Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

KANTOR WILAYAH PROPINSI PAPUA BARAT


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB MANOKWARI
Jln. Sabang No.04. telp.(0986)211387-211744. Fax. (0986)211744– Kode Pos. 98311

LAPORAN PROFILING

1. DETEKSI GANGGUAN KAMTIB, BERANTAS NARKOBA, SINERGI D ENGAN APARAT


PENEGAK HUKUM DAN BACK TO BASIC PENGAMANAN

 DETEKSI DINI GANGGUAN KAMTIB


Sistem keamanan di Lapas Kelas IIB Manokwari pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk
mewujudkan kehidupan dan penghidupan yang teratur, aman dan tertib. Upaya ini dilakukan
dengan terencana, terarah dan sistematis sehingga dapat menjamin terselenggaranya kegiatan
perawatan tahanan dan pembinaan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dalam rangka
mencapai tujuan Pemasyarakatan.

Untuk menjamin tercapainya tujuan Pemasyarakatan dibutuhkan situasi dan kondisi yang aman
dan tertib sehingga perlu dilakukan langkah-langkah pelaksanaan deteksi dini kerawanan
gangguan keamanan dan ketertiban dengan cara melaksanakan tugas pokok dan fungsi keamanan
dan ketertiban di seluruh jajaran Pemasayarakatan, Melalui langkah – langkah progresif dan tepat
untuk menindak lanjuti dan memberikan solusi terbaik.

Adapun langkah-langkah deteksi dini gangguan Kamtib yang telah kami lakukan antara lain :
1. Memperbaiki kawat duri di seluruh tembok lapas dengan cara melapisi seng
2. Optimaslisasi CCTV
3. Pemeriksaan dan pemusnahan senjata tajam dan barang-barang terlarang
4. Dll

 BERANTAS NARKOBA
Lembaga Pemasyarakatabn (Lapas) Kelas IIB Manokwari berkomitmen dalam memberantas
peredaran narkoba dan meminimalisir gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) di lapas. Hal
ini dibuktikan dengan dilakukannya penggeledahan blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan
(WBP).

 SINERGI DENGAN APARAT PENEGAK HUKUM


Lapas Manokwari selalu bersinergi dan berkoordinasi dengan Aparat Penegak
Hukum (APH) lainnya, seperti TNI,POLRI dan Badan Narkotika Nasional Manokwari dalam upaya
Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba di dalam lapas. Hal
ini sesuai dengan arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan,Bapak Reynhard Silitonga, tentang
tiga kunci Pemasyarakatan Maju, yakni deteksi dini gangguan kamtib, berantas peredaran
narkotika, serta sinergi dengan APH dan pihak terkait.
2. STRATEGI DALAM MENCEGAH GANGGUAN KAMTIB
Gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) yang terjadi di berbagai lembaga pemasyarakatan
(Lapas) memiliki dampak terhadap lingkungan internal lapas maupun terhadap masyarakat diluar
lapas. Oleh karena itu kami telah melakukan strategi dalam mencegah gangguan Kamtib, antara
lain :
1. Melakukan pengontrolan sarana dan prasarana penunjang pengamanan.
2. Melakukan perawatan peralatan penunjang pengamanan
3. Dll

3. TINDAK LANJUT HASIL PELANGGARAN GANGGUAN KAMTIB


Penegakan hukum sangat diperlukan dalam penanganan pelanggaran peraturan disiplin
Warga Binaan Pemasyarakatan. Tujuan hukuman disiplin sebagai bentuk sanksi administrasi
adalah untuk memperbaiki dan mendidik Warga Binaan Pemasyarakatan yang melakukan
pelanggaran disiplin. Oleh sebab itu setiap Petugas Pemasyarakatan yang berwenang
menghukum wajib memeriksa lebih dahulu dengan seksama Warga Binaan Pemasyarakatan yang
melakukan pelanggaran disiplin.
Hampir semua Warga Binaan Pemasyarakatan yang ada di dalam Lembaga
Pemasyarakatan Klas II B Manokwari yang melakukan pelanggaran disiplin yang dilakukan
tersebut karena penyalahgunaan handphone dan penyalahgunaan narkotika di dalam Blok-Blok
kamar yang ditempati oleh Warga Binaan Pemasyarakatan, dan tidak hanya itu saja ada juga yang
melakukan penganiayaan atau pemukulan terhadap sesama Narapidana lainnya di dalam Lapas,
entah itu alasan tidak cocok ataupun karena kesalahpahaman saja yang membuat antar
Narapidana tersebut melakukan tindakan penganiayaan atau pemukulan.
Kesesuaian tata cara pelaksanaan sanksi administrasi bagi warga binaan pemasyarakatan
yang ada di dalam Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Manokwari sudah efektif karena
menggunakan dan melaksanakan hukuman disiplin sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 6
Tahun 2013 dan peraturan lain yang sudah ada.
Kendala yang muncul ketika dalam memberikan sanksi bagi warga binaan
pemasyarakatan yang melanggar tata tertib yaitu :
1. Yang bersangkutan masih berstatus sebagai Tahanan
2. Efektif hukuman disiplinnya menunggu putusan Pengadilan, setelah menjadi Narapidana baru
bisa Hukuman Disiplinnya dilaksanakan.

4. PENGUATAN AGGOTA JAGA


Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIB Manokwari, bersama Kepala Kesatuan
Pengamanan Lapas, melakukan penguatan dan arahan kepada anggota regu pengamanan Lapas
Manokwari, bahwa Anggota satuan pengamanan agar bekerja dengan baik. Laksanakan tugas
berdasarkan prosedur yang sudah ditetapkan. terutama memberikan pelayanan, memberikan
rasa aman kepada Warga Binaan Permasyarakatan (WBP), serta meningkatkan keamanan
ketertiban (kamtib) lapas agar lebih kondusif. Lakukan deteksi dini terhadap hal yang membuat
gangguan kamtib.
5. HARMONISASI ANTAR PEJABAT DI UPT
Harmonisasi antar pejabat masing-masing bagian di Lapas Kelas IIB Manokwari sangatlah penting
dalam melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan Pemasyarakatan, karena tanpa harmonisasi
antar Pejabat tujuan dari Pemasyarakatan tersebut tidak akan tercapai, karena itu untuk
mewujudkan keharmonisan antar Pejabat di Lapas Kelas IIB Manokwari kami telah melakukan hal-
hal sebagai berikut :
1) Pengawalan yang dilakukan oleh Bagian Pengamanan umtuk kegiatan yang dilakukan oleh
Bagian Pembinaan
2) Dll

Anda mungkin juga menyukai