Anda di halaman 1dari 1

By: Surti Partiningsih

Tradisi Bau Nyale Lombok Suku Sasak

Foto: Festival Bau Nyale.detik.com

Tradisi bau nyale, tradisi yang sampai sekarang diyakini oleh masyarakat Lombok setempat yang
juga dimana, tradisi ini merupakan sebuah tradisi turun temurun sejak ratusan tahun lalu sebagai
tradisi menangkap jelmaan putri mandalika. Tradisi ini merupakan suatu tradisi menangkap
cacing laut yang berlansung pada penanggalan suku sasak tepat 5 hari setelah bulan purnama
setiap tahunnya diantara bulan februari dan bulan maret.

Kata bau sendiri berasal dari bahasa Lombok suku sasak yang diartikan sebagai menangkap
sedangkan kata nyale berarti cacing laut yang hidup diantara lubang atau batu-batu karang yang
terdapat dibawah permukaan laut.

Dalam proses penangkapan nyale ini tentunya masyarakat harus menyiapkan sebuah upacara dan
menyiapkan berbagai perlengkapan untuk upacara, diantaranya, beberapa lembar daun sirih,
sedikit kapur, dan beberapa jajanan mapun buah-buahan khas Lombok suku sasak, dan bunga 9
rupa yang kemudian digunakan oleh para tokoh adat dalam melakukan upacara, upacara
penangkapan nyale tersebut.

Anda mungkin juga menyukai