TENTANG
STANDAR PELAYANAN
PADA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS 1
BANDUNG TENTANG STANDAR PELAYANAN PADA RUMAH
TAHANAN NEGARA KELAS 1 BANDUNG.
KESATU : Menetapkan Standar Pelayanan pada Rumah Tahanan Negara
Kelas I Bandung sebagai pedoman dan acuan penilaian kualitas
pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada
masyarakat, tahanan, dan narapidana dalam rangka pelayanan
yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur;
KEDUA : Standar Pelayanan sebagaimana dimaksud pada diktum
KESATU terdiri atas:
1) Pembinaan Kesadaran Beragama
2) Izin Luar Biasa
3) Pembinaan Kesehatan Jasmani
4) Pemindahan
5) Pengaduan
6) Rujukan Perawatan Lanjutan di Luar
7) Permohonan Izin Berobat Luar Provinsi
8) Inisiasi Terapi ARV
9) Rehabilitasi Medis
10) Rehabilitasi Sosial
11) Pemberian Makan
12) Layanan Kesehatan
13) Pemberian Air Bersih
14) Layanan HIV & AIDS
15) Pemberian Pakaian, Perlengkapan Makan, Mandi, Cuci, dan
Tidur
16) TB dan TB Kebal Obat
17) Perawatan Manusia Usia Lanjut (Manula)
18) Perawatan Gangguan Jiwa
19) Informasi kepada Media Massa
20) Informasi kepada publik
21) Fasilitas Bantuan Hukum
22) Fasilitasi Keterlambatan Penerimaan Perpanjangan
Penahanan
23) Konsultasi Hukum Bidang Pemasyarakatan
24) Konsultasi Hukum
25) Penyuluhan
26) Asimilasi Tindak Pidana Khusus
27) Asimilasi Tindak Pidana Umum
28) Bimbingan Kerja
29) Layanan Cuti Bersyarat Tindak Pidana Tertentu
30) Layanan Cuti Bersyarat Tindak Pidana Umum
31) Layanan Cuti Menjelang Bebas Tindak Pidana Tertentu
32) Layanan Cuti Menjelang Bebas Tindak Pidana Umum
33) Layanan Kegiatan Kesenian
34) Pameran Hasil Karya Narapidana
35) Layanan Pembebasan Bersyarat Tindak Pidana Tertenu
36) Layanan Pembebasan Bersyarat Tindak Pidana Umum
37) Layanan Pendidikan
38) Layanan Permohonan Cuti Mengunjungi Keluarga
39) Pelayanan Komunikasi Masyarakat (Yankomas)
40) Penyediaan Bahan Bacaan
41) Kunjungan WBP
42) Penerimaan Tahanan Selama Pandemi
43) Penitipan Barang Selama Pandemi
KETIGA : Komponen pada setiap standar pelayanan terdiri dari komponen
standar layanan yang terkait dengan proses penyampaian
pelayanan (service delivery) meliputi beberapa komponen yaitu;
persyaratan, sistem, mekanisme, dan prosedur pelayanan,
jangka waktu, biaya/tarif pelayanan, produk pelayanan serta
penanggulangan pengaduan, saran dan masukan. Kemudian
komponen standar layanan yang terkait dengan pengelolaan
pelayanan di internal organisasi meliputi beberapa komponen
yaitu: dasar hukum, sarana dan prasarana, atau fasilitas,
kompetensi pelaksana, pengawasan internal, jumlah pelaksana,
jaminan pelayanan, jaminan keamanan dan keselamatan
pelayanan, serta evaluasi kinerja pelayanan.
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 14 Januari 2021
KEPALA,
RIKO STIVEN
NIP. 19870516 200604 1 001
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PENGELOLAAN PELAYANAN DI INTERNAL ORGANISASI
PEMBINAAN KESADARAN BERAGAMA
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Jumlah Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana Pelaksana
Pelayanan
Setiap
Minimal 2 (dua) Narapidana/Tahanan Evauasi kinerja
orang pegawai, mendapatkan dilakukan dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Tempat ibadah sesuai dengan Memiliki pengalaman dalam Tidak ada diskriminasi
1 Wali Pemasyarakatan dapat ditambah pembinaan keagamaan memantau kegiatan
Pemasyarakatan; agama masing-masing; bidang keagamaan; dalam kegiatan rohani;
dengan pemuka sesuai dengan agama sesuai standar
agama dan kepercayaannya pelayanan
masing-masing;
Narapidana/Tahanan
mampu secara
mendalam mengetahui,
mengerti dan
Layanan pembinaan
Memiliki pengetahuan dan memahami mana
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Petugas Bantuan Hukum keagamaan
2 Komputer; wawasan yang mendalam di perbuatan yang benar
Sistem Pendidikan Nasional; dan Penyuluhan mengutamakan
bidang keagamaan dan mana perbuatan
toleransi beragama;
yang salah
berdasarkan ajaran
agama yang mereka
anut;
Setiap WBP dapat
Narapidana/Tahanan
mengikuti kegiatan
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 memiliki kesadaran dan
Sistem Database Memiliki integritas dan tidak Kepala Subseksi Bantuan pembinaan keagamaan
3 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga beritikad untuk tidak
Pemasyarakatan Pembinaan; diskriminatif; Hukum dan Penyuluhan sesuai dengan agama
Binaan Pemasyarakatan; mengulangi
mereka tanpa paksaan
perbuatannya.
dari manapun
b. Menjadi wali nikah untuk Narapidana memperoleh surat izin dari Saluran pengaduan Instagram :
anak kandungnya atau Kepala Rutan @rutanbandungjuara
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Jumlah Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana Pelaksana
Pelayanan
Memahami Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun
1999 sebagaimana telah Evaluasi kinerja
diubah terakhir kali dengan Pengawasan secara Pelayanan izin luar Keselamatan diri WBP dilakukan dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Minimal 2 (dua)
1. Komputer dan Printer Peraturan Pemerintah Nomor berjenjang oleh pejabat biasa tanpa dipungut selama melaksanakan memantau kegiatan
tentang Pemasyarakatan; orang pegawai
99 Tahun 2012 tentang Syarat struktural Rutan biaya izin luar biasa sesuai dengan standar
Dan Tata Cara Pelaksanaan pelayanan
Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan
Sarana dan Prasarana, Pengawasan Jumlah Jaminan Keamanan Dan Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Jaminan Pelayanan
atau Fasilitas Internal Pelaksana Keselamatan Pelayanan Pelaksana
1 2 3 4 5 6 7 8
Minimal 1 (satu) Kegiatan olahraga berada di Evaluasi kinerja
Undang-Undang Nomor 12 orang pegawai Meningkatkan bawah pengawasan dan dilakukan dengan
Lapangan dan peralatan Pendidikan minimal
1 Tahun 1995 tentang Wali Pemasyarakatan sebagai kesehatan dan menjaga pengamanan petugas memantau kegiatan
olahraga. SMA/sederajat;
Pemasyarakatan; instruktur kebugaran narapidana pemasyarakatan dan tenaga sesuai dengan standar
olahraga medis. pelayanan dan SOP.
Peraturan Pemerintah Nomor
Tidak ada diskriminasi
31 Tahun 1999 tentang
Memiliki kemampuan dalam dalam kegiatan
2 Pembinaan Dan Sound System Petugas Pembinaan
bidang kesehatan jasmani; pembinaan kesehatan
Pembimbingan Warga Binaan
jasmani
Pemasyarakatan; dan
SDP Pembinaan
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
PEMINDAHAN ATAS PERMINTAAN SENDIRI /KELUARGA/KUASA HUKUM (DALAM WILAYAH DAN ANTAR WILAYAH)
Penanggulangan
Sistem, Mekanisme, dan Prosedur Biaya/Tarif
No Persyaratan Jangka Waktu Pelayanan Produk layanan Pengaduan, Saran dan
Pelayanan Pelayanan
Masukan
1 2 3 4 5 6
Untuk permohonan yang diajukan
Narapidana/keluarga/kuasa hukum Surat pesetujuan/penolakan
di Rutan, paling lama 10 hari
Permohonan tertulis dari mengajukan permohonan pemindahan Kepala Kanwil/Dirjen Pas Publik menyampaikan
kerja sejak persyaratan
Narapidana/keluarga/kuasa dilengkapi dengan dokumen persyaratan tentang Persetujuan, atau pengaduan melalui sarana
1 dinyatakan lengkap dan sudah Tidak ada biaya.
hukum yang memuat alasan foto copy KK, KTP, Pernyataan Penolakan Permohonan yang disediakan
disidang TPP, pengusulan
pemindahan; Jaminan,Pernyataan biaya ditanggung Pemindahan Narapidana Atas Rutan/Kanwil/Ditjenpas;
diteruskan ke Kanwil atau
pemohon; Permintaan Sendiri.
ditolak;
Sarana dan
Pengawasan Jaminan Keamanan Dan Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Prasarana, atau Kompetensi Pelaksana Jumlah Pelaksana Jaminan Pelayanan
Internal Keselamatan Pelayanan Pelaksana
Fasilitas
1 2 3 4 5 6 7 8
Pelayanan surat Pemindahan dilakukan dengan Evaluasi kinerja
Memahami persyaratan dan Untuk pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 12 keputusan pemindahan pengawalan dari Petugas dilakukan dengan
mekanisme pemindahan Pengawasan secara pemindahan ditangani
1 Tahun 1995 tentang Komputer atas permintaan sendiri Pemasyarakatan dan Petugas memantau kegiatan
Narapidana atas permintaan berjenjang oleh minimal 7 (tujuh)
Pemasyarakatan; tanpa dipungut biaya; Polri dan Waktu pemindahan sesuai dengan standar
sendiri. orang :
dan dirahasiakan. pelayanan dan SOP.
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Kompetensi Pengawasan Jumlah Jaminan Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana Internal Pelaksana Pelayanan Pelaksana
Pelayanan
Dilakukan evaluasi
penerapan standar pelayanan
Pengawasan secara dilakukan minimal 1 (satu)
Kepastian tindak
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Minimal pendidikan berjenjang oleh Minimal 3 (tiga) Jaminan kerahasiaan kali dalam satu bulan.
1 Komputer lanjut pengaduan
tentang Pemasyarakatan; SMA; pejabat administrasi orang pegawai identitas pengadu Selanjutnya dilakukan
sesuai prosedur;
Rutan; tindakan perbaikan untuk
menjaga dan meningkatkan
kinerja pelayanan
Memahami ketentuan Unit Layanan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan tidak
2 Alat Tulis Kantor mengenai layanan Pengaduan (ULP)
tentang Pelayanan Publik; diskriminatif;
pengaduan; Rutan;
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Kompetensi Jumlah Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Pengawasan Internal Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana Pelaksana Pelaksana
Pelayanan
Pengawasan dilakukan
Rujukan dilaksanakan
Berkualifikasi dalam secara berjenjang dari Memberikan pelayanan Dilakukan monitoring
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Minimal 5 (lima) berdasarkan
1 Ambulans bidang pelayanan Kasubsi Adper, Kasi secara tepat waktu dan dan evaluasi berkala
tentang Pemasyarakatan; orang pegawai pertimbangan indikasi
kesehatan Pelayanan Tahanan dan taat aturan setiap bulan
dan etika medis
Kepala Rutan
Penanggulangan
Sistem, Mekanisme, dan Prosedur Jangka Waktu Biaya/Tarif
No Persyaratan Produk layanan Pengaduan, Saran dan
Pelayanan Pelayanan Pelayanan
Masukan
1 2 3 4 5 6
Pelaksanaan permintaan rekomendasi medis Surat rekomendasi
Publik menyampaikan
permohonan izin berobat luar provinsi dapat 2 (dua) hari kerja dengan permintaan
Surat permohonan dari yang pengaduan melalui sarana
1 dilakukan karena adanya berdasarkan syarat seluruh persyaratan Tidak ada biaya. rekomendasi medis
bersangkutan yang disediakan
rekomendasi dokter Lapas/Rutan dan dokter RS telah dilengkapi permohonan izin
Rutan/Kanwil/Ditjenpas;
Rujukan setempat atau permohonan dari WBP berobat luar provinsi
Kepala Rutan
Dirjen Pemasyarakatan melakukan telaahan /Kakanwil/Dirjenpas menelaah
3 Rekam medis WBP yang bersangkutan kelayakan medis berdasarkan dokumen dan member arahan dalam
permohonan yang diterima rangka merespon pengaduan;
dan
Hasil telaahan dibuat surat rekomendasi untuk
dijadikan bahan dalam sidang TPP pusat Pejabat yang terkait dengan
pelayanan melakukan
perbaikan dan/atau
4 Surat pengantar dari Kepala Rutan
memberikan klarifikasi kepada
publik yang menyampaikan
pengaduan.
1 2 3 4 5 6 7 8
Evaluasi kinerja dilakukan
Pengawasan Memberikan layanan
Keselamatan WBP menjadi dengan memantau
Undang-Undang Nomor 12 Tahun Pendidikan minimal dilakukan secara Minimal 3 (tiga) yang responsif dengan
1 Komputer dan printer prioritas utama dalam kegiatan sesuai dengan
1995 tentang Pemasyarakatan Sarjana (S-1) berjenjang sampai orang menggunakan standar
pelaksanaan layanan standar pelayanan dan
kepada Kepala Rutan yang terbaik;
SOP.
Tentatif (mengikuti
prosedur yang Biaya pemeriksaan Saluran pengaduan website :
Petugas kesehatan memberikan Pelayanan Inisiasi Terapi ARV bagi
1 Surat hasil tes HIV Positif berlaku sesuai penunjang fungsi hati https://rutankelas1bandung.com/pengadu
informasi tentang terapi ARV WBP
dengan tahapan (SGOT/SGPT) an/
penatalaksanaan
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, atau Kompetensi Jumlah Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Pengawasan Internal Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
Fasilitas Pelaksana Pelaksana Pelaksana
Pelayanan
Tentatif (mengikti
Surat rekomendasi tindak prosedur yang Biaya pengambilan Saluran pengaduan website :
Pengobatan methadone bagi
1 lanjut terapi methadone dari Kepala Rutan membentuk tim methadone berlaku sesuai methadone ke RS https://rutankelas1bandung.com/pengadu
WBP pengguna napza
Tim Methadone di Rutan dengan tahapan pengampu an/
penatalaksanaan)
Biaya rujukan pasien bila
Inform consent kesediaan Tim methadone di Rutan melaksanakan
timbul efek samping terjadi Saluran pengaduan
2 untuk menjalani terapi penilaian tentang kebutuhan terapi
kondisi medis yang tidak SMS/Whatsapp/Telepon : 089652230367
methadone methadone bagi WBP pengguna napza
dapat diatasdi dalam Rutan
Peserta rehabilitasi
narkotika telah menjalani Kepala Rutan membuat surat penetapan
4 skrining dan asesmen bagi WBP yang mendapatkan terapi Saluran pengaduan Twitter : @rutanbdg
dengan hasil sesuai Methadone
ketetapan yang berlaku
Tim Methadone melaksanakan pemberian
Surat penetapan dari Saluran pengaduan Facebook : Humas
5 dan pengawasan terhadap konsumsi
Kepala Rutan Kebonwaru (Rutan Kelas I Bandung)
Methadone
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Jumlah Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana Pelaksana
Pelayanan
Waktu yang
Kepala Rutan membentuk tim asesmen Saluran pengaduan website :
dibutuhkan sampai
1 Hasil tim asesmen yang terdiri dari dokter, psikolog, konselor Biaya dari DIPA Rutan Rehabilitasi bagi pengguna napza https://rutankelas1bandung.com/pengadu
selesai adalah 14
dan petugas pembinaan an/
hari kerja
Surat keputusan Kepala
Tim assesmen melaksanakan tugas sesuai Saluran pengaduan
2 Rutan untuk pelaksanaan
dengan instrumen yang telah ditetapkan SMS/Whatsapp/Telepon : 089652230367
rehabilitasi
Tim assesmen memberikan rekomendasi
Saluran pengaduan Instagram :
3 Rehabilitasi di Rutan : kepada Kepala Rutan tentang rehabilitasi
@rutanbandungjuara
medis, sosial serta tempat rehabilitasi
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jumlah Pelaksana Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana
Pelayanan
Mendapatkan pelatihan
Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 Pengawasan oleh Pelayanan kesehatan Keselamatan WBP
2 Blok hunian khusus rehabilitasi assesment adiksi, konselor
tentang Narkotika; SATOPS PATNAL diberikan secara responsif menjadi prioritas utama
adiksi dan terapi adiksi
Penyajian BAMA
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Jumlah Jaminan Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana Pelayanan Pelaksana
Pelayanan
Pengawasan dilakukan
secara berjenjang dari
Petugas penyelenggara
petugas dapur sebagai Evaluasi kinerja terhadap
makanan dapat memahai Minimal 3 (tiga) Terpenuhinya
pelaksana, Kasubsi Adper Makanan yang disajikan standar pelayanan ini
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Dapur yang tersertifikasi laik dan melaksanakan orang pegawai kebutuhan makanan
1 sebagai koordinator dapur, higienis sehingga aman dipantau melalui
tentang Pemasyarakatan; hygiene jasaboga perencanaan menu dan dibantu asisten bagi WBP secara
Kasi Pelayanan Tahanan bagi kesehatan WBP kegiatan pengawasan
anggaran sebelum pra dapur rutin setiap hari
sebagai penanggung jawab internal
pengadaan BAMA
dapur, dan Kepala Rutan
sebagai pembina dapur
Waktu pelayanan
WBP baru masuk Lapas/Rutan dilakukan tergantung pada
Biaya dibutuhkan bila ada Terselenggaranya Layanan a. Publik menyampaikan pengaduan
1 Tidak ada. skrining pemeriksaan kesehatan awal di jenis tindakan
rujukan. Kesehatan pada WBP. melalui sarana yang disediakan rutan;
poliklinik; medis yang
dilakukan.
b. Kepala Lapas/Rutan memberikan telaah
WBP yang sakit dilayani kesehatannya di
dan memberi arahan dalam merespon
poliklinik di dalam Rutan;
pengaduan;
Apabila WBP dalam keadaan gawat darurat, c. Pejabat yang terkait dalam pelayanan
segera diberikan pertolongan pertama pada kesehatan melakukan perbaikan dan atau
kegawatdaruratan dan penanganan medis klarifikisasi kepada publik yang
lebih lanjut; menyampaikan pengaduan; dan
Jaminan pelayanan
kesehatan adalah :
Bahwa Etika Pegawai Evaluasi kinerja terhadap
a. Dokter umum
Pemasyarakatan dalam standar pelayanan ini
b. Dokter Gigi - Surat Ijin Poliklinik;
melakukan pelayanan dipantau melalui
c. Perawat - Surat Ijin Petugas
a. Petugas Kesehatan; Pengawasan dilakukan Minimal 7 (tujuh) orang; terhadap Warga Binaan kegiatan pengawasan
d. Perawat Gigi Kesehatan;
b. Poliklinik; secara berjenjang mulai Dokter Umum, Dokter Pemasyarakatan, adalah: internal dan pelaporan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 e. Bidan - Obat-obatan sesuai
1 c. Alat kesehatan; dari pejabat struktural di Gigi, 4 (empat) orang a. Menghormati harkat yang dilakukan setiap
Tentang Pemasyarakatan; f. Psikolog/Psikiater dengan standar medis;
d. Obat-obatan; dan Lapas/Rutan sampai ke Perawat, dan martabat WBP; bulan ke Ditjen
g. Sarjana Kesehatan - Tidak ada malpraktek;
e. ATK. Ditjen Pemasyarakatan. Administrasi. b. Mengayomi WBP; Pemasyarakatan melalui
Masyarakat dan
c. Tanggap dalam bertindak, Direktorat Perawatan
h. Lulusan Sekolah Menengah - Kerahasiaan rekam
tangguh dalam bekerja dan Kesehatan dan
Farmasi (SMF) / Apoteker. medis WBP.
tanggon dalam kepribadian; Rehabilitasi.
dan
d. Bijaksana dalam bersikap.
Mengikuti prosedur
Biaya pemeriksaan
Surat Persetujuan untuk tes Petugas Kesehatan melaksanakan yang berlaku sesuai Publik menyampaikan pengaduan
1 Laboratorium HIV & AIDS dan Penatalaksanaan HIV & AIDS.
HIV/Inform Consent; skrining HIV; dengan tahapan melalui sarana yang disediakan Rutan;
Pengambilan obat ART.
penatalaksanaan.
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, atau Jumlah Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
Fasilitas Pelaksana Pelaksana
Pelayanan
Etika pegawai
pemasyarakatan dalam
melakukan pelayanan
terhadap masyarakat
sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 4
- Formulir Skrining HIV dan TB;
Petugas penatalaksanaan Ayat (1) huruf b, sebagai
- Jarum Suntik / Spuit;
HIV & AIDS terlatih berikut:
- Masker; Evaluasi kinerja terhadap
sebagai: a. Mengutamakan
- Sarung tangan karet / Hand standar pelayanan ini
- Penyuluh; kepentingan masyarakat
scoon; dipantau melalui
- Konselor; diatas kepentingan
- Wadah untuk membawa Pengawasan dilakukan Berpedoman pada kegiatan pengawasan
- Manajer Kasus; pribadi/gol., meliputi :
spesimen darah / Thermo Bag; secara berjenjang sampai Konvidensialitas dan internal dan pelaporan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 - Petugas Laboratorium; Minimal 5 (lima) 1. Memberikan layanan yang
1 - Label; ke Direktur Perawatan Standar Pencegahan yang dilakukan setiap
Tentang Pemasyarakatan; - Pengobatan ART yang orang responsif dengan
- ATK; Kesehatan dan dan Pengendalian bulan ke Ditjen
terintegrasi (IMAI); menggunakan standar yang
- Tissue; Rehabilitasi; Infeksi. Pemasyarakatan melalui
- Perawatan, Dukungan dan terbaik;
- Alkohol swab; Direktorat Perawatan
Pengobatan (CST); 2. Tidak mencari
- Cairan disinfektan; Kesehatan dan
- Infeksi menular seksual keuntungan pribadi d
- Ambula; dan Rehabilitasi.
(IMS); dan menorbankan kepentingan
- Ruangan untuk kegiatan
- Kesehatan Reproduksi. masyarakat;
Support Group (Closed
3. Memberikan pelayanan
Meeting).
secara tepat waktu dan taat
aturan; dan
4. Memberikan informasi
yang dibutuhkan masyarakat
secara benar.
Sistem, Mekanisme, dan Prosedur Jangka Waktu Penanggulangan Pengaduan, Saran dan
No Persyaratan Biaya/Tarif Pelayanan Produk layanan
Pelayanan Pelayanan Masukan
Pemberian ulang
Pakaian,
Perlengkapan
makan, mandi, tidur
dan cuci diberikan
WBP baru masuk Lapas/Rutan menerima pada tanggal yang
Kepala Lapas/Rutan memberikan telaah dan arahan
Pakaian, Perlengkapan makan, mandi, bersangkutan
dalam merespon pengaduan;
tidur dan cuci; terhitung telah 3
(tiga) bulan berada
di dalam
Lapas/Rutan atau
disesuaikan dengan
kebutuhan;
Pemberian sabun,
shampoo, pasta gigi
dan sabun cuci
Serah terima dicatat dan dibuatkan tanda Pejabat terkait melakukan perbaikan dan klarifikasi
diberikan setiap
terima; kepada publik yang menyampaikan pengaduan; dan
bulan atau
disesuaikan dengan
kebutuhan.
Saluran pengaduan website :
https://rutankelas1bandung.com/pengaduan/
Saluran pengaduan SMS/Whatsapp/Telepon :
Pemberian Pakaian, Perlengkapan
089652230367
makan, mandi, tidur dan cuci diulang
Saluran pengaduan Instagram :
setelah yang bersangkutan berada di
@rutanbandungjuara
dalam Lapas/Rutan selama 3 (tiga) bulan;
Saluran pengaduan Twitter : @rutanbdg
Saluran pengaduan Facebook : Humas Kebonwaru
(Rutan Kelas I Bandung).
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, atau Jumlah Jaminan Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Dan Keselamatan
Fasilitas Pelaksana Pelayanan Pelaksana
Pelayanan
Evaluasi kinerja
dilakukan dengan
Setiap
memantau kegiatan
Tahanan,Narapidana
pemberian Pakaian,
Pakaian berupa pakaian sehari- Memahami tentang , dan Anak Sarana dan prasarana
Undang-undang No 12 Tahun Pengawasan dilakukan secara Perlengkapan makan,
hari, pakaian kerja, pakaian penyelenggaraan pembagian Minimal 2 (dua) mendapatkan tersedia dalam jumlah
1 1995 tentang Pemasyarakatan; berjenjang oleh pejabat struktural mandi, tidur dan cuci,
ibadah, pakaian olah raga dan pakaian, perlengkapan makan, orang Pakaian, cukup dan kualitas yang
dan di Lapas/Rutan; apakah sudah
alas kaki; mandi, tidur dan cuci Perlengkapan baik.
dilaksanakan sesuai
makan, mandi, tidur
dengan standar dan
dan cuci.
tertib administrasi yang
benar.
Peraturan Pemerintah No 32
Perlengkapan Makan berupa
Tahun 1999 tentang Syarat dan Sarana pengawasan berupa
2 piring/ompreng makan dan
Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga tanda bukti serah terima;
gelas minum;
Binaan Pemasyarakatan.
Dokter di Lapas/Rutan
Surat Persetujuan untuk
merekomendasikan pemeriksaan untuk
5 terapi TB Kebal/Inform Biaya Tim Ahli Klinis;
menegakkan diagnosis TB Kebal Obat
consent;
(jika perlu);
Biaya pengantaran WBP untuk
Kepala UPT memberikan surat
Surat pengantar dari Kepala kontrol setiap bulan ke RS
6 pengantar bagi penatalaksanaan TB
Lapas/Rutan. Rujukan TB Kebal Obat (jika
dan TB Kebal Obat; dan
dibutuhkan).
epala UPT melaporkan kasus kejadian
TB per tiga bulan kepada Ditjenpas
melalui Direktur Perawatan Kesehatan
dan Rehabilitasi.
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PENGELOLAAN PELAYANAN DI INTERNAL ORGANISASI
PELAYANAN TB DAN TB KEBAL OBAT
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, atau Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jumlah Pelaksana Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
Fasilitas Pelaksana
Pelayanan
Sistem, Mekanisme, dan Prosedur Jangka Waktu Penanggulangan Pengaduan, Saran dan
No Persyaratan Biaya/Tarif Pelayanan Produk layanan
Pelayanan Pelayanan Masukan
Publik menyampaikan pengaduan melalui sarana
yang disediakan Kepala Rutan;
Terselenggaranya Kepala Rutan memberikan telaah dan arahan dalam
WBP usia 60 tahun ke Melakukan pendataan Narapidana/Tahanan
1 24 Jam. Tidak ada biaya. perawatan kesehatan bagi merespon pengaduan;
atas. manula di dalam Lapas/Rutan;
manula. Pejabat terkait melakukan perbaikan dan atau
klarifikasi kepada publik yang menyampaikan
pengaduan.
Saluran pengaduan website :
Narapidana/Tahanan Manula memperoleh
https://rutankelas1bandung.com/pengaduan/
pelayanan perawatan:
Saluran pengaduan SMS/Whatsapp/Telepon :
a. Penempatan Kamar;
089652230367
b. Kesehatan (Posyandu lansia, pemeriksaan
Saluran pengaduan Instagram : @rutanbandungjuara
berkala tanda vital dan penyakit kronis,
Saluran pengaduan Twitter : @rutanbdg
rekreasi); dan
Saluran pengaduan Facebook : Humas Kebonwaru
c. Makanan.
(Rutan Kelas I Bandung).
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Jumlah Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana Pelaksana
Pelayanan
Pengawasan dilakukan
oleh Satuan Operasional
Kepatuhan Internal
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Peralatan pemeriksaan Memahami tentang perawatan
2 Pemasyarakatan (SATOPS
tentang Hak Asasi Manusia; kesehatan bagi manula; gangguan tanda-tanda vital.
PATNAL) pada masing-
masing tingkatan (UPT,
Wilayah, dan Ditjenpas).
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
3 Posyandu untuk manula;
tentang Kesehatan;
Untuk mendukung
perlakuan khusus bagi
WBP Manula tidak berdaya
dilakukan pemenuhan
terhadap sarana dan
prasarana khusus di dalam
Rutan, paling sedikit terdiri
Peraturan Pemerintah 99 Tahun 2012
atas:
tentang Perubahan kedua atas Peraturan
a. kursi roda;
4 Pemerintah No 32 Tahun 1999 tentang
b. jalan ramp;
Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
c. toilet duduk;
Warga Binaan Pemasyarakatan;
d. akses ke, dari, dan di
dalam bangunan;
e. pegangan tangan pada
tangga, dinding dan kamar
mandi;dan tanda
peringatan darurat atau
sinyal.
Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.
5 1457 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Pelayanan Kesehatan;
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia Nomor 32
6
Tahun2018 tentang Perlakuan bagi Tahanan
dan Narapidana Lanjut Usia.
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
PELAYANAN PERAWATAN GANGGUAN JIWA
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Kompetensi Jumlah Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Pengawasan Internal Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana Pelaksana Pelaksana
Pelayanan
Sistem, Mekanisme, dan Prosedur Jangka Waktu Penanggulangan Pengaduan, Saran dan
No Persyaratan Biaya/Tarif Pelayanan Produk layanan
Pelayanan Pelayanan Masukan
Wartawan/jurnalis menyampaikan
Adanya permintaan permintaan informasi Wartawan/jurnalis
informasi dari menemui pejabat pada Bagian Hubungan Publik menyampaikan pengaduan
1 Tentatif Tidak ada biaya Informasi kepada media massa
wartawan/jurnalis media Masyarakat/Kepala Divisi melalui sarana yang disediakan;
massa; Pemasyarakatan/Kepala UPT
Pemasyarakatan;
Pimpinan dari pejabat yang
Wartawan/jurnalis diberikan kesempatan
Identitas wartawan/jurnalis mengeluarkan informasi menelaah dan
2 untuk menanyakan informasi yang
yang meminta informasi. memberi arahan dalam rangka
dibutuhkan oleh media massa; dan
merespon pengaduan;
Dalam hal tertentu Ditjen
Pejabat yang terkait dengan
Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan
pelayanan melakukan perbaikan
dan UPT Pemasyarakatan dapat
dan/atau memberikan klarifikasi
mengeluarkan pernyataan kepada pers
kepada publik yang menyampaikan
(press release) perihal informasi yang patut
pengaduan.
diketahui oleh publik.
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Jumlah Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana Pelaksana
Pelayanan
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jumlah Pelaksana Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana
Pelayanan
b. Publik mendapatkan
Memiliki kemampuan untuk
Pengawasan dilakukan informasi yang diminta
menyampaikan informasi yang
oleh Satuan Operasional sepanjang informasi yang
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 valid dan akurat dengan
2 Kepatuhan Internal diminta sesuai dengan
tentang Keterbukaan Informasi Publik; bahasa yang mudah
Pemasyarakatan (SATOPS ketentuan peraturan
dipahami dan tidak multitafsir;
PATNAL) Rutan perundang-undangan
dan
tentang layanan informasi;
Penanggulangan
Sistem, Mekanisme, dan Prosedur Jangka Waktu Biaya/Tarif Produk
No Persyaratan Pengaduan, Saran dan
Pelayanan Pelayanan Pelayanan layanan
Masukan
1 2 3 4 5 6
Pemberian bantuan hukum
Paling lama 5 hari kerja
diselenggarakan oleh menteri yang
Adanya permohonan pemberian sejak permintaan
menyelenggarakan urusan
bantuan hukum secara litigasi oleh disampaikan kepada
pemerintahan di bidang hukum dan Tersampaikann
para tahanan kepada pemberi Kepala Rutan sampai Publik menyampaikan
hak asasi manusia dan dilaksanakan ya permintaan
1 bantuan hukum yang disampaikan dengan pernyataan Tidak ada biaya pengaduan melalui sarana
oleh Pemberi Bantuan Hukum bantuan hukum
melalui Kepala Rumah Tahanan kesediaan atau yang disediakan Rutan;
(Advokat, paralegal, dosen, dan oleh Tahanan;
baik secara tertulis maupun secara penolakan secara
mahasiswa fakultas hukum) yang telah
lisan. tertulis oleh pemberi
lulus Verifikasi dan Akreditasi kepada
bantuan hukum.
Penerima Bantuan Hukum (tahanan);
Sarana dan
Kompetensi Pengawasan Jumlah Jaminan Jaminan Keamanan Dan Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Prasarana, atau
Pelaksana Internal Pelaksana Pelayanan Keselamatan Pelayanan Pelaksana
Fasilitas
1 2 3 4 5 6 7 8
Permintaan bantuan hukum
Undang-Undang Nomor : 8 Tahun
Memiliki kemampuan Pengawasan Pelayanan disampaikan secara resmi oleh Evaluasi kinerja
1981 Tentang Hukum Acara Pidana Minimal 2 (dua)
Komputer, Printer, dan pengetahuan secara fasilitasi bantuan Kepala Rutan kepada Pemberi dilakukan dengan
(Lembaran Negara Republik Indonesia orang; petugas
1 Faksimili, dan alat tentang syarat dan berjenjang oleh hukum tidak Bantuan Hukum Yang telah lulus memantau kegiatan
Tahun 1981 Nomor : 76, Tambahan Rutan dan
komunikasi lainnya. tata cara pemberian pejabat struktural dipungut biaya; Verifikasi dan Akreditasi yang sesuai dengan
Lembaran Negara Republik Kepala Rutan
bantuan hukum. di Rutan; dan ditetapkan dalam Keputusan standar pelayanan.
Indoenesia Nomor : 3209);
Menteri Hukum dan HAM RI
Pengawasan
dilakukan oleh
Undang-Undang Nomor 48 Tahun
Satuan
2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman
Operasional Pelayanan
(Lembaran Negara Republik
2 Kepatuhan diberikan secara
Indonesia Tahun 2009 Nomor : 157,
Internal responsif.
Tambahan Lembaran Negara
Pemasyarakatan
Republik Indonesia Nomor 5076);
(SATOPS
PATNAL) Rutan.
Undang Undang Nomor : 12 Tahun
1995 tentang Pemasyarakatan
(Lembaran Negara Republik
3
Indonesia Tahun 1995 Nomor : 77,
Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor : 5076);
Sarana dan Prasarana, Kompetensi Jaminan Jaminan Keamanan Dan Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Pengawasan Internal Jumlah Pelaksana
atau Fasilitas Pelaksana Pelayanan Keselamatan Pelayanan Pelaksana
1 2 3 4 5 6 7 8
Minimal 6 (enam) orang;
Pengawasan secara Petugas Rutan, Kasi
Undang-Undang Nomor : 8 Tahun Alat Tulis Kantor (ATK), Memiliki
berjenjang dari staf Pelayanan Tahanan di Rutan, Terbitnya Tidak adanya penahanan Evaluasi kinerja
1981 Tentang Hukum Acara Pidana Komputer dan Printer, kemampuan
sampai ke Direktur Kepala Rutan, Kepala Sub perpanjangan yang tidak sah yang dilakukan dengan
(Lembaran Negara Republik Fotocopy, Telepon, tentang penahan
1 Pelayanan Tahanan dan Dit.Pelayanan Tahanan dan penahanan oleh melanggar hak asasi manusi memantau kegiatan
Indonesia Tahun 1981 Nomor : 76, Faksimili, dan alat yang tidak sah
Pengelolaan Benda Sitaan Bantuan Hukum; Kasi Mahkamah yang mengakibatkan sesuai dengan standar
Tambahan Lembaran Negara Republik komunikasi lainnya serta dan pengeluaran
dan Barang Rampasan Pelayanan Tahanan; Staf seksi Agung pengeluaran demi hukum . pelayanan.
Indoenesia Nomor : 3209); Transportasi. demi hukum;
Negara; dan Pelayanan Tahanan Dit.Jen
Pemasyarakatan.
Undang Undang Nomor : 12 Tahun
Pengawasan dilakukan
1995 tentang Pemasyarakatan
oleh Satuan Operasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia
2 Kepatuhan Internal
Tahun 1995 Nomor : 77, Tambahan
Pemasyarakatan (SATOPS
Lembaran Negara Republik Indonesia
PATNAL) Rutan.
Nomor : 5076);
Undang-Undang Nomor 39 Tahun
1999 Tentang Hak Asasi Manusia
(Lembaran Negara Republik
3
Indonesia Tahun 1999 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Nomor :
5076;
Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman
(Lembaran Negara Republik Indonesia
4
Tahun 2009 Nomor : 157, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5076);
Sarana dan Prasarana, Kompetensi Jumlah Jaminan Jaminan Keamanan dan Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Pengawasan Internal
atau Fasilitas Pelaksana Pelaksana Pelayanan Keselamatan Pelayanan Pelaksana
1 2 3 4 5 6 7 8
Terjaminnya keselamatan
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang
pemohon karena dilindungi
Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik
2 oleh undang-undang
Indonesia Tahun 1999 Nomor 157, Tambahan
perlindungan saksi dan
Lembaran Negara Nomor : 5076;
korban.
Peraturan Pemerintah Nomor : 31 Tahun 1999
3 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan
Pemasyarakatan;
Peraturan Pemerintah Nomor : 32 Tahun 1999
tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga
Binaan Pemasyarakatan sebagaimana telah diubah
4
terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor :
99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Perauran Pemerintah Nomor : 58 Tahun 1999 Tentang
Syarat-Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan
5
Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan
Tahanan;
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republk Indonesia Nomor : M.HH.24.PK.01.01.01
6
Tahun 2011 Tentang Pengeluaran Tahanan Demi
Hukum;
Peraruran Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor : M.HH-05.OT.01,01
7
Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Sistem, Mekanisme, dan Prosedur Jangka Waktu Biaya/Tarif Penanggulangan Pengaduan, Saran
No Persyaratan Produk layanan
Pelayanan Pelayanan Pelayanan dan Masukan
1 2 3 4 5 6
Sarana dan Prasarana, Pengawasan Jumlah Jaminan Keamanan dan Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Jaminan Pelayanan
atau Fasilitas Internal Pelaksana Keselamatan Pelayanan Pelaksana
1 2 3 4 5 6 7 8
Setiap Tahanan
Undang-Undang Nomor : 8 Tahun 1981 mendapatkan bantuan Pemberian Bantuan
Tentang Hukum Acara Pidana Memiliki kemampuan dan Pengawasan secara hukum meliputi masalah Hukum harus
Ruangan Konsultasi, meja,
(Lembaran Negara Republik Indonesia pengetahuan tentang berjenjang oleh Minimal 2 (dua) hukum keperdataan, Konsultas ihukum diberikan memenuhi Standar
1 kursi, ATK, Komputer, dan
Tahun 1981 Nomor : 76, Tambahan syarat dan tata cara pejabat struktural di orang masalah hukum pidana, di ruangan khusus Bantuan hukum yang
Printer.
Lembaran Negara Republik Indoenesia pemberian bantuan hukum Rutan dan masalah hukm tata ditetapkan dengan
Nomor : 3209); usaha Negara, baik secara Peraturan Menteri.
litigasi maupun nonlitigasi.
Pengawasan
Undang-Undang Nomor 48 Tahun
dilakukan oleh Evaluasi kinerja
2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman
Satuan Operasional Petugas pemasyarakatan dilakukan dengan
(Lembaran Negara Republik Indonesia
2 Kepatuhan Internal menjaga kerahasiaan materi memantau kegiatan
Tahun 2009 Nomor : 157, Tambahan
Pemasyarakatan konsultasi hukum sesuai dengan standar
Lembaran Negara Republik Indonesia
(SATOPS pelayanan.
Nomor 5076);
PATNAL) Rutan.
Adanya permohonan
a. Pemberian bantuan hukum diselenggarakan oleh
pemberian bantuan hukum
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
secara litigasi oleh para
bidang hukum dan hak asasi manusia dan Terselenggaranya
tahanan kepada pemberi Publik menyampaikan pengaduan melalui
1 dilaksanakan oleh Pemberi Bantuan Hukum (Advokat, 5 (lima) hari kerja Tidak ada biaya penyuluhan bagi
bantuan hukum yang sarana yang disediakan Rutan;
paralegal, dosen, dan mahasiswa fakultas hukum) Narapidana/tahanan
disampaikan melalui Kepala
yang telah lulus Verifikasi dan Akreditasi kepada
Rutan baik secara tertulis
Penerima Bantuan Hukum (narapidana/tahanan);
maupun secara lisan.
b. pelaksanaan penyuluhan d. Pemberi Bantuan Hukum memeriksaa kelengkapan Pejabat yang terkait dengan pelayanan
hukum dilakukan dalam persyaratan dalam waktu paling lama 1 (satu) hari kerja melakukan perbaikan dan/atau
waktu paling singkat 2 (dua) setelah menerima berkas permohonan bantuan hukum memberikan klarifikasi kepada publik
jam; non litigasi; yang menyampaikan pengaduan.
Saluran pengaduan website :
https://rutankelas1bandung.com/pengadu
e. Apabila permohonan bantuan hukum non litigasi an/
telah memenuhi persyaratan, pemberi bantuan hukum Saluran pengaduan
c. penyuluhan hukum
wajib menyampaikan kesediaan atau penolakan secara SMS/Whatsapp/Telepon :
dilaksanakan di tempat
tertulis kepada Kepala Rutan atas permohonan 089652230367
kelompok orang miskin
pemberian bantuan non litigasi oleh tahanan dalam Saluran pengaduan Instagram :
berdomisili; dan
waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak @rutanbandungjuara
permohonan dinyatakan lengkap; Saluran pengaduan Twitter : @rutanbdg
Saluran pengaduan Facebook : Humas
Kebonwaru (Rutan Kelas I Bandung)
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, Kompetensi Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Pengawasan Internal Jumlah Pelaksana Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
atau Fasilitas Pelaksana Pelaksana
Pelayanan
Setiap narapidana/tahanan
mendapatkan bantuan
hukum meliputi masalah Pemberian Bantuan
Undang-Undang Nomor : 8 Tahun 1981 Memiliki kemampuan
Tempat penyuluhan berikut Minimal 2 (dua) orang hukum keperdataan, masalah Hukum harus
Tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran dan pengetahuan a. Pengawasan secara Materi penyuluhan yang
kelengkapannya; ATK, : Penyuluh dan hukum pidana, dan masalah memenuhi Standar
1 Negara Republik Indonesia Tahun 1981 tentang syarat dan tata berjenjang oleh pejabat disampaikan tidak
komputer, printer, dan Pembina hukum tata usaha Negara, Bantuan hukum yang
Nomor : 76, Tambahan Lembaran Negara cara pemberian struktural di Rutan; menyinggung isu SARA.
internet. pemasyarakatan baik secara litigasi maupun ditetapkan dengan
Republik Indoenesia Nomor : 3209); bantuan hukum
nonlitigasi. Terselenggaranya Peraturan Menteri;
penyuluhan yang baik dan
benar.
b. Pengawasan
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Evaluasi kinerja
dilakukan oleh Satuan
Tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran dilakukan dengan
Operasional Kepatuhan
2 Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor memantau kegiatan
Internal Pemasyarakatan
: 157, Tambahan Lembaran Negara Republik sesuai dengan standar
(SATOPS PATNAL)
Indonesia Nomor 5076); pelayanan.
Rutan.
Undang Undang Nomor : 12 Tahun 1995
tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara
3 Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor : 77,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor : 5076);
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999
Tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran
4 Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Nomor : 5076;
Undanga-Undang Nomor : 16 Tahun 2011
Tentang Bantuan Hukum (Lembaran Negara
5 Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor : 104,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indoneisa Nomor : 5248;
Peraturan Pemerintah Nomor : 31 Tahun
6 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan
Warga Binaan Pemasyarakatan;
Peraturan Pemerintah Nomor : 32 Tahun
1999 tentang Syarat Dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan sebagaimana telah diubah
7
terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah
Nomor : 99 Tahun 2012 tentang Syarat
Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Syarat dan
8
Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan
Penyaluran Dana Bantuan Hukum;
Permenkumham No. 63 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Permenkumham No. 10
Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan
9
PP No. 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan
Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan
Penyaluran Dana Bantuan Hukum
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PENGELOLAAN PELAYANAN DI INTERNAL ORGANISASI
ASIMILASI TINDAK PIDANA KHUSUS
1 2 3 4 5 6 7 8
KUHP; Komputer, Printer, ATK Memahami UU No.12 Tahun 1995; Pengawasan dilakukan 4 (empat) orang Pelayanan pemberian Surat Keputusan Asimilasi Evaluasi kinerja dilakukan
dan Jaringan Internet. oleh Tim Satopspatnal dan Petugas. Asimilasi tanpa memberikan legalitas bagi dengan memantau kegiatan
1 secara berjenjang oleh dipungut biaya dan Narapidana untuk mendapatkan hak sesuai dengan standar
pejabat struktural di Rutan. tepat waktu; dan asimilasi; dan pelayanan dan standar
operasional prosedur (SOP).
UU No. 12 Tahun 1995 tentang Memahami PP No.31 Tahun 1999 ; Pelayanan diberikan Penerbitan Surat Keputusan
Pemasyarakatan; secara responsif dan Asimilasi dijamin kerahasiaannya
2 jelas. sampai dengan diterima langsung
oleh Narapidana yang bersangkutan;
PP No. 31 Tahun 1999 tentang Memahami PP No. 32 Tahun 1999; Surat Keputusan Asimilasi dapat
Pembinaan dan Pembimbingan dicabut apabila Narapidana
3
Warga Binaan Pemasyarakatan; memenuhi ketentuan pencabutan
hak asimilasi.
PP No. 32 Tahun 1999 Memahami Permenkumham Nomor
sebagaimana telah diubah terakhir 18 Tahun 2019 .
kali dengan PP No. 99 Tahun 2012
4
tentang Syarat Dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan;
Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 18 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia
5 Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat
dan Tata Cara Pemberan Remisi,
Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga,
Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat.
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
ASIMILASI TINDAK PIDANA KHUSUS
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 3 4 5 6 7 8
Bengkel kerja, Peralatan Memiliki keahlian dan kompetensi pada Pengawasan secara Minimal 3 Orang, dengan uraian: Memperoleh jaminan Evaluasi kinerja dilakukan dengan
UU No. 12 Tahun 1995 tentang Memperoleh pelatihan
1 pelatihan kerja, dan Fasilitas bidang yang akan dilatihkan kepada berjenjang oleh pejabat instruktur (1 orang), dan Petugas keselamatan dan kesehatan memantau kegiatan sesuai dengan
Pemasyarakatan; dengan baik dan gratis.
pelatihan kerja lainnya. Narapidana. struktural di UPT Rutan. bengkel kerja (2 orang). kerja. standar pelayanan dan SOP.
PP No. 31 Tahun 1999 tentang
2 Pembinaan dan Pembimbingan
Warga Binaan Pemasyarakatan;
PP No. 32 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah terakhir
kali dengan PP No. 99 Tahun 2012
3
tentang Syarat Dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan.
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
BIMBINGAN KERJA
Penandatanganan kontrak
kesepakatan; dan
Pelatihan kerja.
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PENGELOLAAN PELAYANAN DI INTERNAL ORGANISASI
CUTI BERSYARAT TINDAK PIDANA UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengawasan oleh Tim Surat Keputusan Cuti Bersyarat Evaluasi kinerja dilakukan dengan
Pelayanan pemberian
UU No. 12 Tahun 1995 tentang Komputer, Printer, Internet, Satopspatnal dan secara memberikan legalitas bagi memantau kegiatan sesuai
1 Memahami UU No. 12 Tahun 1995; Minimal 4 orang CB tanpa dipungut
Pemasyarakatan; dan Alat Tulis Kantor. berjenjang oleh pejabat Narapidana untuk mendapatkan dengan standar pelayanan dan
biaya;
struktural di Rutan hak bersyarat; SOP.
Penerbitan Surat Keputusan CB
PP No. 31 Tahun 1999 tentang dijamin kerahasiannya sampai
Pelayanan diberikan
2 Pembinaan dan Pembimbingan Memahami PP No. 31 Tahun 1999; dengan diterima langsung oleh
secara responsive.
Warga Binaan Pemasyarakatan; Narapidana yang bersangkutan;
dan
PP No. 32 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah terakhir
Surat Keputusan CB dapat
kali dengan PP No. 99 Tahun 2012
3 Memahami PP No. 99 Tahun 2012; dicabut apabila Narapidana
tentang Syarat Dan Tata Cara
melanggar ketentuan CB.
Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan;
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengawasan oleh Tim Surat Keputusan Cuti Bersyarat Evaluasi kinerja dilakukan
Pelayanan pemberian
UU No. 12 Tahun 1995 tentang Komputer, Printer, Internet, Satopspatnal dan secara memberikan legalitas bagi dengan memantau kegiatan
1 Memahami UU No. 12 Tahun 1995; Minimal 4 orang CB tanpa dipungut
Pemasyarakatan; dan Alat Tulis Kantor. berjenjang oleh pejabat Narapidana untuk mendapatkan hak sesuai standar pelayanan dan
biaya;
struktural di Rutan bersyarat; SOP.
Penerbitan Surat Keputusan CB
PP No.31 Tahun 1999 tentang
Pelayanan diberikan dijamin kerahasiannya sampai
2 Pembinaan dan Pembimbingan Memahami PP No. 31 Tahun 1999;
secara responsive. dengan diterima langsung oleh
Warga Binaan Pemasyarakatan;
Narapidana yang bersangkutan; dan
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengawasan oleh Tim Surat Keputusan CMB
Komputer, Printer, Pelayanan pemberian Evaluasi kinerja dilakukan dengan
UU No. 12 Tahun 1995 tentang Satopspatnal dan secara memberikan legalitas bagi
1 Internet, dan Alat Tulis Memahami UU No. 12 Tahun 1995; Minimal 4 orang CMB tanpa dipungut memantau kegiatan sesuai dengan
Pemasyarakatan; berjenjang oleh pejabat struktural Narapidana untuk mendapatkan
Kantor. biaya; dan standar pelayanan dan SOP.
di Rutan hak bersyarat;
Penerbitan Surat Keputusan CMB
PP No. 31 Tahun 1999 tentang dijamin kerahasiannya sampai
Pelayanan diberikan
2 Pembinaan dan Pembimbingan Memahami PP No. 31 Tahun 1999; dengan diterima langsung oleh
secara responsif.
Warga Binaan Pemasyarakatan; Narapidana yang bersangkutan;
dan
PP No. 32 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah terakhir
Surat Keputusan CMB dapat
kali dengan PP No. 99 Tahun 2012
3 Memahami PP No. 99 Tahun 2012; dicabut apabila Narapidana
tentang Syarat Dan Tata Cara
melanggar ketentuan CMB.
Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan;
Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor: 21 Tahun 2019 tentang
Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Memahami Peraturan Menteri
4 Remisi, Asimilasi, Pembebasan Hukum dan HAM Nomor 18 Tahun
Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, 2019.
dan Cuti Menjelang Bebas Tindak
Pidana Tertentu.
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
CUTI MENJELANG BEBAS TINDAK PIDANA TERTENTU
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengawasan oleh Tim Evaluasi kinerja dilakukan
Pelayanan pemberian Surat Keputusan CMB memberikan
UU No. 12 Tahun 1995 tentang Komputer, Printer, Internet, Satopspatnal dan secara dengan memantau kegiatan
1 Memahami UU No. 12 Tahun 1995; Minimal 4 orang CMB tanpa dipungut legalitas bagi Narapidana untuk
Pemasyarakatan; dan Alat Tulis Kantor. berjenjang oleh pejabat sesuai dengan standar
biaya; dan mendapatkan hak bersyarat;
struktural di Rutan pelayanan dan SOP.
Penerbitan Surat Keputusan CMB
PP No. 31 Tahun 1999 tentang
Pelayanan diberikan dijamin kerahasiannya sampai dengan
2 Pembinaan dan Pembimbingan Memahami PP No. 31 Tahun 1999;
secara responsif. diterima langsung oleh Narapidana yang
Warga Binaan Pemasyarakatan;
bersangkutan; dan
PP No. 32 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah terakhir
Surat Keputusan CMB dapat dicabut
kali dengan PP No. 99 Tahun 2012
3 Memahami PP No. 99 Tahun 2012; apabila Narapidana melanggar
tentang Syarat Dan Tata Cara
ketentuan CMB.
Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan;
Peraturan Menteri Hukum dan
HAM Nomor: 21 Tahun 2019
tentang Syarat dan Tata Cara
Memahami Peraturan Menteri
Pelaksanaan Remisi, Asimilasi,
4 Hukum dan HAM Nomor 18 Tahun
Pembebasan Bersyarat, Cuti
2019.
Menjelang Bebas, dan Cuti
Menjelang Bebas Tindak Pidana
Tertentu.
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
CUTI MENJELANG BEBAS TINDAK PIDANA UMUM
1 2 3 4 5 6 7 8
Undang-Undang Nomor : 8 Tahun
1981 Tentang Hukum Acara Pidana Memiliki kemampuan untuk Evaluasi kinerja dilakukan
Ruangan kegiatan Pengawasan secara Pelayanan kegiatan Kegiatan kesenian berada di
(Lembaran Negara Republik menggunakan alat-alat kesenian dan Minimal satu orang untuk dengan memantau kegiatan
1 kesenian, alat musik dan berjenjang oleh pejabat kesenian tanpa dipungut bawah pengawasan dan
Indonesia Tahun 1981 Nomor : 76, memberikan bimbingan dalam satu kegiatan kesenian. sesuai dengan standar
kesenian, serta ATK. struktural di Rutan. biaya; dan pengamanan petugas Rutan.
Tambahan Lembaran Negara berkesenian. pelayanan dan SOP.
Republik Indoenesia Nomor : 3209);
Pelayanan kegiatan
kesenian berorientasi
Peraturan Pemerintah Nomor : 31
pada menumbuhkan
Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan
2 jiwa seni dan
Pembimbingan Warga Binaan
menyalurkan ekspresi
Pemasyarakatan; dan
Narapidana/Tahanan
melalui kesenian;
PP No. 32 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah terakhir
kali dengan PP No. 99 Tahun 2012
3
tentang Syarat Dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan.
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
LAYANAN KEGIATAN KESENIAN
1 2 3 4 5 6 7 8
Undang Undang Nomor : 12
Mendapatkan
Tahun 1995 tentang
penjelasan tentang Evaluasi kinerja dilakukan
Pemasyarakatan (Lembaran Negara ATK (Alat Tulis Kantor),
Pengawasan secara berjenjang hasil karya WBP dan Memperoleh jaminan keselamatan dengan memantau kegiatan
1 Republik Indonesia Tahun 1995 peralatan pameran (stand) Pendidikan minimal SMA/Sederajat; 4 (empat) orang
oleh pejabat struktural di Rutan. memperoleh dan kesehatan kerja. sesuai dengan standar pelayanan
Nomor : 77, Tambahan Lembaran dan hasil karya WBP.
pengetahuan tentang dan SOP.
Negara Republik Indonesia Nomor :
hasil karya WBP.
5076);
Peraturan Pemerintah Nomor : 31
Tahun 1999 tentang Pembinaan Telah mengikuti Diklat Pengamanan dan
2
Dan Pembimbingan Warga Binaan ketertiban;
Pemasyarakatan;
1 2 3 4 5 6 7 8
Pengawasan oleh Tim Evaluasi kinerja dilakukan
Pelayanan pemberian PB tanpa Surat Keputusan Pembebasan Bersyarat
Komputer, Printer, Internet, Satopspatnal dan secara dengan memantau kegiatan
1 KUHP; Pendidikan Minimal Sarjana (S-1); Minimal 4 orang dipungut biaya, dan Pelayanan memberikan legalitas bagi Narapidana
dan Alat Tulis Kantor. berjenjang oleh pejabat struktural sesuai dengan standar
diberikan secara responsif. untuk mendapatkan hak bersyarat;
di Rutan pelayanan dan SOP.
Penerbitan Surat Keputusan PB dijamin
Undang Undang Nomor : 12
kerahasiannya sampai dengan diterima
2 Tahun 1995 tentang Bisa mengoperasikan Komputer;
langsung oleh Narapidana yang
Pemasyarakatan;
bersangkutan; dan
Peraturan Pemerintah Nomor : 31
Memahami syarat dan ketentuan Surat Keputusan PB dapat dicabut
Tahun 1999 tentang Pembinaan
3 pengajuan PB Tindak Pidana apabila Narapidana melanggar ketentuan
Dan Pembimbingan Warga Binaan
Tertentu; dan PB.
Pemasyarakatan;
1 2 3 4 5 6 7 8
Pelayanan pemberian
Pengawasan oleh Tim Surat Keputusan Pembebasan Evaluasi kinerja dilakukan dengan
Komputer, Printer, PB tanpa dipungut
Satopspatnal dan secara Bersyarat memberikan legalitas memantau kegiatan sesuai
1 KUHP; Internet, dan Alat Tulis Pendidikan Minimal Sarjana (S-1); Minimal 4 orang biaya; dan Pelayanan
berjenjang oleh pejabat struktural bagi Narapidana untuk dengan standar pelayanan dan
Kantor. diberikan secara
di Rutan mendapatkan hak bersyarat; SOP.
responsif.
Penerbitan Surat Keputusan PB
Undang Undang Nomor : 12 dijamin kerahasiannya sampai
2 Tahun 1995 tentang Bisa mengoperasikan Komputer; dengan diterima langsung oleh
Pemasyarakatan; Narapidana yang bersangkutan;
dan
Peraturan Pemerintah Nomor : 31
Memahami syarat dan ketentuan Surat Keputusan PB dapat
Tahun 1999 tentang Pembinaan
3 pengajuan PB Tindak Pidana Tertentu; dicabut apabila Narapidana
Dan Pembimbingan Warga Binaan
dan melanggar ketentuan PB.
Pemasyarakatan;
1 2 3 4 5 6 7 8
Setiap
Narapidana/Tahanan
Undang Undang Nomor : 12 Tahun mendapatkan
1995 tentang Pemasyarakatan Pendidikan minimal Sarjana (S1), pelayanan pendidikan Evaluasi kinerja dilakukan
(Lembaran Negara Republik Indonesia ATK, meja, modul ajar, Memiliki minat dan bakat mengajar, Pengawasan secara berjenjang Minimal 1 orang guru untuk sesuai dengan sistem Layanan Pendidikan bebas dari dengan memantau kegiatan
1
Tahun 1995 Nomor : 77, dan buku. dan Memahami sistem pendidikan oleh pejabat struktural di Rutan. satu kelas. pendidikan nasional; tindakan kekerasan dan intimidasi. sesuai dengan standar
Tambahan Lembaran Negara Nasional. dan Memperoleh ijazah pelayanan dan SOP.
Republik Indonesia Nomor : 5076); sesuai dengan tingkat
pendidikan yang
diikutinya.
Penanggulangan Pengaduan,
No Persyaratan Sistem, Mekanisme, dan Prosedur Pelayanan Jangka Waktu Pelayanan Biaya/Tarif Pelayanan Produk layanan
Saran dan Masukan
1 2 3 4 5 6
Narapidana/Tahanan menyampaikan
Menugaskan Kasi Pelayanan Tahanan untuk Terselenggaranya program pendidikan pengaduan melalui sarana yang
1 Telah mengikuti admisi orientasi; 4 (empat) Jam 10 Menit Tidak ada biaya.
menyelenggarakan layanan pendidikan bagi Narapidana/Tahanan. disediakan Rutan yaitu kotak
pengaduan;
Pengaduan dikelola oleh Unit
Menugaskan Kasubsi Bantuan Hukum dan Penyuluhaan Layanan Pengaduan dengan
2 Berkelakuan baik; dan
Tahanan untuk mengagendakan layanan pendidikan menyampaikan rekomendasi kepada
Kepala Rutan;
Kepala UPT Rutan menelaah dan
Keputusan Kepala Lapas/Rutan untuk mengikuti Menugaskan staf untuk melakukan pengajuan kegiatan
3 memberi arahan dalam rangka
Pendidikan berdasarkan rekomendasi dari sidang TPP. pendidikan dibuat tertulis
merespon pengaduan; dan
Pejabat yang terkait melakukan
perbaikan dan/atau memberikan
Mengajukan rencana kegiatan pendidikan klarifikasi kepada
Narapidana/Tahanan yang
menyampaikan pengaduan.
1 2 3 4 5 6 7 8
Pelayanan izin cuti Surat Izin Cuti Mengunjungi
Komputer, Printer, Pengawasan oleh Tim Satopspatnal Evaluasi kinerja dilakukan dengan
UU No. 12 Tahun 1995 tentang Memahami UU No. 12 Tahun 1995 mengunjungi keluarga Keluarga memberikan legalitas bagi
1 Internet, dan Alat Tulis dan secara berjenjang oleh pejabat Minimal 4 orang memantau kegiatan sesuai
Pemasyarakatan; tentang Pemasyarakatan; tidak dipungut biaya; Narapidana untuk keluar dari Lapas
Kantor. struktural di Rutan dengan standar pelayanan.
dan sesuai dengan keperluannya.
PP No. 31 Tahun 1999 tentang
Pelayanan diberikan
2 Pembinaan dan Pembimbingan Memahami PP No. 31 Tahun 1999;
secara responsif;
Warga Binaan Pemasyarakatan;
PP No. 32 Tahun 1999
sebagaimana telah diubah terakhir
kali dengan PP No. 99 Tahun 2012
3 Memahami PP No. 99 Tahun 2012;
tentang Syarat Dan Tata Cara
Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan;
Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 18 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia
Memahami Peraturan Menteri
Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat
4 Hukum dan HAM Nomor 18
dan Tata Cara Pemberan Remisi,
Tahun 2019 .
Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga,
Pembebasan Bersyarat, Cuti
Menjelang Bebas, dan Cuti
Mengunjungi Keluarga.
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
PERMOHONAN CUTI MENGUNJUNGI KELUARGA (CMK)
Identitas diri berfoto (Kartu Pelayanan Komunikasi Masyarakat Saluran pengaduan website :
Masyarakat menyampaikan pengaduan Tidak dikenakan biaya
1 Tanda Penduduk, Surat Izin Tentatif terhadap Permasalahan Hak Asasi https://rutankelas1bandung.com/pengadu
permasalahan HAM (gratis)
Mengemudi, Paspor) Manusia (Yankomas) an/
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, atau Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jumlah Pelaksana Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
Fasilitas Pelaksana
Pelayanan
Identitas penyampai
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Mampu mengoperasionalkan Pelayanan tidak dipungut biaya
2 Alat tulis kantor permasalahan HAM
Keterbukaan Informasi Publik; Komputer apapun (gratis)
dijamin kerahasiaannya
Tahanan/narapidana mendatangi
Saluran pengaduan Instagram :
perpustakaan tempat bahan bacaan
@rutanbandungjuara
disediakan;
Tahanan/narapidana mencatatkan
peminjaman bahan bacaan pada register
Saluran pengaduan Facebook : Humas
perpustakaan dengan bantuan petugas;
Kebonwaru (Rutan Kelas I Bandung)
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, atau Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jumlah Pelaksana Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
Fasilitas Pelaksana
Pelayanan
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, atau Pengawasan Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Jumlah Pelaksana Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
Fasilitas Internal Pelaksana
Pelayanan
Stempel ultraviolet
Mesin sinar X-Ray
Alat pendeteksi logam (metal
detector)
Alarm kunjungan juara
Ruang pendaftaran kunjungan
Ruang kunjungan
Ruang penitipan barang
KOMPONEN STANDAR LAYANAN YANG TERKAIT DENGAN
PROSES PENYAMPAIAN PELAYANAN (SERVICE DELIVERY)
PENERIMAAN TAHANAN SELAMA PANDEMI COVID-19
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, atau Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jumlah Pelaksana Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
Fasilitas Pelaksana
Pelayanan
Tahanan baru A3
Memahami dan mememiliki Pengawasan dilaksanakan Pelayanan penerimaan terhindar dari Dilakukan monitoring dan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang kemampuan terkait proses secara berjenjang dari mulai Minimal 5 (lima) orang tahanan baru tanpa penyebaran Covid-19 evaluasi setelah selesai
1 Bilik steril
Pemasyarakatan; administrasi penerimaan Kasubsi Adper, Kasi Yantah pegawai dipungut biaya apapun karena mekanismenya pelaksanaan penerimaan
tahanan baru dan Karutan (gratis) menerapkan protokol tahanan baru
kesehatan yang ketat
Jaminan Keamanan
Sarana dan Prasarana, atau Evaluasi Kinerja
No Dasar Hukum Kompetensi Pelaksana Pengawasan Internal Jumlah Pelaksana Jaminan Pelayanan Dan Keselamatan
Fasilitas Pelaksana
Pelayanan
Pelayanan penitipan
Perangkat komputer yang barang menerapkan Dilakukan monitoring dan
Pengawasan secara
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang tersambung dengan Sistem Minimal 5 (lima) orang Pelayanan tidak dipungut biaya protokol kesehatan yang evaluasi setiap selesai
1 Minimal pendidikan SMA berjenjang oleh pejabat
Pemasyarakatan; Database Pemasyarakatan pegawai (gratis) sangat ketat sehingga pelaksanaan pelayanan
administrasi
(SDP) pengunjung terhindar dari penitipan barang
penularan Covid-19
Memiliki kemampuan
Barang titipan pengunjung
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang mengoperasionalkan fitur Barang titipan
2 Alat tulis kantor dipastikan sampai kepada
Pelayanan Publik; kunjungan pada Sistem pengunjung aman
tahanan/narapidana yang dituju
Database Pemasyarakatan
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 Formulir self assessment, Memahami dan mampu
Pelayanan yang ramah, sopan
3 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga formulir pendaftaran layanan melaksanakan budaya
dan tepat waktu
Binaan Pemasyarakatan; penitipan barang pelayanan prima
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS 1
BANDUNG TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) DI RUMAH
TAHANAN NEGARA KELAS 1 BANDUNG TAHUN 2021.
KESATU : Menetapkan Tim Penyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Bandung Tahun 2021
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari keputusan ini;
KEDUA : Tim Penyusun Standar Operasional Prosedur (SOP)
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU mempunyai
tugas:
1. Persiapan penyusunan dengan rincian kegiatan;
- Membentuk tim penyusun; dan
- Mempersiapkan kelengkapan tim dengan melakukan
pelatihan dan membagi kewenangan serta
tanggungjawab;
2. Melakukan penilaian kebutuhan SOP;
- Menyusun rencana tindak penilaian kebutuhan;
- Melakukan penilaian kebutuhan;
- Membuat sebuah daftar mengenai SOP yang akan
dikembangkan; dan
- Membuat dokumen penilaian kebutuhan SOP.
3. Pengembangan SOP;
- Pengumpulan informasi identifikasi alternatif;
- Analisis dan pemilihan alternatif penulisan SOP;
- Pengujian dan reviu; dan
- Pengesahan SOP.
4. Integrasi SOP dalam manajemen;
- Perencanaan penerapan;
- Pemberitahuan;
- Distribusi dan aksibilitas; dan
- Pelatihan pemahaman.
5. Monitoring dan evaluasi SOP.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
KEEMPAT : Keputusan ini akan diperbaiki apabila terdapat kekeliruan, dan
perubahan susunan.
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 4 Januari 2021
KEPALA,
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS 1 BANDUNG
RIKO STIVEN
NIP. 19870516 200604 1 001
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH
TAHANAN NEGARA KELAS 1 BANDUNG
NOMOR : W.11.PAS.PAS.27-65.OT.02.02 TAHUN 2021
TANGGAL : 4 JANUARI 2021
TENTANG : PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
SUSUNAN TIM PENYUSUN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS 1 BANDUNG
TAHUN 2021
No. Nama NIP Keterangan
1. Riko Stiven, Amd.IP., S.AP., M.Si. 19870516 200604 1 001 Ketua Tim Pengarah dan Penanggung Jawab
2. Diaz Arthur Armando, Amd.IP., S.H. 19900707 200901 1 001 Wakil Ketua Tim Pengarah
3. Irfan Rizky Prasetyawan, A.md.I.P., S.H. 19880305 200901 1 001 Anggota Tim Pengarah
4. Muhammad Diharja, S.Sos. 19860724 200703 1 001 Anggota Tim Pengarah
5. Drs. Deni Dasmana, M.A.P. 19670103 199603 1 002 Ketua Tim Pelaksana
6. Sarinah, S.E. 19640727 198503 2 001 Sekretaris Tim Pelaksana
7. Indra Ganjar Nugraha, S.H., M.H. 19850219 200312 1 002 Anggota Tim Pelaksana
8. Marchiles, A.md.I.P., S.H. M.H. 19900624 200912 1 001 Anggota Tim Pelaksana
9. Muh. Arfan Bakhtiar, A.md.I.P., S.H. 19911117 201012 1 001 Anggota Tim Pelaksana
10 Wahyuddin Rani, A.md.I.P., S.H. 19900511 200901 1 001 Anggota Tim Pelaksana
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 4 Januari 2021
KEPALA,
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS 1 BANDUNG
RIKO STIVEN
NIP. 19870516 200604 1 001
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH
TAHANAN NEGARA KELAS 1 BANDUNG
NOMOR : W.11.PAS.PAS.27-65.OT.02.02 TAHUN 2021
TANGGAL : 4 JANUARI 2021
TENTANG : PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
B. FUNGSI TIM
Pengkoordinasian, perumusan kebijakan, pelaksanaan penyusunan, dan
pembahasan rancangan rancangan standar operasional prosedur (SOP) di
Lingkungan Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Bandung, terkait dengan tindak
lanjut Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI;
3. Sekretaris :
a. Membantu ketua dalam kegiatan penyusunan rencana dan program kerja
pembahasan rancangan keputusan dan pengesahan SOP;
b. Menyelenggarakan rapat-rapat teknis penyusunan dan pembahasan rancangan
keputusan serta pengesahan SOP peraturan bupati mengenai tindak lanjut
Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan di
lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI;
c. Menyusun dokumen dan pelaporan SOP yang diselenggarakan oleh Tim SOP;
d. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada penanggung jawab dan ketua
Tim SOP.
4. Anggota :
a. Melaksanakan identifikasi kebutuhan SOP berdasarkan tugas pokok dan fungsi,
kondisi Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Bandung, kebutuhan organisasi, dan
stakeholder;
b. Pengkajian peraturan perundang-undangan petunjuk teknis setiap kegiatan;
c. Penyusunan rancangan SOP;
d. Melaksanakan kegiatan penilaian dan pengembangan kebutuhan SOP di Rumah
Tahanan Negara Kelas 1 Bandung melalui tahapan identifikasi SOP, penulisan
SOP, pengujian SOP dan pengesahan SOP;
e. Melaksanakan kegiatan penerapan SOP melalui sosialisasi/ penyebaran salinan/
copy SOP sesuai dengan kebutuhan organisasi;
f. Melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi penerapan SOP dalam rangka
untuk membandingkan dan memastikan kinerja pelaksana sesuai dengan maksud
dan tujuan yang tercantum dalam proses SOP yang telah ditetapkan serta
bertujuan untuk melihat kembali tingkat keakuratan dan ketepatan SOP yang
sudah disusun dengan proses penyelenggaraan tugas dan fungsi;
g. Dalam rangka efisiensi dan efektivitas atas pelaksanaan SOP di Rumah Tahanan
Negara Kelas 1 Bandung maka evaluasi secara berkala perlu dilakukan oleh Tim
penyusun SOP paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
Ditetapkan di : Bandung
Pada tanggal : 4 Januari 2021
KEPALA,
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS 1 BANDUNG
RIKO STIVEN
NIP. 19870516 200604 1 001
NOMOR SOP W.11.PAS.PAS.27.OT.02.02 - 127
TANGGAL REVISI -
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan; 1. Memiliki pengalaman dalam bidang keagamaan;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 2. Memiliki pengetahuan dan wawasan yang mendalam di bidang keagamaan;
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga
3. 3. Memiliki integritas dan tidak diskriminatif;
Binaan Pemasyarakatan;
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak 4. Mampu berkomunikasi secara efektif.
Warga Binaan Pemasyarakatan sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan
4.
Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan.
Apabila kegiatan pembinaan kesadaran beragama tidak dilaksanakan maka terjadi perampasan hak
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
tahanan/narapidana
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMBINAAN KESADARAN BERAGAMA
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga
2. 2. Memiliki kemampuan komunikasi yang efektif
Binaan Pemasyarakatan;
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan 3. Memahami Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E.22.Pr.08.03 Tahun
3. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak 2001 tentang Prosedur Tetap Pelaksanaan Tugas Pemasyarakatan
Warga Binaan Pemasyarakatan.
Mekanisme pemberian izin luar biasa harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku Disimpan sebagai data elektronik dan manual
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
IZIN LUAR BIASA
Apabila SOP ini tidak dilaksanakan dikhawatirkan akan mengganggu kesehatan jasmani WBP serta akan
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
mengganggu keamanan dan ketertiban.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBINAAN KESEHATAN JASMANI
4 Menyusun dokumen rencana kegiatan Disposisi Kasubsi BHPT Tentatif Draft Rencana Kegiatan
1) Semua tahanan/narapidana diperbolehkan ikut serta dan berpartisipasi dalam kegiatan olahraga;
2) Pengecualian akan diatur selanjutnya;
3) Ketentuan atau persyaratan untuk pengajuan Kegiatan Olahraga sebagaimana tercantum dalam SOP.
Apabila Standar Operasional ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi keterlambatan pengajuan Pemindahan dan
Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
adanya ancaman gangguan kamtib.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMINDAHAN ATAS PERMINTAAN SENDIRI /KELUARGA/KUASA HUKUM (DALAM WILAYAH DAN ANTAR WILAYAH)
T
Melaksanakan sidang TPP / Menuggu Dokumen Hasil
4 Disposisi Tentatif
hasil penelitian masyarakat TPP/Litmas
T Y
Melakukan verifikasi ulang hasil Dokumen Hasil
5 Dokumen Hasil TPP/Litmas Tentatif
sidang TPP/Litmas TPP/Litmas
Y Draft Dokumen
Membuat surat pengantar usulan
6 Dokumen Hasil TPP/Litmas Tentatif Permohonan
Permohonan Pemindahan T Pemindahan
TANGGAL REVISI
13 Januari 2021
TANGGAL EFEKTIF 14 Januari 2021
DISAHKAN OLEH KEPALA RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
KANTOR WILAYAH JAWA BARAT
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG RIKO STIVEN
NIP. 19870516 200604 1 001
JUDUL PELAYANAN PENGADUAN
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan; 1. Berkualifikasi dalam bidang pelayanan medis
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan
2. Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan 2. Memahami ketentuan mengenai pelayanan rujukan perawatan di luar Rutan
Pemasyarakatan;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat dan Tatacara pelaksanaan Wewenang, 3. Memahami dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan standar pelayanan kesehatan
3.
Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan; bagi WBP
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-36.OT.02.02 Tahun 2020 tentang
4.
Standar Pelayanan Pemasyarakatan.
Pelayanan rujukan perawatan lanjutan di luar Rutan harus sesuai SOP dan rekomendasi yang dikeluarkan oleh
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
Ditjenpas
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN RUJUKAN PERAWATAN LANJUTAN DI LUAR RUTAN
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan; Memahami ketentuan mengenai layanan perawatan rujukan di luar Rutan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
Warga Binaan Pemasyarakatan sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah
2. Memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif
Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan;
MOU Kementerian Kesehatan dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.JJ-
19.HM.05.02 Tahun 2013 da Nomor 488/Menkes/SKB/XII/2013 tentang Pelaksanaan Pemeriksaan
3.
kesehatan dalam memperoleh surat rekomendasi medis bagi narapidana dan tahanan serta anak didik
Pemasyarakatan.
Apabila Standar Operasional ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi keterlambatan pengajuan Pemindahan
Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
dan adanya ancaman gangguan kamtib.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERMOHONAN IZIN BEROBAT LUAR PROVINSI
KEPALA
DISAHKAN OLEH
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
KANTOR WILAYAH JAWA BARAT
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG RIKO STIVEN
NIP. 19870516 200604 1 001
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan; 1. Berkualifikasi dalam bidang medis
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Memahami dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan standar pelayanan kesehatan bagi WBP
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan
3. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga 3. Memiliki pengetahuan tentang terapi ARV
Binaan Pemasyarakatan;
Peraturan Menteri Hukum dan HAM No. M.HH.01.PH.02.05 Tahun 2010 tentang RAN HIV dan 4. Petugas pemberian terapi ARV terlatih sebagai : konselor, manajer kasus, petugas lab, pengobatan
4.
Penyalahgunaan Narkotika pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan; ART yang terintegrasi (IMAI), perawatan, dukungan dan pengobatan (CST)
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS-46.OT.02.02 Tahun 2020 tentang Standar
5.
Pelayanan Pemasyarakatan.
Apabila pelayanan inisiasi terapi ARV tidak dilaksanakan maka kondisi kesehatan WBP dengan diagnosa
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
positif HIV akan semakin memburuk
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN INISIASI TERAPI ARV BAGI WBP
KEPALA
DISAHKAN OLEH
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
KANTOR WILAYAH JAWA BARAT
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG RIKO STIVEN
NIP. 19870516 200604 1 001
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan; 1. Berkualifikasi dalam bidang medis
2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; 2. Petugas pemberian terapi methadone yang telah terlatih
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Petugas yang telah mendapatkan pelatihan rehabilitasi medis, asesmen dan konseling adiksi
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH.01.PH.02.05 Tahun 2010 tentang RAN HIV dan
4.
Penyalahgunaan Narkotika pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan;
Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Layanan
5.
Rehabilitasi Narkotikabagi Tahanan dan Warga Binaan Pemasyarakatan;
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor PAS-985.PK.01.06.04 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Layanan
6.
Rehabilitasi Narkotika bagi Tahanan dan Warga Binaan Pemasayarakatan (WBP) di UPT
Pemasyarakatan;
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS-42.OT.02.02 Tahun 2020 tentang Standar
7.
Pelayanan Pemasyarakatan.
KETERKAITAN: PERALATAN / PERLENGKAPAN
Apabila rehabilitasi medis tidak dilaksanakan maka penanganan dan perawatan kesehatan bagi WBP
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
pengguna NAPZA tidak berjalan maksimal sehingga dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
REHABILITASI MEDIS BAGI TAHANAN DAN NARAPIDANA
No Kegiatan KETERANGAN
Karutan Tim Methadone Kelengkapan Waktu Output
KEPALA
DISAHKAN OLEH
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
KANTOR WILAYAH JAWA BARAT
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG RIKO STIVEN
NIP. 19870516 200604 1 001
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan; 1. Memahami ketentuan mengenai tahapan pembinaan
2. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika; 2. Mendapatkan pelatihan assesment adiksi, konselor adiksi dan terapi adiksi
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor M.HH.01.PH.02.05 Tahun 2010 tentang RAN HIV dan
4.
Penyalahgunaan Narkotika pada Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan;
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor : 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Layanan
5.
Rehabilitasi Narkotikabagi Tahanan dan Warga Binaan Pemasyarakatan;
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia Nomor PAS-985.PK.01.06.04 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Layanan
6.
Rehabilitasi Narkotika bagi Tahanan dan Warga Binaan Pemasayarakatan (WBP) di UPT
Pemasyarakatan;
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor: PAS-36.OT.02.02 Tahun 2020 tentang Standar
7.
Pelayanan Pemasyarakatan.
KETERKAITAN: PERALATAN / PERLENGKAPAN
Apabila rehabilitasi sosial tidak dilaksanakan maka penanganan dan perawatan kesehatan bagi WBP
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
pengguna NAPZA tidak berjalan maksimal sehingga dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
REHABILITASI SOSIAL BAGI PENGGUNA NAPZA
No Kegiatan KETERANGAN
Karutan Tim Asesmen Kelengkapan Waktu Output
Y
9 Mendistribusikan makanan ke kamar hunian
Makanan didistribusikan
Menu makanan WBP disetujui 60 Menit
kepada WBP
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan; 1. Berkualifikasi dalam bidang medis, baik sebagai dokter maupun perawat;
2. Memahami dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan standar pelayanan kesehatan bagi
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
WBP; dan
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang HAM 3. Memahami administrasi kesehatan.
Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1999 Tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan
4.
Pemasyarakatan.
KETERKAITAN: PERALATAN / PERLENGKAPAN
Apabila pelayanan kesehatan tidak dilaksanakan maka penanganan dan perawatan kesehatan bagi WBP
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
tidak berjalan maksimal sehingga dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN KESEHATAN
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang HAM 2. Memiliki kemampuan untuk perawatan instalasi air bersih; dan
Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga
3. 3. Memahami tentang sistem penyelenggaraan air bersih.
Binaan Pemasyarakatan.
KETERKAITAN: PERALATAN / PERLENGKAPAN
1 Pemberian Pakaian, Perlengkapan Makan, Mandi, cuci, dan tidur; dan 1. Sumber air bersih;
2 Layanan Kesehatan. 2. Instalasi air bersih;
3. Mesin pompa air; dan
4. Tempat penyimpanan air bersih.
PERINGATAN : PENCATATAN DAN PENDATAAN
Apabila pelayanan pemberian air bersih tidak dilaksanakan, maka hak-hak WBP dalam mengakses
Disimpan sebagai arsip data elektronik dan manual
kebutuhan air tidak dapat terpenuhi dan berdampak pada kondisi kesehatan dan gangguan kamtib.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN PEMBERIAN AIR BERSIH
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan; 1. Berkualifikasi dalam bidang medis baik sebagai dokter maupun perawat;
2. Memahami dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan standar pelayanan kesehatan bagi
2. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
WBP; dan
3. Peraturan Pemerintah No. 32 Tentang Tata Cara dan Syarat Pelaksanaan Hak WBP; 3. Memiliki kompetensi sebagai Penyuluh yang sudah mendapatkan pelatihan TOT HIV 101.
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
4. Indonesia Nomor PAS-985.PK.01.06.04 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Layanan
Rehabilitasi Narkotika bagi Tahanan dan Warga Binaan Pemasyarakatan di UPT Pemasyarakatan.
3. Masker;
Apabila pelayanan HIV dan AIDS tidak dilaksanakan maka kondisi WBP yang menderita penyakit tersebut
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
akan semakin memburuk
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN HIV DAN AIDS
KEPALA
DISAHKAN OLEH
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG
Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan 2. Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
2.
Pemasyarakatan. Warga Binaan Pemasyarakatan.
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan; 1. Berkualifikasi dalam bidang medis baik sebagai dokter maupun perawat;
2. Memahami dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan standar pelayanan
2. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan;
kesehatan bagi WBP; dan
3. Peraturan Pemerintah No. 32 Tentang Tata Cara dan Syarat Pelaksanaan Hak WBP; 3. Petugas kesehatan yang telah memiliki pengetahuan tentang TB (Tuberkulosis).
Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
4. Indonesia Nomor PAS-985.PK.01.06.04 Tahun 2018 tentang Petunjuk Pelaksanaan Layanan
Rehabilitasi Narkotika bagi Tahanan dan Warga Binaan Pemasyarakatan di UPT Pemasyarakatan.
KEPALA
DISAHKAN OLEH
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
KANTOR WILAYAH JAWA BARAT
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS I BANDUNG RIKO STIVEN
NIP. 19870516 200604 1 001
JUDUL PERAWATAN MANULA
1. Undang-undang No 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan; 1. Berkualifikasi dalam bidang medis baik sebagai dokter maupun perawat;
2. Memahami dan memiliki kemampuan untuk melaksanakan standar pelayanan kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;
bagi WBP manula;
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 3. Memahami standar pelayanan berbasis HAM; dan
Peraturan Pemerintah 99 Tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 1999
4. 4. Memahami tentang perawatan gangguan tanda-tanda vital.
tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1457 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Pelayanan
5.
Kesehatan;
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 32 Tahun2018 tentang Perlakuan bagi
6
Tahanan dan Narapidana Lanjut Usia.
KETERKAITAN: PERALATAN / PERLENGKAPAN :
Apabila Perawatan WBP MANULA tidak dilaksanakan maka kondisi kesehatan WBP MANULA dapat terus memburuk
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
karena penanganannya tidak sesuai
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PERAWATAN WBP MANULA
1. Undang-undang No 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan; 1. Memahami tentang penyelenggaraan perawatan gangguan jiwa; dan
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia; 2. Memahami tentang pengobatan gangguan jiwa
Peraturan Pemerintah 99 Tahun 2012 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah No 32
5.
Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1457 Tahun 2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
6.
Pelayanan Kesehatan;
Surat Edaran Dirjen Pemasyarakatan Nomor PAS- PK.01.07.01-01 Tanggal 27 Mei 2010 tentang
7.
Pelayanan Kesehatan bagi WBP Penyakit Gangguan Jiwa;
Surat Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor PAS-304.PK.01.07.01 Tahun 2018
Tentang Standar Pelayanan Kesehatan Mental/Jiwa bagi Narapidana dan Tahanan di Lapas, Rutan
dan RS Pengayoman
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 Tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI;
Apabila perawatan gangguan jiwa tidak dilaksanakan maka kondisi WBP dengan diagnosa gangguan jiwa
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
akan semakin memburuk dan membahayakan lingkungan sekitarnya
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN PERAWATAN GANGGUAN JIWA
2. UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers; Memahami Peraturan Keterbukaan Informasi Publik;
Permenkumham No. M.HH-05.OT.01.01 Tahun 2010 tentang Organisasi Tata Kerja Kementerian Memiliki kemampuan untuk menyampaikan informasi yang valid dan akurat dengan bahasa yang
3.
Hukum dan HAM RI; mudah dipahami dan tidak multitafsir; dan dan kemampuan public speaking yang baik.
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No: M.01.PR.07.03 Tahun 1985 tentang
4.
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan;
Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No: M.04-Pr.07.03 Tahun 1985 tentang
5
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara;
Kepmenkeh RI No. M.02-PR.07.03 Tahun 1987 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai
6
Bimbingan Kemasyarakatan dan Pengentasan Anak;
Permenkumham RI No. M-01.PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kanwil
7
Depkumham RI;
Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor M.HH- 01.IN.04.03 Tahun 2011 tentang
8 Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi pada Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM, dan Unit Pelaksana Teknis
KETERKAITAN : PERALATAN / PERLENGKAPAN :
1. SOP Layanan Informasi Kepada Publik; Ruangan PR, ATK, Komputer, Printer, internet, kamera, smartphone dan Internet.
T
Proses editing dan pengemasan
4 Foto, Video mentah 60 Menit Berita, Video kegiatan
redaksi press release
Y
Berita termuat di media
7 Pemuatan berita oleh media massa Berita, Video kegiatan Tentatif
massa
NOMOR SOP W.11.PAS.PAS.27.OT.02.02 - 148
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik
4.
Indonesia Tahun 1999 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 5076;
Undanga-Undang Nomor : 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum (Lembaran Negara Republik
5.
Indonesia Tahun 2011 Nomor : 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor : 5248;
Peraturan Pemerintah Nomor : 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga
6.
Binaan Pemasyarakatan;
Peraturan Pemerintah Nomor : 32 Tahun 1999 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
7. Warga Binaan Pemasyarakatan sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan
Pemerintah Nomor : 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga
Perauran Pemerintah Nomor : 58 Tahun 1999 Tentang Syarat-Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan
8.
Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Syarat dan Tata Cara
9.
Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum;
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 10 Tahun 2015 tentang
10.
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara
Pemberian Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum
KETERKAITAN : PERALATAN / PERLENGKAPAN :
1. SOP Penerimaan Tahanan; ATK, komputer, printer dan internet.
2. SOP Penyuluhan.
PERINGATAN : PENCATATAN DAN PENDATAAN :
Prosedur ini berlaku untuk proses layanan bantuan hukum bagi WBP di Rumah Tahanan Negara Kelas 1 Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
Bandung apabila tidak dilaksanakan maka akan terjadinya ketidakpastian hukum.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
LAYANAN FASILITAS BANTUAN HUKUM
Dokumen Laporan
9 Menyelenggarakan Bantuan Hukum. Dokumen Persetujuan 5 Menit
Bantuan Hukum
6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Hukum Acara Pidana;
Peraturan Pemerintah Nomor : 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan
7.
Pemasyarakatan;
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indoesia Nomor : M.HH-24.PK.01.01.01 Tahun
8.
2011Tentang Pengeluaran Demi Hukum;
KETERKAITAN : PERALATAN / PERLENGKAPAN :
Undang Undang Nomor : 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1. Pendidikan minimal Sarjana (S1);
1995 Nomor : 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 5076);
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia
2. Memahami UU Nomor 16 Tahun 2011 tentang bantuan Hukum; dan
Tahun 1999 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 5076;
Peraturan Pemerintah Nomor : 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan Memiliki kemampuan dan pengetahuan dibidang hukum khususnya dibidang
3.
Pemasyarakatan; pemasyarakatan.
Peraturan Pemerintah Nomor : 32 Tahun 1999 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
4. Pemasyarakatan sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 99 Tahun
2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Perauran Pemerintah Nomor : 58 Tahun 1999 Tentang Syarat-Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang,
5.
Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan;
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republk Indonesia Nomor : M.HH.24.PK.01.01.01 Tahun 2011
6.
Tentang Pengeluaran Tahanan Demi Hukum;
Peraruran Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : M.HH-05.OT.01,01 Tahun
7.
2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Permenkumham No. 63 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Permenkumham No. 10 Tahun 2015 tentang
8. Peraturan Pelaksanaan PP No. 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan
Penyaluran Dana Bantuan Hukum
KETERKAITAN : PERALATAN / PERLENGKAPAN :
Apabila prosedur ini tidak dilakukan, maka akan adanya ketimpangan informasi dan terjadinya ketidakpastian hukum. Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KONSULTASI HUKUM DI BIDANG PEMASYARAKATAN
Undang-Undang Nomor : 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia
1. Pendidikan minimal Sarjana (S1);
Tahun 1981 Nomor : 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoenesia Nomor : 3209);
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman (Lembaran Negara Republik Indonesia
2. Memahami UU Nomor 16 Tahun 2011 tentang bantuan Hukum; dan
Tahun 2009 Nomor : 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5076);
Undang Undang Nomor : 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang syarat dan tata cara pemberian bantuan
3.
1995 Nomor : 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : 5076); hukum.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia
4.
Tahun 1999 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Nomor : 5076;
Undanga-Undang Nomor : 16 Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia
5.
Tahun 2011 Nomor : 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indoneisa Nomor : 5248;
Peraturan Pemerintah Nomor : 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan
6.
Pemasyarakatan;
Peraturan Pemerintah Nomor : 32 Tahun 1999 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
7. Pemasyarakatan sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 99 Tahun
2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Perauran Pemerintah Nomor : 58 Tahun 1999 Tentang Syarat-Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang,
8.
Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan;
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian
9.
Bantuan Hukum dan Penyaluran Dana Bantuan Hukum;
Permenkumham No. 63 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Permenkumham No. 10 Tahun 2015 tentang
10. Peraturan Pelaksanaan PP No. 42 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum dan
Penyaluran Dana Bantuan Hukum
Apabila prosedur ini tidak dilakukan, maka akan adanya ketimpangan informasi dan terjadinya ketidakpastian hukum. Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KONSULTASI HUKUM
Inventarisir data
Menyampaikan draft permohonan Dokumen permohonan konsul
4 30 Menit kebutuhan permohonan
konsultasi hukum ke Kasubsi Adper; hukum
kebutuhan hukum
JUDUL PENYULUHAN
TANGGAL REVISI -
3. PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan; Memahami syarat dan ketentuan pengajuan Asimilasi; dan
PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012
4. Memahami Dasar Hukum Pengajuan Asimilasi.
tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan; dan
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 18 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberan
5.
Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti
Bersyarat.
KETERKAITAN : PERALATAN / PERLENGKAPAN :
1. Standar Operasional Prosedur Asimilasi Tindak Pidana Umum. Komputer;
Printer;
ATK; dan
Internet.
PERINGATAN : PENCATATAN DAN PENDATAAN :
Apabila Standar Operasional ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi keterlambatan pengajuan asimilasi dan
Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
adanya ancaman gangguan kamtib.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ASIMILASI TINDAK PIDANA KHUSUS
T
Daftar nama sidang
4 Melaksanakan sidang TPP Dokumen usulan sidang TPP 3 Jam
TPP
Y
Melakukan kontrol dan verifikasi
5 Daftar nama sidang TPP 30 Menit Hasil sidang TPP
sidang
TANGGAL REVISI -
3. PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan; Memahami syarat dan ketentuan pengajuan asimilasi; dan
PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012
4. Memahami dasar hukum pengajuan asimilasi.
tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan; dan
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 18 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 3 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberan
5.
Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti
Bersyarat.
KETERKAITAN : PERALATAN / PERLENGKAPAN :
1. Standar Operasional Prosedur Asimilasi Tindak Pidana Umum. Komputer;
Printer;
ATK; dan
Jaringan Internet.
PERINGATAN : PENCATATAN DAN PENDATAAN :
Apabila Standar Operasional ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi keterlambatan pengajuan asimilasi dan
Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
adanya ancaman gangguan kamtib.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ASIMILASI TINDAK PIDANA UMUM
4 Melaksanakan sidang TPP Dokumen usulan sidang TPP 3 Jam Daftar nama sidang TPP
Y
Melakukan kontrol dan verifikasi
5 Daftar nama sidang TPP 30 Menit Hasil sidang TPP
sidang
T
Membuat surat pengantar usulan Draft usulan hasil sidang
6 Hasil sidang TPP 10 Menit
Asimilasi TPP
TANGGAL REVISI -
2. PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan; Telah mengikuti Diklat Dasar Pemasyarakatan;
PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 Tentang Syarat dan
3. Memiliki kreativitas dan semangat yang tinggi;
Tata Cara pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
Instruktur memilki keahlian dan kompetensi pada bidang yang akan dilatihkan pada
WBP.
Apabila SOP ini tidak dilaksanakan maka menghambat tugas dan fungsi serta akan mengganggu keamanan dan
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
ketertiban.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
BIMBINGAN KERJA
Menugaskan staf bimbingan kerjaa Koordinasi dengan Staf Dokumen WBP yang
3 5 Menit
untuk rekrutmen WBP; Adper memenuhi syarat
Y
Memeriksa Formulir Warga Binaan Rekapitulasi Hasil
5 Hasil rekrutmen 15 Menit
Pemasyarakatan rekrutmen
TANGGAL REVISI -
Apabila Standar Operasional ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi keterlambatan pengajuan Cuti
Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
Bersyarat dan adanya ancaman gangguan kamtib.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
CUTI BERSYARAT TINDAK PIDANA TERTENTU
TANGGAL REVISI -
Apabila Standar Operasional ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi keterlambatan pengajuan Cuti
Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
Bersyarat dan adanya ancaman gangguan kamtib.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
CUTI BERSYARAT TINDAK PIDANA UMUM
TANGGAL REVISI -
Apabila Standar Operasional ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi keterlambatan pengajuan Cuti Menjelang
Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
Bebas Tindak Pidana Tertentu dan adanya ancaman gangguan kamtib.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
CUTI MENJELANG BEBAS TINDAK PIDANA TERTENTU
Y
5 Melakukan kontrol dan verifikasi sidang Daftar nama sidang TPP 30 Menit Hasil sidang TPP
TANGGAL REVISI -
2. PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan; Bisa mengoperasikan Komputer;
PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012
3. Memahami syarat dan ketentuan pengajuan CMB Tindak Pidana Umum; dan
tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor: 21 Tahun 2019 tentang Syarat dan Tata Cara
4. Pelaksanaan Remisi, Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Memahami Dasar Hukum Pengajuan CMB Tindak Pidana Umum.
Menjelang Bebas Tindak Pidana Tertntu.
KETERKAITAN : PERALATAN / PERLENGKAPAN :
1. Layanan CMB Tindak Pidana Tertentu Komputer;
Printer;
ATK; dan
Jaringan Internet.
PERINGATAN : PENCATATAN DAN PENDATAAN :
Apabila Standar Operasional ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi keterlambatan pengajuan Cuti
Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
Menjelang Bebas Tindak Pidana Umum dan adanya ancaman gangguan kamtib.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
CUTI MENJELANG BEBAS TINDAK PIDANA UMUM
Y
Melakukan kontrol dan verifikasi
5 Daftar nama sidang TPP 30 Menit Hasil sidang TPP
sidang
TANGGAL REVISI -
2. PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan; Memiliki keterampilan kesenian;
PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 tentang
3. Memiliki ketekunan dan keuletan.
Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
KETERKAITAN : PERALATAN / PERLENGKAPAN :
1. SOP Keamanan dan Ketertiban; ATK, Alat musik dan Kesenian.
PERINGATAN : PENCATATAN DAN PENDATAAN :
Apabila SOP ini tidak dilaksanakan maka menghambat tugas dan fungsi serta akan mengganggu keamanan dan
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
ketertiban.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
BIMBINGAN KESENIAN
Melaporkan rencana kegiaatan Draft rencana kegiatan Bimbingan Draft Proposal Bimbingan
5 30 Menit
nimbingan kesenian Kesenian Kesenian
TANGGAL REVISI -
Apabila SOP ini tidak dilaksanakan maka tidak akan optimalnya penyelenggaraan hasil karya WBP. Disimpan sebagai data elektronik dan manual
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PAMERAN HASIL KARYA WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
5 Mengirim Hasil Karya WBP Hasil Karya WBP Tentatif Hasil Karya WBP
TANGGAL REVISI -
Apabila Standar Operasional ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi keterlambatan pengajuan pembebasan
Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
bersyaraat tindak pidana tertentu dan adanya ancaman gangguan kamtib.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
LAYANAN PEMBEBASAN BERSYARAT TINDAK PIDANA TERTENTU
Y
Melakukan kontrol dan verifikasi
5 Daftar nama sidang TPP 30 Menit Hasil sidang TPP
sidang
TANGGAL REVISI -
Apabila SOP ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi penyalahgunaan wewenang gangguan keamanan dan
Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
ketertiban.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
LAYANAN PEMBEBASAN BERSYARAT TINDAK PIDANA UMUM
TANGGAL REVISI -
Undang Undang Nomor : 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan (Lembaran Negara Republik
1. Indonesia Tahun 1995 Nomor : 77, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor : Pendidikan minimal Sarjana (S1);
5076);
2. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Memiliki minat dan bakat mengajar;
Peraturan Pemerintah Nomor : 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga
3. Memahami sistem pendidikan Nasional;
Binaan Pemasyarakatan;
Peraturan Pemerintah Nomor : 32 Tahun 1999 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak
Warga Binaan Pemasyarakatan sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Pemerintah
4.
Nomor : 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Pemasyarakatan;
120
10 Melaksanakan kegiatan pendidikan Disposisi Kasubsi BHPT Laporan kegiatan
Menit
TANGGAL REVISI -
2. PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan; Bisa mengoperasikan Komputer;
PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012
3. Memahami syarat dan ketentuan pengajuan CMK Tindak Pidana Umum; dan
tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan;
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor: 21 Tahun 2019 tentang Syarat dan Tata Cara
4. Pelaksanaan Remisi, Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Memahami Dasar Hukum Pengajuan CMK Tindak Pidana Umum.
Menjelang Bebas Tindak Pidana Tertntu.
KETERKAITAN : PERALATAN / PERLENGKAPAN :
1. SOP Cuti Menjelang Bebas Komputer;
Printer;
ATK; dan
Jaringan Internet.
PERINGATAN : PENCATATAN DAN PENDATAAN :
Apabila Standar Operasional ini tidak dilaksanakan maka akan terjadi keterlambatan pengajuan CMK dan
Disimpan sebagai arsip manual dan digital.
adanya ancaman gangguan kamtib.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PERMOHONAN CUTI MENGUNJUNGI KELUARGA (CMK)
TANGGAL REVISI -
TANGGAL REVISI -
Apabila kegiatan penyediaan bahan bacaan tidak dilaksanakan maka peningkatan budaya literasi bagi
Disimpan sebagai data elektronik dan manual
WBP tidak dapat berjalan dengan optimal
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PENYEDIAAN BAHAN BACAAN
TANGGAL REVISI -
Apabila pelayanan kunjungan tidak dilaksanakan maka hak-hak WBP untuk mendapatkan pelayanan tidak terpenuhi Disimpan sebagai data elektronik dan manual
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN KUNJUNGAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan; 1. Memahami dan mememiliki kemampuan terkait proses administrasi penerimaan tahanan baru
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga 2. Memahami mekanisme protokol kesehatan penerimaan tahanan baru
Binaan Pemasyarakatan;
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 tentang Syarat-Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan
3. 3. Mampu berkomunikasi secara efektif
Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan
Surat Edaran Sekretaris Jenderal Nomor : SEK-02.OT.02.02 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan
4. Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia;
Surat Edaran Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
5. Nomor : PAS.7.PK01.06.06-190 tentang Kewajiban Pelaksanaan Protokol Kesehatan dalam Pandemi
Covid-19;
Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS- PK.01.01.01-750 perihal Penerimaan
6.
Tahanan Pengadilan (Tahanan A3).
TANGGAL REVISI -
No Kegiatan KETERANGAN
Koordinator Tim Layanan
Karutan Ka.KPR Kelengkapan Waktu Output
Tim Layanan Terpadu