Bab 5 Lap PKL
Bab 5 Lap PKL
IMPLEMENTASI PROGRAM
Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 2017 terdapat
178 juta anak didunia yang terlalu pendek berdasarkan usia dibandingkan
dengan pertumbuhan standar WHO. Prevalensi anak gizi kurang di seluruh
dunia adalah 28,5% dan di seluruh negara berkembang sebesar 31,2%.
Prevalensi anak gizi kurang di benua Asia sebesar 30,6% dan di Asia
Tenggara sebesar 29,4%. Permasalahan gizi kurang di Indonesia menurut
laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF yaitu diperkirakan sebanyak 7,8 juta
anak mengalami gizi kurang, sehingga UNICEF memposisikan Indonesia
masuk kedalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang mengalami gizi
kurang tinggi (WHO, 2017).
Anak yang tidak mendapatkan gizi cukup dan seimbang pada masa
pertumbuhannya akan mudah jatuh pada keadaan kurang energi protein
(KEP), disebabkan oleh kurangnya konsumsi pangan sumber enrgi yang
mengandung zat gizi mikro (zat tenaga, zat pembangun, lemak) atau
ketidakseimbangan antara konsumsi karbohidrat dan protein dengan
kebutuhan energi. Kurang energi protein (KEP) menurut berat ringannya
dapat dibagi atas Kurang Energi Protein (KEP) ringan dan Kurang Energi
Protein (KEP) berat. Kurang energi protein ringan disebut pula gizi ringan,
biasanya hanya ditemukan gangguan pertumbuhan berat atau gizi buruk selain
terdapat gangguan pertumbuhan juga terdapat gejala klinis yang khas dan
perubahan biokimiawi (Arif, N. 2015).
B. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai gizi kurang selama 60 diharapkan
pengetahuan ibu-ibu terhadap asi eksklusif di Dusun Suka Jaya 2 Desa
Kurungan Nyawa.
C. Tujuan khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan diharapkan
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian gizi kurang
2. Peserta dapat menjelaskan dampak gizi kurang
3. Peserta dapat menjelaskan faktor gizi kurang
4. Peserta dapat menelaskan penyebab gizi kurang
5. Peserta dapat menjelaskan bagaimana memberikan makanan bergizi
D. Materi penyuluhan
Terlampir
E. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
F. Media
1. Leaflet
2. Demonstrasi pembuatan dimsum sayur untuk makanan sehat anak
b. Tujuan umum
c. Tujuan khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan diharapkan :
1. Peserta dapat menjelaskan manfaat sayuran
2. Peserta dapat menerapkan dikehidupan sehari-hari
3. Peserta dapat mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada
wortel dan bayam
d. Metode demonstrasi
1. Ceramah
2. Produk olahan dimsum sayur
Terdapat tiga kata kunci dalam makanan (menu) berbasis gizi seimbang, yaitu
1) seimbang antara asupan (konsumsi) zat gizi dengan kebutuhan setiap orang
sehari; 2) seimbang jumlah antar kelompok pangan dan fungsi yaitu sebagai
sumber tenaga (pangan sumber karbohidrat dan lemak mencakup pangan pokok
yaitu serealia,umbiumbian,makanan, berpati;gula;buah/biji berminyak; lemak &
minyak), sebagai sumber pembangun (pangan sumber protein hewani, yang
dikenal sebagai lauk yaitu daging, telur, susu, ikan, serta pangan sumber nabati
yang dikenal sebagai pauk yaitu berasal dari kacangkacangan), sebagai sumber
pengatur (pangan sumber vitamin mineral yang berasal dari sayur dan buah);
serta 3) seimbang jumlah antar waktu makan berdasarkan kebiasaan frekuensi
makan sehari
Menu keluarga berasal dari pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
(B2SA) yaitu aneka ragam bahan pangan, (sumber karbohidrat, protein, maupun
vitamin dan mineral), yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat
memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan serta tidak tercemar bahan berbahaya
yang merugikan kesehatan. Pengolahan menu keluarga tersebut dapat
menggunakan Pangan lokal yang merupakan pangan baik sumber karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral yang diproduksi dan dikembangkan sesuai dengan
potensi sumber daya wilayah dan budaya setempat sehingga terpenuhi gizi
Seimbang yaitu susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman, aktivitas fisik, kebersihan dan berat
badan (BB) ideal.
1. Kecukupan gizi
2. Kebiasaan makan dan kesukaan terhadap makanan
3. Fasilitas/peralatan yang dimiliki
4. Tenaga yang mengerjakan
5. Musim, iklim, dan keadaan pasar
6. Biaya
MATERI DEMONSTRASI
A. Bayam dan wortel untuk isian dimsum
Bayam adalah sayuran hijau yang segar dan lezat. Biasanya para orang tua
sering menyajikan sayur bayam dengan tambahan pelengkap lain misal sayur
bayam dicampur sosis, wortel agar tampak menarik. Orang tua dapat juga
menyajikan sayur bayem dengan lauk lain dengan variasi baru untuk
menggugah selera anak-anak mengkonsumsi sayur bayam yang segar.
Adapaun manfaat bayam hijau yaitu kaya akan mineral penting, suply
vitamin yang meningkatkan kekebalan tubuh, mengandung antioksidan yang
tinggi, berfungsi sebagai pencahar alami, membuat balita lebih berenergi,
memperkuat tulang anak, memperkuat penglihatan , mendukung kesehatan
anak, makanan fungsional, dapat membunuh cacingan, mengusir bakteri dan
virus.
Wortel adalah sayuran yang segar dan menarik warnanya yaitu merah dan
kuning. Sayur ini sejak dini sudah diperkenalkan oleh orang tuanya dalam
kehidupan mereka. Hampir semua orang tua selalu menanamkan kebaikan
kepada anak-anaknya sejak dini termasuk dalam mengkonsumsi sayur dan
buah. Adapun manfaat wortel yaitu menjaga kesehatan mata, menjaga
tekanan darah dan kesehatan jantung, mendukung kesehatan pencernaan.,
menjaga daya tahan tubuh., mengurangi risiko kanker.
B. Cara pembuatan dimsum isi sayur bayam dan wortel
Hasil dari pertanyaan yang telah diberikan oleh mahasiswa, Sebagian besar
ibu-ibu berhasil menjawab pertanyaan yang menandakan bahwa peserta
penyuluhan telah memahami tentang B2SA.