Anda di halaman 1dari 22

KANTOR WILAYAH

KEMENTERIAN HUKUM DAN H A M LAMPUNG


LAPAS KELAS IIB GUNUNG SUGIH

BUKU PANDUAN
‘SALAM PEMASYARAKATAN’
LAPAS KELAS IIB GUNUNG SUGIH
LATAR BELAKANG
1. Optimalisasi Revitalisasi Pemasyarakatan
2. Implementasi Permenkumham RI Nomor 35 Tahun 2018 tentang Revitalisasi
Penyelenggaraan Pemasyarakatan, pasal 15 ayat 2, penyelenggaraan Konseling
Psikologi
3. Bentuk pembinaan narapidana melalui pendekatan humanistic
4. Bentuk penguatan Keamanan dan Ketertiban Lapas/Rutan
TUJUAN
• Tujuan :
1.Menggali dan mengumpulkan informasi sedetail mungkin seputar persoalan yang dihadapi
Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan demi mengetahui inti dari persoalan dan membantu
narapidana untuk mendapatkan solusi yang tepat dan sesuai.
2.Memahami persoalan yang sedang dihadapi Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan.
3.Melakukan identifikasi persoalan dengan menggali persoalan yang dihadapi lebih mendalam dan lebih
mendetail lagi demi mendapatkan inti dari persoalan yang ada.
4.Mengembangkan cara respon dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada
Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan baik secara verbal atau non verbal.
5.Menjaga keamanan dan ketertiban dengan cara meminimalisir ketegangan-ketegangan yang dirasakan
oleh Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan.
6.Membentuk Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan untuk terbuka dengan petugas pemasyarakatan
terutama Wali Pemasyarakatan.
TUJUAN (2)
7. Menumbuhkan rasa kerjasama yang baik terhadap Narapidana/Anak Didik
Pemasyarakatan terhadap sesama Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan.
8. Meningkatkan awareness baik Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan maupun petugas
terhadap kondisi pribadi masing-masing Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan.
9. Melatih Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan untuk berfikir dengan berbagai
persoalan-persoalan kehidupan
10. Salah satu bentuk refleksi diri Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan.
11. Melatih Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan untuk menentukan langkah penyelesaian
terhadap masalah yang dimiliki dengan masih dibawah pengawasan dan pembinaan Wali
Pemasyarakatan/Orang tua asuh.
12. Membentuk Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan agar selalu berkonsekuen dalam
keputusan yang diambilnya.
DASAR HUKUM
• Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan;
• Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan;
• Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga
Binaan Pemasyarakatan;
• Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
• Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.01 PK.04.10 Tahun
2007 tentang Wali Pemasyarakatan
• Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2015 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pembinaan Khusus Anak;
• Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2018 tentang
Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan.
DEFINISI GLOBAL
 Salam Pemasyarakatan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh Tim Efektif
terdiri dari staf/pegawai Lapas/Rutan dalam rangka optimalisasi pemasyarakatan
dengan melakukan kunjungan setelah apel pagi ke blok hunian.
 Konseling merupakan suatu proses untuk membantu individu menghadapi
hambatan dalam perkembangan dirinya, dan untuk mencapai perkembangan optimal
kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu
(Division of Psychology dalam Prayitno, 2004)
SUMBER DAYA MANUSIA
SALAM
PEMASYARAKATAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
KRITERIA
SARANA & PRASARANA
SARANA
1. Handphone
2. Link Google Drive
PRASARANA
3. Aula/ Ruangan Konseling
4. Blok Hunian
5. Taman
KANTOR WILAYAH
KEMENTERIAN HUKUM DAN H A M LAMPUNG
DIVISI PEMASYARAKATAN

KEGIATAN I SALAM
PEMASYARAKATAN
PRA – KEGIATAN
1. Kepala Lapas/Rutan untuk membentuk Tim Salam Pemasyarakatan pada
Lapas/Rutan masing-masing. Dimana jumlah Tim pada setiap Lapas/Rutan
disesuaikan dengan jumlah Blok Hunian pada Lapas/Rutan masing-masing.
2. Tim Salam Pemasyarakatan Lapas/Rutan terdiri dari :
 Penanggung jawab : Kepala Lapas/Rutan
 Koordinator : JFU Esselon 3, 4, 5
 Ketua tim dan anggota : Staff yang ditunjuk dan ditetapkan.
 Tim Salam Pemasyarakatan pada Lapas dan Rutan terdiri dari tim Efektif dari
staf/pegawai Lapas/Rutan. Dimana jumlah masing-masing tim ditentukan oleh
koordinator, dan disesuaikan dengan kondisi serta jumlah blok hunian pada
Lapas/Rutan masing-masing.
PRA – KEGIATAN (2)
3. Pelaksanaan pengawasan melekat oleh Tim Salam Pemasyarakatan pada
Lapas/Rutan dilaksanakan dengan :
 Pendampingan secara mobile pelaksanaan tugas pada setiap sasaran;
 Pengawasan intensif manakala ditengarai adanya pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang;
 Investigasi dan penindakan darurat manakala telah mendapatkan ijin dari kepala lapas/rutan melalui
koordinator terhadap telah terjadinya pelanggaran dan penyalahgunaan wewenang.

4. Pemilihan ketua dan anggota Tim Salam Pemasyarakatan pada Lapas dan Rutan
dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Sebagai Ketua Tim mempunyai integritas, disiplin dan dedikasi yang tinggi dibuktikan dengan tidak pernah
menjalani hukum disiplin dalam semua tingkatan dan tidak pernah menjalani proses pidana;
 Anggota Tim Salam Pemasyarakatan dalam satu timnya terdapat berbagai bidang seperti bidang keamanan,
pembinaan, registrasi.
PRA-KEGIATAN (3)
5. Waktu pelakanaan tugas Tim Salam Pemasyarakatan ditetapkan oleh koordinator
dengan ketentuan kegiatan dilaksanakan setelah apel pagi dalam 2 s/d 4 (Empat)
hari dalam seminggu.
6. Masing-masing Kepala Lapas/Rutan mengirimkan nama-nama anggota tim
Salam Pemasyarakatan beserta Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ke Kepala Divisi
Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham lampung.
KEGIATAN
1. Setelah melaksanakan Apel Pagi, seluruh pegawai yang telah dibagi berdasarkan tim
bergabung untuk melaksanakan kunjungan ke blok-blok hunian.
2. Tim salam pemasyarakatan kemudian mengunjungi narapidana di blok hunian yang
telah ditentukan.
3. Ketika mengunjungi blok hunian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a. Komunikasi dengan Narapidana
(apakah ada narapidana yang sakit saat itu, apakah ada narapidana yang tidak
melaksankan kegiatan rutin yang dijadwalkan oleh Lapas/Rutan pada hari itu atau hari
sebelumnya, apakah ada yang memiliki masalah dengan sesama narapidana/masalah
pribadi narapidana yang dirasa akan berdampak buruk di kemudian hari, dan pemberian
layanan informasi)
KEGIATAN (2)
b. Observasi lingkungan Blok Hunian.
(apakah ada benda-benda terlarang didalam blok seperti, Handphone, benda-benda
tajam, uang cash dalam jumlah yang banyak, narkoba, dan sebagainya.) Dalam hal
ini, petugas tidak perlu melakukan razia, razia bisa dilakukan sesekali namun
selebihnya cukup dengan melakukan observasi saja. Apabila terlihat ada barang-
barang terlarang, maka untuk ditindaklanjuti dan dilaporkan kepada pejabat
berwenang.
c. Memonitor Kebersihan Blok Hunian
Dimana pegawai diminta untuk memonitor kebersihan blok hunian dan lingkungan
sekitarnya, apabila dirasa kotor maka diminta untuk narapida bergotong royong
membersihkan blok hunian.
KEGIATAN (3)
• Setelah berkomunikasi dengan narapidana, petugas melakukan screening narapidana
unuk memeriksa narapidana yang membutuhkan konseling di hari itu. Kemudian
narapidana tersebut dikumpulkan dan dilanjutkan dengan konseling.
•Kemudian petugas menuangkan laporan tersebut pada link google form yang telah
disediakan
•Jfu akan memeriksa hasil pelaporan pada pukul 10.30 wib, sebagaimana bentuk
pertanggungjawaban atas pemberian layanan kepada WBP.
•Jfu akan mencarikan pemecahan masalah serta penyelesaian masalah yang dihadapi
oleh WBP
•Apabila ada hal yang akan mengganggu keamanan dan ketertiban maka langsung
dilaporkan kepada Pimpinan.
MEKANISME KEGIATAN
Tahap Tindakan
a) Wali PAS bersama dengan Narapidana/Anak Didik Pemasyarakatan membuat
kesimpulan mengenai hasil proses konseling
b) Menyusun action plan berdasarkan kesepakatan
c) Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling.
d) Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya.
PROSEDUR KEGIATAN
Hari : 2 s/d 4 hari dalam seminggu
Tempat : Lapas Kelas IIB Gunung Sugih
Waktu : Diantara Pukul 08.00 – 12.00 (durasi 1 jam)
TAHAP PERTAMA
1. Membangun Rapport
a) Bersalaman dan menanyakan kabar
b) Memperkenalkan diri sebagai petugas Lapas
c) Menjelaskan fungsi tim Efektif
d) Menjelaskan tujuan kegiatan ‘Salam Pemasyarakatan’
e) Menjaga Kerahasiaan

2. Memperjelas dan mendefinisikan masalah.


a) Mempersilahkan Narapidana untuk bercerita
b) Memastikan kembali masalah yang dirasakan/dialami oleh Narapidana
TAHAP KERJA
1. Menjelajahi dan mengeksplorasi masalah
REBT STEP
2. Membantu konseli memahami bahwa perilaku disebabkan oleh kepercayaan dan
pikiran
3. Menunjukkan bagaimana kepercayaan dan pikiran seseorang mungkin tertutup
4. Mengajarkan konseli bagaimana melawan dan merubah kepercayaan irasional,
menggantinya dengan kepercayaan yang lebih rasional.
5. Membantu konseli mengubah perilaku konseli.
TAHAP AKHIR
1. Tim Efektif atau Petugas Lapas bersama dengan Narapidana/Anak Didik
Pemasyarakatan membuat kesimpulan mengenai hasil proses konseling
2. Menyusun action plan berdasarkan kesepakatan
3. Mengevaluasi jalannya proses dan hasil konseling.
4. Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya
TERIMA KASIH :) Action Leader
Rully Anwardi Lubis

Anda mungkin juga menyukai