAK
In order to guarantee the implementation of a quality presidential and
vice-presidential election that meets the degree of fair, participatory and
accountable competition, it is necessary to stipulate a law on presidential
and vice-presidential elections that is in accordance with the development of
democracy and the dynamics of society in the life of the nation and state.
Therefore it is necessary to replace Law Number 23 of 2003 concerning the
General Election of the President and Vice President with Law Number 42 of
2008 concerning the General Election of the President and Vice President.
In Law Number 42 of 2008 the implementation of Presidential and
Vice Presidential Elections is carried out with the aim of electing a President
and Vice President who have strong support from the people, so that they are
able to carry out the functions of state government power in order to achieve
national goals as mandated in the Preamble to the 1945 Constitution. In
addition, arrangements for the Election of President and Vice President in
Law Number 42 of 2008 are also intended to affirm a strong and effective
presidential system, in which the elected President and Vice President do not
only gain strong legitimacy from the people, but within the framework of
Realizing government effectiveness also requires a support base from the
People's Representative Council (DPR).
The objective to be achieved in writing this thesis is to analyze and
find out the authority of the People's Consultative Assembly in conducting the
election of the President and Vice President; and to analyze and discover the
mechanism for electing the President and Vice President by the People's
Consultative Assembly when there is a simultaneous vacancy in the positions
of President and Vice President.
Keywords president, vice president, election