Anda di halaman 1dari 64

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI.

KANTOR WILAYAH SULAWESI TENGAH


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB LUWUK
Jln. P. Kalimantan NO. 267 Luwuk
Telepon : (0461) 21778, 21779 Faksimili (0461) 21778
Laman : www.lapasluwuk.com, Email : lapasluwuk@rocketmail.com

Nomor : W24.PAS.PAS.3.UM.05.04 - 393 Luwuk, 04 April 2024


Sifat : Penting
Lampiran : 1 (Satu) Dokumen
Hal : Laporan Pelaksanaan Deteksi Dini
Triwulan I Tahun 2024 pada Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk

Yth. Kepala kantor Wilayah


Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tengah
Cq. Kepala Divisi Pemasyarakatan
Di –
PALU

Menindaklanjuti surat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS.05-


UM.01.01-85 pada tanggal 27 Maret 2024 tentang Pemberitahuan Pengiriman Laporan
Bidang Pengamanan dan Intelijen Tahun 2024. Bersama ini dengan hormat kami
sampaikan Laporan Pelaksanaan Deteksi Dini Triwulan I Tahun 2024 pada Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk (Terlampir).

Demikian kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Kepala

EFENDI WAHYUDI, A,Md.I.P., S.Sos., M.Si.


NIP. 197009121993031001

Tembusan
1. Direktur Jenderal Pemasyarakatan
2. Arsip
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI.
KANTOR WILAYAH SULAWESI TENGAH
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB LUWUK
Jln. P. Kalimantan NO. 267 Luwuk
Telepon : (0461) 21778, 21779 Faksimili (0461) 21778
Laman : www.lapasluwuk.com, Email : lapasluwuk@rocketmail.com

LAPORAN AKSI PERUBAHAN DETEKSI DINI POTENSI GANGGUAN KEAMANAN


DAN KETERTIBAN

A. PENDAHULUAN
1. UMUM
Sebagai institusi pemerintahan dibidang hukum yang berada dibawah
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Luwuk merupakan Unit Pelaksana teknis Pemasyarakatan yang bertanggung
jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Sulawesi Tengah yang didirikan pertama kali pada tahun 1958, berlokasi di
kelurahan soho kabupaten banggai Sulawesi tengah dengan kapasitas hunian
80 orang,seiring dengan perkembangan dan meningkatnya pelaku pelanggar
hukum di kabupaten banggai,berdasarkan surat keputusan Menteri kehakiman
Republik indonesia Nomor M.01.PR.07.03 Tahun 1985 tanggal 26 februari 1985
tentang organisasi dan tata kerja Lembaga Pemasyarakatan maka tanggal 30
september 1985 Lapas Kelas IIB Luwuk resmi di pindahkan ke jalan pulau
Kalimantan nomor 267 kelurahan simpong kecamatan luwuk selatan kabupaten
banggai provinsi Sulawesi tengah dengan luas bangunan 5.375 m2 dan luas
tanah 25.905 m2 dengan kapasitas 227 orang dan bangunan lapas yang lama
kini di fungsikan sebagai balai pemasyarakatan luwuk.
Penyusunan Laporan Deteksi Dini pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas
IIB Luwuk Tahun 2024 dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai
gambaran umum secara spesifik dan terperinci dari Lembaga Pemasyarakatan
Kelas IIB Luwuk sebagai salah satu bagian dari data pelengkap instrument
pendeteksian dini gangguan keamanan dan ketertiban.

2. Maksud dan Tujuan


Kegiatan deteksi dini kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban
pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk dilakukan untuk
mendapatkan gambaran terhadap potensi terjadinya gangguan keamanan
dan ketertiban. Dengan melakukan deteksi dini yang baik dan terukur serta
hasil yang akurat, maka kita dapat melakukan langkah-langkah dan upaya
antisipasi terhadap segala kemungkinan gangguan keamanan dan
ketertiban yang akan terjadi serta untuk meningkatkan kewaspadaan dini.
3. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban
mencakup Petugas, Warga Binaan dan Masyarakat di sekitar Lingkungan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk.

4. Dasar
a. Undang – Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan ;
b. Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Anak;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan
Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
e. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana Dalam Keadaan Tertentu (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 34);
f. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 33 Tahun 2015
tentang Pengamanan Pada Lapas dan Rutan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1528);
g. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2017
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib Lembaga Pemasyarakatan dan
Rumah Tahanan Negara;
h. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 7 Tahun 2023
tentang Intelijen Pemasyarakatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2023 Nomor 129);
i. Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-416.PK.01.04.01
Tahun 2015 tentang Standar Pencegahan Gangguan Keamanan dan
Ketertiban Lapas dan Rutan.
j. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 8 Tahun 2024
tentang Penyelenggaraan Keamanan dan Ketertiban pada Satuan Kerja
Pemasyarakatan.

B. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN.


Dalam pelaksanaannya Unit Intelijen Pemasayarakatan pada Lembaga
Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk melakukan pengumpulkan data dan
informasi secara sistematis serta berkesinambungan terkait potensi gangguan
keamanan dan ketertiban di lingkup Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Luwuk.

Selanjutnya dalam upaya pencegahan terjadinya gangguan kamtib,


Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk telah melakukan upaya-upaya
sebagai berikut :

1. Memberikan arahan kepada pegawai terkait surat edaran tentang Gangguan


Keamanan dan Ketertiban.
2. Melakukan Pembinaan Kepribadian agama pengajian rutin untuk WBP
muslim dan ibadah rutin untuk yang non muslim dan Kemandirian terhadap
Warga Binaan Pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk.
3. Melaksanakan pemenuhan kebutuhan pangan Warga Binaan
Pemasyarakatan dengan cukup dan layak.
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan Warga Binaan Pemasyarakatan.
5. Memberikan layanan kunjungan untuk WBP.
6. Memfasilitasi komunikasi antara WBP dengan keluarganya melalui
penyediaan Warung Telpon (Wartel Pas) dan Sivpas (Sistem Video call
Pemasyarakatan).
7. Melaksanakan pemenuhan hak-hak WBP seperti Hak Asimilasi, Cuti
Bersyarat, Cuti Mengunjungi Keluarga, Cuti Menjelang Bebas, Remisi, dan
Pembebasan Bersyarat.
8. Melakukan Penggeldahan Kamar Hunian setiap 2-4 kali dalam sebulan.
9. Berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum dalam hal ini TNI/POLRI
guna penaggulangan gangguan keamanan dan ketertiban.

C. HASIL YANG DICAPAI


Adapun hasil yang dicapai adalah petugas mampu melaksanakan deteksi
dini peringatan dini dan cegah dini terhadap potensi gangguan, ancaman
gangguan dan gangguan nyata yang mungkin akan akan terjadi sewaktu-waktu ,
dengan adanya kegiatan peningkatan keamanan dan pengamanan ini petugas
mampu melaksanakan 3 kunci pemasyarakatan maju dan Back To Basic

D. SARAN DAN KESIMPULAN


1. Simpulan
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk memiliki kapasitas 227
orang dan jumlah penghuni saat ini sebanyak 431 orang warga binaan.
Ini berarti Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk mengalami
kelebihan penghuni sebanyak 90% dari total kapasitas yang ada. Kami
berharap agar dapat diberi dukungan berupa sarana dan prasarana agar
dapat memberikan pelayanan yang maksimal,serta dapat meningkatkan
keamanan dan ketertiban dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB
Luwuk. Untuk saat ini kami masih melengkapi sarana dan prasarana
yang belum ada.

2. Saran
Semoga dapat diupayakan untuk sarana pengamanan yang
memadai agar dapat meningkatkan keamanan dan ketertiban dalam
lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk . Serta diberikan
pelatihan yang berkelanjutan bagi para Petugas Pemasyaraktan agar
semakin baik kedepannya.
E. PENUTUP
Demikian Laporan pelaksanaan kegiatan peningkatan keamanan dan
pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Luwuk kami buat untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Luwuk, 04 April 2024


Kepala

EFENDI WAHYUDI, A,Md.I.P., S.Sos., M.Si.


NIP. 197009121993031001
KEGIATAN PEMERIKSAAN TERALIS BLOK WARGA BINAAN DAN LINGKUNGAN
BLOK HUNIAN
KEGIATAN BRIFING PENGUATAN TUSI
ANGGOTA REGU PENGAMANAN DAN STAF KEAMANAN
KEGIATAN TES URINE OLEH PERAWAT LAPAS
KEGIATAN DETEKSI DINI INSTALASI LISTRIK,GENSET, AIR, DAN KONTROL
KUNCI CADANGAN
KEGIATAN KOORDINASI DENGAN APH PENANGGULANGAN BENCANA
KEBAKARAN
KEGIATAN KOORDINASI DENGAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
DAERAH KABUPATEN BANGGAI
KEGIATAN PEMERIKSAAN PETUGAS P2U TERHADAP PENGUNJUNG
MENGGUNAKAN METAL DETECTOR DAN PEMERIKSAAN BARANG BAWAAN
PENGUNJUNG
PEMERIKSAAN PERALATAN PENGAMANAN
KEGIATAN PENGGELEDAHAN BLOK HUNIAN
KEGIATAN SAMBANG KE POLRES BANGGAI
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI.
KANTOR WILAYAH SULAWESI TENGAH
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB LUWUK
Jln. P. Kalimantan NO. 267 Luwuk
Telepon : (0461) 21778, 21779 Faksimili (0461) 21778
Laman : www.lapasluwuk.com, Email : lapasluwuk@rocketmail.com

Lapas Kelas IIB Luwuk

Nilai bobot (nilai Nilai bobot potensi


Element pemenuhan (TSC)
Ideal) ganguan keamanan

I. REGISTRASI DAN KLASIFIKASI


72 50 22
Pencatatan Resmi 18 18 0
Barang Barang WBP 10 2 8
Klasifikasi 20 11 9
Kamar/Blok Hunian 10 7 3
Mapenaling 14 12 2

II. PERAWATAN 126 110 16


Akomodasi dan Sanitasi 32 22 10
Pemberitahuan Sakit dan Kematian 14 14 0
Perawatan Medis 50 44 6
Pelayanan Makanan dan Minuman tersedia
30 30 0
dalam kualitas dan kuantitas yang layak

III. PEMBINAAN NARAPIDANA DAN


154 104 50
PELAYANAN TAHANAN
Asas dasar 2 2 0
Program 14 8 6
Hubungan Sosial dan Assimilasi 12 12 0
Olahraga 14 1 13
Buku 10 10 0
Agama 18 18 0
Pendidikan dan pelatihan kejuruan 26 2 24
Kegiatan Kerja 32 25 7
Kontak dengan dunia luar 26 26 0

IV. KEAMANAN DAN KETERTIBAN 228 167 61


Disiplin narapidana/tahanan 28 22 6
Pengaduan 14 2 12
Alat pembatas gerak 8 2 6
Pemindahan dan pengangkutan
10 7 3
narapidana/tahanan
Inspeksi yang dilakukan oleh pihak non-UPT 8 0 8
Penggunaan kekuatan 14 8 6
Personalia 32 28 4
Diskriminasi 34 30 4
Core Pengamanan 66 58 8
Perlindungan petugas keamanan 14 10 4

JUMLAH TOTAL ( I + II + III + IV ) 580 431 149


PERSENTASE NILAI DIPEROLEH
74.3% 25,7%

Kecenderungan Pemahaman Petugas terhadap Tupoksi


Range Persentase
Pemasyarakatan

Memahami Proses Pemasyarakatan 0 <= x < 25


Melaksanakan tupoksi dibidang Pemasyarakatan (ancaman
tidak terlihat)
25 <= x < 50
Mampu mengatasi Permasalahan di bidang Pemasyarakatan (
memiliki deteksi dini )
50 <= x < 75 74.3%

Mampu mempertahankan Kwalitas kinerja Pemasyarakatan 75<= x <100

Kecenderungan perilaku wbp Range Persentase

Ko operatif 0 <= x < 17

Secara verbal resistif 17 <= x < 34 25,7%

Secara fisik tidak kooperatif 34 <= x <51

Menyerang 51 <= x < 68

Potensi menimbulkan kerusakan fisik atau kematian 68 <= x < 85

Melarikan diri 85 <= x < 100

Dibuat di Luwuk
Pada tanggal 04 April 2024

Kepala

EFENDI WAHYUDI, A,Md.I.P., S.Sos., M.Si.


NIP. 197009121993031001
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI.
KANTOR WILAYAH SULAWESI TENGAH
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB LUWUK
Jln. P. Kalimantan NO. 267 Luwuk
Telepon : (0461) 21778, 21779 Faksimili (0461) 21778
Laman : www.lapasluwuk.com, Email : lapasluwuk@rocketmail.com

Instrument Deteksi Dini Potensi Gangguan Keamanan dan Ketertiban

Nama Lapas / Rutan : Lapas Kelas IIB Luwuk


Elemen Assessment Bobot
Nilai Nilai bobot
2 1 0
Deskripsi Bobot SC TSC potensi ganguan
Ideal keamanan

I. REGISTRASI DAN KLASIFIKASI


Pencatatan Resmi 18
UPT menggunakan sistem register yang sudah terstandarisasi (SDP dan
buku register yang harus berhalaman nomor dan ditandatangani petugas 2
register)
Catatan identitas lengkap yang disertai dengan foto dan sidik jari
narapidana/tahanan harus dilakukan setibanya narapidana/tahanan di 2
UPT
18 0
Selama beradanya narapidana/tahanan di UPT, informasi berikut harus
dimasukkan ke dalam sistem register: a) informasi proses peradilan, b)
litmas awal dan hasil klasifikasi, c) perilaku, d) permintaan dan keluhan, e) 2
informasi terkait hukdis, f) informasi kesehatan

Ada rantai komando yang jelas terkait administrasi dan pengelolaan file
register 2
Administrator data dapat diidentifikasi dengan jelas, baik di SDP maupun
2
di buku
Hanya petugas terkait yang dapat mengakses file narapidana/tahanan 2

narapidana/tahanan boleh memiliki akses terhadap data yang berada di 2


dalam file nya
narapidana/tahanan dapat mendapatkan kopi resmi file mereka ketika 2
dibebaskan
Sistem register digunakan untuk melakukan identifikasi atas karakterisitik 2
populasi narapidana/tahanan

Barang Barang narapidana/tahanan 10


Semua barang-barang dan uang narapidana/tahanan tercatat di Register 0
D
Tersedia tempat penyimpanan yang aman bagi dokumen berharga, uang, 0
barang berharga dan barang yang berbahaya
2 8
Tersedia keterangan lengkap serah terima barang narapidana/tahanan 2
(BAP) yang ditandatangani narapidana/tahanan
Tersedia SOP penyimpanan barang narapidana/tahanan 0
Adanya penanggung jawab atas keamanan barang yang tercatat di 0
register D

Klasifikasi 20
Klasifikasi dilakukan sesegera mungkin 2
Klasifikasi berdasarkan asesmen risiko dan kebutuhan yang dilakukan 2
berkelanjutan 13 7

Ketersediaan petugas yang mampu melakukan klasifikasi dan 2


mengorganisasikan hasil penilaian resiko.
Pemisahan tahanan dan napi 2
Pemisahan narapida/tahanan Pria dan wanita (beserta spesifik jender) 2
Pemisahan berdasarkan usia (anak dan dewasa) 2
Pemisahan berdasarkan tindak kejahatan 0
Pemisahan berdasarkan program pembinaan 0
Tersedia pemisahan akomodasi bagi narapidana/tahanan yang rentan 0
Terjadi pemisahan verbal ataupun visual antara narapidana/tahanan Pria 1
dan Wanita maupun narapidana/tahanan Dewasa dan Anak selama 24
jam

Kamar/Blok Hunian 10
Penempatan narapidana/tahanan dalam kamar sesuai kapasitas 0
Bagi kamar yang diperuntukkan untuk model asrama, harus diisi lebih 2
dari dua orang
Seluruh narapidana/tahanan dalam satu sel dan/atau kamar hunian 1 7 3
tercatat dalam papan nama
Pengawasan berkala dilakukan oleh petugas di malam hari 2
Tata tertib kamar hunian dapat ditemukan di setiap blok dengan bahasa 2
yang mudah dimengerti seluruh narapidana/tahanan

Mapenaling 14
narapidana/tahanan diinformasikan tentang hak dan kewajiban pada 2
masa Mapenaling dengan bahasa yang mudah dimengerti
Tersedia akses narapidana/tahanan untuk layanan informasi 2
12 2
Tersedia papan informasi tentang peraturan dan kebijakan Lapas/ Rutan 2

Untuk narapidana/tahanan buta huruf disampaikan secara lisan 2


Terlaksananya program pengenalan lingkungan 2
Lingkungan Mapenaling harus steril dari narapidana/tahanan lainnya, 2
termasuk Tamping
Terdapat petugas penanggung jawab Mapenaling yang dirotasi secara 0
berkala (maksimal 6 bulan)

II. PERAWATAN
Akomodasi dan Sanitasi 32
Kamar hunian selalu dalam keadaan bersih 1
Ventilasi yang cukup (1/3 luas sel) 1
Tersedia toilet yang berfungsi dan air bersih mengalir di seluruh kamar 1
hunian
Tersedia pakaian yang layak dari lapas apabila tidak diperbolehkan 0
membawa pakaian pribadi
Tersedia sarana tidur yang layak, tidak berumur lebih dari 3 tahun dan 1
dijaga kebersihannya bagi setiap narapidana/tahanan
Cahaya cukup untuk membaca dan beraktifitas sehari hari 2

narapidana/tahanan disediakan peralatan mandi, fasilitas cukur yang 1 22 10


higienis dan aman di luar blok (bagi laki laki), dan pembalut (bagi wanita)
secara Cuma Cuma
Tersedia sarana mandi, cuci, kakus (MCK) yang bersih, memadai, dan 2
dapat diakses 24 jam
Himbauan untuk menjaga kesehatan tertulis di setiap blok 1
Terdapat tempat penyimpanan barang-barang narapidana/tahanan di 2
dalam kamar hunian
Terdapat tempat sampah tertutup 1
Tidak terdapat barang barang yang berbahaya (barang-barang tajam, 1
mudah terbakar, mudah meledak, dan mematikan)
Tidak terdapat penambahan instalasi listrik di luar ketentuan 2
Tidak adanya penggunaan listrik illegal 2
Ibu hamil, ibu menyusui, dan Ibu yang memiliki anak di dalam UPT 2
mendapatkan akomodasi yang sesuai dengan kebutuhan
Terdapat akomodasi yang disesuaikan dengan kebutuhan 2
narapidana/tahanan difabel dan/atau lansia

Pemberitahuan Sakit dan Kematian 14


Harus dilakukan investigasi penyebab kematian, luka parah, maupun 2
tindak kekerasan yang dialami oleh narapidana/tahanan
Pemberitahuan sakit dan/atau kematian narapidana/tahanan wajib 2
dilaksanakan dalam jangka waktu 1x24 jam kepada pihak keluarga
Pemberitahuan sakit dan/atau kematian narapidana/tahanan wajib 2
dilaksanakan dalam jangka waktu 1x24 jam kepada pihak yang
berwenang
Berita duka dan/atau sakit yang dialami oleh keluarga inti yang 2
disampaikan kepada petugas wajib disampaikan kepada 14 0
narapidana/tahanan

Pemberitahuan pemindahan narapidana/tahanan harus disampaikan 2


kepada pihak keluarga paling lama 1x24 setelah pemindahannya
Berita acara /keterangan dari lapas (pencatatan resmi di UPT) terkait 2
kematian narapidana/tahanan
Dilakukan Kerjasama untuk penyakit tertentu yang tidak dapat ditangani 2
di dalam UPT dan pemeriksaan autopsi kematian yang terjadi di dalam
UPT

Perawatan Medis 50
Dilakukannya Pemeriksaan kesehatan (screening) yang tercatat saat 2
narapidana/tahanan masuk
Tersedia SOP pelayanan kesehatan 2
Tersedia tenaga medis yang mengerti psikologi dan psikiatri 2
Tersedia layanan kesehatan gigi 0
Domisili tenaga medis berada di sekitar Lapas/ Rutan 2
Adanya prosedur yang memastikan bahwa kasus medis darurat dapat 2
ditangani sesegera mungkin
Tersedianya layanan kesehatan umum dengan jadwal yang ditetapkan 2
Tersedia fasilitas dan peralatan kesehatan termasuk persedian medis 2
yang layak dan sesuai dengan kebutuhan kesehatan di dalam UPT
Dijalankannya SOP penanganan penyakit menular (HIV, TB, 2
ketergantungan obat-obatan dan penyakit menular lainnya) secara
berkelanjutan
46 4
Tersedia catatan kesehatan (rekam medis) narapidana/tahanan yang 2
bersifat rahasia, akurat dan selalu diperbaharui
Pemeriksaan kesehatan dilakukan tanpa observasi petugas lapas, kecuali 2
jika petugas kesehatan meminta staf penanganan berada di ruangan
Program kerjasama dengan RSUD sebagai rujukan dan pelaksana 2
perawatan sebagai rujukan
narapidana/tahanan yang mengalami gangguan kejiwaan untuk dirujuk 2
ke fasilitas yang menangani kesehatan kejiwaan
Informasi mengenai SOP perawatan medis, bagi narapidana/tahanan 2
baru (tertulis) dengan bahasa yang di mengerti narapidana/tahanan
Petugas medis memastikan narapidana/tahanan dalam keadaan sehat 2
(petugas mengunjungi kamar-kamar hunian untuk memastikan
narapidana/tahanan mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak) dan
terjadwal
Sarana evakuasi bagi narapidana/tahanan yang sakit 2
Tersedia Jaminan kesehatan bagi narapidana/tahanan secara Cuma-Cuma 2
SOP perawatan di luar lapas 2
Catatan pertimbangan petugas medis atas sarannya pada Kalapas 2

Kebutuhan medis bagi narapidana/tahanan yang mengalami gangguan 2


kejiwaan termasuk layanan psikiatri, jadwal pengobatan dan observasi
berkala tersedia

Menggunakan pakaian yang di sediakan lapas (pakaian utk orang sakit) 0

Tersedia vitamin bagi narapidana/tahanan anak, narapidana/tahanan 2


wanita yang sedang hamil, dan anak yang dibawa oleh
narapidana/tahanan wanita
Tersedia tempat perawatan khusus bagi narapidana/tahanan wanita 2
sebelum dan setelah melahirkan
narapidana/tahanan memiliki hak untuk menolak perawatan kesehatan 2
setelah mendapatkan informasi lengkap dan komprehensif
Ketika narapidana/tahanan menolak perawatan kesehatan, 0
narapidana/tahanan wajib membuat dan menyetujui pernyataan
penolakan perawatan

Pelayanan Makanan dan Minuman tersedia dalam kualitas dan 30


kuantitas yang layak
Tersedia Air layak minum (jernih dan tidak bau) dan makanan secara 2
Cuma Cuma
Tedapat kriteria tertentu terkait kualitas, kuantitas dan persiapan 2 30 0
makanan
Tersedia jadwal makan yang dilakukan rutin sesuai standar biasanya 2
Makanan yang tersedia memenuhi kebutuhan gizi 2
Tersedia air layak minum 24 jam untuk di konsumsi 2
Dapur dalam keadaan bersih /sehat, memiliki ventilasi berkecukupan dan 2
saluran pembuangan yang lancar
Bahan baku Makanan disimpan di tempat yang tidak lembab dan 2
terlindung dari pengaruh berbahaya
Tersedia alat makan yang bersih untuk setiap narapidana/tahanan 2
Tersedia menu makanan 2
Tersedia peralatan pembersih alat masak dan dapur 2
Tersedia sarana emergency /darurat (P3K dan APAR) 2
Pembagian makanan harus dilakukan oleh petugas lapas secara langsung 2
kepada narapidana/tahanan yang menerima
Tersedia sistem distribusi makanan dan minuman bagi 2
narapidana/tahanan yang baru dan di ruang isolasi / sakit
Tidak terdapat penyimpanan sisa makanan di dapur 2

Mengakomodir kebutuhan makanan spesial, termasuk bagi 2


narapidana/tahanan wanita yang hamil dan menyusui

III. PEMBINAAN NARAPIDANA DAN PELAYANAN TAHANAN


Asas Dasar 2 2
Seluruh narapidana/tahanan, termasuk yang sedang menjalani hukdis 2 0
atau dibatasi haknya, wajib mendapatkan minimal 1 jam/hari di udara
terbuka
Program 14
Program pembinaan tersedia dan dilaksanakan oleh seluruh 0
8 6
narapidana/tahanan
Penilaian kebutuhan pribadi narapidana/tahanan pada saat masuk 1
(litmas awal oleh petugas) untuk menentukan program pembinaan yang
dibutuhkan
Terdapat pembinaan kepribadian dan kemandirian 2
Apabila dibutuhkan, UPT melakukan program kerjasama dengan pihak ke- 2
3 untuk menyediakan kegiatan pembinaan dan pelayanan
Akses terhadap program pelatihan fisik/olaharaga rekreasional/peralatan 1
olahraga bagi yang mampu secara fisik
Jadwal aktifitas rekreasional/budaya tersedia dan bermanfaat bagi 2
kesehatan fisik dan mental narapidana/tahanan
Buku pencatatan kegiatan tersedia dan diisi secara rutin 0

Hubungan Sosial dan Assimilasi 12


Tersedia program asimilasi terhadap narapidana/tahanan menjelang 2
bebas
Melakukan Kerjasama dengan pihak ke 3 jika dibutuhkan terkait dengan 2
asimilasi
Adanya interaksi dan hubungan kondusif antara petugas dengan 2
narapidana/tahanan, khususnya napi/tahanan resiko tinggi
12 0
Tersedianya Program hubungan dengan pihak keluarga 2
narapidana/tahanan (Kunjungan, Komunikasi dengan pihak keluarga,
CMK)
Koordinasi dengan pihak keamanan terkait untuk narapidana/tahanan 2
menjelang bebas (diskresi)
Kerjasama badan terkait untuk membantu setelah bebas bagi kasus-kasus 2
tertentu

Program Kepribadian
Olahraga 14
Tersedia sarana olahraga dan rekreasi 1
Terdapat Pengurus Olahraga 0
Tersedia jadwal Olahraga 2
11
Tersedia pelatih/instruktur 0 3
Tersedia Buku Laporan Kegiatan Olahraga 0
Menggunakan pakaian olah raga dari lapas 0
Catatan prestasi narapidana/tahanan dalam bidang olah raga 0

Buku 10
Tersedia perpustakaan dan buku yg memadai 2
Pencatatan peminjaman buku menunjukkan perpustakaan sering 2
digunakan
Tersedia katalog / jumlah buku 2 10 0
Peraturan di perpustakaan 2
Aturan bagi narapidana/tahanan yang baru dan yang di isolasi 2

Agama 18
Tersedia sarana ibadah bagi setiap agama yang berada di dalam UPT Yang 2
Tersedia tata tertib beribadah dan jadwal tersedia 2
Tersedia pemuka agama bagi setiap agama yang dipeluk khusus 2
narapidana/tahanan yang
narapidana/tahanan memiliki akses terhadap kitab agama/buku-buku ber- 2
18 0
keagamaan selama tidak mengandung materi yang memancing Agama
kebenciaan Islam
Tersedia jadwal bimbingan / konsultasi agama dan 2
Tersedia prosedur perayaan agama Kristen 2
Kerjasama dg pihak ke 3 bid agama yang memiliki kualifikasi 2
Tersedia Buku Laporan kegiatan keagamaan 2
Tersedia makanan yang sesuai dengan kepercayaan agama 2

Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan 26


Tersedia program pendidikan dan pelatihan kejuruan 0
Tersedia fasilitas pendidikan dan pelatihan kejuruan 0
Tersedia tenaga pengajar yang layak untuk level kebutuhan yang berbeda 0
Program pendidikan diutamakan dan wajib diberikan bagi 2
narapidana/tahanan buta huruf dan narapidana/tahanan muda
Kurikulum program pendidikan dan kejuruan setara dengan yang 0
diterima di luar lapas
Lapas/Rutan melakukan kerjasama dengan pihak ke-3 dalam 2
bid.pendidikan dan rehabilitasi jika diperlukan
Catatan prestasi pendidikan 0
narapidana/tahanan mendapatkan sertifikat baik bagi program 0 4 22
pendidikan maupun kejuruan yang tidak menyatakan pelatihan tersebut
dilakukan di lapas
Program pelatihan kejuruan yang diberikan disesuaikan dengan 0
kebutuhan pasar di lingkungan UPT berada
Aturan/ informasi mengenai program pendidikan dan rehabilitasi 0
terutama bagi narapidana/tahanan yang baru dan yang di isolasi

Himbauan untuk aktif mengikuti pendidikan 0


Jadwal kegiatan pendidikan dan rehabilitasi 0
Catatan bantuan pendidikan dari pihak ke-3 0

Kegiatan Kerja
Kesempatan untuk mengikuti kegiatan kerja tersedia bagi semua 32 1
narapidana/tahanan, termasuk tahanan
Tahanan mengikuti kegiatan kerja atas kemauan sendiri, bukan 2
diwajibkan
narapidana/tahanan dapat memilih kegiatan kerja yang ingin diikuti 2
berdasarkan opsi yang tersedia
Ada prosedur bagi keamanan kerja, kecelakaan kerja dan tersedia alat 2
P3K
Tersedia jam kerja maksimum harian / mingguan bagi 2
narapidana/tahanan, termasuk minimal 1 hari libur dalam seminggu
Pekerjaan menyerupai situasi di luar dan tidak boleh bersifat 2
memeperbudak, melukai, maupun menguntungkan petugas
Kegiatan kerja bertujuan reintegrasi sosial dan bukan mengutamakan 2
keuntungan bagi lapas 25 7
Ada standar pembagian upah/gaji yang jelas yang dilihat dari catatan 0
pembagian premi/upah
Ada pengaturan penyimpanan uang remunerasi 2
Tersedia catatan penjualan hasil produksi 2
Tersedia catatan modal produksi 2
Daftar pekerja /absen harian 2
Tersedia kontrak kerja narapidana/tahanan dengan pengelola, apabila 2
pekerjaan disediakan oleh pihak ketiga
Pekerja yang melakukan pekerjaan fisik harus mendapatkan surat sehat 2
dari klinik
narapidana/tahanan yang bekerja menggunakan alat pelindung diri 0
Pekerjaan bersifat produktif dan menghasilkan / bermanfaat 2

Program Kemasyarakatan
Kontak dengan dunia luar 26
narapidana/tahanan berhak mendapatkan kunjungan sesuai dengan 2
peraturan dan regulasi yang berlaku
Ruang kunjungan hanya bisa dimasuki oleh narapidana/tahanan yang 2
mendapatkan kunjungan
UPT menggunakan SDP untuk mencatat data pengunjung dan memiliki 2
buku kunjungan yang bernomor halaman jika SDP tidak tersedia
Ruang kunjungan memberikan efek positif, terutama terkait kunjungan 2
oleh anak anak (Ramah anak)
Adanya jadwal kunjungan yang jelas, tertulis, dan terpasang untuk dapat 2
diketahui oleh seluruh pengunjung
Pelaksanaan kunjungan dibawah pengawasan petugas yang harus berada 2
di ruangan selama jam kunjungan dan dapat didukung melalui CCTV yang
dimonitor live 24 2
Penggeledahan awal bagi pengunjung tidak melecehkan dan tidak boleh 2
dilakukan pemeriksaan internal tubuh secara manual (body cavity
searches) dan dilakukan sesuai standar yang berlaku
SOP terkait pelaksanaan kegiatan kunjungan dan pemeriksaan terpasang 2
dengan jelas agar dipahami oleh pengunjung
Hak mendapatkan informasi dari tv/Koran/radio/lainnya 2
Berhak melakukan kontak melalui surat, telepon, atau lainnya (Jika terjadi 2
pembatasan, salah satu bentuk dari kontak dengan dunia luar tetap harus
tersedia)
Petugas dan narapidana/tahanan mengetahui SOP terkait kontak dengan 2
dunia luar dan pelanggaran yang dapat berakibat pencabutan hak
tersebut, termasuk alasan pembatasan (pembatasan kunjungan bagi
resiko tinggi, pelarangan handphone kecuali sesuai peraturan berlkau)
narapidana/tahanan berhak mendapatkan bantuan hukum dari 2
penasehat hukum
narapidana/tahanan WNA dapat berkomunikasi dengan perwakilan 0
diplomatik dan konsulat dari negaranya

II. KEAMANAN DAN KETERTIBAN


Disiplin narapidana/tahanan 28
Tersedia peraturan yang mengatur penegakan disiplin dan penjatuhan 2
disiplin
Tersedia peraturan tata tertib dan jenis hukuman jika terjadi pelanggaran 2
termasuk dengan jenis pelanggaran yang memungkinkan seseroang
untuk dipindahkan ke lapas/rutan lain
Tersedia perangkat sidang disipliner (TPP) 2
Tersedia informasi aktivitas yang dinilai sebagai pelanggaran disiplin dan 2
hukuman disiplin bagi narapidana/tahanan (tata tertib tertulis terpasang
dan diketahui narapidana/tahanan)
Setiap pelanggaran disiplin (termasuk yang tidak melalui sidang TPP) 2 28 0
harus dicatat termasuk jenis hukuman yang dijatuhkan, lama hukuman
dan petugas yang menjatuhkan hukuman tersebut
Setiap pelanggaran yang melalui sidang TPP harus tercatat di register F 2
harus memiliki batasan waktu

narapidana/tahanan harus diinformasikan terkait pelanggaran disiplin 2


yang dia lakukan dan memiliki hak melakukan pembelaan
Petugas terlatih terkait mekanisme pencegahan dan/atau resolusi konflik 2
Hukuman disiplin yang dijatuhkan tidak boleh mencakup : pengasingan 2
yang berkepanjangan (lebih dri 15 hari), tutupan sunyi, hukuman fisik
yang menjurus ke penyiksaan, pengurangan makanan atau minuman,
hukuman kolektif, dan/atau pembatas hubungan sosial sepenuhnya
Narapidana/tahanan yang diasingkan demi tindakan pengamanan wajib 2
tercatat di register H
Semua tamping memiliki SK penunjukan yang direkomendasikan oleh 2
TPP (tamping dapur, kebersihan dan pemuka blok)
Tamping tidak boleh menjadi perpanjangan tangan dari petugas 2
keamanan (mis: memegang kunci, menjatuhkan hukuman disiplin, dll)
Tersedia steril area 2
Adanya aturan dan prosedur yang jelas mengenai pengurungan individual 2
(isolasi) WBP sesuai dengan prinsip HAM mencakup: isolasi sebagai
alternatif terakhir, pelarangan isolasi bagi narapidana/tahanan difabilitas,
anak, dan perempuan, tidak boleh melebihi 15 hari, dan tidak boleh
sebagai solusi penanganan mental WBP pasca isolasi.

Pengaduan 14
Mekanisme pengaduan internal dan eksternal diinformasikan kepada 0
narapidana/tahanan sesegera mungkin selama masa admisi dan orientasi

Tersedia akses WBP untuk layanan pengaduan secara cepat dan 2 4 10


akuntabel (apakah kotak pengaduan mudah diakses oleh
narapidana/tahanan, apakah narapidana/tahanan bisa mengirimkan
surat ke eksternal)
narapidana/tahanan berkesempatan melakukan pengaduan (Apakah 0
kotak pengaduan terisi, apakah ada tindak lanjut atas pengaduan (dilihat
dari catatan petugas)
Petugas memberikan akses kepada pemeriksa 2
Tersedia SOP pengaduan bagi narapidana/tahanan 0
Tersedia Buku pencatatan pengaduan 0
Surat pengaduan yang ke luar hanya boleh ditilik oleh petugas pelayanan 0
pengaduan dari lapas atau rutan yang telah ditunjuk dengan
mengedepankan prinsip integritas dan profesionalisme

Alat pembatas gerak 8


Tersedia SOP penggunaan sarana pembatas gerak 0
Berita acara penggunaan sarana pembatas gerak 0
Narapidana/tahanan tidak memiliki akses kepada alat-alat pengamanan 2
2 6
Petugas terlatih cara-cara penggunaan sarana pembatas gerak dan 0
teknik-teknik pengontrolan lainnya yang dilihat dari sertifikat in house
training (minimal)

Pemindahan dan pengangkutan narapidana/tahanan 10


Tersedia SOP pemindahan dan pengangkutan 0
Pemindahan untuk alasan pembinaan dan keamanan dilakukan atas biaya 1
pemerintah (bukan atas perminataan narapidana/tahanan tersebut) 7 3

Pemindahan tidak diskriminatif 2


Pemindahan dengan manusiawi (napi diberitahukan alasan pemindahan, 2
napi perempuan dengan petugas perempuan, dan kendaraan yang layak,
napi/tahanan tidak diekspos ke khalayak umum atau media ketika
pemindahan dilakukan, napi/tahanan dipindahkan secara tertib dan
sesuai dengan peraturan)

Pencatatan dan berita acara pemindahan 2

Inspeksi yang dilakukan oleh pihak non-UPT 8


Memiliki buku inspeksi yang selalu diperbaharui 0
Berita acara hasil inspeksi 0
0 8
Rencana tindak lanjut setelah inspeksi 0
Surat tugas inspektor 0

Pengunaan kekuatan 14

Tersedia SOP penggunaan kekuatan 0


Penerapan prinsip HAM dan nirkekerasan dalam penggunaan kekuatan 2
Petugas pernah mengikuti pelatihan penggunaan kekuatan dan memiliki 0
sertifikat
Petugas bersenjata tidak kontak langsung dengan narapidana/tahanan 0
dan memiliki ijin penggunaan senjata api 8 6

Penggunaan senjata api sesuai prinsip pertahanan diri & pilihan terakhir 2
Lapas anak dan wanita tidak ada senjata api 2
Penggunaan kekuatan tidak ditujukan kepada napi perempuan ketika 2
bekerja, melahirkan, dan pasca melahirkan

Personalia 32
Proses rekrutmen petugas yang profesional dan akuntabel: mencakup 2
status pns staf lapas dan seleksi petugas yang bersih dan transparan
Program pelatihan petugas mencakup prinsip HAM dan manajemen 0
konflik berdasarkan peraturan yang berlaku
Seluruh petugas menjaga kesehatan jasmani dan rohani secara 2
berkelanjutan
Catatan mutasi / roling tugas 2
Program latihan pra dinas /orientasi 2
Bahan rujukan/referensi tupoksi 2
Pendelegasian / organisasi wewenang 2
30 2
Setiap petugas memahami tugas fungsinya 2
Setiap petugas mampu melaksanakan tupoksinya 2
Setiap petugas mampu mengatasi masalah dalam tupoksinya 2
Tersedia daftar kepegawaian 2
Tersedia prosedur administrasi bagi petugas yang berhubungan dengan 2
pangkat dan karir
Tersedia informasi tentang diklat petugas 2
Tersedia catatan prestasi petugas 2
Tersedia catatan hukuman disiplin petugas 2
Tersedia catatan hadir petugas 2

Diskriminasi 34
Hak untuk melakukan ibadah 2
Hak mendapatkan Remisi 2
31 3
Hak mengunjungi keluarga ( diatur oleh Peraturan ) 2
Pembatasan hak-hak khusus Tamping 2
Akses yang sama untuk memperoleh kebutuhan informasi, makan dan 2
minum serta kebutuhan dasar
Semua narapidana/tahanan wajib mengenakan seragam (jika pakaian 1
disediakan oleh lapas)
Seluruh penghuni baru wajib ditempatkan di mapenaling 2
Tahanan/narapidana yang baru harus menjalani masa admisi dan 2
Orientasi
Seluruh peraturan diperkenalkan pada masa mapenaling 2
narapidana/tahanan baru memahami aturan tertulis di mapenaling 2
Peraturan disiplin dan kewajiban narapidana/tahanan tertulis dan 2
berlaku bagi seluruh narapidana/tahanan
Perlakuan diskriminasi / Isolasi tanpa aturan / pengurangan hak 2
narapidana/tahanan lainnya tidak dilakukan oleh Petugas
Tidak terdapat tindakan kekerasan dan atau penyiksaan baru di tubuh 2
narapidana/tahanan yang dilakukan oleh petugas
Mendapat perlakuan yang sama antara semua narapidana/tahanan lain 2
Mendapat kunjungan petugas kesehatan 2
Mendapat Perawatan jika sakit 2
Pungli dalam mengurus hal yang berkaitan dengan hak napi dan hal 0
lainnya di dalam lapas.

Core Pengamanan 66
Tersedia sarana pelindung diri petugas 2
Tersedia sarana keamanan yang siap pakai 2
Petugas memahami tugas keamanan 2
60 6
Tersedia pos jaga 2
Tersedia Pos jaga utama ( P2U) 2
Tersedia tanda bahaya 2
Tersedia catatan dan hasil audit kondisi keamanan 0
Tersedia catatan riwayat gangguan keamanan 0
Tersedia struktur organisasi petugas pengamanan 2
Catatan penggeledahan rutin 2
Surat perintah pengawalan 2
Peraturan Umum Dinas Dalam tertulis 2
Catatan tanggal / waktu Roling kunci kamar 2
Catatan mutasi regu jaga 2
Catatan kontrol keliling 2
Catatan kondisi sarana keamanan 2
Penempatan tugas jaga petugas 2
Portir di jaga petugas 2
Terdapat steril area 2
Pengontrolan peran tamping dalam membantu tugas keamanan 2
Titik evakuasi diketahui oleh seluruh petugas dan WBP 2
Tersedia sarana keamanan kebakaran 2
Kordinasi dan komunikasi dengan pihak pengamanan terkait 2
Prosedur penggeledahan 2
Loker penyimpanan 2
Sistim kontrol lintas blok narapidana/tahanan 2
Sistim kontrol tamu 2
Kontrol keluar masuk pintu portir 2
Peringatan di steril area 2
Sistim penyimpanan kunci 2
Pengamanan sarana/ fasilitas umum 2
Catatan pelanggaran disiplin narapidana/tahanan 2
Rasio perbandingan petugas dengan napi yang cukup 0
Perlindungan petugas keamanan 14
Memiliki surat keterangan penugasan 2
Tercatat di dalam bagan struktur pengamanan 2
Memahami fungsi sarana keamanan 2
Memiliki ijin penggunaan sarana keamanan 0
Petugas memahami hak atas perlindungan hukum dalam bertugas sesuai 2 12 2
dengan yang tertera di PERMENKUMHAM 33
Mengikuti pelatihan bidang keamanan / standar pengamanan / prinsip 2
HAM
Memahami aturan penggunaan kekuatan 2
TOTAL
580 0 0 0 0 452 128

Dibuat di Luwuk
Pada tanggal 04 April 2024

Kepala

EFENDI WAHYUDI, A,Md.I.P., S.Sos., M.Si.


NIP. 197009121993031001

Format Peningkatan Kapasitas Standart Lapas/Rutan/LPKA


Nilai Nilai
Element Deskripsi ideal peroleh Rencana aksi Pelaksana
1 2 3 4 5 6
I. REGISTRASI DAN KLASIFIKASI
Pencatatan Resmi 18 18 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara
UPT menggunakan sistem register yang Kegiatan Berkala dan
sudah terstandarisasi (SDP dan buku Berkelanjutan
register yang harus berhalaman nomor
dan ditandatangani petugas register)
Catatan identitas lengkap yang disertai
dengan foto dan sidik jari
narapidana/tahanan harus dilakukan
setibanya narapidana/tahanan di UPT
Selama beradanya narapidana/tahanan
di UPT, informasi berikut harus
dimasukkan ke dalam sistem register: a)
informasi proses peradilan, b) litmas
awal dan hasil klasifikasi, c) perilaku, d)
permintaan dan keluhan, e) informasi
terkait hukdis, f) informasi kesehatan
Ada rantai komando yang jelas terkait
administrasi dan pengelolaan file
register
Administrator data dapat diidentifikasi
dengan jelas, baik di SDP maupun di
buku
Hanya petugas terkait yang dapat
mengakses file narapidana/tahanan
narapidana/tahanan boleh memiliki
akses terhadap data yang berada di
dalam file nya
narapidana/tahanan dapat
mendapatkan kopi resmi file mereka
ketika dibebaskan
Sistem register digunakan untuk
melakukan identifikasi atas
karakterisitik populasi
narapidana/tahanan

Barang Barang 10 2 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara


narapidana/tahanan Kegiatan Berkala dan
Semua barang-barang dan uang Berkelanjutan
narapidana/tahanan tercatat di Register
D
Tersedia tempat penyimpanan yang
aman bagi dokumen berharga, uang,
barang berharga dan barang yang
berbahaya
Tersedia keterangan lengkap serah
terima barang narapidana/tahanan
(BAP) yang ditandatangani
narapidana/tahanan
Tersedia SOP penyimpanan barang
narapidana/tahanan
Adanya penanggung jawab atas
keamanan barang yang tercatat di
register D

Klasifikasi 20 13 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Sesuai


Klasifikasi dilakukan sesegera mungkin Kegiatan Kebutuhan yang Ada
Klasifikasi berdasarkan asesmen risiko dan Berkelanjutan
dan kebutuhan yang dilakukan
berkelanjutan
Ketersediaan petugas yang mampu
melakukan klasifikasi dan
mengorganisasikan hasil penilaian
resiko.
Pemisahan tahanan dan napi
Pemisahan narapida/tahanan Pria dan
wanita (beserta spesifik jender)
Pemisahan berdasarkan usia (anak dan
dewasa)
Pemisahan berdasarkan tindak
kejahatan
Pemisahan berdasarkan program
pembinaan
Tersedia pemisahan akomodasi bagi
narapidana/tahanan yang rentan
Terjadi pemisahan verbal ataupun visual
antara narapidana/tahanan Pria dan
Wanita maupun narapidana/tahanan
Dewasa dan Anak selama 24 jam

Kamar/Blok Hunian 10 7 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan setiap Bulan


Penempatan narapidana/tahanan dalam Kegiatan Sekali dan Secara
kamar sesuai kapasitas Berkelanjutan
Bagi kamar yang diperuntukkan untuk
model asrama, harus diisi lebih dari dua
orang
Seluruh narapidana/tahanan dalam satu
sel dan/atau kamar hunian tercatat
dalam papan nama
Pengawasan berkala dilakukan oleh
petugas di malam hari
Tata tertib kamar hunian dapat
ditemukan di setiap blok dengan bahasa
yang mudah dimengerti seluruh
narapidana/tahanan

Mapenaling 14 12 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara


narapidana/tahanan diinformasikan Kegiatan Berkala dan
tentang hak dan kewajiban pada masa Berkelanjutan
Mapenaling dengan bahasa yang mudah
dimengerti
Tersedia akses narapidana/tahanan
untuk layanan informasi
Tersedia papan informasi tentang
peraturan dan kebijakan Lapas/ Rutan
Untuk narapidana/tahanan buta huruf
disampaikan secara lisan
Terlaksananya program pengenalan
lingkungan
Lingkungan Mapenaling harus steril dari
narapidana/tahanan lainnya, termasuk
Tamping
Terdapat petugas penanggung jawab
Mapenaling yang dirotasi secara berkala
(maksimal 6 bulan)

II. PERAWATAN
Akomodasi dan Sanitasi 32 22 Monitoring dan Evaluasi Melakukan
Kamar hunian selalu dalam keadaan Kegiatan Pengecekan
bersih Sanitasi dan
Ventilasi yang cukup (1/3 luas sel)
Penggeledahan Blok
Tersedia toilet yang berfungsi dan air Secara Berkala
bersih mengalir di seluruh kamar hunian
Tersedia pakaian yang layak dari lapas
apabila tidak diperbolehkan membawa
pakaian pribadi
Tersedia sarana tidur yang layak, tidak
berumur lebih dari 3 tahun dan dijaga
kebersihannya bagi setiap
narapidana/tahanan
Cahaya cukup untuk membaca dan
beraktifitas sehari hari
narapidana/tahanan disediakan
peralatan mandi, fasilitas cukur yang
higienis dan aman di luar blok (bagi laki
laki), dan pembalut (bagi wanita) secara
Cuma Cuma
Tersedia sarana mandi, cuci, kakus
(MCK) yang bersih, memadai, dan dapat
diakses 24 jam
Himbauan untuk menjaga kesehatan
tertulis di setiap blok
Terdapat tempat penyimpanan barang-
barang narapidana/tahanan di dalam
kamar hunian
Terdapat tempat sampah tertutup
Tidak terdapat barang barang yang
berbahaya (barang-barang tajam,
mudah terbakar, mudah meledak, dan
mematikan)
Tidak terdapat penambahan instalasi
listrik di luar ketentuan
Tidak adanya penggunaan listrik ilegal
Ibu hamil, ibu menyusui, dan Ibu yang
memiliki anak di dalam UPT
mendapatkan akomodasi yang sesuai
dengan kebutuhan
Terdapat akomodasi yang disesuaikan
dengan kebutuhan narapidana/tahanan
difabel dan/atau lansia

Pemberitahuan Sakit dan 14 14 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara


Kematian Kegiatan Berkala dan
Harus dilakukan investigasi penyebab Berkelanjutan
kematian, luka parah, maupun tindak
kekerasan yang dialami oleh
narapidana/tahanan
Pemberitahuan sakit dan/atau kematian
narapidana/tahanan wajib dilaksanakan
dalam jangka waktu 1x24 jam kepada
pihak keluarga
Pemberitahuan sakit dan/atau kematian
narapidana/tahanan wajib dilaksanakan
dalam jangka waktu 1x24 jam kepada
pihak yang berwenang
Berita duka dan/atau sakit yang dialami
oleh keluarga inti yang disampaikan
kepada petugas wajib disampaikan
kepada narapidana/tahanan
Pemberitahuan pemindahan
narapidana/tahanan harus disampaikan
kepada pihak keluarga paling lama 1x24
setelah pemindahannya
Berita acara /keterangan dari lapas
(pencatatan resmi di UPT) terkait
kematian narapidana/tahanan
Dilakukan Kerjasama untuk penyakit
tertentu yang tidak dapat ditangani di
dalam UPT dan pemeriksaan autopsi
kematian yang terjadi di dalam UPT

Perawatan Medis 50 46 Monitoring dan Evaluasi Dilaksanakan Oleh


Dilakukannya Pemeriksaan kesehatan Kegiatan Perawat Secara
(screening) yang tercatat saat Berkala dan
narapidana/tahanan masuk
Berkelanjutan
Tersedia SOP pelayanan kesehatan
Tersedia tenaga medis yang mengerti
psikologi dan psikiatri
Tersedia layanan kesehatan gigi
Domisili tenaga medis berada di sekitar
Lapas/ Rutan
Adanya prosedur yang memastikan
bahwa kasus medis darurat dapat
ditangani sesegera mungkin
Tersedianya layanan kesehatan umum
dengan jadwal yang ditetapkan
Tersedia fasilitas dan peralatan
kesehatan termasuk persedian medis
yang layak dan sesuai dengan
kebutuhan kesehatan di dalam UPT
Dijalankannya SOP penanganan
penyakit menular (HIV, TB,
ketergantungan obat-obatan dan
penyakit menular lainnya) secara
berkelanjutan
Tersedia catatan kesehatan (rekam
medis) narapidana/tahanan yang
bersifat rahasia, akurat dan selalu
diperbaharui
Pemeriksaan kesehatan dilakukan tanpa
observasi petugas lapas, kecuali jika
petugas kesehatan meminta staf
penanganan berada di ruangan
Program kerjasama dengan RSUD
sebagai rujukan dan pelaksana
perawatan sebagai rujukan
narapidana/tahanan yang mengalami
gangguan kejiwaan untuk dirujuk ke
fasilitas yang menangani kesehatan
kejiwaan
Informasi mengenai SOP perawatan
medis, bagi narapidana/tahanan baru
(tertulis) dengan bahasa yang di
mengerti narapidana/tahanan
Petugas medis memastikan
narapidana/tahanan dalam keadaan
sehat (petugas mengunjungi kamar-
kamar hunian untuk memastikan
narapidana/tahanan mendapatkan
pelayanan kesehatan yang layak) dan
terjadwal
Sarana evakuasi bagi
narapidana/tahanan yang sakit
Tersedia Jaminan kesehatan bagi
narapidana/tahanan secara Cuma-Cuma
SOP perawatan di luar lapas
Catatan pertimbangan petugas medis
atas sarannya pada Kalapas
Kebutuhan medis bagi
narapidana/tahanan yang mengalami
gangguan kejiwaan termasuk layanan
psikiatri, jadwal pengobatan dan
observasi berkala tersedia
Menggunakan pakaian yang di sediakan
lapas (pakaian utk orang sakit)
Tersedia vitamin bagi
narapidana/tahanan anak,
narapidana/tahanan wanita yang
sedang hamil, dan anak yang dibawa
oleh narapidana/tahanan wanita
Tersedia tempat perawatan khusus bagi
narapidana/tahanan wanita sebelum
dan setelah melahirkan
narapidana/tahanan memiliki hak untuk
menolak perawatan kesehatan setelah
mendapatkan informasi lengkap dan
komprehensif
Ketika narapidana/tahanan menolak
perawatan kesehatan,
narapidana/tahanan wajib membuat
dan menyetujui pernyataan penolakan
perawatan

Pelayanan Makanan dan 30 30 Monitoring dan Evaluasi Dilaksanakan


Minuman tersedia dalam Kegiatan Petugas Bama dan
kualitas dan kuantitas yang Petugas Pengawas
layak Dapur secara Berkala
Tersedia Air layak minum (jernih dan dan Berkelanjutan
tidak bau) dan makanan secara Cuma
Cuma
Tedapat kriteria tertentu terkait
kualitas, kuantitas dan persiapan
makanan
Tersedia jadwal makan yang dilakukan
rutin sesuai standar biasanya
Makanan yang tersedia memenuhi
kebutuhan gizi
Tersedia air layak minum 24 jam untuk
di konsumsi
Dapur dalam keadaan bersih /sehat,
memiliki ventilasi berkecukupan dan
saluran pembuangan yang lancar
Bahan baku Makanan disimpan di
tempat yang tidak lembab dan
terlindung dari pengaruh berbahaya
Tersedia alat makan yang bersih untuk
setiap narapidana/tahanan
Tersedia menu makanan
Tersedia peralatan pembersih alat
masak dan dapur
Tersedia sarana emergency /darurat
(P3K dan APAR)
Pembagian makanan harus dilakukan
oleh petugas lapas secara langsung
kepada narapidana/tahanan yang
menerima
Tersedia sistem distribusi makanan dan
minuman bagi narapidana/tahanan
yang baru dan di ruang isolasi / sakit
Tidak terdapat penyimpanan sisa
makanan di dapur
Mengakomodir kebutuhan makanan
spesial, termasuk bagi
narapidana/tahanan wanita yang hamil
dan menyusui

III. PEMBINAAN NARAPIDANA DAN


PELAYANAN TAHANAN
Asas Dasar
Seluruh narapidana/tahanan, termasuk 2 2 Monitoring dan Evaluasi Dilaksanakan
yang sedang menjalani hukdis atau Kegiatan Pembinaan Secara
dibatasi haknya, wajib mendapatkan
minimal 1 jam/hari di udara terbuka
Berkelanjutan

Program 14 8 Monitoring dan Evaluasi Dilaksanakan


Program pembinaan tersedia dan Kegiatan Pembinaan Secara
dilaksanakan oleh seluruh Berkelanjutan
narapidana/tahanan
Penilaian kebutuhan pribadi
narapidana/tahanan pada saat masuk
(litmas awal oleh petugas) untuk
menentukan program pembinaan yang
dibutuhkan
Terdapat pembinaan kepribadian dan
kemandirian
Apabila dibutuhkan, UPT melakukan
program kerjasama dengan pihak ke-3
untuk menyediakan kegiatan
pembinaan dan pelayanan
Akses terhadap program pelatihan
fisik/olaharaga rekreasional/peralatan
olahraga bagi yang mampu secara fisik
Jadwal aktifitas rekreasional/budaya
tersedia dan bermanfaat bagi kesehatan
fisik dan mental narapidana/tahanan
Buku pencatatan kegiatan tersedia dan
diisi secara rutin

Hubungan Sosial dan Assimilasi 12 12 Monitoring dan Evaluasi Dilaksanakan


Tersedia program asimilasi terhadap Kegiatan Pembinaan Secara
narapidana/tahanan menjelang bebas Berkelanjutan
Melakukan Kerjasama dengan pihak ke
3 jika dibutuhkan terkait dengan
asimilasi
Adanya interaksi dan hubungan
kondusif antara petugas dengan
narapidana/tahanan, khususnya
napi/tahanan resiko tinggi
Tersedianya Program hubungan dengan
pihak keluarga narapidana/tahanan
(Kunjungan, Komunikasi dengan pihak
keluarga, CMK)
Koordinasi dengan pihak keamanan
terkait untuk narapidana/tahanan
menjelang bebas (diskresi)
Kerjasama badan terkait untuk
membantu setelah bebas bagi kasus-
kasus tertentu

Program Kepribadian
Olahraga 14 3 Monitoring dan Evaluasi Dilaksanakan Senam
Tersedia sarana olahraga dan rekreasi Kegiatan Kebugaran secara
Terdapat Pengurus Olahraga Rutin
Tersedia jadwal Olahraga
Tersedia pelatih/instruktur
Tersedia Buku Laporan Kegiatan
Olahraga
Menggunakan pakaian olah raga dari
lapas
Catatan prestasi narapidana/tahanan
dalam bidang olah raga

Buku 10 10 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara


Tersedia perpustakaan dan buku yg Kegiatan Berkala dan
memadai Berkelanjutan
Pencatatan peminjaman buku
menunjukkan perpustakaan sering
digunakan
Tersedia katalog / jumlah buku
Peraturan di perpustakaan
Aturan bagi narapidana/tahanan yang
baru dan yang di isolasi

Agama 18 18 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Pembinaan


Tersedia sarana ibadah bagi setiap Kegiatan Keagamaan Secara
agama yang berada di dalam UPT Rutin dan Berkala
Tersedia tata tertib beribadah dan
jadwal
Tersedia pemuka agama bagi setiap
agama yang dipeluk
narapidana/tahanan
narapidana/tahanan memiliki akses
terhadap kitab agama/buku-buku
keagamaan selama tidak mengandung
materi yang memancing kebenciaan
Tersedia jadwal bimbingan / konsultasi
agama
Tersedia prosedur perayaan agama
Kerjasama dg pihak ke 3 bid agama yang
memiliki kualifikasi
Tersedia Buku Laporan kegiatan
keagamaan
Tersedia makanan yang sesuai dengan
kepercayaan agama

Pendidikan dan Pelatihan 26 4 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara


Kejuruan Kegiatan Berkala dan
Tersedia program pendidikan dan Berkelanjutan
pelatihan kejuruan
Tersedia fasilitas pendidikan dan
pelatihan kejuruan
Tersedia tenaga pengajar yang layak
untuk level kebutuhan yang berbeda
Program pendidikan diutamakan dan
wajib diberikan bagi
narapidana/tahanan buta huruf dan
narapidana/tahanan muda
Kurikulum program pendidikan dan
kejuruan setara dengan yang diterima di
luar lapas
Lapas/Rutan melakukan kerjasama
dengan pihak ke-3 dalam bid.pendidikan
dan rehabilitasi jika diperlukan
Catatan prestasi pendidikan
narapidana/tahanan mendapatkan
sertifikat baik bagi program pendidikan
maupun kejuruan yang tidak
menyatakan pelatihan tersebut
dilakukan di lapas
Program pelatihan kejuruan yang
diberikan disesuaikan dengan
kebutuhan pasar di lingkungan UPT
berada
Aturan/ informasi mengenai program
pendidikan dan rehabilitasi terutama
bagi narapidana/tahanan yang baru dan
yang di isolasi
Himbauan untuk aktif mengikuti
pendidikan
Jadwal kegiatan pendidikan dan
rehabilitasi
Catatan bantuan pendidikan dari pihak
ke-3
Kegiatan Kerja 32 25 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara
Kesempatan untuk mengikuti kegiatan Kegiatan Berkala dan
kerja tersedia bagi semua Berkelanjutan
narapidana/tahanan, termasuk tahanan
Tahanan mengikuti kegiatan kerja atas
kemauan sendiri, bukan diwajibkan
narapidana/tahanan dapat memilih
kegiatan kerja yang ingin diikuti
berdasarkan opsi yang tersedia
Ada prosedur bagi keamanan kerja,
kecelakaan kerja dan tersedia alat P3K
Tersedia jam kerja maksimum harian /
mingguan bagi narapidana/tahanan,
termasuk minimal 1 hari libur dalam
seminggu
Pekerjaan menyerupai situasi di luar
dan tidak boleh bersifat
memeperbudak, melukai, maupun
menguntungkan petugas
Kegiatan kerja bertujuan reintegrasi
sosial dan bukan mengutamakan
keuntungan bagi lapas
Ada standar pembagian upah/gaji yang
jelas yang dilihat dari catatan
pembagian premi/upah
Ada pengaturan penyimpanan uang
remunerasi
Tersedia catatan penjualan hasil
produksi
Tersedia catatan modal produksi
Daftar pekerja /absen harian
Tersedia kontrak kerja
narapidana/tahanan dengan pengelola,
apabila pekerjaan disediakan oleh pihak
ketiga
Pekerja yang melakukan pekerjaan fisik
harus mendapatkan surat sehat dari
klinik
narapidana/tahanan yang bekerja
menggunakan alat pelindung diri
Pekerjaan bersifat produktif dan
menghasilkan / bermanfaat

Program Kemasyarakatan
Kontak dengan dunia luar 26 24 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Sesuai
narapidana/tahanan berhak Kegiatan dengan SOP dan
mendapatkan kunjungan sesuai dengan Berkelanjutan
peraturan dan regulasi yang berlaku
Rung kunjungan hanya bisa dimasuki
oleh narapidana/tahanan yang
mendapatkan kunjungan
UPT menggunakan SDP untuk mencatat
data pengunjung dan memiliki buku
kunjungan yang bernomor halaman jika
SDP tidak tersedia
Ruang kunjungan memberikan efek
positif, terutama terkait kunjungan oleh
anak anak (Ramah anak)
Adanya jadwal kunjungan yang jelas,
tertulis, dan terpasang untuk dapat
diketahui oleh seluruh pengunjung
Pelaksanaan kunjungan dibawah
pengawasan petugas yang harus berada
di ruangan selama jam kunjungan dan
dapat didukung melalui CCTV yang
dimonitor live
Penggeledahan awal bagi pengunjung
tidak melecehkan dan tidak boleh
dilakukan pemeriksaan internal tubuh
secara manual (body cavity searches)
dan dilakukan sesuai standar yang
berlaku
SOP terkait pelaksanaan kegiatan
kunjungan dan pemeriksaan terpasang
dengan jelas agar dipahami oleh
pengunjung
Hak mendapatkan informasi dari
tv/Koran/radio/lainnya
Berhak melakukan kontak melalui surat,
telepon, atau lainnya (Jika terjadi
pembatasan, salah satu bentuk dari
kontak dengan dunia luar tetap harus
tersedia)
Petugas dan narapidana/tahanan
mengetahui SOP terkait kontak dengan
dunia luar dan pelanggaran yang dapat
berakibat pencabutan hak tersebut,
termasuk alasan pembatasan (pembatasan
kunjungan bagi resiko tinggi, pelarangan
handphone kecuali sesuai peraturan
berlkau)
narapidana/tahanan berhak
mendapatkan bantuan hukum dari
penasehat hukum
narapidana/tahanan WNA dapat
berkomunikasi dengan perwakilan
diplomatik dan konsulat dari negaranya

II. KEAMANAN DAN KETERTIBAN


Disiplin narapidana/tahanan 28 28 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara
Tersedia peraturan yang mengatur Kegiatan Berkala dan
penegakan disiplin dan penjatuhan Berkelanjutan
disiplin
Tersedia peraturan tata tertib dan jenis
hukuman jika terjadi pelanggaran
termasuk dengan jenis pelanggaran
yang memungkinkan seseroang untuk
dipindahkan ke lapas/rutan lain
Tersedia perangkat sidang disipliner
(TPP)
Tersedia informasi aktivitas yang dinilai
sebagai pelanggaran disiplin dan
hukuman disiplin bagi
narapidana/tahanan (tata tertib tertulis
terpasang dan diketahui
narapidana/tahanan)
Setiap pelanggaran disiplin (termasuk
yang tidak melalui sidang TPP) harus
dicatat termasuk jenis hukuman yang
dijatuhkan, lama hukuman dan petugas
yang menjatuhkan hukuman tersebut
Setiap pelanggaran yang melalui sidang
TPP harus tercatat di register F harus
memiliki batasan waktu
narapidana/tahanan harus
diinformasikan terkait pelanggaran
disiplin yang dia lakukan dan memiliki
hak melakukan pembelaan
Petugas terlatih terkait mekanisme
pencegahan dan/atau resolusi konflik
Hukuman disiplin yang dijatuhkan tidak
boleh mencakup : pengasingan yang
berkepanjangan (lebih dri 15 hari),
tutupan sunyi, hukuman fisik yang
menjurus ke penyiksaan, pengurangan
makanan atau minuman, hukuman
kolektif, dan/atau pembatas hubungan
sosial sepenuhnya
Narapidana/tahanan yang diasingkan
demi tindakan pengamanan wajib
tercatat di register H
Semua tamping memiliki SK
penunjukan yang direkomendasikan
oleh TPP (tamping dapur, kebersihan
dan pemuka blok)
Tamping tidak boleh menjadi
perpanjangan tangan dari petugas
keamanan (mis: memegang kunci,
menjatuhkan hukuman disiplin, dll)
Tersedia steril area
Adanya aturan dan prosedur yang jelas
mengenai pengurungan individual
(isolasi) WBP sesuai dengan prinsip
HAM mencakup: isolasi sebagai
alternatif terakhir, pelarangan isolasi
bagi narapidana/tahanan difabilitas,
anak, dan perempuan, tidak boleh
melebihi 15 hari, dan tidak boleh
sebagai solusi penanganan mental WBP
pasca isolasi.

Pengaduan 14 4 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Penerimaan


Mekanisme pengaduan internal dan Kegiatan Pengaduan Secara
eksternal diinformasikan kepada Berkelanjutan
narapidana/tahanan sesegera mungkin
selama masa admisi dan orientasi
Tersedia akses WBP untuk layanan
pengaduan secara cepat dan akuntabel
(apakah kotak pengaduan mudah
diakses oleh narapidana/tahanan,
apakah narapidana/tahanan bisa
mengirimkan surat ke eksternal)
narapidana/tahanan berkesempatan
melakukan pengaduan (Apakah
kotak pengaduan terisi, apakah ada
tindak lanjut atas pengaduan (dilihat
dari catatan petugas)
Petugas memberikan akses kepada
pemeriksa
Tersedia SOP pengaduan bagi
narapidana/tahanan
Tersedia Buku pencatatan pengaduan
Surat pengaduan yang ke luar hanya boleh
ditilik oleh petugas pelayanan pengaduan
dari lapas atau rutan yang telah ditunjuk
dengan mengedepankan prinsip integritas
dan profesionalisme

Alat pembatas gerak 8 2 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara


Tersedia SOP penggunaan sarana Kegiatan Berkala dan
pembatas gerak Berkelanjutan
Berita acara penggunaan sarana
pembatas gerak
Narapidana/tahanan tidak memiliki
akses kepada alat-alat pengamanan
Petugas terlatih cara-cara penggunaan
sarana pembatas gerak dan teknik-
teknik pengontrolan lainnya yang dilihat
dari sertifikat in house training
(minimal)

Pemindahan dan pengangkutan 10 7 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara


narapidana/tahanan Kegiatan Berkala dan
Tersedia SOP pemindahan dan Berkelanjutan
pengangkutan
Pemindahan untuk alasan pembinaan
dan keamanan dilakukan atas biaya
pemerintah (bukan atas perminataan
narapidana/tahanan tersebut)
Pemindahan tidak diskriminatif
Pemindahan dengan manusiawi (napi
diberitahukan alasan pemindahan, napi
perempuan dengan petugas
perempuan, dan kendaraan yang layak,
napi/tahanan tidak diekspos ke khalayak
umum atau media ketika pemindahan
dilakukan, napi/tahanan dipindahkan
secara tertib dan sesuai dengan
peraturan)
Pencatatan dan berita acara
pemindahan

Inspeksi yang dilakukan oleh 8 0 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara


pihak non-UPT Kegiatan Berkala dan
Memiliki buku inspeksi yang selalu Berkelanjutan
diperbaharui
Berita acara hasil inspeksi
Rencana tindak lanjut setelah inspeksi
Surat tugas inspektor

Pengunaan kekuatan 14 8 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Sesuai


Tersedia SOP penggunaan kekuatan Kegiatan dengan SOP
Penerapan prinsip HAM dan
nirkekerasan dalam penggunaan
kekuatan
Petugas pernah mengikuti pelatihan
penggunaan kekuatan dan memiliki
sertifikat
Petugas bersenjata tidak kontak
langsung dengan narapidana/tahanan
dan memiliki ijin penggunaan senjata
api
Penggunaan senjata api sesuai prinsip
pertahanan diri & pilihan terakhir
Lapas anak dan wanita tidak ada senjata
api
Penggunaan kekuatan tidak ditujukan
kepada napi perempuan ketika bekerja,
melahirkan, dan pasca melahirkan

Personalia 32 30 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan Secara


Proses rekrutmen petugas yang Kegiatan Berkala dan
profesional dan akuntabel: mencakup Berkelanjutan
status pns staf lapas dan seleksi petugas
yang bersih dan transparan
Program pelatihan petugas mencakup
prinsip HAM dan manajemen konflik
berdasarkan peraturan yang berlaku
Seluruh petugas menjaga kesehatan
jasmani dan rohani secara
berkelanjutan
Catatan mutasi / roling tugas
Program latihan pra dinas /orientasi
Bahan rujukan/referensi tupoksi
Pendelegasian / organisasi wewenang
Setiap petugas memahami tugas
fungsinya
Setiap petugas mampu melaksanakan
tupoksinya
Setiap petugas mampu mengatasi
masalah dalam tupoksinya
Tersedia daftar kepegawaian
Tersedia prosedur administrasi bagi
petugas yang berhubungan dengan
pangkat dan karir
Tersedia informasi tentang diklat
petugas
Tersedia catatan prestasi petugas
Tersedia catatan hukuman disiplin
petugas
Tersedia catatan hadir petugas

Diskriminasi 34 31 Monitoring dan Evaluasi Dilakukan


Hak untuk melakukan ibadah Kegiatan Pengawasan dengan
Hak mendapatkan Remisi Berkala
Hak mengunjungi keluarga ( diatur oleh
Peraturan )
Pembatasan hak-hak khusus Tamping
Akses yang sama untuk memperoleh
kebutuhan informasi, makan dan
minum serta kebutuhan dasar
Semua narapidana/tahanan wajib
mengenakan seragam (jika pakaian
disediakan oleh lapas)
Seluruh penghuni baru wajib
ditempatkan di mapenaling
Tahanan/narapidana yang baru harus
menjalani masa admisi dan Orientasi
Seluruh peraturan diperkenalkan pada
masa mapenaling
narapidana/tahanan baru memahami
aturan tertulis di mapenaling
Peraturan disiplin dan kewajiban
narapidana/tahanan tertulis dan
berlaku bagi seluruh
narapidana/tahanan
Perlakuan diskriminasi / Isolasi tanpa
aturan / pengurangan hak
narapidana/tahanan lainnya tidak
dilakukan oleh Petugas
Tidak terdapat tindakan kekerasan dan
atau penyiksaan baru di tubuh
narapidana/tahanan yang dilakukan
oleh petugas
Mendapat perlakuan yang sama antara
semua narapidana/tahanan lain
Mendapat kunjungan petugas
kesehatan
Mendapat Perawatan jika sakit
Pungli dalam mengurus hal yang
berkaitan dengan hak napi dan hal
lainnya di dalam lapas.

Core Pengamanan 66 60 Monitoring dan Evaluasi Dilaksanakan Secara


Tersedia sarana pelindung diri petugas Kegiatan Berkelanjutan
Tersedia sarana keamanan yang siap
pakai
Petugas memahami tugas keamanan
Tersedia pos jaga
Tersedia Pos jaga utama ( P2U)
Tersedia tanda bahaya
Tersedia catatan dan hasil audit kondisi
keamanan
Tersedia catatan riwayat gangguan
keamanan
Tersedia struktur organisasi petugas
pengamanan
Catatan penggeledahan rutin
Surat perintah pengawalan
Peraturan Umum Dinas Dalam tertulis
Catatan tanggal / waktu Roling kunci
kamar
Catatan mutasi regu jaga
Catatan kontrol keliling
Catatan kondisi sarana keamanan
Penempatan tugas jaga petugas
Portir di jaga petugas
Terdapat steril area
Pengontrolan peran tamping dalam
membantu tugas keamanan
Titik evakuasi diketahui oleh seluruh
petugas dan WBP
Tersedia sarana keamanan kebakaran
Kordinasi dan komunikasi dengan pihak
pengamanan terkait
Prosedur penggeledahan
Loker penyimpanan
Sistim kontrol lintas blok
narapidana/tahanan
Sistim kontrol tamu
Kontrol keluar masuk pintu portir
Peringatan di steril area
Sistim penyimpanan kunci
Pengamanan sarana/ fasilitas umum
Catatan pelanggaran disiplin
narapidana/tahanan
Rasio perbandingan petugas dengan
napi yang cukup

Perlindungan petugas keamanan 14 12 Monitoring dan Evaluasi Dilaksanakan Secara


Memiliki surat keterangan penugasan Kegiatan Berkala dan
Tercatat di dalam bagan struktur Berkelanjutan
pengamanan
Memahami fungsi sarana keamanan
Memiliki ijin penggunaan sarana
keamanan
Petugas memahami hak atas
perlindungan hukum dalam bertugas
sesuai dengan yang tertera di
PERMENKUMHAM 33
Mengikuti pelatihan bidang keamanan /
standar pengamanan / prinsip HAM
Memahami aturan penggunaan
kekuatan

Dibuat di Luwuk
Pada tanggal 04 April 2024

Kepala

EFENDI WAHYUDI, A,Md.I.P., S.Sos., M.Si.


NIP. 197009121993031001

Anda mungkin juga menyukai