Anda di halaman 1dari 3

NEKROSIS PULPA

No.Dokumen :
129/PKM-KJ/SOP/I/2022
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-3

UPT SIRAJUDDIN, SKM, M. Kes


PUSKESMAS
KAJANG Nip : 19721231 199303 1
019

1. Pengertian Nekrosis Pulpa adalah Kematian pulpa, dapat sebagian (parsial) atau
keseluruhan yang disebabkan oleh adanya bakteri, trauma atau
iritasi kimiawi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah perawatan nekrosis pulpa di
Puskesmas
3. Kebijakan Berdasarkan SK No. 04/PKM-KJ/TU.02/SK/I/2022 tentang pemberlakuan
standar operasional prosedur ( SOP )

4. Referensi  Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 284/MENKES/SK/IV/2006 Tentang Standar Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut;
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
H.K.02.02/Menkes/62/2015 tentang Panduan Praktek Klinis bagi
Dokter Gigi.
5. Prosedur / 1. Petugas mempersiapkan alat;
Langkah - 2. Petugas memanggil pasien;
3. Petugas mempersilahkan pasien untuk duduk di kursi
Langkah
gigi dengan nyaman;
4. Petugas melakukan cuci tangan dengan sabun, memakai sarung tangan
dan masker sebelum kontak dengan pasien;
5. Petugas melakukan anamnesa sesuai keluhan pasien seperti warna gigi
terlihat lebih gelap;
6. Petugas mencatat hasil kajian di rekam medis;
7. Petugas menuliskan diagnosa yang dikeluhkan oleh pasien ;
8. Petugas melakukan tindakan, yaitu :
a. Petugas memperkirakan kondisi kerusakan dan jaringan
pendukung yang masih ada. Pada dasarnya perlu penilaian
prognosis yang baik untuk perawatan mempertahankan gigi.
b. Petugas melakukan rujukan ke dokter Gigi untuk dilakukan
perawatan dan dipertahankan, apabila jaringan gigi yang tersisa
masih cukup kuat untuk tumpatan nekrosis pulpa dapat ditangani
dengan perawatan saluran akar ke Dokter Gigi Spesialis dan
dijelaskan pada pasien prosedur tindakan kedokteran pulpitis
irreversibl.
c. Perawatan saluran akar dapat dilakukan pada kasus gigi
dengan akar tunggal, dan gigi akar ganda yang lurus dengan
sudut pandang kerja pada orifice tidak terhalang,
d. Selain kasus tersebut, dokter gigi harus merujuk ke spesialis
konservasi gigi.

9. Gigi di indikasikan untuk dilakukan pencabutan, Apabila pendukung


gigi sudah tidak ada dan gigi dianggap sudah tidak layak untuk
dipertahankan (dari segi biaya, waktu atau kesanggupan pasien), maka
tindakan pencabutan menjadi pilihan utama.
1) Prosedur tindakan cabut tanpa penyulit;
2) Pemeriksaan Vitalitas;
3) Pemberian Antiseptik pada daerah Pencabutan dan anestesi;
4) Anastesi local/mandibular sesuai kebutuhan;
5) Pencabutan;
6) Periksa kelengkapan gigi dan periksa soket;
7) Kompresi soket gigi;
8) Instruksi pasca ekstraksi;
9) Bila perlu pemberian obat sesuai indikasi: antibiotik dan analgetik.
10. Petugas menyuruh pasien berkumur sekali ;
11. Petugas memberi dep dengan kapas di luka pencabutan;
12. Petugas mencuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan pasien
13. Petugas memberikan resep obat ;
14. Petugas menginstruksikan pada pasien untuk control ulang bila terjadi
keluhan ;
15. Petugas memberikan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada pasien
16. Petugas mencatat asuhan keperawatan gigi yang telah dilakukan

6. Diagram Alir

7. Unit Terkait 1. BP gigi


2. Rekam medis
3. Farmasi

8. Rekaman historis perubahan


Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai