Anda di halaman 1dari 30
KONSULTAN SUPERVISI PEMBANCUNAN JRAGUNG Ad! oe Q BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA ( Raya k enselt KS 0 4 Canepa Data Nero Kansan Prt Kat Soran 0212 Fr hm vga Push aang Anaeah ‘mail Konsultansupervisiragung @gmail com PT Cirtajasa Engineering Consultant Semarang, 5 Januari 2022 Nomor :004/SPV-IRG/IT//2022 Lampiran 1 set Perihal : Justifikasi Teknis #14 Perlindungan tebing pada Portal Terowongan Pengelak Kepada Yth : Pejabat Pembuat Komitmen Bendungan II SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pemali Juana Jl. Brigjend. S. Soediarta No. 375 ‘Semarang Dengan hormat, Sesuai dengan tindak lanjut Pembahasan Pekerjaan Pembangunan Bendungan Jragung Kabupaten Semarang Paket 3 (MYC), maka sebagai kelengkapan teknis kami sampaikan Justitasi Teknis #15 Perindungan tebing pada portal terowongan pengelak konetuks Pembangunan Bendungan Jragung. “*s, Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Ketua Tim ‘Tembusan, 1. PPK Perencanaan SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pemall Juana 2. Manajer Proyek Abipraya ~ Pelita, KSO 3. Koordinator Pelaksanaan Pekerjaan Perbangunan Bendungan Jragung Paket I 4. Asp KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI PEMALI JUANA SNVT PEMBANGUNAN BENDUNGAN BBWS PEMALI JUANA Jalan Brig. Jend, S. Soediarto 375 Semarang, Telepon (024) 6723212 Faksimili (024) 6722239 Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal KONSULTAN SUPERVISI Terowongan Pengelak PEMBANGUNAN BENDUNGAN Konstruksi Pembangunan JRAGUNG KAB. SEMARANG Bendungan Jragung PT. Rayakonsult KSO PT. Hilmy Anugerah - PT. Tuah Agung Anugrah PT. Ciriajasa E.C VOR” JUSTIFIKASI TEKNIS Nomor Kontak HK 02.03/A088.4/SPV-IRAGUNG/2020 TTanggal Kontrak: 12 Oktober 2020, #4 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak Halaman Nomor Dokumen 004/SPv-IRGyITA/2022 LEMBAR PENGESAHAN JUSTIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN ‘SUPERVISI PEMBANGUNAN BENDUNGAN JRAGUNG NO KONTRAK HK.02.03/A0.8.4/SPV-JRAGUNG/2020 TANGGAL KONTRAK ; 12 OKTOBER 2020, PENYEDIA JASA, PT RAYAKONSULT KSO PT HILMY ANUGERAH, PT TUAH AGUNG ANUGRAH, PT CIRIAJASA ENGINEERING CONSULTANT PERSETUJUAN = hX DISAHKAN DIPERIKSA \ DISUSUN- PPK Pembangunan Bendungan Il Direksi Pek Ring Ari Wibowo, ST. M.Eng ‘NIP.198205022008127002 ‘Mustafa, SST. MT NIP.196907181998031007 Ketua Tim Tanggal : Tanggal Tanggal : a. Balai Besar Wilayah Sungai b. KA SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pemali Juana UNIT PENERIMA Pemali Juana e. Direksi Pekerjaan f.Koordinator Pelaksana Pekerjaan Paket Ill 9. Penyedia Jasa Paket Il PPK Pembangunan Bendungan I| Jragung d._ PPK Perencanaan Bendung; jan Jragung STATUS DOKUMEN STATUS ASLI Tanggal @® ted SUSTIFIKASI TEKNIS ae) 5 Nomor Donen anasPv R/T 2022 Nomar Kontak: Perlindungan Tebing pada | Povlem io203/a0 84/SPV.JRAGUNG/2020 Tanggal Kontrak ; 12 Oktober 2020 Portal Terowongan Pengelak SEJARAH DOKUMEN TANGGAL CATATAN PERUBAHAN KETERANGAN Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak _ DAFTAR ISI BAB 1... PENDAHULUAN ¥ 1.1 LATAR BELAKANG. 1.2 MAKSUD DAN TUJUAN.. 1.3 LOKASI PEKERJAAN. 1.4 DATATEKNIS BENDUNGAN.. BAB2.. : KAJIAN TEKNIS. 2.1 KONDISI LAPANGAN 2.2. ACUAN BAKU TEKNIS. 2.3. METODOLOG!. BABS... SPESIFIKAS! TEKNI: 3.1 UMUM.. 3.2. MATERIAL. 3.3 POLAPEMASANGAN 3.4 METODE PEMASANGAN. a ee 3.6 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 4.1 KESIMPULAN..... 4.2. REKOMENDASI Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung DAFTAR GAMBAR Gambar 1 1 Peta Lokasi Bendungan Jragung Gambar 1 2 Tata Letak Bendungan Jragung, Gambar 1 3 Tata Letak Pengelak Bendungan Jragung... Gambar 2 1 Penampang Geologi Teknik Terowongan Pengelak. Gambar 2 2 Retakan Permukaan Media Shotcrete STA 04-440 Gambar 2 3 Retakan pada permukaan Shotcrete Gambar 2 4 Penampang Geologi Saluran dan Terowongan Pengelak... Gambar 2 5 Bor Log Terowongan Pengelak STA 0880... Gambar 2 6 Bor Log Terowongan Pengelak STA 0+480, Gambar 2 7 Bidang Tahanan Rockbolt.. Gambar 2 8 Deskripsi Gaya Bekerja Gambar 2 9 Asumsi Gaya Geser..... Gambar 2 10 Stabilitas Lereng Inlet Terowongan dengan Rockbolt 3 m..... Gambar 2 11 Stabilitas Lereng Outlet Terowongan dengan Rockbolt 3m Gambar 2 12 Pola Segiempat Pemasangan Rockbolt SNI 8460:2017 p.218. : Gambar 2 13 Stabilitas Lereng Outlet Terowongan dengan Rockbolt 6 m.... 19 Gambar 2 14 Stabilitas Lereng Outlet Terowongan dengan Rockbolt 10 m.. Gambar 2 15 Stabilitas Lereng Outlet Terowongan dengan Rockbolt 12 m.. Gambar 2 16 Pola Segitiga Pemasangan Rockbolt SNI 8460:2017 p218 Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan Bendungan Jragung merupakan satu kesatuan pemanfaatan air Sungai Jragung dalam sistem Wilayah Sungai Jragung Tuntang untuk fungsi mengurangi potensi banjir, menunjang pemenuhan air baku bagi rumah tangga, irigasi dan pembangkit listrik Latar belakang pembangunan secara umum seiring meningkatnya populasi penduduk yang mengakibatkan kebutuhan air yang lebih tinggi di berbagai daerah di Indonesia sedangkan secara skala nasional, Indonesia baru memiliki dukungan ketahanan air sebesar 54 m3/kapita/tahun masih di bawah target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 yaitu sebesar 1.975 m3/kapita/tahun. Selain itu, banyak daerah di Indonesia yang mengalami bencana banjir saat musim hujan datang. Kekurangan air dan banjir yang semakin luas dan menyebar diperkirakan disebabkan oleh suhu yang lebih tinggi dan perubahan pola curah hujan dan curah hujan yang intensif karena perubahan iklim. Upaya mengatasi situasi ini, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Direktorat Jenderal ‘Sumber Daya Air mengusulkan untuk membangun 65 bendungan. Salah satunya adalah Bendungan Jragung, 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Sebagaimana diketahui bahwa pekejaan bendungan harus dimulai dari pondasi dimana lokasi tapak harus bebas dari air sehingga pengelakan alur sungai harus dilakukan pembuatan terowongan pengelak (diversion tunnel) agar supaya pekerjaan timbunan tidak terganggu genangan atau aliran, Sebagai_upaya menjamin kestabilan lereng pada daerah portal terowongan pengelak Bendungan Jragung diperlukan proteksi pada tebing bekas galian dalam rangka membuat Portal inlet dan outlet terowongan pengelak. Disebabkan jenis tanah pada daerah lokasi portal itu berupa batuan kelas D dan sebagian kecil berupa batuan dengan pelapukan sedang kelas CL yang bersifat porous berdasarkan hasil yi laboratorium mekanika tanah dimana mempunyai sudut geser dalam +6°. 1.3. LOKASI PEKERJAAN Secara administrasi Pembangunan Bendungan Jragung berada di Desa Candirejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang pada 110°21'57'- 110° 39' 58" BT dan 06" 55’ 50" - 07° 13’ 59" Ls. Bendungan Jragung akan dibangun di sisi hulu Sungai Jragung yang merupakan induk dari 2 anak sungai yaitu Kali Lutung dan Kali Trimo, Daerah tangkapan sungai untuk Bendungan Jragung seluas + 94 km?, panjang sungai 35 km dengan pendataan curah hujan dicatat di 2 stasiun pencatat curah hujan, Stasiun Ngobo dan Stasiun Jatironggo. «eR. : Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung 1.4 DATA TEKNIS BENDUNGAN Berdasarkan hasil sertifikasi a. Data Hidrologi Nama sungai : Jragung Luas tangkapan sungai : 94 km? — Panjang sungai 35 km — Kemiringan rerata sungai : 0.0009 — Elevasi daerah hulu + 150,00 map| = Elevasi daerah hilir : 65,00 mdpl — Hujan rerata tahunan : 2479 mm Debit rata-rata tahunan :114juta_m? — Debit banjir i, Kala ulang 25 tahun 280 mi/det ii. Kala ulang 1000 tahun 825 m*/det iii, Kala ulang PMF 1580 m?/det b. Waduk ~ Kapasitas tampungan total 90 juta m* — Kapasitas tampungan mati 21 juta_m? ~ Kapasitas tampungan efektif 69 juta_m? = Elevasi muka air rendah + 93,00 mpl = Elevasi muka air normal : 115,00 madpl = Elevasi muka air banjir PMF + 118,65 map Luas genangan muka air rendah 438 ha — luas genangan muka airnormal —: 451 ha = Luas genangan muka air banjir 503 ha © Bendungan Utama - Tipe Unugan Zonal = Elevasi puncak bendungan : +1195 madpl ~ Elevasi dasar pondasi f +600 mapl = Tinggi bendungan £ 59,5. m (dari dasar pondasi) — Lebar puncak bendungan 5 10 m ~ Panjang puncak bendungan : 1.3053 m ~ Kemiringan lereng bagian hulu 1:30 — Kemiringan lereng bagian hilir : 1:25 = Green belt : 15,06 ha d. Manfaat = Pengendalian banjir i, Qeme ' 1.580 m?/det menjadi 981 m’/det mereduksi 68% fi, Qro00 : 822 m3/det menjadi 446 mi/det mereduksi 54% iti, Qo 378 mé/det menjadi 170 m*/det mereduksi 45% iv. Qo 326 m?/det menjadi Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak —_| 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung 141. m*/det mereduksi 43% = Potensi Pembangkitlistrik i. Debit PLTA 3,00 m°/det ii, Kapasitas terpasang : 1.400 kW = Air Baku 1 mivdet Kabupaten Demak (0,5m*) Kota Semarang (0,5m*) = Irigasi 5 4528 ha (Existing 4053 ha dan Peningkatan 475 ha) = Aliran pemeliharaan sungai 0,15 m/det Jragung Reservoir Normal storage volume ‘Soman (Er 1Si Dead storage votume 21 bon (EL 83m) Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 isi Pembangunan Bendungan Jragung 5 i Gambar 1 2 Tata Letak Bendungan Jragung DB, 26 Sun6euy ueGunpuag yeIo5uag yeI27 BIEL € | Jequieg xy 8 8 Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung BAB2 KAJIAN TEKNIS 2.1 KONDISI LAPANGAN Berdasarkan gambar penampang geologi teknik terowongan pengelak untuk daerah galian ‘open cut portal inlet dan portal outlet, maka lapisan tanahnya berkatagori kelas D (batuan lapuk) dan lapisan batuan kelas CL (batuan dengan pelapukan sedang). Kedua lapisan batuan itu bersifat lolos air dalam kondisi jenuh air maka tegangan porinya meningkat. aw BP 01 as | REE Gambar 2 1 Penampang Geologi Teknik Terowongan Pengelak Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung Menurut Laporan Pekerjaan Investigasi Geologi dan Mekanika Tanah Bangunan disebutkan sebagai berikut. a. Titik Bor BP 01, dikutip dari laporan tersebut pada halaman 25. Pengujian laboratorium dilakukan pada setiap titik bor di saluran peu: lak. Pada titik BP O1 dilakukan uji Direct Shear dan Triaxial Test (Unconsolidated Undrained dan Unconfined Compression Test). Berdasarkan hasil pengujian direct shear diketahui bahwa pada titik BP 01 dengan kedalaman 21 m — 23 m memiliki nilai water content 31.81 % dan specitite gravity 2.5755 g/cm’. serta pada kedalaman 32.2 m— 33.7 m serta memiliki nilai water content 24.59 % dan specific gravity 2.5884 gem’, Berdasarkan pengujian triaxial test diketali pada kedalaman 21 m -23 m memiliki nilai kohesi 0.310 kg/cm’ dan sudut geser dalau 3,029°, serta pada kedalaman 7 m memiliki nilai kohesi 0.730 ke/em? dan sudut geser dalam. 174° b. Titik Bor BP 03, dikutip dari laporan yang dimaksud Pada titik BP 03 hanya dilakukan pengujian Direct Shear saja dan diperoleh hasil pada kedalaman 20.3 Pada kedalaman m ~ 20.6 m memiliki nilai kohesi 1.087 kg em? dan sudut geser dalam 35,867". 3m ~ 23.3. m memiliki nilai Kohesi 1.879 kgem? dan sudut geser dalam, 661°, Untuk hasil png ian laboratorium yang stdah dilakukan dapat difihat pada Tabel GS). Berdasarkan beberapa kunjungan lapangan ditemukan perlindungan tebing di daerah open cut portal inlet mengalami pergeseran (sliding) walaupun sudah di pasang rockbolt D19 L = 3 m ditandai dengan retakan pada permukaan yang telah dan akan dilakukan shotcrete seperti disajikan pada Gambar 2.2 dan Gambar 2.3. Meski demikian stand up time lereng dapat bertahan selama setidaknya minimal 2 hari sebelum tindakan pengamanan seperti tertuang dalam ketentuan SNI 8460:2017, 2.2 ACUAN BAKU TEKNIS Perlindungan tebing pada tanah hasil galian open cut portal pada terowongan pengelak di Bendungan Jragung mengikuti acuan baku dan referensi terkait sebagai berikut. @, Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi Terowongan Untuk Bendungan, Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Sumber Daya Air, 2011 b. SNI8460:2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik, Badan Standarisasi Nasional. ©. Engineering Rock Mass Classifications, ZT Bieniawski, John Wiley and Son, 1989. d. Tunnel Design by Rock Mass Classification, ZT Bieniawski, US Army Engineers Experiment Station, US Army Corps of Engineers, 1990. @. Tunnel Engineering Handbook, John O Bickel, Thomas R Kruel dan Elwyn H King, Kluwer ‘Academis Publisher, Second Edition, 2006. OR : Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung f. Tunneling in Weak Rock ~ Elsevier Geo-Engineering Book Series Volume 5, Bhawani Singh dan Rajnish K Goel, Elesevier, 2006. g. Handbook of Tunnel Engineering, Volume I: Structures and Methods, Bernhard Mail, Markus Thewes dan Ulrich Maidl, Wilhelm Ernst & Sohn, 2013. h. Practical Tunnel Construction, Gary B Hemphill, John Wiley & Son, 2013. Shotcrete STA 0+440 Saluran Pengelak — Portal inlet Terowongan 2.3 METODOLOG! Menurut Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan Konstruksi untuk Bendungan (2011), erencanaan terowongan harus mempertimbangkan informasi kondisi geologi. Sesuai dengan hasil penyelidikan geologi sebagaimana Gambar 2.4 tampak bentuk pelapisan batuan dimana trase terowongan menembus struktur geologi antiklin menghadapi blok batuan dan fragmentasi rekah yang cenderung jatuh dari bagian atap terowongan karena batuan cenderung berbentuk rekahan. Kondisi dan bentuk demikian memerlukan penyangga yang kuat, penggalian yang sangat seksama dan pembetonan yang kokoh. Berdasarkan data geologi ini memberikan informasi tentang stratigrafi, jenis dan sifat batuan, struktur geologi, orientasi bidang diskontinyuitas seperti struktur kekar dan daerah longsoran. Deskripsi penampang tersebut didukung data borlog yang disajikan Gambar 2.5 dan Gambar 2.6. Sesuai data borlog tersebut, nilai RQD di puncak terowongan outlet bervariasi 0, 12 - 40 sedangkan di puncak terowongan inlet bervariasi 53 ~ 96 dimana menurut Barton (2002 dalam ‘Singh dan Goel, 2006) sebagaimana Tabel 2.1, portal outlet terowongan termasuk kategori batuan jelek dan portal inlet terowongan termasuk kategori batuan sedang. Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung Gambar 2 3 Retakan pada permukaan Shotcrete Gambar 2 4 Penampang Geologi Saluran dan Terowongan Pengelak Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung Tabel 2.1 Klasifikasi RQD Batuan Condition A. Very poor B. Poor ©. Fair 50-75 D. Good 75-90 E. Excellent 90-100 0 ine Nores: (i) Where RQD is reported or measured 0), a nominal value of 10 is used f evaluate Q in equation (5.1), GI ROD intervals of 5. ie.. 100, 95, ete. are sulficien (Sumber ; Bieniawski, 1990 dan Barton, 2002 dalam Singh dan Goel, 2006) Menurut Tabel 2.2 dari Bieniawski (1990) berdasarkan nilai RQD di atas dapat ciperkirakan panjang rockbolt perlindungan portal Nilai RQD di portal outlet sangat jelek sehingga diperiukan rockbolt sejarak 2 — 3 feet atau setidaknya 0,9 ~ 1 m antar titik dan di portal inlet memerlukan jarak antar rockbolt 2— 5 feet atau setidaknya 1,524 m ~ 1,5 m. Perkiraan panjang rockbolt didasarkan pada nilai excavation support ratio (ESR) dari Barton (1974 dalam Singh dan Goel, 2006) dalam Tabel 2.3. Sesuai tabel excavation support ratio (ESR) tersebut didapatkan nilai 1,6 dan persamaan perkiraan panjang rockbolt L 240,15 4 =2+015—— ESR dimana L_ = Panjang rockbott, m H_ = Tinggi galian, 10 m ESR = Rasio penunjang galian, ditentukan menurut Tabel 2.3 sebesar 1,6 i. 2 ors 22 eee een 9375 ~ 3m ew #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung Qh GEOLOGIC L0G OF DRILLHOLE Pr: ils aseaai] nest] ta af I T= Tee eae eee eel zl*Talela Persist =TeTeleta Coe cr Ee esmeemressl | | || =| fe ||] : ; Aiea | 3 fr } Heer See) le. knis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 ‘Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung ON GEOLOGIC LOG OF DRILL HOLE _ el esas TE — Tatas [EI 2) 8 Uses] meal ial 1 | T ; a mr | earl | : i} adler of | : TAR Hi 7) GEAR Hie . | cl a yi lt doo] [e] | [Pima i yy te Ce Eh Neen) =) | loli -liae |i : . i I TI : i . 1. By [| i a 5 [*| 2 : ile Is i E a il Ale Vy ol 218) [g/l | tf el” HPS! OF |! Wr ce a Lt = Er) Gee Et alele-lE am || ! 7 VTE | owe TRIE) | Fl i . ce |e |=] | : Gambar 2 6 Bor Log Terowongan Pengelak STA 0+480 Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022, Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung cena Tabel 2.2 Rekomendasi Penunjang Terowongan Se Se enum corer Ao torag menioe ee Bae ete to fees fo we oth see me em A. setagteioe gh beep ante, a wh i recx?? (Sumber: Bieniawski, 1989) OB “ Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022, Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung Tabel 2.3 Nilai ESR. S.No. Type of excavation ESR fl Temporary mine openings, etc 2 Vertical shatts: 25 i) circular section 20 (Gi) rectangular'square section 3 Permanent mine openings.{water tunnels for hy 16 pressure penstocks), pilot tunnels, excavations, etc, 4 Storage rooms, water treatment plants, minor road and railway tunnels, 1.3 surge chambers, access tunnels, ete. (Cylindrical cavern?) 5 Oil storage caverns, power stations, major road and railway tunnels, civil 1.0 defence chambers, portals, intersections, ete. power stations, railw facilities, factories, ete. 6 Underground nue! tations, sports and public 0.8 Note ESR should be increased by LS times and Q by 5¢ and Quy, by 5Qy. for temporary supports (Sumber: Barton 1974 dalam Singh dan Goel, 2006) Asumsi bahwa luas bidang yang dapat ditahan batang rockbolt adalah L x Ls dimana ditentukan jarak antar batang rockbolt sejarak 2 m maka luas bidang yang ditahan 2 x 2 = 4 im? sebagaimana disajikan Gambar 2.6. Analisis lebih lanjut diuraikan sebagai berikut dengan data pada Tabel 2.4, Tabel 2.4 Data Properties Terowongan Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung POT. A Gambar 27 Bidang Tahanan Rockbolt Luas bidang tahanan diuraikan sebagai berikut. Berat volume tanah batuan y, = 2.5884 ton/m? Berat volume tanah batuan dalam kondisi submerged Yay = Sudut geser tanah 5,209 ° nilai maksimum Diameter rockbolt @,= 1,88 cm (D19) Jarak weephole = jarak rackbolt = jarak angkur = L L= 200m 4,230 cm 4,000 cm; diameter lubang untuk angkur Hb = 15,00m 2,00 m Panjang angker b= 0,50 m keliling lubang baut kb = p x Db kb= 12571cm= 0,126 m Panjang rockbolt Lb = 3,000 m 1,5884 ton/m? 2022 15 Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung Gaya dorong dari tekanan air dari dalam tanah batuan diasumsikan ada perbedaan muka air antara yang berada di dalam tanah batuan dengan muka air diluar shotcrete setinggi Hb 5 fein POT.A-B Gambar 2 & Deskripsi Gaya Bekerja Ha = 1/2.x yw. Hb?.Lb x 1,000 x 15,00 x 2,00 Ha= Ha= 225 ton Asumsi gaya geser yang melawan gaya cabut angkur seperti sketsa Gambar 2.8. ‘mengikuti referensi Tabel A-11.2.3 Foundation Design Manual, NV Nayak p.377. b= 60° b1=1/2.5 = 30,00° Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung Luas kulit kerucut Da=2xlbxtané1 = 3,464 m S=1/2xDa/sin81 Sis 3,464 m Al = 1/4x px Da® Al 0,25 x 3,143 x 3,464 * = 9,428 m* Ik = 1/3 x Lb x Al Ik= 0,333 x 0,500 x 9428 = 1571 m* Berat tanah didalam kerucut : Gs = Ik Yup Gs= 1571 x 1,588 = 2,496 ton keliling selimut kerucut : pa pa=7.1/2xDaxS pa 3,143 x 1,73x3464 = 18,857 m? Kondisi tanah batu pasir (Sandstone) T osrut = 0,425 N/mm? shears strength Catatan: 1 N/mm? = 10.2 kg/cm* a 4335 kg/cm? = 43,35 ‘ton/m? safety faktor Sf 3 a= Tasur/ Sf 43,35, = 1445. ton/m?* 3 Hs =ta xpa Hs= 14,45 x 18,857 = 272,479 ton Hs > Ha AMAN Menurut perhitungan di atas, penggunaan rockbolt sedalam 3 m dinyatakan aman dan selanjutnya dianalisis stabilitas menggunakan perangkat lunak GeoStudio v8 2012 dengan beberapa persyaratan material mengikuti ketentuan SNI 8460:2017 sebagai berikut. a. Nail bar dengan yield strenght (kuat leleh) 400 Mpa. b. Bearing plate berupa plat baja tebal 200x200 - 250x250 mm tebal 19 mm. Material grouting dibuat dengan semen tipe 1 kuat tekan 28 hari sebesar 21 Mpa atau setara K175 kg/cm?, d. Beton shotcrete dengan tebal 75-100 mm dilengkapi wiremesh M6 (ukuran 6 mm) dan beton semprot mempunyai kuat tekan fc 18 Mpa atau K 150 kg/cm?, @. Pemeriksaan kuat tarik nail bar pada dinding permanen dengan beban gempa mengharuskan faktor keamanan mencapai > 1,3 agar dinding dinyatakan aman terhadap bahaya kuat tarik material nail bar. ew | ig Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung LR CR Ie von. eee ie HE OAS SSC aS Te Dee Weer Qamer os 8 Gambar 2 10 Stabilitas Lereng Inlet Terowongan dengan Rockbolt 3 m Witsoe ra Ded Sy ae or RT OEEOO LORE OMe RR Game Beane wos [OMG NESE AGG aE EOS amos Be BAAR C8 Gambar 2 11 Stabilitas Lereng Outlet Terowongan dengan Rockbolt 3 m Sesuai dengan analisis pada Gambar 2.10 maka didapatkan faktor keamanan 1,741 untuk inlet terowongan sedangkan faktor keamanan outlet terowongan menurut Gambar 2.11 sebesar 0,896. Berdasarkan nilai faktor keamanan tersebut maka inlet terowongan cukup menggunakan rockbolt sepanjang 3 m D19 dengan pola segiempat sebagaimana deskripsi Gambar 2.12. 18 Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak —_| 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung Gambar 2 12 Pola Segiempat Perasangan Rockbolt SNI 8460:2017 p.218 Disebabkan faktor keamanan pada outlet terowongan masih di bawah ketentuan maka dicoba dengan panjang rockbolt 6 m yang ditunjukkan Gambar 2.13 dimana faktor keamanan hanya meningkat menjadi 1,029 < syarat ketentuan 1,3. iauay BPE EOD LR RL mB te Lieven Blane oy) PGE SO MENS He Meee OL : 2 a Weer aaamem - 8 Gambar 2 13 Stabilitas Lereng Outlet Terowongan dengan Rockbolt 6 m Selanjutnya portal outlet dicoba menggunakan rockbolt ukuran panjang 10 m sebagaimana Gambar 2.14 dengan menghasilkan faktor keamanan 1,051 dan percobaan berikutnya ‘menggunakan ukuran rockbolt 12 m dengan hasil analisis faktor keamanan mencapai 1,262 seperti deskripsi 2.15. Aee i Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung EO STO RE LE OB enn wi OE TO ENESCO Meee OF noawnne Bee RAR es Gambar 2 14 Stabiltas Lereng Outlet Terowongan dengan Rockbolt 10 m Paw ag ae TREO Ek RE OMS EE UE MR nome FES OMS SEES SRR Are edeE OL Materials @ Beton @ Curtain Grouting ee al Te Geeaeme er er Gambar 2 15 Stabilitas Lereng Outlet Terowongan dengan Rockbolt 12 m Pola pemasangan rockbolt pada outlet terowongan mempunyai alternatif segiempat seperti Gambar 2.12 atau bersilangan atau segitiga sebagaimana Gambar 2.16. cee) | 7 Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 ‘Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung ae Gambar 2 16 Pola Segitiga Pemasangan Rockbolt SNI 8460:2017 p.218 Metode pelaksanaannya pemasangan rockbolt diuraikan pada bab berikut. Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung BAB3 SPESIFIKAS! TEKNIS 3.1. UMUM a, Penyedia jasa harus menyediakan dan memasang soil nailing yang ter-grouting dalam pekerjaan perlindungan tebing (shotcrete) area open cut terowongan sesuai dengan persyaratan pasal ini, gambar atau sebagaimana diarahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan. b. Untuk tujuan pasal ini, soil nailing adalah besi beton ulir yang dipasang dan di-grouting ke dalam lubang yang dibor, diangker ke tanah atau batu di ujung jauh dan dikencangkan melalui mur dan pelat baja yang menahan permukaan tanah atau batu atau shotcrete. Pengikat dapat berupa bahan kimia yang disetujui atau semen grouting yang disetujul Pemasangan soil nailing harus di bawah pengawasan langsung orang yang ahli yang memilki setidaknya dua tahun pengalaman dalam pemasangan soil nailing yang di- grouting di lapisan shotcrete dan di terowongan. 3.2 MATERIAL a. Soil nailing harus besi beton ulir SD-35 yang sesuai dengan JIS G 3112 yang memiliki diameter 19 mm untuk perlindungan tebing (shotcrete) seperti yang diperlihatkan pada gambar atau setara yang disetujui. Ujung tensioning harus memiliki benang dengan Panjang tidak kurang dari 180 mm dan ujung angker penahan harus dipotong menjadi bevel 45 derajat. b. Soil nailing harus besi beton ulir SD-35 yang sesuai dengan JIS G 3112 yang memiliki diameter 19 mm untuk terowongan outlet dan terowongan pengelak seperti yang diperlihatkan pada gambar atau setara yang disetujui. Ujung tensioning harus memiliki benang dengan panjang tidak kurang dari 180 mm dan ujung angker penahan harus dipotong menjadi bevel 45 derajat. . Penyedia jasa harus melengkapi setiap soil nailing dengan semua aksesori atau angker semen, ring plastik atau logam, pelat bantalan baja, mesin pencuci, mur heksagonal dan, aksesori untuk grouting di mana grouting diperlukan. Untuk keperluan pembayaran, semua aksesori tersebut akan dianggap sebagai bagian integral dari soil nailing. 3.3. POLA PEMASANGAN Pola yang diperlukan di mana soil nailing harus dipasang adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar atau sebagaimana diarahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan. rere | 2 Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Penbangunan Bendungan Jragung 3.4 METODE PEMASANGAN a. Melakukan pekerjaan shotcrete pada permukaan tebing atau lereng dengan memasang besi wiremesh terlebih dahulu. b, Memasang rockbolt diawali membuat lubang bor dengan diameter 15 cm, kemudian memasukkan besi beton ulir D19 mm panjang sesuai analisis di atas dan penempatannya, ¢. Selanjutanya injeksi lubang bor dengan air semen dengan rasio tertentu yang ditentukan bersama ali grouting, Terakhir memasang steel plate 20 x 20 cm dan dibaut. dd. Pengujian pull out dilakukan setelah mencapai umur beton 28 hari e. Alokasi volume pekerjaan didasarkan alokasi volume rockbolt dalam kontrak sebesar 4800 m dikonversi ke batang maka sebesar 800 batang. Untuk mempertahankan alokasi volume maka dipilih daerah yang tidak berbahaya tidak perlu dipasang soil nailing misal daerah yang bertebing rendah, f. Grouting konsolidasi untuk tujuan perbaikan tanah pada lokasi tebing yang telah mengalami sliding agar tanah yang telah rusak menjadi tanah yang bermutu lebih balk 3.5 REKAMAN Penyedia jasa harus menyerahkan catatan pemasangan soil nailing kepada Direksi Pekerjaan dalam waktu 24 jam sejak pemasangannya. Rekaman harus termasuk tetapi tidak terbatas pada jenis pengikatan soil nailing, panjang, diameter lubang bor, jumlah kartrid resin, masalah selama instalasi, waktu pemasangan, waktu pratekan dan beban prategang. 3.6 PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN a Pengukuran, untuk pembayaran, untuk pemasangan dan pemasangan soll nailing di penggalian bawah tanah akan dilakukan dengan panjang baut yang dipasang sebagaimana diarahkan atau disetujui oleh Direksi Pekerjaan b._ Pembayaran untuk penyediaan dan pemasangan soil nailing untuk pekerjaan perlindungan tebing akan dilakukan berdasarkan harga lelang per meter panjang rockbolt yang tertera dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Pembayaran untuk penyediaan dan pemasangan soil nailing untuk pekerjaan galian ‘terowongan akan dilakukan berdasarkan harga lelang per meter panjang rockbolt yang tertera dalam Daftar Kuantitas dan Harga. 4. Pembayaran terpisah tidak akan dilakukan untuk pengujian atau untuk lubang pengeboran untuk soil nailing, fe. Pembayaran terpisah tidak akan dilakukan untuk penggunaan campuran akselerasi pengerasan saat diperlukan Justifikasi Teknis #14 Perlindungan Tebing pada Portal Terowongan Pengelak | 2022 Supervisi Pembangunan Bendungan Jragung BAB 4 PENUTUP 4.1 KESIMPULAN a. Berdasarkan panampang geologi teknik dan kondisi lapangan disimpulkan bahwa daerah open cut portal terowongan pengelak merupakan tebing yang mudah longsor. b. Pemasangan rockbolt di inlet terowongan direncanakan menggunakan panjang 3 m dengan pola segiempat sejarak 2 m. Nilai keamanan stabilitas lereng mencapai 1,741 > ketentuan sebesar 1,3. c. Pemasangan rockbolt di outlet terowongan direncanakan menggunakan panjang 12 m dengan pola segiempat atau segitiga sejarak 2 m. Nilai keamanan stabilitas lereng mencapai 1,262 = ketentuan sebesar 1,3. d. Lereng yang mengalami sliding maka ada pekerjaan perbaikan tanah dengan grouting konsolidasi, dimana tekanan dan jumlah akan ditentukan tenaga ahli grouting. 4.2 REKOMENDASI a. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi pengaman mengikuti hasil kajian justfikasi teknis ini. Kondisi yang anomali dan atau memerlukan penyesuaian segera dilaporkan ke Direksi Lapangan dan Direksi Teknis untuk dapat ditindaklanjuti dalam instruksi lapangan. b. Penambahan biaya konstruksi akibat modifikasi desain tetap menggunakan harga satuan sesuai kontrak karena tidak ada perubahan dan atau penambahan item. ©. Penyedia jasa segera mengajukan gambar kerja, metode kerja dan penjadualan pelaksanaan. 24

Anda mungkin juga menyukai