Laporan Evaluasi Pelaksanaan Target Kinerja Dan
Laporan Evaluasi Pelaksanaan Target Kinerja Dan
A. Pendahuluan
1. Umum
Target Kinerja Lapas Kelas III Teminabuan berdasarkan atas Perjanjian
Kinerja antara Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM Papua Barat sebagai pemberi amanah dengan Kepala Lapas Kelas III
Teminabuan sebagai penerima amanah. Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan
janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi
pemerintah/unit kerja yang menerima amanah/ tanggung jawab/ kinerja pihak yang
memberikan amanah/ tanggung jawab/ kinerja. Dengan demikian, penetapan kinerja
ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat
penerima amanah kepada atasan langsungnya.
Perjanjian kinerja ini menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan
oleh suatu instansi pemeritah/unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Dan sebagai bentuk
pertanggungjawaban setiap satuan kerja dan perwujudan kewajiban suatu instansi
pemerintah maka satuan kerja wajib untuk rutin melaporkan Capaian Perjanjian
Kinerja setiap bulan dan laporan Evaluasi Capaian Perjanjian Kinerja Kepala Satuan
Kerja kepada Kepala Kantor Wilayah.Target Kinerja merupakan rencana atau strategi
yang ditetapkan untuk melakukan percepatan pelaksanaan suatu kegiatan.
Pelaksanaan Anggaran merupakan bagian dari siklus Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN). Salah satu indikator penting untuk mengetahui kinerja
APBN adalah dengan mengukur tingkat penyerapan anggaran dalam pelaksanaan
anggaran. Besaran pagu anggaran yang dapat direalisasikan dapat mencerminkan
berjalannya fungsi-fungsi pemerintahan antara lain mendorong pertumbuhan
ekonomi, distribusi yang semakin merata dan stabilitas perekonomian yang makin
terjaga. Mengingat pentingnya penyerapan anggaran dalam menggerakkan
perekonomian bangsa, maka perlu dilakukan berbagai langkah untuk mendorong
percepatan penyerapan anggaran, serta dapat mengambil keputusan yang tepat
dalam perbaikan pada triwulan selanjutnya.
2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan Tujuan Monitoring pelaksanaan Target Kinerja dan Perjanjian
Kinerja Kementerian Hukum dan HAM bertujuan untuk menjalankan tugas dan fungsi
kementerian Hukum dan HAM RI di Wilayah Kabupaten Teminabuan.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Monitoring pelaksanaan Target Kinerja Kementerian Hukum
dan HAM adalah pelaksanaan target kinerja Kepala Divisi Pemasyarakatan.
4. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme.
2. Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi
Birokrasi 2010-2025;
3. Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 90 tahun 2021 tentang Pedoman Pembangunan dan
Evaluasi Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi
Bersih Melayani di Instansi Pemerintah;
5. Permenkumham No 6 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Permenkumham No
29 Tahun 2019 tentang Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelayanan Publik;
7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan;
8. Permenkumham Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pelayanan Publik Berbasis HAM;
9. Keputusan Menteri Hukum dan HAK Asasi Manusia Nomor M.HH-03.PR.01.01
Tahun 2022 Tentang Target Kinerja Kementerian Hukum dan HAM RI.
B. Kegiatan yang Dilaksanakan
Pada Periode B03 Terdapat 8 target kinerja yaitu Menurunnya angka
Overstaying Tahanan di Lapas, Terselenggara Pelayanan Hukum dan Bimbingan
Keterampilan dan Kepribadian bagi Tahanan, Terselenggarannya layanan
rehabilitasi bagi tahanan, narapidana, Terselenggarannya layanan rehabilitasi bagi
tahanan, narapidana, Narapidana yang memperoleh pendidikan vokasi dan
bersertifikasi, Narapidana yang memperoleh pendidikan vokasi dan bersertifikasi,
Meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan keamanan dan ketertiban,
Meningkatkan kewaspadaan terhadap gangguan keamanan dan ketertiban.
2. Indeks Pelaksanaan
85 27%
Terwujudnya Kerjasama Pemasyarakatan
Penyelenggaraan
1. Pemasyarakatan 3. Indeks Kepuasan Pengguna
yang 85 27%
Layanan IT Pemasyarakatan
Berkualitas
Terwujudnya
Penyelenggaraan 1. Indeks Keberhasilan
56 18%
Pemasyarakatan Pembinaan Narapidana
yang
Profesional dalam
Mendukung
Penegakan
2. Hukum Berbasis
HAM
2. Indeks Pemenuhan Hak
Terhadap Tahanan, 92,5 30%
Narapidana
Benda Sitaan dan
Barang Rampasan
Negara, Narapidana,
Anak, dan Klien
Pemasyarakatan
Terwujudnya
Penyelenggaraan
Indeks Keamanan dan Ketertiban
3. Pemasyarakatan 80 25%
UPT Pemasyarakatan
yang
Aman dan Tertib
No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5)
Meningkatnya Pelayanan
Pembinaan Kepribadian,
2. persentase narapidana yang mendapatkan
Pelatihan Vokasi, 99% 25%
2. hak remisi
Pendidikan dan
Penanganan Narapidana
Resiko Tinggi 3. persentase narapidana yang mendapatkan
85% 21%
hak integrasi
4. persentase narapidana yang mendapatkan
85% 21%
hak Pendidikan
Meningkatnya
PelayananKeamanan 2. Persentase gangguan kamtib yang dapat
3. 80% 20%
dan dicegah
Ketertiban di wilayah 3. Persentase kepatuhan dan
sesuaistandar disiplin terhadap tata tertib oleh
85% 21%
Tahanan/Narapidana/Anak pelaku
gangguan kamtib
4. Persentase pemulihan kondisi
keamananpasca gangguan kamtib secara 80% 20%
tuntas
HASAN ARONGGEAR
NIP. 1966042721992031002