Jefri Riandi
Jefri Riandi
NIM. 08307517
Skripsi Karya untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Fotografi
Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Padangpanjang
Jefri Riandi
NIM. 08307517
i
ii
iii
SURAT PERNYATAAN
NIM. : 08307517
Prodi : Fotografi
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi Karya yang saya buat adalah karya
saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan. Adapun karya orang lain yang saya
rujuk telah sesuai dengan aturan pengutipan kaidah ilmiah. Apabila di kemudian
hari terdapat plagiat/penjiplakan maka saya bertanggung jawab dan bersedia
menerima sanksi sebagai mana mestinya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dan tanpa ada unsur paksaan.
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah Puji Syukur kepadaMu Ya Allah SWT, atas segala rahmat dan juga
kesempatan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi karya ini dengan segala
kekurangannya. Segala syukur ku ucapkan kepadaMu Ya Rabb, karena sudah
menghadirkan orang-orang berarti di sekeliling saya. Yang selalu memberi
semangat dan doa, sehingga skripsi karya ini dapat diselesaikan dengan baik.
Untuk karya yang sederhana ini, maka saya persembahkan untuk
Almarhum Ayahanda Nasrul BR dan Almarhum Ibunda Tuti Warti tercinta dan
tersayang. Apa yang saya dapatkan hari ini belum mampu membayar semua
kebaikan, keringat, dan juga air mata beliau untuk saya. Terimakasih atas segala
dukungan kalian, baik dalam bentuk materi maupun moril. Karya ini saya
persembahkan untuk kalian, sebagai wujud rasa terimakasih atas pengorbanan dan
jerih payah kalian sehingga saya dapat menggapai cita-cita. Kelak salah satu cita-
cita saya ini akanmenjadi persembahan yang paling mulia untuk ayah dan ibu, dan
semoga dapat membahagiakan kalian.
KATA PENGANTAR
v
Puji syukur pengkarya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
Skripsi Karya yang berjudul “Senjata Kurambiak Rumah Gadang Dalam Fotografi
Pengkarya sangat menyadari bahwa Skripsi Karya ini dapat terselesaikan dengan
bantuan dari berbagai pihak, yang tanpa dukungannya tidak mungkin penulisan ini
dapat terselesaikan.
Rasa hormat dan terima kasih pengkarya sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
kepada :
Ibunda Tuti Warti untuk segala kasih sayang, dukungan, doa dan memberi
2. Bapak Dr. Febri Yulika, S.Ag., M.Hum. selaku Rektor Institut Seni Indonesia
Padangpanjang.
3. Bapak Yandri, S.Sn.,M.Sn selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain
vi
5. Bapak Benny Kurniadi, S.Sn., M.Sn selaku sekretaris Program Studi Fotografi
sekaligus pembimbing skripsi karya yang telah meluangkan waktu dan tempat
6. Dosen Prodi Fotografi yang telah memberikan ilmu serta pengalaman yang luar
biasa, serta telah mengajarkan banyak hal yang berkaitan dengan mata kuliah
7. Spesial untuk kawan kawan seperjuangan wisuda Maret yang saling berbagi
8. Keluarga besar Program Studi Fotografi Fakultas Seni Rupa dan Desain
perkuliahan.
9. Kepada seluruh teman-teman yang turut membantu proses penciptaan karya ini
Pengkarya juga berharap semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat khususnya
bagi pengkarya sendiri dan umumnya bagi mahasiswa Institut Seni Indonesia
Padangpanjang.
Padangpanjang, 12 Januari
2023
Jefri Riandi
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Penciptaan ..................................................................... 5
C. Tujuan Penciptaan dan Manfaat Penciptaan ................................. 5
D. Tinjauan Karya ............................................................................. 6
E. Landasan Teori ............................................................................. 10
F. Metode Penciptaan ........................................................................ 15
1. Persiapan .................................................................................. 15
2. Perancangan ............................................................................. 17
3. Perwujudan .............................................................................. 20
BAB II KONSEP DAN PROSES PENCIPTAAN .................................... 26
A. Konsep Penciptaan ........................................................................ 26
B. Proses Penciptaan .......................................................................... 28
viii
BAB III HASIL DAN ANALISIS KARYA .............................................. 32
ix
DAFTAR GAMBAR
4 Fujifilm X-T3 20
5 Fujinon XC 15-45 mm 21
6 Fujinon XC 35mm 22
9 Flash Speedlite 23
11 Dokumentasi Pemotretan 29
12 Sketsa Lokasi 31
17 Desain X Banner 84
18 Desain Poster 84
19 Dokumentasi Pameran 86
20 Dokumentasi Pameran 86
21 Dokumentasi Pameran 86
22 Dokumentasi Kompre 87
23 Dokumentasi Kompre 87
24 Dokumentasi Kompre 87
x
DAFTAR BAGAN
2 Penggarapan Karya 27
xi
DAFTAR KARYA
3 Karya 3 “Bengke” 37
4 Karya 4 “Alaik” 39
5 Karya 5 “Manempa” 41
6 Karya 6 “Panokok” 43
8 Karya 8 “Mambantuak” 47
9 Karya 9 “Basungguah” 49
11 Karya 11 “Mambaka” 53
12 Karya 12 “Disapuah” 55
13 Karya 13 “Manggarinda” 57
15 Karya 15 “Basantai” 61
16 Karya 16 “Biliak” 63
18 Karya 18 “Kurambiak” 67
19 Karya 19 “Koleksi” 69
21 Karya 21 “Babahayo” 73
xii
DAFTAR GLOSARIUM
3 Briefing Pengarahan.
4 Brightness Kecerahan.
xiii
16 Top Angle Teknik pengambilan foto dengan posisi
kamera berada di atas objek
xiv
INTISARI
xv
ABSTRACT
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang masih memiliki tradisi
dan budaya yang beragam. Tradisi tersebut terbentuk dari kebiasaan turun menurun
penduduk asli mayoritas ialah Minangkabau.Kurambiak merupakan senjata bela diri khas
kebudayaan Minangkabau yang diwariskan oleh nenek moyang sejak berada di bumi
Minangkabau. Bila dikaji dengan seksama isi Tambo Alam Minangkabau yang penuh
berisi kiasan berupa pepatah, petitih atau mamang adat senjata kurambiak diciptakan oleh
salah seorang penasehat Sultan Sri Maharaja Diraja yang bernama “Datuk Suri Diraja”
Pariangan), sebuah negeri yang pertama dibangun di kaki gunung merapi bagian tenggara
pada abad XII (Tahun 1119M). Dia menikah dengan adik dari Ninik Datu Suri Diraja yang
bernama Indah Julian. Sedangkan Ninik Datuak Suri Diraja, Seorang tua yang banyak dan
dalam ilmunya di berbagai bidang kehidupan sosial. Beliau dikatakan juga sebagai seorang
ahli filsafat dan negarawan kerajaan masa itu, serta pertama kalinya membangun dasar-
dasar adat Minangkabau yang kemudian disempurnakan oleh Datuak Nan Baduo, dikenal
Niniak Datuak Suri Diraja itulah yang menciptakan bermacam-macam kesenian dan
alat-alatnya, seperti pencak, tari-tarian yang diangkatkan dari gerak-gerak silat serta
membuat talempong, gong, gendang, serunai, harbah, kecapi, dan lain-lain (I.Dt.Sangguno
Dirajo, 1919:18).
Penamaan “kurambiak” sendiri berasal dari istilah kata “ukuran dan ambiak”. Ukuran
1
2
mengandung makna berkesesuaian dan Ambiak berarti mengambil dan meraih. Pada
zaman dahulu senjata bela diri kurambiak di Minangkabau hanya diwarisi oleh Datuak dan
kalangan raja tidak boleh sembarangan orang yang menguasai permainan yang di anggap
menjadi lambang suku bangsa Minangkabau. Hal ini Mengisyaratkan jati diri
barang siapa yang setia kepada hati sanubarinya atau dapat merasakan sumber dari
rasa yang selalu menghadap kepada tuhan, niscaya ia akan selamat lahir bathinya
Kegunaan dari kurambiak adalah seperti Silek Kurambiak adalah salah satu
permainan di nigari Talang Babungo, yang biasa dimainkan pada berbagai acara alek nigari
di Talang Babungo. Silek kurambiak telah menjadi permainan bagi para pemuda di Talang
Babungo, yang mempelajari silat semenjak mereka beranjak dewasa. Silek kurambiak juga
dimainkan oleh sebagian tokoh silat senior apabila diminta untuk mempertunjukan
kebolehan mereka dalam bermain silat pada acara-acara tertentu. Sebagai permainan adu
ketangkasan dalam menyerang dan menangkis, serta memainkan senjata kurambiak, silek
ini harus dimainkan secara berpasangan atau berkelompok. Dalam berbagai acara alek
terbuka bagi para pesilat untuk memperlihatkan kemahiran mereka bermain silat, yang
menjadi hiburan yang menarik dan banyak ditonton oleh seluruh lapisan masyarakat, tak
menghadapi seorang musuh yang memiliki ilmu kekebalan pada tubuhnya. Untuk sekarang
ini cara seperti itu tidak pernah dijumpai lagi karena memakan waktu yang sangat lama.
Kebanyakan pembuatan kurambiak itu sendiri lebih praktis dan persis dengan pembuatan
senjata-senjata tradisional lainya dengan menggunakan bahan baja putih, baja per, cakram
Kurambiak ini biasanya di gunakan sebagai alat untuk silat dan sebagai barang
koleksi pribadi, salah satunya silat harimau. Dalam silat harimau perpanjangan tangan
pengganti kuku harimau diciptakanlah senjata kurambiak. Bentuk kurambiak di ilhami dari
bentuk kuku harimau atau taring harimau yang melekuk. Makanya dinamakan kurambiak
yang sifatnya mengait. Dengan demikian terciptanya senajta kurambiak berawal dari
terciptanya silat harimau. Dimana seseorang yang memiliki ilmu silat harimau berarti dia
Salah satu pengkarya lihat gerakan silat harimau yang berada di film “Merantau” tahun
2019 yang di aktorkan oleh Eko Uwais dan disutradarai oleh Garet evans. Yaitu seorang
pemuda dari Minangkabau yang terampil dalam silat harimau untuk bekal seorang anak
muda pergi merantau, di awalan film ini Eko Uwais memainkan silat harimau
menggunakan Kurambiak.
Disini pengkarya akan memperlihatkan sangat langkanya pembuatan atau hanya satu-
sendiri sudah mulai dilupakan dan banyak yang belum mengenal kurambiak, hal ini bisa
menjadi kerugian oleh masyarakat Indonesia khusunya Sumatera Barat, karena tidak
terlepas dari peranan informasi atau foto dokumenter yang kurang kepada masyarakat luas
Hal ini juga yang di ungkapkan oleh Dr. I Komang (2005), fotografi merupakan
4
sebuah media yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan suatu momen atau peristiwa
atau isu yang ada di balik foto tersebut, tidak hanya menikmati daya tarik visualnya.
Fotografi dokumenter dimaksud untuk membuka wawasan audiensi, melilat kejadian dan
Maka dari permasalahan yang terjadi menjadi alasan kuat pengkarya untuk
adalah nama brand atau nama tempat produksi pembuatan kurambiak, kurambiak ini hanya
oleh Mak Etek dan kurambiak asli Mak Etek ini memiliki ukiran kayu ganggang yang
merupakan salah satu motif khas Minangkabau yang menjadi daya tarik dari kurambiak
rumah gadang ini. Didalam fotografi dokumenter ini memvisualkan proses pembuatan
mulai dari pemilihan bahan, mengukir kayu, dah membuat sarung kurambiak dengan motif
Minangkabau hingga kurambiak siap digunakan untuk silat dan sebagai koleksi.
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka rumusan yang dijadikan dalam
1. Tujuan
Kurambiak.
2. Manfaat
1. Bagi Pengkarya
perkulihan
3. Bagi Masyarakat
dalam bentuk fotografi dokumenter agar menjadi referensi bagi mahasiswa dan
D. Tinjauan Karya
Tinjauan karya adalah penelusuran berbagai karya yang relavan. Mengacu pada
orisinalitas karya, pengkarya menekankan yang menjadi pembeda pada karya yang akan di
ciptakan nantinya adalah dari objek, konsep foto, pesan dan kesan visual yang akan di
sampaikan.
6
Gambar 1
Judul: Begitu Serius
Dokumentasi: I Made Roi Pradanayoga
(2018)
Karya pertama yang akan menjadi acuan pengkarya adalah salah satu dari I Made
Roi Pradanayoga, Foto yang berjudul “Begitu Serius” terlihat sangat serius bapak Made
Subrata membolak balikan besi yang di tempa oleh anaknya, keseriusan ini di lakukan
untuk melihat tempaan agar padatnya merata. Pengambilan menggunakan sudat pandang
setara mata memandang (eye level), dan menambahkan foreground dan background agar
kesan foto terlihat tidak biasa saja. Komposisi yang digunakan adalah komposisi sepertiga
bidang agar ada ruang untuk objek utama dan dari pencahayaan ini menggunakan cahaya
alami (natural light) dan percikan dari bara api tersebut agar terlihat lebih dramatis. Disini
pengkarya memiliki perbandingan antara karya I Made Roi Pradanayoga dan penciptaan
karya ini adalah objek yang di ambil dalam penciptaan ini merupakan Kurambiak. Setelah
itu dalam pemotretan pengkar memiliki kesamaan yaitu sepertiga bidang, dan pengkarya
juga menggunakan sudut padang yang sama seperti eye level. Pembeda pengkarya yaitu
dengan I Made Roi Pradanayoga menggunakan cayaha alami (natural light) sedangkan
berbeda, pembuatan kurambiak ini dilakukan satu orang sedangkan pembuatan kris oleh I
Gambar 2
Judul: Pembuatan bawang sembuku
Dokumentasi: I Made Roi Pradanayoga
(2018)
Karya kedua yang menjadi acuan adalah karya dari I Made Roi Pradanayoga yang
berjudul “ Pembautan Bawang Sembaku” pembuatan Bwang Subak dilakukan dengan cara
membakar keris terlebih dahulu, agar besi keris lunak dibandingkan besi yang tidak di
bakar, setelah pembakaran besi keris barulah dibuat bawang sebuku menggunakan pahat
sebuku. Bagian teori EDFAT yang diterapkan dalam foto ini adalah keseluruhan dari objek
Made dan detail pembuatan Bawang Sebuku, perbandingan dan persamaan dari karya I
Made Roi Pradanayoga ini dengan pengkarya penciptanya adalah persamaan saat
itu, dalam pembuatan dan pembentukan pisau keris dengan kurambiak berbeda.
8
Gambar 3
Screenshot dari film merantau
Sumber Youtube
(2009)
Karya yang terakhir menjadi acuan adalah film yang berjudul “Merantau” pada tahun
2009 yang di sutradarai Gareth Evans, dan aktor pembawa silek harimau ini Yuda (Eko
Uwais) yang sebagai aktor utama dari film merantau ini, yang menunjukan keterampilan
dalam pembawaan silek harimau ini menggunakan kurambiak. Maka perbedaan dari itu
pengkarya akan mengambil foto dari kegunaan dari kurambiak ini seperti digunakan untuk
silek harimau dengan menggunakan kostum silek agar terlihat lebih bagus dan menarik
lagi. Dan angle yang di gunakan berbeda dengan pengkarya, disini pengkarya memotret
E. Landasan Teori
Dalam proses penciptaan karya ini pengkarya menggunakan beberapa teori yang
menjadi acuan gagasan karya. Sesuai dengan bentuk karya yakni fotografi. Maka
pengkarya menggunakan teori fotografi, agar pesan dan tujuan karya sesuai dengan
gagasan pengkarya, serta atura-aturan dasar lainya yang menjadi disiplin penciptaan.
1. Fotografi Jurnalistik
9
terhadap suatu subjek, tetapi pesan yang disampaikan bukan merupakan ekspresi
pribadi. Fotografi telah mengubah cara pandang manusia atas realitas dan sejarah”
“Secara sederhana, foto jurnalistik adalah foto yang bernilai berita atau foto
yang menarik bagi pembaca, dan informasi tersebut disampaikan kepada masyarakat
sesingkat mungkin. Aspek penting dalam foto jurnalistik adalah harus unsur fakta,
Menurut zainudin ( Taqur, 2011:309), “foto jurnalistik adalah jenis foto yang
dalam pemotretan nya bertujuan untuk bercerita kepada orang lain. Dalam karya
yang di ciptakan ini termasuk kedalam kategori jurnalistik karena bertujuan untuk
2. Fotografi Dokumenter
maupun mendokumentasikan sebuah realita atas dunia nyata yang di lakukan oleh
yang sangat beragam dan memiliki daya tarik besar, sejak penemuanya di tahun1839,
yang tak dikenal dengan menampilkan gambar tempat yang jauh serta peristiwa-
mengenai senjata kurambiak rumah gadang merupakan hal menarik yang di buat
senjata kurambiak rumah gadang tersebut, secara tidak langsung, pencipta karya
Minangkabau tersebut.
3. Photo Story
Photo story adalah series foto yang terdiri dari lebih 1 foto yang
menceritakan atau bercerita tentang suatu kejadian dimana ada awalan penjelasan,
cerita dan penutup. photo story lebih mementingkan cerita dari suatu kejadian, foto
hanya membantu memberikan keterangan, foto lebih terarah pada satu lokasi atau
daerah saja menceritakan dari awal sampai akhir, tidak berpindah tempat. Contoh
11
kemiskinan di kota A seperti apa tanpaa digabungkan dikota B atau kota lainya.
Menurut Taufan Wijaya dalam bukunya Photo Story Handbook: panduan membuat
a. Overal
sebagai foto pembuka. Sering disebut juga sebagai establishing shoot yang
b. Medium
Foto jenis medium berisi foto yang berfokus pada seseorang atau grup yang berguna
cerita
c. Detail
Sering di sebut foto close up, yaitu sebagian yang di foto secara dekat, berupa
tangan, kulit, atau bagian dari perkakas. Foto detail di ambil dari bagian penting
dalam cerita. Detail terkadang menjadi daya tarik dalam suatu rangkaian foto
d. potrait
potrait merupakan foto tokoh atau karakter utama dalam cerita. Potrait bisa di ambil
di suatu momen penting (yang menjadi tema cerita), foto setengah badan atau
headshot, bisa juga foto subjek dalam lingkungannya. Ekspresi foto potret
e. Interaction
Berupa foto yang berisi hubungan atar pelaku dalam cerita. Atau memuat interaksi
Kedalam emosi pada bagian ini bisa berupa bahasa tubuh (gesture).
12
f. Signature
Signature adalah inti dari cerita yang sering kali di sebut sebagai momen penentu
(Decisive moment). Atau berupa foto yang berisi rangkuman situasi, yang
g. Clincher
Clincher merupakan situasi akhir atau kesimpulan yang menjadi penutup cerita.
4. Tata Cahaya
Dunia fotografi tidak bisa lepas dari pola pencahayaan. Pencahayaan yang
memanfaatkan cahaya yang tersedia, baik natural light (cahaya alami) maupun room
light (cahaya ruangan). Selain itu pengkarya juga menggunakan teknik mix light atau
disebut dengan “strobist” yaitu salah satu teknik menggabungkan dua sumber
cahaya atau lebih, Available light dan atrifical light atau cahaya buatan.”
(tipsfotografi.net)
F. Metode Penciptaan
Metode yang dibutuhkan dalam proses penciptaan karya seni, diantaranya yaitu:
1. Persiapan
a. Studi Literatur
sumber-sumber tulisan yang pernah di buat sebelumnya. Dengan kata lain, istilah
Studi Literatur akan dijalankan, tentunya seorang peneliti harus memiliki wawasan
yang luas terkait objek yang akan di teliti. Dengan mempelajari studi literature maka
metode yang cocok, atau bahkan untuk melakukan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi).
13
1. Pencarian kata kunci yang relavan dalam katalog, indeks, mesin pencari, dan
subjek tertentu dan untuk menemukan sumber yang tidak ditangkap dibawah
istilah atau frasa khusus yang digunakan secara konsisten oleh indeks online
3. Cari buku dan artikel ilmiah terkini dalam katalog dan basis data, urutkan
berdasarkan tanggal terbaru dan cari buku-buku dari majalah ilmiah dan
artikel dari jurnal ilmiah. Semakin baru sumbernya, semakin baru banyak
Wijaya. 2018. Litensi Visual, 2016. Photo Story Hand Book dan menggunkan
b. Studi Lapangan
1. Observasi
2. Wawancara
Pada tahap ini pengkarya melakukan wawancara kepada Mak Etek yang
2. Perancangan
yang telah dibuat sebelumnya, dalam pembuatan karya fotografi dokumenter ini
pengkarya yaitu:
a. Pembuka/pengantar
pengambilan secara luas dari atas atau bird eye, serta pengambilan depan rumah
dan bengkel.
b. Potret
Pada tahap ini pengkarya mengambil foto Portrait pemilik usaha atau
c. Interaksi
Pada bagian ini pengkarya mengambil foto saat proses pembuatan pisau
kurambiak di bengkel yang berada rumah Mak Etek Jorong Sulayan, Nagari
15
d. Penanda Utama
Kurambiak.
e. Action
f. Detail
g. Penutup
Pada bagian ini pengkarya mengambil foto tentang Kurambiak saat ini
penggarapan karya.
16
Geografis
Bengkel/tempat
pembuatan
Kurambiak
Proses pemilihan
bahan
Proses Pembuatan
Membentuk Mengukir
KURAMBIAK
Mapping Karya
Bagan 1
Bagan yang dibuat pengkarya ini adalah bagan yang sudah di konsepkan dari awal
pembuatan sampai akhir pembuatan kurambiak. Dimulai dari Geografis atau daerah Jorong
Sulayan, Nagari Pitalah, Batipuah, Sumatera Barat yang akan menjadi objek pengkarya,
lalu bengkel/ pembuatan kurambiak kemudian pemilihan bahan untuk menjadi proses
pembuatan kurambiak dan bahan yang di gunakan yaitu pisau lalu di bakar dan di bentuk
17
kemudian di bagian gagang dan sarung dibentuk lalu diukir dan disatukan menjadi
3. Perwujudan
a. kamera
Disini kamera adalah alat yang sangat penting dalam pembuatan karya
penciptaan karya tugas akhir ini pengkarya akan menggunakan kamera Fujifilm
X-T3, karena memiliki sensor serta megapixel yang cukup tinggi, sehingga
menghasilkan ruang warna yang tajam dan jelas. Kamera Fujifilm X-T3 akan
Gambar 4.
Body Kamera Fujifilm X-T3
(sumber: Koleksi Pribadi)
OIS, untuk pengambilan foto dari jarak dekat maupun secara luas. selain memiliki
focal length yang cukup lebar, lens aini juga memiliki image stabilizer sehingga
Pada lens aini juga pengkarya juga menggunakan untuk melakukan pengambilan
foto tentang halaman rumah secara luas dan serta proses pembuatan Kurambiak
18
Gambar 5,
Lensa fujinon XC 15-45 mm
(Sumber: Koleksi Pribadi)
c. Lensa Fujinon XC 35 mm
karya ini pengkarya juga menggunakan Lensa fix 35 mm F.2, lensa fix atau lensa
memiliki focal length tetap ini pengkarya gunakan untuk pengambilan beberapa
foto detail baik dalam proses pembuata Kurambiak maupun dalam proses
Gambar 6
Lensa XC 35 mm
Sumber: Koleksi Pribadi
proses pemgambilan gambar, kapasitas 32Gb sudah cukup menampung file foto
19
Kurambiak.
Gambar 7
Memory card extreme 32Gb
(Sumber: Koleksi Pribadi)
e. Laptop
jenis Asus Rog Strix sebagai alat bantuk untuk pengelolahan foto. Laptop yang
pengkarya gunakan untuk proses memindahkan data dan proses editing foto.seperti
menggunaka aplikasi Adobe Photoshop, Adobe Lightroom, dan aplikasi lain untuk
Gambar 8
Laptop ROG Strix
(Sumber: Koleksi Pribadi)
untuk menerangi objek yang gelap yang ada di dalam pembuatan Kurambiak. Agar
pengkarya lebih mudah memotret di tempat yang minim cahaya dan menghasilkan
Gambar 9
Flash Speedlite
(Sumber: Koleksi Pribadi)
kamera tambahan yaitu Drone DJI Mavic Air 2, alasan pengkarya menggunakan
kamera ini ialah untuk pengambilan foto secara luas tampak dari atas, sehingga
memperlihatkan geografis Jorong Sulayan, Nagari Pitalah, Kec Batipuah dari atas.
Gambar 10
DJI Mavic Air 2
(Koleksi Pribadi
21
Ide
IDE
Konsep
Acuan Karya
Mine Mapping
Pemotretan
Editing
Konsultasi Karya
Bagan 2
Perancangan Karya
BAB II
KONSEP DAN PROSES PENCIPTAAN
A. Konsep penciptaan
Pencipta karya fotografi dokumenter menjadi suatu penyamapaian dan tujuan tertentu.
Karya fotografi ini di awali dengan keinginan dari diri sendiri pengkarya merancang konsep
setelahnya, dan pengkarya memilih senjata Kurambiak rumah gadang dalam fotografi
dokumenter sebagai objek penciptaan karya dan pemgambilan gambar yang menerapakan
metode dan ide-ide yang baru sehingga menghasilkan karya yang berbeda.
saat ini. Walaupun generasi sekarang banyak yang belum mengetahui tentang langkanya
pembuatan senjata Kurambiak ini. Sementara kurambiak ini merupukan senjata khas
kegunaan kurambiak tersebut agar di generasi sekarang tau kurambiak ini berasaal dari
Dalam proses pengarapan karya ini tentang senjata Kurambiak rumah gadang
“EDFAT adalah suatu pemotretan untuk melatih cara pandang untuk melihat sesuatu
dengan detail dan tajam”. Pemotretan ini di bagi kedalam Story nya yaitu:
22
23
dimana proses pembuatan ini dilakukan di bengkel Mak Etek sendiri yang berada
pembuatan kurambiak ini adalah salah satu usaha yang masih dilakukan oleh Mak
3. Kegunaan Kurambiak
Kegunaan Kurambiak ini adalah yaitu sebagai alat silek, seperti Silek
Harimau dan kegunaan lain dari kurambiak ini bisa sebagai koleksi bagi orang
Kurambiak rumah gadang yang dikemas secara baik dan digabungkan teknik
fotografi yang baik sehingga mempunyai daya tarik yang tinggi dan makna
B. Proses penciptaan
1. Persiapan
Tahap pertama dalam proses pesiapan ini adalah membuat mind maping, yang telah
di buat pengkarya untuk melakukan pemotretan agar tidak terjadi kebingungan dalam
memotret karya saat berada di lokasi tersebut. Dan pengkarya membawa tiga orang
pengkarya dan tim melakukan set alat dan keperluan lainnya di tempat pembautan pisau
kurambiak, pengkarya juga menyesuaikan jadwal dengan Mak etek selaku pembuat
2. Penggarapan karya
menjadwalkan hari dan tempat untuk melakukan pemotretan, hal ini dikarenakan
pengkarya harus menunggu Mak etek pembuatan Kurambiak di pesan oleh pelangganya
agar pengkarya dapat memotret pembuatan kurambiak dari awal hingga siap.
melakukan berulang-ulang dihari yang berbeda, hal ini dikarenakan pada saat
penggarapan karya, untuk pemesanan Kurambiak itu sendiri terbilang jarang. Proses
pembuatan kurambiak ini cukup memakan hari yaitu 2 atau 5 hari paling lama
pembuatan kurambiak. Sehinga dalam proses penggarapan karya ini pengkarya harus
memaksimalkan waktu dan tanggal saat proses pembuatan kurambiak. pengkarya juga
memotret geografis Pitalah, Batipuah, Kecamatan Tanah Datar, Sumatra Barat. Dan
pengkarya juga memotret penggunaan kurambiak dalam Silek Harimau dan sebagai
koleksi.
Gambar 12
Dokumentasi Pemotretan
(Doc. Foto David, Juni 2022)
25
3. Editing Karya
yang dirasa kuat secara visual dan cocok dengan konsep pengkarya, dari hasil
lebih dominan pada cropping. Selain cropping pengkarya juga melakukan koreksi
terhadap warna yang tidak sama dikarenakan memakai beberapa kamera yang berbeda
maka hal ini pengkarya melakukan koreksi warna agar warna karya sama dan sesuai
dengan warna, saturasi, Brightest, Contrast pada foto dengan tujuan memperjelas point
Photoshop untuk Cropping dan Adobe Lightroom untuk menjadi lebih baik dengan
4. Penyajian Karya
Tahapan penyelesaian merupakan tahapan akhir dari proses penciptaan karya foto
yang akan dipamerkan. Karya foto akan dipajang di sebuah ruang kosong yang akan
ditata atau di dekor. Karya foto yang akan dipamerkan akan di editing dengan aplikasi
mencapai syarat kelulusan yang akan diuji, dinilai dan dinyatakan layak untuk sebuah
Gambar 11
Sketsa Lokasi Pameran
: Masuk
: Karya
: Instalasi
BAB III
HASIL DAN ANALISIS KARYA
A. Hasil Karya
Pada hasil karya ini pengkarya menghadirkan karya-karya penciptaan tugas akhir
beserta deskripsi nya. Semua foto yang dihadirkan merujuk pada judul karya “Senjata
Kurambiak Rumah Gadang Dalam Fotografi Dokumenter”, dalam penggarapan karya ini
Proses penciptaan karya ini pengkarya mengambil foto di Jorong Sulayan, Nagari
Pitalah, Kecamatan Batipuah yang menjadi sub tema, karya yang di deskripsi kan menjadi
dua kelompok. Adapun lokasi dalam proses pemotretan karya tugas akhir ini ialah,
Setelah pemotretan selesai, pengkarya melakukan seleksi foto-foto yang telah di potret
untuk selanjutnya dilakukan proses editing. Pada proses ini pengkarya menggunakan
software Adobe Photoshop cc2020 dan Adobe Lightroom dalam menyesuaikan warna,
Dokumenter, karya yang telah lolos seleksi berjumlah 21 foto, hal tersebut dapat diamati
27
28
Karya 1
Deskripsi Karya
Foto karya pertama dalam tugas akhir Senjata Kurambiak Rumah Gadang
Dalam Fotografi Dokumenter berjudul “di Tangah Rimbo” yang artinya di tengah
hutan. Tampilan salah satu rumah pembuatan Kurambiak di Jorong Sulayan, Nagari
Pitalah, Kec Batipuah tampak dari atas, dengan memperlihatkan hutan yang hijau
mengelilingi rumah tersebut. Tanpak rumah ini jauh dari keramaian dan di kelilingi
hutan yang sangat lebat sehingga menjadi penarik buat pengkarya mengambil
Drone yang dimana dengan menggunakan kamera ini dapat memperlihatkan rumah
pembuat Kurambiak di Jorong Sulayan, Nagari Pitalah, Kec Batipuah dari atas.
Pengambilan foto ini menggunakan settingan pada kamera focal length 4.49mm
dalam mengabadikan momen ini f/2.6, iso 100 dan shutter speed 1/400. Lokasi
pengambilan foto ini adalah di dekat rumah pembuat Kurambiak Jorong Sulayan,
melakukan pengeditan crop, warna, brightest dan kontras agar saat pameran foto
Karya 2
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke dua dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak Rumah
Dimana pada foto tersebut memperlihatkan salah satu rumah kayu Mak Etek yang
tempat kerja pembuatan Kurambiak yang berada di Jorong Sulayan, Nagari Pitalah,
secara luas untuk memperlihatkan bentuk dari Rumah Pangguang dari depan Dan
rumah ini sudah puluhan tahun di tinggali oleh Mak Etek seorang pembuat
Kurambiak.
Pada karya foto ini pengkarya mengambil gambar depan rumah secara
karya foto ini pengkarya merekam dengan menggunakan kamera Fujifilm X-T3
dengan lensa Fujinon XC15-45mmF3.5-5.6 OIS PZ pada focal length 15.6 mm,
ISO 320, f/3.5 dan shutter speed 1/200 sec. Setelah pengambilan foto ini pengkarya
Karya 3
Judul : Bengke
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
33
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke tiga dalam karya tugas akhir “Senjata Kurambiak Rumah
Pada foto ini memperlihatkan suasana tempa kerja yang begitu banyak tumpukan
besi dan sekaligus tempat menempa senjata tajam Kurambiak. Bengkel pembuatan
Batipuah. Dan di tempat inilah Mak Etek Selaku pembuat Pisau Kurambiak untuk
Pada karya foto ini pengkarya memotret keseluruhan dari bengkel Mak Etek
yang begitu banyak tumpukan besi sehingga membuat pengkarya tertarik memotret
bengkel yang berantakan ini. Pada karya foto ini pengkarya rekam dengan
OIS PZ pada focal length 15.6 mm, ISO 320, f/3.5 dan shutter speed 1/200 sec dan
pengkarya juga mengedit dengan media Adobe Lightroom dan Adobe Photoshop
Karya 4
Judul : Alaik
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
35
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke empat dalam karya tugas akhir “Senjata Kurambiak
karya foto ini adalah Alaik yang berarti alat, pada foto ini memperlihatkan alat
pembuatan pisau Kurambiak yaitu yang pertama skop untuk mengumpulkan bara,
kedua pencapit untuk mengambil besi/pisau yang di bakar dan yang ketiga besi
Panjang melengkung untuk membolak balikan besi/pisau yang lagi di bakar. Ini
adalah alat yang digunakan Mak Etek saat pembuatan kurambiak yang sangat di
Pada karya foto ini pengkarya menggunakan teknik Top Angle yang kamera
berada di atas objek. pengkarya rekam pada foto ini dengan menggunakan kamera
length 15.6 mm, ISO 300, f/3.5. 1/200 sec dan pengkarya juga mengedit dengan
media Adobe Lightroom untuk melakukan pengeditan warna, brightest dan kontras
pada foto.
36
Karya 5
Judul : Manempa
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
37
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke lima dalam karya tugas akhir “Senjata Kurambiak Rumah
Gadang Dalam Fotografi Dokumenter”. Pengkarya memberi judul pada karya ini
adalah Manempa yaitu menempa besi yang masih panas terbakar untuk meluruskan
besi yang di panaskan. Besi yang digunakan yaitu Shock Mobil untuk dijadikan
Pisau Kurambiak.
Cannon EOS 750D dengan lensa Fix Cannon 50mm pada focal length 50 mm, ISO
3200, f/2 dan shutter speed 1/320 sec. hal ini pengkarya lakukan agar
media Adobe Lightroom untuk menyesuaikan warna foto dengan warna foto yang
Karya 6
Judul : Panokok
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
39
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke enam dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
karya ini Panokok. Foto ini memperlihatkan alat pembuatan pisau Kurambiak yaitu
palu, palu tersebut berfungsi untuk menempa besi menjadi pisau Kurambiak. Besi
tersebut di tempa dengan palu sedemikian rupa sampai menjadi bentuk pisau
Kurambiak. Disini pengkarya juga memanfaatkan cahaya matahari yang masuk dari
f/1.4 dan shutter speed 1/250sec dan pengkarya juga mengedit dengan media
Lighroom untuk melakukan pengeditan warna, brightest dan kontras pada foto.
40
Karya 7
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke tujuh dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
karya ini Mak Etek. Mak Etek adalah nama panggilan dari Bapak Wisnabendan
berumur 57 tahun. Mak Etek merupakan salah satu dari beberapa orang yang
Batipuh, Sumatra Barat. Profesi ini telah ia tekuni kurang lebih selama 7 Tahun
menjadi pembuat kurambiak menjadi satu-satunya usaha yang ia jalani sampai saat
ini.
Pada karya foto ini memperlihatkan portrait dari Mak Etek dengan
dengan lensa Fujinon XC35mm F.2 pada focal length 35mm, ISO250, f/2 dan
pengambilan foto portrait ini ialah agar mengurangi distorsi pada lensa, serta
bukaan yang ada pada lensa ini juga lebar sehingga menambah ketajaman terhadap
memanfaatkan cahaya matahari langsung yang masuk dari atap bangunan yang
tembus pandang, sehingga dapat menghasilkan shadow dan dynamic range yang
Karya 8
Judul : Mambantuak
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
43
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke delapan dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
Rumah Gadang Dalam Fotografi Dokumenter. Pengkarya memberi judul pada foto
ini Mambantuak yang artinya membentuk. Foto ini terlihat besi yang masih panas
ditempa sudah setengah jadi dan membentuknya sedemikian rupa menjadi yang di
pengerjaan Mak Etek ini adalah seorang yang perpengalam dalam membentuk pisau
Kurambiak dan untuk melakukan menempa ini Mak Etek butuh proses yang sangat
rumit untuk membakar dan menempa Kembali untuk meratakan besi tersebut.
Fujifilm X-T3 lensa Fujinon 56mm pada focal length 56mm, ISO640, f/1.4 dan
shutter speed 1/200sec. Disinipengkarya melakukan pemotretan pada hig angle dan
mengugunakan komposisi sepertiga bidang agar ada ruang untuk objek utama dan
Karya 9
Judul : Basungguah
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
45
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke sembilan dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
Rumah Gadang Dalam Fotografi Dokumenter. Pengkarya memberi judul pada foto
ini Basungguah, pada foto ini terlihat Mak Etek menempa besinya yang sangat
bersungguh hal ini di lakukan untuk melihat tempaan agar padat dan merata dan
tidak terlihat biasa saja yang dimaksud tidak biasa saja adalah background yang
FujifilmX-T3 dengan lensa Fujinon 56mm pada focal length 56mm, ISO80,
f/1.4 dan shutter speed 1/200sec. dan dari pencahayaan ini mengguanakan cahaya
alami dan Merahnya dari bara api tersebut agar terlihat lebih dramatis. dan
Karya 10
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke sepuluh dalam karya tugas akhir Senjata Kurmabiak
Rumah Gadang Dalam Fotografi Dokumenter. Pada foto ini pengkarya memberi
judul Pangarajin pisau, pada foto diatas memperlihatkan bahwa Mak Etek ini
adalah seorang yang gemar membuat bermacam banyak pisau tradisional yang
bukan hanya kurambiak saja dan ada beberapa pisau lainnya yang masih sangat
dengan suasana bengkel agar foto yang terlihat tidak biasa saja yang di maksud
Fujifilm X-T3 dengan lensa Fujinon XC35mm F.2 pada focal length 35mm,
ISO 250, f/2 dan shutter speed 1/160sec. Kemudian pengkarya juga mengedit
dengan media Adobe Lightroom untuk melakukan pengeditan warna, brightest dan
Karya 11
Judul : Mambaka
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
49
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke sebelas dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
Rumah Gadang Dalam Fotografi Dokumenter. Pada foto ini pengkarya memberi
Kurambiak dengan di bakar agar ketika di bentuk sedemikian rupa yang di inginkan
lebih mudah. Setelah pembakaran ini pisau kurambiak tersebut di rendam ke dalam
oli agar besi yang di tempa tidak mudah berkarat, dan bahan yang di gunakan Mak
Etek untuk membakar yaitu batu bara yang sudah di sediakan sebelem melakukan
pembakaran.
Cannon EOS 750D dengan lensa Fix Cannon 50mm pada focal length 50 mm, ISO
3200, f/3.2 dan shutter speed 1/2500 sec. Setelah pengambilan foto ini pengkarya
untuk melakukan pengeditan Detail, brightest dan kontras pada foto agar api terliat
lebih nyata.
50
Karya 12
Judul : Di Sapuah
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
51
Deskripsi Karya
Karya foto yang dua belas dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak Rumah
Pada foto ini terlihat pisau Kurambiak yang habis dibakar tadi di rendam kedalam
oli bekas agar pisau Kurambiak tidak berkarat. Tahap Di Sapuah atau di rendam ini
Cannon EOS 750D dengan lensa Fix Cannon 50mm pada focal length 50 mm, ISO
3200, f/3.2 dan shutter speed 1/200 sec. Setelah pengambilan foto ini pengkarya
Karya 13
Judul : Manggarinda
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
53
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke tiga belas dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
sedemikian rupa seperti merapikan lengkungan, tepi pisau agar tajam dan
memperkilat kurambiak supaya kurambiak menjadi lebih bagus dan tajam setelah
bidang agar Kurambiak yang di haluskan percikan apinya terlihat di space yang
kosong. Pada karya foto ini pengkarya merekam dengan menggunakan kamera
kamera Cannon EOS 750D dengan lensa Fix Cannon 50mm pada focal length 50
mm, ISO 3200, f/3.2 dan shutter speed 1/500 sec. Setelah pengambilan foto ini
Lightroom untuk melakukan pengeditan warna, brightest dan kontras pada foto.
54
Karya 14
Deskripsi Karya
Karya foto yang empat belas dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
Rumah Gadang Dalam Fotografi Dokumenter berjudul Maukia Motif yaitu yang
berarti mengukir motif. Pada karya foto ini memperlihatkan mengukir motif pada
kurambiak berupa solder agar kayu yg terbakar solder berwarna kecokelatan dan
motif yang digunakan oleh Mak Etek ini yaitu Motif Minangkabau. Bukan hanya
menempa dan membuat bebagai macam pisau saja Mak Etek ini juga bisa
menggambar motif agar kayu pada gagang kurambiak tidak terlihat biasa saja dan
Pada foto ini pengkarya mengambil detail agar terlihat jelas saat membuat
motif tersebut. Pada karya foto ini pengkarya merekam dengan menggunakan
kamera kamera Cannon EOS 750D dengan lensa Cannon 18-55mm pada focal
length 42 mm, ISO 200, f/6.3 dan shutter speed 1/40 sec. Setelah pengambilan foto
Adobe Lightroom untuk melakukan pengeditan warna, brightest dan kontras pada
foto
56
Karya 15
Judul : Pangakuan
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
57
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke lima belas dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
diakui, pada karya foto ini terlihat Mak Etek terlihat santai dengan sebatang
rokoknya menggunakan cerutu di tangga rumah yang terbuat dari kayu dan bambu
dengan suasana yang sederhana. Dan pengkarya juga memvisualkan symbol dari
spanduk bahwa Mak Etek ini adalah salah satu organisasi kurambiak. Pada karya
ini pengkarya menggunakan komposisi sepertiga bidang yaitu Mak Etek sebagai
objeknya.
Fujifilm X-T3 dengan lensa Fujinon XC35mm PZ pada focal length 35 mm, ISO
80, f/2. dan shutter speed 1/200 sec. Setelah pengambilan foto ini pengkarya
Karya 16
Judul : Biliak
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
59
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke enam belas dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
Rumah Gadang Dalam Fotografi Dokumenter berjudul Biliak yang berarti kamar.
Foto ini merupakan kamar dari Mak Etek dan dikamar ini terlihat ada pajangan
karya foto Kurambiak yang menunjukan bawah Mak Etek yang gemar dengan Pisau
Kurambiak. Pada karya ini pengkarya memanfaatkan cahaya alami dari jendela
Fujifilm X-T3 dengan lensa Fujinon XC35mm PZ pada focal length 35 mm, ISO
160, f/2. dan shutter speed 1/200 sec. Setelah pengambilan foto ini pengkarya
Karya 17
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke tujuh belas dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
Rumah Gadang Dalam Fotografi Dokumenter berjudul Hasil Jadi. Foto ini
meperlihat kan hasil jadi dari pembuatan pisau kurambiak dan motif yang sangat
bagus biasanya Mak Etek menggunakan motif Itiak Pulang Patang pada sarung
kurambiak dan dengan tangan Mak Etek yang jari-jari tangannya berotot dimana
pertanda bahwa maketek sering memproduksi pisau dengan menempa dan masih
Pada foto ini pengkarya ambil dengan menggunakan teknik pemotretan high
level yang dimana penempatan kamera di atas objek yang bertujuan untuk
memperliahtkan hasil jadi dari pembuatn Kurambiak. Selain itu Pada karya foto ini
56mm pada focal length 56mm, ISO80, f/1.4 dan shutter speed 1/200sec. Setelah
Karya 18
Judul : Kurambiak
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
63
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke delapan belas dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
pisau,motif pisau di gagangnya, dan sarung pisau kurambiak dengan motif yang
Pada foto ini pengkarya ambil dengan menggunakan teknik pemotretan eye
level yang dimana memperlihatkan tampilan dari Kurambiak yang berada di depan
mata memandang dan pengkarya juga memakai batang pohon agar menjadi sedikit
menarik. Selain itu Pada karya foto ini pengkarya merekam dengan menggunakan
kamera Nikon Z6 Lensa Nikon 50m pada focal length 50 mm ISO100 dan shutter
pengeditan warna, brightest dan kontras pada foto agar warna foto sama semua.
64
Karya 19
Judul : Koleksi
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
65
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke sembilan belas dalam karya tugas akhir Senjata
foto ini memperlihatkan tampilan dari pengkoleksi pisau dan dalam foto ini terlihat
begitu banyak koleksi pisau Mak Etek ini salah satunya kurambiak yang di tempel
di dinding kayu rumah Mak Etek tersebut. Pada foto ini pengkarya memanfaatkan
cahaya alami dari jendela rumah yang memperlihat shadow dari pisau-pisau agar
Fujifilm X-T3 dengan lensa Fujinon XC35mm PZ pada focal length 35 mm, ISO
400, f/2. dan shutter speed 1/80 sec. Setelah pengambilan foto ini pengkarya
/
66
Karya 20
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke dua puluh dalam karya tugas akhir Senjata Kurambiak
Difoto ini terlihat dua pemuda yang sedang melakukan Silek Harimau dengan
menggunakan pisau Kurambiak ini dimana kegunaan pisau kurambiak ini sebagai
menandakan bahwa ini adalah tradisi Minangkabau agar foto terlihat lebih bagus
dan menarik.Pada karya foto ini pengkarya merekam dengan menggunakan kamera
Sony A7 Mark II dengan lensa Sony 50mm pada focal length 50 mm,ISO 500,
f/3.2 dan shutter speed 1/320 sec. Setelah pengambilan foto ini pengkarya
Karya 21
Judul : Babahayo
Ukuran : 40cm x 60cm
Media Cetak : Glossy Paper Laminating Doff
Tahun 2022
69
Deskripsi Karya
Karya foto yang ke dua puluh satu dalam karya tugas akhir Senjata
yang artinya berbahaya. Pada karya foto ini terlihat sangat berbahayanya senjata ini
karna bentuk yang menglengkung beda dengan pisau lainnya, dan senjata ini dapat
melumpuhkan lawan karna itu senjata ini kecil dan berbahaya sehingga senjata ini
dijuluki senjata rahasia saat melakukan penyerangan kepada musuh. Pada foto ini
Kurambiak ini
A7 Mark II dengan lensa Sony 50mm pada focal length 50 mm,ISO 100, f/2 dan
shutter speed 1/320 sec. Setelah pengambilan foto inipengkarya melakukan proses
B. Analis Karya
penggarapan, sehingga dalam penggarapan pengkarya menjadi lebih terarah karena hanya
menceritakan sebuah kejadian di satu daerah saja, selain itu pengkarya menggunakan
bentuk deskriptif dalam proses penggarapan foto dokumenter tentang Kurambiak ini.
Taufan Wijaya mengatakan dalam bukunya Photo Story Hand Book Panduan Membuat
Foto Cerita (2016:37) bahwa bentuk foto cerita deskriptif dalam penyampaian cukup
sederhana. Gaya deskriptif menampilkan hal-hal yang menarik dari sudut pandang
fotografer, sealin itu Photo Story juga lebih mementikan cerita dari suatu kejadian, selain
itu sajian pada deskriptif tidak memerlukan editing yang rumit karena dalam bentuk ini
tidak menuntut alur cerita. Sehingga makin banyak foto, semakin mudah ide foto cerita di
jelaskan. Hal ini menjadi pedoman pengkarya dalam penciptaan karya ini, dimana karya
Dalam gagasan yang di ungkapan oleh Dr. I Komang (2005), fotografi merupakan
sebuah media yang bisa digunakan untuk mendokumentasikan suatu moment atau peristiwa
penting. Fotografi documenter bertujuan membuat audiensi untuk meperhatikan pesan atau
isu yang ada di balik foto tersebut, tidak hanya menikmati daya Tarik visualnya. Fotografi
dokumenter dimaksud untuk membuka wawasan audiensi, melihat kejadian dan peristiwa
di luar sana.
71
Pada setiap karya yang dihasilkan dalam penciptaan ini tidak terlepas dari penerapan
metode EDFAT yang dimana juga menjadi acuan pengkarya dalam proses memvisualkan
atau keseluruhan pada karya yang berjudul “Ditangan Rimbo, Rumah Tukang ampa basi,
Bengke,” dan beberapa foto lainnya, pada detail pengkarya melakukan pemotretan pada
karya yang berjudul “Manempa, hasil jadi” dan beberapa foto lainya, pada Frame
pengkarya menerapkan pada karya yang berjudul Mambaka, pada Angle pengkarya
foto lainya, Sedangkan pada Time dimana pengkarya memanfaatkan waktu yang tepat
dengan merekap momen-momen seperti pada karya yang berjudul “ Basantai ,Pangguno
Kurambiak.
Objek dalam karya Senjata Kurambiak Rumah Gadang ini , dimulai dari proses
khususnya Sumatera Barat mengetahui senjata Kurambiak ini adalah senjata Khas
Minangkabau karna perkembangan dan seiringnya zaman senjata ini banyak yang tidak
mengetahui dan di abaikan. Semua karya yang digarap pengkarya dalam fotografi
seperti , pembuka yang terdapat pada foto landscape Bentangan alam Rumah Mak Etek
pembuatan kurambiak. Untuk portrait pada karya dokumenter tentang Senjata Kurambiak
Rumah Gadang ini pengkarya mengambil foto portrait yang berjudul Mak Etek.
72
Adapun untuk foto interaksi, penanda utama, detail dan action pengkarya melakukan
penutup pengkarya melakukan permotretan di salah satu tempat yang terdekat didaerah
rumah Mak Etek selaku pembuat pisau Kurambiak untuk mengambil foto kegunaan
Proses penciptaan ini pengkarya dibagi dengan beberapa sub tema, yaitu: pertama
foto pembuka, pengkarya mengambil foto bentangan alam dari rumah Mak Etek yaitu di
daerah Jorong Sulayan, Nagari Pitalah, Kec Batipuah, Sumatra Barat yang memperlihatkan
rumah Mak Etek dari atas menggunakan Drone, kedua foto beberapa proses pembuatan
Kurambiak yang di kerjakan mak etek, dalam proses pembuatan ini pengkarya lebih fokus
kepembuatan kurambiak, dari awal menggunakan per mobil hingga di bakar dan di tempa
menjadi kurambiak ,dan ketiga foto dari kegunaan kurambiak sebagai alat yang digunakan
untuk silek seperti Silek Harimau dan ada juga yang digunakan sebagai barang koleksi
karna bentuk yang menarik dimana dari kegunaan ini foto penutup dari photo story
pengkarya
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa capaian dari penciptaan karya tugas akhir ini adalah meciptakan
karya fotografi dengan objek Senjata Kurambiak Rumah Gadang Dalam Fotografi
membuat pengkarya menyadari akan pentingnya mengetahui senjata khas Minangkabau ini
Hal lain yang terdapat pada hasil karya fotografi dokumenter ini adalah
mengingatkan kembali akan keberadaan Senjata Kurambiak ini adalah sebuah senjata khas
Minangkabau yang saban hari semakin mulai hilang keberadaannya dan banyak
masyarakat Minangkabau belum mengetahui apa itu senjata tajam khas Minangkabau ini.
Oleh karna itu begitu pentingnya mengetahui keberadaan senjata khas Minangkabau yaitu
Kurambiak ini agar dikemudian hari tidak hilang terlupakan begitu saja. Selain itu dalam
proses penciptaan ini juga dibutuhkan persiapan seperti riset, pengumpulan data, serta
penggunaan peralatan yang sesuai dan memadai dalam proses penggarapan karya
73
74
B. Saran
masukan baik berupa saran-saran yang bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang
berkaitan dengan penciptaan karya ini. Adapun saran-saran dari pengkarya adalah sebagai
berikut:
persiapan yang matang baik dari konsep, ide, waktu dan alat-alat yang akan di gunakan saat
cadangan batrai kamera, lensa dan peralatan kamera lainya untuk meminimalisir hal yang
tidak di inginkan saat di lokasi pemotretan, terlebih lagi pemotretan momen-momen yang
susah untuk dilakukan pengulangan. Dan juga perlunya komunikasi dengan baik antara
pengkarya dengan lingkungan setempat agar tidak terjadinya hambatan pada saat proses
pemotretan.
75
DAFTAR PUSTAKA
Fernando, Ferry.
Sumber:(https://journal.isi.ac.id/index.php/dkv/article/view/881).
Daftar Sumber
Mak Etek (57 th), pemilik usaha pembuat Kurambiak, wawancara pada tanggal 29 juni
2022 di Jorong Sulayan, Nagari Pitalah, Kec Batipuah, Kabupaten Tanah Datar,
Sumatra Bara.
Sepdi Hidayatulah (29 th), Guru Silek Harimau, wawancara pada tanggal 6 juni 2022, di
kayu tanam, kabupaten padang-pariaman, Sumatra Barat.
76
Lampiran
1. CV
77
Gambar 13
(Dokumentasi Fadel 2022)
Gambar 14
Dokumentasi David (2022)
Gambar 15
(Dokumentasi David (2022)
Gambar 15
(Dokumentasi David (2022)
78
Gambar 16
Karya Tidak Terpilih
79
Gambar 18
Poster
Gambar 17
X Banner
80
5. Desain Katalog
6. Dokuemtasi Pameran
81
Gambar 19
Dokumentasi Daffa (2023)
Gambar 20
Dokumentasi Daffa (2023)
Gambar 21
Dokumentasi Daffa (2023)
82
7. Dokumentasi Kompre
Gambar 22
Dokumentasi Daffa (2023)
Gambar 23
Dokumentasi Daffa (2023)
Gambar 24
Dokumentasi Daffa (2023)