Anda di halaman 1dari 3

Kejang Demam

No. Dokumen :067/UKP. /2016

No Revisi :00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3

Puskesmas
dr. Joko Purnomo Suko
Karanganyar II NIP 197510182008011003
1. Pengertian Kejang demam adalah bangkitan kejang yang disebabkan oleh demam di
atas suhu 380 C rectal tanpa disertai infeksi pada sistem saraf pusat atau
gangguan keseimbangan elektrolit akut pada anak berumur lebih dari 1
bulan dan <5 tahun, tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya.

2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis kejang demam dan melakukan
pengobatan kejang demam

3. Kebijakan

4. Referensi  Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Hal 421-425.


 Ilmu kesehatan anak. Fk undip. 2011,Hal 134-144.

5. Alat dan Alat : stetoskop, thermometer,


Bahan Bahan : alat tulis menulis, status pasien, oksigen, stesolid supp,
diazepam injeksi

6. Langkah- a. Petugas menerima pasien


langkah b. Petugas melakukan anamnesa pada pasien, petugas menanyakan
keluhan utama pada pasien (biasanya kejang)
c. Petugas menanyakan apakah terdapat demam sebelum kejang, sudah
berapa kali menderita kejang, bila lebih dari 2 kali apakah ada yang
berlangsung lebih atau sama dengan 15 menit, bagaimana jenis kejang,
apakah parsial atau umum,atau parsial menjadi umum
d. Petugas menanyakan saat demam apakah diukur menggunakan
thermometer, apakah sudah diberikan penurun demam, jika sudah
sebutkan, apakah ada faktor resiko berulangnya kejang demam
e. Petugas menanyakan ada faktor risiko menjadi epilepsi
f. Petugas menanyakan apakah disertai dengan penurunan kesadaran,
tanyakan kesehatan anak sebelum sakit sekarang, apakah disertai
mencret, batuk, sesak nafas, dan bagaimana buang air kecilnya
g. Petugas melakukan cuci tangan sebelum melakukan pemeriksaan pada
pasien
h. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan tanda
vital (nadi, suhu, dan frekuensi pernapasan)
i. Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah terdapat mikro atau makro
sefali
j. Petugas melakukan pemeriksaan pada ubun-ubun, apakah ada ubun-
ubun menonjol
k. Petugas melakukan pemeriksaan conjungtiva anemis, anemis atau tidak
l. Petugas melakukan pemeriksaan saraf kanial, pemeriksaan rangsal
meningeal (kaku kuduk atau brudzinki I-II)
m. Petugas melakukan pemeriksaan jantung, paru, abdomen, apa
ditemukan tanda-tanda penyebab infeksi
n. Petugas memeriksa apakah ada kelumpuhan pada ekstremitas atas atau
bawah, reflex fisiologis, dan tonus otot
o. Petugas mencuci tangan setelah melakukan pemeriksaan pasien
p. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan darah rutin/
lengkap dan urin rutin
q. Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
r. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada laboratorium
s. Petugas menerima hasil laboratorium dari petugas laboratorium apakah
didapatkan anemia, leukopeni atau lekositosis, trombositopeni atau
eosinofilia, pada hasil urin rutin apakah terdapat biakan bakteri atau
darah
t. Petugas menegakkan diagnosa kejang demam yang didapat dari
gejala,pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium
u. Petugas menerangkan kepada pasien bahwa pasien perlu dirawat di
puskesmas
v. Petugas memberikan informed consent untuk tindakan medis yang akan
dilakukan kepada pasien dan ditandatangani oleh pasien atau keluarga
pasien
w. Petugas memberikan terapi untuk pengobatan kejang demam:
 Fase akut/saat kejang :
 Perhatikan ABC
 Putus kejang dengan diazepam 0,5 mg/kgbb/x perektal,
maksimal 2 kali, jarak 5 menit. Jika masih kejang diberikan
diazepam 0,25-0,5 mg/kg iv, kec 2mg/menit, maksimal 10 mg.
Jika masih kejang dapat diberikan fenitoin 20 mg/kg iv, injeksi
dalam 20 menit dalam 50 ml NaCL 0,9%. Jika masih kejang
persiapkan pasien untuk dirujuk ke pelayanan yang lebih baik
 Pemberian cairan IV RL sesuai kebutuhan
 Saat demam diberikan paracetamol dengan dosis 10-15
mg/kgbb/kali diberikan 4 kali sehari.
 Diazepam oral 0,3 mg/ kgbb/kali, 3 kali sehari atau diazepam
rectal 5 mg untuk BB < 10 kg atau 10 mg untuk BB > 10 kg
 Terapi antibiotika sesuai dengan sumber infeksi :bisa per oral
maupun intravena, untuk pengunaan iv antibiotik terlebih dahulu
melakukan skin test
a) Kloramphenikol,dosis 50-100 mg/kgBB/hari maks 2 gram
selama 10-14 hari dibagi 4 dosis.
b) Ampisillin dan amoksisilin, dosis anak 50-100 mg/kgBB/hari
selama 7-10 hari.
c) Ceftriaxone,dosis anak 80 mg /kgBB/hari dalam dosis
tunggal selama 5 hari
d) Cotrimoxazole (TMP-SMX),dosis anak TMP 6-19
mg/kgBB /hr atau SMX 30-50 mg/kgBB/hr selama 10 hari
e) Cefixime ,dosis anak 1,5-2 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis
selama 10 hari
f) Thiamfenikol,dosis anak 50 mg/kgBB/hari.
x. Petugas memberikan penjelasan mengenai rencana terapi kepada
keluarga pasien. Petugas mengedukasi keluarga pasien bahwa kejang
demam umumnya prognosis baik, hanya sebagian kecil yang
berkembang menjadi epilepsi.
y. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medik
z. Petugas menandatangani rekam medik

7. Diagram Alir
melakukan vital sign dan pemeriksaan
menegakan
fisik diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan
Melakukan anamnesis pada pasien

menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose ke rekam medic


menulis diagnose pasien ke buku register. Memberikan tata laksana pada pasien sesuai hasil peme

8. Hal-hal yang Perhatikan tanda-tanda vital pasien. Jika pasien kejang terus menerus
perlu rujuk ke fasilitas yang lebih tinggi. Stabilkan kondisi pasien
diperhatikan
9. Dokumen  Catatan medis
terkait  Catatan keperawatan

10. Unit terkait  IGD


 Rawat Inap
 Rawat Jalan

11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai diberlakukan


historis
perubahan

Anda mungkin juga menyukai