Makalah Nurani Nando
Makalah Nurani Nando
Disusun Oleh :
FERNANDO HUZEIN
XI IPS 3
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala
puji serta syukur yang senantiasa hanya milik Allah SWT, karena dengan rahmat dan
Menghidupkan Nurani Dengan Berfikir Kritis. ini sesuai dengan target waktu yang telah
direncanakan. Sholawat beriring salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SWT.
Adapun maksud dan tujuan dari makalah Pendidikan Agama Islam ini adalah latihan
bagi penyusun di dalam pembuatan laporan dalam kuliah nanti nanti dan juga sebagai
langkah awal untuk memadukan ilmu yang didapat selama kegiatan belajar di SMA NEGERI
7 BENGKULU SELATAN,
Dalam kesempatan ini, penyususun ingin mengajukan permohonan maaf yang sebesar-
besarnya jika didalam Makalah ini nanti terdapat banyak kesalahan penulisan ataupun kata-
Demikianlah tugas makalah ini, semoga tugas penyususn dapat diterima dengan baik dan
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................6
D. Manfaat Penulisan...........................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
C. Menyajikan Keterkaitan antara Berpikir Kritis dengan Ciri Orang Berakal (Ulil
Albab) sesuai Pesan Q.S. Āli-Imrān/3: 190-191.................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
A.Kesimpulan ....................................................................................................................13
B.Saran...............................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hakikat segala sesuatu. Hakikat segala sesuatu adalah kebenaran, dan kebenaran yang
sejati adalah Allah Swt. Dengan berpikir, manusia akanmengenal Allah dan
mendekatkan diri kepada-Nya. Maka, berpikir adalah awal perjalanan ibadah yang
Jika berkaitan dengan ibadah tentuya sudah ada ketentuan yang terperinci dari
Allah Swt. Disamping itu, dalam menjalankan kehidupan ini, tentunya kita pasti
menghadapi berbagai hal yang harus dihadapi dengan sebaik-baiknya. Adapun solusi
dalam kehidupan ini untuk menghadapi berbagai masalah selain dengan ibadah yakni
antara manusia dan juga untuk memilih perkara yang paling baik bagi mereka sebagai
pribadi. Termasuk dalam pemberian dan penerimaan suatu pendapat pun kita harus
tetap memperhatikan cara berpikir kritis serta cara bersikap yang demokratis. Berikan
masukan dengan berpikir secara kritis dan menghormati pendapat orang lain.Oleh
karenanya, kita diharuskan agar mampu untuk bertindak secara demokratis agar dapat
bumi maupun diantara keduanya. Dengan adanya hal ini, maka manusia dituntut agar
mampu untuk berpikir secara kritis terhadap penciptaan Allah serta memahami dan
Selain dituntut untuk mampu berpikir secara kritis, manusia juga dituntut agar
pernah dilakukan Rasulullah SAW.semasa hidup beliau dan diperintahkan oleh Allah
tetapi demokrasi di Indonesia adalah demokrasi pancasila yang didasarkan pada sila-
Seperti halnya ajaran islam demokrasi juga menjunjung nilai persatuan dan
kesatuan, maka dari itu kita sebagai generasi bangsa indonesia haruslah tahu tentang
demokrasi. Maka dari itu, penulis akan mengkaji hal-hal mengenai berpikir secara
kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat-ayat Al-Qur’an yang akan
membahas tentang hakikat seta manfaatdari berpikir secara kritis dan bertindak secara
demokratis.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1) Apa sajakah hakikat dan manfaat dari berpikir secara kritis dan bertindak secara
3) Apa saja sikap dan perilaku terpuji yang dapat dikembangkan terkait dengan
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1) Untuk mengetahui apa sajakah hakikat dan manfaat dari berpikir secara kritis
2) Untuk mengetahui ayat Al-Qur’an yang mana sajakah yang membahas tentang
hakikat serta manfaatdari berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis.
3) Untuk mengetahui apa saja sikap dan perilaku terpuji yang dapat dikembangkan
terkait dengan berpikir kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-
Qur’an.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan dalam karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1) Bagi guru, diharapkan dapat menjadikan karya tulis ini sebagai bahan masukan
dalam mengajarkan siswa untuk dapat memahami hakikat berpikir kritis dan
2) Bagi pelajar diharapkan agar karya tulis ini dapat dijadikan pembelajaran agar
lebih mengetahui apa saja hakikat dan manfaat dari berpikir secara kritis dan
Berpikir kritis, sifat ini adalah sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan
fakta yang valid (sah) serta argumen yang akurat. Warga negara yang demokrat
mitologi, dan kepercayaan). Sikap kritis juga harus ditujukan pada diri sendiri.Sikap
kritis pada diri sendiri itu tentu disertai sikap kritis terhadap pendapat yang berbeda.
Tentu saja sikap kritis ini harus didukung oleh sikap yang bertanggung jawab
terhadap apa yang drkritisi.Sikap kritis dalam suasana demokrasi juga perlu didukung
dari perbedaan pendapat dapat berujung konflik, untuk itu perlu ditekankan
berpikir kritis adalah “sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk
Berangkat dari definisi di atas, sikap dan tindakan yang mencerminkan berpikir kritis
terhadap ayat-ayat Allah Swt. (informasi Ilahi) adalah berusaha memahaminya dari
informasi Ilahi tersebut. Di antara ayat yang dimaksud adalah firman Allah Swt.
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam
dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah Swt.) bagi orangorang yang
berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah Swt. dalam keadaan
berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha
C. Menyajikan Keterkaitan antara Berpikir Kritis dengan Ciri Orang Berakal (Ulil
definisi bahwa berpikir kristis adalah “berpikir secara beralasan dan reflektif dengan
memperkirakan apa yang akan terjadi besok berdasarkan analisis terhadap kondisi
harus ada pertimbangan akal sehat. Jangan dilakukan perbuatan yang akan
Artinya: Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus r.a. dari Nabi saw. Beliau bersabda:
“Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka
beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang
yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharapkepada Allah Swt. dengan
Dalam hadis ini Rasulullah saw. menjelaskan bahwa orang yang benar-benar
cerdas adalah orang yang pandangannya jauh ke depan, menembus dinding duniawi,
yaitu hingga kehidupan abadi yang ada di balik kehidupan fana di dunia ini. Tentu
saja, hal itu sangat dipengaruhi oleh keimanan seseorang kepada adanya kehidupan
kedua, yaitu akhirat. Orang yang tidak meyakini adanya hari pembalasan, tentu tidak
akan pernah berpikir untuk menyiapkan diri dengan amal apa pun. Jika indikasi
“cerdas” dalam pandangan Rasulullah saw. adalah jauhnya orientasi dan visi ke depan
pra Islam dikatakan jahiliyah bukan karena tidak dapat baca tulis, tetapi karena
dan kezaliman lainnya, asalkan dapat selamat dari jerat hukum di pengadilan dunia.
Jadi, kemaksiatan adalah tindakan “bodoh” karena hanya memperhitungkan
pengadilan dunia yang mudah direkayasa, sedangkan pengadilan Allah Swt. di akhirat
yang tidak ada tawar-menawar malah ”diabaikan”. Orang-orang tersebut dalam hadis
di atas dikatakan sebagai orang “lemah”, karena tidak mampu melawan nafsunya
sendiri. Dengan demikian, orang-orang yang suka bertindak bodoh adalah orang-
orang lemah.
Orang yang cerdas juga mengetahui bahwa kematian dapat datang kapan saja tanpa
diduga. Oleh karena itu, ia akan selalu bersegera melakukan kebaikan (amal saleh)
tanpa menunda.
Artinya: Dan dari Abu Hurairah ra. yang berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda:
“Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu: Apa yang
menyombongkan, atau sakit yang merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau
kematian yang cepat, atau Dajjal, maka ia adalah seburuk buruknya makhluk yang
dinantikan, ataukah kiamat, padahal hari kiamat itu adalah saat yang terbesar
bencananya serta yang terpahit dideritanya?” (HR. At-Tirmizi dan beliau berkata:
Hadis hasan).
D. Manfaat Berpikir Kritis
1. Dapat menangkap makna dan hikmah di balik semua ciptaan Allah Swt.
mengembangkan IPTEK.
alam.
6. Semakin bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah akal dan fasilitas lain, baik
yang berada di dalam tubuh kita maupun yang ada di alam semesta.
Berikut ini adalah sikap dan perilaku terpuji yang harus dikembangkan terkait dengan
berpikir kritis berdasarkan ayat al-Qur'an dan hadis di atas yaitu sebagai berikut.
2. Senantiasa bersyukur kepada Allah Swt. atas anugerah alam semesta bagi
manusia.
mengembangkan IPTEK.
manusia.
bahaya.
8. Senantiasa berpikir jauh ke depan dan makin termotivasi untuk menjadi orang
yang visioner.
akhirat dan sebagai perwujudan dari rasa syukur kepada Allah Swt. Atas semua
anugerah-Nya.
10. Terus memotivasi diri dan berpikir kritis dalam merespon semua gejala dan
F. Kesimpulan
1. Berpikir secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al-Qur’an
dalam hal bersyukur dan memecahkan masalah melalui proses kerja sama dalam
musyawarah.
secara kritis dan bersikap secara demokratis adalah Q.S. Ali-‘Imran ayat 190-
3. Pengembangan sikap dan perilaku terpuji terkait dengan berpikir kritis dan
bertindak secara demokratis merupakan hal penting yang perlu dilakukan dalam
Qur’an.
G. Saran
ini, untuk itu saran dan kritik sangatlah diperlukan oleh penulis agar makalah ini dapat
menjadi lebih baik lagi kedepannya. Dan semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca yang ingin mengkaji tentang hakikat dan manfaat dari berpikir
secara kritis dan bertindak secara demokratis menurut ayat Al -Qur’an, ayat Al-
Qur’an yang mana saja yang membahas tentang hakikat serta manfaat dari berpikir
secara kritis dan bertindak secara demokratis, serta sikap dan perilaku terpuji apa saja
yang dapat dikembangkan terkait dengan berpikir kritis dan bertindak secara