Anda di halaman 1dari 10

BAB 5

IMPLEMENTASI PROGRAM

5.1 Pelaksanaan program

Suatu program dapat berhasil, kurang berhasil, ataupun gagal dalam


pelaksanaannya apabila terdapat outcomes atau hasil yang dicapai. Karena dalam
proses tersebut terdapat pengaruh berbagai unsur yang pengaruhnya bersifat
mendukung dan menghambat pencapaian sasaran suatu program.

Berdasarkan pengertian tersebut, bahwa yang dimaksut dengan pelaksanaan


program adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun
kelompok berbentuk pelaksanaan kegiatan yang didukung kebijakan, prosedur,
dan sumber data untuk membawa suatu hasil mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan.

Pelaksanaan program yang telah dilakukan di Desa Kurungan Nyawa Dusun


Suka Jaya 2 meliputi beberapa program yaitu :

1. Penyuluhan : Gizi kurang


Pokok pembahasan : Masalah Kesehatan gizi kurang
Sasaran : Ibu yang memiliki anak balita
Jam : 10 – selesai
Waktu : 60 menit
Tanggal : 30 Mei 2023
Tempat : RT 01 Dusun Suka Jaya 2
Pemateri : Mahasiswa gizi Universitas Mitra Indonesia
A. Latar belakang

Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 2017 terdapat
178 juta anak didunia yang terlalu pendek berdasarkan usia dibandingkan
dengan pertumbuhan standar WHO. Prevalensi anak gizi kurang di seluruh
dunia adalah 28,5% dan di seluruh negara berkembang sebesar 31,2%.
Prevalensi anak gizi kurang di benua Asia sebesar 30,6% dan di Asia
Tenggara sebesar 29,4%. Permasalahan gizi kurang di Indonesia menurut
laporan yang dikeluarkan oleh UNICEF yaitu diperkirakan sebanyak 7,8 juta
anak mengalami gizi kurang, sehingga UNICEF memposisikan Indonesia
masuk kedalam 5 besar negara dengan jumlah anak yang mengalami gizi
kurang tinggi (WHO, 2017).

Anak yang tidak mendapatkan gizi cukup dan seimbang pada masa
pertumbuhannya akan mudah jatuh pada keadaan kurang energi protein
(KEP), disebabkan oleh kurangnya konsumsi pangan sumber enrgi yang
mengandung zat gizi mikro (zat tenaga, zat pembangun, lemak) atau
ketidakseimbangan antara konsumsi karbohidrat dan protein dengan
kebutuhan energi. Kurang energi protein (KEP) menurut berat ringannya
dapat dibagi atas Kurang Energi Protein (KEP) ringan dan Kurang Energi
Protein (KEP) berat. Kurang energi protein ringan disebut pula gizi ringan,
biasanya hanya ditemukan gangguan pertumbuhan berat atau gizi buruk selain
terdapat gangguan pertumbuhan juga terdapat gejala klinis yang khas dan
perubahan biokimiawi (Arif, N. 2015).

B. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai gizi kurang selama 60 diharapkan
pengetahuan ibu-ibu terhadap asi eksklusif di Dusun Suka Jaya 2 Desa
Kurungan Nyawa.
C. Tujuan khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan diharapkan
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian gizi kurang
2. Peserta dapat menjelaskan dampak gizi kurang
3. Peserta dapat menjelaskan faktor gizi kurang
4. Peserta dapat menelaskan penyebab gizi kurang
5. Peserta dapat menjelaskan bagaimana memberikan makanan bergizi

D. Materi penyuluhan
Terlampir

E. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media
1. Leaflet
2. Demonstrasi pembuatan dimsum sayur untuk makanan sehat anak

Masalah : Pembuatan dimsum sayur untuk makanan


sehat anak
Pokok pembahasan : Sayur bayam dan wortel untuk isian dimsum
Sasaran : Ibu yang memiliki balita
Waktu : 60 menit
Tanggal : 6 Juni 2023
Tempat : Balai Desa Kurungan Nyawa
Pemateri : Mahasiswa gizi Universitas Mitra Indonesia
a. Latar belakang
Tanaman bayam (Amaranthus sp.L) merupakan salah satu jenis
sayuran daun daerah tropis seperti di indonesia. Bayam biasanya
dikonsumsi sebagai sayuran hijau dan banyak mengandung vitamin
serta mineral. Bayam sudah banyak dipromosikan sebagai sayuran
yang memiliki banyak kandungan gizi bagi penduduk negara
berkembang. Karena tanaman bayam memiliki kandungan gizi yang
tinggi, makan bayam sering disebut sebagai raja sayuran atau king of
vegetable (Ibrahim dkk, 2021).

Wortel terkenal dengan kandungan beta karoten yang sangat tinggi.


buahnya disertai dengan kandungan vitamin lain yaitu B dan E.
Vitamin A yang terdapat pada wortel dapat memiliki 2 fungsi yaitu
untuk menjaga Kesehatan mata serta dapat sebagai antioksidan.
Adapun jumlah beta karoten yang terdapat pada wortel mentah sebesar
34,94%. Tanaman wortel sering dimanfaatkan oleh masyarakat daam
bentuk sayuran, bahan masakan dan jus (Fitrianingsih dkk, 2020).

Wortel dan bayam merupakan jenis sayuran yang memiliki banyak


manfaat bagi tubuh tertama pada anak-anak. Untuk meningkatkan
minat konsumsi sayur pada anak-anak wortel dan bayam dapat
dimodifikasi dalam bentuk cemilan salah satunya yaitu dimsum.

Dimsum merupakan makanan khas cina yang disajikan dengan cra


dikukus dan biasanya dijadikan sebagai cemilan. Pengolahan dan
penyajian yang praktis serta rasanya yang gurih menjadikan olahan
dimsum disukai banyak masyarakat. Kita dapat memberi variasi isian
pada dimsum seperti bayam dan wortel untuk menarik minat anak-
anak dalam konsumsi sayur.

b. Tujuan umum

Setelah dilakukan demonstrasi pembuatan dimsum sayur untuk


variasi makanan sehat untuk anak, diharapkan para ibu yang memiliki
balita dapat menambah wawasan dan menu baru untuk cemilan enak,
sehat dan bergizi untuk anak mereka.

c. Tujuan khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan diharapkan :
1. Peserta dapat menjelaskan manfaat sayuran
2. Peserta dapat menerapkan dikehidupan sehari-hari
3. Peserta dapat mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada
wortel dan bayam

d. Metode demonstrasi
1. Ceramah
2. Produk olahan dimsum sayur

5.2 Materi penyuluhan B2SA

Konsumsi pangan merupakan faktor penting dalam menciptakan masyarakat


yang sehat, aktif, dan produktif. Pangan yang dikonsumsi harus merupakan
pangan yang cukup dalam segi jumlah maupun mutunya, dan tidak ada suatu
jenis pangan yang memiliki nilai gizi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi
manusia, maka konsumsi pangan harus memenuhi kaidah pangan beragam,
bergizi, seimbang, aman dan halal atau yang biasa disebut Pangan B2SA-H, yaitu
bergizi (memenuhi triguna makanan, yaitu sumber tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur yang dibutuhkan oleh setiap anggota keluarga), beragam (terdiri atas
beragam jenis pangan), seimbang (proporsional dengan kebutuhan gizi), aman
dan halal.

Jika konsumsi makan sehari-hari-hari kurang beranekaragam, maka akan


timbul ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang
diperlukan untuk hidup sehat dan produktif serta akan menimbulkan berbagai
penyakit. Dengan mengkonsumsi makanan sehari-hari yang beranekaragam,
kekurangan zat gizi pada jenis pangan yang satu akan dilengkapi oleh
keunggulan susunan zat gizi jenis pangan yang lain, sehingga diperoleh masukan
zat gizi yang seimbang.

Menu beragam, bergizi dan seimbang adalah susunan yang mengandung


berbagai komponen zat gizi untuk memenuhi kebutuhan tubuh untuk menjamin
kesehatan dengan jumlah yang berimbang antar kelompok pangan berdasarkan
citarasa, daya cerna, daya terima anggota keluarga dan kemampuan daya beli
keluarga. Penyusunan menu keluarga yang beragam, bergizi, seimbang dan aman
(B2SA) diarahkan pada pemanfaatan pangan lokal dan hasil pekarangan.

Terdapat tiga kata kunci dalam makanan (menu) berbasis gizi seimbang, yaitu
1) seimbang antara asupan (konsumsi) zat gizi dengan kebutuhan setiap orang
sehari; 2) seimbang jumlah antar kelompok pangan dan fungsi yaitu sebagai
sumber tenaga (pangan sumber karbohidrat dan lemak mencakup pangan pokok
yaitu serealia,umbiumbian,makanan, berpati;gula;buah/biji berminyak; lemak &
minyak), sebagai sumber pembangun (pangan sumber protein hewani, yang
dikenal sebagai lauk yaitu daging, telur, susu, ikan, serta pangan sumber nabati
yang dikenal sebagai pauk yaitu berasal dari kacangkacangan), sebagai sumber
pengatur (pangan sumber vitamin mineral yang berasal dari sayur dan buah);
serta 3) seimbang jumlah antar waktu makan berdasarkan kebiasaan frekuensi
makan sehari
Menu keluarga berasal dari pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
(B2SA) yaitu aneka ragam bahan pangan, (sumber karbohidrat, protein, maupun
vitamin dan mineral), yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat
memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan serta tidak tercemar bahan berbahaya
yang merugikan kesehatan. Pengolahan menu keluarga tersebut dapat
menggunakan Pangan lokal yang merupakan pangan baik sumber karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral yang diproduksi dan dikembangkan sesuai dengan
potensi sumber daya wilayah dan budaya setempat sehingga terpenuhi gizi
Seimbang yaitu susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memerhatikan prinsip keanekaragaman, aktivitas fisik, kebersihan dan berat
badan (BB) ideal.

Beragam dalam penggunaan jenis pangan sehingga semakin beragam,


semakin lengkap kandungan gizinya, Bergizi dalam hal ini mengandung zat gizi
makro (KH, protein, lemak) dan mikro (vitmin dan mineral), seimbang dalam hal
ini berkaitan dengan jumlah, jumlahnya harus sesuai dgn kebutuhan (usia, jenis
kelamin, aktivitas, BB ideal), kelompok pangan dan waktu makan dan aman
yaitu bebas bahaya kimia (BTP yang salah), fisik dan biologis.

Faktor faktor yang perlu diperhatikan dalam Menyusun menu

1. Kecukupan gizi
2. Kebiasaan makan dan kesukaan terhadap makanan
3. Fasilitas/peralatan yang dimiliki
4. Tenaga yang mengerjakan
5. Musim, iklim, dan keadaan pasar
6. Biaya

Prinsip Menyusun menu B2SA

1. Jumlah yang “berimbang” antar kelompok pangan sesuai dengan


fungsinya
2. Memiliki cita rasa yang diterima (sesuai selera dan budaya masyarakat)
3. Kemampuan daya beli masyarakat

Pengertian aman dalam B2SA

1. Bebasa dari cemaran (niologis, kimia, serpihan logam/kayu/batu dll)


2. Bebas dari bahan berbahaya (pewarna, pengawet, pemanis, pengenyal)
3. Penyiapan/pengolahan higienis
4. Alat saji higienis, tidak mengandung bahan berbahaya/membahayakan

MATERI DEMONSTRASI
A. Bayam dan wortel untuk isian dimsum
Bayam adalah sayuran hijau yang segar dan lezat. Biasanya para orang tua
sering menyajikan sayur bayam dengan tambahan pelengkap lain misal sayur
bayam dicampur sosis, wortel agar tampak menarik. Orang tua dapat juga
menyajikan sayur bayem dengan lauk lain dengan variasi baru untuk
menggugah selera anak-anak mengkonsumsi sayur bayam yang segar.
Adapaun manfaat bayam hijau yaitu kaya akan mineral penting, suply
vitamin yang meningkatkan kekebalan tubuh, mengandung antioksidan yang
tinggi, berfungsi sebagai pencahar alami, membuat balita lebih berenergi,
memperkuat tulang anak, memperkuat penglihatan , mendukung kesehatan
anak, makanan fungsional, dapat membunuh cacingan, mengusir bakteri dan
virus.

Wortel adalah sayuran yang segar dan menarik warnanya yaitu merah dan
kuning. Sayur ini sejak dini sudah diperkenalkan oleh orang tuanya dalam
kehidupan mereka. Hampir semua orang tua selalu menanamkan kebaikan
kepada anak-anaknya sejak dini termasuk dalam mengkonsumsi sayur dan
buah. Adapun manfaat wortel yaitu menjaga kesehatan mata, menjaga
tekanan darah dan kesehatan jantung, mendukung kesehatan pencernaan.,
menjaga daya tahan tubuh., mengurangi risiko kanker.
B. Cara pembuatan dimsum isi sayur bayam dan wortel

Bahan adonan dimsum Bahan saus cocol


200 gr ayam fillet 2 siung bawang putih
100 gr udang kupas 2 siung bawang merah
2 siung bawang putih 3 cabai rawit
1 butir putih telur 1 cabai merah besar
9 sdm tepung sagu 6 sdm saus sambal
½ sdm garam 1 sdm cuka
1 sdm gula 150 ml air
½ sdt merica 2 sdm minyak goreng
¼ kaldu jamur 2 sdt gula
3 sdm es batu ½ sdt kaldu jamur
2 sdt saus tiram
2 sdt minyak wijen
2 sdt kecap asin
50 gr wortel
15-20 kulit pangsit
50 gr bayam
50 gr wortel
50 gr crab stik
Langkah pembuatan :
 Masukkan ½ ayam, bawang putih, tepung sagu, putih telur, saus
tiram, kecap asin, minyak wijen, merica, garam, gula, kaldu jamur,
dan es batu kedalam copper lalu cincang hingga halus.
 Masukkan ½ ayam dan udang, cincang sebentar
 Pindahkan ke wadah, masukkan ½ bayam yang sudah dicincang
halus, aduk rata
 Ambil kulit dimsum, beri 1 sdm adonan lalu bungkus dan beri
parutan wortel/crab stik diatasnya
 Kukus dimsum 15-20 menit
 Untuk saus cocolan, cincang bawang putih, cabai rawit, dan bawang
merah. Tumis hingga harum lalu tambahkan air
 Masukkan saus sambal, cuka, gula, dan kaldu jamur. Masak hingga
mendidih
 Dimsum siap disajikan.

C. Hasil dan pembahasan

Berdasarkan penyuluhan yang dilakukan pada tgl 31 mei 2023 yaitu


penyuluhan mengenai b2sa kepada warga desa kurungan nyawa dusun suka
jaya 2 khususnya kepada para ibu yang memiliki balita dan anak-anak.
Mahasiswwa melakukan penyuluhan selama 60 menit setelah itu memberikan
pertanyaan kepada ibu-ibu yang hadir untuk mengetahui apakah para ibu
sudah mengerti dan memahami mengenai materi yang disampaikan yaitu
tentang B2SA.

Hasil dari pertanyaan yang telah diberikan oleh mahasiswa, Sebagian besar
ibu-ibu berhasil menjawab pertanyaan yang menandakan bahwa peserta
penyuluhan telah memahami tentang B2SA.

Anda mungkin juga menyukai