Anda di halaman 1dari 5

SPO SYOK ANAFILAKTIK

NO. REVISI HALAMAN


NO. DOKUMEN
- 1/2

DISETUJUI OLEH

STANDAR PROSEDUR Direktur RSIA ARIES


TANGGAL TERBIT

OPERASIONAL 01 Juli 2019


dr Debby Dian Suwito

NIP.19781123201701001

1. Pengertian Syok anafilaktik adalah kegagalan sirkulasi darah yang terjadi


akibat reaksi alergi berat dan dapat berakibat fatal apabila
tidak segera ditangani.Gejala utamanya berupa tekanan darah
rendah, pusing, dan bahkan pingsan yang didahului oleh
reaksi alergi berupa gatal-gatal kemerahan pada kulit,
pembengkakan, dan sebagainya.
2. Tujuan 1. Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah
penanganan syok anafilaktik dalam rangka
peningkatan mutu kinerja di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Aries.
2. Sebagai pedoman kerja bagi petugas medis atau
paramedic dalam melakukan penanganan syok
anafilaktik.
3. Kebijakan Keputusan
4. Referensi Kegawatdaruratan ilmu penyakit dalam FKUI.
Kapita Selekta Kedokeran, jilid I edisi ketiga.
5. Prosedur/Langkah- A. Persiapan Alat dan Bahan
langkah 1. Persiapan alat dan bahan
2. Epineprine 1 mg :1
3. Dexamethason 5 mg :3
4. Dipenhydramine 10 mg : 1
5. Spuit 1 cc :2
6. Spuit 5 cc :2
7. Spuit 10 cc :2
8. Infus set :1
9. Blood set :1
10. NaCL 500 ml :1
11. RL 500 ml :1
12. IV Cath No.24 :1
13. IV Cath No.20 :1
14. IV Cath No.18 :1

B. Persiapan Pasien
Pasien dibaringkan mendatar dengan posisi
trendelenberg.

C. Persiapan Lingkungan
Pastikan lingkungan aman dan nyaman.

D. Pelaksanaan
1. Penderita dibaringkan mendatar dengan posisi
trendelenberg (elevasi ekstermitas bawah) dan
kepala mengadah ke belakang (tanpa bantal).
2. Pertahankan supaya jalan napas tetap terbuka.
3. Berikan Adrenalin (Epineprin) 1:1000 seanyak
0,25-0,3 cc secara sc/im. (untuk anak-amak dosis
Adrenalin : 0,01 mg/kg BB, di mana 1 mg
Adrenalin = 1 cc Adrenalin 1:1000).
4. Pantau tanda-tanda vital tiap 15 menit.
5. Bila perlu berikan Difenhidramin hidroklorida 1
mg/kg BB (maksimal 50 mg IM/IV).
6. Berikan cairan IVFD RL/NaCL 0,9% yang cukup.
7. Boleh di berikan Hydrocortisone inj 7-10 mg/kg
BB, di lanjutkan 5 mg/kg BB. Untuk mencegah
reaksi berulang.
8. Bila terjadi bronkospasme berikan O2 4-6
liter/menit dan aminophilin 6 mg/kg BB IV selama
15-20 menit selanjutnya aminophilin 0,5-0,9
mg/kg BB/jam.
9. Bila kondisi pasien stabil, berikan terapi supportif
dengan cairan selama beberapa hari, awasi karena
kemungkinan gejala berulang minimal selama 12-
24 jam.

6. Unit Terkait IGD, Ranap, VK, OK

SPO ALUR PEMINDAHAN PASIEN


DARI IGD KE RUANG RAWAT INAP
NO. REVISI HALAMAN
NO. DOKUMEN
- 1/2

DISETUJUI OLEH

STANDAR PROSEDUR Direktur RSIA ARIES


TANGGAL TERBIT

OPERASIONAL 01 Juli 2019


dr Debby Dian Suwito

NIP.19781123201701001

1. Pengertian Tata cara serah terima pasien yang sudah mendapat pelayanan
transfer, pindah antar ruang, pindah antar unit, yang
memerlukan perawatan atau tindakan khusus antara petugas
pendamping transfer kepada petugas penerima yang di tuju
terkait semua tindakan yang telah dilakukan kepada pasien
serta obat-obatan yang sudah di berikan dan pemeriksaan
penunjang yang telah di lakukan.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah petugas dalam melakukan
serah terima setelah proses transfer.
3. Kebijakan Keputusan
4. Prosedur/Langkah- 1. Perawat pendamping transfer menyampaikan ke perawat
langkah penerima terkait identifikasi pasien yang akan diserah
terimakan.
2. Perawat penerima melakukan verifikasi terkait identifikasi
pasien yang akan diterimanya.
3. Perawat penerima meyakinkan aman dan nyaman kondisi
pasien, memenuhi kebutuhan sesuai kondisinya.
4. Perawat melakukan cuci tangan dan menggunakan APD
sebelum tindakan ke pasien.
5. Perawat pendamping transfer dibantu perawat penerima
melakukan pemindahan pasien dari kursi roda/ brankat ke
bed pasien dengan tetap memperhatikan kondisi dan posisi
anatomis pasien dan petugas.
6. Perawat melepas APD dan mencuci tangan setelah
melakukan tindakan ke pasien.
7. Perawat pendamping transfer melakukan operan kepada
perawat penerima semua dokumen medis pasien dan
tentang kondisi pasien, obat dan tindakan yang sudah
diberikan, pemeriksaan penunjang, dokter yang merawat,
status pasien umum/ asuransi dan kelengkapanya, keadaan
pasien, barang pasien dll di meja perawatan atau counter
perawat dengan metode SBAR sesuai SPG hand over.
8. Perawat pendamping transfer & perawat penerima
melakukan verifikasi identitas pasien & mengisi form
serah terima dan didokumentasikan dalam rekam medis
pasien baru.
9. Perawat pendamping proses transfer menanyakan kepada
perawat penerima jika ada sesuatu yang belum atau
kurang jelas terkait kebutuhan pelayanan pasien.
10. Perawat pendamping transfer berpamitan dan mengucap
salam sebelum meninggalkan counter perawatan.

ALUR PELAYANAN RAWAT INAP


RSIA ARIES

5. Unit Terkait IGD, Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai