Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN PERALATAN MEDIS

No. Dokumen : 447 / 427


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 24 November 2015
Halaman :1/4
Puskesmas drg. Sapta Adisuka M,Ph. D
Pundong NIP. 197506222006041012

1. Pengertian a. Pengelolaan Alat Medis adalah suatu kegiatan pengelolaan peralatan


medis yang bertujuan mencegah penyebaran infeksi melalui alat
kesehatan, menjamin alat medis dalam kondisi steril siap pakai
b. Alat Bersih adalah peralatan medis yang sudah disterilkan, disimpan pada
tempatnya dan siap digunakan
c. Alat Kotor adalah peralatan medis habis pakai yang belum dilakukan
pembersihan
d. Dekontaminasi adalah kegiatan menghilangkan mikroorganisme patogen
dan kotorandari suatu benda sehingga aman untuk pengelolaan
selanjutnya dan dilakukan sebagai langkah pertama bagi pengelolaan alat
kesehatan bekas pakai
e. Pencucian Alat adalah kegiatan menghilangkan segala kotoran yang kasat
mata dari benda dan permukaan benda dengan sabun atau deterjen, air
dan sikat. Pencucian alat menurunkan jumlah mikroorganisme potensial
penyebab infeksi dan mempersiapkan permukaan alat untuk kontak
langsung dengan bahan sterilisasi. Jika tidak dicuci terlebih dahulu,
proses sterilisasi menjadi tidak efektif
f. Disinfeksi adalah suatu proses untuk menghilangkan sebagian atau
semua mikroorganisme dari alat kesehatan kecuali endospora bakteri
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pengelolaan peralatan medis
agar siap pakai dan dalam kondisi baik pada saat dibutuhkan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Pundong Nomor 006/KAPUS/XI/2015 tentang
Kebijakan Penunjang Pelayanan Klinis di Puskesmas Pundong
4. Referensi 1. Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Direktorat Jenderal
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan, Cetakan
III, 2010
2. Standar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut di Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI,
2012
5. Prosedur/ a. Dekontaminasi
Langkah - 1. Petugas masih memakai APD (minimal memakai sarung tangan)
langkah 2. Petugas melakukan pemilahan alat – alat medis kotor yang
terkontaminasi (habis pakai)
3. Petugas merendam alat habis dalam Larutan Korin 0, 5 % selama 10
menit

b. Pencucian Alat :
1. Petugas memakai Alat APD (masker, kaca mata, gaun pelindung,
sarung tangan)
2. Petugas mengambil alat dari bak perendaman dengan Larutan Klorin
0, 5 %
3. Petugas membersihkan dan menggosok alat menggunakan sikat, sabun
dan air yang dilakukan di bawah air untuk menghindari cipratan
4. Petugas membilas alat di bawah air mengalir
5. Petugas mengeringkan alat dengan kain / handuk
6. Petugas melakukan prosedur sterilisasi
7. Petugas mengambil alat yang telah steril menggunakan Korentang atau
sarung tangan
8. Petugas menyimpan alat ke dalam tempat tertutup yang sudah
disterilkan atau didisinfeksi (lemari, laci, kontainer)
9. Petugas Unit Pelayanan Gigi membungkus alat ke dalam Sterilization
Pouch
10. Petugas mencatat jumlah set alat yang akan disterilisasi
11. Petugas memberi label cara sterilisasi, tanggal sterilisasi, waktu
sterilisasi dan tanggal kadaluwarsa sterilisasi
6. Alat dan Bahan 1. Alat :
a. Alat APD
b. Baskom lastik untuk perendaman alat
c. Sikat berbulu lunak
d. Kain / handuk
e. Korentang
f. Lemari dan kontainer tempat penyimpanan alat
2. Bahan :
a. Air
b. Larutan Klorin 0, 5 %
c. Sabun deterjen
d. Alkohol 60 – 90 %
e. Sterilization Pouch
f. Stiker Label
7. Hal - hal yang 1. Larutan Klorin bersifat sangat korosif terhadap logam sehingga
Perlu konsentrasi dan waktu yang dianjurkan harus ditaati secara ketat
Diperhatikan 2. Pemilihan Cara Pengelolaan Alat Kesehatan Sesuai Infeksi dan Jenis
Penggunaan Alat :
c. Resiko Tinggi : Alat yang digunakan dengan menembus kulit atau
rongga tubuh harus disterilisasi atau menggunakan alat steril sekali
pakai
d. Resiko Sedang : Alat yang digunakan pada mukosa atau kulit yang
tidak utuh bisa disterilisasi atau disinfeksi kimiawi menggunakan
Alkohol 60 – 90 %
e. Resiko Rendah : Alat yang digunakan pada kulit utuh tanpa
menembus dicuci bersih
3. Semua disinfektan kimiawi sensitif terhadap panas dan sinar, oleh karena
itu perlu penyimpanan yang baik. Alkohol dapat untuk Disinfeksi Tingkat
Sedang dengan cara merendam alat selama 20 menit
2. Penyimpanan Alat
a. Lemari Penyimpanan Alat tertutup dengan suhu udara sejuk
(18 – 22 0C) dan kering
b. Alat yang dibungkus : selama peralatan masih terbungkus, semua alat
steril dianggap tetap steril, tergantung ada tidaknya kontaminasi. Jika
ragu – ragu akan sterilitas paket, maka alat itu dianggap tercemar
misalnya alat pembbungkus sobek atau basah maka alat harus
disterilkan kembali sebelum pemakaian
c. Alat yang tidak dibungkus : harus digunakan segera setelah
dikeluarkan. Alat yang tersimpan pada wadah steril dan tertutup
apabila yakin tetap steril paling lama untuk 1 minggu, tetapi kalau ragu
– ragu harus disterilkan kembali
3. Jangan menyimpan alat dalam larutan karena mikroorganisme dapat
tumbuh dan berkembang biak pada larutan antiseptik maupun
desinfektan, sehingga dapat mengontaminasi alat dan menyebabkan
infeksi
4. Pengenceran Klorin 1 : 9. Untuk 450 ml air diberikan 50 ml Korin, untuk
900 ml diberikan 100 ml Klorin
8. Unit Terkait 1. Unit Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
2. Unit Pelayanan Laboratorium
3. Unit Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
4. Unit Pelayanan Rawat Inap
9. Dokumen Terkait Buku Catatan Jadwal Sterilisasi

Anda mungkin juga menyukai