Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Anak sehat memiliki investasi yang besar bagi kelangsungan hidup
bangsa dan negara, sehigga mereka harus dipelihara dan dilindungi oleh
keluarga, masyarakat dan negara. Hal ini telah diamanatkan oleh Undang-
undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, yang antara lain
menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoeh pelayanan kesehatan agar
mereka dapat hidup, tumbuh dan berkembang secara optimal, tanpa adanya
diskriminasi.
Lembaga Pemasyarakatan adalah unit pelaksana teknis pemasyarakatan
yang menampung, merawat, dan membina narapidana. Dengan kata lain
Lembaga Pemasyarakatan merupakan lembaga yang melaksanakan pelayanan
tahanan, pembinaan narapidana, anak negara dan bimbingan klien
pemasyarakatan yang pelaksanaannya dilakukan secara terpadu bersama
dengan semua penegak hukum yang bertujuan agar setelah menjalani pidana
mereka dapat kembali menjadi warga negara yang baik.
Dalam Pasal 60 Undang-Undang No. 3 Tahun 1997 Tentang
Pengadilan Anak, dinyatakan bahwa anak didik pemasyarakatan harus
ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Anak yang harus terpisah dari orang
dewasa. Kemudian dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2012 Tentang
Sistem Peradilan Pidana Anak, Lembaga Pemasyarakatan Anak tersebut
dikenal dengan Lembaga Pembinaan Khusus Anak yang selanjutnya disingkat
LPKA adalah lembaga atau tempat anak menjalani masa pidananya. Lembaga
tersebut merupakan institusi yang melaksanakan pembinaan terhadap
narapidana anak.
Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I A Kupang adalah
Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan dibawah Kementrian Hukum dan
HAM RI Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur yang menampung, merawat,
dan membina serta membimbing Andikpas dengan harapan agar mereka
setelah menjalani pidananya dapat kembali menjadi Warga Masyarakat yang
baik dan bertanggung jawab sebagai insane yang mandiri.
. Umumnya anak di LPKA Kelas I A Kupang adalah anak usia sekolah
dan remaja dengan masalah kesehatan yang biasanya terkait dengan kondisi
fisik dan lingkungan, penyakit menular, penyelenggaraan makanan, maslah
kesehatan jiwa dan perilaku, masalah aktifitas sehari-hari serta maslah
pelayanan kesehatan.
Status kesehatan anak di LPKA sangat dipengaruhi oleh lingkungan
fisik dan sosial, serta dukungan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
yang tersedia. Kondisi fisik bangunan lapas/rutan yang tidak memenuhi
persyaratan bangunan tempat tinggal yang sehat dapat menekan pertumbuhan
dan perkembangan fisik, mental dan sosial anak. Selain itu, sarana dan
prasarana yang digunakan untuk pelayanan kesehatan di lapas/rutan masih
sangat terbatas karena belum semua lapas/rutan memiliki unit pelayanan
kesehatan dan perawatan ataupun poliklinik.
Berdasarkan keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor :
PAS-14.OT.02.02 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Pemasyarakatan
telah ditetapkan 15 layanan pada bidang kesehatan dan perawatan narapidana.
Dua diantaranya yaitu layanan kesehatan dan layanan pemberian pakaian,
perlengkapan mandi, cuci dan tidur. Standar tersebut menyatakan bahwa
setiap lapas setidaknya menyediakan poliklinik beserta fasilitasnya dan
menyediakan sekurang-kurangnya seorang dokter dan tenaga kesehatan
lainnya. Layanan pemberian pakaian, perlengkpan mandi, cuci dan tidur
merupkan layanan yang harus diterima oleh warga binaan/andikpas selama
menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan Negara.
Namun dalam penerapannya di lapangan, LPKA Kelas I A Kupang tidak
memiliki Poliklinik dan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat ataupun ahli
kesehatan masyarakat. Andikpas yang sakit biasanya mendapatkan obat dari
pegawai yang ada. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dan observasi
yang dilakukan kelompok selama kegiatan magang tentang higiene
perorangan dan sanitasi yang dilakukan pada tanggal 01 Oktober 2017 dengan
andikpas menunjukkan bahwa, andikpas mempunyai kebiasaan ganti pakaian
hanya sehari sekali karena hanya memiliki 3 stel pakaian. Andikpas mandi 2
kali dalam sehari dan bersama-sama dalam satu kamar mandi. Dalam
pemakaian handuk andikpas juga sering bergantian tanpa dicuci terlebih
dahulu.
Berdasarkan gambaran latar belakang di atas, kelompok tertarik untuk
mengangkat tema Kajian tentang standar kesehatan bagi anak didik
pemasyarakatan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I A Kupang
Tahun 2017.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Mengetahui standar kesehatan bagi anak didik pemasyarakatan
(ANDIKPAS) di Lembaga Khusus Pembinaan Anak Kelas I A Kupang
1.2.2. Tujuan khusus
a. Mengetahui layanan kesehatan bagi ANDIKPAS di LPKA Kelas I A
Kupang
b. Mengetahui layanan pemberian pakaian, perlengkapan mandi, cuci dan
tidur bagi ANDIKPAS di LPKA Kelas I A Kupang
1.3. Manfaat
1. Bagi LPKA Kelas I A Kupang
Sebagai sumber Informasi yang dapat digunakan dalam upaya
peningkatan kesehatan warga binaan di Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas I A Kota Kupang sehingga dapat menciptakan masyarakat
bebas dari penyakit sosial maupun fisik dan dapat diterima kembali di
lingkungan masyarakat.
2. Bagi Institusi Pendidikan (FKM)
Sebagai bahan referensi atau masukan bagi Fakultas Kesehatan
Masyarakat tentang Sanitasi Lingkungan dan Higiene Perorangan.
3. Bagi Mahasiswa
Bahan pembelajaran dalam mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama proses perkuliahan dan mengembangkan
keterampilan serta penyesuaian sikap dalam dunia kerja di bidang Ilmu
Kesehatan Masyarakat tentang sanitasi lingkungan dan higienen
perorangan.
BAB II
METODE PELAKSANAAN MAGANG

2.1. Waktu Dan Tempat

2.1.1. Waktu
Pelaksanaan magang dimulai sejak tanggal 28 september sampai dengan
09 Oktober 2017, pada hari kamis sampai Jumat jam 07.30 s/d 13.00 WITA
dengan total waktu kerja adalah lebih dari 128 jam kerja atau setara dengan 16
kali pertemuan.
2.1.2. Tempat
Kegiatan magang ini dilaksanakan di Lembaga Pembinaan Khusus
Anak (LPKA) Kelas IA Kupang, Nusa Tenggara Timur.

2.2. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari observasi,
wawancara dan dokumentasi dengan anak didik pemasyarakaatan
(ANDIKPAS) dan beberapa pegawai LPKA Kelas IA Kupang untuk
mendapatkan informasi yang berkaitan dengan layanan kesehatan dan
hygiene perorangan pada andikpas di LPKA Kelas I A Kupang.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen dan laporan yang
ada di instansi yang bersangkutan meliputi struktur organisasi, visi dan
misi LPKA Kelas IA Kupang, dan jumlah pegawai serta ANDIKPAS di
LPKA Kelas I A Kupang.
2.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan terdiri dari :

1. Observasi dan Wawancara


Dilakukan observasi terhadap kondisi linkgungan LPKA disertai dengan
wawancara kepada beberapa ANDIKPAS dan beberapa pegawai LPKA
Kelas IA Kupang.
2. Dokumentasi
Mendokumentasikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan
magang berlangsung
2.4. Pengolahan, Analisis dan Penyajian Data
Data yang dikumpulkan, diolah secara manual dan komputerisasi
kemudian data tersebut dianalisis secara deskriptif. Data yang telah
dianalis akan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.
BAB III
HASIL DAN BAHASAN
A. HASIL
1. Gambaran Umum Lokasi Magang
a) Sejarah Pembentukan Lembaga Pembinaan Khsusus Anak Kelas IA
Kupang
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kupang di bangun pada
tahun 1998/1999, terletak pada wilayah Kota Kupang dengan suhu udara
rata-rata antara 22 s/d 27 derajat dan dioprasionalkan atau diresmikan oleh
Gubernur Nusa Tengara Timur Piet A.Tallo pada tahun 2000.
Kapasitas Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIA Kupang 138 Orang
yang terdiri dari :
- Pria : 120 orang
- wanita : 18 orang

dengan Kelasifikasi Blok/Lingkungan Melati isi 18 orang (W),


Blok/Lingkungan Cendana dan Blok/Lingkungan Komodo 120 orang serta
1 strep sel yang digunakan sebagai strap sel/ruang Admisi orientasi untuk
pengenalan lingkungan atau bagi Anak Didik Pemasyarakatan yang
melakukan pelanggaran Disiplin.

Sesuai dengan Undang-undang RI Nomor: 12 tahun 1995 Tentang


Pemasyarakatan bahwa Pembinaan Pemasyarakatan berlandaskan
Pancasila dilaksanakan secara terpadu antara pembina, yang dibina
dan masyarakat untuk meningkatkan kwalitas warga binaan
Pemasyarakatan agar menyadari kesalahannya, memperbaiki diri dan
tidak mengulangi tindak pidana hingga dapat diterima kembali oleh
lingkungan masyarakat, dapat aktif berperan dalam pembangunan dan
dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab.

Menurut Undang-Undang No.11 Tahun 2012 tentang Sistem


Peradilan Pidana Anak, yang disahkan pada tanggal 30 Juli 2012 dan
mulai diberlakukan setelah 2 (dua) tahun kemudian terhitungh sejak
tanggal diundangkan hingga 31 Juli 2014. Lembaga Pembinaan Khusus
Anak ( LPKA ) serentak diresmikan oleh Menteri Hukum dan HAM RI
yang berpusat di Bandung pada tanggal 5 Agustus 2015 menjadi Lembaga
Pembinaan Khusus Anak ( LPKA ) sebanyak 33 UPT dan LPAS 3 UPT
termasuk Kupang. Aturan Pelaksanaan dan SOP masih dalam draf
pembahasan.

Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik


Indonesia tanggal 20 September 1985 nomor : M.01.PR.07.03 tahun
1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemasyarakatan
maka dalam melakukan kegiatannya sehari – hari Kepala Lembaga
Pemasyarakatan Anak Kelas IIA Kupang membagi tugas dan fungsinya
masing- masing kepada :

1. Kasub Bagian Tata Usaha, yang membawahi :


a. Kasub seksi urusan umum
b. Kasub seksi urusan kepegawaian dan keuangan.
2. Kepala Seksi Bimbingan Narapidana / Anak Didik
a. Kasub registrasi
b. Kasub seksi bimkemaswat.

3. Kepala Seksi Kegiatan Kerja.


a. Kasub seksi sarana kerja
b. Kasub seksi kegiatan kerja.
4. Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Tata Tertib
a. Kasub seksi pelaporan
b. Kasub seksi keamanan.
5. Kepala Kesatuan Pengamanan LAPAS. Yang membawahi 4 Regu Jaga.

b) Struktur Organisasi Dan Tata Kerja


Organisasi dan tata kerja Lembaga Pemasyarakatan diatur oleh
Keputusan Menteri Kehakiman Repoblik Indonesia Nomor : M.01-
PR.07.03 Tahun 1985.
“Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kupang adalah merupakan unit
pelaksana teknis dibidang Pemasyarakatan yang berada dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Nusa Tenggara Timur”.
Adapun tugas dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I Kupang
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan Pembinaan Anak Didik Pemasyarakatan;
2. Memberikan bimbingan
c) Keadaan Fisik Bangunan
1. Tanah
Luas tanah yang dimiliki Lembaga Pemayarakatan Anak Kelas IIA
Kupang adalah 3.652 M2.
2. Bangunan Lemabaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIA Kupang
diperuntukan :
a. Bangunan Kantor : 1.874 M2
b. Blok/Kamar Hunian : 855 M2
c. Ruang Pendidikan : 216 M2
d. Ruang Ketrampilan : 72 M2
e. Mushola : 234 M2
f. Gereja : 234 M2
g. Aula : 198 M2
h. Dapur Umum : 126 M2
i. Ruang Makan/Rekreasi : 60 M2
j. Poli Klinik : 12 M2
k. Perpustakaan/Ruang Baca : 9 M2

d) Visi, Misi dan Tujuan


1. Visi
Menjadi Institusi terpecaya dalam memberikan Pelayanan,
Perlindungan dan Pendidikan Anak Didik LPKA
2. Misi
a) Mewujutkan Sistem Perlakuan Kreatif yang menumbuhkan
Rasa Aman, Nyaman dan Ramah Anak.
b) Melaksanakan Perawatan, Pelayanan, Pembimbingan dan
Pendidikan untuk kepentingan terbaik bagi Anak .
c) Menumbuh Kembangkan Jiwa Ketakwaan, kesantunan,
keceerdasan dan keceriaan Anak.
d) Memberikan Perlindungan, dan Pemenuhan Hak Anak.
3. Moto
Melayani dan Melindungi
4. Tujuan.
a) Untuk meningkatkan kepedulian Petugas/pembina dalam
upaya mewujudkan pembimbingan, pendidikan dan
ketrampilan yang ramah terhadap pemenuhan hak, kebutuhan
dan kepentingan terbaik bagi anak;
b) Untuk menyatukan potensi sumber daya manusia, sarana
prasarana, metoda dan teknologi yang ada pada Lembaga
Pemasyarakatan Anak, dalam memenuhi hak anak;
c) Untuk melaksanakan kebijakan perlindungan anak melalui
perumusan strategi dan perencanaan pembimbingan,
pendidikan dan ketrampilan;
e) Keadaaan ANDIKPAS
Keadaan Andikpas pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas I
Kupang sampai dengan 15 September 2016 dapat diKelasifikasikan
sebagai berikut
1. Susila : 18 orang
2. Pencurian : 07 orang
3. Penganiayaan : - orang
4. Pembunuhan : 01 orang
5. Kealpaan : - orang
6. Ketertiban : - orang
7. Kejahatan lain : 01 orang
Jumlah total : 27 orang
a. Layanan kesehatan bagi ANDIKPAS di LPKA Kelas I A Kupang
b. Layanan pemberian pakaian, perlengkapan mandi, cuci dan tidur
bagi ANDIKPAS di LPKA Kelas I A Kupang
B. BAHASAN

BAB V
HASIL DAN BAHASAN
BAB VI
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Profil Lembaga
Lapas/rutan yang tidak memiliki fasilitas sanitasi (air bersih, kamar
mandi, jamban, saluran pembuangan air limbah, sarana pengolahan sampah
padat) yang memadai serta sarana perorangan seperti peralatan makan,
perlatan tidur, sarana kebersihan badan dan pakian andikpas yang belum
memadai menjadi apenyebab buruknya perilaku hygiene peroangan pada
andikpas. Kondisi ini menyebabkan mudahnya terjadi penularan penyakit
antar andikpas. Barus (2007) menemukan penyakit yang dapat menular di
LAPAS yakni tuberkulosis, infeksi saluran pernapasan dan pencernaan, serta
penyakit kulit. Penularan penyakit kulit terjadi karena sanitasi yang kurang
baik, air bersih sulit diperoleh, pakaian jarang diganti, dan penggunaan
handuk secara beramai-ramai.

Anda mungkin juga menyukai