Anda di halaman 1dari 15

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


Jalan Veteran Nomor 11 Jakarta Pusat 10110
Telepon : 021-3857611, Faksimili :021-3840755
Laman : www.ditjenpas.go.id, Email: direktoratkamtib@gmail.com

Yth 1. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM


cq. Kepala Divisi Pemasyarakatan;
2. Kepala Lembaga Pemasyarakatan;
3. Kepala Rumah Tahanan Negara.

SURAT EDARAN
NOMOR : PAS-07.OT-02.O2 TAHUN 2019
TENTANG
SATUAN OPERASIONAL KEPATUHAN INTERNAL PEMASYARAKATAN
(SATOPS PATNAL) TINGKAT WILAYAH, RUMAH TAHANAN NEGARA DAN LEMBAGA
PEMASYARAKATAN

I. Latar Belakang
A. Dalam perkembangan pelaksana tugas Pemasyarakatan telah
menunjukkan bahwa Kerawanan gangguan keamanan dan ketertiban pada
saat ini disumbangkan tidak saja oleh persoalan keamanan yang bersifat
statis seperti kelalaian penjagaan, pengawalan dan kurangnya daya
dukung sarana dan prasarana, namun juga disumbangkan oleh persoalan
keamanan dinamis yang muncul dari semua aspek kegiatan
Pemasyarakatan pada Lapas dan Rutan;
B. Perkembangan situasi eksternal dan global dengan lahirnya perangkat
teknologi komunikasi digital seperti handphone pada sisi lain telah
menjadikan alat untuk penyalahgunaan tindak pidana peredaran gelap
narkoba, penyebaran faham radikal dan provokasi teroris yang rentan
terjadi pada Lapas dan Rutan. Sebagai kejahatan yang bersifat kolektif dan
trans internasional maka cenderung bersifat eksis dan laten. Terjadinya
pungutan liar pada Lapas dan Rutan disamping ditengarai oleh
penyalahgunaan wewenang namun juga menjadi bagian mempertahankan
eksistensi jaringan peredaran gelap Narkoba dan aksi teror;
C. Terjadinya berbagai kasus gangguan keamanan yang berupa
pemberontakan yang terbukti mengancam keselamatan petugas,
narapidana dan barang/fasilitas milik negara ditengarai oleh ekskalasi
ketidakpuasan narapidana terhadap layanan pemenuhan hak serta
provokasi dari narapidana yang memiliki pengaruh/ kekuasaan karena
menguasai peredaran gelap Narkoba di dalam Lapas;
D. Terjadinya peredaran gelap Narkoba dan permasalahan layanan
disebabkan oleh adanya penyalahgunaan alat komunikasi berupa
handphone dan terjadinya pungutan liar. Hal ini disebabkan lemahnya
pengawasan terhadap kepatuhan internal yang mengakibatkan potensi
terjadi pelanggaran standar operasional dan penyalahgunaan wewenang.
Pengawasan yang efektif terhadap pelaksanaan kepatuhan internal akan
menjamin meningkatnya ketertiban dan keselamatan sebagai prasyarat
terwujudnya keamanan pada Lapas dan Rutan;
E. Satuan Tugas Keamanan dan Ketertiban yang selama ini melaksanakan
tugas pencegahan dan penindakan ganguan keamanan dan ketertiban
hanya terbatas pada ruang lingkup keamanan statis belum mencakup
potensi gangguan keamanan yang bersifat dinamis yang disebabkan oleh
seluruh aspek pelaksanaan Pemasyarakatan Seperti Wasrik dan P2U,
layanan kunjungan, penjagaan, pengawalan, Mapenaling dan penempatan
kamar, penyediaan bahan makanan dan registrasi dan hak integrasi;
F. Pengembangan cakupan pencegahan dan penindakan melalui satuan tugas
perlu dilakukan dengan merubah satuan tugas keamanan dan ketertiban
menjadi Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (SATOPS
PATNAL). Satuan tugas ini diharapkan akan melakukan pencegahan dan
penindakan berdasarkan aspek kerawanan yang tidak saja disebabkan oleh
keamanan statis namun juga oleh keamanan yang bersifat dinamis yang
bersumber pada pelanggaran prosedur dan penyalahgunaan wewenang
pada seluruh aspek kerawanan pada Lapas dan Rutan.
II. Maksud, Tujuan dan Tata Nilai Utama
A. Maksud
Sebagai pedoman dalam pembentukan Satuan Operasional Kepatuhan
Internal Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) pada Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan, Kantor Wilayah, Rumah Tahanan Negara dan Lembaga
Pemasyarakatan.
B. Tujuan
Terlaksananya pencegahan dan penindakan gangguan keamanan dan
ketertiban secara efektif serta perbaikan seluruh aspek pelaksanaan tugas
pemasyarakatan meliputi fungsi pembinaan petugas dan peningkatan
layanan Pemasyarakatan.
C. Tata Nilai Utama
Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL)
didasari oleh tata nilai TRI SAKTI ABIYANA yang berarti bahwa Satuan
Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan dilaksanakan dalam
rangka terwujudnya tiga prasyarat yaitu :
1. ketertiban;
2. keselamatan; dan
3. keamanan.
III. Ruang Lingkup dan Sasaran
Ruang lingkup surat edaran ini adalah tentang Satuan Operasional
Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) pada Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan, Kantor wilayah Kementerian Hukum dan HAM, Rumah
Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan.
Adapun sasaran kegiatan pengawasan oleh Satuan Operasional Kepatuhan
Internal Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) adalah mencegah dan menindak
terjadinya pelanggaran prosedur dan penyelahgunaan wewenang pada fungsi
sebagai berikut :
A. Kedisiplinan Petugas
Dalam hal ini Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) melakukan pengawasan untuk menjamin tentang :
1. kepatuhan petugas Lapas/Rutan dalam kehadiran kerja;
2. kepatuhan petugas Lapas/Rutan dalam berpakaian sesuai dengan
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
atau ketentuan lain yang mengaturnya;
3. kepatuhan petugas Lapas/Rutan dalam menjaga perilaku dan
perbuatan sesuai dengan Kode Etik Profesi.
B. Pelaksanaan Tugas Pengamanan area Pengawasan dan Pemeriksaan
(Wasrik) dan Pengaman Pintu Utama (P2U).
Dalam hal ini Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) melakukan pengawasan untuk menjamin tentang :
1. kepatuhan petugas Wasrik dan P2U dalam melakukan ricek data
terhadap narapidana/tahanan/tamu/pengunjung yang masuk dan
keluar Lapas/Rutan;
2. kepatuhan petugas Wasrik dan P2U dalam melakukan pemeriksaan
dan penggeledahan terhadap orang, barang dan kendaraan yang
masuk maupun keluar Lapas/Rutan;
3. kepatuhan petugas Wasrik dan P2U melarang petugas dan orang yang
tidak berkepentingan yang berada dan keluar/masuk area tersebut;
4. kepatuhan petugas Wasrik dan P2U menyita barang terlarang yang
ditemukan dan mengamankan orang/petugas yang terlibat dalam
upaya penyelundupan barang terlarang;
5. kepatuhan petugas Wasrik dan P2U untuk tidak menerima sesuatu
dari pengunjung/orang lain yang dilayani/petugas atas dasar atau
dalih apapun dan untuk tujuan apapun;
6. kepatuhan petugas Wasrik dan P2U dalam mengawasi keterlibatan
tamping dan pemuka sebatas pada kegiatan kebersihan;
7. kepatuhan petugas Wasrik dan P2U dalam mewajibkan petugas, tamu
dan pengunjung untuk menyimpan handphone pada tempat yang
telah ditentukan;
8. kepatuhan petugas Wasrik dan P2U dalam menyalahgunakan
wewenang dengan menerima dan memasukkan orang dan barang
diluar waktu jam kunjungan.
C. Pelaksanaan Layanan Kunjungan.
Dalam hal ini Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) melakukan pengawasan untuk menjamin tentang :
1. kepatuhan petugas layanan kunjungan melarang narapidana/
tahanan dan pengunjung yang melakukan perbuatan diluar
kepantasan dan/ atau asusila;
2. kepatuhan petugas layanan kunjungan dalam melarang penggunaan
ruang dan tempat yang ditetapkan tidak diperuntukkan untuk
layanan kunjungan;
3. kepatuhan petugas layanan kunjungan dalam mengawasi durasi dan
mengatur giliran pelaksanaan kunjungan;
4. kepatuhan petugas layanan kunjungan dalam memastikan adanya
administrasi pemanggilan bagi narapidana/tahanan yang akan
dikunjungi;
5. kepatuhan petugas layanan kunjungan dalam mencatat dan
menginput data layanan kunjungan;
6. kepatuhan petugas layanan kunjungan dalam mengatur antrean
pendaftaran dan antrean memasuki area kunjungan;
7. kepatuhan petugas layanan kunjungan untuk tidak menerima
sesuatu dari pengunjung atau dari narapidana/tahanan yang
dikunjungi;
8. kepatuhan petugas layanan kunjungan dalam memeriksa badan dan
barang yang dibawa sebelum dan setelah selesai kunjungan;
9. kepatuhan petugas layanan kunjungan dalam mengawasi keterlibatan
tamping dan pemuka sebatas pada kegiatan kebersihan;
10. kepatuhan petugas layanan kunjungan dalam menghindari
penyalahgunaan wewenang dengan menerima dan memasukkan
orang yang tidak terdaftar sebagai pengunjung atau narapidana/
tahanan yang tidak terdaftar dikunjungi.
D. Pelaksanaan Penjagaan.
Dalam hal ini Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) melakukan pengawasan untuk menjamin tentang :
1. kepatuhan petugas penjagaan dalam memastikan tidak adanya
perbedaan buka tutup kamar hunian narapidana/tahanan;
2. kepatuhan petugas penjagaan dalam melarang masuknya barang
terlarang dan kebutuhan berlebihan pada kamar hunian yang tidak
sesuai dengan standar barang yang diperbolehkan di kamar hunian;
3. kepatuhan petugas penjagaan dalam memeriksa badan dan barang yang
dibawa kembali dari selesai kunjungan atau kegiatan
narapidana/tahanan dari luar;
4. kepatuhan petugas penjagaan dalam menyita handphone dan barang
terlarang yang didapati pada saat melaksanakan kontrol keliling pada
blok hunian;
5. kepatuhan petugas penjagaan dalam menyampaikan laporan kejadian
gangguan keamanan dan ketertiban;
6. kepatuhan petugas penjagaan untuk tidak meminta dan menerima
sesuatu dari narapidana/tahanan;
7. kepatuhan petugas penjagaan untuk tidak melibatkan narapidana/
tahanan dalam penguncian kamar, penjagaan dan tugas pengamanan
lainnya;
E. Pelaksanaan Pengawalan.
Dalam hal ini Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) melakukan pengawasan untuk menjamin tentang :
1. kepatuhan petugas pengawalan dalam melakukan ricek kecocokan data
narapidana/tahanan yang akan dalam pengawalannya;
2. kepatuhan petugas pengawalan dalam melakukan penggeledahan
kendaraan yang akan dipakai pada kegiatan pengawalan;
3. kepatuhan petugas pengawalan dalam melakukan penggeledahan
terlebih dahulu terhadap narapidana/tahanan yang akan dalam
pengawalannya;
4. kepatuhan petugas pengawalan dalam penggunaan pembatas gerak
sesuai kebutuhan terhadap narapidana/tahanan yang akan dalam
pengawalannya;
5. kepatuhan petugas pengawalan dalam menghindari penyalahgunaan
wewenang dengan memberikan keleluasaan narapidana/tahanan yang
dalam pengawalannya;
6. kepatuhan petugas pengawalan untuk tidak menerima sesuatu apapun
dari narapidana/tahanan dan atau keluarga narapidana/ tahanan yang
dikawal tersebut;
F. Pengamanan Pelaksanaan Mapenaling.
Dalam hal ini Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) melakukan pengawasan untuk menjamin tentang :
1. kepatuhan petugas Mapenaling dalam lama waktu narapidana/ tahanan
ditempatkan dalam blok/kamar Mapenaling yang ditetapkan oleh Kepala
Lapas/Kepala Rutan sesuai dengan ketentuan;
2. kepatuhan petugas Mapenaling dalam melaksanakan kegiatan sesuai
dengan program yang ditetapkan selama program Mapenaling;
3. kepatuhan petugas Mapenaling dalam penyalahgunaan wewenang
dengan melakukan perlakuan yang buruk dan tidak manusiawi;
4. kepatuhan petugas Mapenaling dalam penyalahgunaan wewenang
dengan melakukan negosiasi dan tawar menawar untuk pemindahan
dari blok/kamar Mapenaling;
5. kepatuhan petugas mapenaling untuk tidak menerima sesuatu apapun
dari narapidana/tahanan dan atau keluarga narapidana/ tahanan
tersebut;
6. Kepatuhan petugas mapenaling untuk tidak melibatkan
narapidana/tahanan dalam pengawasan, buka dan tutup kamar/ blok
Mapenaling serta pemberian layanan dasar;
G. Pelaksanaan Penempatan Narapidana/Tahanan Dalam Kamar Hunian.
Dalam hal ini Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) melakukan pengawasan untuk menjamin tentang :
1. kepatuhan petugas pelaksana penempatan dalam menghindari
penyalahgunaan wewenang dalam menempatkan narapidana/ tahanan
secara diskriminatif;
2. kepatuhan petugas pelaksana penempatan dalam menghindari untuk
melakukan negosiasi dan tawar menawar serta meminta dan menerima
sesuatu dari narapidana/tahanan dan atau keluarga
narapidana/tahanan terkait dengan penempatan;
3. kepatuhan petugas pelaksana penempatan dalam penempatan yang
tidak tepat terhadap kelompok rentan yang sakit atau usia lanjut atau
penyalahgunaan wewenang menempatkan narapidana/tahanan yang
tidak sesuai dengan kondisi atau data yang sebenarnya;
4. kepatuhan petugas pelaksanaan penempatan terhadap rekomendasi
hasil assessment resiko narapidana/tahanan.
H. Layanan Penyediaan Makanan dan Kebutuhan Dasar Lainnya.
Dalam hal ini Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) melakukan pengawasan untuk menjamin tentang :
1. kepatuhan petugas pelaksana penyediaan makan dalam menjaga
kecukupan penyediaan sesuai dengan jumlah narapidana/tahanan pada
Lapas/Rutan;
2. kepatuhan petugas pelaksana penyedia makanan dalam menghindari
penyediaan makanan yang berbahaya bagi kesehatan;
3. kepatuhan petugas pelaksana penyedia makanan dalam pembagian
makanan yang tepat waktu;
4. kepatuhan petugas pelaksana penyedia makanan dalam menghindari
penyalahgunaan wewenang penjualan persediaan makanan
narapidana/tahanan;
5. kepatuhan petugas pelaksana penyedia makanan dalam mencocokan
bahan makanan melalui penimbangan yang sah.
I.Layanan Registrasi dan Integrasi.
Dalam hal ini Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) melakukan pengawasan untuk menjamin tentang :
1. kepatuhan petugas registrasi dalam menghindari penyalahgunaan
wewenang dengan memberikan akses penginputan dan pengelolaan data
oleh narapidana/tahanan atau orang lain yang tidak ditetapkan;
2. kepatuhan petugas registrasi dalam menghindari penyembunyian berkas
penetapan dan putusan serta eksekusi yang menyebabkan
ketidaksesuaian input data;
3. kepatuhan petugas registrasi untuk tidak meminta dan menerima
sesuatu apapun dari narapidana/tahanan dan atau keluarga
narapidana/tahanan tersebut;
4. kepatuhan petugas layanan integrasi untuk memberikan informasi
secara terbuka terkait dengan persyaratan layanan integrasi;
5. kepatuhan petugas layanan integrasi untuk mencatat berkas
persyaratan yang telah diterima serta informasi perkembangan proses
usulan.
J. Sasaran Khusus
Sasaran khusus Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) meliputi :
1. pendalaman dan investigasi kejadian pelarian narapidana/tahanan,
2. melaksanakan tugas pemanggilan kepada petugas untuk keperluan
investigasi;
3. pendalaman dan investigasi terhadap kejadian atau gangguan yang
berskala nasional/internasional seperti : petugas yang diduga terpapar
faham teroris/terlibat jaringan teroris, petugas yang diduga terlibat
langsung peredaran Narkoba di dalam Lapas/Rutan dan isu-isu aktual
yang merebak di media massa maupun media elektronik;
4. pendampingan terhadap narapidana/tahanan baru untuk keperluan
penyidikan;
5. investigasi pengaduan yang mensyaratkan perbuatan lainnya yang
melanggar kode etik;
6. investigasi dugaan pelanggaran standar operasional dan
penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh Kepala Lapas/ Rutan.

IV. Dasar
A. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan;
B. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Nomor :
M.HH.16KP.05.02 Tahun 2011 tentang Kode Etik Pegawai Pemasyarakatan;
C. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor : M.HH-01.PW.01.01 Tahun 2011 tentang Pengawasan Intern
Pemasyarakatan;
D. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan;
E. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 33 Tahun tentang Pengamanan pada Lembaga Pemasyarakatan dan
Rumah Tahanan Negara;
F. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
G. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Hukum dan dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;
H. Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-
126.PK.02.10.01 tahun 2019 tentang Langkah-langkah progresif dan serius
upaya pemberantasan Narkoba di Unit Pemasyarakatan.
V. Isi Surat Edaran
A. Memerintahkan kepada Kepala Divisi Pemasyarakatan untuk membentuk
Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL)
pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan
ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kemanterian Hukum dan Hak Asasi
Manusia.
1. Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (SATOPS
PATNAL) pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia terdiri dari :
a. penanggung jawab : Kepala Kantor Wilayah;
b. koordinator : Kepala Divisi Pemasyarakatan;
c. ketua : Kepala Bidang Pelayanan
Tahanan, Kesehatan, Rehabilitasi,
Pengelolaan Benda Sitaan, Barang
Rampasan Negara, dan Keamanan;
d. wakil ketua : Kepala Bidang Pembinaan,
Bimbingan, dan Teknologi Informasi;
e. ketua tim 1 : Kepala Sub Bidang Pengelolaan Benda
Sitaan, Barang Rampasan Negara, dan
Keamanan;
membidangi sasaran :
1) pelaksanaan penjagaan;
2) pelaksanaan pengawalan;
3) sasaran khusus.
f. ketua tim 2 : Kepala Sub Bidang Pelayanan Tahanan,
Perawatan Kesehatan, dan Rehabilitasi;
membidangi sasaran :
1) layanan penyediaan makanan dan kebutuhan dasar
lainnya;
2) layanan kunjungan.
g. ketua tim 3 : Kepala Sub Bidang Pembinaan, Teknologi
Informasi, dan Kerjasama;
membidangi sasaran :
1) layanan registrasi dan integrasi;
2) layanan pelaksanaan penempatan narapidana/tahanan
dalam kamar hunian.
h. ketua tim 4 : Kepala Sub Bidang Bimbingan dan
Pengentasan Anak;
membidangi sasaran :
1) layanan pengamanan pelaksanaan Mapenaling;
2) pelaksanaan tugas pengamanan area Pengawasan dan
Pemeriksaan (Wasrik) dan Pintu Utama (P2U);
3) kedisiplinan petugas.
i. anggota
staff di jajaran Divisi Pemasyarakatan yang dipilih dan
ditetapkan.
2. Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (SATOPS
PATNAL) pada Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
bertugas :
a. melakukan pemetaan potensi kerawanan terjadinya pelanggaran
standar operasional dan penyalahgunaan wewenang berdasarkan
rekomendasi hasil penilaian kerawanan sesuai Surat Edaran
Direktur Jenderal Pemasyarakatan nomor : PAS-10.OT.01.02
tentang Standar Intelijen;
b. memerintahkan tim sesuai dengan sasaran hasil pemetaan
kerawanan yang memerlukan pengawasan intensif;
c. dalam hal pendalaman potensi kerawanan maka tim Satuan
Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (SATOPS
PATNAL) yang diperintahkan dapat melakukan investigasi secara
langsung maupun melalui Satuan Operasional Kepatuhan
Internal Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) pada Lapas/Rutan;
d. dalam hal perlu dilakukan penindakan terhadap petugas yang
diduga melakukan pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang
tim Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) wilayah dapat memberikan rekomendasi
tertulis kepada Kepala Lapas/Rutan untuk memindahkan petugas
tersebut dari tugasnya dan untuk dilaksanakan Sidang Kode Etik;
e. dalam hal perlu dilakukan penindakan atas terjadinya gangguan
keamanan yang memerlukan penindakan khusus seperti
penggeledahan hunian, pemulihan situasi, kegiatan tanggap
darurat lainnya, maka Satuan Operasional Kepatuhan Internal
Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) wilayah dapat melakukan
penindakan secara bersama dan koordinator dapat melakukan
penambahan personil sesuai kebutuhan;
f. tim yang diperintahkan untuk melaksanakan tugas pengawasan
intensif menyampaikan laporan pengawasan dan rekomendasinya
kepada koordinator;
g. dalam hal pelaksanaan penindakan pada point 5, koordinator
melaporkan pelaksanaan tugas penindakannya kepada Kepala
Kantor Wilayah sebagai penanggung jawab;
B. Memerintahkan Kepala Lapas/Rutan untuk membentuk Satuan
Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) pada
Lapas/Rutan masing-masing dengan mengusulkan calon anggota kepada
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk
ditetapkan.
1. Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (SATOPS
PATNAL) pada Lapas dan Rutan terdiri dari :
a. penanggung jawab : Kepala Lapas/Rutan;
b. koordinator : Kepala Kesatuan Pengamanan
Lapas/Rutan;
c. ketua tim dan anggota : Staff yang ditunjuk dan ditetapkan.
d. tim Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan
(SATOPS PATNAL) pada Lapas dan Rutan dibentuk berdasarkan
kelompok jaga pengawasan yang minimal terdiri dari dua tim
yang melaksanakan jaga pengawasan secara bergiliran yang
diatur oleh koordinator.
2. pelaksanaan pengawasan melekat oleh Satuan Operasional
Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) pada
Lapas/Rutan dilaksanakan dengan :
a. pendampingan secara mobile pelaksanaan tugas pada setiap
sasaran;
b. pengawasan intensif manakala ditengarai adanya pelanggaran
standar operasional dan penyalahgunaan wewenang;
c. investigasi dan penindakan darurat manakala telah
mendapatkan ijin dari Kepala Lapas/Rutan melalui koordinator
terhadap telah terjadinya pelanggaran standar operasional dan
penyalahgunaan wewenang.
3. pemilihan ketua dan anggota Satuan Operasional Kepatuhan Internal
Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) pada Lapas dan Rutan dilakukan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. mempunyai integritas, disiplin dan dedikasi yang tinggi
dibuktikan dengan tidak pernah menjalani hukum disiplin
dalam semua tingkatan dan tidak pernah menjalani proses
pidana;
b. anggota Satuan Operasional Kepatuhan Internal
Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) minimal pangkat/golongan
ruang Pengatur/IIc;
c. jumlah anggota Satuan Operasional Kepatuhan Internal
Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) minimal 4 orang yang
terbagi menjadi 2 kelompok masing-masing terdiri dari 2 orang
diatur tugas pengawasannya secara bergiliran;
4. pengangkatan anggota Satuan Operasional Kepatuhan Internal
Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) ditetapkan oleh Kepala Divisi
Pemasyarakatan atas usulan dari Kepala Lapas/Rutan dan
dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan melalui Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
5. struktur organisasi Satuan Operasional Kepatuhan internal
Struktur dalam
No Jabatan Tugas
Satops Patnal
1. Kepala Rutan Penanggung Bertanggung jawab
/Lapas Jawab terhadap kegiatan tim.
2. Kepala Seksi Koordinator a. Menyusun rencana
Pelaporan Pada kerja tim;
Lembaga b. Mengatur rencana
Pemasyarakatan kerja kegiatan
Kelas I atau pelaksanaan tim;
Kepala Seksi c. Membuat dan
Administrasi mengatur jadwal
Keamanan dan pelaksanaan tugas
Ketertiban pada tim;
Lembaga d. Melaporkan
Pemasyarakatan pelaksanaan
Keîas IIa/Ilb atau kegiatan tim.
Kepala Satuan
Pengamanan
Rumah Tahanan
Negara
3. Petugas yang Ketua a. Melaksanakan
ditunjuk oleh Perintah dari
Lapas/Rutan kordinator tim;
b. Melakukan
pengawasan dan
pemeriksaan
pelaksanaan tugas
regu pengamanan;
c. Melakukan teguran
kepada regu;
d. pengamanan yang
tidak melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan SOP;
e. Membuat laporan
pelaksanaan tugas;
4. Petugas yang Anggota a. Terdiri tiga atau
ditunjuk oleh empat tim yang
Lapas/Rutan dipimpin oleh
seorang ketua tim
dari staf pada
tugas pengamanan
yang berpangkat
minimal II/c atau
setiap tim terdiri
dari minimal 1
orang anggota dan
maksimal 3 orang
yang berpangkat
dibawah ketua tim;
b. Melaksanakan
perintah dari ketua
tim;
c. Melakukan
pengawasan dan
pemeriksaan
pelaksanaan tugas
regu pengamanan;
d. Melakukan teguran
kepada regu
pengamanan yang
tidak melaksanakan
tugasnya sesuai
dengan SOP;
e. Membuat laporan
pelaksanaan tugas.
6. dalam melaksanakan tugas Satuan Operasional Kepatuhan Internal
Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) menggunakan Pakaian Dinas
Lapangan (PDL) dilengkapi dengan dahrim dan kopel rim berwarna putih
dan menggunakan handbadge bertuliskan SATOPS PATNAL;
7. waktu pelakanaan tugas Satuan Operasional Kepatuhan Internal
Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) Pemasyarakatan ditetapkan oleh
koordinator atau dapat diatur sesuai dengan piket regu jaga.
Demikian surat edaran ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam pembentukan
Satuan Operasional Kepatuhan Internal Pemasyarakatan (SATOPS PATNAL) pada
Kantor Wilayah, Rumah Tahanan Negara dan Lembaga Pemasyarakatan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 April 2019
DIREKTUR JENDERAL PEMASYARAKATAN

SRI PUGUH BUDI UTAMI


NİP. 19620702 198703 2 001

Tembusan :
1. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM Rl;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI.

Anda mungkin juga menyukai