Anda di halaman 1dari 4

Ekstraksi Kuku

No. Dokumen : 440/C.VII.SOP.00.12/436.6.3.63/2017


No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : Desember 2016
Halaman : 1/3

drg. Toetik Winarjati


UPTD
NIP. 19620226 199303
Puskesmas Kalijudan
2 002

1 Pengertian Ekstraksi kuku adalah pengangkatan kuku yang disebabkan:


a. Infeksi pada kuku yang berulang yang disebabkan oleh kuku yang tumbuh
ke arah dalam (ingrow toenail removal )
b. Adanya trauma yang menyebabkan kuku hampir terlepas dari matrik
tunasnya
2 Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah pedoman kerja bagi petugas dalam
melakukan tindakan pengangkatan kuku sesuai indikasi medis
3 Kebijakan Surat Penetapan Kepala UPTD Puskesmas Kalijudan Nomor
440/C.VII.SP.0002.12/436.6.3.63/2017 Tentang Pelayanan Klinis di UPTD
Puskesmas Kalijudan
4 Referensi Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga , Penerbit Media Aesculapius,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2000.
5 Prosedur 5.1 Alat :
5.1.1 Handscoon
5.1.2 Needleholder
5.1.3 Pinset anatomis
5.1.4 Benang jahit
5.1.5 Jarum jahit
5.1.6 Spuit
5.1.7 Kassa
5.1.8 Plester
5.2 Bahan :
5.2.1 NaCl 0,9 %
5.2.2 Alkohol
5.2.3 Lidokain
5.2.4 H2O2 10%
5.2.5 Chlorin 0,5%
6 Langkah- 6.1 Petugas menjelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
langkah 6.2 Petugas meminta pasien untuk mengisi blangko informed consent
6.3 Petugas mencuci tangan dengan sabun atau handrub
6.4 Petugas memakai sarung tangan
6.5 Petugas melakukan desinfeksi pada area kuku yang akan dicabut. Luka
karena trauma (kecelakaan), bersihkan dulu dengan NaCl 0,9%
6.6 Petugas melakukan anestesi block jari yang bersangkutan, tunggu sampai
1/3
efek anestesi muncul (tes efek anestesi).
6.7 Petugas mengunakan gunting, untuk melakukan pemotongan kuku secara
hati-hati terutama saat memotong/melewati permukaan bawah kuku
sehingga tidak terjadi laserasi pada dasar kuku, buang kuku yang rusak
dengan klem tarik dan lepaskan dari dasar kuku
6.8 Petugas membersihkan kotoran (debris) keratotik dari lekukan sisi kuku.
6.9 Petugas memberikan sufratul pada dasar kuku yang terpapar/terlihat.
6.10 Petugas membalut luka dengan kasa kering dan fiksasi dengan
Hipafix/plester.
6.11 Petugas memberikan penjelasan setelah tindakan : luka jangan
basah/terkena air, obat diminum secara teratur dan sesuai aturan, dan
kontrol 3 hari kemudian.
6.12 Petugas membersihkan dan rapikan alat
6.13 Petugas mencuci tangan dengan sabun atau handrub
6.14 Petugas mencatat tindakan yang dilakukan pada kartu status pasien

2/3
6 Diagram alir
Mulai

Petugas menjelaskan prosedur dan tindakan


yang akan dilakukan

Petugas meminta pasien untuk mengisi blangko


informed consent

Petugas mencuci tangan dengan sabun atau


handrub

Petugas memakai sarung tangan

Petugas melakukan desinfeksi pada area kuku


yang akan dicabut. Luka karena trauma
(kecelakaan), bersihkan dulu dengan NaCl 0,9%

Petugas melakukan anestesi block jari yang


bersangkutan, tunggu sampai efek anestesi
muncul (tes efek anestesi)

Petugas mengunakan gunting, untuk melakukan


pemotongan kuku secara hati-hati terutama saat
memotong/melewati permukaan bawah kuku
sehingga tidak terjadi laserasi pada dasar kuku,
buang kuku yang rusak dengan klem tarik dan
lepaskan dari dasar kuku.

3/3
7 Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
8 Unit terkait 9.1 Poli umum
9.2 Poli KIA/KB
9.3 Poli gigi
9.2 Puskesmas pembantu
9 Dokumen Rekam medis
terkait
10 Rekaman No. Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
Perubahan

Petugas membersihkan kotoran (debris) keratotik


dari lekukan sisi kuku.

Petugas memberikan sufratul pada dasar kuku


yang terpapar/terlihat

Petugas membalut luka dengan kasa kering dan


fiksasi dengan Hipafix/plester

Petugas memberikan penjelasan setelah


tindakan : luka jangan basah/terkena air, obat
diminum secara teratur dan sesuai aturan, dan
kontrol 3 hari kemudian

Petugas membersihkan dan rapikan alat

Petugas mencuci tangan dengan sabun atau


handrub

Petugas mencatat tindakan yang dilakukan pada Rekam


kartu status pasien medis

Selesai

4/3

Anda mungkin juga menyukai