PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
D. GAMBARAN LEMBAGA/INSTITUSI
1. Deskripsi Organisasi
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pacitan merupakan Unit
Pelaksana Teknis yang berada dibawah naungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Tugas Pokok pada Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Pacitan adalah melaksanakan
perawatan terhadap para tersangka dan terdakwa.
Rumah Tahanan Negara Klas IIB Pacitan terletak di Jalan
Ronggowarsito No. 05 Kelurahan Baleharjo, Kecamatan
Pacitan, Kabupaten Pacitan. Rumah Tahanan Negara Kelas IIB
Pacitan memiliki kapasitas sebanyak 78 orang. Jumlah Warga
Binaan Pemasyarakatan pada ………. sebanyak …. orang.
Rumah Tahanan Kelas IIB Pacitan sendiri memiliki 3 pintu
utama, yaitu pintu 1 (Portir) yang merupakan pintu terdepan
sebelum pegawai atau pengunjung masuk untuk digledah
terlebih dahulu sebelum melewati pintu 2 sedangkan pintu
terakhir adalah pintu 3 (Blok). Pintu ini merupakan pintu terakhir
sebelum memasuki blok hunian di Rutan Kelas IIB Pacitan.
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Pacitan memiliki visi dan misi,
yaitu:
1. Visi Organisasi.
Mewujudkan pelayanan prima terhadap para warga
binaan pemasyarakatan serta penegakan hukum oleh
petugas yang professional, berwibawa, berwawasan,
dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa guna
mencapai Reformasi Birokrasi Pemasyarakatan.
2. Misi Organisasi.
Misi Rutan Klas IIB Pacitan adalah akronim dari “ASRI”
yang dijabarkan sebagai berikut :
a) AMAN
Melaksanakan tugas sehari hari dengan
mengedepankan pada pelayanan yang cepat, tepat
dan ramah terhadap warga binaan dan masyarakat
dengan menjunjung tinggi HAM, akan tetapi tetap
Waspada Jangan-Jangan, harus selalu diingat.
b) SOLID
Menjunjung tinggi solidaritas sesama Petugas
Pemasyarakatan dengan tidak mengabaikan tugas
pokok dan fungsi sesuai dengan peraturan yang
berlaku
c) RELIGIUS
Petugas Rutan Pacitan harus selalu meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, supaya mempunyai moral dan mental yang
handal guna menghindari KKN.
d) IPTEK
Petugas Rutan Pacitan harus menguasai Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi yang semakin
berkembang dalam upaya mendukung pelaksanaan
tugas sehari hari.
E. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI UNIT KERJA
- Kedudukan
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman
Republik Indonesia No.: M.04-PR.07.03 Tahun 1985
tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan
Negara dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara,
Kesatuan Pengamanan RUTAN mempunyai tugas
melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban
RUTAN.
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada Pasal
14, Kesatuan Pengamanan RUTAN mempunyai fungsi :
a. Melakukan administrasi keamanan dan ketertiban Rutan;
b. Melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap
tahanan;
c. Melakukan pemeliharaan keamanan dan ketertiban
Rutan;
d. Melakukan penerimaan, penempatan dan
pengeluaran tahanan serta memonitor keamanan
dan tata tertib tahanan pada tingkat pemeriksaan;
e. Membuat laporan dan berita acara pelaksanaan
pengamanan dan ketertiban.
KARUTAN
TATA USAHA
HARI AGUSTOMO. S.Pd
REGU
PENGAMANA
N
A. URAIAN TUGAS JABATAN(PESERTA)
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) adalah rencana dan target
kinerja yang harus dicapai oleh pegawai dalam kurun waktu
penilaian tertentu dan disepakati pegawai dan atasannya.
Berikut adalah SKP penulis :
URAIAN TUGAS
ISU
No Isu A K P K Total
1. Masih Kurangnya informasi kepada 3 2 1 2 8
Keluarga WBP tentang aturan barang
Bawaan kunjungan
2. kurangnya inventaris di pos menara 4 1 1 2 9
Aktual :
Kekhalayakan
1: Masalah sederhana
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1: Masuk akal
2: Realistis
Isu yang di prioritaskan tentang “kurang optimalnya fasilitas air untuk WBP”
Penyebab Akibat
Penyakit yang di
Surrounding Sistem
sebabkan air kurang
- Air Sumur bor yang - terbiasa dengan keadaan bersih
Kurang bersih air seperti itu
-Ketidakpedulian terhadap Ketidaknyamanan
Kualitas air WBP
Kurang optimal
-bisa melihat peluang
mekanisme
- pola pikir yang berbeda pengetahuan yang kurang dari para
pelayanan kepada
WBP akan pentingnya
para WBP
kebersihan air
Komplain dari
keluarga WBP
Skill Suppliers
Dari diagram fishbone tersebut, penyebab yang bisa kami temukan adalah sebagai
berikut:
1. Air sumur bor yang kurang bersuh.
2. Ketidakpedulian wbp terhadap kualitas air.
3. Pengetahuan yang kurang dari para WBP akan pentingnya kebersihan air.
Oleh:
NIP :199903082020121001
NIP 199903082020121001
Telah Disetujui
Pada Hari ……………...Tanggal.............................2021
Pembimbing Mentor
………………………… ..................................
NIP…………………….. NIP……………………
Mengetahui
Kepala Balai Pendidkan dan Pelatihan Hukum dan Hak Asasi
Manusia Jawa Tengah dan Kepala Balai Pendidikan dan
Pelatihan Keagamaan Denpasar