Anda di halaman 1dari 5

NOMOR SOP /…/SOP/X/2023

TGL PEMBUATAN
TGL REVISI
TGL EFEKTIF
KEPALA UPTD PUSKESMAS
CIKAMPEK
PEMERINTAH DAERAH
KABUPATEN KARAWANG
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CIKAMPEK

dr. Sari Ali Astuti


DISAHKAN OLEH NIP. 19680903 199903 2 002
TATA LAKSANA
NAMA SOP KEJANG DEMAM

Dasar Hukum Kualifikasi Pelaksana


KMK RI NO HK.01.07/MENKES/1186/2022 Tentang Panduan
Praktis Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Dokter, Perawat dan Bidan
Tingkat Pertama Puskesmas Cikampek
Unit Terkait Peralatan/Perlengkapan
a. Stetoskop
1. MTBS b. Termometer
2. UGD c. Handschoen
3. Ranap . Masker Medis

Pengertian : Pencatatan dan Pendataan :


Kejang demam adalah bangkitan kejang yang disebabkan oleh demam - Rekam Medis
di atas suhu 38°C rektal tanpa disertai infeksi pada sistem saraf pusat - Buku Register Pasien
atau gangguan keseimbangan elektrolit akut pada anak berumur lebih
dari 1 bulan dan <5 tahun, tanpa riwayat kejang tanpa demam
sebelumnya.

Klasifikasi :
 Kejang demam sederhana (simple febrile seizure) yaitu kejang
demam berlangsung singkat, <15 menit dan umumnya akan
berhenti sendiri. Kejang berupa kejang umum tonik atau
klonik tanpa gerakan fokal. Kejang tidak berulang dalam 24
jam.
 Kejang demam kompleks (complex febrile seizure) yaitu kejang
dengan salah satu ciri : kejang lama >15 menit, kejang fokal
atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang
parsial, berulang atau lebih dari satu kali dalam 24 jam.

Gejala Klinis :
 Demam dengan suhu diatas 38°C rektal.
 Kejang tonik klonik atau kejang fokal, saat kejang anak tidak
sadar.
Penegakan
diagnosis

 Setelah kejang anak sadar tanpa kelainan neurologis.


 Tidak ada gejala infeksi pada susunan saraf pusat atau
gangguan elektrolit.

Pelaksana Mutu Baku Ket.


Perawat
No Kegiatan/Aktivitas Kelengka
Dokter dan Waktu Output
pan
Bidan
1 a. Petugas penerima 1 hari Diagnosis
pasien.
b. Petugas melakukan
anamnesis pada pasien.
c. Petugas melakukan cuci
tangan sebelum
melakukan pemeriksaan
pada pasien.
d. Petugas melakukan
pemeriksaan keadaan
umum, kesadaran, dan
tanda vital (nadi, suhu,
dan frekuensi
pernafasan).
e. Petugas melakukan
pemeriksaan fisik.
f. Petugas mencuci tangan
setelah melakukan
pemeriksaan pada
pasien. Rekam
g. Bila diperlukan petugas Medis
membuat permintaan
pemeriksaan darah
rutin/lengkap dan urin
rutin.
h. Petugas mengisi formulir
permintaan pemeriksaan
laboratorium.
i. Petugas menyerahkan
surat permintaan kepada
laboratorium.
j. Petugas menerima hasil
laboratorium dari
petugas laboratorium
apakah didapatkan
anemia, leukopeni atau
lekositosis,
trombositopeni atau
eosinofilia, pada hasil
urin rutin apakah
terdapat biakan bakteri
atau darah.
k. Petugas menegakkan
diagnosa kejang demam
yang didapatkan dari
Pemberian terapi
gejala, pemeriksaan fisik, pada pasien kejang
dan hasil laboratorium. demam
l. Petugas menerangkan
kepada pasien bahwa
pasien perlu dirawat di
puskesmas. Petugas
memberikan informed
consent untuk tindakan
medis yang akan
dilakukan kepada pasien
dan ditandatangani oleh
pasien atau keluarga
pasien.
m. Petugas memberikan
terapi untuk pengobatan
kejang demam :
1. Fase akut / saat kejang :
1) Perhatikan ABC
2) Putus kejang dengan
Diazepam 0,5 mg/kgbb/x
perektal, maksimal 2 kali,
jarak 5 menit. Jika masih
kejang diberikan
diazepam 0,25-0,5
mg/kg iv, kec 2
mg/menit, maksimal 10
mg. Jika masih kejang
dapat diberikan fenitoin
20 mg/kg iv, injeksi
dalam 20 menit dalam 50
ml NaCL 0,9 % jika
masih kejang persiapkan
pasien untuk dirujuk ke
pelayanan yang lebih
baik.
3) Pemberian cairan IV RL
sesuai kebutuhan.
4) Saat demam diberikan
parasetamol dengan
dosis 10-15 mg/kgbb/kali
diberikan 4 kali sehari.
5) Diazepam oral 0,3
mg/kgbb/kali, 3 kali
sehari atau Diazepam
rektal 5mg untuk BB
<10kg atau 10 mg untuk
BB >10 kg.
6) Terapi antibiotika sesuai
sumber infeksi bisa
peroral maupun
intravena, untuk
penggunaan IV
antibiotika terlebih
dahulu melakukan skin
test :
 Klorampenikol dosis 50-
100 mg/kgBB/hari maks
2 gram selama 10-14
hari dibagi 4 dosis.
 Ampicillin dan
amoksisilin dosis anak
50-100 mg/kg bb/hari
selama 7-10 hari.
 Ceftriaxone dosis anak
80 mg/kgbb/hari dalam
dosis tunggal selama 5
hari.
 Cotrimoxazole (TMP-
SMX) dosis anak TMP 6-
9 mg/kgBB/hari selama
10 hari.
 Cefixime dosis anak 1,5-
2 mg/kgBB/hari dibagi 2
dosis selama 10 hari.
 Tiamfenikol dosis anak
50 mg/kgBB/hari.
n. Petugas memberikan
penjelasan mengenai
rencana terapi kepada
keluarga pasien.
Petugas mengedukasi
keluarga pasien bahwa
kejang demam
umumnya prognosis
baik, hanya sebagian
kecil yang berkembang
menjadi epilepsi.
o. Petugas menulis hasil
pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnosa,
dan terapi kedalam
rekam medis.
p. Petugas
menandatangani rekam
medis.
q. Pemberian cairan,
berupa upaya rehidrasi
oral (URO) untuk
mencegah dan
mengobati dehidrasi dan
memperbaiki
keseimbangan cairan
dan elektrolit;
r. Melanjutkan pemberian
makanan seperti biasa
dan ASI;

Anda mungkin juga menyukai