Anda di halaman 1dari 112

LAPORAN COC CONTINUITY OF CARE (COC)

ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN

PADA NY S USIA 22 TAHUN, G3P2A1

Di PUSKESMAS KRANGGAN

Oleh :
Surti Partiningsih

2010101022

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANAN DAN

PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI FAKULTAS

ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA

2022/2023

i
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Lapoaran : Laporan COC di Puskesmas Kranggan
Temanggung
2. Identitas Penyusun
a. Nama Mahasiswa : Surti Partiningsih
b. NIM : 2010101022
c. Prodi : Kebidanan Program Sarjana Dan Pendidikan
Profesi Bidan Program Profesi
d. Fakultas : Fakultas Ilmu Kesehatan
e. Perguruaan Tinggi: Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
f. Alamat Kantor : Jl. Siliwangi No. 63 Nogotirto, Gamping, Sleman,
Yogyakarta. 55292.
3. Alamat Rumah : Dusun Pijot Selatan, Desa Padak, Kec. Keruak
Kab.Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.
4. Lokasi Magang
a. Nama tempat : Puskesmas Kranggan
b. Alamat : Jl. Kyai Kenal No. 257, Kasanan, Kranggan, Kec.
Kranggan Kab. Temanggung Jawa Tengah 56721
5. Waktu Pelaksanaan Magang : 13 Maret 2023 – 15 Juli 2023

Temanggung, 16 Maret 2023


Mengetahui,
Pembimbing Pendidikan Nama Mahasiswa

( Ririn Wahyu Hidayati, S.ST., M.KM) (Surti Partiningsih)

Menyetujui,
Ketua Prodi Kebidanan Program Sarjana dan
Pendidikan Profesi Bidaan Program Profesi

( Nidatul Khofiyah, S.Keb., Bd., M.PH )

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang

Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan laporan yang berjudul "COC

(Continuity Of Care)". Pada kesempatan ini tidak lupa

pula penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Warsiti, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat, selaku Rektor Universitas ‘Aisyiyah

Yogyakarta.

2. Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

3. Nidatul Khofiyah, S. Keb., Bd., M.PH, selaku ketua Program Studi

Kebidanan Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Bidan Program

Profesi Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.

4. Ririn Wahyu Hidayati, S.ST., M.KM, selaku Dosen pembimbing

pendidikan yang telah membimbing dan memberikan arahan kepada

penulis selama penyusunan laporan.

5. Fransiska Tri Martina S.Tr.S.Keb, selaku Dosen pembimbing lapangan

(CI) yang telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis selama

penyusunan laporan.

6. Segenap dosen pengajar Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan

Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Universitas ‘Aisyiyah

Yogyakarta.

7. Orang tua, ibu dan ayah serta saudara/I saya yang telah memberikan do’a

dukungan lahir batin dalam penyusunan laporan.

iii
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis mengharapkan saran dan keritik yang sifatnya

membangun sehingga laporan ini menjadi lebih baik dan

juga bermanfaat bagi pembaca maupun penulis.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Temanggung, 16 Maret 2023

Surti Partiningsih

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................3
D. Manfaat.........................................................................................................3
E. Ruang Lingkup..............................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
A. Asuhan Umum Kehamilan............................................................................6
B. Tinjauan Umum Persalinan.........................................................................15
C. Tinjauan Umum Nifas.................................................................................21
D. Tinjauan Umum Bayi Baru Lahir...............................................................34
E. Tinjauan Keluarga Berencana (KB)............................................................39
BAB III..................................................................................................................44
ASUHAN KEBIDANAN......................................................................................44
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL.................................................44
ASUHAN KEBDANAN PADA IBU BERSALIN............................................50
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR..............................................68
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS................................................70
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS..................................................75
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB..........................................82
BAB IV..................................................................................................................88
PEMBAHASAN....................................................................................................88
A. KEHAMILAN............................................................................................88
B. PERSALINAN............................................................................................89
C. MASA NIFAS.............................................................................................92
D. BAYI BARU LAHIR..................................................................................94
E. ASUHAN KELUARGA BERENCANA....................................................95
F. MANAJEMEN KEBIDANAN DAN ASUHAN KEBIDANAN..............95
BAB IV................................................................................................................100
PENUTUP............................................................................................................100
A. Kesimpulan.................................................................................................100
B. Saran...........................................................................................................100
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................101
DOKUMENTASI................................................................................................104

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu tolak ukur

kesejahteraan suatu negara, dimana kesehatan ibu saat hamil sangat

mempengaruhi kesehatan janin yang dikandung, proses kehamilan seorang

wanita dimulai sejak awal konsepsi dan berlangsung selama 9 bulan.

Setelah proses kehamilan, seorang wanita akan mengalami proses alamiah

yang disebut persalinan sebagai tanda bahwa kehamilan seorang ibu sudah

cukup bulan (Fabiana Meijon Fadul, 2019).

Keberhasilan program kesehatan ibu dapat dinilai melalui indikator

utama angka kematian Ibu (AKI). Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan

salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. AKI

adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas

yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau

pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan

atau terjatuh di setiap 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi

Jawa Tengah, 2019). Selain untuk menilai program kesehatan ibu,

indikator ini juga mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena

sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi

aksesibilitas maupun kualitas. Menurut World Health Organisation

(WHO), Angka Kematian ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu di

perhitungkan terhadap 100.000 kelahiran hidup. Meskipun kemajuan

penting telah dibuat dalam dua dekade terakhir, sekitar 287.000 wanita

meninggal selama dan setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2020.

Jumlah kematian ibu yang dihimpun dari pencatatan program kesehatan

1
keluarga di Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 menunjukkan 4.627

kematian di Indonesia. Jumlah ini menunjukkan peningkatan dibandingkan

tahun 2019 sebesar 4.221 kematian.Tren tingginya angka kematian ibu

(AKI) di Indonesia masih terjadi hingga saat ini. Data Kementerian

Kesehatan menunjukkan terdapat 6.856 jumlah kematian ibu tahun 2021,

meningkat dari sebelumnya 4.197 kematian ibu tahun 2019 (kemenpppa,

2022).

Mengakhiri kematian ibu yang dapat dicegah harus tetap menjadi

agenda global teratas. Pada saat yang sama, selamat dari kehamilan dan

persalinan tidak pernah bisa menjadi penanda keberhasilan perawatan

kesehatan ibu. Sangat penting untuk memperluas upaya mengurangi

cedera dan kecacatan ibu untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan

(WHO, 2020).

Sebesar 64,18 persen kematian maternal di Provinsi Jawa Tengah

terjadi pada waktu nifas, sebesar 25,72 persen pada waktu hamil, dan

sebesar 10,10 persen terjadi pada waktu persalinan. Sementara berdasarkan

kelompok umur, kejadian kematian maternal terbanyak adalah pada usia

20-34 tahun sebesar 64,66 persen, kemudian pada kelompok umur >35

tahun sebesar 31,97 persen dan pada kelompok umur <20 tahun sebesar

3,37 persen (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2019).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam pembuatan laporan tugas akhir ini yaitu bagaimana

penerapan Asuhan Kebidanan Continuity Of Care pada Ny “S” di

Puskesmas Kranggan?

2
C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mampu memberikan asuhan kebidanan secara

berkesinambungan (Contiinuity Of Care) dan melakukan monitoring

pada ibu hamil mulai dari masa hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas,

dan keluarga berencana dengan menggunakan pola pikir manajemen

kebidanan dan mendokumentasikan hasil asuhannya dengan metode

SOAP. serta menjalin hubungan positif antara bidan dan ibu hamil

sehingga meningkatkann kepuasa ibu hamil di Puskesmas Kranggan.

2. Tujuan Khusus

a. Memberikan asuhan berkesinambungan pada ibu mulai dari

hamil,bersalinn, BBL, nifas dan keluarga berencana.

b. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi pengkajian,

penulisan diagnosa kebidanan, merencanakan asuhan kebidanan,

melakukan asuhan kebidanan, evaluasi, dan dokumentasi dengan

metode SOAP.

D. Manfaat

1. Manfaat teoritis

Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan

pengalaman secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan

ilmu yang diperoleh selama pendidikan. Hasil laporan ini dapat

digunakan untuk menambah wawasan tentang asuhan kebidanan

berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan

keluarga berencana dengan pendekatan manajemen kebidanan yang

sesuai dengan standar.

3
2. Manfaat praktis

a. Bagi pasien/ Klien

Dapat meningkatkan kepuasan masyarakat pada pelayanan

kebidanan dalam program asuhan kebidanan berkesinambungan

dan dapat dijadikan sebagai informasi serta meningkatkan

pengetahuan klien tentang kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru

lahir, dan KB

b. Bagi Puskesmas Kranggan

Dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan dan

mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil, bersalin,

nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana berupa pemberian

pendidikan kesehatan, upaya skrining dan asuhan secara

berkelanjutan/ berkesinambungan.

4
c. Bagi instansi pendidikan

Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat mengaplikasikan

model COC dalam pembelajaran praktik

d. Bagi Penulis

Dapat memahami teori, memperdalam ilmu, dan

menerapkan asuhanyang akan diberikan secara berkesinambungan

pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga

berencana pada Ny. S di Puskesmas Kranggan.

E. Ruang Lingkup

Sasaran asuhan kebidanan berkesinambungan (Continuity of Care)

ini meliputi asuhan kebidanan pada Ny.S pada masa kehamilan,

persalinan, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana di Puskesmas

Kranggan tanggal 25 Maret 2023 – 19 Mei 2023.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Asuhan Umum Kehamilan

1. Pengertian Kehamilan

Kehamilan merupakan masa mengandung seorang perempuan

sebagai calon ibu sebagai hasil dari penyatuan atau proses fertilisasi

antara spermatozoa dan ovum. Proses kehamilan berlangsung selama 9

bulan 7 hari yang dihitung dari awal periode hari pertama haid terakhir

(HPHT). Kehamilan sangat memerlukan perawatan dan pemantauan

khusus untuk dapat mencegah terjadinya komplikasi yang dapat

mengakibatkan kehamilan yang beresiko pada ibu, masa kehamilan

terbagi menjadi 3 periode trimester yaitu trimester pertama 1-3 bulan,

trimester kedua 4-6 bulan, dan trimester ketiga 7-9 bulan (Fabiana

Meijon Fadul, 2019).

2. Perubahan Fisiologis dan Psikologis

A. Pada trimester 1

Trimester pertama terjadi pada 0-12 minggu. tidak

terjadinya menstruasi merupakan tanda pertama kehamilan. Serta

payudara mulai terasa nyeri dan menjadi lebih besar dan lebih berat

sebab saluran air susu baru berkembang untuk persiapan

mennyusui. Selainn itu rasa mual juga terjadi pada trimester

pertama akibat proses pencernaan yang lambat pada ibu hamil. Hal

ini menyebabkan makanan dicerna dalam lambung lebih lama dari

biasanya sehingga menimbulkan rasa mual.

Pada beberapa minggu pertama kehamilan, ibu akann cepat

lelah dan akan menjadi lebih sensitif seperti perubahan rasa kecap

di mulut.keadaan ini menyebabkan beberapa ibu hamil tidak

6
menyukai makanan dan minuman yang biasa ibu hamil suka, dan

sebaliknya. Misalnya ibu mendadak mengidam makanan yang

tidak biasa mereka makan. Perubahan ini terjadi oleh karena

meninngkatknya kadar hormon yang terjadi selama kehamilan.

B. Pada trimester II

Trimester kedua meliputi periode kehamilann minggu ke

13-28 yang merupakan waktu stabilisasi atau kehamilan sungguh-

sungguh terjadi. Terjadi perubahan hiperpigmentasi kulit, puting

susu, dan kulit sekitarnya mulai lebih gelap. Bentuk badan wanita

akan mengalami perubahan yang tidak enak dipandang dan

memerlukan banyak perhatiann dari pasangannya.

C. Pada trimester III

Berlansung dari kehamilan 29 minggu sampai dengan 40

minnggu (sampai bayi lahir). Pada masa ini terjadi perubahan

terutama pada berat badan, akibat dari pembesaran uterus dan sendi

panggul yang sedikit mengendur yang menyebabkan calon ibu

serinng kali mengalami nyeri pinggang. Jika kepala bayi sudah

turun kedalam pelvis, ibu mulai merasa lebih nyaman dan nafasnya

menjadi lebih lega.

Kondisi psikologis pada ibu hamil lebih banyak mengalami

perubahan, antara lain:

 Perubahan emosional

Terdapat penurunan kemauan seksual karena rasa letih dan

mual. Terjadinya perubahan suasana hati seperti depresi atau

khawatir mengenai penampilan dan kesejahteraan bayi dan

dirinya.

7
 Cenderung malas

Perubahan hormonal mempengaruhi gerakan tubuh ibu, seperti

gerakannya yang semakin lamban, dan cepat merasa letih.

 Sensitif

Reaksi ibu menjadi lebih peka, mudah tersinggung dan mudah

marah. Keadaan seperti ini sudah semestinnya harus

dimengerti suami dan jangan membalas kemarahan dengan

kemarahan karena akan menambah perasaan tertekan.

 Meminta perhatian lebih

Tiba-tiba ibu menjadi manja dan ingin selalu diperhatikan.

Perhatiann yang cukup dapat memicu tumbuhnya rasa aman

dan nyaman serta menyokong pertumbuhan janin

(Kementerian Kesehatan RI, 2022).

3. Proses Kehamilan

a) Fertilisasi (Konsepsi)

Fertilisasi atau konsepsi merupakan pertemuan antara sel

sperma dan sel telur (ovum) yang terjadi pada ampulla tuba fallopi

beberapa jam setelah ovulasi, sebanyak 200-500 juta sperma yang

masuk di forniks posterior saat terjadi coitus. Sperma bergerak dari

serviks melewati uterus untuk menuju ke tuba pallofi hasil

pertemuan antara sel sperma dan sel telur akan mengalami

pembelahan menjadi embrio atau bakal janin, dengan adanya

kontraksi otot-otot yang berasal dari rongga tersebut sehingga

membantu sel sperma bergerak.

b) Implantasi (Nidasi)

Implantasi merupakan proses melekatnya hasil pembuahan

sel sperma pada ovum di endometrium. Sekitar 4-5 hari pasca

8
fertilisasi massa sel luar penyusun blastula membuat trofoblas

dengan kemampuan menghancurkan endometrium untuk dijadikan

sumber makanan oleh ovum, pada hari ke 6 pasca fertilisasi pada

bagian fundus uteri di bagian dinding depan atau dinding belakang

dijadikan sebagai tempat nidasi oleh trofoblas dengan cara

melekatkan diri pada dinding rahim dan melepaskan hormon yang

dimiliki yaitu hormon korionik gonadotropin.

4. Proses Perkembangan Hasil Konsepsi

a) Minggu 0-3 (periode germinal)

Proses dibuahinya ovum oleh sel sperma yang terjadi pada

sekitar minggu kedua dari HPHT. Setelah dibuahi oleh sel sperma

maka ovum melakukan pergerakan melewati tuba fallopi hingga

menempel pada endometrium yang berlangsung selama 8 minggu

pasca konsepsi dan menjadi tahap terpenting untuk perkembangan

kelengkapan tubuh luar janin, bermula dari gumpalan kecil embrio

mengalami perkembangan menjadi janin dengan sangat cepat

b) Minggu ke 3-8 (periode embrio)

Janin mengalami perubahan mulai dari blastosis hingga

menjadi embrio yang memiliki kepala besar dengan ukuran embrio

1,3 cm. Terbentuknya sistem saraf pusat, organ-organ dan struktur

anatomi seperti mulut, mata, dan lidah serta hati mulai

memproduksi sel darah.

c) Minggu ke 9-12 (periode fetus)

Masa terjadinya pertumbuhan organ penting tubuh dengan

sangat pesat dan mulainya aktivitas otak, wajah sudah berbentuk,

jenis kelamin sudah bisa di prediksi, jantung dan usus sudah

9
terbentuk, membuka dan menutup mata, bergerak dan memiliki

panjang tubuh 5- 9 mm dengan berat sekitar 15-30 gram.

d) Minggu ke 13-24

Pada periode ini terjadi pertumbuhan janin yang sangat cepat

dan di minggu ke 18 pemeriksaan USG (ultrasonografi) sudah

dapat dilakukan untuk melihat perkembangan janin, pada minggu

ke-20 jaringan kulit, rambut dan kuku mulai tumbuh. Fetus sudah

menyerupai manusia dengan panjang 30cm. Pada usia 20 minggu

akhir gerakan janin mulai dirasakan oleh ibu berat janin sekitar

340gram dan dikulit janin terdapat verniks serta sudah ada

meconium pada usus fetus.

e) Minggu 25-40

Pada masa ini sistem organ tubuh janin tumbuh secara

sempurna, janin sudah mampu melakukan aktivitas seperti

menendang, mengatur waktu tidur, merespon suara yang didengar.

Paru-paru janin berkembang sempurna, pada trimester ini bayi

sudah bisa menyesuaikan posisi kepala dengan jalan lahir. Berat

badan bayi bertambah 1 kg.

Proses terbentuknya embrio juga dijelaskan dalam Al-Qur’an

surah Al Mu’minun: 12-14.

ۖ‫طفَةً َج َع ْل ٰنهُ ثُ َّم ِط ْي ٍن ِم ْن س ُٰللَ ٍة ِّم ْن ااْل ِ ْن َسانَ َخلَ ْقنَا َولَقَ ْد‬
ْ ُ‫ار فِ ْي ن‬
ٍ ‫َّم ِك ْينٍقَ َر‬

Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari

saripati (berasal) dari tanah.Kemudian Kami menjadikannya air

mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu

10
sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan

segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang

belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami

menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah,

Pencipta yang paling baik.

5. Kebutuhan Pada Ibu Hamil

1) Kebutuhan Nutrisi

Pola makan ibu hamil sangat penting untuk dipantau karena

dapat mempengaruhi perkembangan janin yang sedang dikandung.

Ibu hamil harus mengkonsumsi makanan dengan pola gizi

seimbang sehingga tidak kekurangan dan tidak kelebihan nutrisi.

Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan kelahiran belum cukup

bulan, sedangkan kelebihan nutrisi menyebabkan janin besar

sehingga pola makan ibu hamil harus teratur

2) Kebutuhan oksigenasi

Selama kehamilan kebutuhan oksigen semakin meningkat,

hal tersebut disebabkan karena selain kebutuhan respirasi ibu hamil

juga untuk respirasi janin yang dikandung. Hal inilah yang

menyebabkan ibu hamil mengalami keluhan sesak nafas sehingga

diberikan anjuran untuk tidur dengan posisi bantal yang tinggi.

3) Kebutuhan Personal Hygiene

Selama masa kehamilan ibu hamil perlu menjaga

kebersihan diri agar terhindar dari infeksi selama kehamilan,

kebersihan diri ibu hamil meliputi mandi 2 kali sehari, sikat gigi

minimal 2 kali sehari, keramas minimal seminggu dua kali,

mengganti pakaian dalam setiap kali lembab/basah. Ibu hamil juga

dianjurkan untuk mencuci tangan sebelum makan dan sesudah

11
buang air untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat menjadi

penyulit kehamilan (14)

4) Kebutuhan Eliminasi

Kebutuhan eliminasi ibu hamil meliputi BAK dan BAB,

perubahan hormon sering terjadi pada masa kehamilan sehingga

kebanyakan ibu hamil mengalami sering miksi karena terjadi

penekanan pada kandung kemih akibat pembesaran uterus dan

mengalami susah bab (sembelit) yang disebabkan karena

penekanan pada rektum oleh kepala janin.

5) Kebutuhan Seksual

Ibu hamil tidak dilarang untuk berhubungan selama masa

kehamilan, ibu yang usia kehamilannya masih terbilang mudah

dianjurkan untuk tidak melakukan hubungan intim sebelum

kehamilan berumur 16 minggu karena dapat megganggu

pertumbuhan janin yang dapat menyebabkan keguguran.

Sedangkan ibu hamil tua yang mendekati waktu persalinan

dianjurkan tidak berhubungan karena dapat menyebabkan ketuban

pecah sebelum waktunya dan dapat menimbulkan infeksi

6) Senam Hamil (exercise)

Selama masa kehamilan perlu dilakukannya latihan senam

hamil karena memiliki banyak manfaat untuk ibu hamil seperti

melatih sistem pernafasan, melatih dan mengencangkan otot, dan

melatih tubuh ibu untuk mempersiapkan kesiapan fisik pada saat

bersalin.

7) Kebutuhan Istirahat dan Tidur

Kebutuhan ini sangat penting sehingga waktu istirahat ibu

hamil perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi kondisi

kesehatan bagi ibu dan berpengaruh untuk tumbuh kembang janin

12
yang dikandung. Waktu tidur yang normal pada ibu hamil yaitu

pada siang hari selama 2 jam/hari dan waktu tidur pada malam hari

selama 8 jam.

6. Ketidaknyamanan selama kehamilan dan cara mengatasinya

a. Trimester I

Pada trimester I, ibu hamil umumnya mengalami keluhan yaitu

mual muntah. Penangan dari keluhan tersebut dengan cara ibu

harus tetap mengkonnsumsi makanan yang walaupun sedikit tapi

sering, makanan yang dikonsumsi harus rendah lemak, dan

menghindari minuman yang bersoda, dan beralkohol (Meti

Patimah, 2020).

b. Trimester II

 Pusing

Yang terjadi karena adanya perubahan sirkulasi darah saat

hamil.untuk mengatasinya, ibu disarankan lansung duduk dan

beristirahat saat rasa pusing mulai muncul

 Hidung tersumbat

Saat hamil, perubahan hormon dapat memicu membengkaknya

membran pada hidung. Ibu dapat mengatasinya dengan

memlakukan penanganan alami seperti membilas hidung

dengan larutan saline atau memasang alat pelembab udara di

dalam ruangan

 Masalah gigi dan gusi

Peningkatan sirkulasi darah ke gusi selama kehamilan dapat

membuat gusi menjadii lebih sensitif dan mudah berdarah.

Oleh karena itu ibu hamil disarannkan untuk menggunakan

sikat gigi berbulu halus dan menyikat gigi secara perlahan.

13
 Perubahan kulitt

Pada memasuki trimester 2, ibu hamil akan mengalami

perubahan pada kulit, seperti muncul noda hitam pada wajah

dan garis-garis kemerahan di perut. Konndisi ini terjadi karena

produksi melanin yang meninngkat akibat perubahan hormon

saat kehamilan. Dikarenakan hal tersebut, ibu hamil

disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari secara

lansung.

 Kram kaki

Perubahan hormon, perubahan berat badan, dehidrasi, hingga

kelelahan dapat memicu kram kaki pada ibu hamil maka dari

itu sebelum tidur, lakukanlah peregangan pada otot-otot betis

guna mencegah munculnya keluhan ini.

 Sakit punggung

Seiring bertambahnya usia kehamilan, ukuran perut dan

kenaikan berat badan dapat menyebabkann nyeri punggung.

Hal ini dapat diatasi dengan mengikuti beberapa program

latihan senam atau latihan fisik khhusus yang dapat digunakan

untuk menguatkann tulang belakang dan perut.

7. Program Pelayanan Asuhan Antenatal Care (ANC)

Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang

dilakukan oleh dokter atau bidan untuk mengoptimalkan kesehatan

mental dan fisik dari ibu hamil. ANC pada kehamilan normal

minimal 6× dengan rincian 2× di Trimester 2, dan 3× di Trimester.

Minimal 2× diperiksa oleh dokter saat kunjungan 1 di Trimester dan

saat kunjungan ke 5 di Trimester 3 (Kementerian Kesehatan RI,

2022a).

14
a) ANC ke-1 di Trimester 1: skrining faktor risiko dilakukan

oleh dokter dengan menerapkan protokol kesehatan. Jika

ibu datang pertama kali ke bidan, bidan tetap melakukan

pelayanan antenatal seperti biasa, kemudian ibu dirujuk ke

dokter untuk dilakukan skrining anamnesa.

b) ANC ke-2 di Trimester 1, ANC ke-3 di Trimester 2, ANC

ke-4 di Trimester 3, dan ANC ke-6 di Trimester 3.

Dilakukan tindak lanjut sesuai dengan hasil skrining

c) ANC ke-5 di Trimester 3 dilakukan skrining faktor resiko

persalinan dilakukan oleh dokter dengan menerapkan

protokol kesehatan. Skrining dilakukan untuk

menetapkan: faktor risiko persalinan, menentukan tempat

persalinan dan menentukan apakah diperlukan rujukan

terencana atau tidak. Skrining faktor risiko (penyakit

menular, penyakit tidak menular, psikologis kejiwaan, dll)

termasuk pemeriksaan USG oleh dokter pada Trimester 1

dilakukan sesuai pedoman ANC terpadu dan Buku KIA.

B. Tinjauan Umum Persalinan

a. Pengertian Persalinan

persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang

normal dalam kehidupan. Kelahiran seorang bayi juga merupakan

peristiwa sosial bagi ibu dan keluarga (Yulizawati. Lusiana, 2019)

Proses kelahiran manusia juga dijelaskan dalam Al-Qur’an

Surah Az-Zumar ayat 6

‫اج ۗ يَ ْخلُقُ ُك ْم فِ ْي‬


ٍ ‫س وَّا ِح َد ٍة ثُ َّم َج َع َل ِم ْنهَا َزوْ َجهَا َواَ ْن َز َل لَ ُك ْم ِّمنَ ااْل َ ْن َع ِام ثَمٰ نِيَةَ اَ ْز َو‬
ٍ ‫خَ لَقَ ُك ْم ِّم ْن نَّ ْف‬

ُ ۗ Š‫هُ ْال ُم ْل‬Šَ‫ث ٰذلِ ُك ُم هّٰللا ُ َربُّ ُك ْم ل‬


‫ا َ ٰنّى‬Šَ‫ ۚ َو ف‬Šُ‫ هَ اِاَّل ه‬Š‫ك ٓاَل اِ ٰل‬ ٍ ۗ ‫ت ثَ ٰل‬ ۢ
ٍ Š‫ ِد َخ ْل‬Š‫ا ِّم ْن بَ ْع‬ŠŠً‫بُطُوْ ِن اُ َّم ٰهتِ ُك ْم َخ ْلق‬
ٍ ٰ‫ق فِ ْي ظُلُم‬

َ‫تُصْ َرفُوْ ن‬

15
Artinya : Dia menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam) kemudian

darinya Dia jadikan pasangannya dan Dia menurunkan delapan pasang

hewan ternak untukmu. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu

kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat)

demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan yang memiliki

kerajaan. Tidak ada tuhan selain Dia; maka mengapa kamu dapat

dipalingkan?.

1. Tanda-tanda persalinan

A. Tanda permulaan persalinan

a) Lightening

Kepala bayi mulai turun memasuki PAP umumnya pada ibu

primigravida sedangkan pada ibu multiipara tidak begitu

kentara

b) Perut ibu hamil tampak lebih melebar dan fundus uteri

menurun

c) polakisuria

keadaan sering pipis atau susah BAK yanng dialami ibu hamil

yang disebabkan karena kandung kemih tertekan oleh bagian

terbawah janin

d) Traise Labor Pain

Ibu merasakan sakit pada bagian perut yang disebabkan oleh

kontraksi. Kontraksi di uterus lemah dan hilang timbul.

e) Bloody Show

Keadaan serviks menjadi lembek dan mulai mendatar serta

pengeluarannya semakin bertambah dan bercampur darah.

B. Tanda persalinan sudah dekat (inpartu)

a) Adanya his semakin kuat dengan frekuensi yang sering dan

teratur yang menyebabkan ibu mengalami rasa sakit

16
b) Terdapat pengeluaran lendir bercampur darah semakin banyak

akibat terjadinya robekan kecil pada rahim

c) Hasil VT keadaan serviks mendatar dan pembukaan sudah

lengkap

d) Biasanya ketuban pecah sendiri

2. Tahap-tahap proses persalinan

a. Kala I

Kala I merupakan tahap persalinan yang berlansung dengan

pembukaan 0 sampai dengan pembukaan lengkap dengan tanda

terjadi penipisan dan pembukaan serviks. Perubahan serviks akibat

adanya kontraksi uterus yang timbul 2 kali dengan durasi 10 menit

serta adanya pengeluaran lendir bercampur darah. Pembukaan kala

I dibagi menjadi fase laten dan fase aktif.

a) Fase laten merupakan proses pembukaan yang dimulai dari

pembukaan 0 sampai dengan pembukaan 3 cm yang

berlangsung lambat biasanya sekitar 8 jam

b) Fase aktif merupakan proses pembukaan 3 cm sampai

pembukaan lengkap (10 cm) yang berlangsung selama 7

jam. Fase ini terbagi menjadi 3 fase, pertama fase

akselerasi yang berlangsung selama 2 jam dari pembukaan

3 menjadi pembukaan 4 cm. Kedua fase dilatasi maksimal

yaitu pembukaan 4 menjadi 9 cm yang berlangsung dengan

cepat dengan durasi waktu 2 jam. Ketiga fase deselarasi

yaitu pembukaan lengkap 10 cm yang berlangsung lambat

sekitar 2 jam

b. Kala II

Kala II merupakan proses persalinan yang terjadi pada saat

pembukaan serviks lengkap hingga lahirnya bayi sebagai hasil

17
konsepsi yang biasanya pada ibu primigravida berlangsung selama

2 jam dan pada ibu multigravida berlangsung selama 1 jam. Pada

tahap ini his timbul dengan frekuensi yang lebih sering, lebih kuat

dan lebih lama. Ibu merasakan adanya dorongan untuk mengedan

karena adanya tekanan pada otot panggul oleh kepala janin yang

sudah masuk ke panggul ibu sehingga ibu merasa seperti ingin

buang air besar dengan anus terbuka. Pada waktu his perineum

menonjol dan vulva membuka sehingga tampak kepala janin dan

ibu mengedan dengan tenaganya sendiri sampai bayi lahir secara

keseluruhan.

c. Kala III

Kala III merupakan tahap pelepasan dan pengeluaran plasenta

segera setelah bayi lahir dengan lahirnya plasenta lengkap dengan

selaput ketuban yang berlangsung dalam waktu tidak lebih dari 30

menit. Adapun tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu tali pusat

semakin panjang, terlihat semburan darah, dan adanya perubahan

bentuk uterus

d. Kala IV

Kala IV merupakan tahap pemantauan yang dilakukan segera

setelah pengeluaran plasenta selesai hingga 2 jam pertama post

partum. Adapun pemantauan yang dilakukan pada kala ini antara

lain tingkat kesadaran ibu, observasi tanda-tanda vital, kontraksi

rahim, dan jumlah perdarahan <500ml.

3. Mekanisme persalinan

a. Engagement merupakan proses masuknya kepala janin ke PAP

dengan posisi sutura sagitalis miring atau melintang terhadap pintu

atas panggul.

18
b. Descent merupakan proses penurunan kepala janin yang

disebabkan baik karena adanya tekanan cairan ketuban ataupun

karena kekuatan mengejan ibu

c. Fleksi merupakan proses terdorongnya janin karena adanya

tekanan pintu atas panggul dan serviks, dan terjadi perubahan

posisi sutura oksipito pronto digantikan ke suboksipito sehingga

posisi dagu janin mendekati dada janin

d. Putaran paksi dalam merupakan proses pemutaran bagian terendah

janin sehingga tertahan oleh os cocsigis dan posisi ubun-ubun

kepala berada didasar panggul

e. Extensi merupakan proses dagu menjauhi dada janin sehingga

terjadi defleksi maksimal

f. Rotasi luar adalah tahap penyesuaian letak kepala janin dengan

posisi panggul janin sehingga dapat melalui serviks ibu, setelah

tahap ini terjadi maka dilakukan cek lilitan tali pusat

g. Ekspulsi merupakan proses bayi lahir secara keseluruhan dan

dilakukan sanggah susur pada bayi.

5. Faktor yang mempengaruhi persalinan

Berikut beberapa faktor, diantaranya :


a. Passage
Terdiri dua bagian yang terdiri dari: bagian keras yaitu tulang
panggul dan bagian lunak ialah otot-otot dan ligamen. Jalan lahir
menjadi tempat utama yang akan dilewati oleh bayi dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Jalan lahir sangatlah
diutamakan agar proses persalinan akan berjalan dengan baik dan
normal. Jika jalan lahir tidak terasa normal maka persalinan akan
mengalami beberapa hambatan yang terjadi.

19
b. Power
Tenaga atau kekuatan terdiri dari kontaksi yang ada di Uterus dan
beberapa tenaga memerankan seorang ibu.  His merupakan kontraks
yang melibatkan otot-otot rahim.Power merupakan kekuatan atau
tenaga yang mendorong janin dapat keluar dari rahim. Kekuatan
tersebut berasal dari kontaksi His atau Uterus. Kontraksi yang
terjadi akan bersifat involunter sehingga hal ini menjadi Faktor yang
mempengaruhi persalinan  yang perlu diperhatikan juga.
c. Kejiwaan
Apabila, sang ibu tidak miliki psikis yang buruk maka akan
membuat dan mempengaruhi His dan pembukaan kurang lancar.
Sehingga, kemungkinan besar persalinan akan terhambat.
d. Passenger
Janin yang bergerak di sepanjang jalan lahir menjadi tanda dari
faktor yang mempengaruhi persalinan. Passengert terdapat kepala
janin, peresentasi, leak dan bahkan posisi janin.
e. Penolong
Dalam menentukan kelahiran atau persalinan maka para penolong
sangata dibutuhkan untuk memperlancaras proses dari faktor yang
mempengaruhi persalinan dengan bantuan para penolong maka
persalinan akan terkendali.
6. Kebutuhan Dasar Persalinan
Kebutuhan dasar selama persalinan merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan oleh bidan sebagai pemberi layanan.
Asuhan yang sifatnya mendukung selama persalinan merupakan suatu
standar pelayanan kebidanan. Bidan sebagai pemberi asuhan pada ibu
bersalin harus menguasai berbagai kebutuhan dasar ibu bersalin,
karena persalinan yang aman dan nyaman hanya akan tercipta jika
seluruh kebutuhan dasar ibu bersalin terpenuhi. Kebutuhan dasar pada
ibu bersalin yang harus dipenuhi antara lain, nutrisi, eliminasi,
istirahat dan tidur, personal hygiene, mobilisasi dan pengaturan posisi.

20
C. Tinjauan Umum Nifas

1. Pengertian Nifas

Masa nifas merupakan masa atau periode setelah persalinan

hingga 40 hari setelah persalinan. Masa nifas adalah periode dimana

rahim membuang darah dan sisa-sisa jaringan ekstra setelah bayi

dilahirkan selama masa persalinan. Pada Q.S Al-Baqarah ayat 222

menjelaskan tentang haid dan masa nifas sebagai berikut:


۟
ِ ‫يض ۖ قُلْ هُ َو َأ ًذى فَٱ ْعت َِزلُوا ٱلنِّ َسٓا َء فِى ْٱل َم ِح‬
‫يض ۖ َواَل تَ ْق َربُوه َُّن َحتَّ ٰى‬ ِ ‫ك َع ِن ْٱل َم ِح‬
َ َ‫َويَ ْسـَٔلُون‬

ُ ‫طهُرْ نَ ۖ فَِإ َذا تَطَهَّرْ نَ فَْأتُوه َُّن ِم ْن َحي‬


َ‫ْث َأ َم َر ُك ُم ٱهَّلل ُ ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ يُ ِحبُّ ٱلتَّ ٰ َّوبِينَ َويُ ِحبُّ ْٱل ُمتَطَه ِِّرين‬ ْ َ‫ي‬

Artinya:

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh

itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan

diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati

mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka

campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan

menyukai orang-orang yang mensucikan diri (TafsirWeb, 2018).

Lama masa nifas pada setiap wanita berbeda-beda. Umumnya

masa nifas paling lama adalah 6 minggu. Pada masa nifas terjadi

pengeluaran darah kotor atau lochea dari kemaluan wanita. Pada

masing-masing periode darah nifas akan berbeda warna dan

konsistensinya seiring dengan berjalannya pemulihan rahim

(Kemenkes RI, 2022).

a. 24 jam pertama pasca persalinan

Pada 24 jam pertama pasca melahirkan bayi, perdaarahan

paling berat akan terjadi dengan berwarna merah cerah.

Anda juga akan mendapati beberapa gumpalan darah kecil

hingga sebesar buah tomat. Hal ini masih tergolong normal.

21
b. Minggu pertama

Hari ke 2-6, darah nifas akan berwarna coklat gelap hingga

merah muda dan memiliki konsistensi yang lebih encer.

Anda juga akan merasakan nyeri di vagina jika persalinan

berlansung spontan.

c. Minggu kedua

Hari ke 7-10, darah nifas akan berwarna merah muda hingga

coklat muda. Perdarahan juga lebih ringan dari enam hari

sebelumnya. Pada hari ke 11-14 warna darah akan lebih

terang dan lebih sedikit.

d. Minggu ketiga hingga keempat

Dalam 3-4 minnggu masa nifas, warna darah yang keluar

biasanya berwarna krem dengan sedikit garis coklat atau

merah muda. Bagi sebagian oirang masa nifas dapat selesai

pada minggu ini.

e. Minggu kelima hingga minggu keenam

Dalam 5-6 minggu mengakhiri nifas, perdarahan biasanya

sudah berhenti. Namun, terkadang masih terdapat bercak-

bercak darah warna coklat, merah, dan kuning.

2. Perubahan Fisiologi Masa Nifas

a) Involusio uteri (pengerutan rahim)

Involusio uteri adalah proses uterus kembali seperti semula

sebelum mengalami kehamilan dan persalinan yang dimulai sejak

pengeluaran uri (plasenta). Perubahan uterus dapat diketahui

dengan melakukan teknik pemeriksaan palpasi yaitu meraba TFU.

22
Tabel 2.1 Involusi uteri

Involusi uteri Tinggi Fundus Uteri Berat Uterus

Bayi lahir Setinggi pusat 1000gr

Plasenta lahir 2 jari bawah pusat 750gr

1 minggu Pertengahan pst-symp 500gr

2 minggu Tidak teraba diatas symp 350gr

6 minggu Semakin kecil 50gr

8 minggu Kembali normal 30gr

Sumber: (Fabiana Meijon Fadul, 2019).

Sumber: (DocPlayer, 2014)

b) Involusi tempat implantasi plasenta

Pada awal masa nifas pada bekas plasenta terkandung

banyak pembuluh darah yang besar dan tersumbat oleh thrombus.

Biasanya terjadi jaringan parut yang berasal dari penyembuhan

luka tetapi bekas luka pada implantasi plasenta tidak

menimbulkan jaringan parut hal ini terjadi karena endometrium

yang baru tumbuh di bawah permukaan luka, endometrium ini

tumbuh berasal dari pinggir-pinggir luka, dan dari sisa kelenjar di

dasar luka. Proses regenerasi endometrium ini terjadi pada daerah

implantasi plasenta yang terjadi sekitar 6 minggu.

23
c) Perubahan Ligamen

Sewaktu kehamilan dan proses persalinan terjadi

peregangan oleh diagfragma pelvis dan ligamen-ligamen, yang

kemudian mengerut secara bertahap seperti keadaan semula pada

saat bayi lahir. Biasanya letak uterus menjadi retrofleksi yang

diakibatkan oleh kendurnya ligamentum rontundum, sehingga

banyak wanita setelah melahirkan yang mengeluh dengan keluhan

rahimnya turun yang diakibatkan oleh ligament, fascia, serta alat-

alat genitalia yang menjadi kendur.

d) Perubahan Pada Serviks

Proses involusio serviks terjadi bersamaan dengan involusio

uterus, pada masa nifas ini keadaan serviks mengalami perubahan

bentuk seperti membuka menyerupai corong. Akibat robekan

dilatasi pada waktu persalinan maka keadaan serviks tidak dapat

kembali seperti semula sebelum terjadi kehamilan, proses

menutup muara serviks yang melakukan dilatasi hingga

pembukaan lengkap (10 cm) saat persalinan berlangsung secara

bertahap. Pada waktu 2 jam setelah persalinan keadaan ostium

uteri eksternum bisa dilalui 2 jari yang bagian pinggirnya tidak

merata dan dalam keadaan seperti retak akibat robekan persalinan,

tepat pada sekitar 6 minggu masa nifas serviks sudah menutup

kembali.

e) Lochea

Lochea adalah jenis cairan yang keluar pada masa nifas

yang diakibatkan oleh proses involusio uteri dan bersifat alkalis

yang membuat perkembangan organisme menjadi cepat

dibandingkan dengan kondisi asam pada vagina normal.

24
Berdasarkan waktu dan pengeluaran lochea dibedakan menjadi

beberapa macam yaitu:

Tabel 2.2 Macam-macam Lochea

Lochea Warna dan waktu Ciri-ciri


Rubra Merah segar, hari ke 1-4 Berisi darah segar,
sisa jaringan, lemak
bayi, dan mekonium

Sanguilenta Merah kecoklatan, hari Berisi serum,


ke 4-7 leukosit, sisa robekan

Alba Putih, keluar pada hari Berisi sel desidua, sel


ke 14-6 minggu post epitel, selaput lendir
partum serviks.
Sumber: (Fabiana Meijon Fadul, 2019)

f) Perubahan vulva, vagina dan perineum

Selama proses persalinan pada vulva dan vagina terjadi

peregangan dan penekanan yang sangat besar, yang

mengakibatkan vulva dan vagina mengalami kekenduran.

Beberapa hari setelah persalinan pada mukosa vagina terjadi

penipisan dan hilangnya rugae yang diakibatkan oleh penurunan

hormon estrogen setelah persalinan. Vagina yang dalam keadaan

teregang secara bertahap kembali seperti ukuran sebelum

kehamilan yang berlangsung sekitar 6 sampai 8 minggu setelah

kelahiran bayi. Pada hari ke 5 post natal tonus otot perineum

sudah kembali normal meskipun tidak seperti keadaan semula.

g) Perubahan sistem pencernaan

Pada ibu post partum sering terjadi gangguan konstipasi

pasca persalinan yang disebabkan sewaktu melahirkan terjadi

penekanan pada alat pencernaan dan pasca melahirkan terjadi

penurunan tonus otot yang menyebabkan kolon menjadi kosong.

Biasanya penundaan buang air besar terjadi selama 2 sampai 3

hari karena ibu post partum merasa takut saat defekasi karena

25
nyeri pada luka perineum akibat laserasi. Gangguan sistem

pencernaan ini dapat diatasi dengan peningkatan konsumsi cairan,

diet tinggi serat, dan ambulasi awal. Perubahan sistem pencernaan

pada masa nifas membutuhkan waktu untuk kembali normal.

h) Perubahan sistem perkemihan

Dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, ibu nifas akan

mengalami gangguan kesulitan berkemih yang disebabkan karena

tertekannya spasme sfinkter dan terdapat edema leher kandung

kemih yang diakibatkan oleh kepala janin dan tulang pubis saat

persalinan terjadi. Dalam jumlah yang besar urin akan di produksi

dalam 12 sampai 36 jam post partum dan terjadi diuresis pada

hormon estrogen, ureter yang mengalami dilatasi akan normal

kembali pada minggu ke 6.

i) Perubahan sistem musculoskeletal

Setelah proses persalinan uterus akan segera berkontraksi,

pembuluh darah yang terdapat di miometrium uterus akan

menjepit untuk menghentikan pendarahan setelah lahirnya

plasenta. Alat-alat genitalia yang meregang saat persalinan akan

kembali pulih seperti keadaan semula secara berangsur-angsur

yang terkadang membuat uterus jatuh kebelakang menjadi

retrofleksi yang disebabkan kendornya ligamentum rontundum

dan membutuhkan waktu kembali normal selama 6 sampai 8

minggu setelah melahirkan untuk pemulihan alat penunjang

genitalia maka ibu post partum 2 hari dianjurkan untuk

melakukan latihan fisioterapi.

j) Perubahan sistem endokrin

Terjadi perubahan kadar hormon dalam tubuh sebagai

perubahan sistem endokrin yang terjadi pada ibu post partum,

26
kadar hormon yang mengalami perubahan yaitu hormon estrogen

dan progesterone, serta hormon oksitosin dan prolactin.

k) Perubahan TTV

Pada ibu post partum terjadi perubahan tanda-tanda vital

yang biasanya berlangsung sekitar 4 hari setelah melahirkan,

perubahan tanda-tanda vital meliputi perubahan suhu tubuh,

denyut nadi, tekanan darah, dan sistem pernapasan.

1) Suhu Tubuh Pada 24 jam post partum terjadi sedikit

peningkatan suhu tubuh yaitu sekitar 37,5-38˚C

sebagai akibat dari kehilangan asupan cairan dan

kelelahan pada saat melahirkan. Biasanya pada hari ke

3 suhu tubuh akan mengalami kenaikan lagi karena

terjadi proses produksi ASI, payudara bengkak

berwarna kemerahan.

2) Denyut nadi Setelah proses persalinan biasanya

denyut nadi menjadi lebih cepat dari ukuran normal

nadi pada orang dewasa yaitu 60-80 kali/menit.

3) Tekanan darah Terjadi perubahan tekanan darah pada

ibu post partum, biasanya terjadi tekanan darah

rendah sebagai akibat terjadinya perdarahan sewaktu

persalinan. Dan tekanan darah tinggi pada masa nifas

dapat beresiko terjadinya preeklampsia post partum.

4) Sistem pernapasan Sistem pernapasan berhubungan

erat dan saling mempengaruhi dengan suhu tubuh dan

denyut nadi. Apabila suhu tubuh tidak normal, maka

pernapasan juga menjadi tidak normal, terkecuali

terdapat gangguan khusus pada sistem pernapasan.

Normalnya pernapasan yaitu 30-60 kali/menit.

27
5) Perubahan sistem kardiovaskuler Perubahan sistem

kardiovaskuler merupakan perubahan volume darah

sebagai akibat dari kehilangan darah pada saat

persalinan, setelah itu terjadi perpindahan cairan

tubuh normal yang menyebabkan volume darah

menurun secara lambat.

6) Perubahan sistem hematologi Selama proses

kehamilan terjadi peningkatan jumlah kadar

fibrinogen dan plasma, kemudian pada hari pertama

post partum jumlah kadar fibrinogen dan plasma

sedikit menurun tetapi terjadi pengentalan darah yang

disertai peningkatan viskositas sehingga

menyebabkan pembekuan darah meningkat.

7) Proses Laktasi

Laktasi merupakan proses produksi ASI sampai

menyusui bayi secara alamiah yang berguna untuk

membentuk kekebalan tubuh bayi secara alami.

Terdapat 2 refleks yang berperan dalam proses

pembentukan dan pengeluaran ASI antara lain :

 Refleks Prolaktin Setelah proses persalinan

berakhir dan adanya hisapan bayi memberikan

rangsangan pada putting susu ibu sehingga

merangsang ujung saraf sensoris, yang kemudian

dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla

spinalis dan mesensephalos yang memberikan

tekanan pada pengeluaran faktor yang

menghambat sekresi prolactin dan memberikan

rangsangan pada faktor-faktor pengeluaran yang

28
memacu keluarnya prolactin. Hormon-hormon

tersebut merangsang sel alveoli untuk

memproduksi ASI.

 Refleks Let Down

Bersamaan dengan proses pembentukan prolactin

oleh adenohipofise rangasangan yang berasal dari

hisapan bayi di teruskan ke hipofise posterior

yang dikeluarkan oksitosin melalui aliran darah

diangkut menuju uterus untuk memberikan

kontraksi agar terjadi involusio pada organ

tersebut. Oksitosin yang tiba di alveoli akan

memberikan pengaruh pada sel mioepitelium

yang akan memeras air susu yang telah keluar

karena alveoli yang masuk ke sistem duktulus

yang kemudian mengalir melewati ductus

laktiferus masuk ke mulut bayi. Berdasarkan

waktunya, ASI dibedakan menjadi 3 yaitu:

Jenis- jenis ASI

Jenis ASI Ciri-ciri

Kolostrum (ASI hari 1-7) Berbentuk cairan

kekuningan yang

diproduksi beberapa hari

setelah kelahiran dan

berbeda dengan ASI

transisi dan ASI matur.

ASI Transisi Diproduksi hari ke 4-10,

kandungan protein makin

menurun, namun

29
kandungan lemak,

vitamin larut air, dan

volume ASI akan

semakin meningkat.

ASI Matur ASI yang disekresi dari

hari ke-14 dan

seterusnya.

Sumber: (Kemenkes RI, 2022)

Proses menyusui atau laktasi juga dijelaskan dalam Q.S

Al- baqarah : 233

َ ‫ا ِملَ ْي ِن لِ َم ْن اَ َرا َد اَ ْن يُّتِ َّم الر‬ŠŠ‫ وْ لَ ْي ِن َك‬Š‫ض ْعنَ اَوْ اَل َده َُّن َح‬
 ۞ۗ َ‫ا َعة‬Š ‫َّض‬ ُ ‫َو ْال َوالِ ٰد‬
ِ ْ‫ت يُر‬

‫ َعهَا ۚ اَل‬Š‫ف اَل تُ َكلَّفُ نَ ْفسٌ اِاَّل ُو ْس‬ ْ Šِ‫َو َعلَى ْال َموْ لُوْ ِد لَهٗ ِر ْزقُه َُّن َو ِكس َْوتُه َُّن ب‬
ِ ۗ ْ‫ال َم ْعرُو‬Š

َ Š ِ‫ ُل ٰذل‬Š‫ث ِم ْث‬
‫ا ِ ْن اَ َرادَا‬Š َ‫ك ۚ ف‬ ِ ‫ار‬ َ Š‫ض ۤا َّر َوالِ َدةٌ ۢبِ َولَ ِدهَا َواَل َموْ لُوْ ٌد لَّهٗ بِ َولَ ِد ٖه َو َعلَى ْال‬
ِ ‫و‬Š َ ُ‫ت‬

َ ‫ا ُو ٍر فَاَل ُجن‬ŠŠŠ‫ا َوت ََش‬ŠŠŠ‫اض ِّم ْنهُ َم‬


‫ا ۗ َواِ ْن اَ َر ْدتُّ ْم اَ ْن‬ŠŠŠ‫اح َعلَ ْي ِه َم‬ŠŠŠَ ٍ ‫ َر‬ŠŠŠَ‫ااًل ع َْن ت‬ŠŠŠ‫ص‬
َ ِ‫ف‬
‫وا هّٰللا‬ŠŠُ‫ف واتَّق‬
َ َ ِ ۗ ْ‫ضع ُْٓوا اَوْ اَل َد ُك ْم فَاَل ُجنَا َح َعلَ ْي ُك ْم اِ َذا َسلَّ ْمتُ ْم َّمٓا ٰاتَ ْيتُ ْم بِ ْال َم ْعرُو‬
ِ ْ‫تَ ْستَر‬
‫هّٰللا‬
ِ َ‫َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن َ بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ ب‬
‫ص ْي ٌر‬

Artinya:

"Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama

dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara

sempurna. Dan kewajiban ayah menanggung nafkah dan

pakaian mereka dengan cara yang patut. Seseorang tidak

dibebani lebih dari kesanggupannya. Janganlah seorang

ibu menderita karena anaknya dan jangan pula seorang

ayah (menderita) karena anaknya. Ahli waris pun

(berkewajiban) seperti itu pula. Apabila keduanya ingin

menyapih dengan persetujuan dan permusyawaratan

30
antara keduanya, maka tidak ada dosa atas keduanya.

Dan jika kamu ingin menyusukan anakmu kepada orang

lain, maka tidak ada dosa bagimu memberikan

pembayaran dengan cara yang patut. Bertakwalah kepada

Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa

yang kamu kerjakan." (Merdeka.com, 2023).

3. Adaptasi Psikologis Masa Nifas

a. Fase Taking In berlangsung saat hari ke 1 sampai hari ke 2 setelah

persalinan biasanya ibu yang baru pertama kali melahirkan menjadi

tergantung dan pasif. Perhatiannya terfokus pada perubahan

tubuhnya dan menceritakan proses persalinan yang dialami secara

berulang kali sehingga cenderung ibu menjadi pasif.

b. Fase Taking Hold berlangsung pada hari ke 3 sampai hari ke 10

setelah persalinan. Pada fase ini ibu mulai merasa khawatir

terhadap ketidakmampuan dan tanggung jawabnya dalam merawat

bayinya sehingga pada fase ini suasana hati ibu menjadi lebih

sensitive dan menjadi lebih cepat tersinggung, mudah marah

sehingga perlu berhati- hati dalam berkomunikasi dengan ibu.

c. Fase Letting Go berlangsung selama 10 hari setelah persalinan,

pada fase ini ibu sudah menerima tanggung jawab dan menjalankan

perannya yang baru yaitu menjadi seorang ibu serta ibu sudah

memiliki kepercayaan diri untuk merawat dirinya dan juga

bayinya.

d. Post Partum Blues di kenal sebagai sindrom gangguan yang

biasanya terjadi pada ibu primigravida yang terjadi satu minggu

setelah persalinan dengan gejala cepat marah dan mudah

tersinggung, reaksi sedih dan depresi, sering mengangis dan cemas,

31
gangguan tidur dan nafsu makan serta perubahan mood kadang

sedih dan kadang gembira. Puncak terjadinya post partum blues

pada hari ke 3 sampai ke 5 setelah melahirkan.

4. Kunjungan Masa Nifas

Kunjungan nifas dimaksudkan untuk melakukan

pemeriksaan serta pemantauan kepada kondisi kesehatan ibu yang

sedang dalam masa nifas setelah melahirkan. Seperti yang diketahui

bersama masa nifas merupakan masa pemulihan paska persalinan

hingga seluruh organ reproduksi wanita pulih kembali sebelum

kehamilan berikutnya. 

oleh sebab itu, pada kunjungan masa nifas, ibu nifas juga

diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga dan merawat diri

paska melahirkan bagaimana tata cara perawatan hingga bahaya jika

ibu nifas lalai atau kurang tepat dalam perawatan diri dan organ

reproduksinya. Kunjungan nifas dilakukan setidaknya 4 kali agar

tidak terjadi komplikasi pada masa nifas.

5. Komplikasi Masa Nifas

Adapun komplikasi yang dapat terjadi pada masa nifas, yaitu:

a. Perdarahan Pasca Melahirkan

Perdarahan ini ditandai dengan keluarnya darah lebih dari

500 ml atau jumlah perdarahan melebihi normal setelah

melahirkan bayi. Hal ini akan memengaruhi tanda-tanda vital,

kesadaran menurun, pasien lemah, menggigil, berkeringat

dingin, hiperkapnia, dan Hb

b. Infeksi pada Masa Nifas

Infeksi pada masa nifas ditandai dengan meningkatnya suhu

tubuh ibu sampai 38oC atau lebih. Hal ini disebabkan oleh

32
infeksi bakteri pada traktus genitalia pada saat proses

persalinan.

c. Keadaan abnormal pada Payudara

Payudara yang abnormal ditandai seperti puting susu lecet,

payudara bengkak, dan puting susu datar atau tertanam.

d. Eklampsia dan Preeklampsia

Eklampsia merupakan serangan kejang secara tiba-tiba pada

wanita hamil, bersalin, atau nifas yang sebelumnya sudah

menunjukkan gejala preeklampsia (Bidan dan Dosen

Kebidanan Indonesia, 2018). Eklampsia postpartum adalah

serangan kejang secara tiba-tiba pada ibu postpartum.

Preeklampsia berat ditandai dengan tekanan darah >160

mmHg, proteinuria ≥2+, dan adanya edema pada ekstremitas.

e. Disfungsi Simfisis Pubis

Disfungsi simfisis pubis adalah kelainan dasar panggul dari

simfisis ossis pubis hingga os coccygeus. Hal ini disebabkan

oleh persalinan yang membuat otot dasar panggul lemah dan

menurunkan fungsi otot dasar panggul.

f. Nyeri Perineum Ibu yang memiliki luka perineum saat proses

persalinan akan merasakan nyeri perineum. Nyeri yang

dirasakan ini akan menyebabkan ibu takut untuk bergerak

pasca melahirkan. Hal ini akan menyebabkan subinvolusi

uteri, pengeluaran lokhea menjadi tidak lancar, dan

perdarahan postpartum.

g. Inkontinensia Urine Menurut International Continence

Society (ICS) dalam Bidan dan Dosen Kebidanan Indonesia

(2018), inkontinensia urine adalah pengeluaran urine yang

33
tidak dapat dikendalikan. Hal ini akan menyebabkan rasa

tidak nyaman.

h. Nyeri Punggung Nyeri punggung pasca melahirkan adalah

gejala postpartum jangka panjang yang disebabkan karena

tegangnya postural pada sistem muskuloskeletal akibat

persalinan.

i. Koksidinia Koksidinia adalah nyeri kronis pada tulang ekor

atau ujung tulang punggung yang berdekatan dengan anus.

Nyeri ini bisa dirasakan Ketika adanya tekanan secara

langsung pada tulang tersebut seperti saat duduk.

D. Tinjauan Umum Bayi Baru Lahir

1. Pengertian Bayi Baru Lahir

Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses

kelahiran, berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuain fisiologi

berupa maturasi, adaptasi (menyusuaikan diri dari kehidupan intrauteri

ke kehidupan ekstraurine) dan tolerasi BBL untuk dapat hidup dengan

baik. Bayi baru lahir disebut juga dengan neonatus merupakan individu

yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran

serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan

intrauterine ke kehidupan ekstrauterin(Herman, 2020).

2. Tanda-Tanda Bayi Baru Lahir Normal yaitu:(Melani, 2022).

a. Berat badan Lahir bayi antara 2500-4000.

b. Panjang badan 48-50 cm

c. Lingkar dada 32-34 cm

d. Lingkar kepala 33-35 cm

34
e. Bunyi jantung dalam menit-menit pertama kira-kira 180x/menit,

kemudian menurun sampai 120-140x/menit.

f. Pernapasan pada menit-menit pertama cepat kira-kira 80x/menit

disertai pernapasan cuping hidung, serta rintihan hanya

berlangsung 10-15 menit.

g. Kulit kemerah-kemerahan dan licin karena jaringan subkutan

cukup terbentuk dan dilapisin vernix caseosa

h. Rambut lanugo telah tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah

sempurna

i. Kuku telah agak panjang dan lemas

j. Gentalia: testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia mayora

telah menutupi labia minora (pada bayi perempuan).

k. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk.

l. Eliminasi baik urin dan mekonium akan keluar pada 24 jam

pertama. Mekonium memiliki karakteristik hitam kehijauan dan

lengket

3. Asuhan Bayi Baru Lahir

a. Jaga kehangatan bayi

b. Bersihkan jalan nafas (bila perlu)

c. Keringkan dan tetap jaga kehangatan bayi

d. Potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun, kira-kira 2

menit setelah lahir

e. Lakukan inisiasi menyusui dini dan kontak kulit bayi dengan kulit

ibu.

f. Beri salep mata antibiotika tetrasiklin 1% pada kedua mata

g. Beri suntikan vitamin K1 1mg intramuskular, dipaha kiri

anterolateral setelah inisiasi menyusu dini.

35
h. Beri imunisasi hepatitis B 0,5 ml, intramuskular, dipaha kanan

anterolateral, diberikan kira-kira 1-2 jam setelah pemberian injeksi

vitamin K1

4. Perubahan - Perubahan Yang Terjadi Pada Bayi Baru Lahir

a. Perubahan Metabolisme Karbohidrat Dalam waktu 2 jam setelah

lahir akan terjadi penurunan kadar gula darah, untuk menambah

energi pada jam-jam pertama setelah lahir diambil dari hasil

metabolisme asam lemak, bila karena sesuatu hal misalnya bayi

mengalami hipotermi, metabolisme asam lemak tidak dapat

memenuhi kebutuhan pada neonatus maka kemungkinan besar bayi

akan menderita hipoglikimia, misal pada bayi BBLR, bayi dari ibu

yang menderita Diabetes Mellitus (DM) dan lain-lainnya.

b. Perubahan suhu tubuh Ketika bayi lahir bayi berada pada suhu

lingkungan yang lebih rendah dari suhu di dalam rahim ibu.

Apabila bayi dibiarkan dalam suhu kamar 25oC maka bayi akan

kehilangan panas melalui konveksi, radiasi dan evaporasi sebanyak

200kal /kg BB/menit. Sedangkan produksi panas yang dihasilkan

tubuh bayi hanya 1/10 nya.

c. Perubahan pernapasan Selama dalam uterus, janin mendapat

Oksigen (O2) dari pertukaran gas melalui plasenta. Setelah bayi

lahir pertukaran gas harus melalui paruparu bayi.

d. Perubahan sirkulasi Berkembangnya paru-paru mengakibatkan

tekanan O2 meningkat dan tekanan CO2 menurun, hal ini

mengakibatkan turunnya resistensi pembuluh darah paru sehingga

aliran darah ke alat tersebut meningkat, hal ini menyebablan darah

dari arteri pulmonalis mengalir ke paruparu dan ductus arteriosus

menutup.

36
e. Perubahan alat pencernaan hati, ginjal dan alat lainnya mulai

berfungsi.

5. Mekanisme Kehilangan Panas Pada Tubuh Bayi

a. Konduksi Langsung dari bayi ke sesuatu yang kontak dengan bayi

b. Konveksi Kehilangan panas dari bayi ke udara sekitar

c. Evaporasi Kehilangan panas melalui penguapan air pada bayi yang

basah.

d. Radiasi Dari bayi ke lingkungan dingin terdekat

6. Perawatan Bayi Baru Lahir

1)Pertolongan Pada Saat Bayi Lahir

a) Sambil menilai pernapasan secara cepat, letakkan bayi

dengan handuk di atas perut ibu.

b) Dengan kain yang bersih dan kering atau kasa, bersihkan

darah atau lendir dari wajah bayi agar jalan udara tidak

terhalang. Periksa ulang pernapasan bayi, sebagian besar

bayi akan menangis atau bernapas secara spontan dalam

waktu 30 detik setelah lahir

2)Perawatan Mata Obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1%

dianjurkan untuk mencegah penyakit mata akibat klamidia

(penyakit menular seksual). Obat perlu diberikan pada jam

pertama setelah persalinan. Pengobatan yang umumnya dipakai

adalah neosporin yang langsung dteteskan pada mata bayi

segera setelah bayi lahir.

3)Pemeriksaan Fisik Bayi

a) Kepala: pemeriksaan terhadap ukuran, bentuk, sutura

menutupi/melebar, adanya caput succedaneum, cepal

hematuma, kraniotabes, dan sebagainya.

37
b) Mata: pemeriksaan terhadap perdarahan, subkonjungtiva,

tandatanda infeksi(pus).

c) Hidung dan mulut: pemeriksaan terhadap labioskisis,

labiolapalaskisis, dan reflek isap (dinilai dengan mengamati

bayi saat menyusu).

d) Telinga: pemeriksan terhadap kelainan daun/bentuk telinga

e) Dada: pemeriksaan terhadap bentuk, pembesaran buah

dada, pernapasan, reaksi intercostal, subcotal sifoid,

merintih, pernapasan cuping hidung, serta bunyi paru-paru

(sonor, vesikular, bronkial, dan lain-lain).

f) Jantung: pemeriksaan frekuensi bunyi jantung, kelainan

bunyi jantung.

g) Abdomen: pemeriksaan terhadap membuncit (pembesaran

hati,limpa, tumor aster), scaphoid (kemungkinan bayi

menderita diafragmatika/atresia esofagus tanpa fistula)

h) Tali pusat: pemeriksaan terhadap pendarahan, jumlah darah

pada tali pusat, warna dan besar tali pusat, hernia ditali

pusat atau diselangkangan.

i) Alat kelamin: pemeriksaan terhadap testis apakah berada

didalam skrotum, penis pada ujung(pada bayi laki-laki),

vagina berlubang, apakah labia mayora menutupi labia

minora (pada bayi perempuan).

j) Lain-lain: mekonium harus keluar dalam 24 jam sesudah

lahir, bila tidak harus waspada terhadap atresia ani atau

obstruksi usus. Selain itu, urin harus keluar dalam 24 jam.

Kadang pengeluaran urin tidak diketahui karena pada saat

bayi lahir, urin keluar bercampur dengan air ketuban. Bila

38
urin tidak keluar dalam 24 jam, maka harus diperhatikan

kemungkinan adanya obstruksi kandung kemih.

E. Tinjauan Keluarga Berencana (KB)

1. Pengertian KB

Kontrasepsi adalah usaha untuk mencegah terjadinya

kehamilan, upaya itu dapat bersifat sementara dapat pula bersifat

permanen.1 Kontrasepsi atau antikonsepsi (Conception control)

adalah cara, alat, atau obat-obatan untuk mencegah terjadinya

konsepsi. Kontrasepsi adalah suatu usaha untuk mencegah bertemunya

sperma dan ovum, sehingga tidak terjadi pembuahan yang

mengakibatkan kehamilan

2. Tujuan Program Keluarga Berencana (KB)

a. Memperkecil angka kelahiran.

b. Menjaga kesehatan ibu dan anak.

c. Membatasi kehamilan jika jumlah anak sudah mencukupi

3. Manfaat Keluarga Berencana (KB)

a. Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan

yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu

pendek.

b. Adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak,

untuk istirahat, dan menikmati waktu luang, serta

melakukan kegiatan-kegiatan lain.

4. Macam-macam metode kontrasepsi

a) Metode Kontrasespsi sederhana tanpa alat.

1) Metode Kalender Masa berpantang dihitung dengan

memakai rumus yaitu hari pertama mulai subur = siklus

39
haid terpendek-18 dan hari subur terakhir = siklus haid

terpanjang

2)Metode Suhu Basal Badan (Thermal) Suhu badan diukur

memakai termometer, sewaktu bangun pada pagi hari

hari (dalam keadaan istirahat penuh), setiap hari. Hasil

pengukuran dicatat pada kartu pencatatan suhu badan

3)Metode Lendir Cervic (Metode Ovulasi Billings/MOB)

adalah metode kontrasepsi dengan menghubungkan

pengawasan terhadap perubahan lendir serviks wanita

yang dapat di deteksi di vulva.

4)Metode Sympto Thermal Adalah metode kontrasepsi yang

dilakukan dengan mengamati perubahan lendir dan

perubahan suhu badan tubuh. Dasarnya kombinasi antara

bermacam metode KB alamiah untuk menentukan masa

subur/ ovulasi

5)Metode Amenorhea Laktasi Metode Amenorhea Laktasi

adalah kontrasepsi yang mengandalkan pemberian Air

Susu Ibu (ASI) secara eksklusif, artinya hanya diberikan

ASI saja tanpa pemberian makanan tambahan atau

minuman apapun. Efektifitas metode amenorhea laktasi

tinggi (keberhasilan 98% pada 6 bulan pasca persalinan)

6)Coitus Interruptus (Senggama Terputus) Metode

Kontrasepsi dimana senggama di akhiri sebelum terjadi

ejakulasi intra-vagina. Ejakulasi terjadi jauh dari

genitalia eksterna.

b) Metode Kontrasepsi Sederhana Dengan Alat Metode

 Kondom Adalah suatu selubung atau sarung karet

yang terbuat dari berbagai bahan diantaranya lateks

40
(karet), plastik (vinil), yang dipasang pada penis

(kondom pria) atau vagina (kondom wanita) pada

saat berhubungan seksual.

c) Metode Kontrasepsi Kombinasi

 Pil Kombinasi Pil kombinasi merupakan pil

kontrasepsi yang berisi hormon sintetis estrogen dan

progesteron. Pil kombinasi terbagi dalam 3 jenis:

 Monofasik: Pil yang tersedia dalam kemasan 21

tablet, mengandung hormon aktif esterogen/

progestin dalam dosis yang sama, dengan 7 tablet

tanpa hormon aktif.

 Bifasik: Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormon aktif esterogen/progestin

dengan dua dosis yang berbeda, dengan 7 tablet

tanpa hormon aktif.

 Trifasik: Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet

mengandung hormon aktif esterogen/progestin

dengan tiga dosis yang berbeda, dengan 7 tablet

tanpa hormon aktif; dosis hormon bervariasi setiap

hari.

d) Kontrasepsi Suntikan/Injeksi

 Suntikan Kombinasi Suntik kombinasi merupakan

kontrasepsi suntik yang berisi hormon sintetis

estrogen dan progesteron. Terdiri dari 2 jenis, yaitu:

25 mg depo medroksiprogesteron asetat dan 5 mg

estradiol valerat. 50 mg noretindron enantat dan 5

mg estradiol valerat

41
 Suntikan Progestin Menurut PPIBI (2016),

kontrasepsi suntik progestin yang umum digunakan

adalah Depo Medroxyprogesteron acetate (DMPA)

dan Norethisteron Enantathe (NET-EN) yang

merupakan progesteron alamiah yang ada didalam

tubuh seorang perempuan. Kontrasepsi progestin

tidak mengandung estrogen sehingga dapat

digunakan pada masa laktasi dan perempuan yang

tidak mengandung estrogen

e) Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)

AKBK adalah metode kontrasepsi hormonal yang efektif,

tidak permanen dan dapat mencegah terjadinya kehamilan

antra 3-5 tahun. Metode ini dikembangkan semua The

Population Council, yaitu suatu organisasi internasional

yang didirikan tahun 1952 untuk mengembangkan teknologi

kontrasepsi

f) Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR) AKDR merupakan

salah satu metode jangka panjang yang cukup efektif karena

hanya terjadi kurang dari 1 kehamilan diantara 100

pengguna AKDR (6-8 per 1000 pengguna) di tahun pertama

memakai AKDR. Efek kontraseptif akan menurun apabila

waktu penggunaannya telah melampaui 10 tahun.

g) Metode Keluarga Berencana Vasektomi, Vasektomi adalah

metode kontrasepsi untuk lelaki yang tidak ingin punya

anak lagi. Perlu prosedur bedah untuk melakukan vasektomi

sehingga diperlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

tambahan lainnya untuk memastikan apakah seorang klien

sesuai untuk menggunakan metode ini.

42
h) Alat kontrasepsi Tubektomi Adalah metode kontrasepsi

untuk perempuan yang tidak ingin anak lagi.

43
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NORMAL Ny.S UMUR 22


TAHUN G3P1A1 UK 37+3 MINGGU DI PUSKESMAS KRANGGAN
TEMANGGUNG

NO.REGISTER : 18003524
PENGKAJIAN DATA,
oleh : Surti Partiningsih Tanggal/jam : 25 Maret 2023/10.11 WIB

SUBYEKTIF
Biodata Istri Suami
1. Nama : Ny.S Nama : Tn.D
2. Umur : 22 tahun Umur : 29 tahun
3. Agama : Islam Agama : Islam
4. Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/Bangsa : Jawa /
Indonesia
5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Kary.Swasta pekerjaan : POLRI
7. No. Telp : 08xxxx No. Telp : 08xxxxx
8. Alamat : Slagen 6/8 Alamat :Slagen 6/8
9. Alasan kunjungan saat ini : Kontrol/ periksa Hamil
10. Riwayat Menstruasi
HPHT : 08 Juli 2022 HPL : 15 April
2023
Menarche Umur : 13 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 5 – 6 hari
11. Riwayat perkawinan
Menikah umur : 20 tahun
Pernikahan ke :1
Lama menikah : 2 tahun
12. Riwayat kehamilan ini
a. Tanda-tanda kehamilan : Telat datang bulan
b. Umur kehamilan : 37+ 3 minggu

44
c. Pergerakan janin pertama : UK 4 bulan
d. Keluhan yang dirasakan selama hamil dan penanganannya :
a) TM I : mual, muntah
Penanganan :ibu harus tetap mengkonsumsi makanan
walaupun sedikit tapi sering, makanan yang
dikonsumsi harus rendah lemak dan
menghindari minuman yang bersoda dan
beralkohol.
b) TM II : tidak ada keluhan
Penanganan :tingkatkan asupan nutrisi, control ANC
teratur sesuai jadwal, istirahat yang cukup,
dan memberikan motivasi kepada
ibu dalam menghadapi
kehamilannya
c) TM III : kencang-kencang
Penanganan :menganjurkan ibu tidur miring kiri dengan
bagian lutut di ganjal bantal, menganjurkann
ibu mandi air hangat dan menganjurkan
ibu untuk menghindari sepatu
hak tinggi
d) Adakah penyakit penyerta selama hamil : tidak ada
e. Imunisasi TT : Lengkap
TT I tanggal : lengkap
TT II tanggal : lengkap
Keterangan lain imunisasi TT : lengkap
f. Konsumsi Fe,Vit C, Kalk
13. RiwayatObstetr
i G3P1A1Ah1
14. Riwayat
kehamilan,
persalinan,
nifasyang lalu :
Hamil Persalinan Nifas
Ke-
lahir Uk Jns Peno Kom JK BB laktasi komplikasi
Persalinan long Plikasi lahir

1 Lupa 2 abortus dokte - - - - -

45
/04/ minggu r
19

2 11/6/ 39 Normal/ Bidan Tidak ada La 3400 Normal Tidak ada


21 minggu spontan ki- 0
la
ki

15. Riwayat kontrasepsi : IUD


16. Riwayat kesehatan
a) Penyakit yang pernah diderita oleh Ibu dan Suami : tidak
ada
b) Penyakit yang pernah diderita oleh keluarga : tidak
ada
c) Riwayat keturunan kembar : tidak
ada
17. Pola kebutuhan sehari-hari
a. Pola Nutrisi
 Makan : 3xsehari

 Minum : 7-8 gelas/ hari

b. Pola eliminasi
 BAB : 1x sehari

Warna : kuning

Konsitensi : lembek

Bau : khas feses

Keluhan : tidak ada keluhan

 BAK : 6-7/hari
Warna : jernih
Bau : khas amonia
Konsitensi : cair
Keluhan : tidak ada keluhan
c. Pola istirahat : malam +7jam siang +2 jam
d. Pola seksualitas : Tidak dikaji

46
e. Personal hygine : mandi 2x sehari, gosok gigi 2x sehari
f. Pola aktivitas : karyawan swasta
18. Kebiasaan yang mengganggu kesehatan
a. Merokok : tidak merokok
b. Minum jamu : tidak merokok
c. Minuman alkohol : tidak minum alkohol
19. RiwayatPsikososialspiritualdanekonomi: ibu mengatakan kehamilannya
tidak direncanakan num ibu merasa senang dan ibu berserta keluarga
menerima dan mendukung kehamilannya dengan selalu mengingatkan ibu
untuk memeriksakann kehamilannnya. Pengambilan keputusan dalam
keluarga adalah ibu dan suami
20. Hewanpeliharaandankeadaanlingkungan: tidak ada

OBYEKTIF
II. Pemeriksaan Umum
1. Keadaan umum
2. Vital sign
a. Suhu : 36°C
b. Nadi : 105x/menit
c. TD : 101/70mmhg
d. Respirasi : 20x/menit
3. Antropometri
a. BB : 67 kg
b. TB : 161 cm
c. LILA : 27 cm

III. PemeriksaanFisik
1. Kepala : tidak ada oedem, tidak ada nyeri tekan,
simetris
2. Muka : tidakada oedem, tidak ada nyeri tekan,
simetris
3. Mata : konjungtiva merah muda,seklera putrih,
simetris, bersih.
4. Telinga : bersih, tidak ada oedem, tidak ada nyeri
tekan
5. Hidung : bersih, tidak polip

47
6. Mulut : bersih, tidak carises, tidak adapembesaran
tonsil
7. Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak
ada pembesaran tyroid.
8. Payudara : simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
oedem
9. Abdomen : tidak ada bekas luka jahitan
10. Palpasi leopold
leopold I : teraba bagian bokong
leopold II : teraba bagian punggung kiri (PUKI)
leopold III : kepala
leopold IV : divergen
TFU : 33 cm
DJJ : 139x/menit
TBJ : 3310 gram
11. Genetalia : tidak dilakukan pemeriksaan
12. Anus : tidak dilakukan pemeriksaan
13. Ekstrimitas atas dan bawah : reflek pattela (+),simetris tidak ada nyeri
tekan, tidak ada oedem (-)
IV. Data penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium : tanggal 25, maret 2023
b. Pemeriksaan penunjang lain : HB 9,5g/dL
c. Catatan medik lain : tidak ada

ANALISA : Ny. S uisa 22 tahun usia kehamilan 37+3 G3P1A1 dengan anemia
PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pemeriksaan vital sign dan antropometri
Keadaan umum : Baik, Kesadaran: composmentis (cm)
Vital sign
a. Suhu : 36°C
b. Nadi : 105x/menit
c. TD : 101/70mmhg
d. Respirasi : 20x/menit
Antropometri
a. BB : 67 kg
b. TB : 161 cm
c. LILA : 27 cm

48
2. Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanannya pada TM.3 ini
seperti adanya keluhan kenceng-kenceng. Hal tsb adalah perubahan
fisiologis sebagai adaptasi tubuh ibu dengan perubahan yang terjadi
pada kehamilan lanjut. Namun, jika ketidaknyamanannya sudah sangat
meresahkan, ibu disarankan agar segera dating ke fasilitas kesehatan
untuk diidentifikasi lebih lanjut
3. KIE kepada ibu untuk meminum tablet tambah darahh (Fe) guna
meningkatkann kadar Hb ibu ( 9,5 g/dl)
4. KIE kepada ibu tentang gizi seimbang dan menganjurkan ibu untuk
tidur miring ke kiri dengan bagian lutut diganjal batntal, menganjurkan
ibu mandi air hangat, dan menganjurkan ibu untuk menghindari sepatu
hak tinggi
5. KIE kepada ibu tanda bahaya TM.3 yaitu perdarahan pervaginaan,
bengkak pada tangan, wajah, pusing, dan dapat diikuti kejang,
pandangan kabur, gerakan janin berkurang, atau tidak ada.
6. Memotivasi ibu untuk minum Vitamin dan suplemen sesuai dengan
jadwal
7. Memotivasi ibu agar ibu rajin mengamalkan surat ali-imran ayat 35
dan 36 yang dapat berfungsi untuk keselamatan ibu dan janin
8. Memotivasi ibu untuk control ANC teratur sesuai jadwal
9. lakukan Dokumentasi

Pembimbing lapangan Mahasiswa

Fransiska Tri Martina S.Tr.Keb Surti Partiningsih

Pembimbing Akademik

Ririn Wahyu Hidayat S.ST.,M.KM

49
ASUHAN KEBDANAN PADA IBU BERSALIN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.S USIA 22 TAHUN P2A1 UK 38


MINGGU DI PUSKESMAS KRANGGAN TEMANGGUNG

No.Register : 18003524
MasukPuskesmastanggal /jam : 30, maret 2023/jam 04.30WIB
Dirawatdiruang : VK

A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas Ibu Suami

Nama : Ny.S Nama : Tn.D


Umur : 22 tahun Umur :29 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/ Bangsa :
Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Kary.swasta Pekerjaan : POLRI
Alamat : Slagen 6/8 Alamat : Slagen 6/8
No. Telp : 08xx No. Telp : 08xxxx

2. Alasan datang : Ibu mengatakan ketuban pecah

3. Keluhan : Ibu mengatakan kenceng-kenceng sejak jam

01.00WIB

4. Riwayat kehamilan ini

a. Riwayat menstruasi
b. HPHT = 08 Juni 2022 HPL= 15 Maret 2023

Menarche : 13 tahun
Lamanya : 5 - 6 hari
Banyaknya : 3-4 ganti pembalut
Siklus : 28 hari
c. Keluhan / masalah dan penatalaksanaan : tidak ada

TM I : mual, muntah
Penanganan ibu harus tetap mengkonsumsi makanan
walaupun sedikit tapi sering, makanan yang

50
dikonsumsi harus rendah lemak dan menghindari minuman
yang bersoda dan beralkohol.

TM II :tidak ada keluhan


Penanganan :tingkatkan asupan nutrisi, control ANC
teratur sesuai jadwal, istirahat yang cukup,
dan memberikan motivasi kepada ibu dalam
menghadapi kehamilannya
TM III : kencang-kencang
Penanganan :menganjurkan ibu tidur miring kiri dengan

bagian lutut di ganjal bantal, menganjurkann

ibu mandi air hangat dan menganjurkan ibu

untuk menghindari sepatu hak tinggi

d. Status Imunisasi TT : Lengkap

5. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari

e. Pola nutrisi

 Makan

Frekuensi : 3x/ hari

Macam : Nasi, ayam, sahur

Jumlah : Sedang

Keluhan : tidak ada keluhan

Terahir makan jam : 20.00 WIB

 Minum

Frekuensi : 8 gelas/ hari

Macam : Air putih, susu

Jumlah : gelas sedang

Keluhan : tidak ada

Terahir minum jam : 03.30 WIB

f. Pola eliminasi

 BAB :

51
Frekuensi : 1x/ hari

Bau : khas feses

Warna :kuning

Konsitensi : lembek

Keluhan : tidak ada

 BAK :

Frekuensi : 6-7 kali/ hari

Bau : Khas amonia

Warna : jernih

Konsitensi : cair

Keluhan : tidak ada

g. Pola aktivitas

 Kerja, masak, dan membereskan rumah

h. Riwayat kontrasepsi yang digunakan

 IUD
6. Riwayat kesehatan

a. Riwayat penyakit yang pernah /sedang diderita : tidak ada

b. Kebiasaan- kebiasaan : tidak ada

c. Penyakit yang sedang diderita keluarga : tidak ada

d. Riwayat keturunan kembar : tidak ada

7. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Paritas : G3P1A1

Hamil Persalinan Nifas


Ke-
lahir Uk Jns Peno Kom JK BB laktasi komplikasi
Persalinan long Plikasi lahir

1 Lupa 2 abortus dokte - - - - -


/04/ minggu r

52
19

2 11/6/ 39 Normal/ Bidan Tidak ada La 3400 Normal Tidak ada


21 minggu spontan ki- 0
la
ki

B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : Composmentis
b. Tanda vital

TD : 101/ 70 mmhg
N : 105x/ menit
R : 20x/menit
Suhu : 36°C :
Antrpometri :
BB sebelum : 59kg
BB sekarang : 67 kg
TB : 161 cm

LILA : 27cm

 Kepala dan leher

Kepala : tidak ada oedem, tidak ada nyeri tekan

Wajah : simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem

Mata :konjungtiva merah muda, seklera putih, bersih,

simetris

Hidung : bersih, tidak ada sinus, tidak ada oedem

Bibir dan mulut :bersih, tidak ada carises, tidak ada

pembengkakan tongsil

Telinga : simetris, berih, tidak ada oedem, tidak ada

nyeri tekan

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, dan

venajugularis

53
 Payudara : simetris, tidak ada oedem, tidak ada nyeri

tekan

 Abdomen : tidak ada bekas luka operasi

Pembesaran perut : sesuai dengan usia kehamilan

Bekas luka operasi : tidak ada

 Gravidarum

Leopold I : teraba bagian bokong

Leopold II : teraba bagian punggung bayi di perut sebelah

kiri ibu (PUKI)

Leopold III : presentasi kepala

Leopold IV : Divergen

TFU :33 cm

DJJ : 142x/ menit

TBJ : 3310 gram

 Tangan dan kaki : tidak ada oedem, simetris, tidak ada nyeri tekan

 Genetalia luar : bersih, tidak ada pembesaran kelenjar batolini,

tidak ada keputihan

2. Pemeriksaan penunjang

HB : 11,5 (30 Maret 2023)

Protein urine : negatif (-)

KALA I

A. DATA SUBYEKTIF

Tanggal : 30, Maret 2023 Jam : 04.30 WIB Ibu mengatakan kenceng

kenceng semakin sering

B. DATA OBYEKTIF

Ny.S umur 22thP1A1AH2 UK 38 mgg ,inpartukala I fase Aktif.

keadaan Ibu : Baik

kesadaran : composmentis

54
Tekanan Darah : 104/68 mmHg

Nadi : 79x/ menit

Respirasi : 22x/ menit

Suhu : 36,5°C

TFU :33 cm

DJJ : 142x/ menit

Kontraksi : 2x10’’ 35 detik

Presentasi : kepala

Posisi : Puki

VT : v/u tenang portio lunak pembukaan (4), kepala di H2 kk(-),

sltd(-) .

Tanda- Tanda KALA 1

a. mengeluarkan lendir darah

b. Ibumerasa His semakin sering

C. ASSESMENT

Ibu mengatakan kencang- kencang semakin sering Ny.S umur 22th P2A1 UK

38mgg,inpartu KALA I fase Aktif.

D. PENATALAKSANAAN

1. lakukan pemeriksaan

keadaan Ibu : Baik

kesadaran : composmentis

Tekanan Darah : 104/68 mmHg

Nadi : 79x/ menit

Respirasi : 22x/ menit

Suhu : 36,5°C

TFU :33 cm

DJJ : 142x/ menit

55
VT : v/u tenang portio lunak pembukaan (4), kepala di HII kk(-),

sltd(-), His 2x10’’ 35 detik

E/ : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan

2. menyiapkan pertolongan persalinan

 pastikan kelengkapan peralatan, bahan dan obat

anastesial untuk menolong persalinan dan

menatalaksanakan komplikasi segera pada ibu dan bayi

baru lahir siap di gunakan

3. Untuk ibu :

1) Menyiapkan Partusset,kain untuk alas bokong

2) Menyiapkanoksitosin10unit.

3) Patahkan ampul oksitosin 10 unit dan tempatkan spuit

steril sekalipakaididalam partus set.

4) Semua pakaian, handuk, dan kain untuk bayi dalam

kondisi bersih dan hangat

5) Persiapan bila terjadi kegawat daruratan pada ibu : cairan

kristaloid,setinfus, setdarah.

4. Untuk bayi ;

1) Untuk resusitasi : tempat datar, rata, bersih, kering dan

hangat

2) Timbangan,pitaukur,stetoskop bayi dan thermometer

dalam kondisi baik dan bersih

56
PERKEMBANGAN

KALA II

A. DATA SUBYEKTIF

Tanggal : 30, Maret 2023 Jam : 08.45 WIB

Keluhan: Ibu mengatakan kencang-kencang semakin sering dan ia tidak

mampu lagi menahan keinginan untuk meneran dan adanya

tekanan anus dan vagina.

D. DATA OBYEKTIF

Keadaan : Baik

Kesadaran : composmentis

Tekanan Darah : 107/68 mmHg

Nadi : 97x/ menit

Respirasi : 22x/ menit

Suhu : 36,5°C

TFU :33 cm

DJJ : 145x/menit

Kontraksi : 4x10’’ 40 detik

penurunan kepala : Hoddge 4

Perinium : Menonjol

Anus : membuka

Tanda-Tanda KALA 11

a. Ibu merasainginmeneranbersamaan denganterjadinyakontraksi

b. Ibumerasa adanyatekananpadarektumdanatauvaginanya

c. Terlihatperineummenonjol

d. Terlihatvulvadananus membuka

e. Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah pervaginam

E. ASSESMENT

Ny.S umur 22thP2A1 ,KALA II

57
DS : Ibu kesakitan saat adanya His yang adekuat

DO : VT : v/u tenang portio lunak pembukaan lenkap His 4x10”40

detik,penurunan kepala Hodge 4 kk(-), sltd(+),DJJ 145x/ menit.adanya

dorongan untuk meneran, vulva membuka dan ibu mengatakan ingin BAB.

masalah : Ibu merasa kesakitan dan cemas

Kebutuhan : motivasi dan dukungan.

PENATALAKSANAAN

1) Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu TD: 107/68, pembukaan

sudah lengkap dan keadaan janin baik ditandai dengan DJJ 145x/m

2) Membantu ibu dalam menemukan posisi yang nyaman dan sesuai

keinginannya. Bila ada rasa inginn meneran dan terjadi kontraksi kuat,

bantu ibu ke posisi setengah duduk atau posisi lain yang diinginkan dan

pastikan ibu merasa nyaman.

3) Bimbinng ibu agar dapat meneran secara benar dan efektif

 MenilaiDJJsetiapkontraksiuterusselesai

 Segera rujuk jika bayi belum atau tidak akan segera lahir

setelah 120 menit (2jam) meneran(primigravida) atau

60menit(1jam) meneran (multigravida)

4) persiapan pertolongan kelahiran janin

a. Letakkan handuk bersih(untuk mengeringkan bayi)diperut

bawah ibu,jikakepala bayi telah membuka vulva dengan

diameter 5-6 cm.

b. Letakkan underpad dibawah bokong ibu

c. Buka tutup partus set dan perhatikan kembali kelengkapan alat

dan bahan (termasuk duk steril)

d. Pakai sarung tangan DTT pada kedua tangan,letakan kain/duk

steril yang dilipat 1/3 bagian dibawah bokong ibu

5) persiapan pertolongan kelahiran bayi

58
 lahirnya kepala Setelah tampak kepala bayi dengan diameter

5-6 cm membuka vulvamaka lindungi perineum dengan satu

tangan yang ksin/dik ysng dilipst1/3bagian dibawah bokong

ibu.Tangan yang lain menahan kepala bayi untuk menahan

posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala. Anjurkan ibu

untuk meneran perlahan sambil bernafas cepat dan dangkal.

6) Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakkan

sesuai jikahal itu terjadi,dan segera lanjutkan proses kelahiranbayi.

a. Jika tali pusat melilit leher secara longgar,lepaskan lewat

bagian atas kepala bayi

b. Jika tali pusat melilitl eher secara kuat,klem tali pusat di dua
tempatdan potong di antaradua klem tersebut
7) Setelah kepala lahir,tunggu hingga kepala janin melakukan putaran

paksi lua rsecara spontan.

8) lahirlah bahu Setelahkepala melakukanputar

paksiluar,pegangsecara biparietal.Anjurkan ibuuntuk meneran saat

ada kontraksi.Dengan lembut gerakkan kepala kearah bawah dan

distal hinggabahu depan muncul dibawah arkus pubis dan

kemudian gerakkan ke arah atas dan distal untukmelahirkanbahu

belakang

9) Lahir Badan danTungkai

Setelah bahu lahir,geser tangan yang beradadibawah kearah perine

umibu untuk menyangg akepala,lengan dan siku sebelah

bawah.Gunakan angan yang beradadiatasuntuk menelusuri dan

memegang lengan dan siku sebelah atas.

10) meminta Ibu untuk ber doa setelah bersalin

E/ : Ibu sudah ber doa setelah bersalin

11) penanganan bayi baru lahir

59
PerhatikandanLakukanpenilaiansegerapadabayi(selintas):

Apakah :

a. bayicukup bulan?bayi cukup bulan

b. Apakahbayimenangiskuatdan/ataubernafastanpakesulitan?

menangis kuat dan bernafas tidak kesulitan

c. Apakahbayibergerakdengan aktif ? Bayi bergerak aktif

Jika bayi tidak menangis, tidak bernafas dan megap-megap

segera lakukan tindakkan resusitasi(-->langkah25ini berlanjut

kelangkah-

12). Keringkandanposisikan tubuhbayi diatas perutibu

a) keringkan bayi mulai dari ke muka, kepala dan bagian

tubuh lainya(kecuali telapak tangan) tanpa

membersihkan verniks.

b) ganti handuk basah dengan handuk yang kering.

c) pastikan bayi dalam keadaan kondisi mantap diperut


Ibu.
13). Periksa kembali uterus untuk memastikan tak ada janin kedua

dalam uterus(hamiltunggal).

14).Beritahukan ibu bahwa penolonga kan menyuntikkan

oksitosin(agar uterus berkontraksi baik).

15). Dalam waktu 1menitsetelah bayi lahir,suntikan oksitosin

10unit (IM) di 1/3 distal lateral paha (lakukan aspirasi

sebelum menyuntikkan oksitosin).

16).Setelah 2 menit sejak bayi(cukup bulan)lahir,pegang tali pusat

dengan satu tanganpada sekitar 5cm dari pusar bayi,kemudian

jari telunjuk dan jari tengah tangan lain menjepit talipusat dan

geser hingga3cm proksimal dari pusar bayi,klem tali pusat

60
pada titik tersebut kemudian tahan klem ini pada

posisinya,gunakan jari telunjukdan jari tengah tangan lain

untuk mendorong isi tali pusat kearah ibu±2cm distal dari klem

pertama.(langkah ini dilewatkan apabila sebelumnya telah

dilakukan pemotonga ntali pusat karena lilitan tali pusat pada

leher yang ketat ketika kepala bayi lahir seluruhnya dan

sebelum putaran paksi)

17). Pemotongan danPengikatanTali Pusat

E/ : Sudah dilakukan pemotongan tali pusat dan pengikatan tali

pusat

18).lakukan IMD

PERKEMBANGAN

KALAIII

A. DATA SUBYEKTIF, Tanggal : 30, Maret 2023 Jam : 09.15 WIB

Ibu mengatakan bahagia karena bayinya telah lahir

Ibu mengatakan merasa lelah karena meneran

Ibu mengatakan perutnya masih mules

B. DATA OBJEKTIF, Tanggal : 30, Maret 2023 Jam : 09.15 WIB

1) Pemeriksaan TTV

keadaan Ibu : baik

kesadaran : Composmentis

Tekanan Darah : 120/80 mmHg

Nadi : 90x/ menit

Respirasi : 22x/ menit

Suhu : 36°C

Kontraksi : kuat

E/ : Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2) lahir spontan jam 10. 05 WIB, Jenis kelamin laki-laki, menangis

61
kuat,kulit kemerahan dan gerak aktif.

3) palpasi abdomen : janin tunggal

4) Oksitosin sudan diberikan

5) tali pusat sudah di klem

6) kontraksiuterus keras

7) inspeksi tanda dan gejala Kala III

-korda umbilikal yang memanjang

-semburan darah mendadak dan singkat

-perubahan tinggi dan bentuk uterus dari diskoid menjadi globular

-meningginya tinggi fundus dan kontraksi semakin kuat

C. ASSESMENT

Ny. S Usia 22 tahun P2A1 KALA III

DS : Ibu mengatakan masih mules

DO : plasenta belomlahir dan plasenta setinggi pusat

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : dukungan dan motivasi

D. PENATALKSANAAN

1) Tindakan manajemen aktif kala III

2) Inj. Oksitosin 10IU di paha kanan setelah memastikan tidak ada

janin ke-2

3) Jika ada kontraksi, tegangkan tali pusat, bantu melahirkan plasenta

dan cek kelengkapan plasenta

4) Massage fundus uteri

5) Melakukan explorasi untuk mengeluarkan IUD

6) Melakukan penjahitan perineum dengan anastesi local (lidokain)

dengan jahit jelujur

8. MENILAI PERDARAHAN
 Evaluasi kemungkinan laserasi pada vaginadan

perineum.Lakukan penjahitan bila laserasi luas dan

62
menyebabkan perdarahan.

 Periksa kedua sisi plasenta baik bagian ibu maupun janin dan

pastikan plasenta telah dilahirkan selaputnya lengkap

danutuh.Masukkan plasenta kedalam kantung plastik atau

tempat khusus.

 Bila ada Robekan yang menimbulkan perdarahan aktif,segera

lakukan penjahitan

PERKEMBANGAN
KALAIV
A. SUBYEKTIF

Ny.S umur 22 thP2A1AH2 ,kala IV.

Ibu merasa bersyukur dan senang bayinya telah lahir.

Ibu mengatakan merasa lelah karena meneran

Ibu mengatakan perutnya masih sedikit mules

B. OBYEKTIF

keadaan Ibu : Baik

kesadaran : composmentis

Tanda vital

Tekanan Darah : 120/60 Mmhg

Nadi : 96x/ menit

respirasi : 22x/ menit

Suhu : 36°C

Tanda dan gejala kala IV

TFU : 2 jari dibawah pusat


Kontraksi :baik kuat
pengeluaran : lochea rubra

63
C. ANALISA

NY. S usia 22 tahun p2A1 pemantauan KALA IV dengan

pospartum

DS : Ibu mengatakan senang Bayi nya sudah lahir.

DO : tfu 1 jari dibawah pusat, kontraksi baik

masalah : Lelah

Kebutuhan : asupan makan dan minum

D. PENATALAKSANAAN

1. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik

E/ : kontraksi sangat baik dan perdarahan ±300 ml.

2. Pastikankandungkemihkosong,jikapenuhlakukankateterisasi

E/ : Kandung kemih sudah dikeluarkan melalui kateter

3. Bereskan partus dan heathing set letakkan dalam larutan air

diterjen,buangsampahsesuaitempatnya,lepassarungtangandanbuangdi

tempatsampah infeksius. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih

mengalir,keringkantangan dengantissueatau handuk pribadiyang

bersihdankering. Ganti sarungtanganyangbersih.

4. E/ : partus set sudah dibereskan dan sudah dibuang ditemapt sampah

infeksius.

5. Ajarkanibu/keluargacaramasaseuterusdan menilaikontraksi

E/ : Ibu sudah mengetahui masase uterus.

6. Memeriksanadiibudanpastikankeadaanumumibubaik

E/ : Sudah dilakukan pemeriksaan nadi dan keadaan ibu baik.

7. Evaluasidanestimasijumlahkehilangandarah

E/ : Ganti underpad 1x kurang lebih ±300 ml

8. Pantau keadaan bayi dan pastikan bahwa bayi bernafas dengan

baik(40-60kali/permenit)

64
a. jika bayi sulit bernafas,mrintih atau retraksi segera resusitasi dan

segerarujuk kerumah sakit

b. jika bayi bernafas terlalu cepat atau sesak nafas,segera rujuk

kerumah sakit

c. jika kaki bayi teraba dingin,pastikan ruangan hangat,lakukan

kembali kontak kulit ibu-bayi dan hangatkan ibu-bayi dalamsatu

selimut

E/ : bayi bernafas 57x menit, bayi bernafas dengan baik, bayi sudah

dihatkan menggunakan selimut

9. Bersihkan badan ibu dari paparan darah dan cairan tubuh dengan

airDTT.Bersihkan sisa cairan ketuban,lendir dan darah ditempat

tidur dan disekitar tempat ibu berbaring.Bantu ibu memakai pakaian

yang bersih dan kering.

E/ : Ibu sudah dibersihkan dan menggunakan baju yang bersih.


10. Pastikan ibu merasa nyaman.Bantu ibu dalam memberikan ASI.

Anjurkan keluarga untuk memberi ibu minuman atau makanan yang

diinginkan

E/ : Ibu sudah makan dan bayi sudah menyusu dengan baik.

11. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan diterjen.Cuci

dan bilas peralatan dan rendam dalam larutan enzimatik.

E/ : Alat sudah dibersihan dan dicuci dengan bersih.

12. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ketempat sampah

yangsesuai

E/ : sudah membuang ke tempat sampah infeksius

13. Dekontaminasi tempat bersalin dengan menggunakan larutan


klorin0.5%.
14. Lepas sarung tangan dan buang ketempat sampah infeksius.

65
15. Cuci kedua tangan dengan sabun dana air mengalir kemudian

keringkan dengan tissu atau handuk pribadi yang kering danbersih

16. Pakai sarung tangan bersih untuk memberikan salep/tetesa mata

profilaksis infeksi,vitaminK11mg/IM dipaha kiri bawah lateral

dalam 1jam kelahiran.

17. Lakukan pemeriksaan fisik bayi lanjutan (setelah 1 jam kelahiran

bayi).Pastikankondisibayi tetapbaik(pernafasan 40-60kali/menit,

suhu36.5–37.5)dilakukan setiap15menit.

E/: sudah dilakukan pemeriksaan

18. Setelah1 jam pemberianvitaminK1,berikansuntikanimunisasi

hepatitis B dipaha kanan bawah lateral.Letakan bayi dalam

jangkauan Ibu agar sewaktu waktu dapat disusui.

E/: sudah dilakukan pemberian vitamiN K dan pemberian HB 0

19. Lepas sarung tangan dan buang ke tempatsampah infeksius.

20. Cuci keduatangan dengan sabun dan air mengalir kemudian

keringkan dengantissue atau handuk pribadi yang bersih dankering.

21. Lengkapi partograf,periksa tanda vitaldan asuhan kala IV

22. Pemantauankala IV:

a. periksa kembali tanda-tandavital

keadaan Ibu : Baik

kesadaran : composmentis

Tanda vital

Tekanan Darah : 128/89 Mmhg


Nadi : 78x/ menit
respirasi : 22x/ menit
Suhu : 36°C
b. catat kondisi ibu dan membuat laporan

c. tulislah rencana pengobatan,tindakan yang masih diperlukan

66
dalam asuhan lanjutan

Amox 500mg 3x1/ hari, pamol 2x1/ hari, Vit A 1x2/hari, FE 3x1/

hari

d. beritahu pada ibudan keluarga bahwa tindakan telah selesai lanjutkan

pemantauan ibuhingga 2 jam pasca tindakan sebelum dipindahkan

keruang lain.

Pembimbing lapangan Mahasiswa

Fransiska Tri Martina S.Tr.Keb Surti Partiningsih

Pembimbing Akademik

Ririn Wahyu Hidayat S.ST.,M.KM

67
ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI NY. S USIAB 0 HARI DI


PUSKESMAS KRANGGAN

No. Register: 23-00-1203


PENGKAJIAN DATA
Oleh : Surti Partiningsih
Tanggal/Jam : 30, Maret 2023
Ruang : VK
SUBJEKTIF
IDENTITAS BAYI
1. Nama bayi : By. Z
2. Tanggal lahir : 30, Maret 2023
3. Umur : 0 hari
4. Jenis kelamin : laki-laki
5. IDENTITAS ORANGTUA
Biodata Istri Suami
1. Nama : Ny.S Nama : Tn.D
2. Umur : 22 tahun Umur : 29 tahun
3. Agama : Islam Agama : Islam
4. Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/Bangsa:Jawa/Indonesia
5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Kary.Swasta pekerjaan : POLRI
7. No. Telp : 08xxxx No. Telp : 08xxxxx

8. Alamat : Slagen 6/8 Alamat :Slagen 6/8

SUBJEKTIF
Bayi sudah mulai mencari putting susu ibu saat dilakukan IMD. Bayi sudah BAK
sebanyak 1x.

OBJEKTIF
Keadaan umum : Baik (Composmentis)
Warna kulit : Merah
Tangis : Kuat
Kelainan : Tidak ada

68
ANALISA tanggal/jam: 30 Maret-2023
Bayi Ny. S umur 0 hari, fisiologis

PENATALAKSANAAN tanggal/jam: 30 Maret 2023

1. Melakukan pemeriksaan keadaan pada bayi baru lahir meliputi warna kulit,
tangis, dan kelainan pada bayi
2. Mengukur antropometri bayi, Laki-laki, BB 3800 gram, PB 50 cm, terdapat
lubang anus ada
3. melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) selama 1 jam guna menjaga
kehangatan pada badan bayi, dan membantu dalam keberlansungan
pemberian ASI eksklusif dan lama menyusui
4. melakukan perawatan pada bayi baru lahir normal
5. melakukan tindakan pemberian salf mata pada bayi baru lahir
6. melakukan tindakan pemberian injeksi Vit. K kepada bayi (0,5ml)
7. rawat gabung bayi dengan ibunya
8. motivasi keluarga pasien agar ayah atau kakek bayi mengazani bayi
9. dokumentasi tindakan

Pembimbing lapangan Mahasiswa

Fransiska Tri Martina S.Tr.Keb Diyas Indah Pakerti

Pembimbing Akademik

Ririn Wahyu Hidayat S.ST.,M.KM

69
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Z UMUR 3 HARI


DI PUSKESMAS KRANGGAN

NO. REGISTER: 23-00-1203

Masuk puskesmas tanggal, jam : 1 April 2023


Dirawat di ruang : VK

PENGKAJIAN DATA,
Oleh: Surti Partiningsih Tanggal/Jam: 1 April 2023
Biodata
Nama bayi : By. Z
Tanggal lahir : 30 Maret 2023
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ibu Ayah
Nama : Ny.S Nama : Tn.D
Umur : 22 tahun Umur :29 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/Ind
Pekerjaan : Kary.swasta Pekerjaan : POLRI
Alamat : Slagen 6/8 Alamat : Slagen 6/8
No. Telp : 08xx No. Telp : 08xxx

SUBJEKTIF
1. Riwayat kehamilan
G 3 P 2 A 1 Ah 2
Umur kehamilan : 38 minggu
Riwayat ANC : teratur/tidak, kali, di Puskemas oleh Bidan
Imunisasi TT : 5 kali
TT : TT lengkap
Kenaikan BB : 8 kg
Keluhan : tidak ada keluhan
Penyakit selama hamil tidak ada
Kebiasaan
 Makan : +3x/ hari

70
 Obat/jamu : tidak mengkonsumsi jamu
 Merokok : tidak merokok

Komplikasi
 Ibu : tidak ada
 Janin : tidak ada
2. Riwayat persalinan
Jenis persalinan :spontan/ tindakan.
indikasi :tidak ada
Penolong : Bidan di Puskesmas
PB/BB lahir : 3800 gram / 50 cm
Keadaan bayi baru lahir
Lahir tanggal :30, Maret 2023 jam 10.00 WIB
Masa gestasi : 3 hari
BB/PB lahir : 3800 gram/ 50 cm
3. Nutrisi : ASI sufor/ makanan tambahan jika ada
OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum : Baik ( composmentis)
b. Tanda vital
Nadi : 100 x/ menit
Pernafasan : 50x/menit
Suhu : 36,5°C
c. BB sekarang : 3800 gram

2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : bentuk proposional, tidak ada moulage, tidak ada
benjolan, cekungan atau kelainan lainnya.
Muka : kemerahan, tidak ada odem, tidak biru.
Ubun-ubun : ubun-ubun kecil dan ubun-ubun besar teraba jelas.
Mata : Simetris, sclera putih, tidak terdapat tanda infeksi,
refleks berkedip dan refleks cahaya positif, tidak
ada kelainan.
Hidung : Terdapat septum ditengah, terdapat dua lubang
hidung, bersih, tidak ada kelainan, tidak ada.
Telinga : Simetris, terletak sejajar dengan sudut mata, daun
telinga elastis, terdapat lubang telinga, tidak ada

71
pengeluaran cairan abnormal.
Mulut : Bibir tidak ada kelainan, berwarna kemerahan,
tidak ada palatoskiziz maupun labioskizis, lidah
bersih, mukosa lembab, gusi kemerahan, refleks
mencari positif, refleks menghisap positif, dan
refleks menelan positif.
Leher : Tidak teraba benjolan dan tidak bengkak
Dada : Bentuk dada normal dan simetris, putting susu,
kecoklatan dan menonjol, bunyi nafas dan
jantung teratur, tidak ada retraksi dada
Tali pusat : tidak ada perdarahan maupun tanda-tanda infeksi
pada tali pusat
Abdomen : Tidak teraba benjolan, tidak ada penonjolan
umbicalis,
Punggung : Tidak ada benjolan atau cekungan, tidak terdapat
bercak mongol
Ekstremitas :tangan kanan dan kiri simetris, tonus otot aktif,
jumlah jari tangan kanan dan kiri lengkap. Kaki
kanan dan kiri simteris, tonus otot aktif, jumlah jari
kaki kanan dan kiri lengkap
Genetalia : Labia mayora menutupi labia minora, terdapat
lubang uretra.
Anus : Terdapat lubang anus, bayi sudah BAB
3. Reflek
Moro : positif, Bayi melakukan geran akki secara
bersamaan ketika mengangkat kedua tangan dan
kaki secara bersamaan ketika digebrak
Rooting : bayi sudah bisa menoleh dengan baik, menoleh
kekanan dan kiri
Walking : bayi sudah bisa menggerakan kaki kanan dan kiri
Graphs : bayi sudah bisa menggenggam
Sucking : bayi sudah bisa menghisap ASI dengan baik
Tonicneck : Bayi sudah bisakepala menoleh ke kanan, lengan
kanan akan meregang lurus ke kanan seperti
sedang memegang pedang anggar sementara
lengan kirinya menekuk di siku.
Antropometri
LK : 37 cm

72
LD :38 cm
LLA :11 cm
4. Eliminasi
Miksi : sudah BAK 1 jam pertama
Defekasi : sudah BAB 1 jam pertama
5. Pemeriksaan Penunjang
tidak dilakukan pemeriksaan
Nilai APGAR : 1 menit/5 menit/10 menit/2 jam: 7 /9 /22
N Kriteria 1 menit 5 menit 10 menit 2 jam
o
1 Denyut Jantung 1 1 2 2
2 Usaha nafas 1 2 2 2
3 Tonus otot 1 2 2 2
4 Reflek 2 2 2 2
5 Warna kulit 2 2 2 2
TOTAL 7 9 10 10

Cacat bawaan : tidak ada


Resusitasi : tidak
Penghisapan lendir : tidak
Ambubag : tidak
Massase jantung :tidak

ANALISA Tanggal/jam: 1 April 2023/09.45


WIB
By. Z usia 3 hari Fisiologis
PENATALAKSANAAN
1. Melakukan pemeriksaan keadaan bayi meliputi: antropometri, warna kulit,
tangis, tonus otot, dan keadaan tali pusat bayi
2. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
3. Melakukan perawatan tali pusat dengan cara mengganti kasa dengan
prinsip bersih kering
4. Motivasi ibu untuk melakukan SHK pada bayi dikunjungan selanjutnya
5. Dokumentasi tinndakan

73
Pembimbing lapangan Mahasiswa

Fransiska Tri Martina S.Tr.Keb Surti Partiningsih

Pembimbing Akademik

Ririn Wahyu Hidayat S.ST.,M.KM

74
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S USIA 27 TAHUN P2A1 DENGAN


NIFAS NORMAL DI PUSKESMAS KRANGGAN TEMANGGUNG

Masuk Puskesmas Jam : 04.30 WIB


register : 218003524
Tanggal : 30 Maret -2023

Pengkajian : Ruang Nifas


Tanggal : 30 Maret-2023
Tempat/ ruang : Ruang Nifas
Oleh : Surti Partiningsih

BIODATA
Nama : Ny.S Nama : Tn.D
Umur : 22 tahun Umur :29 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ Bangsa: Jawa/Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/Ind
Pekerjaan : Kary.swasta Pekerjaan : POLRI
Alamat : Slagen 6/8 Alamat : Slagen 6/8
No. Telp : 08xx No. Telp : 08xxx

A. SUBYEKTIF
1. Alasan masuk ruang perawatan nifas : Kontrol nifas 6 jam post
partum
2. keluhan : tidak ada keluhan
3. Riwayat menstruasi :
menarche usia : 13 tahun
siklus : 28 hari
banyak : 3-4 ganti pembalut/ hari
lama : 5-6 hari
warna : merah khas darah
Dismenorrhea : Dismenorhea hari pertama dan
kedua menstruasi
Flour albus : tidak ada

75
HPHT : 08 juni 2022
HPL : 15 maret 2023
4. riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Hamil Persalinan Nifas


Ke-
lahir Uk Jns Peno Kom JK BB laktasi komplikasi
Persalinan long Plikasi lahir

1 Lupa 2 abortus dokte - - - - -


/04/ minggu r
19

2 11/6/ 39 Normal/ Bidan Tidak ada La 3400 Normal Tidak ada


21 minggu spontan ki- 0
la
ki

5. Riwayat kehamilan dan persalinan yang sekarang


ANC : 9 kali kunjungan
Penyulit : terdapat lilitan tali pusat 1X
Tanggal persalinan : 30 maret 2023 Jam : 10.00 WIB
Tempat persalinan : Puskesmas
Jenis persalinan : spontan normal
Penolong persalinan : Bidan
Penyulit persalinan : tidak ada

6. keadaan bayi baru lahir


lahir tanggal : 30, maret 223
BB/PB lahir : 50 cm
jenis kelamin : laki-laki
kelainan : tidak ada
pola tidur : teratur
pola nutrisi : ASI
masalah menyusui : tidak ada

pola eliminasi
- BAK : 1x/6 jam

76
konsitensi : cair
Warna : jernih
Bau : khas amonia
- BAB : 1x/ 6 jam
konsitensi : lembek
warna : kuning
Bau : khas feses
7. Riwayat kesehatan
a. penyakit yang pernah/ sedang diderita : tidak ada
b. penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga : tiddak ada

8. riwayat pernikahan
Menikah : 1 kali
Usia menikah : 18 tahun
Lama pernikahan : 4 tahun

9. riwayat kontrasepsi yang digunakan: IUD


10.riwayat psikososial
orang terdekat : Suami dan keluarga
tinggal serumah dengan : Suami
penerimaan terhadap anak ini : sangat menerima
dukungan keluarga : keluarga sangat mendukung
perasaan ibu saat ini : Bahagia
rencana menyusui : ASI eksklusif 6 bulan sampe 2
tahun
pemberian nama bayi : By.Z
rencana aqiqah : Pada saat bayi 1 minggu
rencana perawatan bayi : dirawat sendiri
kebiasaan spiritual : pengajian
pendapatan : ≥ Rp. 3.000.000.00

11. pola pemenuhan kebutuhan sehari- hari


a. Nutrisi
 Makan :
Frekuensi : 3xsehari
porsi : sedang
macam : nasi, lauk, sayur

77
keluhan : tidak ada
 Minum :
Frekuensi : 8-9 gelas
porsi : gelas sedang
macam : Air putih, susu
keluhan : tidak ada
b. Istirahat :
lamanya : malam 6-7jam, siang 1-2 jam/ hari
keluhan : tidak ada
c. Aktivitas :
mobilisasi : berjalan ke kamar mandi
pekerjaan : karyawan swasta
aktivitas merawat diri dan bayi dibantu/mandiri : ibu, suami, dan
keluarga
olahraga/ senam nifas :-
keluhan : tidak ada
keluhan
d. Eliminasi
 BAK : 5-6 kali/hari
Konsitensi : cair
Warna : jernih
Bau : khas amonia
Keluhan : tidak ada
 BAB : 1x/ hari
Konsitensi : lembek
Warna : kuning
Bau : khas feses
Keluhan : tidak ada
e. pesobal Hygine : mandi 2-3x/ hari, gosok gigi 3x/
hari
f. kebutuhan seksual : belum berhubungan seksual
keluhan : tidak ada
g. menyusui :
pengalaman menyusui : menyusui ASI eksklusif
kebiasaan menyusui : posisi ibu nyaman
posisi : tiduran, duduk
perawatan payudara : menggunakan kapas dan baby oil

78
masalah : tidak ada
h. pola kebiasaan :
merokok : tidak merokok
alkohol : tidak minum alkohol
narkoba : tidak menggunkan narkoba
obat-obatan : tidak mengkosumsi obat- obatan
jamu- jamuan : tidak mengkomsumsi jamu-jamuan

B. OBYEKTIF
1. pemeriksaan umum :
a. keadaan umum : baik
b. kesadaran : composmentis
c. Tanda Vital :
TD : 128/89mmhg
Nadi : 78x/menit
Pernapasan : 22x/ menit
Suhu :36°C
d. BB : 67kg

2. Pemeriksaan fisik
 kepala dan leher :
wajah : tidak ada oedem, simetris, tidak ada
nyeri tekan
mata : konjungtiva merah muda, seklera
putih
mulut : bersih, tidak ada carises
leher : tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran tyroid
 dada dan payudara :
bentuk : simetris
benjolan : tidak ada
puting susu : menonjol
pengeluaran : ASI
keluhan : Tidak ada
 Abdomen :
Bekas luka : tidak ada
TFU : 1 jari dibawah pusat

79
kontraksi : kuat
 Tangan dan kaki :
Oedem : tidak ada
varices : tidak ada
reflek patella : positif
kuku : bersih
warna : putih
 Genetalia luar :
oedem : tidak ada
varices : tidak ada
bekas luka : lecet di bagian vagina
jahitan : tidak ada
jahitan dalam : tidak ada
jahitan luar : tidak ada
pengeluaran lochea : lochea rubra
 Anus : tidak ada hemoroid

C. ANALISA
Ny. S P2A1 Usia 22 tahun kontrol nifas 6 jam postpartum

D. PENATALAKSANAAN
1. memberitahu hasil pemeriksaan kepada Ibu
keadaan umum : baik
kesadaran : composmentis
Tanda Vital
TD : 128/89mmhg
Nadi : 78x/menit
Pernapasan : 22x/ menit
Suhu :36°C
BB : 67kg
2. melakukan pemeriksaan nifas pada ibu salah satunya dengan
melihat banyak pengeluaran darah pada ibu
3. KIE tentang gizi seimbangg dan meningkatkan makan- makanan
bergizi
4. KIE kepada ibu tentang tanda bahaya pada ibu nifas seperti:
perdarahan lewat jalan lahir, keluar cairan berbau dari jalan
lahir, bengkak di wajah, tangan, dan kaki atau sakit kepala dan

80
kejang-kejang. Deman lebih dari 2 hari, payudara bengkak,
merah, disertai rasa sakit, ibu terlihat sedih, murung, dan
menangis tanpa sebab ( depresi)
5. Memotivasi ibu untuk minum vitamin dan obat sesuai jadwal
6. Memotivasi ibu untuk konntrol nifas (KF) sesuai jadwal (1 April
2023)
7. Memotivasi ibu untuk memperbanyak dzikir, tasbih, tahmid,
takbir, dan tahlil
8. Mendokumentasikan hasil tindakan

Pembimbing lapangan Mahasiswa

Fransiska Tri Martina S.Tr.Keb Diyas Indah Pakerti

Pembimbing Akademik

Ririn Wahyu Hidayat S.ST.,M.KM

81
82
ASUHAN KEBIDANAN PADA AKSEPTOR KB

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.S USIA 22 TAHUN P2A1


DENGAN AKSEPTOR KB IMPLANT

Masuk Puskesmas Jam :10.15 WIB Register : 18003524


Tanggal : 19,Mei 2023

Pengkajian : Surti Partiningsih Jam : 09.15


WIB
Tanggal : 29, Mei 2023
Tempat/ ruang : Ruang KB
Oleh : Surti Partiningsih

BIODATA
Nama : Ny.S Nama : Tn.D
Umur : 22 tahun Umur :29 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/ Bangsa: Jawa/Indonesia Suku/ Bangsa : Jawa/Ind
Pekerjaan : Kary.swasta Pekerjaan : POLRI
Alamat : Slagen 6/8 Alamat : Slagen 6/8
No. Telp : 08xx No. Telp : 08xxx

E. SUBYEKTIF
6. Alasan datang : untuk suntik KB 3 bulan.
7. keluhan : tidak ada keluhan
8. Riwayat menstruasi :

Kehamilan Anak Nifas Ket


Persalinan

Sua ana U penyuli JK BBL Hidu Ma Lama pen


t
mi k K Tempat Penolo Jenis peny p ti mene yuli
Ke- ke Persali ng Persali ulit tki t
nan nan

83
1 1 2m - RS Dokter abortus - - - - - - -
ing
gu

2 39 Tidak Puskes Bidan Spontan tidak L 340 hidu - - -


mi ada mas normal
nng ada 0Gr p
gu am

3 38 Lilitan Puskes Bidan Spontan Tida L 380 Hidu - - - -


mi tali mas normal
nng pusat k 0 p
gu 1X ada

menarche usia : 14 tahun


siklus : 28 hari
banyak : 2-3 ganti pembalut/ hari
lama : 6-7 hari
warna : merah
Dismenorrhea : Dismenorhea hari pertama
menstruasi
9. riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu

Hamil Persalinan Nifas


Ke-
lahir Uk Jns Peno Kom JK BB laktasi komplikasi
Persalinan long Plikasi lahir

1 Lupa 2 abortus dokte - - - - -


/04/ minggu r
19

2 11/6/ 39 Normal/ Bidan Tidak ada La 3400 Normal Tidak ada


21 minggu spontan ki- 0
la
ki

10. pola eliminasi


- BAK : 6-7x/ hari
konsitensi : cair
Warna : jernih
Bau : khas amonia

84
- BAB : 1x/ hari
konsitensi : lembek
warna : kuning
Bau : khas feses
11. Riwayat kesehatan
c. penyakit yang pernah/ sedang diderita : tidak ada
d. penyakit yang pernah/ sedang diderita keluarga : tiddak ada
12. Riwayat Gynekologi
tidak ada
13. riwayat pernikahan
Menikah : 1 kali
Usia menikah : 20 tahun
Lama pernikahan : 2 tahun
14. riwayat kontrasepsi yang digunakan
15. riwayat psikososial
orang terdekat : keluarga dan suami
tinggal serumah dengan : Suami dan anak
kebiasaan spiritual : pengajian
pendapatan : ≥ Rp. 3.000.000.00
dukungan dari keluarga : Suami dan keluarga mendukung
untuk memasang implant
binatang pelhiraan : tidak ada
16. pola pemenuhan kebutuhan sehari- hari
i. Nutrisi
 Makan :
Frekuensi : 2-3xsehari
porsi : sedang
macam : nasi, lauk, sayur, buah
keluhan : tidak ada
 Minum :
Frekuensi : 8-9 gelas
porsi : gelas sedang
macam : Air putih, susu
keluhan : tidak ada
j. Istirahat :
lamanya : malam 7-8 jam, siang 1-2 jam/ hari
keluhan : tidak ada

85
k. Aktivitas :
mobilisasi : jalan jalan disekitar rumah
pekerjaan : IRT
aktivitas merawat diri dan bayi dibantu/mandiri : keluarga
olahraga/ senam nifas : olahraga ringan
keluhan : tidak ada keluhan
l. Eliminasi
 BAK : 6-7/ hari
Konsitensi : cair
Warna : jernih
Bau : khas amonia
Keluhan : tidak ada
 BAB : 1x/ hari
Konsitensi : lembek
Warna : kuning
Bau : khas feses
Keluhan : tidak ada
m. pesobal Hygine : mandi 2-3x/ hari, gosok gigi 3x/
hari
n. kebutuhan seksual : belum berhubungan seksual
keluhan : tidak ada
o. menyusui :
pengalaman menyusui : menyusui ASI eksklusif
kebiasaan menyusui : posisi ibu nyaman
posisi : tiduran, duduk
perawatan payudara : menggunakan kapas dan baby oil
masalah : tidak ada
p. pola kebiasaan :
merokok : tidak merokok
alkohol : tidak minum alkohol
narkoba : tidak menggunkan narkoba
obat-obatan : tidak mengkosumsi obat- obatan
jamu- jamuan : tidak mengkomsumsi jamu-jamuan

F. OBYEKTIF
3. pemeriksaan umum :
e. keadaan umum : baik

86
f. kesadaran : composmentis
g. Tanda Vital :
TD : 102/80mmhg
Nadi : 100x/menit
Pernapasan : 22x/ menit
Suhu :36°C
h. BB : 65kg
4. Pemeriksaan fisik
 kepala dan leher :
wajah : tidak ada oedem, simetris, tidak ada
nyeri tekan
mata : konjungtiva merah muda, seklera
putih
mulut : bersih, tidak ada carises
leher : tidak ada pembesaran vena
jugularis, tidak ada pembesaran tyroid
 dada dan payudara :
bentuk : simetris
benjolan : tidak ada
puting susu : menonjol
pengeluaran : ASI
keluhan : Tidak ada
 Abdomen :
Bekas luka : tidak ada
 Tangan dan kaki :
Oedem : tidak ada
varices : tidak ada
reflek patella : positif
kuku : bersih
warna : putih
 Genetalia luar :
oedem : tidak ada
varices : tidak ada
bekas luka : tidak ada
 Anus : tidakn ada hemoroid

87
G. ANALISA
Ny. S P2A1 Usia 22 tahun Akseptor KB implant.

H. PENATALAKSANAAN

1. memberitahu hasil pemeriksaan kepada Ibu


keadaan umum : baik
kesadaran : composmentis
Tanda Vital
TD : 102/80mmhg
Nadi : 100x/menit
Pernapasan : 22x/ menit
Suhu :36°C
BB : 65kg
2. memberikan inform consent dan menanyakan apakah KB
sesuai dengan hukum di agama ibu
3. memberitahu kepada ibu mengenai kekurangan dan
kelebihan KB yang dipilih
4. memberitahu ibu mengenai efek samping dari KB yang
dipilih
5. memberitahu ibu tingkat efektifitas dari KB yang dipilih
6. memberitahu pasien mengenai tata cara tindakan
pemasangan implant
7. Menyiapkan alat dan tempat pemasangan KB
8. Memberitahu ibu untuk kunjungan ulang 3 hari lagi (21 Mei
2023)
9. Memberikan terapi obat kepada ibu
 Amox X 3x1
 PCT X 3x1
10. berikan K1 Kepada Ibu dan memberitahu K1 selalu di bawa
pada saat kunjungan ulang.
Pembimbing lapangan Mahasiswa

Fransiska Tri Martina S.Tr.Keb Surti Partiningsih

Pembimbing Akademik

88
Ririn Wahyu Hidayat S.ST.,M.KM

BAB IV

PEMBAHASAN

Analisis kasus Ny. S secara Continuinity of care dari kehamilan,

persalinan, nifas dan bayi baru lahir di Puskesmas Kranggan di Kabupaten

Temanggung pada Tahun 2023.

A. KEHAMILAN

Tanggal 25 Maret 2023 Ny.S datang ke Puskesmas Kranggan untuk

melakukan pemeriksaan kehamilannya. Pada pengumpulan data Ny. S usia 22

tahun beralamat di Slagen Rt/Rw 6/8 kehamilan ketiga. Umur sangat

menentukan suatu kesehatan ibu, ibu dikatakan beresiko tinggi apabila ibu

hamil berusia di bawah 20 tahun dan di atas 35 tahun. HPHT 08 Juli 2022

Ny. S merasa sering kencang-kencang pada kehamilan Trimester 3. Pada

pemeriksaan fisik didapatkan hasil vital sign TD 101/70 mmHg, Nadi

105x/m, Pernapasam 20 x/menit, suhu 36,5C. Berat badan Ny.S sebelum

hamil 50 kg dan sesudah hamil 67 kg kenaikan berat badan selama hamil

adalah 17 kg, hasil perhitungan IMT 25,85. IMT normal adalah 19,8 -26 Pada

IMT normal rekomendasi kenaikan berat badan selama hamil adalah 11,5 –

16 kg. Kenaikan berat badan ibu hamil yang kurang kemungkinan dapat

menyebabkan abortus, bayi lahir premature, BBLR, terhambatnya

pertumbuhan janin dalam kandungan, dan bayi baru lahir mudah terkena

infeksi. TB Ny. S ysitu 161 cm. Tubuh yang pendek dapat menjadi indikator

gangguan genetik. Batas normal tinggi badan ibu hamil adalah ≥145 cm. Jika

<145 cm kemungkinan mengalami panggul sempit.

89
Pada pemeriksaan LILA didapatkan hasil 27 cm. Hasil pengukuran

antropometri ibu, menunjukkan ibu memiliki ukuran tinggi badan dan LILA

yang normal. Pada pemeriksaan tinggi fundus uteri, hasil pemeriksaan TFU

Ny. adalah 3 jari di bawah prosessus xyphoideus dalam usia kehamilan 36 5

minggu. Usia kehamilan 36-38 minggu TFU berada setinggi prosessus

xyphoideus atau 2-3 jari di bawah prosessus xyphoideus. Hal ini berarti ada

kesesuaian antara teori dan kasus. Pada pemeriksaan Leopold, didapatkan

hasil pada fundus teraba bokong, pada perut sebelah Kiri teraba punggung

janin, pada perut bagian bawah teraba kepala dan kepala sebagian besar sudah

masuk panggul karena sulit digoyangkan. Pada letak yang normal pada

fundus uteri teraba bokong, pada perut samping kanan/kiri teraba punggung

dan bagian kecil janin, sedangkan pada uterus sebelah bawah teraba kepala.

Hal ini berarti letak janin dalam rahim Ny.S normal, tidak ada kesenjangan

antara kasus dan teori. Pada pemeriksaan auskultasi didapatkan hasil bahwa

DJJ frekuensi 139 kali/menit, jelas kuat, dan teratur. Jumlah denyut jantung

janin normal yaitu 120–160 x/menit kuat dan teratur, jika DJJ <120 atau >160

maka kemungkinan ada kelainan pada janin atau plasenta. Pada letak kepala

tempat DJJ dibawah umbilikus.

B. PERSALINAN
Ny.S merasa kenceng-kenceng mulai tanggal 30 Maret 2023 pukul

01.00 WIB. Tanda dari kala I persalinan adalah terjadinya his persalinan

dengan ciri khas pinggang terasa nyeri yang menjalar ke depan, sifatnya

teratur, interval makin pendek, dan kekuatannya makin besar. Ini

menunjukkan antara teori dengan kenyataan tidak terdapat kesenjangan. Pada

kasus, berdasarkan HPHT, Ny.S memasuki persalinan pada usia kehamilan

373 minggu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia

kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. Ny.S

merasa cemas dengan persalinannya. Cemas yang berlebihan menyebabkan

90
kadar hormon stres meningkat (beta-endorphin, hormon adrenokortikotropik [

ACTH ], kortisol dan epinefrin). Efek kadar hormon yang tinggi dalam

menghambat persalinan dapat dikaitkan dengan persalinan distosia. Cemas

yang berlebihan dapat menghambat dilatasi seviks normal, sehingga dapat

meningkatkan persepsi nyeri dan mengakibatkan persalinan lama.

Berdasarkan teori di atas tidak terdapat kesenjangan antara teori dan

pelaksanaan. Ketuban Merembes sejak pukul 22.00 WIB, Ketuban jernih dan

his tidak kuat tanda-tanda persalinan sudah ada. Ketuban Pecah pukul 23.00

WIB. Ketuban pecah merupakan suatu keadaan dimana kondisi pasien

merasakan pecahnya ketuban disertai dengan tanda inpartu dan setelah satu

jam tepat tidak di ikuti dengan proses inpartu. Pembukaan lengkap dialami

Ny.S pada tanggal 30 Maret 2023 pukul 07.30 WIB.

Pada Kala I berlangsung selama ±3 jam. Kala I untuk primigravida

berlangsung 12 jam, untuk kala I fase aktif normalnya berjalan selama 6 jam

pada primigravida, sedangkan lama kala I berlangsung pada multigravida 8

jam. Pembukaan primigravida 1 cm tiap jam dan multigravida 2 cm tiap jam

(Manuaba, 2014). Pada Kala II berlangsung selama 3 jam.

91
Bayi lahir pukul 10.00 WIB dengan apgar score 9. Plasenta lahir

pukul 10.05 WIB dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD) selama 1 jam

Inisiasi Menyusu Dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan,

di mana bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya sendiri (tidak disodorkan

ke puting susu). Inisiasi Menyusu Dini akan sangat membantu dalam

keberlangsungan pemberian ASI eksklusif (ASI saja selama 6 bulan). Dengan

demikian, bayi akan terpenuhi kebutuhannya hingga usia 2 tahun, dan

mencegah anak kurang gizi (Dinkes, 2023).

Pada kala III, 1 menit setelah bayi lahir petugas menyuntikkan

Oksitosin di paha bagian luar dan mendapatkan adanya tanda-tanda lepasnya

plasenta, seperti rahim menonjol diatas simpisis, tali pusat bertambah

panjang, rahim bundar dan keras, keluar darah secara tiba- tiba. Setelah

terjadi pelepasan plasenta, seluruh bagian plasenta, tali pusat dan selaput

ketuban lahir lengkap. Total waktu yang dibutuhkan untuk pelepasan dan

pengeluaran plasenta adalah 5 menit. Seluruh proses kala III biasanya

berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir, sehingga didapat antara kasus dan

teori tidak ada kesenjangan. Setelah plasenta lahir, dilakukan estimasi

perdarahan. Ny. S mengeluarkan darah sejumlah kurang lebih ≠ 100 cc.

Perdarahan dianggap normal bila jumlahnya tidak melebihi 400-500 cc.

Sehingga didapat antara kasus dan teori tidak ada kesenjangan. Memasuki

kala IV petugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan laserasi jalan lahir

dan tidak terdapat laserasi atau robekan jalan lahir pada Ny. S.

Pengawasan Kala IV selama 2 jam post partum untuk memberikan

asuhan pada Ny.S antara lain: mengawasi TD, keadaan umum ibu, tinggi

fundus uteri, kontraksi uteri, kandung kemih dan perdarahan post partum dan

semua hasilnya normal. kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi

meliputi tingkat kesadaran penderita, pemeriksaan tanda-tanda vital, kontraksi

92
uterus dan perdarahan. Penyusunan pelaksanaan pada kala I dilakukan sesuai

dengan teori meliputi penyuluhan tentang tehnik relaksasi dan manfaat nyeri

persalinan itu sendiri. Observasi persalinan dilakukan sesuai dengan teori,

yaitu: DJJ, his, dan nadi setiap 1/2 jam, pembukaan serviks, penurunan bagian

terendah janin dan tekanan darah setiap 4 jam atau sewaktu-waktu jika ada

tanda gejala kala II, suhu tubuh dan produksi urin setiap 2 jam, mengajarkan

ibu teknik pernafasan yang benar saat ada his,anjurkan ibu makan/minum,

anjurkan ibu untuk tidak meneran sampai pembukaan sempurna, anjurkan ibu

untuk tidur miring ke kiri, memberikan motivasi dan dukungan, meminta ibu

untuk tidak menahan BAK dan BAB. Pada kala II hingga kala IV penyusunan

intervensi yaitu membantu kelahiran bayi dengan APN agar ibu dan bayi

sehat dan tidak terdapat permasalahan yang serius serta menilai keadaan bayi

baru lahir. Setelah itu dilakukan pemantauan keadaan umum ibu serta bayi.

Tidak lupa memberikan injeksi vitamin K dan salep mata . Persalinan

ditolong dengan 60 langkah APN untuk meminimalisasi adanya komplikasi

lain.

C. MASA NIFAS

Pada saat hari pertama postpartum perhatian ibu terfokus pada dirinya

sendiri dan masih tergantung dengan orang sekitarnya serta belum bisa

bertanggungjawab dalam mengurus bayinya, hal tersebut sesuai dengan teori

yang menyebutkan ibu berada pada fase taking in. Fase taking in lamanya 3

hari pertama setelah melahirkan. Fokus pertama pada diri ibu sendiri, tidak

pada bayi, ibu membutuhkan waktu untuk tidur dan istirahat. Pasif, ibu

mempunyai ketergantungan dan tidak bisa membuat keputusan. Ibu

memerlukan bimbingan dalam merawat bayi dan merasa takjub ketika

melihat bayinya yang baru lahir.

93
Pada pemeriksaan nifas 6 jam postpartum tanggal 30 Maret 2023

didapatkan hasil ASI belum keluar, bayi sering menyusu, TFU 1 jari bawah

pusat dan lochea rubra. Pada hari-hari pertama ASI belum banyak, sehingga

bayi akan sering menyusu. Apabila ASI sudah banyak bayi akan mengatur

sendiri kapan akan menyusu. TFU pada 6 jam post partum adalah 2 jari

dibawah pusat sedangkan lochea pada 1-4 hari adalah lochea rubra. P2A1, 6

jam post partum, persalinan normal, laktasi, involusi, lochea normal, keadaan

umum ibu baik. Diagnose kebidanan sesuai dengan teori yaitu 6 Jam

postpartum, hari pertama sampai 40 hari, persalinan normal, laktasi normal,

involusi normal. Lochea normal, KU baik. Pada pelaksanaan KN1 Ny.S

diberikan Konseling mengenai perawatan payudara, gizi simbang, ambulasi

dini, cara menyusui . Nutrisi, Ambulasi, Eliminasi, Kebersihan diri /

perineum, Seksual, Senam nifas Keluarga berencana dan Pemberian ASI.

Kondisi psikologis ibu mengalami kecemasan. Kecemasan merupakan suatu

keadaan emosional yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan rasa

ketakutan serta gejala fisik yang menegangkan yang tidak diinginkan.

Kelahiran seorang anak menyebabkan tantangan mendasar terhadap struktur

interaksi keluarga yang sudah terbentuk. Sebagian besar wanita mengalami

ganngguan emosional setelah melahirkan.

Bentuk gangguan postpartum yang umum adalah depresi, mudah

marah dan mudah frustasi, serta emosional. Gangguan mood selama periode

postpartum merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi pada

ibu post partum, baik primipara maupun multipara. Penyuluhan yang telah

diberikan, dilaksanakan ibu dengan sebaik mungkin. Ini menunjukkan

kesesuaian antara pelaksanaan pada teori dan kasus nyata. Hasil evaluasi

segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan keluarga.

94
D. BAYI BARU LAHIR

Dalam 6 jam pertama, bayi Ny. S sudah bisa BAK 3 kali, warna

kuning jernih, BAB 3x, konsistensi lunak, warna kehitaman. Dalam waktu 24

jam, bayi mengeluarkan mekonium dan berkemih 20 – 30 cc urine per hari

kemudian meningkat menjadi 100 – 200 cc/hari. Kotoran yang dikeluarkan

bayi pada hari – hari pertama disebut mekonium. Mekonium adalah ekskresi

gastrointestinal bayi yang diakumulasi dalam usus sejak masa janin, yaitu

pada usia kehamilan 16 minggu. Bayi Ny. S diberi minum ASI setiap 2 jam.

ASI merupakan makanan yag terbaik bagi bayi dan mengandung zat gizi yang

sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, baik kualitas maupun

kuantitas. ASI di berika sesuai kebutuhan bayi, biasanya bayi mersa lapar

setelah 2-4 jam. Jangan beri susu formula sebelum usia bayi 6 bulan.

Tali pusat bayi dibungkus dengan menggunakan kasa steril dan kering

tanpa dibubuhi ramuan atau alcohol, segera dibersihkan jika terkena kotoran,

kasa diganti setiap mandi atau saat kotor. Sisa tali pusat sebaiknya

dipertahankan dalam keadaan terbuka, di tutupi kasa bersih / steril, jika tali

pusat terkena urine/feses, harus segera dicuci dengan menggunakan air bersih

dan sabun kemudian dikeringkan. Pada pemeriksaan keadaan umum bayi

baik, pemeriksaan tanda-tanda vital bayi didapatkan hasil, Nadi : 144 x/m,

Respirasi: 26x/m, Suhu: 36,7C. Suhu bayi normal adalah 36,5 – 37,50C dan

pernafasan bayi normal adalah 30 – 60 x/menit. Pemberian imunisasi HB 0

pada kasusnya dilakukan saat 2 jam setelah bayi lahir. Hal ini sesuai dengan

jadwal imunisasi dasar lengkap yaitu imunisasi Hepatitis B digunakan untuk

mencegah kerusakan hati.

Bayi Ny.S bayi baru lahir normal, cukup bulan, sesuai masa

kehamilan, ku baik. Semua poin dari intervensi dilaksanakan sebagai

implementasi pada bayi untuk implementasi selanjutnya dilakukan sesuai

95
keluhan pasien. Ibu melaksanakan anjuran yang diberikan. Keadaan bayi

sehat. Ini menunjukkan terdapat kesenjangan antara teori dan kasus nyata.

Dimana 2 jam pertama bayi sudah diberikan minum asi dan Pemberian Hb0

dilakukan 2 jam setelah bayi baru lahir. Bidan melakukan evaluasi secara

sistematis dan berkesinambungan untuk melihat keefektifan dari asuhan yang

sudah diberikan, sesuai dengan perubahan perkembangan kondisi klien. Hasil

evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien dan/atau keluarga.

Hasil evaluasi harus ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien.

E. ASUHAN KELUARGA BERENCANA

Asuhan keluarga berencana pada Ny. S dilakukan pada tanggal 19

Mei 2023, dimana ibu ingin menggunakan alat kontrasepsi setelah masa

nifasnya selesai, dari hasil pemeriksaan TD 102/80 mmHg, suhu 36,5˚C, nadi

100x/menit, pernapasan 22x/menit. Asuhan yang diberikan yaitu memberikan

konseling tentang metode kontrasepsi dan membantu ibu untuk menentukan

alat kontrasepsi jenis apa yang akan digunakan, ibu memilih untuk

menggunakan alat kontrasepsi KB implant. Berdasarkan teori, terdapat

beberapa jenis alat kontrasepsi yaitu metode ilmiah (metode pantang berkala),

metode kondom, metode hormonal seperti pil KB, suntik KB, implant,

AKDR, dan ibu memilih KB Implant karena petugas memberikan informed

consent pada Ny. S tentang penjelasan, cara kerja, keuntungan serta kerugian

dari KB Implant dan Ny. S merasa KB implant sesuai dengan kebutuhan dari

Ny. S.

F. MANAJEMEN KEBIDANAN DAN ASUHAN KEBIDANAN

1. Konsep dan prinsip manajemen secara umum

Manajemen adalah membuat pekerjaan selesai (getting things

done). Manajemen adalah mengungkapkan apa yang hendak dikerjakan,

96
kemudian menyelesaikannya. Manajemen adalah menentukan tujuan

dahulu secara pasti (yakni menyatakan dengan rinci apa yang hendak

dituju) dan mencapainya. Prinsip-prinsip manajemen:

a. Efisiensi Efisiensi adalah bagaimana mencapai akhir dengan

hanya menggunakan sarana yang perlu, atau dengan

menggunakan sarana sesedikit mungkin. Efisiensi adalah ukuran

mengenai hubungan antara hasil yang dicapai dan usaha yang

telah di keluarkan (misalnya oleh seorang tenaga kesehatan).

b. Efektivitas Efektivitas adalah seberapa besar suatu tujuan sedang,

atau telah tercapai, efektivitas merupakan sesuatu yang hendak

ditingkatkan oleh manajemen.

c. Rasional dalam mengambil keputusan Pengambilan keputusan

yang rasional sangat diperlukan dalam proses manajemen.

Keputusan merupakan suatu pilihan dari dua atau lebih tindakan.

Dalam istilah manajemen, pengambilan keputusan merupakan

jawaban atas pertanyaan tentang perkembangan suatu kegiatan.

2. Manajemen Kebidanan

Manajemen Kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh

bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis

mulai dari pengkajian, analisis data, diagnosis kebidanan, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi. Helen Varney, 1997, manajemen kebidanan

adalah proses pemecahan masalah yang digunakan sebagai metode untuk

mengorganisasikan pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah,

penemuan-penemuan, ketrampilan dalam rangkaian atau tahapan yang

logis untuk pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien

(varney, 2019).

97
3. Langkah-Langkah Manajemen Kebidanan

Tahap II,
Tahap I Tahap III
Pengumpulan interpretasi
data dasar Identifikasi
data dasar
diagnosis/msalah
potensial dan
antisipasi
penanganannya
Tahap VI Tahap V
pelaksanaan rencana asuhan
asuhan
lansung
Tahap IV
menetapkan
kebutuhan
Tahap VII tindakan segera,
Evaluasi kolaborasi
rujukan

Langkah I : pengumpulan data dasar

Data yang dibutuhkan dalam pengumpulan data dasar :

 Riwayat kesehatan

 Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhannya

 Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya

 Meninjau data laboratorium dan membandingkan dengan hasil

studi

Langkah II : interpretasi data dasar

Standar nomenklatur diagnosis kebidanan :

 Diakui dan telah disahkan oleh profesi

 Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan

 Memiliki ciri khas kebidanan

 Didukung oleh clinical judgement dalam praktik kebidanan

 Dpt diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan

Langkah III : mengidentifikasi diagnosis atau masalah potensial

Dalam langkah ini bidan dituntut untuk dapat mengidentifikasi

masalah dan diagnosa potensial terlebih dahulu baru setelah itu

98
menentukan antisipasi yang dapat dilakukan.

Langkah IV :

Dari data yang ada , mengidentifikasi keadaan yang ada, perlu atau

tidak tindakan segera ditangani sendiri/dikonsultasikan (dokter, tim

kesehatan, pekerja sosial, ahli gizi)/kolaborasi

Langkah V:

Tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi

klien, tapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap klien

(apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu

merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan

sosial-ekonomi, kultural/masalah psikologis. Dalam perencanaan

ini apa yang direncanakan harus disepakati klien, harus rasional,

benar-benar valid berdasar pengetahuan dan teori yang up to date.

Langkah VI

 Bisa dilakukan oleh bidan, klien, keluarga klien, maupun

tenaga kesehatan yang lain.

 Bidan bertanggungjawab untuk mengarahkan pelaksanaan

asuhan bersama yang menyeluruh.

Langkah VII

Evaluasi efektifitas dari asuhan yang telah dilakukan.

4. Pendokumentasian Asuhan Kebidanan

SOAP kebidanan merupakan singkatan dari subjective (subjektif),

Objective (objektif), Assessment (penilaian), dan Plan (perencanaan)

dalam profesi kebidanan. SOAP kebidanan menjadi sarana yang

digunakan oleh para bidan untuk mencatat rekam medis. Rekam medis

sendiri merupakan informasi mengenai kondisi pasien yang dicatat supaya

lebih terorganisir sehingga, SOAP dan juga rekam medis ini jadi salah satu

sarana bagi para tenaga medis untuk dapat mencatat diagnosis terhadap

99
suatu kondisi yang dialami oleh pasien dari bidan tersebut. Dengan metode

penulisan SOAP, maka bidan dapat dengan jelas menjelaskan mengenai

apa yang terjadi dengan pasisien dan apa saja rencana yang akan dilakukan

pada pasien. Selain itu, SOAP kebidanan juga akan menunjukkan

bagaimana reaksi pasien terhadap perawatan yang sudah ditempuh oleh

pasienn tersebut. Sehingga tak heran jika SOAP sangat membantu

mempercepat pelayanan bidan terhadap para pasiennya.

100
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pelaksanaan asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan, nifas

dan Bayi Baru Lahir di Puskesmas Kranggan Pada Ny. S dengan

menggunakan manajemen asuhan kebidanan secara berkelanjutan

(Contiinuity Of Care) dengan cara melakukan monitoring mulai dari masa

hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana dengan

menggunakan pola pikir manajemen kebidanan dan mendokumentasikan hasil

asuhannya dengan metode SOAP.

B. Saran

Dengan dilakukan asuhan kebidanan secara berkelanjutan pada Ny. S

diharapkan penulis dan pembaca dapat meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, dan pengalaman secara langsung, sekaligus penanganan dalam

menerapkan ilmu yang diperoleh selama pendidikan. Hasil laporan ini dapat

digunakan untuk menambah wawasan tentang asuhan kebidanan

berkesinambungan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan

keluarga berencana dengan pendekatan manajemen kebidanan yang sesuai

dengan standar.

101
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. (2019). Profil Kesehatan Provinsi Jateng

Tahun 2019. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 3511351(24), 61.

Dinkes Kulonprogo. (2023). Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Dinkes Kulonprogo.

https://dinkes.kulonprogokab.go.id/detil/12/inisiasi-menyusu-dini-imd

DocPlayer. (2014). Definisi involusi uterus. DocPlayer.

https://docplayer.info/57585352-Ii-definisi-involusi-uteri.html

Fabiana Meijon Fadul. (2019). Konsep Dasar/ Teori Kehamilan, Persalinan,

Nifas, Neonatus dan KB yang Menggambarkan Continuity Of Care. 2.

Herman, H. (2020). the Relationship of Family Roles and Attitudes in Child Care

With Cases of Caput Succedeneum in Rsud Labuang Baji, Makassar City in

2018. Jurnal Inovasi Penelitian, 1(2), 49–52.

https://doi.org/10.47492/jip.v1i2.49

Kemenkes RI. (2022a). Asi Eksklusif. Kementrian Kesehatan RI.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1046/asi-eksklusif

Kemenkes RI. (2022b). Seksualitas Dan Masa Nifas. Kementrian Kesehatan RI.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/602/seksualitas-dan-masa-nifas

kemenpppa. (2022). SAATNYA LAKI-LAKI TERLIBAT UNTUK CEGAH DAN

TURUNKAN ANGKA KEMATIAN IBU (AKI). KEMENTERIAN

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

REPUBLIK INDONESIA.

https://www.kemenpppa.go.id/index.php/page/read/29/4243/saatnya-laki-

laki-terlibat-untuk-cegah-dan-turunkan-angka-kematian-ibu-aki

Kementerian Kesehatan RI. (2022a). Pelayanan Antenatal Care (ANC) pada

102
Masa Pandem Covid-19. Kementrian Kesehatan RI.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1098/pelayanan-antenatal-care-anc-

pada-masa-pandem-covid-19

Kementerian Kesehatan RI. (2022b). Perubahan Fisik dan Psikis Pada Ibu Hamil.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/410/perubahan-fisik-dan-psikis-

pada-ibu-hamil

Melani, M. (2022). Prodi pendidikan profesi bidan jurusan kebidanan politeknik

kesehatan kementerian kesehatan yogyakarta tahun 2022.

Merdeka.com. (2023). QS. Al-Baqarah Ayat 233. Merdeka.Com.

https://www.merdeka.com/quran/al-baqarah/ayat-233

Meti Patimah. (2020). Pendidikan Kesehatan Ibu Hamil Tentang

Ketidaknyamanan Pada Kehamilan Trimester I dan Penatalaksanaannya.

Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(3), 570–578.

https://doi.org/10.31849/dinamisia.v4i3.3790

TafsirWeb. (2018). Surat Al-Baqarah Ayat 222. TafsirWeb.

https://tafsirweb.com/857-surat-al-baqarah-ayat-222.html

varney. (2019). Materi Konsep Kebidanan. Asuhan Kebidanan, 53(9), 1689–1699.

http://stikeskusumahusada.ac.id/images/file/10.pdf%0Ahttps://ukh.ac.id/

images/file/10.pdf

WHO. (2020). Maternal Health. WHO.

https://www.who.int/health-topics/maternal-health#tab=tab_1

Yulizawati. Lusiana, E. S. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Persalinan. In deasy

handayanni purba sulfiani, indryani (Ed.), Asuhan Kebidanan Pada

Persalinan. asuhan kebidanan pada persalinan.

103
https://books.google.co.id/books?

hl=id&lr=&id=VLYKEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR13&dq=persalinan&ots

=oVHqM6tkPi&sig=7sE5Qmw5zn64_guEk_eoT7XX6os&redir_esc=y#v=o

nepage&q=persalinan&f=false

104
DOKUMENTASI

105
106

Anda mungkin juga menyukai