Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR)

KEGIATAN KERJA DAN PRODUKSI


LAPAS KELAS III AMURANG

DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA RI
TAHUN 2021
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR)
ANGGARAN BIAYA FISIK MENTAL DISIPLIN TA 2021
DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
Program : Program Pembinaan dan Penyelenggaraan
Pemasyarakatan
Sasaran Program : 1. Meningkatnya Kualitas Penyelenggaraan
Pemasyarakatan
2. Meningkatnya Produktivitas Narapidana/Anak dan
Klien Pemasyarakatan Menuju Manusia Mandiri
3. Meningkatnya Ketaatan Hukum Mantan Narapidana,
Anak dan Klien Pemasyarakatan
Indikator Kinerja Program : 1. Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan
pemasyarakatan
2. Persentase Narapidana/Anak dan Klien
Pemasyarakatan yang Berdaya Guna Setelah Bebas
3. Menurunnya Persentase Residivis
Kegiatan : 5252 Penyelenggaraan Pemasyarakatan di wilayah
Sasaran Kegiatan : 1. Meningkatnya penyelenggaraan pembinaan UPT
Pemasyarakatan di wilayah
2. Meningkatnya Pelayanan Perawatan
Narapidana/Tahanan di wilayah sesuai standar
3. Meningkatnya Pelayanan Tahanan di wilayah sesuai
standar
4. Meningkatnya Pelayanan Pembinaan Narapidana di
wilayah sesuai standar
5. Meningkatnya Pelayanan Pengelolaan Basan Baran di
wilayah sesuai standar
6. Meningkatnya Pelayanan Keamanan dan Ketertiban di
wilayah sesuai standar
7. Meningkatnya pelayanan pembimbingan klien
pemasyarakatan di wilayah sesuai standar
8. Meningkatnya Pelayanan Pendidikan dan Pengentasan
Anak di wilayah sesuai standar
9. Layanan Internal (Overhead)
10. Layanan Perkantoran
11. Meningkatnya Kapasitas Hunian
12. Terselenggarannya Dukungan Layanan Manajemen
Eselon I
Indikator kinerja kegiatan (IKK) : 1. Persentase UPT Pemasyarakatan di wilayah yang
disupervisi dalam pelaksanaan tugas pemasyarakatan
di wilayah sesuai standar
2. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan
pelayanan kebutuhan dasar dan kesehatan lingkungan
sesuai standar
3. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan
pelayanan perawatan kesehatan dasar, lanjutan dan
penyuluhan kesehatan sesuai standar
4. Persentase Narapidana/Tahanan yang mendapatkan
pelayanan perawatan kesehatan khusus dan
rehabilitasi sesuai standar
5. Jumlah narapidana narkotika yang memperoleh
layanan rehabilitasi
6. Persentase Tahanan yang mendapatkan pelayanan
administrasi tahanan, bantuan hukum dan bimbingan
kegiatan sesuai standar
7. Persentase Narapidana yang mendapatkan pembinaan
kepribadian sesuai standar
8. Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan
administrasi narapidana sesuai standar
9. Persentase Narapidana yang mendapatkan pelayanan
integrasi (Asimilasi, PB, CB, CMB) dan pendayagunaan
TPP sesuai standar
10. Persentase Narapidana yang mendapatkan latihan
keterampilan dan kegiatan kerja produksi sesuai
standar
11. Persentase basan baran yang mendapatkan pelayanan
administrasi dan pengelolaan basan baran sesuai
standar
12. Persentase pengaduan yang ditindaklanjuti sesuai
standar
13. Persentase pencegahan gangguan keamanan dan
pemeliharaan keamanan sesuai standar
14. Persentase gangguan Keamanan yang ditindak dan
ditanggulangi sesuai standar
15. Persentase klien yang mendapatkan pelayanan
registrasi sesuai standar
16. Persentase klien yang mendapatkan pembimbingan
dan Pengawasan sesuai standar
17. Persentase anak yang mendapatkan pendampingan
anak sesuai standar
18. Persentase anak yang mendapatkan pelayanan
registrasi sesuai standar
19. Persentase anak yang mendapatkan pendidikan,
pelatihan keterampilan dan pengentasan anak sesuai
standar
20. Tersusunnya dokumen rencana kerja, anggaran UPT
Pemasyarakatan dan pelaporan yang akuntabel dan
tepat waktu
21. Tersusunya dokumen pengelolaan BMN dan Kerumah
tanggaan yang sesuai standar
22. Tersediannya data pegawai pemasyarakatan sesuai
dengan kompetensi
23. Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan
laporan keuangan yang akuntabel dan tepat waktu
24. Jumlah Kendaraan Bermotor
25. Jumlah Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi
26. Jumlah Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
27. Jumlah Gedung/Bangunan
28. Jumlah Layanan Perkantoran
29. Jumlah UPT Pembangunan Lembaga Pemasyarakatan
Perempuan (LPP)
30. Jumlah UPT Pembangunan Lembaga Pembinaan
Khusus Anak (LPKA)
31. Jumlah UPT Pembangunan Balai Pemasyarakatan
(Bapas)
32. Jumlah UPT Rehabilitasi/Renovasi Lapas/Rutan
33. Tersusunnya dokumen rencana kerja, anggaran UPT
Pemasyarakatan dan pelaporan yang akuntabel dan
tepat waktu
34. Tersusunnya dokumen pengelolaan BMN dan
Kerumah tanggaan yang sesuai standar
35. Tersediannya data pegawai pemasyarakatan sesuai
dengan kompetensi
36. Tersusunnya Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan
laporan keuangan yang akuntabel dan tepat waktu
Keluaran (Output) : 5252.004. Layanan Pembinaan Narapidana
Volume keluaran (output) : 48 (Empat Puluh Delapan)
Satuan ukur keluaran (output) : Narapidana
Target PNBP : Rp.6.000.000,-

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
(Lembaran Negara RI Nomor 3194);
b. Undang Undang No.17 Tahun 2003 tentang keuangan Negara;
c. Undang Undang No. 1 Tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara;
d. Undang undang No.15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan Negara;
e. Peraturan Menteri Keuangan No. 94/PMK.02/2017 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran;
f. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.02/2018 tentang Standar
Biaya Masukan Tahun 2019;
g. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor 29 Tahun
2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan HAM
Republik Indonesia.
2. Gambaran Umum
Pemasyarakatan adalah kegiatan untuk melakukan pembinaan Warga
Binaan Pemasyarakatan (WBP) berdasarkan sistem, kelembagaan, dan cara
pembinaan yang merupakan bagian akhir dari sistem pemidanaan dalam tata
peradilan pidana. Sistem Pemasyarakatan merupakan suatu tatanan
mengenai arah dan batas serta cara pembinaan Warga Binaan
Pemasyarakatan berdasarkan Pancasila yang dilaksanakan secara terpadu
antara pembina, yang dibina, dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas
WBP agar menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi
tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat,
dapat aktif berperan dalam pembangunan, dan dapat hidup secara wajar
sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.
Sistem pemasyarakatan berfungsi menyiapkan WBP agar dapat
berintegrasi secara sehat dengan masyarakat, sehingga dapat berperan
kembali sebagai anggota masyarakat yang bebas dan bertanggung jawab.
Untuk menunjang fungsi UPT Pemasyarakatan di bidang Pembinaan
Narapidana sesuai dengan Undang-undang nomor 12 tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan, menempatkan narapidana sebagai manusia biasa yang
hak-hak sebagai warga negara Indonesia dibatasi oleh hukum, oleh karena
itu Pemasyarakatan berupaya untuk memenuhi hak narapidana dalam bentuk
Layanan pembinaan Narapidana
Bentuk pelaksanaan pembinaan yang diberikan kepada WBP adalah
pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Pembinaan
kemandirian bertujuan meningkatkan kemampuan narapidana melalui
kegiatan pembinaan kegiatan kerja produksi baik dibidang industri, jasa,
pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.
Dalam pelaksanaan pembinaan, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan
perlu mendapat dukungan/kerjasama dengan pihak lain, baik pemerintah
maupun swasta, baik dalam rangka peningkatan kemampuan Petugas
Pemasyarakatan maupun dalam rangka mendukung sarana kegiatan kerja
sehingga pelaksanaan pembinaan kemandirian narapidana di Lapas dapat
berjalan secara optimal dengan menghasilkan WBP yang terampil dan
Produksi yang bernilai tinggi.

B. Penerima Manfaat
1. Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai Subyek sekaligus objek
pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan;
2. Petugas Pemasyarakatan sebagai pelaksana tugas fungsi
Pemasyarakatan;
3. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Rumah Tahanan Negara (Rutan),
Balai Pemasyarakatan (Bapas) sebagai satuan kerja Pemasyarakatan

C. Strategi Pencapaian keluaran


1. Metode Pelaksanaan
Kegiatan ini menggunakan metode swakelola didalam pelaksanaannya.

2. Tahapan Pelaksanaan
A. Produksi Minyak Kelapa Kegiatan pemberian pembinaan narapidana
dengan ruang lingkup Kegiatan Kerja di Lembaga Pemasyarakatan,
Dalam Hal ini Lapas Kelas III Amurang memproduksi Minyak Kelapa
Dalam, dengan merk unggulan Toronata yang diproduksi langsung oleh
WBP, Distribusikan dan di Pasarkan melalui Supermarket yang telah
menjalin kerjasama.
B. Kegiatan pemberian pembinaan narapidana dengan ruang lingkup
Kegiatan Kerja di Lembaga Pemasyarakatan, dengan memperhatikan
potensi dan kealihan yang dimiliki WBP, Lapas Kelas III Amurang
melaksanakan kegiatan pembinaan melalui Perbengkelan Besi Dan
Pertukangan Kayu, kegiatan seperti ini memberi kesempatan WBP
berkreasi, berinovasi yang tentunya membuat WBP tidak jenuh saat
mereka menjalani masa hukuman mereka.
C. Kegiatan pemberian pembinaan narapidana dengan ruang lingkup
Kegiatan Kerja di Lembaga Pemasyarakatan dengan bentuk kegiatan
pembinaan dibidang pertanian khususnya tanaman padi sawah dan padi
ladang, dengan metode 3 kali masa tanam selama setahun dengan hasil
panen perperiode + 1000 kg.Kegiatan ini bekerja sama dengan Dinas
Pertanian Kabupaten Minahasa Selatan. Dengan tahapan sebagai berikut
:  Melakukan tahap koordinasi;
 Menetapkan lahan yang akan digarap;
 Pelaksanaan kegiatan dari penanaman sampai panen;
 Pelaporan
D. Kegiatan pemberian pembinaan narapidana dengan ruang lingkup
Kegiatan Kerja di Lembaga Pemasyarakatan, adalah hal yang baru
terutama untuk Lapas Kelas III Amurang, Lapas Amurang sendiri
melaksanakan kegiatan Budi daya ikan, yakni pengelolan Perikanan Air
Tawar yang Berkualitas, untuk menjadi sentra produksi karena bisa di
distribusikan dengan cepat melalui jalur darat. Dengan bentuk kegiatan
pembinaan dibidang keterampilan Pembudidayaan Air Tawar
(Akuakultur), bekerja sama dengan Dinas Perdagangan Kabupaten
Minahasa Selatan dan UMKM.

3. Waktu Pelaksanaan
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan:
Bulan
Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
Kegiatan Kerja
dan Produksi
Minyak Kelapa
Kegiatan
Perbengkelan
Besi Dan
Pertukangan
Kayu
Kegiatan
Pertanian
(Agribisnis)

Kegiatan Budi
Daya Ikan Air
Tawar
(Akuakultur)
D. Kurun waktu Pencapaian Keluaran
Pelaksanaan Kegiatan pada Rincian Output Pembinaan Kemandirian
Narapidana (SBK)
dilaksanakan dalam kurun waktu 12 bulan selama tahun anggaran 2021.

E. Biaya Yang Diperlukan


Untuk mendukung capaian Rincian Output Pembinaan Kemandirian
Narapidana (SBK) T.A.2021 pada Divisi Pemasyarakatan di Wilayah dibutuhkan
biaya sebesar Rp. 104.920.000,- (Seratus Empat Juta Sembilan Ratus Dua
Puluh Ribu Rupiah)
Nama Kegiatan Biaya
Kegiatan Kerja dan Produksi Minyak Kelapa Rp. 21.470.000,-
Kegiatan Perbengkelan Besi Dan Pertukangan Kayu Rp. 19.200.000,-
Kegiatan Pertanian (Agribisnis) Rp. 44.780.000,-
Kegiatan Budi Daya Ikan Air Tawar (Akuakultur) Rp. 19.470.000,-
JUMLAH Rp. 104.920.000,-
*Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

F. Penutup
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini kami susun untuk dapat dijadikan
pertimbangan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.

MENGETAHUI;
KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KELAS III AMURANG

FENTJE MAMIRAHI, S.Pd.


NIP. 196805281992031001
RINCIAN ANGGARAN BELANJA
KELUARAN (OUTPUT) KEGIATAN T.A 2021

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM


UNIT ESELON II,III/SATKER : Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Amurang
KEGIATAN : 5252 Penyelenggaraan Pemasyarakatan di wilayah
KELUARAN/OUTPUT : 5252.004 Layanan Pembinaan Narapidana
VOLUME : 48 ( Empat Puluh Delapan)
SATUAN UKUR : Narapidana
ALOKASI DANA : Rp. 104.920.000,-

URAIAN SUB JENIS RINCIAN PERHITUNGAN


VOLUME
KODE OUTPUT/KOMPONEN/SUB KOMPONEN RINCIAN HARGA SATUAN JUMLAH
SUB OUTPUT JUMLAH
KOMPONEN/ DETIL UTAMA/PENUDUKUNG PERHITUNGAN
1 2 3 4 5 6 7 8
5252.004 Layanan Pembinaan Narapidana
48 Narapidana Utama
5252.004.002 Kegiatan Kerja dan Produksi
051 Bidang Produksi Minyak Kelapa
A Kebutuhan Alat Produksi Minyak
21.470.000
Kelapa
532111 Belanja Barang Persediaan Barang
21.470.000
Konsumsi
- Mesin Cukur Peras Santan
1 Unit 1 21.470.000 21.470.000
Kelapa

052 Bidang Perbengkelan Besi dan


Pertukangan Kayu
A Kebutuhan Alat Perbengkelan
19.200.000
Besi dan Pertukangan Kayu
532111 Belanja Barang Persediaan Barang
19.200.000
Konsumsi
- Pahat Kayu 1 Unit 1 255.000 255.000
- Pisau Ukir 1 Unit 1 258.000 258.000
- Gergaji 3 Unit 3 90.000 90.000
- Alat Pengukur Sudut 1 Unit 1 365.000 365.000
- Mesin Bor 1 Unit 1 584.000 584.000
- Gergaji Mesin 1 Unit 1 943.000 943.000
- Mesin Amplas 1 Unit 1 400.000 400.000
- Orbital Sander 1 Unit 1 300.000 300.000
- Mesin Gurinda 1 Unit 1 600.000 600.000
- Alat Serut kayu 1 Unit 1 1.450.000 1.450.000
- Wood Router 1 Unit 1 1.700.000 1.700.000
- Mesin Somil 1 Unit 1 1.925.000 1.925.000
- Mesin Sensor Kayu 1 Unit 1 5.500.000 5.500.000
- Las Inverter 1 Unit 1 1.430.000 1.430.000
- Mesin Potong Besi 1 Unit 1 3.250.000 3.250.000

053 Bidang Agribisnis


A Kebutuhan Alat Bidang Pertanian 44.780.000
532111 Belanja Barang Persediaan Barang
44.780.000
Konsumsi
- Sprayer Ultra 2 Unit 2 500.000 1.000.000
- Hand Traktor Quick Zena
1 Paket 1 43.780.000 43.780.000
Rotary Zetor Complete

054 Bidang Akuakultur


A Kebutuhan Alat Kegiatan Budi Daya 19.470.000
Ikan Air Tawar Bidang Akuakultur
532111 Belanja Barang Persediaan Barang 19.470.000
Konsumsi
- Kolam Terpal 1 Paket 1 19.470.000 19.470.000

 Akun, Detail Akun, Rincian Perhitungan dan Harga Satuan menyesuaikan dengan kebutuhan

MENGETAHUI;
KEPALA LEMBAGA PEMASYARAKATAN
KELAS III AMURANG

FENTJE MAMIRAHI, S.Pd.


NIP. 196805281992031001

Anda mungkin juga menyukai