1
2
2
2
1
=
=
=
=
=
(3)
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi:
1) Jika hipotesis nol (Ho) adalah bahwa tidak ada korelasi serial positif, maka
apabila:
d < d
L
= menolak Ho
d > d
U
= tidak menolak Ho
d
L
< d d
U
= pengujian tidak meyakinkan
2) Jika hipotesis nol (Ho) adalah bahwa tidak ada korelasi serial negatif,
maka jika:
d > 4- d
L
= menolak Ho
d < 4- d
U
= tidak menolak Ho
4- d
U
d 4- d
L
= pengujian tidak meyakinkan
Sebagai catatan, jika ada masalah autokorelasi maka model regresi yang
seharusnya signifikan (dari uji-F) menjadi tidak layak untuk dipakai.
26
Copyright@2006
Angkatan 2006 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
website: www.youngstatistician.com milist: stis44@yahoogroups.com
Cara mengatasi adanya autokorelasi adalah dengan melakukan
transformasi data dengan cara sebagai berikut (Gujarati, 1999):
Untuk data pertama :
i
V ln 1
2
|
|
.
|
\
|
.
(4)
Untuk data kedua dan seterusnya : (
1
ln ln
.
t i
V V
) (5)
dengan
2
1
d
=
.
|
.
|
\
|
=
=
=
.
1
2
1
2
2
(6)
R
2
terletak antara 0 dan 1. Jika R
2
= 1, berarti suatu kecocokan sempurna.
Jika R
2
= 0, berarti tidak ada hubungan antara variabel tak bebas dan variabel
bebas. Semakin besar nilai R
2
maka model semakin baik untuk digunakan.
28
Copyright@2006
Angkatan 2006 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
website: www.youngstatistician.com milist: stis44@yahoogroups.com
Jika regresi terdiri atas variabel bebas yang lebih dari dua, sebaiknya digunakan
R
2
yang disesuaikan yang diperoleh dari :
( )
( )
( ) 1
1
R 1 1
2 2
=
k n
n
R
a
(7)
dengan k = banyaknya parameter penduga dalam model
n = banyaknya percobaan
Pengujian Parameter
Pengujian penduga parameter memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat
keberartian penduga parameter yang digunakan melalui pengujian hipotesis. Jika
hipotesis ditolak maka dapat disimpulkan bahwa penduga parameter tersebut
signifikan atau berarti.
a. Uji-F
Uji F dilakukan untuk mengetahui keberartian model secara berama-sama.
Pengujian Hipotesis :
H
0
:
, 0 ...
2 1
= = = =
k
dengan k adalah peubah bebas
H
a
: minimal ada
0 =
i
, dengan i = 0,1,2,,k
Statistik uji yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut:
( )
( ) 1
=
k n SSE
k SSR
F
hit
(8)
dimana: k adalah banyaknya parameter yang diduga
n adalah banyaknya observasi
Keputusan :
( )( ) 1
s
k n k hit
F F
, maka H
0
diterima
( )( ) 1
>
k n k hit
F F
, maka H
0
ditolak
29
Copyright@2006
Angkatan 2006 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
website: www.youngstatistician.com milist: stis44@yahoogroups.com
Keputusan yang diharapkan adalah tolak H
0
yang berarti peubah-peubah
bebas yang dimasukkan ke dalam model secara bersama-sama
mempengaruhi peubah tidak bebas pada tingkat kepercayaan (1-
)
persen. Pengambilan keputusan dalam output SPSS juga dapat dilihat dari
tingkat signifikansinya < o yang ditetapkan maka keputusannya adalah H
0
ditolak.
b. Uji t
Uji t dilakukan untuk mengetahui keberartian dari masing-masing
penduga parameter secara parsial, apakah koefisien parsial yang diperoleh
tersebut mempunyai pengaruh atau tidak dengan asumsi bahwa variabel
tidak bebas lainnya konstan.
Hipotesisnya adalah :
H
0
:
0 =
i
) persen.
31
Copyright@2006
Angkatan 2006 Sekolah Tinggi Ilmu Statistik
website: www.youngstatistician.com milist: stis44@yahoogroups.com