Anda di halaman 1dari 2

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PERAWATAN LUKA BAKAR


No. Dokumen : No. Revisi : UPTD PUSKESMAS
UPTD PUSKESMAS TOMONI TIMUR
TOMONI TIMUR
Standar Operasional Tanggal Terbit : Ditetapkan Oleh :
Prosedur Kepala Puskesmas Tomoni Timur,
18 Oktober 2021

Alfrida Lantang, SKM


Nip. 19611210 198403 012
PENGERTIAN Luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh
dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api,cairan panas,
listrik, dll) atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa
kuat).

TUJUAN Sebagai pedoman bagi tenaga medis dalam memberikan


pelayanan/pengobatan terhadap penyakit Combustio/luka bakar di
Puskesmas Tomoni Timur

KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tomoni Timur


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
REFERENSI
Tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2016 Tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu
(SPGDT)
3. Kementerian Kesehatan RI, (2018), Panduan Keperawatan Gawat
Darurat, BPPSDMK Kemenkes RI, Jakarta
ALAT DAN BAHAN 1. Alat steril
1) Pincet anatomi 2
2) Pinchet chirurgie 2.
3) Gunting debridemand
4) Kasa Steril.
5) Kasa Penekan (deppers).
6) Sarung Tangan.
7) Mangkok / kom Kecil 2
8) Spoit 5 cc atau 10 cc
2. Alat non-steril
1) Gunting.
2) Plaster.
3) Bengkok
4) Kasa gulung.
5) Obat antiseptic/ desinfektan.
6) NaCl 0,9 %
PROSEDUR A. Fase Pra Interaksi
1. Siapkan dan dekatkan alat
2. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan steril.

Fase Orientasi
a. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
b. Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien dan
keluarga.

B. Fase Kerja
1. Menjaga privacy klien
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
3. Membuka peralatan
4. Memakai sarung tangan
5. Membuka balutan dengan hati-hati, bila sulit basahi dengan
NaCl 0,9%
6. Membersihkan luka dengan menggunakan NaCl 0,9%
7. Melakukan debridemand bila terdapat jaringan nekrotik.
8. Membersihkan luka dengan NaCl 0,9%
9. Mengeringkan luka dengan mengguanakan kassa steril
10. Memberikan obat topical sesuai advice pada luka
11. Menutup luka dengan kassa steril, kemudian dipasang verband
atau kasa dan diberi hifafiks
12. Merapikan pasien
C. Fase Terminasi
1. Bila sudah selesai, buka sarung tangan.
2. Rapikan pasien dan alat
3. Perawat cuci tangan
4. Dokumentasi respon dan prosedur
5. Petugas menganjurkan pasien control luka 3 hari kemudian ke
Puskesmas
UNIT PELAKSANA UGD Puskesmas Tomoni Timur

Rekaman Histori Perubahan

No. Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai