Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

KANTOR WILAYAH PROVINSI PAPUA BARAT


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIB MANOKWARI
JLN. Sabang 04 telp. ( 0986 )211387 – 211744 . Fax. ( 0986 ) 211744. Kotak Pos 106

LAPORAN PELANGGARAN TATA TERTIB


LEMAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIB MANOKWARI
TAHUN 2022
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Lembaga Pemasyarakatan atau yang sering kita sebut dengan nama LP ialah

tempat seseorang dalam menjalani eksekusi pengadilan setelah melakukan suatu

tindak kejahatan, hal ini sebagai konsekuensi karena telah melakukan

pelanggaran terhadap peraturan negara. LP merupakan tempat yang tertutup dari

dunia luar, tempat ini mempunyai suatu komunitas masyarakat kecil tersendiri

yang terpisah dari dunia luar, oleh karena banyak orang yang berpendapat jika

sudah pernah masuk LP sebagai penghuni maka ia pernah berada di komunitas

masyarakat yang terpencil dan kental dengan hawa kejahatan.

Berkaitan dengan hal tersebut penulis ingin sedikit memaparkan beberapa aspek

penting yang melatar belakangi tentang pemberian remisi ini bila dikaitkan dengan

pelanggaran tata tertib di LP antara lain yang pertama dari aspek sosiologis atau

bagaimana lingkungan kemasyarakatan yang dibangun didalam sebuah

komunitas kecil tembok LP baik antar narapidana maupun dengan para

petugasnya sendiri, selanjutnya kita sering mendengar stigma buruk penjara ialah

“PTIK” (perguruan tinggi ilmu kejahatan), paradigma ini memang disatu sisi ada

benarnya dikarenakan ada beberapa narapidana yang mempunyai kasus kecil

lalu dipidanakan masuk ke LP setelah yang bersangkutan keluar bukanya menjadi

individu yang baik namun justru melakukan kejahatan yang lebih besar lagi, hal

ini diakibatkan karena pengaruh sosial yang sangat buruk di dalam penjara,

penjara menjadi sarang tempat berkumpulnya para pelaku kejahatan dari tingkat
ringan sampai tingkat berat yang itu merupakan faktor terbesar secara sosiologis

terhadap kepribadian seseorang yang sebagian besar bila terlalu lama menjadi

penguni LP akan rusak mentalnya.

Sistem pemasyarakatan ini suatu rangkaian kesatuan dengan penegakan hukum

pidana. Karena sistem pemasyarakatan merupakan bagian akhir dari suatu

kerangka sistem peradilan pidana terpadu dimana dalam sistem ini lembaga

pemasyarakatan berfungsi sebagai penegak hukum yang melaksanakan tugas di

bidang pembinaan, pengamanan, dan pembimbingan pelaku tindak pidana.

Pembinaan narapidana yang dilaksanakan di Lembaga Pemasyarakatan menurut

pasal 5 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

berdasarkan kepada asas :

a) Pengayoman

b) Persamaan perlakuan pelayanan

c) Pendidikan

d) Pembimbingan

e) Penghormatan harkat dan martabat manusia

f) Kehilangan kemerdekaan satu-satunya penderitaan, dan

g) Terjaminnya hak untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan orang-orang

tertentu

Pembinaan narapidana ini berdasarkan kepada sistem pemasyarakatan sebagai

suatu proses pembinaan baru akan sempurna, jika dalam pelaksanaannya di

tunjang oleh fasilitas-fasilitas pembinaan yang betul-betul memadai dan memenuhi

syarat. Fasilitas pembinaan itu sendiri dari ada berupa fasilitas pembinaan fisik

maupun fasilitas pembinaan mental.


Fasilitas pembinaan fisik adalah sarana pembinaan yang di tunjukan terhadap fisik

atau jasmani narapidana, agar pada saat mereka selesai menjalani hukuman

betul-betul siap kembali ketengah masyarakat. Sedangkan fasilitas pembinaan

mental adalah pembinaan yang di tujukan terhadap mental atau rohani narapidana

sebagai bekal untuk kembali ketengah masyarakat

Kepala Lembaga Pemasyarakatan berwenang dalam pemberian hukuman

terhadap pelanggaran ketertiban yang terjadi dilingkungan Lapas yang disebabkan

oleh narapidana yang melanggar peraturan dan keamanan tata tertib yang telah di

tetapkan di Lembaga Pemasyarakatan. Tata tertib hukuman disiplin terhadap

narapidana yang melakukan pelanggaran diatur dalam Peraturan Menteri Nomor

6 Tahun 2013 tentang tata tertib lembaga pemasyarakatan dan rumah tahanan

negara.

Pemberian hukuman bertujuan untuk menciptakan suatu kedamaian yang

didasarkan pada keserasian antara ketertiban dengan ketentraman, menertibkan

lapas, agar narapidana patuh terhadap aturan lapas. Semua ini akan tercapai

apabila di dukung oleh tugas hukum itu sendiri sehingga akan melahirkan suatu

keadilan untuk semua orang. Banyaknya pelaku tindak kejahatan yang terjadi di

Lembaga Pemasyarakatan yang dilakukan oleh narapidana itu sendiri

menyebabkan proses pembinaan belum berjalan sesuai dengan yang di harapkan.

Proses pembinaan terhadap narapidana belum berjalan pada semestinya

dikarenakan oleh jumlah narapidana yang over capacity yaitu jumlah dari

narapidana yang sudah melebihi kapasitas sehingga memungkinkan pelanggaran

kerap terjadi di dalam lingkungan lapas karena ketidak nyamanan yang dirasakan

oleh penghuni lapas itu sendiri. Hal ini dapat terbukti dengan adanya kasus tentang
Pelanggaran Tata Tertib yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB

Manokwari.

Pelaksanaan tugas pengamanan di Lapas/Rutan dalam menegakkan tata tertib,

petugas tentunya memiliki pengalaman yang berbeda-beda baik dalam setiap

permasalahan yang muncul maupun tata cara penanganannya termasuk

pembuatan laporan pelanggaran tata tertib. Dengan adanya modul ini tentunya

diharapkan peserta pelatihan memiliki panduan dalam membuat laporan

pelanggaran tata tertib secara sistematis dan bermanfaat bagi pimpinan untuk

mengambil keputusan ataupun tindakan sesuai peraturan yang berlaku.

B. FAKTA-FAKTA

Pada hari Sabtu Tanggal 27 Agustus Tahun 2022 demi menjaga keamanan dan

ketetertiban dilapas Klas IIB Manokwari, maka dilakukan Inspeksi Mendakadak

(SIDAK) di dalam Blok Kamar Hunian ( Nota Dinas terlampir).

Dalam pelaksanaan Inspeksi Mendadak (SIDAK) di dalam Blok Kamar Hunian di

temukan : Kompor, Kabel Listrik, Terminal Kabel, Pisau Cater, Isi Kater, Balok 5/5

,Besi Plat, HP Nokia 110 dan Charger Nokia ( Formulis Kamtib 7A dan

Dokumentasi terlampir). Terhadap pelaku pelanggaran tata tertib di Lembaga

Pemasyarakatan Klas IIB Manokwari dapat dilihat dalam beberapa kasus sebagai

berikut diatas Pelaku pelanggaran tata tertib yang dilakukan oleh beberapa

narapidana yang yang melanggar Peraturan Menteri Hukum Dan Hack Asasi

Manusia Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Tata Tertib Lembaga

Pemasyarakatan Dan Rumah Tahanan Negara Bab II pasal 3 dan 4 yaitu tetang

Kewajiban Dan Larangan melakukan pelanggaran tata tertib berupa membuat


atau menyimpan, senjata tajam, atau sejenisnya di dalam lembaga

pemasyarakatan, atas tindakan pelanggaran tata tertib tersebut yang

bersangkutan dapat di jatuhi hukuman disiplin.

C. ANALISA

Dalam penerapan disiplin terhadap narapidana yang berada di rumah tahanan

(rutan) didasarkan pada peraturan yang berlaku yaitu Peraturan Menteri Hukum

dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 tentang Lembaga Permasyarakatan dan Rumah

Tahanan Negara. Pemberian hukuman disiplin kepada narapidana didasarkan

karena narapidana melakukan bentuk pelanggaran tata tertib yang berlaku di

rumah tahanan negara (rutan) sehingga untuk memulihkan kondisi narapidana agar

kembali memiliki kondisi yang baik dan tertib maka diberikan hukuman berupa

hukuman disiplin.

Hukuman disiplin disiplin yang di terapkan hukuman disiplin berat yang diberikan

kepada narapidana apabila terbukti melakukan pelanggaran yang diatur dalam

Pasal 10 Ayat (3) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 tentang

Lembaga Permasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara. Apabila narapidana

terbukti melakukan pelanggaran berat sebagaimana disebutkan pada Pasal 10

Ayat (3) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 tentang

Lembaga Permasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara, dengan melakukan

pelanggaran tata tertib berupa membuat atau menyimpan, senjata tajam, atau

sejenisnya dijatuhi hukuman disiplin berat sesuai dengan ketentuan Pasal 9 Ayat

(4) Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 tentang Lembaga 5

Permasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara, yaitu berupa: memasukkan dalam

sel pengasingan selama 6 (enam) hari dan dapat diperpanjang selama 2 (dua) kali
6 (enam) hari; dan tidak mendapatkan hak remisi, cuti mengunjungi keluarga, cuti

bersyarat, asimilasi, cuti menjelang bebas, dan pembebasan bersyarat dalam

tahun berjalan dan dicatat dalam register F dan. Dalam hal penjatuhan hukuman

disiplin apabila narapidana melakukan pelanggaran tata tertib, narapidana akan

terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh kepala pengamanan yang kemudian

dari hasil pemeriksaan awal tersebut disampaikan kepada Kepala Rutan atau

Kepala Rutan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan selanjutnya. Dalam

pemeriksaan selanjutnya Kepala Rutan atau Kepala Rutan membentuk Tim

pemeriksa untuk memeriksa hasil pemeriksaan awal, tim pemeriksa ini bertugas

untuk memeriksa tahanan atau narapidana yang diduga melakukan pelanggaran

tata tertib, hasil pemeriksaan tersebut kemudian dituangkan dalam berita acara

pemeriksaan, tahanan atau narapidana diberi kesempatan untuk membaca berita

acara pemeriksaan tersebut sebelum narapidana membubuhkan tanda tangan

pada berita acara tersebut. Dari berita acara pemeriksaan tersebut, tim pemeriksa

wajib menyampaikannya kepada Kepala Rutan atau Kepala Rutan, yang kemudian

kepala Rutan atau Kepala Rutan wajib menyampaikan berita acara pemeriksaan

tersebut kepada Tim Pengamat Pemasyarakatan paling lambat 2x24 jam terhitung

sejak tanggal berita acara tersebut diterima. Tim pengamat pemasyarakatan (TPP)

kemudian melaksanakan siding untuk membahas penjatuhan disiplin terhadap

narapidana atau tahanan yang melakukan pelanggaran tata tertib dengan jangka

waktu paling lama 2x24 jam terhitung sejak berita acara pemeriksaan diterima.

Sebelum dijatuhi hukuman disiplin, narapidana atau tahanan dapat dikenakan

Tindakan disiplin yaitu berupa penempatan dalam sel pengasingan untuk jangka

waktu paling lama 6 (enam) hari


D. KESIMPULAN

Pembuatan laporan pelanggaran tata tertib diawali adanya laporan informasi

tentang terjadinya pelanggaran tata tertib yang ditindaklanjuti dengan investigasi

dan pemeriksaan, dilakukan analisa, diambil sebuah kesimpulan dan disampaikan

rekomendasi tindakan pelanggaran tata tertib seperti yang diatur dalam Peraturan

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2013

Tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan serta Peraturan Menteri Hukum dan Hak

Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2013 Tentang

Tata tertib Lapas dan Rutan.

Pemberian hukuman disiplin yang diberikan kepada narapidana yang melakukan

pelanggaran tata tertib dan peraturan yang telah diatur dalam Peraturan Menteri

Hukum dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 tentang Lembaga Permasyarakatan dan

Rumah Tahanan Negara, sebelum diberikan hukuman narapidana akan diperiksa

berdasarkan prosedur dan ketentuan yang sesuai dengan Peraturan Menteri

Hukum dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 tentang Lembaga Permasyarakatan dan

Rumah Tahanan Negara. Eksistensi hukuman disiplin masih diterapkan dan

pelanggaran narapidana kebanyakan didukung oleh faktor-faktor yang

mempengaruhi narapidana, seperti faktor internal diri yaitu narapidana tidak

mematuhi peraturan dan cenderung menyepelekan hukum. Implementasi hukuman

disiplin di Lapas Kelas IIB Manokwari diterapkan berdasarkan peraturan yang

berlaku, pemberian hukuman disiplin kebanyakan dilakukan oleh narapidana

karena narapidana melanggar peraturan dan masuk kedalam golongan hukuman

ringan dan sedang hanya beberapa Narapidana yang berat.


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH PAPUA BARAT
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B MANOKWARI
Jalan. Sabang No.04 (telp (0986) 211387, 211744. Fax (0986) 211744 Kotak Pos. 106

BERITA ACARA PEMERIKASAAN


NARAPIDANA/TAHANAN

Nomor : W31.PAS.PAS1.PK.08.06-309

Pada hari ini Senin tanggal dua puluh tiga Bulan Mei Tahun dua ribu dua puluh dua, Atas perintah tugas kepala
lembaga pemasyarakatan kelas IIB Manokwari kami yang bertanda tangan di bawah ini :

1. Nama : LA IBRA
NIP : 1979 06042007031001
Pangkat/Gol : Penata Muda Tingkat 1 / IIIB
Jabatan : Kasi Kamtib

2. Nama : Daniel Wambrauw


NIP : 1987121020090110 01
Pangkat/Gol : Pengatur Tingkat 1 / IID
Jabatan : Kasubsi Pelaporan

3. Nama : ROBERT N. TIBA


NIP : 199312192017121004
Pangkat/Gol : Pengatur Muda (II/B)
Jabatan : Regu Jaga P2U

Mengadakan Pemerikasaan terhadap Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Manokwari :


NAMA : WILLIAM SIRIMBE
NO. REGISTRASI : BI-75/2019
PASAL : UU RI NO. 35 TAHUN 2009
PIDANA : 5 Tahun
EKSPIRASI : 03/10/2022
Diperiksa/diminta keterangan sehubungan dengan laporan/permasalahan :
Telah terjadinya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh WILLIAM SIRIMBE pada hari Senin Tanggal Dua
Puluh Sembilan Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua yaitu Menyimpan Senjata Tajam di Blok Hunian
Kasuari

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1 2 3

1 Apakah saudara siap diperiksa ? Siap

2 Apakah saudara tau mengapa saya tahu


saudara di panggil untuk dimintai
keterangan / diperiksa?

3 Apakah saudara dapat Pada hari senin, 22 Agustus 2022. Sekitar jam 13.50
memberikan Penjelasan / WIT, saya mendapatkan titipan makanan dari
kronologis tentang kejadian ini? keluarga saya a/n Jhony yang di dalam titipan
makanan itu telah diselipkan satu paket bungkusan
kecil berupa Pisau Cater dan Isi Cater, sekitar jam
14.00 WIT untuk digunakan membuat kerajinan
Bunga dari Plastik
4 Sudah berapa kali saudara Dua kali
memesan Pisau dan Isi Cater
tersebut dari teman atau saudara
yang bernama JHONY

5 Bagaimana caranya saudara Melalui Wartel Pas telepon/Hp


berkomunikasi dengan saudara
yang Bernama JHONY untuk
membawa pesanan/titipan
saudara ke lapas lewat titipan?

6 Berarti saudara memiliki hp di Iya, saya memiliki hp


dalam lapas

7 Dari mana saudara mendapatkan Melalui keluarga yang diselundupkan dengan cara
HP tersebut? menitipkan kepada mantan narapidana yang telah
bebas.

8 Apakah saudara mengakui saya mengakui


kesalahan saudara tersebut?

9 Berarti saudara mengakui saya mengakui


perbuatan saudara?

10 Apakah selama pemeriksaan ini tidak


berlangsung, saudara merasa
ditekan?

11 Masih adakah yang ingin saudara saya menyesali perbuatan yang terlah saya lakukan.
sampaikan?

Demikian Berita Acara Pemeriksaan Narapidana ini dibuat, masing-masing dalam keadaan sehat
jasmani rohani, dan dilaksanakan tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun, setelah dibacakan kembali,
masing-masing membubuhi tanda tangan.
Manokwari, 29 Agustus, 2022

Yang Diperiksa : Yang Memeriksa :


Ketua

WILLIAM SIRIMBE LA IBRA


NIP. 1979 06042007031001
Mengetahui :
KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KELAS II B MANOKWARI

YULIUS PAATH S.IP,D.E.A


NIP. 19690718 199103 1 008

Anggota Anggota

ROBERT N. TIBA DANIEL WAMBRAUW


NIP. 199312192017121004 NIP. 1987121020090110 01
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH PAPUA BARAT
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II B MANOKWARI
Jalan. Sabang No.04 (telp (0986) 211387, 211744. Kotak Pos. 106

RESUME HASIL PEMERIKSAAN


NARAPIDANA AN. WILLIAM SIRIMBE Berdasarkan hasil pemeriksaan tim pada pada hari
Senin Tanggal Dua Puluh Sembilan Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua, terkait pelanggaran

temuan menyimpan, senjata tajam, atau sejenisnya, maka sesuai hasil pemeriksaan sebagai berikut :
1. Benar pada tanggal 27 Agustus 2022 telah DI TEMUKAN SENJATA TAJAM BERUPA PISAU
CATER DAN ISI CATER DI DALAM KAMAR BLOK HUNIAN KASUARI DALAM PELAKSANAAN
SIDAK;
2. WILLIAM SIRIMBE memakai Pisau Cater pada tanggal 22 Agustus , bersama
penghuni blok hunian kasuari;
3. WILLIAM SIRIMBE sudah pernah 3(tiga) kali meminjam pisau kater dari HUGO
AKWAN tetapi saya mengembalikannya setelah memakai;
4. Perkenalan WILLIAM SIRIMBE dengan Hugo Akwan semenjak berada dalam lapas;

5. Selain menggunakan Pisau Kater dan Isi WILLIAM SIRIMBE menyelundupkan HP


dalam lapas yg di peroleh dari JHONY (kerabat diluar) untuk menjalin komunikasi;
Oleh karena Tim pemeriksa mengambil kesimpulan untuk mengajukan :

1. Mengajukan untuk di sidang TPP terkait hukuman disiiplin;


2. Rekomendasi hukuman disiplin terkait pelanggaran disiplin dalam
a. peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara pasal 9, maka dapat di berikan hukuman
disiplin :
b. peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lembaga
Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara pasal 10 ayat 3
c. bersangkutan sementara di pindahkan blok Karantina;
d. Hak Kunjungan dan titipan ditiadakan;
Demikian resume hasil pemeriksaan terhadap sdr WILLIAM SIRIMBE atas pelanggaran yang
dilakukan untuk dapat tetapkan hukuman disiplin, guna menegakkan peraturan yang berlaku di
Lembaga Pemasyarakatan Kelas II B Manokwari.

Manokwari, 29 Agustus 2022


Kepala Lembaga Pemasyarakatan
Kelas II B Manokwari

YULIUS PAATH S.IP,D.E.A


NIP. 19690718 199103 1 008
NOTA DINAS
NOMOR:W31.PAS.PAS1.KP.04.01......

Yth : 1. Pejabat Struktural Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Manokwari

2. Staf Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Manokwari


Dari : Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Manokwari

Hal : Perintah Melakukan Inspeksi Mendadak dan Penggeledahan Blok


Hunian
Tanggal : Sabtu, 27 Agustus 202

Jam : 19.30 WIT


Tempat : Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Manokwari
Pakaian : Baju Kaos Polsuspas / Rompi Polsuspas

Sehubungan dengan akan dilaksanakan Inspeksi Mendadak dan Penggeledahan


blok hunian demi meninggkatkan kondisi keamanan di dalam Lapas maka di perintahkan
untuk pegawaia yang Namanya disebut untuk melaksanakan tugas dengan penuh
tanggung jawab, Adapun pegawai tersebut adalah:

Demikian kami sampaikan untuk segera di tindak lanjuti dan di laksanakan

KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN


KELAS II B MANOKWARI

YULIUS PAATH S.IP,D.E.A


NIP. 19690718 199103 1 008
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH PAPUA BARAT
LEMBAGA PERMASYARAKATAN KELAS IIB MANOKWARI
JL. Sabang No 04 Manokwari
Telp (0986) 211387,211744, fax 90986) 211744

FORMULIR KAMTIB 7A
LAPORAN PENCEGAHAN GANGGUAN KAMTIB
BULAN : AGUSTUS
TANGGAL LOKASI PENGGELEDAHAN HASIL TEMUAN
NO. SURAT
NO PELAKSANAAN NAMA TINDAK LANJUT KETERANGAN
PERINTAH BLOK KAPASITAS ISI
KEGIATAN NAMA BARANG PEMILIK
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 1.Nomor - -
2 2.Tanggal 27 AGUSTUS 4.Blok Hunian Disita
3 3.Petugas SATGAS KAMTIB KABEL LISTRIK Disita
LAPAS MANOKWARI TERMINAL KABEL Disita
PISAU CATER Disita
ISI KATER Disita
BALOK 5/5 Disita
BESI PLAT Disita
HP Nokia 110 Disita
Charger HP Nokia

MANOKWARI, 27AGUSTUS 2022


KEPALA LEMBAGA PERMASYARAKATAN
KELAS II B MANOKWARI

YULIUS PAATH S.IP,D.E.A


NIP. 19690718 199103 1 008
HARI : SABTU
TANGGAL : 27AGUSTUS 2022 2022
HARI
TANGGAL
TANGGAL
:: 27AGUSTUS
::
SABTU
MINGGU
27AGUSTUS
2022
2022 2022
2022
HARI
TANGGAL
: 27AGUSTUS
:
SABTU
MINGGU
27AGUSTUS
2022
2022 2022
BERITA ACARA PEPERIKSAAN
NARAPIDANA/TAHANAN

Nomor : W31.PAS.PAS1.PK.08.06-309

HARI : SENIN
TANGGAL : 29 AGUSTUS 2022 2022

Anda mungkin juga menyukai