Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA-PROFESI HUKUM

(KKN-PH)
KELOMPOK III

LEMBAGA PENGEMBANGAN, PENELITIAN DAN PENGABDIAN


KEPADA MASYARAKAT (LP3M)
SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM CARITAS PAPUA
MANOKWARI
2023
LEMBAR PENGESAHAN
1 Nama Perguruan Tinggi : Sekolah Tinggi Ilmu Caritas Papua
2 Program Studi : Ilmu Hukum
3 Judul Program Kerja : Penghijauan
4 Lokasi KKN :
a. RT/RW : 03/04
b. Desa : Kampung Macuan
c. Kecamatan : Masni
d. Kabupaten/ Provinsi : Manokwari / Papua Barat
5 Kepala Kampung : SUGITO
6 Penganggungjawab Kelompok :
a. Nama : Desi D Nautani
b. NPM : 1430142010
c. Alamat : Kampung Arowi Pasir Putih Manokwari
d. NO HP : 082238208011

Manokwari, 7 Juli 2023

Menyetujui,
Dosen Pembimbing Lapangan, Ketua Kelompok

Yusti Foxdey Rahawarin, S.H., M.H.,CLA Daniel Wambruw

Mengetahui,
Ketua STIH Caritas Papua Kepala LP3M

Dr. Roberth K.R. Hammar, S.H., M.Hum., M.M., Imanuel I.R. Hammar, S.H., M.H., CLA.
CLA.
DAFTAR ISI

Halaman Judul...............................................................................................i
Lembar Pengesahan......................................................................................ii
Daftar Isi........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Situasi Dan Kondisi Lokasi ........................................................2
C. Identifikasi Permasalahan..........................................................3

BAB II RENCANA PROGRAM KERJA...................................................5


A. Matriks Rencana Program Kerja......................................................5
B. Deskripsi Rencana Program Kerja....................................................5
C. Target Luaran.....................................................................................9

BAB III PENUTUP....................................................................................11


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berisi kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kegiatan intrakurikuler yang
memadukan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan KKN tidak hanya
sekadar aktivitas pengabdian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi di
tengah masyarakat saja, akan tetapi dikembangkan sebagai media efektif bagi
mahasiswa dalam melakukan proses pembekalan diri melalui pemberdayaan
masyarakat.
Oleh sebab itu, rangkaian program KKN disusun secara terencana, terstruktur,
bertahap, serta dirancang dan dipersiapkan secara matang agar mampu melahirkan
perubahan-perubahan positif berkelanjutan dalam penyelesaian masalah-masalah
yang dihadapi masyarakat oleh mahasiswa dan masyarakat itu sendiri. Berdasarkan
Permendikbud 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, pengabdian
kepada masyarakat merupakan kegiatan yang wajib untuk dilaksanakan dalam
pelaksanaan MBKM. Pengabdian masyarakat melalui KKN merupakan salah satu
bentuk proses pembelajaran mahasiswa yang sistematis dan terstuktur dibawah
bimbingan Dosen.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kepadatan penduduk
terbesar di dunia, memungkinkan adanya masalah lingkungan yang ditimbulkan
akibat dari ulah manusia. Semakin meningkatnya jumlah penduduk akan
menimbulkan berbagai permasalahan sendiri mulai dari masing-masing individu
sampai dengan industri besar yang menghasilkan limbah industri. Pelestarian
lingkungan melalui kegiatan penghijauan merupakan salah satu upaya dalam
penyelamatan lingkungan.
Penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan
secara konseptual dalam menangani krisis Iingkungan. Begitu pentingnya sehingga
penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seturuh
Indonesia. Penghijauan ini
perlu dilakukan melalui pendidikan lingkungan hidup.
Pendidikan Lingkungan Hidup mampu memainkan peranannya untuk
membentuk manusia yang peduli terhadap lingkungannya sehingga dapat
meminimalisasi resiko-resiko kerusakan lingkungan (Simbolon, 2017). Pendidikan
lingkungan hidup dapat menghambat adanya polusi dan kegersangan di lingkungan
sekitar (Gunawan dan Guslinda, 2019). Aktivitas manusia tidakmungkin terlepas dari
lingkungan karena hakikatnya manusia salah satu komponen yang menempati ruang
di lingkungan itu sendiri (Ninsih, et al., 2018). Salah satu cara untuk menumbuhkan
rasa peduli terhadap lingkungan melalui pendidikan lingkungan terhadap Masyarakat
Kampung Macuan Kecamatan Masni Kabupaten Manokwari. Selain kegiatan
utama penghijauan melalui penanaman pohon guna meningkatkan kualitas
lingkungan. Juga program pendukung sosialisasi Kekerasan Dalam Rumah Tangga
(KDRT) dan juga dua program tambahan. Yaitu sosialisasi hukum hukum adat,dan
sisialisasi pengembangan daerah wisata di kampung masni kabupaten manokwari
Situasi dan Kondisi Lokasi
Kampung Macuan merupakan salah satu dari 23 (dua puluh tiga) kampung
yang termasuk dalam wilayah administrasi Distrik Masni Kabupaten Manokwari.
Tidak terdapat informasi pasti tentang luas kampung Macuan karena sampai saat ini
belum ada pemetaan batas – batas kampung yang dilakukan oleh pemerintah daerah,
akan tetapi menurut masyarakat kampung luasnya diperkirakan ±13 km2 yang
terbagi menjadi III RT dan IV RW. Batas – batas administrasi Kampung Macuan
adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara: Kampung Prafi Barat

b. Sebelah Timur: Kampung Aimasi

c. Sebelah Selatan : Kampung Wasegi

d. Sebelah Barat : Kampung Mawkan

Secara administrasi Kampung Macuan dipimpin oleh Kepala Kampung Bapak


Sugito dan terletak di sebelah utara Kabupaten Manokwari dengan jarak tempuh ±
63,76 km ke ibu kota kabupaten sedangkan jarak tempuh ke ibu kota distrik berjarak
± 10,96 km yang dapat ditempuh dengan mempergunakan sarana transportasi darat.
Setiap kepala Keluarga yang mengikuti Program Transmigrasi yang
menempati kampung Macuan sendiri mendapatkan kepercayaan dan hak yang berasal
dari pemerintah yaitu 1 Hektar Lahan Garapan, 250 Meter Persegi Lahan beserta
rumah layak huni untuk ditinggal serta 750 Meter Persegi lahan kelapa sawit untuk
dikelola. Selain pembekalan lahan Masyarakat transmigrasi kampung macuan juga
dibantu pemerintah selama satu tahun untuk kebutuhan bahan pokok makanan seperti
Beras, minyak tanah, minyak goreng, ikan kaleng, Gula, bumbu dapur,dan lain
sebagainya sebagai jaminan dari pemerintah untuk membantu kehidupan masyarakat
pada awal menempati kampung Macuan. Hingga saat ini di Tahun 2023 sesuai
dengan hasil survei, Kampung Macuan aman dan kondusif.

B. Identifikasi Permasalahan
Melalui hasil survei/observasi langsung ke desa Macuan tanggal 28 Juni 2023,
tampak beberapa masalah yang dihadapi oleh mayarakat, yakni :
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya penghijauan dan
pengelolaan lingkungan.
2. Di tambah lagi dengan pencemaran udara meningkat. Jalanan dipenuhi dengan
debu dan asap kendaraan bermotor sehingga kadar karbon dioksidamenjadi sangat
tinggi, udara semakin panas, serta kondisi lingkungan hidup yang kurang baik.
Manusia bernafas mengeluarkan kadar karbon dioksidayang bisa membuat suhu
semakin panas dan jika tidak ada pohon yang mengubah karbon dioksida
tersebut maka oksigen menjadi terbatas.
3. Bagaiman masyrakat dapat memhami perbedaan karakteristik antara indigeneous
people di dalam menjemuk
4. Sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang politik intrnasional atas pemenuhan
hak hak atas tanah adat
5. Kurangnya akses jualan yang baik
6. Kurang nya fasilitasi sanitasi yang memadai
7. Hampir setiap hari kita disuguhkan berita tentang kekerasan melalui berbagai
media cetak ataupun elektronik, salah satu bentuk kekerasan yang sering terjadi
adalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang banyak menimpa perempuan
dan anak, Kekerasan dalam rumah tangga terjadi karena berbagai faktor diantaranya,
adanya relasi kuasa yang tidak seimbang antara suami dan isteri, masalah keuangan,
perselingkuhan, serta kurangnya penghargaan terhadap hak anak. bahwa tindakan
kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) merupakan masalah yang kompleks dan
ancaman nyata baik secara fisik maupun non fisik yang harus ditangani secara
profesional dan bertanggungjawab. Tingginya angka kemiskinan, penganguran dan
angka putus sekolah serta rendahnya tingkat sebagian masyarakat Indonesia
khususnya perempuan dan anak merupakan faktor utama dan rentan menjadi korban
KDRT
BAB II
RENCANA PROGRAM KERJA
A. Matriks Rencana Program Kerja
Tabel 1 Matriks Rencana Progam Kerja

Jenis Tempat dan Mitra / Penanggungjawab Total


No Program Kerja Nama Kegiatan Sasaran/Target
Kegiatan Waktu Narasumber Kegiatan Anggaran
A. Program Utama
1. Program Kerja Penanaman pohon lokasi desa yang Kampung Narasumber: Daniel dan Ishak Rp1.000.000
Lingkungan Hidup bersama di memungkinkan Macuan / Dosen,
yang Inovatif lingkungan desa. untuk dilakukan Selasa, 11 Mahasiswa,
penanaman atau Juli 2023 Masyarakat
penghijauan. Penghijaua Pukul 09.00 dan Perangkata
Utamakan n WIT Sampai Desa
lokasi dengan Selesai
lahan terbuka

2. Peningkatan Sosialisasi Kajian Masyarakat Kantor Balai Narasumber : Desi dan Edha Rp1.005.000
Kesadaran Hukum Hukum Internasional Kampung Dan Kampung Ibu Yusti
Tentang Masyarakat Perangkat Desa Macuan / Foxday, S.H.,
Adat (Indiginous Macuan Selasa, 11 M.H., CLA
Sosialisasi
People) Target: 30 Juli 2023 Mahasiswa dan
Orang Pukul 09.00 Perangkat Desa
WIT Sampai
Selesai
B. Program pendukung
3. Peningkatan Sosialisasi Undang- Masyarakat Kantor Balai Narasumber: Sri Emi dan Frida Rp1.005.000
Kesadaran Hukum Undang tentang Kampung Kampung Ibu Agnes
Kekerasan Dalam Macuan (Ibu- Macuan/ Theresia Tuto,
Rumah Tangga (UU- Ibu dan Anak- senin,17juli S.H., M.H.
PKDRT) No. 23 tahun anak) 2023 Pukul
2004 Sosialisasi 09.00 - 10.00 Dosen dan
WIT Mahasiswa
Target: 30
Orang

B. Program Tambahan
4 Edukasi Kepada Lokakarya Tentang Masyarakat Kantor Balai Narasumber: Christofel dan Rp1.205.000
Masyarakat Tata Kelola Kampung Kampung Kampung Immanuel H. Basilius
Macuan Macuan Macuan/ senin, Pangaribuan,
24 juli 2023 S.Pd.M.Si/
Pukul 09.00 - Kepala Dinas
Lokakarya 10.00 WIT Pariwisata
Ekonomi
Target : 40 Kreatif dan
Orang Kebudayaan
Kabupaten
Manokwari
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

HAR TOTA
VO GA L
N
Uraian Kegiatan LU SATU HARG
O
ME AN A
(Rp) (Rp)
1 2 4 5 6
Program Kerja Lingkungan Hidup yang
I
Inovatif

1 250.000
1 Pengadaan Bibit B 2.500,
0 ,00
h 00
0
150.000
2 Peralatan L 150.00
1 ,00
s 0,00

O 600.000
3 Snack/Air Mineral 3 20.000
r ,00
0 ,00
g
1.000.0
SUB TOTAL I
00,00
Sosialisasi Hukum Internasional Tentang
II
Masyarakat Adat (Indiginous People)
225.000
1 Pengadaan ATK 3 L 7.500,
,00
0 s 00
180.000
2 Pengadaan Materi 3 B 6.000,
,00
0 h 00
600.000
3 Snack/Minum 3 M 20.000
,00
0 ³ ,00
1.005.0
SUB TOTAL II
00,00
II Sosialisasi Tentang Kekerasan Dalam Rumah
I Tangga
225.000
1 Pengadaan ATK 3 L 7.500,
,00
0 s 00
180.000
2 Pengadaan Materi 3 B 6.000,
,00
0 h 00
600.000
3 Snack/Minum 3 M 20.000
,00
0 ³ ,00
1.005.0
SUB TOTAL III
00,00
I Lokakarya Tentang Tata Kelola Kampung
V Macuan
225.000
1 Pengadaan ATK 3 L 7.500,
,00
0 s 00
180.000
2 Pengadaan Materi 3 B 6.000,
,00
0 h 00
800.000
3 Snack/Minum 4 M 20.000
,00
0 ³ ,00
1.205.0
SUB TOTAL IV
00,00
T
ot 4.215.0
al 00,00
B. Deskripsi Rencana Program Kerja
1. Program Kerja Lingkungan Hidup yang Inovatif (Prenghijauan)
Penghijauan adalah istilah yang sudah sangat kita kenal selama ini. Penghijauan
identik dengan penanaman pohon. Penghijauan tidak lain merupakan upaya
rehabilitasi lahan kritis dan lahan lainnya di luar kawasan hutan dengan maksud
untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi lahan sesuai
dengan kemampuan yaitu bagi kepentingan fungsi tata air, fungsi produksi, dan
fungsi perlindungan.
Tujuan dari penghijauan adalah untuk mengendalikan banjir dan erosi tanah,
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan merubah perilaku petani sebagai
pelestari sumberdaya alam.
Lahan-lahan kritis yang biasanya mudah terkena erosi dengan kesuburan tanah
yang rendah dan keterbatasan dalam masalah air, menyebabkan kegiatan
penghijauan dan pengembalian kesuburan tanah mutlak diperlukan.
Salah satu faktor utama penyebab rusaknya tanah adalah adanya aliran
permukaan tanah yang terjadi pada waktu hujan. Aliran hujan ini mengikis dan
menghanyutkan lapisan tanah bagian atas yang relative subur sehingga tingkat
kesuburan tanah di daerah tersebut semakin lama makin rendah
2. Peningkatan Kesadaran Hukum/Sosialisasi Kajian Hukum Internasional
Tentang Masyarakat Adat (Indiginous People)
Sosialisasi Keberlakuan Hukum Adat (Indiginous People)Dalam Sistem Hukum
Indonesia Pada Masyarakat Adat. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
dilatarbelakangi oleh semakin terpojoknya posisi hukum adat yang pada
dasarnya sudah hidup dan mengakar dalam kehidupan masyarakat adat.
Lemahnya sosialisasi dan pemahaman masyarakat akan arti penting hukum adat
dan kelestariannya. Hal ini disebabkan oleh salah satunya pandangan masyarakat
lemahnya posisi hukum adat di dalam system hukum di Indonesia, sehingga
masyarakat lebih memilih menggunakan hukum positif dibandingkan hukum
adat. Tujuan Sosialisasi
kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap eksistensi hukum adat
meningkat terlihat dari kesimpulan sosialisasi dimana ada komitmen untuk
menjaga kelestarian dan menerapkan hukum adat dalam kehidupan
bermasyarakat karena kedudukan hukum adat sebagai bagian dari sejarah
panjang kebudayaan dan peradaban nusantara.
3. Peningkatan Kesadaran Hukum/Sosialisasi Undang-Undang tentang
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (UU-PKDRT) No. 23 tahun 2004
Kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT) adalah tindakan yang dilakukan di
dalam rumah tangga baik oleh suami, istri, maupun anak yang berdampak buruk
terhadap keutuhan fisik, psikis, dan keharmonisan hubungan sesuai yang
termaktub dalam pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan
Kekerasan dalam Rumah Tangga. Berkaitan hal tersebut dalam rangka upaya
menurunkan angka kekerasan dalam rumah tangga, KKN-PH kelompok III
berinisiatif melakukan sosialisasi untuk memberikan pengetahuan kepada
masyarakat Desa Macuan. Sosialisasi yang dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK dengan
Sumber Ibu Agnes Theresia Tuto, S.H., M.H.
Dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pencerahan
terhadap masyarakat Desa Macuan mengenai pentingnya mengetahui seluk
beluk KDRT termasuk definisi, bentuk-bentuk, upaya pencegahan, dan prosedur
penaganan KDRT. Sosialisasi ini pula diharapkan dapat menjadi upaya prefentif
terhadap kasus KDRT di Desa Macuan.
4. Edukasi Kepada Masyarakat/ Lokakarya Tentang Tata Kelola Kampung
Macuan.
Di Indonesia banyak desa-desa memiliki keunikan memiliki potensi
dikembangkan menjadi desa wisata sepanjang memperoleh sentuhan
dari masyarakat, pengelola atau pemerintah sebagai instansi pembina.Dalam
usaha mengembangkan suatu desa menjadi desa wisata diperlukan sosialisasi,
Pengelolaan Desa Wisata Berbasis Potensi Lokal”, yaitu: (1) Memberikan
pemahaman mengenai Desa Wisata dan pengelolaannya melalui pembahasan
yang disederhanakan; (2) Memberikan pengarahan tentang pengorganisasian
pengelola Desa Wisata serta tugas pokok dan fungsinya; dan (3) Memberikan
arahan mengenai langkah-langkah pelaksanaan teknis pengelolaan desa wisata.
Setiap desa harus berusaha memunculkan hal-hal yang unik dan kreatif untuk
menarik minat wisatawan. Karena berwisata tidak hanya mengunjungi lokasi
wisatanya untuk sekedar hiburan atau refreshing saja, tapi wisatawan bisa juga
belajar dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari setiap perjalanan
wisata untuk diceritakan kembali kepada teman, saudara atau khalayak ramai,
sehingga minat berwisata akan tergugah.

C. Target Luaran
Target luaran kegiatan KKN di kampung Macuan distrik Masni kabupaten
Manokwari Papua Barat adalah sebagai berikut:
1. Seluruh warga masyarakat senantiasa menjaga dan melestarikan lingkungan.
2. Warga masyarakat khussnya Wanita dan Anak-anak memiliki pengetahuan
mengenai tindakan pencegahan menegenai Kekeranasan dalam Rumah Tangga.
3. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan kedudukan hukum
adat serta kerifan lokal serta mendorong aparatur desa, Tokoh Masyarakat, Tokoh
Perempuan Tokoh Agam dan Tokoh Adat untuk menggalakkan pemahaman
masyarakat tentang materi muatan hukum adat yang hidup dan berkembang dalam
masyarakat desa Macuan
4. Meningkatkan kreatifitas Masyarakat Desa untuk mengali potensi wisata di sesa
Macuan Distrik Masni Kabupaten Manokwari

BAB III
PENUTUP

Demikian Rencana Program Pelaksanaan KKN-PH STIH Caritas Papua


dibuat dan disusun berdasarkan kesepakatan dan koordinasi dengan berbagai pihak
yang tekait dan dipersiapkan untuk digunakan sebaik-baiknya bagi peserta KKN-
PH.Kuliah Kerja Nyata pada tahun 2023 berjenis Kuliah Kerja Nyata Profesi Hukum
(KKN-PH). KKN-PH merupakan keterpaduan yang bersifat implementatif dari Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat. Kegiatan pemberdayaan pada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan
kegiatan Lingkungan hidup melalui penanaman pohon guna meningkatkan kualitas
lingkungan yang baik yang akan berdampak pada kesejahtraan masyarakat kampung
macuan meluli sosialisai hukum adat dan pengembangan daerah wisata dengan
harapan dapat mengurangi permasalahan-permasalahan yang ada sehingga terbentuk
masyarakat manjemuk dengan berbagai latar belakan dan budaya yang berbeda
dengan melibatibatkan partisipasi masyarakat Kampung Macuan Distrik Masni
Kabupaten Manokwari.

Anda mungkin juga menyukai