LAPAS CIBINONG
TAHUN ANGGARAN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong merupakan unit pelaksana
teknis pemasyarakatan yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
pokok Kementerian Hukum dan HAM RI di bidang pemasyarakatan narapidana/anak
didik. Bangunan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong dibangun pada
tahun 2008 dan berlokasi di Jl. TMP. Pondok rajeg Kabupaten Bogor.
Sesuai dengan keberadaannya sejak awal dibangun sampai saat ini, Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong telah melaksanakan tugas dan fungsinya
sesuai yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan. Untuk
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi di Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong, serta memberikan gambaran tentang berbagai
hal yang telah dilaksanakan serta hambatan-hambatan dalam pelaksanaan tugas,
secara berkala dilakukan evaluasi yang salah satunya melalui Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) merupakan
instrumen yang digunakan oleh instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban
untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
organisasi. Sistem AKIP ini terdiri dari komponen-komponen yang merupakan satu
kesatuan, yaitu perencanaan strategis, perencanaan kinerja, pengukuran dan
evaluasi kinerja, dan pelaporan kinerja. Sebagai implementasi SAKIP inilah maka
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun menjadi tindak
lanjut dari proses pengukuran kinerja.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dibuat sebagai
implementasi Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah dalam rangka pertanggung jawaban pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi lembaga berdasarkan perencanaan stratejik yang telah ditetapkan. Untuk
melakukan pelaporan pengukuran pencapaian kinerja pada Tahun 2019, maka
dibuatkan LAKIP tahun 2019.
LAKIP Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong Tahun 2019
dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai :
1. Keberhasilan maupun kegagalan pencapaian kegiatan dan sasaran selama
bulan Januari sampai dengan Desember tahun berjalan.
2. Kendala-kendala yang ditemui dalam pelaksanaan kegiatan dan usaha-
usaha yang dilakukan untuk kelancaran pelaksanaan tugas Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong.
Sedangkan tujuan penyusunan LAKIP adalah :
1. Sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi
Organisasi di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong;
2. Untuk mengetahui tingkat capaian kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas
II A Cibinong selama periode Januari sampai dengan Desember tahun
berjalan;
3. Untuk bahan masukan bagi Jajaran Pimpinan Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM Jawa Barat, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan
Kementerian Hukum dan HAM dalam menentukan kebijakan strategis pada
masa mendatang.
LAKIP Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong merupakan perwujudan
kewajiban organisasi untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan
pelaksanaan misi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong dalam mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Penyusunan LAKIP ini
juga merupakan salah satu perwujudan tekad untuk senantiasa bersungguh-
sungguh mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan
yang didasarkan pada prinsip-prinsip ”good governance”.
B. Struktur Organisasi
Susunan Organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong terdiri atas:
1. Kepala Kepala Lapas;
2. Kepala Urusan Tata Usaha;
3. Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan
4. Kepala Seksi Binadik
5. Kepala Seksi Kegiatan Kerja
6. Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban
Pada tingkatan di bawah Kepala Lapas terdapat empat eselon 5 yang masing-
masing mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
a. Urusan Tata Usaha
Tugas :
Melakukan urusan perencanaan, kepegawaian dan keuangan, tata usaha,
perlengkapan dan rumah tangga serta penyiapan bahan evaluasi dan
penyusunan laporan.
b. Seksi Binadik
Tugas :
Memberikan Bimbingan Pemasyarakatan Narapidana anak didik.
c. Seksi Kegiatan Kerja
Tugas :
Memberikan Bimbingan Kerja, mempersiapkan Sarana Kerja dan
Mengelola hasil kerja.
d. Seksi Kemanan dan Ketertiban
Tugas :
Mengatur jadwal tugas, penggunaan perlengkapan dan pembagian tugas
pengamanan , menerima laporan harian dan berita acara dari satuan
pengamanan yang bertugas serta menyiapkan laporan berkala di bidang
keamanan dan menegakkan tata tertib.
e. Seksi Kesatuan Pengamanan Lapas
Tugas :
Menjaga Keamanan dan Ketertiban LAPAS.
C. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan.
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak.
4. Undang – Undang RI nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan.
6. Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata
Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
7. Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2006 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
8. Peraturan Pemerintah RI Nomor 99 Tahun 2012 Tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan
Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 57 Tahun 1999 Tentang Kerjasama
Penyelenggaraan Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan.
10. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah.
11. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi.
12. Peraturan Menteri Hukum dan HAM No 29 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM.
13. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 28 Tahun 2014 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
14. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor : M.HH-05.OT.01.01 tahun 2011 tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Kehakiman Nomor M.01-PR.07.03 Tahun 1985
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan;
15. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No:
PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah
16. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
17. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
18. Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 7 Tahun 2015 Tentang
Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2015-2019.
19. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-19.PR.01.01
Tahun 2015 Tentang Rencana Strategis Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan Tahun 2015-2019.
20. Keputusan Kepala LAN No: 239/IX/2003 tentang Pedoman Penyusunan
LAKIP.
21. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No:
KEP/135/M.PAN/9/2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi LAKIP.
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Kinerja
Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-
19.PR.01.01 Tahun 2015 tanggal 11 Juni 2015 tentang Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Pemasyarakatan tahun 2015-2019, ditetapkan bahwa visi, misi dan tujuan
dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan adalah merupakan visi, misi, dan tujuan
yang harus dipedomani oleh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan. Visi, misi, dan
tujuannya Lapas Kelas II A Cibinong adalah sebagai berikut:
1. Visi dan Misi
Visi : Memulihkan kesatuan hubungan hidup, kehidupan dan
penghidupan warga binaan Lapas Kelas IIA Cibinong sebagai
individu, anggota masyarakat dan mahluk Tuhan Yang Maha
Esa dan menjadikannya menjadi manusia Indonesia yang
mandiri.
Misi : Melakukan pembinaan terhadap warga binaan
pemasyarakatan, baik mental, spiritual, intelektual, fisik, sikap
dan perilaku, serta kemandirian.
Melaksanakan perawatan terhadap warga binaan
Melakukan bimbingan mempersiapkan sarana dan
pengelolaan hasil kerja
Memelihara jaminan perlindungan Hak Asasi Manusia
terhadap warga binaan selama menjalani pidana
Melaksanakan Urusan Tata Usaha dan Rumah Tangga
kantor.
2. Tujuan.
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi serta didasarkan pada isu-
isu dan analisis strategis. Tujuan Lapas kelas IIA Cibinong untuk mendukung
upaya pencapaian visi dan misi adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelaksanaan sistem
pemasyarakatan.
b. Terbangunnya kelembagaan yang akuntabel, transparan dan berbasis
kinerja.
c. Terwujudnya sinergi dengan institusi terkait dan masyarakat dalam
penyelenggaraan pemasyarakatan.
d. Terwujudnya reintegrasi sosial WBP secara sehat dalam hidup,
kehidupan, dan penghidupan.
e. Terpenuhinya kebutuhan dasar WBP.
f. Terlindunginya dan terpeliharanya benda sitaan dan barang rampasan
negara.
g. Terwujudnya keamanan dan ketertiban UPT Pemasyarakatan.
h. Meningkatnya profesionalisme dan budaya kerja petugas
pemasyarakatan yang bersih dan bermartabat.
i. Terwujudnya penyelenggaraan pemasyarakatan berbasis teknologi
informasi (menuju e-government).
3. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang menggambarkan sesuatu
yang akan dicapai melalui serangkaian kebijakan, program dan kegiatan
prioritas agar penggunaan sumber daya dapat efisien dan efektif. Sasaran
yang ditetapkan berdasarkan visi, misi, tujuan dan nilai organisasi adalah
sebagai berikut :
a. Perspektif Stakeholder
Meningkatnya kesadaran hukum WBP dan tahanan
Meningkatnya kualitas pelayanan pemasyarakatan
Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang pemasyarakatan
Meningkatnya produktifitas WBP menuju manusia mandiri yang
berdaya guna
b. Perspektif Proses Internal
Meningkatkan standarisasi pelayanan pemasyarakatan.
Meningkatkan koordiasi dan kerjasama
Meningkatkan kualitas pengawasan internal pemasyarakatan
Meningkatkan partisipasi public dalam mendorong reintegrasi sosial
c. Perspektif Pengembangan Organisasi
Mengembangkan kompetensi, integritas, profesionalisme dan etos
kerja petugas pemasyarakatan
Mengembangkan iklim dan budaya kerja yang kondusif
Optimalisasi proses pemasyarakatan berbasis teknologi informasi
d. Perspektif Anggaran
Peningkatan akuntabilitas
B. Perjanjian Kinerja
Perjanjian Kinerja pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cibinong
merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara Kepala
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong yang menerima
amanah/tanggungjawab/kinerja dengan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat. Dengan demikian, Perjanjian
Kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat
penerima amanah kepada atasan langsungnya.
Perjanjian Kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang akan
diwujudkan oleh Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong dalam kurun waktu
satu tahun dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Berikut akan
diuraikan target kinerja tahun 2019 sesuai dengan indikator setiap sasaran serta
kegiatan yang dilakukan dalam upaya mencapai target kinerja yang telah ditetapkan
dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2019. Capaian kinerja Lembaga Pemasyarakan
Kelas IIA Cibinong Tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Capaian Kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong Tahun 2019
SASARAN INDIKATOR
NO NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
Meningkatkan 1 Indeks Kepuasan
Kuliatas Masyakat terhadap
1 100% 100% 100%
Penyelenggaraan Layanan
Pemasyaakatan Pemasyarakatan
Meningkatnya 1 Presentase mantan
produktivitas narapidana/anak
narapidana/anak yang berhasil
2 90% 90% 100%
menuju manusia
mandiri yang
berdaya guna
Meningkatnya 1 Menurunnya
ketaatan hokum presentase
mantan residivisi
3 100% 100% 100%
narapidana, anak
dan kilen
pemasyarakatan
Meningkatnya 1 Presentase
kualitas kegiatan tahanan yang
pembinaan mendapatkan
narapidana, perawatan dan
pelayanan pengadministrasian
4 tahanan, sesuai dengan 100% 100% 100%
pembimbingan standar
klien
pemasyarakatan
dan pengelolaan
basan baran
2 Prsentase tindak
lanjut pengaduan dan
pelangaran kode etik
penyelenggaraan 100% 100% 100%
pemasyarakatan
sesuai dengan
standar
C. Alokasi Anggaran
Pelaksanaan program dan kegiatan pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Cibinong sesuai dengan DIPA T.A. 2019 memperoleh dukungan anggaran sebesar
Rp. 18.749.032.000,- Dengan perincian sebagai berikut, Pagu anggaran belanja
dapat dilihat pada Tabel 2.2.
SASARAN INDIKATOR
NO NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
Meningkatkan 1 Indeks Kepuasan
Kuliatas Masyakat terhadap
1 100% 100% 100%
Penyelenggaraan Layanan
Pemasyaakatan Pemasyarakatan
Meningkatnya 1 Presentase mantan
produktivitas narapidana/anak
narapidana/anak yang berhasil
2 90% 90% 100%
menuju manusia
mandiri yang
berdaya guna
Meningkatnya 1 Menurunnya
ketaatan hukum presentase
mantan residivisi
3 100% 100% 100%
narapidana, anak
dan kilen
pemasyarakatan
Meningkatnya 1 Presentase
kualitas kegiatan tahanan yang
pembinaan mendapatkan
narapidana, perawatan dan
pelayanan pengadministrasian
4 tahanan, sesuai dengan 100% 100% 100%
pembimbingan standar
klien
pemasyarakatan
dan pengelolaan
basan baran
2 Prsentase tindak
lanjut pengaduan
dan pelangaran
kode etik
100% 100% 100%
penyelenggaraan
pemasyarakatan
sesuai dengan
standar
50000
40000 Series3
29474
30000 Series2
20000 14737 Series1
7423 16528
10000 3646 Series4
0 273
28 0 486 0 1906
0 953 0 0 0 0 39 8262
175 0 0
2080 4131 4220
0 9
3 76 35
18 532 1018
266 136 260
135 68 530 1055 2110 0 0
Gambar 3.1 Grafik Survey Layanan Kunjungan Lapas Kelas IIA Cibinong Tahun
2019
a. Kelengkapan data layanan kunjungan yang up to date pada tahun 2019 dapat
dilihat pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kelengkapan Data Layanan Kunjungan Tahun 2019
Jenis Data Kriteria/ Kontent Status Capaian
( %) (%)
Layanan 1. Pendaftaran Kunjungan 90% 98%
Kunjungan
2. Manajeman Pemanggilan 100% 98%
Antrian
3. Manajeman Ruang Kunjungan 100% 98%
4. Pemanggilan WBP 100% 98%
5. Manajeman Ruang Kunjungan 100% 98%
persentase media layanan informasi yang telah digunakan Lapas Kelas II A
Cibinong dalam melaksanakan layanan informasi, telah memanfaatkan beberapa
media layanan informasi, yaitu :
Tabel 3.5.Persentase Media Layanan Informasi Lapas Kelas IIA Cibinong.
Media Informasi Sudah Belum Capaian
Digunakan Digunakan
Website/Blog √ 90%
Touchscreen (Self √ 90%
Service)
Banner/Leflet √ 90%
Papan Informasi √ 90%
Ruang Layanan √ 90%
Informasi
Media Sosial (Twiter, √ 90%
Facebook, dll)
Berdasarkan data tersebut diatas maka capaian sub indikator ini adalah 90 %
atau 6 media informasi dari 6 media informasi yang wajib digunakan sesuai standar.
Target dari indikator ini pada Tahun 2019 adalah sebesar 90%. Sehingga
capaian dari inidkator ini mencukupi dari target yang telah ditetapkan.
Namun demikian terdapat beberapa catatan dalam pencapaian indikator ini,
yaitu:
1. Minimnya sarana dan prasarana yang ada.
2. Minimnya anggaran yang ada yang mendukung pelaksanaan layanan
informasi.
3. Minimnya petugas yang memiliki kapasitas dalam memberikan layanan
informasi.
Indikator 2
Meningkatnya Produktivitas narapida/anak menuju manusia mandiri yang
berdaya guna
SASARAN INDIKATOR
NO NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
Meningkatnya 1 Presentase mantan
produktivitas narapidana/anak
narapidana/anak yang berhasil
2 90% 90% 100%
menuju manusia
mandiri yang
berdaya guna
Tabel 3.7
Jumlah Narapidana dan Tahanan yang Mendapatkan Pembinaan Keagamaan
Total 588
Sumber : Kasi Binadik Lapas Cibinong
Berdasarkan dari tabel diatas Narapidana yang mengikuti program usulan
pembinaan integrasi adalah 588 narapidana dari total 1449 WBP ini belum
mencapai sesuai target 40 % dikarenakan :
1. Ada ketentuan yang harus dipenuhi ketika ingin mengikuti program usulan
pembinaan integritas
2. Keterlambatan penyampaian hak integrasi dari pusat kepada Unit pelaksana
teknis di Lapas Kelas IIA Cibinong.
Indikator 3
Meningkatnya ketaatan hukum mantan narapidana, anak, dan kilen
pemasyarakatan
Tabel 3.8 Indikator 3 Peningkatan Ketaatan hokum mantan narapidana, anak, dan kilen
pemasyarakatan
SASARAN INDIKATOR
NO NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
Meningkatnya 1 Menurunnya
ketaatan hokum presentase
mantan residivisi
3 100% 100% 100%
narapidana, anak
dan kilen
pemasyarakatan
Berdasarkan data tersebut diatas maka capaian sub indikator ini adalah
tahanan dan narapidana yang sakit tahun 2019
SASARAN INDIKATOR
NO NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
Meningkatnya 1 Presentase
kualitas kegiatan tahanan yang
pembinaan mendapatkan
narapidana, perawatan dan
4 pelayanan tahanan, pengadministrasian 100% 100% 100%
pembimbingan klien
sesuai dengan
pemasyarakatan dan
standar
pengelolaan basan
baran
2 Prsentase tindak
lanjut pengaduan
dan pelangaran
kode etik
100% 100% 100%
penyelenggaraan
pemasyarakatan
sesuai dengan
standar
Sumber : Kamtib Lapas Cibinong
- Kegiatan Pemenuhan Kebutuhan Sandang [500 NAPI x 2 STEL] 1.000,00 NAPI 80.000 80.000.000
B Pemenuhan Sarana Makan Minum 65.649.000
521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 65.649.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
- Penyediaan Peralatan Makan Minum 1.000,00 NAPI 40.000 40.000.000
- Penyediaan Peralatan Dapur 1,00 THN 25.649.000 25.649.000
C Pemenuhan Perlengkapan Mandi 30.000.000
521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 30.000.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
- Kegiatan Pemenuhan Perlengkapan Mandi 1.000,00 NAPI 30.000 30.000.000
E Perlengkapan Medis Poliklinik 74.000.000
521811 Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi 14.000.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
- Pengadaan Obat-obatan bagi WBP 1,00 THN 14.000.000 14.000.000
521832 Belanja Barang Persediaan Lainnya 60.000.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
- Penyediaan Perlengkapan Medis Poliklinik 1,00 THN 12.000.000 12.000.000
- Pengadaan Obat-obatan bagi WBP 1,00 THN 48.000.000 48.000.000
F Ekstra Voeding 84.000.000
521211 Belanja Bahan 84.000.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
- Kegiatan Pemberian Ekstra Voeding bagi WBP selama bulan Puasa 1.400,00 NAPI 60.000 84.000.000
G Perawatan Kesehatan WBP 500.000
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 500.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
- Biaya Rawat Inap di Rumah Sakit 1,00 THN 500.000 500.000
H Pemulasaraan 500.000
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya 500.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
- Kegiatan Pemulasaraan bagi WBP 1,00 THN 500.000 500.000
5252.005.S02 Pelaksanaan Kegiatan Rehabilitasi Sosial 32.780.000
051 Skrining dan Asesmen 4.150.000 U
A Pelaksanaan Skrining dan Asesmen 4.150.000
521211 Belanja Bahan 4.000.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
- Tes Urine [10 ORG x 2 KEG] 20,00 OK 150.000 3.000.000
- ATK 1,00 PKT 1.000.000 1.000.000
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 150.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
- Transport Petugas Asesmen Awal [1 ORG x 1 KEG] 1,00 OK 150.000 150.000
052 Layanan Rehabilitasi Sosial 26.980.000 U
A Asesmen Lanjutan 1.650.000
521211 Belanja Bahan 1.500.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
- Tes urine [10 ORG x 1 KEG] 10,00 OK 150.000 1.500.000
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 150.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
- Transport Petugas Asesmen Lanjutan [1 ORG x 1 KEG] 1,00 OK 150.000 150.000
B Konseling adiksi 900.000
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 900.000 RM
( KPPN.023-B O G O R )
PERHITUNGAN TAHUN 2019 SD/
KODE PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT/SUBOUTPUT/ CP
KOMPONEN/ SUBKOMP/ AKUN/ DETIL VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
REALISASI
Kegiatan Pagu Jumlah
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Layanan Pembinaan Narapidana - - 5.000.000 14.900.000 6.250.000 9.250.000 1.200.000 - 3.000.000 1.500.000 7.000.000 48.100.000
% Realisasi 61.500.000 0,00% 0,00% 8,13% 24,23% 10,16% 15,04% 1,95% 0,00% 4,88% 2,44% 0,00%
Progress Realisasi 0,00% 0,00% 8,13% 32,36% 42,52% 57,56% 59,51% 59,51% 64,39% 66,83% 66,83% 66,83%
Layanan Perawatan Narapidana/tahanan 849.393.437 959.843.083 932.533.196 912.283.998 872.473.786 975.887.127 830.395.403 827.624.156 4.500.000 1.604.882.767 884.720.419 996.227.628 10.650.765.000
% Realisasi 10.652.034.000 7,97% 9,01% 8,75% 8,56% 8,19% 9,16% 7,80% 7,77% 0,04% 15,07% 8,31% 9,35%
Progress Realisasi 7,97% 16,98% 25,74% 34,30% 42,49% 51,66% 59,45% 67,22% 67,26% 82,33% 90,64% 99,99%
Layanan Keamanan dan Ketertiban - - 9.000.000 4.900.000 - 6.000.000 3.000.000 - 4.000.000 - - 5.000.000 31.900.000
% Realisasi 36.000.000 0,00% 0,00% 25,00% 13,61% 0,00% 16,67% 8,33% 0,00% 11,11% 0,00% 0,00% 13,89%
Progress Realisasi 0,00% 0,00% 25,00% 38,61% 38,61% 55,28% 63,61% 63,61% 74,72% 74,72% 74,72% 88,61%
Layanan Dukungan Manajemen Satker - 1.500.000 2.000.000 2.100.000 431.000 5.000.000 2.100.000 2.150.000 1.650.000 7.300.000 - 2.800.000 27.031.000
% Realisasi 38.710.000 0,00% 3,87% 5,17% 5,42% 1,11% 12,92% 5,42% 5,55% 4,26% 18,86% 0,00% 7,23%
Progress Realisasi 0,00% 3,87% 9,04% 14,47% 15,58% 28,50% 33,92% 39,48% 43,74% 62,60% 62,60% 69,83%
Kegiatan Industri dalam Lapas - - - - - 4.160.000 5.525.000 2.100.000 - 18.380.000 9.835.000 - 40.000.000
% Realisasi 40.000.000 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 10,40% 13,81% 5,25% 0,00% 45,95% 24,59% 0,00%
Progress Realisasi 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 10,40% 24,21% 29,46% 29,46% 75,41% 100,00% 100,00%
Layanan Perkantoran 522.479.651 779.257.451 753.690.159 833.017.873 1.260.117.779 814.467.817 1.123.126.993 747.446.837 711.470.097 489.845.464 478.474.545 727293750 9.240.688.416
% Realisasi 7.920.788.000 6,60% 9,84% 9,52% 10,52% 15,91% 10,28% 14,18% 9,44% 8,98% 6,18% 6,04% 9,18%
Progress Realisasi 6,60% 16,43% 25,95% 36,47% 52,38% 62,66% 76,84% 86,27% 95,26% 101,44% 107,48% 116,66%
Total Pagu 18.749.032.000
Total Realisasi 1.371.873.088 1.740.600.534 1.702.223.355 1.767.201.871 2.139.272.565 1.814.764.944 1.959.822.396 1.577.220.993 724.620.097 2.103.528.231 1.363.194.964 1.738.321.378 20.002.644.416
% Realisasi 7,32% 9,28% 9,08% 9,43% 11,41% 9,68% 10,45% 8,41% 3,86% 11,22% 7,27% 9,27%
% Progres Realisasi 7,32% 16,60% 25,68% 35,11% 46,52% 56,19% 66,65% 75,06% 78,92% 90,14% 97,41% 106,69%
C. Analisis Rasio Keuangan Kaitannya dengan Pencapaian Kinerja
Dalam suatu sistem pengelolaan keuangan di satuan kerja di Lapas Kelas IIA
Cibinong terkait dengan kegiatan realisasi program perlu ditetapkan standar atau
acuan untuk lebih kegiatan yang lebih efektif dan efisien serta akuntabel.
Untuk itu diperlukan suatu pengukuran kinerja keuangan
sebagai tolak ukur dalam penetapan kebijakan keuangan pada tahun anggaran
selanjutnya. Pengukuran kinerja sangat penting untuk menilai akuntabilitas
pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan.
Akuntabilitas bukan sekedar kemampuan menunjukan bagaimana uang publik
dibelanjakan, akan tetapi meliputi kemampuan yang menunjukan bahwa uang publik
tersebut telah dibelanjakan secara ekonomis, efektif dan efisien.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Lapas Kelas IIA Cibinong
Pengukuran kinerja keuangan secara umum mencakup 3 (tiga) bidang
yang saling terkait antara satu dengan yang lainnya, meliputi :
1) Analisis penerimaan, yaitu analisis mengenai kemampuan
dalam menggali potensi sumber-sumber pendapatan ;
2) Analisis pengeluaran, yaitu analisis mengenai seberapa besar biaya-biaya dari
suatu pelayanan kepada masyarakat dan faktor-faktor yang menyebabkan
biayabiaya tersebut meningkat ;
3) Analisis anggaran, yaitu analisis mengenai hubungan antara pendapatan,
belanja dan proyeksi tahun mendatang.
Salah satu alat untuk menganalisis kinerja pemerintah daerah dalam
mengelola keuangan daerahnya adalah dengan melakukan analisis rasio
terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai salah satu perwujudan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah
dalam mempertanggungjawabkan kegiatan dan anggarannya, Lembaga
Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2019. LAKIP ini menyajikan informasi mengenai
capaian kinerja seluruh rangkaian program dan kegiatan Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Cibinong, baik dari aspek finansial maupun non-finansial, selama tahun
2019 secara komprehensif sebagai wujud pertanggung jawaban publik (public
accountability).
LAKIP ini disusun berdasarkan dokumen Perencanaan Kinerja dan dokumen
Perjanjian Kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong pada tahun 2019
yang mengacu sepenuhnya pada Rencana Strategis Kementerian Hukum dan HAM
RI Tahun 2015-2019 dan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
tahun 2015-2019.
Secara garis besar capaian kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Cibinong pada Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Capaian Kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cibinong
Dari hasil capaian tersebut, maka Target kinerja Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Cibinong adalah sebesar 100 % dengan realisasi sebesar 100%. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Cibinong
tahun 2019 telah memenuhi target. Capaian kinerja Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II A Cibinong berdasarkan hasil penghitungan di atas sudah termasuk kategori
Baik.
CAPAIAN KINERJA LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KELAS II A CIBINONG TAHUN 2019
SASARAN INDIKATOR
NO NO TARGET REALISASI CAPAIAN
STRATEGIS KINERJA
Meningkatkan 1 Indeks Kepuasan
Kuliatas Masyakat terhadap
1 100% 100% 100%
Penyelenggaraan Layanan
Pemasyaakatan Pemasyarakatan
Meningkatnya 1 Presentase mantan
produktivitas narapidana/anak
narapidana/anak yang berhasil
2 90% 90% 100%
menuju manusia
mandiri yang
berdaya guna
Meningkatnya 1 Menurunnya
ketaatan hokum presentase
mantan residivisi
3 100% 100% 100%
narapidana, anak
dan kilen
pemasyarakatan
Meningkatnya 1 Presentase
kualitas kegiatan tahanan yang
pembinaan mendapatkan
narapidana, perawatan dan
pelayanan pengadministrasian
4 tahanan, sesuai dengan 100% 100% 100%
pembimbingan standar
klien
pemasyarakatan
dan pengelolaan
basan baran
2 Prsentase tindak
lanjut pengaduan
dan pelangaran
kode etik
100% 100% 100%
penyelenggaraan
pemasyarakatan
sesuai dengan
standar
sudah cukup maksimal. Hal ini tidak lepas dari peran serta seluruh elemen
organisasi Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cibinong yang terlibat dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi, program strategis serta partisipasi publik melalui
berbagai kemitraan dengan stake holder.
Selama proses pencapaian hasil, berbagai kendala dan permasalahan
seringkali timbul sebagai faktor penghambat. Secara umum permasalahan yang
menjadi hambatan yang berpengaruh terhadap efisiensi dan efektifitas capaian
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong adalah sebagai berikut :
1. Kurangnya sarana dan prasarana layanan dan minimnya pemahaman
petugas atas budaya pelayanan serta SOP mengenai pelayanan
kunjungan yang kurang efektif dan efisien.
2. Tidak adanya pembinaan lanjutan bagi narapidana yang sudah bebas serta
hasil pembinaan yang tidak maksimal.
3. Kurangnya tenaga medis pelaksana rehabilitasi serta tidak adanya
anggaran untuk program rehabilitasi.
4. Minimnya anggaran sarana dan prasarana pembinaan keterampilan,
minimnya kualitas dan kuantitas SDM yang melakukan program
pembinaan, serta minimnya minat narapidana untuk mengikuti pembinaan
kemandirian.
5. Tidak adanya tenaga infrastruktur tetap, sulitnya pemasaran untuk hasil
karya narapidana, serta minimnya anggaran untuk pebinaan keterampilan
kerja.
6. Pelayanan administrasi tergantung dengan internet, kurang pahamnya
petugas tentang mekasnisme pengarsipan dokumen, dan keterlambatan
administrasi dari penegah hukum lainnya.
7. Belum optimalnya SDP integrasi, terlambatnya litmas dari bapas, serta
kurangnya kelengkapan administrasi pengusulan integrasi.
8. Kondisi overkapasitas di lapas, kurang maksimalnya pemenuhan
pelayanan kebutuhan dasar, dan meningkatnya gangguan kesehatan
terhadap WBP.
9. Tidak terlayaninya WBP yang sakit secara menyeluruh.
10. Tidak terlayaninya WBP yang sakit secara khusus, serta tidak tuntasnya
program pelayanan kesehatan khusus.
11. WBP yang jarang/tidak pernah dibesuk oleh keluarganya serta masyarakat
yang enggan mengadu karena keluarga mereka.
12. Minimnya ketaatan petugas untuk melaksanakan SOP serta sulitnya
mengendalikan peredaran HP dan narkoba.
13. Minimnya kualitas dan kuantitas SDM dalam penanggulangan keamanan
dan ketertiban serta tidak jeranya narapidana yang diambil tindakan atas
pelanggaran.
14. Rendahnya budaya kerja, penguasan teknologi, minimnya monitoring
pelaksanaan tugas layanan internal perkantoran.
B. Saran
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan di atas maka guna
meningkatkan kinerja Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Cibinong khususnya
dalam pencapaian sasaran perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menguatkan koordinasi antara Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA
Cibinong dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa
Barat, Ditjen Pemasyarakatan dan Sekretariat Jenderal serta pihak lain
yang terkait dalam pelaksanaan tugas pemasyarakatan.
2. Meningkatkan kapasitas SDM Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Cibinong melalui kegiatan bimbingan teknis, pelatihan, diklat teknis
pemasyarakatan dan kegiatan coaching serta mentoring dari pimpinan.
3. Meningkatkan alokasi anggaran Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A
Cibinong dalam rangka memenuhi kebutuhan standar kegiatan-kegiatan
teknis pemasyarakatan
4. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan
tugas pemasyarakatan.
5. Meningkatkan dan menguatkan sistem pengawasan baik terhadap warga
binaan pemasyarakatan maupun terhadap petugas pemasyarakatan.