Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah:

METODE PENELITIA KUANTITATIF

Critical Journal Review:


MANAJEMEN MADRASAH DALAM UPAYA PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN ISLAM (MOH. ARIF)
&
THE LEADERSHIP BEHAVIOR OF MADRASAH PRINCIPALS IN
IMPROVING THE QUALITY EDUCATION IN MAN 3 MEDAN
(MUHAMMAD FUAD ZAINI DAN SYAFARUDDIN)

Oleh :Rahmad Rinaldi

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN 2021

IDENTITAS REVIEWER

Nama : Rahmad Rinaldi


T.T.L : Gebang, 18 Maret 1983
JenisKelamin : Laki-laki
NIM : 0332204022
Kelas : Non Reguler
Jurusan : ManajemenPendidikan Islam
Semester : II (Dua)
Alamat : Link I, TegalRejo, Kec. Gebang, Kab. Langkat

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha


Penyayang. Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga saya dapat menyusun
Critical Journal Review pada mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif tepat
pada waktunya.
Penyusunan Critical Journal Review ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mandiri mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif. Critical Journal Review ini
dibuat dengan membandingkan dua jurnal, menganilisis isi jurnal kemudian
memaparkan kelebihan dan kekurangan dari jurnal. Dalam penyusunannya ini
masih banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya.
Oleh karena itu, saran atau kritik sangat kami harapkan dari pembaca demi
perbaikan penulisan berikutnya.
Akhirnya saya sangat mengharapkan semoga Critical Journal Review ini
dapat bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis sendiri.

Medan, 18 Juni 2021

Penulis

ii
CRITICAL JOURNAL REVIEW

A. IDENTITAS JURNAL
1. Jurnal Utama

Judul : Manajemen Madrasah Dalam Upaya Peningkatan Mutu

Pendidikan Islam

Penulis : Moh. Arif

Tahun terbit : 2013

Volume :8

Nomor :2

Jenis : Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman

Tebal : 438 Halaman

2. Jurnal Kedua

Judul : The Leadership Behavior of Madrasah Principals in

Improving the Quality Education in MAN 3 Medan

Penulis : Muhammad Fuad Zaini & Syafaruddin

Tahun terbit : Desember 2020

Jenis : Jurnal Iqra’ Kajian Ilmu Pendidikan

Volume :5

Nomor :2

E-ISSN : 2548-7892

P-ISSN : 2527-4449

1
B. DESKRIPSI JURNAL
1. Jurnal Utama
Pendahuluan
Secara umum, pendidikan di Indonesia sedang menghadapi tantangan
dan persoalan yang serius berkaitan dengan mutu pendidikan, mulai dari
rendahnya kualitas masukan (input), proses (process), lulusan (output), dan
keluaran (outcome) yang dihasilkan. Data Human Development Indeks (HDI)
tahun 2011, menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi 124 jauh di
bawah Malaysia yang menempati posisi 61 dari 187 Negara di dunia, bahkan
turun dua peringkat dari tahun sebelumnya. Kemudian pada 2012 mulai ada
perkembangan dari yang tadinya peringkat 124 dari 178 negara, menjadi
urutan ke-121 dari 185 negara.
Sedangkan menurut data HDI terbaru pada 14 Maret 2013, Indonesia
dilaporkan naik tiga peringkat.1 “Sementara itu, berdasarkan UNDP monitor,
Indonesia meraih score 0,629 naik 0,009, meliputi aspek tenaga kerja,
kesehatan, dan pendidikan”. Tiga faktor pertama, menempatkan sumber daya
manusia (SDM) sebagai faktor yang strategis dalam globalisasi ekonomi dan
teknologi informasi. Kondisi demikian merupakan refleksi pendidikan
Indonesia secara keseluruhan.
Secara khusus, gambaran pendidikan Islam tercakup dalam
pendidikan Indonesia. Boleh jadi kondisi pendidikan Islam di Indonesia ini
lebih memprihatinkan lagi dibanding gambaran tersebut. Selama ini,
pendidikan Islam di Indonesia berada pada kelas ke-3 setelah pendidikan
negeri dan pendidikan Katolik. Hal ini menjadi penting untuk diidentifikasi
terkait faktor penyebab atas rendahnya kualitas pendidikan tersebut, baik dari
segi kepemimpinan, manajemen, kurikulum, strategi pembelajaran maupun
kecenderungan pragmatis.
Pada satu dekade terakhir, sejumlah perguruan tinggi Islam terkemuka
di Indonesia tiba-tiba memiliki visi menjadi universitas kelas dunia, bahkan
tidak sedikit yang mengaku telah menjadi perguruan tinggi kelas dunia.
Menurut Webometric—lembaga pendidikan asal Spanyol yang rutin
melakukan pemeringkatan perguruan tinggi dunia—beberapa perguruan

2
tinggi Indonesia rupanya telah dikenal di dunia walaupun masih jauh
tertinggal di belakang perguruan tinggi Jepang, China, Taiwan, Hongkong,
Singapuran dan Thailand. Di bawah ini penulis akan suguhkan tabel rangking
PTAIN di Indonesia.
Dibandingkan dengan perguruan tinggi di negara lain seperti Jepang
atau Singapura, betapa mudahnya menjadi seorang dosen di Indonesia.3 Saat
ini, dari sekitar 270.000 dosen (dan peneliti) pada perguruan tinggi dan
swasta, hanya sekitar 23.000 yang berpendidikan doctor. Pada saat yang
sama, terdapat 3.200 lebih perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Jadi secara rata-rata terdapat 7-8 doktor per-perguruan tinggi. Selebihnya
hanya bergelar master dan tak sedikit pula yang berbekal ijazah sarjana. Di
sebuah perguruan tinggi ternama, jumlah doktor memang bisa melampaui
1000 orang, tetapi ini justru menunjukkan distribusi doktor yang sangat tidak
merata di antara perguruan tinggi di Indoensia.
Aspek berikutnya adalah mengenai kualitas dosen, melalui sistem
perekrutan dan promosinya. Secara common sense saja dengan dosen yang
berkualitas rendah, apa yang bisa diharapkan dengan kualitas Tri Dharma
Perguruan Tinggi kita? Jika saat ini banyak program studi yang belum
terakreditasi maka kualitas dan kuantitas dalam penelitian dan pengabdian
masyarakat perlu ditingkatkan.

2. Jurnal Kedua
Pendahuluan
Pendidikan adalah wadah untuk menjadikan serta membentuk citra
yang islami dikarangan masnyarakat di era ini. Perkembangan madrasah
aliyah di kota medan menunjukkan eksistensinya dengan adanya beberapa
madrasah seperti MAN 1, MAN 2 Model, MAN 3 dan MAN 4 Persiapan
yang ada di Medan. Ini menunjukkan bahwa madrasah mampu menjalankan
kurikulum-kurikulm umum yang telah ditetapkan secara nasional dengan
tidak meninggal identitasnya sebagai lembaga berbasis agama Islam,
ditambah kecitraannya menerapkan muatan lokal yang bernilai agama.
Ditambah lagi program-program seperti program Adiwiyata yang sedang

3
berjalan pada MAN 3 Medan dan untuk MAN 2 Medan telah menyabet
prestasi tingkat provinsi.
Kepemimpinan Kepala madrasah adalah salah satu penentu
keberhasilan sebuah lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan
nasional. Namun tidak sedikit lembaga pendidikan masih mengalami berbagai
problem dalam mencapai tujuan pendidikan nasional karena ketidak efektifan
kepemimpinan kepala madrasahnya.
Mutu kepemimpinan akan mempengaruhi mutu guru, mutu guru akan
mempengaruhi mutu peserta didik dalam prosses pembelajarannya maka
semua itu akan mempengaruhi mutu pendidikan secara keseluruhan.Dengan
adanya peningkatan mutu guru maka akan berdampak pada output dan
outcome(Achmad, 2016).
Madrasah Aliyah Negeri 3 atau disingkat dengan MAN 3 yang
terletak di kecamatan Medan Amplas. Merupakan salah satu dari 3 madrasah
aliyah negeri yang ada di kota Medan. MAN 3 medan merupakan madrasah
yang mendapatkan Akreditasi “A”, Kepala madrasah dan guru-guru dari Man
3 Medan terhitung ada 60 guru yang telah bergelar Strata 2/S2. Ada sekitar
75% yang sudah S2 dari total jumlah guru yang ada. Kepala madrasah juga
sedang melanjutkan study ke jenjang Doktor/S-III Salah satu program yang
sedang berjalan di MAN 3 Medan adalah program Adiwiyat, adiwiyata
merupakan program penghijaun lingkungan. MAN 3 medan juga telah
mendapatkan tawaran dari Kamar Industri (KADIN) Sumatera Utara sebagai
penjalinan kerjasama pemasaran jamur tiram dari MAN 3 Medan.
Menurut Ordway Tead dalm(Mesiono, 2012) mengemukakan metode
kepemimpinan adalah: Memberi Perintah, Memberikan celaan dan pujian,
Memupuk tingkah laku pribadi pemimpin yang benar, Peka terhadap saran-
saran, Peka terhadap saran-saran, Memperbaiki rasa kesatuan kelompok,
Menciptakan disiplin diri dan disiplin kelompok, dan Meredam kabar dan
isue-isue yang tidak benar.
Pendidikan bermutu adalah organisasi yang mampu memenuhi
kebutuhan para stakeholder-nya. Kemampuan organisasi dalam mengelolah

4
pegawai, peserta didik, proses pembelajaran, sarana, keuangan dan hubungan
dengan masyarakat adalah salah satu factor dari mutu.
Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, ada beberapa faktor
yang berpengaruh, yakni: Faktor kepemimpinan, Faktor Tim, Faktor
Deployment, Faktor harapan yang tidak realitas, Faktor empowerment.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kulitatif dengan pendekata
melalui studi kasus(Case Study).Penelitian ini mendeskripsikan isi data yang
ada dalam Perilaku Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan Di Man 3 Medan. Adapaun informan pada penelitian ini
adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru.

Adapaun sumber data yang dapat dipergunakan dalam penelitian


berdasarkan sumber data, yaitu: Kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Tata
usaha (TU) dan guru di MAN 3 Medan, teknik pengumpulan data adalah
dengan melakukan observasi, wawancara, studi dokumentasi dan triangulasi,
analisis data yaitu menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan. Untuk menetapkan keadsahan data kriteria yang digunakan
adalah derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),
kebergantungan (dependability), dan kepastian.

Hasil dan Pembahasan


Gebrakan dalam keputusan yang dilakukan Kepala madrasah MAN 3
medan yaitu dengan meningkatkan mutu Tenaga pendidik. Mengadakan
pelatihan terhadap guru sebagai solusi, pelatihan-pelatihan yang dimaksudkan
antara lain seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran, Diklat Kompetensi,
Inovasi Kurikulum.
Komunikasi yang coba diterapkan oleh kepala madrasah di MAN 3
medan yaitu membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama, dengan
penuh rasa kebebasan, sera memberikan sumbangsi terhadap kelompok untuk
mengkoordinirkan segala bentuk program-program madrasah. Dalam
operasionalnya, kepala MAN 3 medan melakukan komunikasi secara timbal
balik. Tindakan yang dilakukan oleh Kepala MAN 3 Medan yaitu dalam
bentuk performan, profesional, dan prosedural.

5
C. KEKHASAN DAN KEMUTAKHIRAN
1. Jurnal Utama

Pembahasan jurnal ini menceritakan secara umum tentang mutu


pendidikan yang ada di Indonesia. Setelah dijelaskan secara gamblang oleh
penulis, seakan membuka kaca mata pembaca terhadap kelemahan-
kelemahan yang mneyelimuti pendidikan di Indonesia secara luas. Mulai dari
cara perekrutan pendidik, penyusunan program-program pendidikan, sampai
kepada cara pengevaluasian program pendidikan. Analisis dan data akurat
yang disajikan oleh penulis membuat fakta ini lebih akurat.

Adapun kemutakhiran dari jurnal ini adalah secara jelas peneliti


menggambarkan dan memaparkan betapa merosotnya mutu pendidikan di
Indonesia dengan menjelaskan bahwa sejumlah perguruan tinggi Islam
terkemuka di Indonesia tiba-tiba memiliki visi menjadi universitas kelas
dunia, bahkan tidak sedikit yang mengaku telah menjadi perguruan tinggi
kelas dunia. Menurut Webometric lembaga pendidikan asal Spanyol yang
rutin melakukan pemeringkatan perguruan tinggi dunia beberapa perguruan
tinggi Indonesia rupanya telah dikenal di dunia walaupun masih jauh
tertinggal di belakang perguruan tinggi Jepang, China, Taiwan, Hongkong,
Singapuran dan Thailand. Secara umum, masih banyak hal yang perlu
dibenahi pada pendidikan Indonesia, khususnya kualitas perguruan tinggi
Islam.

2. Jurnal Kedua

Pembahasan yang dikupas oleh peneliti adalah focus terhadap apa


yang dilakukan dan bagaimana sikap kepala madarasah dalam meningkatkan
mutu sekolah khususnya di MAN 3 Medan. Menjelaskan tentang program
yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Serta mengurai kerjasama yang
dilakukan oleh sekolah dengan pihak kepemerintahan. Ha ini menjadi ciri
khas tersendiri bagi jurnal ini.

Ada pun kemutakhiran atau pembaharuan yang dapat ditemukan


dalam jurnal ini adalah dimana kita menemukan Kepala madrasahnya dalam

6
memotivasi stake holdernya menunjukkan akan perannya sebagi agen of
change dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang Doktoral, ketika seseorang
ingin melakukan perubahan pertama yang harus dilakukan adalah dengan
merubah diri sendiri, sukses merubah organisasi, masnyarakat bahkan dunia
diawali dengan suksesnya merubah diri sendiri. Kepala MAN 3 medan
menperlihatkan bahwa pendidikan itu tidak berhenti sampai di strata 2 saja.
Bukan hanya gelar yang dijar pada dewasa ini, tetapi bagaimana memperoleh
wawasan, informasi, dan ilmu-ilmu baru untuk segera disebarluaskan
terhadap warga madrasah.

D. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN


1. Jurnal Utama

a). Kelebihan

Pada jurnal utama ini menjelaskan secara detail dan gamblang


tentang penyebab merosot dan sulitnya mutu pendidikan di Indonesia.
Menampilkan data dan fakta tentang problem dan nilai pendidikan di
Indonesia pada taraf Internasional, sehingga melalui jurnal ini pembaca
dapat informasi tentang keadaan terbaru tentang pendidikan di Indonesia.
Jurnal ini juga menjelaskan bagaimana siklus mutu pendidikan yang baik.

b). Kelemahan

Setelah reviewer membaca jurnal ini, hampir tidak menemukan


kelemeahan, baik dari sisi penlisan, teori maupun analisis dari peneliti
sendiri. Akan tetapi, kalau dikembalikan pada judul jurnal itu sendiri,
membahas tentang mutu pendidikan Islam. Akan tetapi, apabila dilihat isi
jurnal, lebih membahas tentang pedidikan secara umum, dan sedikit sekali
mengupas tentang kondisi pendidikan Islam di Indonesia.

7
2. Junal Kedua

a). Kelebihan

Jurnal ini telah mengikuti standar penulisan jurnal terbaru.


Menggunakan Bahasa yang mudah dipahami dan istilah-istilah baru yang
kurang populer, sehingga ini juga menjadi tambahan kosa kata ilmiah bagi
pembacanya. Isi dari jurnal juga dijelaskan secara sistematis dan teratur.

b). Kelemahan

Ada pun kelemahan dalam jurnal ini yang ditemukan reviewer


adalah lebih kepada sistem kepenulisan, seperti adanya kesalahan terhadap
pengetikan kata, sehingga dikhawatirkan dengan penulisan kata tersebut
dalam memnimbulkan arti lain dari tujuan penulisan yang sebenarnya.
Salah satunya dapat dilihat pada bagian pendahluan, kemudian bebeapa
kata sambung yang digunakan secara berulang/pemborosan kata.

Pada beberapa paragraph, kita dapat melihat sumber bacaan yang


berbentuk dalam bodynote terletak di awa paragraph, mestinya hal ini kita
jumpai setelah dihantarkan beberapa kalimat sebelumnya diawal
paragrap.Menurut reviewer, secara penulisan yang mendetail, jurnal kedua
ini perlu melakukan perbaikan dan lebih teliti lagi dalam mempraktekkan
kaidah-kaidah dalam penulisan sebagai mana mestinya.

E. REKOMENDASI
1. Jurnal Utama

Menurut reviewer, secara umum jurnal ini sangat bagus dibaca oleh
pendidik maupun mau pun tenaga pendidik, sebagai sebuan pengetahuan
tentang kondisi pendidikan kita di Indonesia saat ini, sehingga harapannya
dapat menjadi motivasi untuk berpacu lebih giat lagi. Secara khusus, jurnal ini
sangat direkomendasikan kepada pemerintah terkait, agar bisa lebih serius
dalam memberikan perhatiannya kepada dunia pendidikan. Sehingga
pendidikan di Indonesia tidak lagi mengalami peurunan kualitas, melainkan
semakin baik lagi.

8
2. Jurnal Kedua

Jurnal ini sangat direkomendasikan kepada para guru terutama sekali


kepada kepala madrasah/sekolah secara umum, untuk dijadikan sebagai salah
satu sumber bacaan yang dapat memotivasi dalam melakukan berbagai hal
inovasi utuk membentuk madrasah yang ungggul. Karena melalui jurnal ini
kita dapat melihat bagaimana cara untuk meningkatkan mutu sekolah dari
sudut pandang yang berbeda.

F. SIMPULAN
1. Jurnal Utama

Kualitas sistem pendidikan sangat berpengaruh terhadap perkembangan


suatu masyarakat dan bangsa. Hal ini telah terbukti dari apa yang dilakukan
oleh Cina. Reformasi pendidikan dinilai sangat berhasil karena membawa
perubahan besar bagi kehidupan bangsa dan masyarakat. Perguruan tinggi
perlu mendorong upaya peningkatan kualifikasi tenaga dosen dengan
pendidikan lanjutan atau kursus dengan fasilitas yang memadai agar kualitas
sumberdaya dapat ditingkatkan sehingga secara otomatis.
Pengelolaan mutu dosen dapat dilakukan melalui peningkatan
pendidikan ke strata yang lebih tinggi di PT negeri maupun swasta terbaik di
dalam maupun di luar negeri secara bertahap dan berencana. Kemudian juga
bisa dilakukan melalui meningkatkan kegiatan-kegiatan seminar (lokal,
regional dan nasional), simposium, diskusi, serta penataran-penataran dan
lokakarya, baik di fakultas dan universitas sendiri, maupun di perguruan tinggi
terkemuka di tanah air. Serta meningkatkan kegiatan kerjasama dengan dinas-
dinas, dunia usaha dan dunia industri dalam kaitannya dengan program
keterkaitan dan kesepadanan sebagai penambah wawasan dan cara berpikir
serta keterampilan bagi dosen.

9
2. Jurnal Kedua

Kepemimpinan kepala madrasah merupakan kunci sukses dari seluruh


kegiatan yang ada di madrasah. Madrasah akan menjadi hidup bila kepala
madrasah mampu mengkolaborasikan seluruh warga madrasah dengan
komunikasi yang efektif, kebijakan dari pengambilan keputusan
kecenderungan memberikan kesempatan terhadap guru untuk turut serta
menyumbangkan pikiran, berkreasi, berinovasi dan tidak menghalangi untuk
terus berkembang menjadikan faktor-faktor pendukung peningktan mutu
pendidikan di MAN 3 Medan.

Mutu pendidikan di madrasah terus ditingkatkan melalui program diklat


terhadap guru, baik melalui forum MGMP, diklat kompetensi, dan Inovasi
kurikulum yang di lakukan oleh pihak madrasah serta selalu memberika
motivasi terhadap warga madrasah unutk menjalankan visi, misi dan tujuan
yang terurai dalam program-program kerja madrasa. Pengembanga potensi
sains siswa dengan menciptakan apotik hidup dan lingkungan Adiwiyata dan
menunjang minat kewirausahaan siswa dengan program Budi daya jamur
adalah sebagai upaya inovasi yang dilakukan di madrasah.

10

Anda mungkin juga menyukai