Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR

EKSTRAKSI KUKU
UPTD PUSKESMAS No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
TOMONI TIMUR 1/2
Standar Operasional Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
Prosedur Kepala Puskesmas Tomoni Timur,
18 Oktober 2021

Alfrida Lantang, SKM


Nip. 19611210 198403 012
Pengertian Ekstraksi kuku adalah tindakan pengangkatan sebagian atau
seluruh kuku berikut matriks tunasnya, dilanjutkan reposisi
jaringan Iunak tepi kuku.
Sebagai pedoman petugas didalam memberikan pelayanan
Tujuan
ekstraksi kuku yang tepat dan aman
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tomoni
Timur
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
Referensi
2009 Tentang Kesehatan
2.  Chris Tanto et all. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi
Keempat,Jilz'd Kedua. Penerbit Media Aesculapius.
FKUI. Jakarta. 2014
3. Siregar M.B, Bachsinar B. Atlas Berwarna dan Dasar-
Dasar Bedah Minor. Edisi I (Revisi). Widya Medika.
Jakarta. 1995
1. Alat steril
Alat dan Bahan
1) Spuit jarum suntik 3 ml
2) Gunting kuku kecil dan tajam atau pisau bedah no 10
atau 11
3) Klem /forsep
4) Kasa Steril

2. Alat non-steril
1) Larutan lodin Povidon 10%
2) Salep antibiotic
3) Perban (roll gauze)
4) )      Lidocain 2 %
5) Alkohol 70 %.

Prosedur A. Fase Pra Interaksi


1. Siapkan dan dekatkan alat
2. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan bersih.
3.
Fase Orientasi
a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
b. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada
klien dan keluarga.

B. Fase Kerja
1. Jelaskan tujuan kepada pasien
2. Atur posisi pasien
3. Petugas melakukan anestesi blokjari yang bersangkutan
Gunakan gunting kuku yang tajam atau pisau bedah no
10/11, petugas secara hati-hati membuang bagian tepi
kuku yang tumbuh ke dalam termasuk matriks tunasnya
dengan jarak di tengah—tengah dari arah Iipatan kuku.
4. Petugas melakukan pemotongan kuku secara hati-hati
terutama saat memotong / melewati permukaan bawah
kuku sehingga tidak terjadi Iaserasi pada dasar kuku.
5. Petugas membuang kuku yang rusak ini dengan forsep
atau klem dan perlahan tarik dan Iepaskan dari dasar
kuku; yakini matriks kuku terangkat / terbuang (agar
tidak terjadi rekurensi), kemudian tarik dan Iepaskan
kuku pada sisi Iainnya dengan menggunakan forsep /
klem secara hati-hati.
6. Petugas membersihkan kotoran (debris) keratotik dari
lekukan sisi kuku, tanpa dilakukan penjahitan.
7. Petugas memberikan salep antibiotika pada dasar kuku
yang terpapar / terlihat
8. Petugas membalut dengan kasa kering

C. Fase Terminasi
1. Bila sudah selesai, buka sarung tangan
2. Rapikan pasien dan alat
3. Perawat cuci tangan
4. Dokumentasi respon, prosedur dan kondisi luka
5. Rujuk pasien kepelayanan yang lebih tinggi untuk
mendapatkan penanganan lanjutan, apabila diperlukan.
UDG Puskesmas Tomoni Timur

Rekaman Histori Perubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


. Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai