Anda di halaman 1dari 4

Ekstraksi Kuku

No. Dokumen :067/UKP.


/2016

SOP No Revisi :00

Tanggal Terbit :

Halaman :1/3

Puskesmas
dr. Joko Purnomo Suko
Karanganyar II NIP 197510182008011003
1. Pengertian Tindakan pengangkatan sebagian atau seluruh kuku berikut matriks
tunasnya, dilanjutkan reposisi jaringan lunak tepi kuku.

2. Tujuan Sebagai pedoman agar tidak terjadi pembusukkan terhadap kuku


tersebut, sehingga kuku yang akan tumbuh tidak mengalami kesulitan/
halangan (infeksi lebih lanjut).

3. Kebijakan SK. Kepala Puskesmas No. 499.1/ /2016 tentang Layanan Klinis

4. Referensi Buku Panduan Ketrampilan Dasar Keperawatan, prodi S1


Keperawatan FKIP Unnisula 2009

5. Alat dan Bahan Alat :


a. Gunting kuku kecil dan tajam atau pisau bedah nomor 10 atau
11
b. Klem / forsep

Bahan :
a. Lidocaine 2%
b. Spuit 3 cc
c. Kapas alkohol 70%
d. Larutan Iodine Povidon 10%
e. Salep antibiotik
f. Kassa steril
g. Perban (roll gauze)

6. Langkah- Ada dua pilihan dalam penatalaksanaan kuku yang masuk kedalam
langkah ini.

Pertama pengangkatan sementara dari kuku yang utmbuh ke dalam


dan pembersihan (debridement) lipatan kuku. Prosedur ini
membutuhkan waktu sedikit dan menghilangkan keluhan pasien
namun dapat terjadi kekambuhan.

Kedua membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama namun


dapat memberikan penyembuhan yang menetap.

Prosedur I

1. Pasien / keluarga diberikan penjelasan tentang tindakan yang


akan dilakukan
2. Petugas memakai APD dan mencuci tangan sebelum
melakukan tindakan
3. Petugas memakai handscooen
4. Petugas melakukan anastesi blok jari yang bersangkutan
5. Gunakan gunting kuku yang tajam atau pisau bedah no 10/11,
petugas secara hati-hati membuang bagian tepi kuku yang
tumbuh ke dalam termasuk matriks tunasnya dangan jarak 2-3
mm dari arah lipatan kuku. Petugas melakukan pemotongan
kuku secara hati-hati terutama saat memotong/melewati
permukaan bawah kuku sehingga tidak terjadi laserasi pada
dasar kuku.
6. Petugas membuang kuku yang rusak ini dengan forsep atau
klem dan perlahan tarik dan lepaskan dari dasar kuku; yakni
matriks kuku terangkat/terbuang (agar tidak terjadi rekurensi).
7. Petugas mengupayakan agar ujung tepi kuku tidak runcing.
8. Petugas membersihkan kotoran (debris) keratotik dari lekukan
sisi kuku.
9. Petugas melakukan penjahitan dengan tehnik mengupayakan
jaringan lunak kuku berada di bawah kuku.
10. Petugas memberikan salep antibiotika pada dasar kuku yang
terpapar/terlihat.
11. Petugas membalut dengan kassa kering.
12. Rapikan alat-alat setelah digunakan
13. Buka handscoon dan APD
14. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
15. Petugas menulis resep dan menyerahkan ke pasien/keluarga
16. Petugas mencatat hasil kegiatan di RM

Prosedur II:

1. Pasien / keluarga diberikan penjelasan tentang tindakan yang


akan dilakukan
2. Petugas memakai APD dan mencuci tangan sebelum
melakukan tindakan
3. Petugas memakai handscooen
4. Petugas melakukan anastesi blok jari yang bersangkutan
5. Gunakan gunting kuku yang tajam atau pisau bedah no 10/11,
petugas secara hati-hati membuang bagian tepi kuku yang
tumbuh ke dalam termasuk matriks tunasnya dangan jarak
ditengah-tengah dari arah lipatan kuku. Petugas melakukan
pemotongan kuku secara hati-hati terutama saat
memotong/melewati permukaan bawah kuku sehingga tidak
terjadi laserasi pada dasar kuku.
6. Petugas membuang kuku yang rusak ini dengan forsep atau
klem dan perlahan tarik dan lepaskan dari dasar kuku; yakni
matriks kuku terangkat/terbuang (agar tidak terjadi rekurensi),
kemudian tarik dan lepaskan kuku pada sisi lainnya dengan
menggunakan forsep/klem secara hati-hati.
7. Petugas membersihkan kotoran (debris) keratotik dari lekukan
sisi kuku, tanpa dilakukan penjahitan.
8. Petugas memberikan salep antibiotika pada dasar kuku yang
terpapar/terlihat.
9. Petugas membalut dengan kassa kering.
10. Rapikan alat-alat setelah digunakan
11. Buka handscoon dan APD
12. Mencuci tangan setelah melakukan tindakan
13. Petugas menulis resep dan menyerahkan ke pasien/keluarga
14. Petugas mencatat hasil kegiatan di RM
Pasien / keluarga
7. Diagram Alir diberikan
penjelasan Petugas memakai Petugas melakukan anastei
tentang tindakan APD dan mencuci blok jari yg bersangkutan
tangan sebelum
yang akan
melakukan
dilakukan
tindakan

Petugas Gunakan gunting kuku


Petugas membuang yang tajam atau pisau
mengupayakan
kuku yang rusak dg bedah no 10/11.petugas
agar kuku tdk
forceps atau klem membuang tepi kuku yg
runcing
sampai matriks kuku tumbuh kedlm trmsk
matrik tunasnya.
terangkat

Petugas Petugas menjahit dg tehnik


Petugas
membersihkan mengupayakan jar lunak
memberikan salep
kotoran keratotik berada dibwh kuku(pros 1)
dr lekukan sisi atau Tanpa dilakukan antibiotika pd dsr
kuku penjahitan (pros 2) kuku yang
terpapar

Petugas
Petugas melepas membalut
Petugas mencatat handscoon, APD, dan luka dengan
hsl kegiatan di mencuci tangan kasa kering
RM

8. Hal-hal yang 1. Sebelum melakukan tindakan, jangan lupa inform consent


perlu pasien atau keluarganya
diperhatikan 2. Kesterilan alat
3. Keadaan umum pasien
4. Prosedur

9. Unit terkait a. Rawat Jalan


b. Rawat Inap
c. IGD
10. Dokumen a. Catatan medik
terkait b. Catatan keperawatan
c. Inform consent
11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
historis diberlakukan
perubahan
DAFTAR TILIK

No. Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku

1 Apakah pasien / keluarga diberikan penjelasan tentang


tindakan yang akan dilakukan
2 Apakah petugas memakai APD dan mencuci tangan
sebelum melakukan tindakan
3 Apakah petugas memakai handscooen

4 Apakah petugas melakukan anastesi blok jari yang


bersangkutan
5 Apakah petugas menggunakan gunting kuku yang tajam
atau pisau bedah no 10/11, petugas secara hati-
hati membuang bagian tepi kuku yang tumbuh ke
dalam termasuk matriks tunasnya dangan jarak
2-3 mm dari arah lipatan kuku. petugas
melakukan pemotongan kuku secara hati-hati
terutama saat memotong/melewati permukaan
bawah kuku sehingga tidak terjadi laserasi pada
dasar kuku.
6 Apakah petugas membuang kuku yang rusak ini dengan
forsep atau klem dan perlahan tarik dan lepaskan
dari dasar kuku; yakni matriks kuku
terangkat/terbuang (agar tidak terjadi rekurensi).
7 Apakah petugas mengupayakan agar ujung tepi kuku
tidak runcing.
8 Apakah petugas membersihkan kotoran (debris) keratotik
dari lekukan sisi kuku.
9 Apakah petugas melakukan penjahitan dengan tehnik
mengupayakan jaringan lunak kuku berada di
bawah kuku
atau prosedur yang kedua tanpa melakukan
penjahitan
10 Apakah petugas memberikan salep antibiotika pada dasar
kuku yang terpapar/terlihat.
11 Apakah petugas membalut dengan kassa kering.

12 Apakah petugas merapikan alat-alat setelah digunakan

13 Apakah petugas buka handscoon dan APD

14 Apakah petugas mencuci tangan setelah melakukan


tindakan
15 Apakah petugas menulis resep dan menyerahkan ke
pasien/keluarga
16 Apakah petugas mencatat hasil kegiatan di RM

CR : ………………….%
Demak, …………………………………..
Pelaksana / Auditor

(…………………………………………….)

Anda mungkin juga menyukai