Bahrin Bala
Bahrin Bala
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
BAHRIN BALLA
2017 01 001
FAKULTAS KEHUTANAN
KENDARI
2021
i
HALAMAN PENGESAHAN
Proposal
Diajukan Oleh:
BAHRIN BALLA
2017 01 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kehutanan
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................19
LAMPIRAN...............................................................................................................20
iii
BAB I :
PENDAHULUAN
Affandi dan Patana (2002) dalam Honesty Lestari Lubis (2018) menyatakan bahwa
manfaat tangible dan intangible. Manfaat tangible antara lain kayu, hasil hutan ikutan
dan lain-lain. Sedangkan manfaat intangible antara lain pengaturan tata air, rekreasi,
Keberadaan hutan sebagai bagian dari sebuah ekosistem memiliki arti dan
peran penting dalam menyangga sistem kehidupan. Berbagai manfaat besar dapat
diperoleh dari keberadaan hutan melalui fungsinya baik sebagai penyedia sumberdaya
air bagi manusia dan lingkungan, kemampuan penyerapan karbon, pemasok oksigen
di udara, penyedia jasa wisata dan pengatur iklim global. Potensi sumberdaya alam
pemanfaatan yang lestari. Potensi jasa lingkungan hutan baik langsung ataupun tidak
langsung dapat dimanfaatkan secara terukur dan tidak terukur oleh manusia antara
lain untuk : wisata alam, pemanfaatan sumber daya air, supply oksigen, perlindungan
1
2
jawab dan menghormati alam dan budaya setempat menjadi sangat penting. Aktivitas
ekowisata saat ini tengah menjadi tren yang menarik yang dilakukan oleh para
wisatawan untuk menikmati bentuk-bentuk wisata yang berbeda dari biasanya. Dalam
konteks ini wisata yang dilakukan memiliki bagian yang tidak terpisahkan dengan
lebih tinggi terhadap perbedaan kultur atau budaya. Hal inilah yang mendasari
perbedaan antara konsep ekowisata dengan model wisata konvensional yang telah ada
dan Tidak melanggar hak asasi mannusia dan pergerakan demografi (Satria 2009).
budaya, dan kehidupan masyarakat di lokasi pengembangan wisata. Hal ini berarti
bahwa permintaan wisatawan terhadap produk wisata terkait dengan alam dan
Dengan demikian, diharapkan terjadi hubungan timbal balik antara alam, budaya, dan
3
harus di kembangkan salah satunya di Kota Kendari. Di Kota Kendari, ada destinasi
wisata yang bernama Air Terjun Nanga-Nanga. Tempat ini sering dikunjungi mereka
yang ingin merasakan kesegaran alam yaitu air jernih masih alami. Inilah pesona
wisata yang Anda akan dapatkan di tempat tersebut. Air Terjun Nanga-Nanga adalah
salah satu air terjun yang menjadi obyek wisata di Kota Kendari. Terletak di Desa
dapat ditempuh sekitar 20 menit perjalanan dari pusat Kota Kendari, dengan
berjalan kaki, menyusuri bibir Sungai Nanga-Nanga tersebut. Sebenarnya jalan yang
dibuat berupa lantai semen sudah ada, tapi sebagian sudah hancur karena longsor.
Berjalan kaki sekitar 1 km, diperlukan kehati-hatian, karena jalanannya berupa pasir
& batuan licin.. Keadaan cuaca mempengaruhi debit dan kejernihan air di air terjun
Nanga-Nanga ini. Jika musim hujan debit air meningkat, tapi agak keruh. Sedangkan
Potensi Air Terjun Nanga-nanga ini didukung pula oleh potensi daya tarik
lainnya yang dapat dinikmati ketika ada dalam aktifitas wisata ke Air Terjun antara
lain, kealamian air terjun yang terkesan alami dengan udaranya yang bersih,
keindahan alamnya yang bisa dilakukan aktivitas Hiking dan camping. Namun dalam
optimal untuk mendatangkan sejumlah wisatawan, sehingga nilai tambah dan manfaat
dari ekowisata pun belum dapat dinikmati dan dirasakan oleh masyarakat.
Obyek wisata air terjun Nanga-nanga ini masih sangat jarang diketahui
1. Bagaimana Fungsi dan Manfaat Ekowisata Air Terjun Nanga- nanga Taman Di
3. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat Ekowisata Air Terjun Nanga- nanga
Ekowisata Air Terjun Nanga- nanga Taman Di Kecamatan Poasia Kota Kendari.
penerapan disiplin ilmu yang telah di terima selama perkuliahan serta sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana (S1) di Fakultas Kehutanan
2. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini menjadi sumber penambah pengetahuan dan
wawasan serta dapat dijadikan sumber referensi tambahan bagi pembaca yang
memerlukan.
3. Dan Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat berguna sebagai bahan
Taman Di Kecamatan Poasia Kota Kendari dimasa yang akan datang dan sebagai
juga kognisi (pengetahuan), yang mencakup penafsiran objek, tanda dan orang
tertentu yang bersifat kontinyu yang terikat oleh suatu identitas bersama yang
6
Menurut Nurhayati (2018) bentuk dukungan dari masyarakat di
sekitar objek ekowisata dapat dilihat dari tingkat partisipasi mereka dalam
7
7
mereka yang tercermin dari tingkat atau derajat pemenuhan kepentingan mereka
dalam sistem ekowisata. Persepsi dan sikap merupakan bagian dari unsur kognitif
ekowisata.
yang dimaksud.
persepsinya.
terhadap sesuatu, cenderung akan memiliki persepsi yang positif terhadap objek
tersebut.
8
c. Kepribadian, Dalam psiko analisis dikenal sebagai proyeksi yaitu usaha untuk
seseorang yang extrovert dan berhati halus cenderung akan memiliki persepsi
2.2 Ekowisata
jawab dan menghormati alam dan budaya setempat menjadi sangat penting.
(Sukawati 2009).
berbagai istilah baru, antara lain adalah pariwisata alternatif, pariwisata yang
bangsa
b. Melibatkan masyarakat.
sumber daya alam yang ada didalam kawasan wisata alam untuk
perilaku objek dan daya tarik wisata alam dan budaya diusahakan untuk
1. Semua jenis ekowisata yang berbasiskan alam yang mana tujuan utama dari
3. Dikelola oleh pelaku pariwisata lokal dan pangsa pasarnya adalah kelompok-
kelompok kecil.
budaya.
pihak berwenang.
lokal.
Air terjun adalah formasi geologi dari arus air yang mengalir melalui
suatu formasi bebatuan yang mengalami erosi dan jatuh ke bawah dari
ketinggian. Air terjun dapat berupa buatan yang biasa digunakan di taman.
terjadi. Menurut Sujatmiko (2014) air terjun adalah aliran air yang terbentuk
ketika aliran air jatuh dari tempat yang tinggi. Air yang jatuh akan menggerus
dasar sungai hingga terbentuk cekungan menyerupai kolam. Air terjun dapat
juga terjadi karena adanya patahan yang diatasnya terdapat aliran sungai.
1. penelitian yang dilakukan oleh Amar Maruf dkk 2018. Persepsi dan Sikap
Hasil temuan pada tahap ini kami perkaya dengan hasil observasi lapangan dan
kajian kepustakaan. Adapun variabel dalam studi ini adalah persepsi masyarakat
2. penelitian yang dilakukan oleh Azam Azmi Azizih 2020. Persepsi masyarakat
pendidikan, dan tempat untuk rekreasi, serta masyarakat tahu bahwa hutan
manfaat, seperti manfaat secara ekonomi, sosial, dan ekologi. Dan Persepsi
Kecamatan Brandan Barat dalam Kriteria baik, hal ini dapat dibuktikan dengan
Lubuk Kertang sudah baik, dengan adanya penjagaan dan pengawasan tiket
Kendari bagi masyarakat desa, yang disoroti dalam penelitian ini adalah
Persepsi Masyarakat
Fungsi Manfaat
Keterangan :
= Menyatakan Hubungan
BAB III :
METODE PENELITIAN
3.2.1. Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu dan ditetapakan oleh peneliti untuk
kemudian dipelajari dan dibuat kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat desa Nanga-Naga yang tinggal di sekitar Air Terjun Nanga-nanga yang
3.2.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua
yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
simple random sampling. jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 orang.
14
15
random sampling. Simple random sampling adalah pengambilan anggota sampel dari
populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
slovin agar penelitian dapat lebih mudah. Untuk lebih jelasnya rumus slovin yang
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
dengan tingkat kesalahan sampel 5% (0,05) maka ukuran sampel dapat dihitung
sebagai berikut :
102
n =
1+(1 0 2).(0,05) 2
1 02
n =
1+(102 x 0,0025)
n = 81
16
Jadi, jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 81 orang dari jumlah
berikut:
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh
yang diberikan responden. Data yang dikumpulkan dari penelitian ini terutama data
yang diperoleh dari rekapitulasi responden kemudian diolah dan dianalisis secara
deskriptif.
Likert digunakan untuk mengukur sikap, Pendapat dan persepsi seseorang atau
kelompok orang Tentang sebuah Fenomena Sosial. Dalam Penelitian ini teknik
analisis data dengan menggunakan teknik induktif, yaitu dari fakta dan peristiwa yang
yang bersifat umum yang didasarkan atas fakta-fakta yang empiris tentang lokasi
dahulu skala tersebut disamakan dengan mempergunakan analisis sikap skala likert.
Untuk analisis sikap skala Likert ini berdasarkan pada klasifikasi data yaitu dengan
Dalam penelitian ini akan ditentukan skor tertinggi jawaban pertanyaan yang
dengan jumlah jawaban yang ada. Untuk skala pertanyaan 5, jawaban yang sangat
Baik diberi nilai 5, Baik diberi nilai 4, ragu-ragu diberi nilai 3, tidak baik diberi nilai
2 dan sangat tidak baik diberi nilai 1. Untuk mendapatkan pemeringkatan persepsi
masyarakat, diajukan beberapa pertanyaan dengan total nilai maksimum 5 dan dan
minimum 1.
60,01% - 80 % = Baik
Affandi, O. dan Patana. 2002. “Perhitungan Nilai Ekonomi Pemanfaatan Hasil Hutan
Non-Marketable Oleh Masyarakat Desa Sekitar Hutan Studi Kasus Cagar Alam
Dolok Sibual-Buali, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan.” Universitas
Sumatera Utara.
Apriyanti, H. 2011. “Persepsi Dan Sikap Pengunjung Kebun Raya Bogor Terhadap
Koleksi Tumbuhan Obat. Departemen Koservasi Sumberdaya Hutan Dan
Ekowisata.” Institute Pertanian Bogor.
Honesty Lestari Lubis. 2018. “Studi Potensi Ekowisata Air Terjun Sitimbulan Di
Desa Haunatas Kecamatan Marancar Kabupaten Tapanuli Selatan.” Universitas
Sumatera Utara.
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/7351/111201129.pdf?
sequence=1&isAllowed=y.
Nurhayati. 2018. “Persepsi Dan Sikap Masyarakat Terhadap Pengembangan
Ekowisata Mangrove Bungotoko Kendari.” jurnal Ecogreen 4(1).
Prasiasa, D. 2011. Wacana Kontemporer Pariwisata. Salemba Humanika. Jakarta.
Prof.DR.Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualititatif, Dan R&D). 22nd ed. Cv.Alvabeta.
Ridwan. 2019. 11 Sustainability (Switzerland) “Persepsi Masyarakat Terhadapt
Pengembangan Kawasan Taman Wisata Alam Madapangga Di Desa Ndano
Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima.” Universitas Muhammadiyah
Makassar.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. I.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Satria, D. 2009. “Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal Dalam
Rangka Program Pengentasan Kemiskinan.” Journal Of Indonesian Applied
Economics 3(1): 37–47.
Sukawati, Z. 2009. Pariwisata dan Kebudayaan Panduan Dasar Pelaksanaan
Ekowisata. Kabupaten Nias Selatan.
19
LAMPIRAN
20