Anda di halaman 1dari 5

A.

Profil Instansi
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No: M.04.PR.07.03 tahun 2003 tentang pembentukan Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Jakarta,
Lubuk Linggau, Bandar Lampung, Pematang Siantar, Bandung, Nusakambangan, Madiun,
Pamekasan, Martapura, Bangli, Maros, dan Jayapura. Lapas Klas IIA Narkotika diresmikan pada
tanggal 30 Oktober 2003 oleh Presiden Republik Indonesia Ibu Megawati Soekarnoputri, mulai
dioprerasionalkan pada tanggal 24 Februari 2004, dengan kapasitas 1084 orang
penghuni.Beralamatkan di Jl. Raya Bekasi Timur No. 170A Jakarta Timur, di bangun di atas tahan
seluas 27.213,72 meter2, adapun batasan-batasan Lapas Klas IIA Narkotika Jakarta adalah sebagai
berikut : Sebelah Utara : Jl. Raya Bekasi Timur dan Rel KA Sebelah Selatan : Kompleks Rumah susun
pegawai dan perumahan penduduk Sebelah Barat : Kantor Imigrasi Jakarta Timur Sebelah Timur :
Gedung Rumah Sakit Pengayoman :
a. Visi
Memberikan Pelayanan Yang Akuntabel dan Transparan Serta Mampu Mewujudkan Tertib
Pemasyarakatan.
b. Misi
1) Memberikan kemudahan pelayanan bagi masyarakat secara tepat dan efektif
Menghilangkan komersialisasi dan diskriminasi dalam pelayanan
2) Menyediakan prosedur layanan tentang hak-hak warga binaan pemasyarakatan
Mengedepankan profesionalisme dan keterbukaan dalam memberikan pelayanan
c. Tugas pokok :
Melaksanakan pemasyarakatan terhadap narapidana / anak didik pengguna narkotika dan
obat terlarang lainnya.
d. Fungsi pokok :
1) kasus narkotika.
2) Melakukan bimbingan sosial/kerohanian.
3) Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lapas.
4) Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga
5) Melaksanakan pembinaan narapidana / anak didik kasus narkotika.
6) Memberikan bimbingan, terapi dan rehabilitasi narapidana / anak didik kasus narkotika.
Melakukan bimbingan sosial/kerohanian.
7) Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib Lapas.
8) Melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga
e. Kegiatan yang ada didalam lapas :
1. Melakukan sosialisasi dan penyuluhan
2. Kegiatan Olahraga dan Senam Pagi
3. Kegiatan Penyuluhan dan Konsultasi Hukum
4. Kegiatan motivasi oleh Tim Psikolog Lapas
5. Kegiatan Keagamaan
6. Program PKBM (Program Kegiatan Belajar Masyarakat)
7. Program kegiatan kepramukaan
8. Bengkel latihan kerja kegiatan produksi/jasa
9. Layanan kunjungan

B. Penerapan Nilai-Nilai BerAKHLAK


Dalam tugas Brenchmarking ini, kami memilih Instansi Kementrian Hukum Dan HAM
Republik Indonesia Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta sebagai bahan tugas. Proses wawancara kami
lakukan via zoomeeting. Berikut foto bersama saat melakukan zoomeeting. Video selama proses
wawancara dapat diakses melalui youtube pada link “
https://www.youtube.com/watch?v=HNc3DbV-yj8 “
Tabel 1.1 Penerapan Nilai BerAKHLAK pada Instansi

No. Nilai-Nilai Penerapan di Isntansi

1. Berorientasi Pelayanan - Memberikan pelayanan kepada pelanggar hukum


- Memberikan kebutuhan dasar warga binaan
narapidana
- Menjamin kesehatan narapidana selama di lapas

2. Akuntabel - Melaksanakan tugas dengan jujur


- Meningkatkan kedisiplinan dan integritas

3. Kompeten - Peningkatan kompeten dalam meningkatkan


pelayanan kunjungan narapidana selama pandemic
menggunakan kunjungan secara online/digital

4. Harmonis - Memandang warga binaan pidana tidak menilai


secara ras , agama ataupun latar belakang ekonomi
- Membudayakan bersama secara kekeluargaan
antara petugas dan warga binaan narapidana

5. Loyal - Melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan


peraturan yang ada dan perundang-undangan
pemasyarakatan

6. Adaptif - Petugas berprilaku positif tanpa memandang


jabatan
7. Kolaborasi - Memberi kesempatan kepada seluruh masyarakat
untuk bisa berkontribusi melakukan pembinaan di
lapas
- Kesuksesan di lembaga pemasyarakatan terdiri dari
3 unsur pendukung yaitu petugas, warga binaan
dan masyarakat
C. Lembaga Kementerian Hukum & Ham Ri Lapas Kelas 2A Jakarta mengharapkan :
1. Tidak adanya stigma negative dari masyarakat terhadap warga binaan yang ada di lapas.
2. Pada saat di bina, mereka mendapatakan bimbingan rohani dan ketrampilan agar dapat
bermanfaat pada saat mereka keluar nanti.
3. Dengan adanya bekal keterampilan diharapkan ketika keluar nanti dapat mengaplikasikan ilmu
yang didapat selama di lapas.

Anda mungkin juga menyukai