Anda di halaman 1dari 31

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET, DAN TEKNOLOGI

Model Kompetensi
KepemimpinanScreen Shot 2020-03-01 at 3.18.51 PM
Sekolah
PELATIHAN TEKNIS KEPALA SEKOLAH BERINTEGRITAS
TINGKAT SMA, SMK DAN SLB

DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


TAHUN 2023

21 Juli 2023
Model Kompetensi

• Dasar hukum: Perdirjen GTK Nomor 6565/B/GT/2020


• Adalah representasi dari kompetensi guru dan kompetensi
kepemimpinan pendidikan menjadi kompetensi yang
terintegrasi
• Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah adalah
representasi dari kompetensi kepemimpinan pendidikan yang
terintegrasi.
Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah

Digunakan untuk:

a. pengembangan instrumen penilaian pada program pemilihan


kepala sekolah berprestasi; dan/atau
b. pembinaan secara berkelanjutan bagi kepala sekolah
Jenjang Kompetensi Kepemimpinan Sekolah

• Menyebutkan tingkat penguasaan kompetensi pada tingkatan


kompetensi berkembang hingga yang paling mahir.
• Penjenjangan dibuat agar setiap kepala sekolah bisa
merefleksikan secara mandiri tingkat penguasaan
kompetensinya.
• Jenjang kompetensi membantu menentukan syarat
kompetensi untuk suatu tahapan pengembangan
Jenjang Kompetensi Kepemimpinan Sekolah
Meliputi:
• Berkembang
• Kepala sekolah berada dalam tahap awal dalam pengalaman kepemimpinannya, baru saja memulai
peran kepala sekolah atau memiliki pengalaman terbatas dalam kepemimpinan sekolah. Pada tahap
ini, kepala sekolah sedang belajar, beradaptasi, dan mengembangkan keterampilan kepemimpinannya
• Layak
• Kepala sekolah yang telah mencapai standar minimal yang dibutuhkan untuk memimpin sekolah
dengan kompeten, memiliki pemahaman dasar tentang tugas-tugas kepala sekolah dan dapat
menjalankan tanggung jawab mereka dengan baik, meskipun mungkin masih memerlukan dukungan
dan pengembangan lebih lanjut
• Cakap
• Kepala sekolah memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik dan telah mengalami beberapa tahun
dalam peran kepala sekolah, dapat mengelola sekolah dengan mandiri, mengambil keputusan yang
tepat, dan menunjukkan efektivitas dalam memajukan kualitas pendidikan dan lingkungan belajar
• Mahir
• Kepala sekolah yang memiliki tingkat kemampuan kepemimpinan yang tinggi dan telah mencapai
keunggulan dalam menjalankan tugas-tugas kepala sekolah, mengalami banyak pengalaman, memiliki
pengetahuan mendalam tentang manajemen sekolah, dan mampu memberikan dampak positif yang
signifikan pada sekolah dan komunitasnya
Kategori

Kompetensi

Indikator

Jenjang Kompetensi
Model Kompetensi Kepemimpinan Sekolah

Meliputi kategori:

a. pengembangan diri dan orang lain (4 kompetensi, 19 indicator)


b. kepemimpinan pembelajaran (4 kompetensi, 20 indikator
c. kepemimpinan manajemen sekolah (2 kompetensi, 12 indicator)
d. kepemimpinan pengembangan sekolah (2 kompetensi, 8 indicator)
Kategori Pengembangan Diri dan Orang Lain

Dengan kompetensi:
a. menunjukkan praktik pengembangan diri berdasarkan
kesadaran dan kemauan pribadi;
b. mengembangkan kompetensi warga sekolah untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran;
c. berpartisipasi aktif dalam jejaring dan organisasi yang
relevan dengan kepemimpinan sekolah untuk
mengembangkan karier; dan
d. menunjukkan kematangan spiritual, moral, dan emosi untuk
berperilaku sesuai dengan kode etik
Kategori Kepemimpinan Pembelajaran

Dengan kompetensi:
a. memimpin upaya pengembangan lingkungan belajar yang
berpusat pada murid;
b. memimpin perencanaan dan pelaksanaan proses belajar
yang berpusat pada murid;
c. memimpin refleksi dan perbaikan kualitas proses belajar
yang berpusat pada murid; dan
d. melibatkan orang tua/wali murid sebagai pendamping dan
sumber belajar di sekolah
Kategori Kepemimpinan Manajemen Sekolah

Dengan kompetensi:

a. mengembangkan dan mewujudkan visi sekolah yang


berorientasi pada murid; dan
b. memimpin dan mengelola program sekolah yang berdampak
pada murid
Kategori Kepemimpinan Pengembangan
Sekolah
Dengan Kategori:

a. memimpin program pengembangan sekolah untuk


mengoptimalkan proses belajar murid dan mendukung
kebutuhan masyarakat sekitar sekolah yang relevan; dan
b. melibatkan orang tua/wali murid dan masyarakat dalam
pengembangan sekolah
Peran Kepala Sekolah & Integritas
Kepemimpinan Berintegritas
Konsistensi antara apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan serta mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai yang benar dan adil

Transparansi dan Akuntabilitas


Transparansi dalam pengelolaan sekolah, keuangan, proses pengambilan keputusan, dan
siap menghadapi akuntabilitas atas tindakan dan keputusan yang diambil

Menghargai Keadilan
Semua siswa diperlakukan secara adil dan sama, tanpa diskriminasi atau pengabaian,
berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap siswa
memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang

Etika Pengelolaan Sumber Daya


Memastikan pengelolaan sumber daya sekolah, seperti anggaran dan fasilitas, dilakukan dengan jujur
dan efisien
Peran Kepala Sekolah & Integritas

Komunikasi yang Terbuka dan Jujur


Komunikasi yang terbuka dan jujur dengan seluruh staf, siswa, dan orang tua sangat penting
bahkan jika menghadapi situasi sulit atau kontroversial

Tanggung Jawab atas Kesalahan


Bersedia mengakui kesalahan dan mengambil tanggung jawab atas kesalahan

Menjunjung Kode Etik Profesi


Memahami dan menjunjung tinggi kode etik yang berlaku bagi kepala sekolah, serta
mengajarkan nilai-nilai etika tersebut kepada staf dan siswa
Screen Shot 2020-03-01 at 3.18.51 PM
PENUGASAN GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR: 40 TAHUN 2021

PERDIRJEN GTK NOMOR: 5958/B/HK.03.01/2022


Tentang: Petunjuk Teknis Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah

SE DIRJEN GTK NOMOR: 0378/B.B1/GT.00.05/2022


Tentang: Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah

16
Ketentuan Umum

Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin pembelajaran dan mengelola satuan pendidikan yang meliputi
taman kanak-kanak, taman kanak-kanak luar biasa, sekolah dasar, sekolah dasar luar biasa, sekolah menengah pertama,
sekolah menengah pertama luar biasa, sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan, sekolah menengah atas luar
biasa, atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri.

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, serta
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.

Sertifikat Guru Penggerak adalah sertifikat yang diberikan kepada Guru yang telah
mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan Guru penggerak.
Dinas Pendidikan:
• Dinas Pendidikan Provinsi adalah dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah di bidang pendidikan di
wilayah provinsi.
• Dinas Pendidikan Daerah Kabupaten/Kota adalah dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah di bidang
pendidikan di daerah kabupaten/kota.

Sekolah Indonesia di Luar Negeri yang selanjutnya disebut SILN adalah satuan pendidikan pada jalur formal yang
diselenggarakan di luar negeri.
Persyaratan Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
pada Satuan Pendidikan yang Diselenggarakan Pemerintah Daerah atau Masyarakat

a. memiliki kualifikasi akademik paling rendah sarjana (S-1) atau diploma empat (D-
IV) dari perguruan tinggi dan program studi yang terakreditasi;
b. memiliki sertifikat pendidik;
c. memiliki Sertifikat Guru Penggerak; (b, d, e) dikecualikan
d. memiliki pangkat paling rendah penata muda tingkat I, golongan ruang III/b bagi untuk penugasan guru
Guru yang berstatus sebagai PNS;
sebagai kepala sekolah di
e. memiliki jenjang jabatan paling rendah Guru ahli pertama bagi Guru pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja;
satuan Pendidikan yang
f. memiliki hasil penilaian kinerja Guru dengan sebutan paling rendah “Baik” diselenggarakan oleh
selama 2 (dua) tahun terakhir untuk setiap unsur penilaian; masyarakat
g. memiliki pengalaman manajerial paling singkat 2 (dua) tahun di satuan
pendidikan, organisasi pendidikan, dan/atau komunitas pendidikan;
h. sehat jasmani, rohani, dan bebas NAPZA berdasarkan surat keterangan dari
rumah sakit pemerintah;
i. tidak pernah dikenai hukuman disiplin sedang dan/atau berat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
j. tidak sedang menjadi tersangka, terdakwa, atau tidak pernah menjadi terpidana;
dan
k. berusia paling tinggi 56 (lima puluh enam) tahun pada saat diberi penugasan
sebagai Kepala Sekolah.
Mekanisme Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah

Satuan Pendidikan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan yang diselenggarakan


pemerintah oleh masyarakat

1. Pengangkatan dilakukan oleh Pejabat Pembina 1. Pengangkatan dilakukan oleh pimpinan penyelenggara
Kepegawaian (PPK) setelah mendapat satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat
rekomendasi dari tim pertimbangan setelah mendapat rekomendasi dari tim pertimbangan
pengangkatan Kepala Sekolah. pengangkatan kepala sekolah.

1. Tim Pertimbangan ditetapkan oleh PPK, terdiri 1. Tim Pertimbangan Pengangkatan Kepala Sekolah
atas unsur: ▪ terdiri atas unsur penyelenggara pendidikan yang
▪ Sekretariat Daerah; diselenggarakan oleh masyarakat.
▪ Disdik Provinsi/Kab/Kota; ▪ ditetapkan oleh pimpinan penyelenggara pendidikan
▪ Dewan Pendidikan; dan yang diselenggarakan oleh masyarakat.
▪ Pengawas Sekolah
Syarat:
1. Guru dengan Sertifikat GP;
PENGANGKATAN KS 2. Guru dengan STTPP Diklat Cakep
Sudah diangkat semua dan masih tersisa
formasi

Guru dengan
Guru dengan Guru tanpa
STTPP Diklat
Sertifikat GP sertifikat
Cakep
Permendikbudristek No. 40/2021 Permendikbudristek No. 40/2021
Perdirjen GTK No. 5958/B/HK.03.01/2022

Syarat lain Syarat lain Syarat lain


dipenuhi dipenuhi dipenuhi
Permendikbudristek No. 40/2021 Permendikbudristek No. 40/2021 Permendikbudristek No. 40/2021

4 Periode 1 Periode
Permendikbudristek No. 40/2021
SE Dirjen GTK No. 0378/B.B1/GT.00.05/2022
Bagaimana jika tidak memiliki Guru yang memiliki sertifikat calon Kepala
Sekolah dan Sertifikat Guru Penggerak?

Pemerintah Daerah dapat melakukan koordinasi antar Pemerintah Daerah


Satuan Pendidikan yang
untuk memenuhi kebutuhan penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah sesuai
diselenggarakan oleh pemerintah kewenangannya

Satuan Pendidikan yang Penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan masyarakat dapat
diselenggarakan oleh masyarakat melakukan koordinasi antar penyelenggara satuan pendidikan untuk
memenuhi kebutuhan penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah
Jangka Waktu Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah

▪ dilaksanakan paling banyak 4 (empat) periode dalam jangka waktu 16


(enam belas) tahun dengan setiap masa periode dilaksanakan dalam
Satuan Pendidikan yang jangka waktu 4 (empat) tahun.
diselenggarakan oleh pemerintah ▪ pada satuan administrasi pangkal yang sama paling singkat 2 (dua) tahun
dan paling lama 2 (dua) masa periode dengan jangka waktu 8 (delapan)
tahun.
▪ Kepala Sekolah yang belum mencapai batas waktu 4 (empat) periode,
dapat diberikan penugasan kembali sebagai Kepala Sekolah sampai batas
waktu 4 (empat) periode dalam jangka waktu 16 (enam belas) tahun
▪ penugasan guru sebagai Kepala Sekolah memperhitungkan jangka waktu
penugasan sebagai Kepala Sekolah yang telah dilaksanakan

Satuan Pendidikan yang


Dituangkan dalam perjanjian kerja
diselenggarakan oleh masyarakat
Perdirjen GTK Nomor: 5958/B/HK.03.01/2022
Skema Transformasi Peran Kepala Sekolah
Kriteria Sebelumnya Sesudahnya
Peran Pengelola Administrasi Penggerak

Menggerakkan warga sekolah dan masyarakat


Melakukan pengelolaan satuan pendidikan
bersama meningkatkan kualitas pembelajaran
Fokus layanan untuk memenuhi 8 standar nasional
melalui peningkatan capaian standar pendidikan
pendidikan
yang relevan (input, proses, output)

Menganalisis kesenjangan kondisi satuan Melakukan refleksi bersama warga sekolah


Asesmen Awal
pendidikan dengan 8 standar pendidikan menggunakan rapor pendidikan sekolah

Program kerja sesuai kondisi satuan pendidikan


Program kerja yang cenderung terpaku
Strategi dan lingkungan sekitar dan disepakati bersama
delapan standar
oleh warga sekolah

Laporan capaian program kerja dan evaluasi


Keluaran yang Laporan administrasi pengelolaan satuan
dampaknya terhadap peningkatan kualitas
Dihasilkan pendidikan
pembelajaran.

● Peningkatan nilai ujian terstandar (nilai ● Peningkatan literasi, numerasi dan karakter
Ukuran absolut) peserta didik dari tahun ke tahun (delta skor)
Keberhasilan ● Pencapaian Standar Nasional ● Peningkatan kualitas pembelajaran dari
Pendidikan (capaian absolut) tahun ke tahun (delta skor)
Screen Shot 2020-03-01 at 3.18.51 PM
Dasar Hukum
➢ Permenpan RB Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah
dan Angka Kreditnya
➢ Permendikbud Nomor 143 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
➢ Permenpan RB Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan, dan
Pembinaan Jabatan Funsgional Pegawai Negeri Sipil
➢ Permendibudristek Nomor 26 Tahun 2022 tentang Pendidikan Guru Penggerak
➢ Permendikbudristek Nomor 32 Tahun 2022 tentang Standar Teknis Pelayanan
Minimal Pendidikan
➢ Peraturan BKN Nomor 11 Tahun 2022 tentang Pedoman Teknis Pembinaan
Kepagawaian Jabatan Fungsional
➢ Permendibudristek Nomor 29 Tahun 2023 Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Guru,
Jabatan Fungsional Pamong Belajar, Jabatan Fungsionall Pengawas Sekolah, dan
Jabatan Fungsional Penilik
Pengangkatan Pengawas Sekolah:

Permenpan RB Nomor 21 Tahun 2010:

Pengawas Sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan (Pasal 1, ayat 2).

Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan
wewenang untuk melaksanakan kegiatan pengawasan akademik dan manajerial pada satuan pendidikan (Pasal 1, ayat 1).

Pengawas sekolah adalah jabatan karir yang hanya dapat diduduki oleh guru yang berstatus sebagai PNS (Pasal 31)
PNS Guru yang diangkat dalam Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah harus
memenuhi syarat:
Permenegpan RB 21/2010 Permenegpan RB 13/2019

a. Berstatus guru dan memiliki sertifikat pendidik dengan a. Berstatus PNS;


pengalaman mengajar paling sedikit 8 tahun atau guru b. Memiliki integritas dan moralitas yang baik;
yang diberi tugas tambahan sebagai kepala c. Sehat jasmani dan rohani;
sekolah/madrasah paling sedikit 4 tahun sesuai dengan d. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV bidang
satuan pendidikannya; pendidikan;
b. Berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma IV bidang e. Mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi
pendidikan; manajerial, dan kompetensi social kultural sesuai
c. memiliki keterampilan dan keahlian yang sesuai dengan dengan standar kompetensi yang telah disusun oleh
bidang pengawasan; instansi pembina;
d. Memiliki pangkat paling rendah Penata, golongan ruang f. Nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2
III/c; (dua) tahun terakhir;
e. Usia paling tinggi 55 tahun; g. Berusia paling tinggi:
f. Lulus seleksi calon pengawas Sekolah; 1) 53 tahun bagi yang akan menduduki JF Ahli Pertama
g. Telah mengikuti pendidikan dan pelatihan fungsional dan Ahli Muda;
calon Pengawas Sekolah dan memperoleh STTPP; dan 2) 55 tahun bagi yang akan menduduki JF Ahli Madya;
h. Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dalam 3) 60 tahun bagi yang akan menduduki JF Ahli Utama
DP3 paling rencah bernilai baik dalam 2 tahun terakhir. bagi PNS yang telah menduduki Jabatan Pimpinan
Tinggi; dan
h. Syarat lain sesuai dengan kebutuhan JF yang ditetapkan
oleh Menteri
Penyesuaian Persyaratan Pengawas Sekolah:
• Memiliki sertifikat Guru Penggerak (Permendikbudristek Nomor 26/2022, Pasal 13;
Permendikbudristek Nomor 32/2022, pasal 22, ayat (5) huruf b poin 4;
Permendikbudristek Nomor 29/2023, Pasal 4, ayat (4) poin d)
• Memiliki STTPP Diklat Cawas/NRPS yang diterbitkan sampai 31 Desember 2021
• (Surat Direktur KSPSTK Nomor 0584/B3/GT.03.15/2022) oleh LPPKSPS atau lembaga lain yang telah
melalui verval baik penguatan maupun pemutihan
• SE Dirjen GTK Nomor: 19998/B.B1.3/GT/2018
• Surat Kepala LPPKSPS Nomor: 1202/B6.13/PP/2020
• Surat Kepala LPPKSPS Nomor : 3722/B6.7/PP/2020
• Surat Kepala LPPKSPS Nomor : 2114/B6.7/PP.00.08/2021
• Permendikbudristek Nomor 32/2022, pasal 22, ayat (5) huruf b poin 4
• Mengikuti dan lulus uji kompetensi perpindahan jabatan dari JF Guru ke JF Pengawas
Sekolah (Permenegpan RB Nomor 13/2019, Pasa 21, ayat (1), poin f; Permendikbudristek
Nomor 29/2023, Pasal 3, poin a)
Skema Transformasi Peran Pengawas Sekolah
Kriteria Sebelumnya Sesudahnya
Peran Pengendali Pendamping

Mendampingi kepala satuan pendidikan dalam


Memastikan satuan pendidikan memenuhi 8
Fokus layanan menggerakkan warga sekolah dan masyarakat untuk
standar nasional pendidikan
meningkatkan pembelajaran

Menganalisis kesenjangan satuan pendidikan


Asesmen Awal Melakukan refleksi berdasarkan rapor pendidikan sekolah
dengan 8 standar pendidikan

Mengembangkan strategi pendampingan yang


Mengevaluasi program kerja sekolah agar
Strategi disesuaikan dengan kapasitas kepala satuan pendidikan
mendukung pemenuhan 8 standar pendidikan
dan potensi satuan pendidikan

Rekomendasi peningkatan tata kelola satuan


Keluaran yang Laporan administrasi pengawasan satuan
pendidikan yang berdampak pada peningkatan kualitas
Dihasilkan pendidikan
pembelajaran

● Peningkatan literasi, numerasi dan karakter peserta


● Peningkatan nilai ujian terstandar (nilai absolut)
didik dari tahun ke tahun (delta skor)
Ukuran Keberhasilan ● Pencapaian Standar Nasional Pendidikan
● Peningkatan tingkat capaian satuan pendidikan pada
(capaian absolut)
kualitas pembelajaran dari tahun ke tahun (delta skor)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Anda mungkin juga menyukai