Anda di halaman 1dari 4

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

KANTOR WILAYAH SULAWESI BARAT


Jln. H. Abd. Malik Pattana Endeng
(Kompleks Perkantoran Gubernur, Rangas Mamuju)

LAPORAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI


PELAKSANAAN PELAYANAN KUNJUNGAN, PEMBERIAN REMISI, DAN
PENYELENGGARAAN BAHAN MAKANAN DI LAPAS KLAS IIB POLEWALI
KAMIS, 6 JUNI 2019

I. LATAR BELAKANG
Undang Nomor 12 Tahun 1995, tentang Pemasyarakatan ditegaskan
bahwa Sistem pemasyarakatan diselenggarakan dalam rangka membentuk
Warga Binaan Pemasyarakatan agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari
kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat
diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam
pembangunan, dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan
bertanggung jawab.
Dalam perkembangannya pemasyarakatan harus mengenal lebih dalam
terkait manajemen birokrasi dan pelayanan public. Seperti berkembangnya
wacana Good Governance yang menekankan bagaimana proses kebijakan
partisipatif multistakeholder dilakukan serta bagaimana memperbaiki substansi
dan mekanisme pelayanan kepada publik. Munculnya wacana Good Governance
ini menjadi salah satu aternatif dalam memecah kekakuan proses kebijakan
dalam organisasi pemerintah atau birokrasi yang cenderung bersifat top down.
Dalam upaya menciptakan birokrasi yang efektif dan efisien, pemerintah
telah melahirkan prinsip yang dikenal dengan prinsip-prinsip tata pemerintahan
yang baik (good governance). Prinsip prinsip ini terimplemtasikan dalam delapan
area perubahan yang harus diperhatikan oleh seluruh instansi pemasyarakatan.
Antara lain:
1. Pola Pikir dan Budaya Kerja (Manajemen Perubahan)
2. Penataan Peraturan Per-UU-
3. Penataan dan Penguatan Organisasi
4. Penataan Tata Laksana
5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur (Berbasis IT)
6. Penguatan Pengawasan
7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Salah satu bentuk pelayanan publik yang ada di pemasyarakatan yaitu
terkati pemenuhan hak-hak WBP seperti Pemberian Remisi, Program Integrasi
Sosial, Pelayanan dan perawatan Tahanan, penyelenggaraan bahan makanan
dan layanan kunjungan berbasis IT.
Direktur Jenderal Pemasyarakatan melalui Divisi Pemasyarakatan Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat mempunyai tugas
menjamin kualitas pelayanan public pemasyarakatan di Lapas/Rutan di Sulawesi
Barat. Oleh karena itu perlu secara rutin dilakukan pembinaan sekaligus
bintorwasdal terhadap pelaksanaan pelayanan public tersebut untuk mencegah
terjadinya pelanggaran-pelanggaran diluar peraturan yang berlaku sehingga
masyarakat dan WBP (Publik) mendapatkan pelayanan sesuai standar yang
sudah ditetapkan oleh pemerintah saat ini.

II. DASAR HUKUM


1. Undang-udang dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan;
3. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 35 Tahun 2018
Tentang Revitalisasi Penyelenggaraan Pemasyarakatan ;
4. Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor M.HH-
11.PR.01.03 tahun2018 Tentang Target Kinerja Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Tahun 2019

III. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud kegiatan ini adalah :
1. Melakukan pembinaan sekaligus memberikan pengawasan terhadap
pelaksanaan pelayanan terhadap WBP dan Tahanan di Lapas Klas IIB
Polewali khususnya di hari Idul Fitri Tahun 2019.
2. Mengetahui dan mengevaluasi strategi atau kebijakan yang dibuat oleh
pimpinan Lapas Klas IIB Polewali untuk menjaga kondisi dan keamanan
dan ketertiban pada saat idul fitri.
3. Mensosialisasikan kepada pegawai Lapas Polewali untuk selalu menjaga
situasi dan kondisi tertib, aman dan terkendali serta menghindari
terjadinya konfrontasi dengan WBP maupun masyarakat yang dapat
menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban di lapas/rutan.
b. Tujuan kegiatan ini adalah Terjaminnya kualitas layanan pemasyarakatan
seperti pemberian remisi, Layanan Besukan dll yang diberikan pihak Lapas
Polewali terhadap WBP dan Masyarakatan (pembesuk) pada hari Idul Fitri
Tahun 2019.

IV. PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan surat Tugas Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat Nomor :
W33. Tanggal . Kegiatan dilaksanakan
pada hari Kamis tanggal 6 Juni 2019 di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIB
Polewali. Tim terdiri dari 2 Orang, 1 Orang kasubsi Pembinaan dan Teknologi
Informasi dan 1 Orang JFU Analis Program Bimbingan.
Dalam kegiatan tersebut tim diterima dengan baik oleh Kalapas Polewali
dan pejabat struktural dan JFU yang ada yang sedang bertugas pada hari itu.
Dalam kegiatan tersebut tim melakukan monitoring terhadap pelaksanaan
layanan kunjungan, pemberian remisi (wawancara terhadap WBP yang
mendapatkan remisi dan belum mendapatkan), dan penyelenggaran bahan
makanan WBP.

V. HASIL YANG DICAPAI


Dari kegiatan monitoring tersebut, tim mendapatkan informasi sebagai berikut :
1. Jumlah penghuni pada hari itu :
a. Tahanan : 79 orang
b. Narapidana : 260 orang
Total : 339 orang
2. Beberapa strategi dan kebijakan di terapkan dan berikan kepada WBP dan
Pembesuk diantaranya :
a. Dilakukan peningkatan pengawasan terhadap barang bawaan pembesuk
dengan melakukan pemeriksaan 3 (tiga) lapis yaitu di Portir, Depan Ruang
Karupan, Ruang Besuk.
b. Dilakukan penyentempelan pada tangan pembesuk untuk mencegah
tertukarnya WBP dengan Pembesuk.
c. Barang Kemasan yang dibawah oleh pembesuk, dilarang masuk ke dalam
Lapas. Tujuannya untuk mempermudah dan mempercepat pemeriksaan
barang bawaan pembesuk sekaligus menjamin tidak adanya barang
larangan masuk ke dalam Lapas Polewali
d. Disediakannya layanan jual beli (Koperasi) di dekat tempat besukan.
e. Pemberian Hiburan musical oleh WBP untuk WBP
f. Pembagian Quisioner terhadap kepuasan layanan publik pemasyarakatan
kepada WBP dan Pembesuk.
3. Waktu Besukan : 09.00 s/d 16.30 WITA
4. Bahan makan dilakukan serah terima pada jam 08.10 WITA. Bahan makan
yang diterima dalam kondisi baik dan sesuai dengan bon pesanan.
5. Menu makan pada hari itu adalah daging. Sesuai dengan kesepakatan
dengan WBP, selama 3 hari mulai dari tanggal 5 s/d 7 Juni 2019, jadwal
pemberian makan hanya 2 kali yaitu pagi dan sore hari. Hal ini dilakukan
karena WBP khawatir makanan yang di buat tidak sempat dikonsumsi dan
membusuk karena terlalu banyak makanan yang ada (dari pembesuk dan
dari Lapas).

6. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan pengamanan besukan hari raya


Dilakukan penambahan Pegawai dari staf dengan rincian sebagai berikut :
- Petugas besukan (staf) : 13 orang > (1 perawat)
- Petugas Keamanan : 7 orang
- Was Internal : 2 orang

7. Data besukan pada hari itu ………………………………………..

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


Dari hasil kegiatan monitoring tersebut tim menyimpulkan bahwa
pelaksanaan pelayanan terhadap WBP dan masyarakat di Lapas Klas IIB
Polewali sudah dilaksanakan secara maksimal dan sesuai standar yang ada.
Namun dalam pelaksananan masih perlu dilakukan optimalisasi agar pemberian
layanan publik khususnya terhadap WBP dapat diterima dengan baik oleh
masyarakat.

VII. PENUTUP
Demikian laporan pelaksanaan kegiatan ini dibuat, untuk digunakan
sebagaimana mestinya.

Polewali, 6 Juni 2019

Ketua Tim,

ASNI NADJAMUDDIN, S.Pd.


NIP. 19660819 199203 2 001

Anda mungkin juga menyukai